Dosen
Kelompok 1 :
Deanalova Artan V
(052.14.037)
(052.14.047)
(052.14.050)
(052.14.053)
Universitas Trisakti
Definisi Ketuhanan
kata ketuhanan yang berasal dari kata tuhan yang diberi imbuhan
ke- dan an yang bermakna sifat-sifat tuhan. Dengan kata lain
Ketuhanan berarti sifat-sifat tuhan atau sifat-sifat yang
berhubungan dengan tuhan.
Kata maha berasal dari bahasa Sanskerta / Pali yang bisa berarti
mulia atau besar.
Kata esa berasal dari kata etad yang lebih mengacu pada
pengertian keberadaan yang mutlak atau mengacu pada kata
ini.
Sedangkan kata Satu dalam pengertian jumlah dalam bahasa
Sansekerta atau bahasa Pali adalah kata eka.
Mengenal Model-model
Pemahaman Ketuhanan
A. Model Pemahaman Transendent
q Teologis
q Filosofis
q Mistis
q Reformer
C. Model Pemahaman
Ketuhanan Kontemporer
q Fundamentalisme
q Ilmiah
q Postmodernisme
B. Gejala-Gejala Atheisme
D. Model Pemahaman
MODEL PEMAHAMAN
TRANSENDENT
Pokok Permasalahan
Apakah Tuhan itu ada?
Apa bukti adanya Tuhan?
Bagaimana sifat Tuhan?
Apa alat yang dapat digunakan untuk mengenal Tuhan?
Pokok-pokok Pemikirannya
Gerakan Reformasi
Ketuhanan
Reinterpretasi ajaran ketuhanan agar terhindar dari
dogma, mitos, otoritas dan institusi-institusi yang
memonopoli kebenaran.
Berusaha mempertahankan keotentikan ajaran
ketuhanan namun disesuaikan dengan konteks
perkembangan jaman.
Contoh gerakan: Protestan (dalam agama Kristen),
Muhammadiyah (dalam agama Islam)
Contoh program : kontekstualisasi & purifikasi ajaran
agama.
GEJALA-GEJALA ATHEISME
Model ini antara lain :
Perspektif Teologi Tuhan Mati
Perspektif Positivisme Logis
Perspektif Sekularisme
Ciri umum : terjadi pergeseran pemikiran dari Tuhan yang
transenden (kajian metafisik) beralih ke kajian tentang makna
ungkapan tentang Tuhan.
Peranan filsafat bahasa semakin menonjol.
Tuhan tidak dipahami secara literer, namun dipahami secara
metaforik.
diperlukan apa ukuran suatu ungkapan ketuhanan dikatakan
bermakna?
Pokok-pokok pemikiran
Kritik atas dogmatisasi, ideologisasi, politisasi,
institusionalisasi agama yang berlebihan .
mistikisasi dan
Prospek pemikiran
Ketuhanan di masa depan
Ada beberapa kemungkinan jawaban terhadap permasalahan
pertama, antara lain :
Optimistik,
artinya konsepsi tentang Tuhan dianggap masih relevan
dengan catatan konsepsi ketuhanan harus diperbaharui, tidak
lagi legalistik, formalistik, dan manipulatif;
Pesimistik,
artinya peran konsepsi ketuhanan dipandang tidak lagi relevan,
sebagai penggantinya dikembangkan etika kemanusiaan
yang universal, yang mendasarkan diri pada kasih sayang dan
hak-hak asasi manusia;
Agnostik,
artinya tidak menghiraukan apakah konsepsi tentang
ketuhanan di masa depan ada atau tidak, hal itu tidak menjadi
masalah.
ARTI RELIGI
Religare, Religio mengikat, ikatan/pengikatan. Latin Religi adalah Ikatan
antara manusia dengan Tuhan.
Ikatan religius bukan penghalang kebebasan, tapi sumber justru
kebahagiaan manusia.
Karenanya tidak ada siapapun termasuk negara yang bisa memaksakan
keyakinan individual terhadap ikatannya dengan Tuhan. Karenanya negara
sekalipun tidak berhak memerintah cara-cara beribadat, bersembahyang dsb.
Dengan kata lain negara tidak berhak mencampuri kehidupan batiniah
seseorang yang merupakan kemerdekaan pribadinya.
Seandainya seseorang secara sadar meyakini kehidupan batiniah yang
dipilihnya, maka penghayatan tersebut tidak hanya berlandaskan tradisi,
melainkan pada pencarian pada makna dan hakikat hidupnya yang unik
sebagai ciptaan Tuhan.
Religi
o pertama-tama berupa keputusan batin pribadi
o Kemudian diikuti dengan keputusan komunal dalam wadah agama
Segala benda dan mahluk berada dalam kedudukan yang sama. Samasama diciptakan Tuhan. Melecehkan salah satu bentuk dari tingkat kedupn
sama saja dengan tidak menghormati Allah. Sikap pelecehan yaitu segala
sikap yang bernuansa subordinatif, diskriminatif, otoritarianistik, terhadap
mahluk lain dapat dikatagorikan sikap ini.