A. Tujuan
I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Mengetahui dan mampu melakukan senam kaki diabetes
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1. Mengetahui pengertian Hernia Inguinalis Lateralis
2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan Hernia Inguinalis Lateralis
3. Mengetahui macam macam letak Hernia
4. Mengetahui Tanda dan Gejala Hernia Inguinalis Lateralis
5. Mengetahui Keluhan Hernia Sebelum dilakukan Operasi dan Sesudah
dilakukan Operasi pada Hernia Inguinalis Lateralis
6. Mengetahui penatalaksaan Hernia Inguinalis Lateralis
7. Mengetahui cara pencegahan penyakit Hernia Inguinalis Lateralis
B. Stuktur Penyuluhan
1. Tempat : Ruang Mina, RS Siti Khodijah
2. Pelaksanaan : 09.00 WIB
3. Lama Pemainan : 20 menit
4. Jumlah anggota : 20 pasien
5. Alat dan sarana : Leaflet dan Presentasi
6. Perilaku yang diharapkan dari pasien dan keluarga:
a. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang Definisi Hernia Inguinalis
Lateralis
b. Pasien dan keluarga mampu memahami faktor-faktor yang menyebabkan
Hernia Inguinalis Lateralis
c. Pasien dan keluarga mampu memahami macam- macam letak hernia
d. Pasien dan keluarga mampu memahami tanda dan gejala Hernia Inguinalis
Lateralis
e. Pasien dan keluarga mampu memahami Keluhan Hernia Sebelum
dilakukan Operasi dan Sesudah dilakukan Operasi pada Hernia Inguinalis
Lateralis
f. Pasien dan keluarga mampu memahami penatalaksaan Hernia Inguinalis
Lateralis
g. Pasien dan keluarga mampu memahami cara pencegahan penyakit Hernia
Inguinalis Lateralis
7. Aturan penyuluhan:
a. Pasien dan keluarga dikumpulkan dalam satu ruangan
b. Masing-masing pasien dan keluarga berespon terhadap apa yang ada
dihadapannya
C. Pengorganisasian
1. Moderator, bertugas: Gita Retno
a. Memimpin dan mengorganisasikan jalannya penyuluhan mulai dari
pembukaan sampai selesai
b. Mengarahkan penyuluhan
c. Memandu proses penyuluhan
2. Penyaji, bertugas: Dany Triatmo
a. Menyampaikan atau menjelaskan pokok bahasan penyuluhan
b. Menggali pengetahuan peserta
c. Membuat kriteria evaluasi
3. Fasilitator, bertugas: Irma Junita
a. Memfasilitasi pasien dan keluarga untuk bersiap penyuluhan
b. Membimbing pasien dan keluarga untuk penyuluhan
c. Memperhatikan respon pasien dan keluarga saat penyuluhan
d. Mengajak pasien dan keluarga untuk bersosialisasi dengan sekitarnya
4. Observer, bertugas: Yusriul kamil
a. Mangawasi jalannya penyuluhan
b. Mencatat proses penyuluhan disesuaikan dengan rencana
c. Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses penyuluhan
d. Menyusun laporan dan menilai hasil penyuluhan dibantu dengan moderator
D. Kegiatan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Pasien Hemodialisa
5 menit Evaluasi :
Peserta bertanya dan
Tanya Jawab
menjawab
2 menit Penutup:
Peserta mendengarkan
Menutup pertemuan dengan
menyimpulkan materi yang telah kesimpulan
dibahas
Peserta menjawab salam
Memberikan salam penutup
E. Antisipasi Masalah
Jika pada saat kegiatan berlangsung terjadi masalah seperti peserta tiba-tiba
menolak atau tidak mau mengikuti kegiatan maka perawat akan memberikan
pengertian mengenai pentingnya dukungan keluarga terhadap kepatuhan pasien
hemodialisa
F. Evaluasi
1. Menerapkan metode penyuluhan yang tepat sehingga peserta proaktif dan dapat
mengikuti kegiatan penyuluhan dengan baik.
2. Menerapkan tempat yang tepat untuk penyuluhan di Rumah Sakit, sehingga
peserta merasa senang dan tidak bosan dengan lingkungannya
G. MATERI
(Terlampir)
Lampiran
A. Definisi
Hernia adalah kelemahan atau defek di dinding rongga peritoneum dapat
menyebabkan peritoneum menonjol membentuk kantung yang dilapisi oleh serosa
dan disebut kantung hernia (Robbin & Cotran. 2010)
Hernia inguinalis adalah penonjolan pada suatu organ seperti peritoneum,
lemak, usus, dan kandung kemih melalui bagian yang lemah dari dinding abdomen
sehingga menimbulkan kantung berisikan material abnormal dengan penyebab
congenital ataupun yang di dapat
B. Faktor-Faktor yang Menyebabkan terjadinya Hernia
a. Keadaan yang dapat menyebabkan tekanan intraabdominal diantaranya :
- Kehamilan
- Batuk kronik
- Pekerjaan menggangkat beban berat
- Mengejan saat defekasi
- Dan mengejan pada saat miksi
b. Adanya posesus vaginalis yang terbuka
c. Kelemahan otot dinding perut
d. Analus internus yang cukup lebar (Mansjoer, 2010)
C. Macam Macam Letak Hernia
Berdasarkan letak hernia terbagi atas :
- Hernia diafragma
- Hernia inguinalis
- Hernia umbilical
- Hernia strotalis
- Hernia insisional.
1. Hernia congenital:
- Hernia umbilikalis
- Hernia diafragnatika
- Hernia inguinalis lateralis
2. Hernia didapat:
- hernia inguinalis medialis
- Hernia femoralis
D. Tanda dan Gejala pada Hernia Inguinalis Lateralis :
1. Nyeri menendadak pada tempat hernia
2. Nyeri perut genetalisata
3. Terjadi pada bagian proksimal dan sering terletak di pusar perut
4. Mual dan muntah
5. Hernia bertambah besar
6. Hernia menjadi tegang dan terdapat nyeri tekan (kendarto, 2010)
7.
E. Keluhan Hernia Sebelum dilakukan Operasi dan Sesudah dilakukan Operasi
Berikut merupakan ciri khusus pada penderita hernia menurut (A.Aziz. 2006) :
penderita terdapat benjolan pada daerah-daerah kemungkinan terjadi
hernia
Benjolan bisa mengecil atau menghilang.
Bila menangis , mengesan dan mengangkat benda keras akan timbul
benjolan kembali
Rasa nyeri pada benjolan/ mual dan muntah bila sudah terjadi komplikasi.
Benjolan tidak berwarna merah
Bila di raba terdapat benjolan
1. pasca operasi Penyuluhan pre operasi : Menjelaskan apa yang akan dihadapi
oleh pasien jika ia akan dioperasi. Menjelaskan bagaimana tubuh Menjelaskan
Untuk (atelektasis) bahwa akan akan tetap berfungsi setelah dilakukan
herniotomi. merasa sakit / nyeri pada daerah luka / insisi setelah operasi.
mencegah komplikasi tentang pasien diajarkan Informed consent (tanda
persetujuan kesehatan paru-paru, batuk efektif, menarik dalam.
2. Persiapan fisik.
a. Nutrisi nafas Pasien diberi makanan yang berkadar lemak rendah, tinggi
karbohidrat, protein, vitamin dan kalori b. Pasien harus berpuasa 12 18 jam
sebelum operasi. Cairan Pasien tidak boleh minum selama 8 jam sebelum
operasi. Tindakan pemberian cairan dan elektrolit maupun plasma sebelum
operasi. Perhatikan balance 6 8 jam pre operasi. c. d. Hygiene Pasien harus
mandi sebelum operasi. Kuku disikat dan cat kuku dibuang. Mulut harus
dibersihkan. Istirahat Malam sebelum operasi diusahakan agar pasien dapat
tidur nyenyak dan beristirahat, kalau perlu kolaborasi pemberian obat
penenang. Serta Mencukur bagian yang akan dioperasi. Pasien yang akan
dioperasi harus dibawa tepat pada waktunya
b. Pre medikasi: kateterisasi harus dihindari. Pengosongan isi usus dengan
pemberian garam fisiologis atau di lavement. Eliminasi Kandung kemih harus
kosong, Obat-obatan pre medikasi sedapat mungkin dapat di berikan tujuan
pemberian obat adalah untuk menjamin anastesi dapat berjalan dengan baik
dan lancar, dan bertujuan sebagai: Menghilangkan perasaan gelisah dan takut
sebelum operasi.
1. Terima status pasien, Foto roentgen dan daftar untuk pengecekan untuk pasien.
Cek jenis anastesi, cara operasi, keadaan umum pasien dan banyaknya obat yang
diberikan padanya, banyaknya transfusi darah / infus cairan dan tindakan-tindakan
yang perlu diambil segera.
2. Perhatikan suhu, nadi, pernafasan dan tekanan darah, adanya rasa mual /
muntah, perdarahan, rasa kedinginan, nyeri dan lain-lain.
5. Ubah posisi pasien setiap 1-2 jam dan anjurkan pasien melakukan pernafasan
dalam segera laporkan jika terdapat perubahan pada tekanan darah, denyutan nadi,
keadaan pernafasan, keluhan sakit, perdarahan dan cairan tubuh yang keluar
setelah operasi.
Hindari mengangkat beban yang terlalu berat atau lakukan dengan perlahan.