Anda di halaman 1dari 8

Grafik pertumbuhan mikroorganisme

Adalah suatu diagram atau kurva berupa garis yang menggambarkan laju pertumbuhan bakteri
dimulai pada fase awal hingga akhir. Seperti berikut :

Dari kurva tersebut kita bisa melihat tingkat pertumbuhan bakteri sesuai fase :
1. Fase lag atau fase adaptasi(fase penyesuaian diri)
Pada fase ini grafik cenderung mendatar. Ini disebabkan tidak atau belum adanya sumber
nutrien untuk makanan mikroba. Sehingga pertumbuhan bakteri masih belum terlihat.
2. Fase Eksponensial atau Logaritmik
Setelah setiap individu mengalami penyesuaian diri dengan lingkungan baru selama fase lag,
maka mulailah mengadakan perubahan bentuk dan meningkatkan jumlah sel sehingga apabila
dilihat dalam kurva akan tampak meningkat dengan tajam. Namun peningkatan ini harus
diimbangi dengan beberapa faktor, diantaranya adanya kandungan sumber nutrien sebagai
bahan makanan pada mikroba tersebut. Apabila tidak ada kandungan sumber nutrien maka
mikroba tidak akan berkembang biak dan kurva juga tidak akan menunjukkan peningkatan.
3. Fase Pengurangan Pertumbuhan

Berupa titik puncak dari fase eksponensial sebelum mengalami fase stasioner. Dimana
penambahan jumlah individu mulai berkurang dan ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya berkurangnya sumber nutrien yang ada di dalam media sehingga mikrobia tidak
akan bisa meningkatkan jumlahnya. Dan faktor lainnya adalah jumlah kejenuhan pertumbuhan
jasad.
4. Fase Stasioner
Yaitu mengalami pengurangan sumber nutrien. Artinya, sumber nutrien yang ada untuk mikrobia
mengalami kehabisan atau tidak ada yang menambahi sehingga mikrobia tidak bisa melakukan
pertumbuhan namun juga tidak secara langsung mengalami kematian. Maka dari itu kurva
grafik mendatar, artinya tidak naik karena tidak adanya pertumbuhan dan tidak turun karena
tidak secara langsung mengalami kematian.
5.

Fase Kematian

Grafik menunjukkan penurunan secara tajam karena merupakan akhir dari suatu jumlah
individu yang kembali ke titik awal. Ini disebabkan mikrobia sudah tidak mampu bertahan hidup
selama stasioner (yang tidak mendapatkan sumber nutrien).

Metabolisme mikroorganisme dan jalur metabolisme yang dilakukan, baik aerob maupun
anaerob

Metabolisme : semua reaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup untuk
memperoleh dan menggunakan energi, sehingga organisme dapat melaksanakan berbagai
fungsi hidup. Namun
Di alam terdapat dua tipe mikroorganisme yang melakukan metabolism yaitu :
- aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya
Organisme aerobik atau aerob adalah organisme yang melakukan metabolisme dengan
bantuan oksigen. Aerob, dalam proses dikenal sebagai respirasi sel, menggunakan oksigen
untuk mengoksidasi substrat (sebagai contoh gula dan lemak) untuk memperoleh energi.

Aerob obligat membutuhkan oksigen untuk melakukan respirasi sel aerobik.

Aerob fakultatif dapat menggunakan oksigen tetapi dapat juga menghasilkan energi
secara anaerobik.

Mikroaerofil adalah organisme yang bisa menggunakan oksigen tetapi dalam


konsentrasi yang sangat kecil (mikromolar).

Organisme aerotoleran dapat hidup walaupun terdapat oksigen di sekitarnya, tetapi


mereka tetap anaerobik karena mereka tidak menggunakan oksigen sebagai terminal
electron acceptor (akseptor elektron terminal).

Contoh dari bakteri aerob obligat adalah: Nocardia (Gram positif), Pseudomonas aeruginosa
(Gram negatif), Mycobacterium tuberculosis (Acid Fast), and Bacillus (Gram positif).

- anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untu kegiatan respirasinya.


Organisme anaerobik atau anaerob adalah setiap organisme yang tidak memerlukan oksigen
untuk tumbuh.

Anaerob obligat akan mati bila terpapar pada oksigen dengan kadar atmosfer.

Anaerob fakultatif dapat menggunakan oksigen jika tersedia.

Organisme aerotoleran dapat hidup walaupun terdapat oksigen di sekitarnya, tetapi


mereka tetap anaerobik karena mereka tidak menggunakan oksigen sebagai terminal
electron acceptor (akseptor elektron terminal).

Mikroaerofil adalah organisme yang dapat menggunakan oksigen, tetapi hanya pada
konsentrasi yang rendah (rentang mikromolar rendah); pertumbuhannya dihambat oleh level
oksigen yang normal (sekitar 200 mikromolar). Nanaerob adalah organisme yang tidak dapat
tumbuh bila terdapat konsentrasi mikromolar oksigen, tetapi dapat tumbuh dan diuntungkan
pada konsentrasi nanomolar oksigen.
Anaerob obligat dapat menggunakan fermentasi atau respirasi anaerobik. Jika terdapat
oksigen, anaerob fakultatif menggunakan respirasi aerobik; tanpa oksigen beberapa
diantaranya berfermentasi, beberapa lagi menggunakan respirasi anaerobik. Organisme
aerotoleran hanya dapat berfermentasi. Mikroaerofil melakukan respirasi aerobik, dan beberapa
diantaranya dapat juga melakukan respirasi anaerobik.

Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik


kompleks. Atau bisa dikatakan anabolisme adalah proses pengikatan senyawa sedrhana
menjadi senyawa yang lebih kompleks sedangkan katabolisme adalah proses penguraian
senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana.
Berbagai macam metabolism mikroorganisme :

Glikolisis
Dekarboksilasi oksidatif
Transpor electron
Siklus krebs
Fosforilasi oksidatif
Fermentasi asam laktat
Fermentasi
Fermentasi etanol

Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula
sebagai jalur metabolism. Awalnya untuk mendapatkan energy baik aerob maupun anaerob
melakukan melakukan glikolisis untuk merubah senyawa glukosa menjadi asam piruvat dan
ATP yang akan dipakai untuk proses selanjutnya.
Jalur metabolisme yang biasa dilalui bakteri aerob :
Setelah melalui proses glikolisis. Maka asam piruvat yang dihasilkan akan melaui proses
dekarboksiasi oksidatif untuk merubahnya menjadil asetil KoA yang akan dipakai dalamsiklus
krebs.

Siklus krebs

Pada siklus krebs ini (terjadi dimatriks mitokondria) asetil KoA diubah menjadi KoA. Asetil
KoA bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. KoA dilepaskan
sehingga memungkinkan untuk mengambil fragmen 2C lain dari asam piruvat.
Pembentukan asam sitrat terjadi diawal siklus krebs , sementara itu sisa dua karbon dari
glukosa dilepaskan sebagai CO2.Selama terjadi pembentukan pembentukan , energy
yang dibutuhkan dilepaskan untuk menggabungkan fosfat denga ADP membentuk molekul
ATP. Pada siklus krebs , pemecahan rantai karbon pada glukosa selesai, Jadi, sebagai hasil
dari glikoslisis , reaksi antara dan siklus krebs adalah pemecahan satu molekul glukosa 6
karbon menjadi 6 molekul 1 karbon, selain itu juga dihasilkan 2 molekul ATP dari glikolisis
dan 2 ATP lagi dari siklus krebs.Perlu diingat bahwa tiap tiap proses melepaskan atom
hydrogen yang ditranspor ke sistem transport electron oleh molekul pembawa.

Fosforilasi oksidatif

Pada eukariota, fosforilasi oksidatif terjadi di krista mitokondria. Ini terdiri dari rantai transpor
elektron yang membentuk gradien proton (kemiosmotik potensial) melintasi membran dengan
mengoksidasi yang NADH yang dihasilkan dari siklus Krebs. ATP disintesis oleh enzim ATP
sintase ketika gradien kemiosmotik digunakan untuk mendorong fosforilasi ADP. Elektron
akhirnya ditransfer ke eksogen oksigen dan, dengan tambahan dua proton, air terbentuk.

System transport electron

Pada sistem transpor electron berlangsung pengepakan energy dari glukosa menjadi ATP.
Reaksi ini terjadi didalam membaran dalam mitokondria, hydrogen dari siklus krebs yang
tergabung dalam FADH2dan NADH diubah menjadi elektorn dan proton. Pada sistem transport
electron ini, oksigen adalah akseptor electron yang terakhir , setelah menerima electron , O2
akan bereaksi dengan H+ membentuk H2O. pada sistem ini dihasilkan 34 ATP.

Jalur metabolisme yang biasa dilalui bakteri anaerob :


jika oksigen tidak ada, fermentasi dari molekul piruvat yang akan terjadi seperti :

Fermentasi alkohol (etanol)

Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol (etil alkohol)
dan karbondioksida. Organisme yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk

pembuatan tape, roti atau minuman keras. Tumbuhan dan jamur (contohnya ragi) biasanya
melakukan fermentasi alkohol (etanol) ketika oksigen terbatas .Reaksi Kimia:
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

Fermentasi asam laktat

Fermentasi asam laktat adalah respirasi yang terjadi pada sel hewan atau manusia, ketika
kebutuhan oksigen tidak tercukupi akibat bekerja terlalu berat. Di dalam sel otot asam laktat
dapat menyebabkan gejala kram dan kelelahan. Laktat yang terakumulasi sebagai produk
limbah dapat menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh darah ke
hati untuk diubah kembali menjadi piruvat. Organisme anaerobik fermentatif biasanya
menggunakan jalur fermentasi asam laktat:
C6H12O6 + 2 ADP + 2 fosfat 2 asam laktat + 2 ATP
Bakteri anaerobik dan archaea menggunakan jalur ini dan beberapa jalur lainnya dalam
melakukan fermentasi seperti: fermentasi asam propionat, fermentasi asam butirat, fermentasi
pelarut, fermentasi asam campuran, fermentasi butanediol, fermentasi Stickland, asetogenesis
atau metanogenesis.
Beberapa bakteri anaerobik menghasilkan toksin (racun) seperti toksin tetanus atau botulinum
yang sangat berbahaya bagi organisme yang lebih besar, termasuk manusia.

; minamoto aki (hiragana)


: minamoto(kanji) aki
; minamoto aki(kanji)
:seorae
: han yoo eun
:jangan khawatir

:jangan menangis
: park seo rin
: song hye ra
: iya
: choi ki rae
:lee seong ni

Anda mungkin juga menyukai