ABSTRAK
Hukum Mendel adalah salah satu hukum terpenting dalam perkembangan ilmu genetika di
dunia. Namun, tidak banyak orang yang menyadari bahwa penelitian Mendel didasari pada ilmu
Matematika Diskrit. Sebuah gen dapat memiliki lebih dari satu alel. Alel yang dimiliki oleh gen
tersebut berjumlah dua bahkan bisa mencapai lebih dari 20 alel. Pada penelitian kali ini
dilakukan pengamatan rambut digitalis tengah jari untuk membuktikan pewarisan sifat yang
dikendalikan alel majemuk. Contoh pewarisan sifat pada manusia yang ditentukan oleh alel
ganda adalah rambut pada digitalis tengah jari tangan serta golongan darah. Rambut pada
digitalis tengah merupakan salah satu fenotip yang dikendalikan oleh alel majemuk. Sebuah gen
dapat memiliki lebih dari satu alel. Pewarisan sifat pada manusia yang ditentukan oleh alel
ganda adalah rambut pada digitalis tengah jari tangan serta golongan darah. Urutan dominansi
alel pada rambut pada digitalis tengah jari adalah H1 > H2 > H3 > H4 > H5. Dalam sistem
ABO, gen IA dominan terhadap IO, gen IB dominan terhadap IO, gen IO bersifat resesif.
Kata Kunci : Alel, Dominant, Resesif, Fenotif, Rambut, Digitalis tengah.
PENDAHULUAN
Ilmu genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala
seluk beluknya secara ilmiah. Orang yang dianggap sebagai Bapak genetika adalah Gregor
Mendel. Berdasarkan Hukum Mendel, tiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang
faktor keturunan. Tiap pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif sesamanya,
kedua bentuk alternatif disebut pasangan alel.
Sebuah gen dapat memiliki lebih dari satu alel. Alel yang dimiliki oleh gen tersebut
berjumlah dua bahkan bisa mencapai lebih dari 20 alel. Contoh pewarisan sifat pada manusia
yang ditentukan oleh alel ganda adalah rambut pada digitalis tengah jari tangan serta golongan
darah. (Suryo,2008)
Penyebaran gen dapat terjadi jika ada persilangan atau perkawinan antar individu dalam
suatu populasi. Berdasarkan jumlah sifat yang disilangkan, terdapat dua macam persilangan yaitu
persilangan monohibrid dan persilangan dihibrid. Persilangan monohibrid merupakan
persilangan dengan satu sifat beda sedangkan persilangan dihibrid merupakan persilangan
dengan dua sifat beda. Persilangan dihibrid ini lebih rumit dibandingkan dengan persilangan
monohibrid karena pada persilangan dihibrid melibatkan dua lokus (Dwi agus. 2013: 79).
Adanya rambut pada digitalis tengah merupakan salah satu contoh fenotip yang
dikendalikan oleh gen yang memiliki alel majemuk. H1 adalah alel untuk menentukan adanya
rambut pada semua jari, kecuali pada ibu jari. Adanya rambut pada jari tengah, ditentukan oleh
alel H2. Alel H3 mengendalikan sifat rambut pada jari manis dan jari tengah, sedangkan H4 untuk
rambut pada jari manis saja. Ketiadaan rambut pada semua jari dikendalikan oleh alel H5. Urutan
dominasi dari alel-alel itu adalah H1>H2>H3>H4>H5 (Tim Pengajar. 2017: 27).
Alel dapat menunjukkan derajat dominasi dan keresesifan yang berbeda-beda satu sama
lainnya. Dalam persilangan ercis mendel, keturunan F1 selalu terlihat seperri salah satu dari
kedua varietas induk sebab salah satu alel dalam pasangan tersebut menunjukan dominansi
sempurna (Complete dominance) terhadap lel yang satu lagi. Dalam situasi semacam itu,
fenotipe heterozigot dan homozigot dominan tidak dapat dibedakan (Campbell. 2008: 292).
HASIL
Tabel 1. Sifat rambut pada digitalis tengah jari tangan kelompok praktikum genetika.
Data Kelompok 3.
Nama Fenotip Rambut Jari Jumlah
Kelompok 3 H1 H2 H3 H4 H5
Ismail - - - - 1
Apri - - - - 1
Ahmad R - - - - 1
Fatih - - - - 1
Ayu Z - - - - 1
Ai - - - - 1
Jumlah 0 1 0 1 4 6
1 1 4
0 X 100 = 0 X 100 = X 100 =
6 6 6
Presentase X 100 = 0% X 100 = 0% 100%
6 6
16,66% 16,66% 66,66%
Tabel 2. Fenotip golongan darah mahasiswa tiap kelompok praktikum satu kelas.
Data Kelompok 3.
Nomor Fenotip
Jumlah
kelompok A B AB O
Ismail - - - 1
Apri - - - 1
Ahmad R - - - 1
Fatih - - - 1
Ayu Z - - - 1
Ai - - - 1
Jumlah 2 2 0 2 6
2 2 0 2
Presentase X 100 = X 100 = X 100 = X 100 = 100%
6 6 6 6
33,33% 33,33% 0% 33,33%
1. Apabila saudara mengetahui golongan darah kakek, nenek, ayah, ibu serta saudara-
saudara, buatlah diagram silsilahnya sehingga saudara dapat memperkirakan genotip
saudara sendiri.
Jawab :
ayah : golongan darah O (IOIO) Ibu : golongan darah A (IAIA)
Kakak : golongan darah A (IAIA) saya : golongan darah A (IAIA)
Adik : golongan darah A (IAIA)
Diagram silsilah
I OI O I AI A
I AI O
I AI O
I AI O
2. Separuh dari sejumlah anak dalam suatu keluarga besar, ternyata mempunyai golongan
darah B, seperempat AB dan seperempat A. bagaimana kemungkinan fenotip dan genotip
orang tua anak-anak tersebut?
1 1 1
Diketahui: 4 AB. 4 A. 2 B
3. Seorang ibu bergolongan darah Rh- mempunyai anak Rh+, berapakah kemungkinan anak
kedua :
a. Akan bersifat Rh- ?
b. Akan bersifat Rh+ lagi ?
c. Akan menderita penyakit eritroblastosis fetalis ?
Diketahui:
Karena ibu memiliki Rh- anaknya Rh+ maka ayahnya memiliki Rh+. Maka
Genotif ibu: Rh- : rr
Genotif ayah : Rh+ : RR atau Rr
Genotif anak : Rh+ : RR atau Rr
Ditanyakan :
a. Peluang anak kedua Rh-
b. Peluang anak kedua Rh+ lagi?
c. Peluang anak kedua menderita eritroblastosis fetalis?
Jawab:
Jika ayah Rh+ (RR) dengan ibu Rh- (rr), maka :
P RR >< rr
F Rr (Rh+) = 100% Rh+
PEMBAHASAN
Sebuah gen dapat memiliki lebih dari satu alel. Alel yang dimiliki oleh gen tersebut
berjumlah dua bahkan bisa mencapai lebih dari 20 alel. Sesuai dengan (Mila. 2017: 27)
menyatakan pada kenyataannya ada sejumlah gen yang terdiri dari sepasang (dua) alel, ada yang
tiga alel, empat alel sampai lebih dari 20 anggota alel. Contoh pewarisan sifat pada manusia yang
ditentukan oleh alel ganda adalah rambut pada digitalis tengah jari tangan serta golongan darah.
Berdasarkan hasil pengamatan baik dari data kelompok 3 maupun kelas. Dari data
kelompok untuk rambut pada digitalis tengah jari didapat 16,66% H2 dan H3 (Rambut pada
digitalis jari, pada jari manis dan jari tengah) dan 66,66% H5 (Ketiadaan rambut pada semua
jari), sedangkan untuk data kelas P.BIO VI/A didapat 2,22% H1; 15,55% H2; 24,44% H3; 3,33%
H4; dan 53.33 % H5.
Hasil pengamatan penentuan golongan darah untuk data kelompok 3 didapat 33,33%
bergolongan darah A, 33,33% bergolongan darah B dan 33,33% bergolongan darah O.
Sedangkan untuk data kelas P.BIO VI/A didapat: Golongan darah A : 31,11%; Golongan darah
B : 35,55%; Golongan darah AB : 4.44%; Golongan darah O : 28,88%;.
Pada pengamatan penentuan golongan darah tidak dilakukan pengamatan tentang rhesus
karena hampir semua mahasiswa pendidikan biologi VI/A tidak mengetahui rhesus masing-
masing dan harus menggunakan perhitungan dan alat untuk menghitung rhesus baik
rhesus+/rhesus-. Sehingga untuk pengamatan tentang rhesus tidak dilakukan.
Penentuan golongan darah berdasarkan rhesus sangat penting. Seperti pada soal masalah
diskusi no 3 tentang penyakit eritroblastosis fetalis yang disebabkan karena rhesus ibu berbeda
dengan rhesus bayi. Dimana rhesus ibu Rh- sedangkan bayi Rh+ yang menyebabkan anti-Rh dari
serum darah ibu merusak eritrosit bayi yang mengandung antigen-Rh.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. 2004. Biologi Edisi ke lima. Jilid ke III. Jakarta : Erlangga.
Yatim, Wildan. 2003. Genetika. Bandung: Tarsito.
Suryo. 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Mila. 2017. Pedoman Praktikum Genetika. Bandung: Tim Pengajar.
Dwi agus wijayanto. 2013. Penerapan Model Persamaan Diferensi dalam Penentuan Probabilitas
Genotip Keturunan dengan Dua Sifat Beda. Jurnal ILMU DASAR, Vol. 14 No. 2, Juli
2013:79-84: Jurusan Matematika FMIPA Universitas Jember.