Anda di halaman 1dari 2

Terapi Fisik dan Rehabilitasi Medis Bagi

Penderita Down Syndrome


10/05/2015 dityadan 0 Comment
Share This Post
FacebookTwitterGoogle+Blogger PostWhatsAppPinterestDeliciousWordPressShare This
Post

Terapi Down Syndrom

Tujuan dari fisioterapi disini adalah membantu anak mencapai perkembangan terpenting
secara maksimal bagi sang anak, yang berarti bukan untuk menyembuhkan penyakit down
syndrome-nya. Dan ini harus dikomunikasikan sejak dari awal antara fisioterapis dengan
pengasuhnya supaya tujuan terapi tercapai.
Terapi Fisik dan Rehabilitasi Medis pada Down Syndrom bertujuan membantu anak belajar
untuk menggerakkan tubuhnya dengan cara/gerakan yang tepat (appropriate ways). Misalkan
saja hypotonia pada anak dengan Down Syndrome dapat menyebabkan pasien berjalan
dengan cara yang salah yang dapat mengganggu posturnya, hal ini disebut sebagai
kompensasi.
Sebagian banyak anak dengan Down Syndrome menyesuaikan gerakannya untuk
mengkompensasi otot lemah yang dimilikinya, sehingga selanjutnya akan timbul nyeri atau
salah postur.
Tujuan Terapi Fisik dan Rehabilitasi Medis Penderita Down Syndrome adalah untuk
mengajarkan pada anak gerakan fisik yang tepat. Untuk itu diperlukan seorang fisioterapis
yang ahli dan berpengetahuan dalam masalah yang sering terjadi pada anak Down syndrome
seperti low muscle tone, loose joint dan perbedaan yang terjadi pada otot-tulangnya.
Terapi ini dapat dilakukan seminggu sekali untuk terapi, tetapi terlebih dahulu fisioterapi
melakukan pemeriksaan dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang dibutuhkan anak dalam
seminggu. Disini peran orangtua sangat diperlukan karena merekalah nanti yang paling
berperan dalam melakukan latihan dirumah selepas diberikannya terapi. Untuk itu sangat
dianjurkan untuk orangtua atau pengasuh mendampingi anak selama sesi terapi agar mereka
mengetahui apa-apa yg harus dilakukan di rumah.

Terapi Wicara. Suatu terapi yang di perlukan untuk anak DS yang mengalami keterlambatan
bicara dan pemahaman kosakata.
Terapi Okupasi. Saat ini sudah banyak sekali jenis-jenis terapi selain di atas yang bisa
dimanfaatkan untuk tumbuh kembang anak DS misalnya Terapi Okupasi Terapi ini diberikan
untuk melatih anak dalam hal kemandirian, kognitif/pemahaman, kemampuan sensorik dan
motoriknya. Kemandirian diberikan kerena pada dasarnya anak DS tergantung pada orang
lain atau bahkan terlalu acuh sehingga beraktifitas tanpa ada komunikasi dan tidak
memperdulikan orang lain. Terapi ini membantu anak mengembangkan kekuatan dan
koordinasi dengan atau tanpa menggunakan alat.
Terapi Remedial. Terapi ini diberikan bagi anak yang mengalami gangguan
kemampuan akademis dan yang dijadikan acuan terapi ini adalah bahan-bahan pelajaran dari
sekolah biasa
Terapi Sensori Integrasi. Sensori Integrasi adalah ketidakmampuan mengolah
rangsangan / sensori yang diterima. Terapi ini diberikan bagi anak DS yang mengalami
gangguan integrasi sensori misalnya pengendalian sikap tubuh, motorik kasar, motorik halus
dll. Dengan terapi ini anak diajarkan melakukan aktivitas dengan terarah sehingga
kemampuan otak akan meningkat.
Terapi Tingkah Laku (Behaviour Theraphy).Mengajarkan anak DS yang sudah berusia lebih
besar agar memahami tingkah laku yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan norma-norma
dan aturan yang berlaku di masyarakat.
Terapi alternatif. Penaganan yang dilakukan oleh orangtua tidak hanya penanganan medis
tetapi juga dilakukan penanganan alternatif. hanya saja terapi jenis ini masih belum pasti
manfaatnya secara akurat karena belum banyak penelitian yang membuktikan manfaatnya,
meski tiap pihak mengklaim dapat menyembuhkan DS. Orang tua harus bijaksana memilih
terapi alternatif ini, jangan terjebak dengan janji bahwa DS pada sang anak akan bisa hilang
karena pada kenyataannya tidaklah mungkin DS bisa hilang. DS akan terus melekat pada
sang anak. Yang bisa orang tua lakukan yaitu mempersempit jarak perbedaan perkembangan
antara anak DS dengan anak yang normal.
Terapi alternatif tersebut di antaranya adalah :
Terapi Akupuntur. Terapi ini dilakukan dengan cara menusuk titik persarafan pada bagian
tubuh tertentu dengan jarum. Titik syaraf yang ditusuk disesuaikan dengan kondisi sang anak.
Terapi Musik. Anak dikenalkan nada, bunyi-bunyian, dll. Anak-anak sangat senang dengan
musik, maka kegiatan ini akan sangat menyenangkan bagi mereka dengan begitu stimulasi
dan daya konsentrasi anak akan meningkat dan mengakibatkan fungsi tubuhnya yang lain
juga membaik.
Terapi Lumba-Lumba. Terapi ini biasanya dipakai bagi anak Autis, tapi hasil yang sangat
mengembirakan bagi mereka bisa dicoba untuk anak DOWN SYNDROME. Sel-sel saraf
otak yang awalnya tegang akan menjadi relaks ketika mendengar suara lumba-lumba.
Terapi Craniosacral. Terapi dengan sentuhan tangan dengan tekanan yang ringan pada syaraf
pusat. Dengan terapi ini anak DOWN SYNDROME diperbaiki metabolisme tubuhnya
sehingga daya tahan tubuh lebih meningkat.

Tapi tentu saja, untuk hasil yang terbaik, semua jenis terapi yang dilakukan harus dengan
konsultasi dan pengawasan dokter. *** (dari berbagai sumber)

http://www.majalah-lifestyle.com/terapi-fisik-dan-rehabilitasi-medis-bagi-penderita-down-
syndrome/

Anda mungkin juga menyukai