Anda di halaman 1dari 2

PENEGAKAN DIAGNOSA

Anamnesa
- Dicolorisation (ikterus) atau riwayat ikterus yang terlihat dalam inspeksi bila kadar bilirubinserum ~ 2,5 mg/dl.
- Perubahan warna urine, urine jadi gelap seperti warna teh.
- Perubahan warna Ieses, menjadi pucat seperti dempul dalam minimal 3x pemeriksaan berturut-turut.
- Riwayat anemia, terkadang kolelitiasis dpat disertai dengan anemia hemolitik.
- Nyeri terutama di regio perut kanan atas, lebih sering diakibatkan oleh obstruksi mekanis. Kolik bilier merupakan
gejala yang umum terjadi berupa nyeri hilang timbul pada area epigastrium(subxyphoid) yang menjalar ke
subcostal dextra, scapula dextra, dan leher. Waktu munculnyanyeri pada obstruksi bilier terutama dirasakan setelah
makan makanan berlemak yang diikutimual, muntah.
- Gejala anoreksia dan kaheksia lebih sering terjadi pada keganasan (Ca caput pankreas atau Cahepar) daripada
obstruksi batu bilier.
- Demam. Pada obstruksi mekanik muncul setelah nyeri timbul. Sedangkan pada inIlamasi demammuncul
bersamaan dengan nyeri.
- Usia. Pada usia muda kebanyakan hepatitis, sedangkan usia tua lebih sering keganasan.
- Riwayat tansIusi darah, penggunaan jarum suntik bergantian, tatoo, promiskuitas, pekerjaan beresiko tinggi
terhadap hepatitis B, pembedahan sebelumnya.
- Makanan dan obat. Contohnya CloIibrate akan merangsang pembentukan batu empedu; alkohol,CCl
4
, makanan
tinggi kolesterol juga akan merangsang pembentukan batu empedu. Disamping itualkohol juga akan
menyebabkan Iatty liver disease.
- Gejala-gejala sepsis lebih sering menyertai ikterus akibat sumbatan batu empedu, jarang padakeganasan.
- Gatal-gatal. Karena penumpukan bilirubin direk pada kolestasis.

Pemeriksaan Fisik

- Ikterus
- Dicari stigmata sirosis (rontoknya rambut aksila dan pubis, spider naevi, gynkomastia, asites,caput medussae,
palmar eritem, liver nail, pitting edema), scratch eIIect
- Hepar teraba atau tidak. Hepar membesar pada hepatitis, Ca hepar, obstruksi bilier, bendunganhepar akibat
kegagalan jantung. Hepar mengecil pada sirosis.
- Kandung empedu membesar atau tidak (Courvoisier sign). PositiI bila kantung empedu tampak membesar,
biasanya pada keganasan karena dilatasi kandng empedu. NegatiI bila kantungempedu tidak tampak membesar,
biasanya pada obstruksi batu karena adanya proses inIlamasi pada dinding kantung empedu.
- Murphy`s sign : PositiI pada kolangitis, kolesistitis, koledokolelitiasis terinIeksi.Laboratorium

aboratorium

- Pemeriksaan darah lengkap, amilase, albumin, Iaktor pembekuan, SGOT/SGPT, AFP, -GT,LDH, Alkali
FosIatase, -Glutamil Transpeptidase, Complete Blood Count.
- Urinalisis terutama bilirubin direk dan total.
- Benzidin test. Untuk mencari etiologi anemia.
- Marker serologis hepatitis untuk hepatitis.Interpretasi LaboratoriumPerkiraan ada tidaknya batu di duktus
biliaris komunis sulit bila:- Peningkatan bilirubin disertai ALP dan CBD ~ 12 mm, resiko batu 90 - Kalau
bilirubin normal, ALP dan CBD ~ 12 mm, resiko batu 0,2

Pemeriksaan Penunjang

- USG, MRI, CT Scan terutama ditujukan untuk mencari dan menentukan ukuran lumen saluran bilier serta
mencari ada atau tidaknya massa dalam kandung empedu. Ukuran normal lumen bilier kurang lebih 8 mm dam
kurang lebih 11 mm padapost-cholesistectomy. Pelebaran dari ukurantersebut menunjukkan adanya obstruksi.
- Bila kelainannya terdapat dalam kandung empedu atau parasit lebih eIektiI diperiksa denganUSG, sedangkan
untuk pemeriksaan organ-organ sekitar empedu yang mungkin menyebabkanobstruksi lebih eIektiI menggunakan
CT Scan.
- ERCP memberi gambaran langsung tentang keadaan duktus biliaris dan sangat berguna mencarietiologi obstruksi
ekstrahepatal dan mengekstraksi batu empedu. PTC juga bisa digunakan untuk kegunaan diatas. Sebagai
pengganti ERCP yang lebih noninvasiI dapat digunakan MRI.
- Biopsi Hepar biasanya untuk memastikan etiologi obstruksi intrahepatal. Biopsi berbahaya biladilakukan pada
obstruksi ekstrahepatal kronik sehingga perlu dilakukan pemeriksaan diatas sebelumnya.

Evaluasi Pada Pasien dengan Ikterik
ERCP: Endoscopic Retrogade Cholangio pancreatography; SMA; Smooth muscle antibody; AMA:
Antimitochondrial antibody; LKM: liver kidney microsomal antibody, SPEP: serum protein electrophoresis

Anda mungkin juga menyukai