Administrasi Perbandingan
Administrasi Perbandingan
DI KULIAHKAN PADA
STISIP MARGARANA TABANAN
OLEH DOSEN
Administrasi Negara yang akan diperbandingkan dalam perkuliahan ini akan dibatasi
yaitu :
1. Amerika Serikat
2. Uni Suvyet
3. Perancis
4. Yordania
5. Jepang.
dan akan sedikit disinggung : Saudi Arabia, Inggris, serta Administrasi Negara Indonesia.
6. Untuk mencari alat analisa mengapa Administrasi Negara yang satu berhasil dan
Administrasi Negara yang lainnya mengalami kegagalan.
7. Untuk memperoleh bahan-bahan kepentingan study lebih lanjut.
Liberalisme.
Leonard T. Hobhouse, dalam bukunya Liberalism mengemukakan
prinsip-prinsip Liberalisme sbb :
1. Kebebasan/kemerdekaan warga Negara.
2. Kebebasan pajak dalam arti tidak ada pajak tanpa undang-undang.
3. Kebebasan pribadi dalam arti setiap orang mempunyai kebebasan
pikiran.
4. Kebebasan masyarakat.
5. Kebebasan ekonomi.
6. Kebebasan keluarga.
7. Kebebasan nasional, ras dan daerah.
Komunisme
Dalam buku :Das Kapital, Manifesto, dan Religion Karya Marx dan Engel
dan suvyet state Law Karya Prof. Krijlov, pada intinya menyebutkan sbb :
1. Semua hak milik dan alat-alat Produksi ( seperti : tanah, modal, uang
dan sebagainya ) dihapuskan.
2. semua alat-alat produksi, transportasi, komunikasi, bank disentralisasi
dalam tangan Negara.
3. Kebebasan individu dan hak-hak azasi manusia tidak diakui.
4. Agama harus dilenyapkan.
5. Hukum-hukum tradisionil nasional dan internasional harus diubah
dengan hukum-hukum atau aturan-aturan baru berdasarkasn ajaran
komunis.
6. Kaum buruh sedunia harus dipersatukan ( bersifat Internasional ).
7. Sistim pemerintahan dengan diktatur proletariat.
Administrasi Negara Uni Sovyet dibawah kepemimpinan Lenin-Stalin
dan penerusnya mengusahakan menerapkan perinsip-perinsip diatas. Hak azasi
manusia tidak ada sama sekali.
Ad. I. Fungsi mempertahankan kekuasaan atas Negara sebagai fungsi dari pada
Administrasi Negara tentu saja akan ada atau terdapat perbedaan-perbedaan
dalam caranya atau metode dan prosedurnya, tergantung pada bentuk
pemerintahannya.
5
- Dan pada Negara yang berbentuk Monarchi tetapi dengan sistim demokrasi
seperti : Inggris, Nederland dan Jepang, maka mempertahankan kekuasaan
atas Negara melalui pemilu, mengingat dalam Negara tersebut terdapat
parlemen dan partai politik yang lebih dari satu, kecuali Kepala Negara, ia
harus putera atau puteri Mahkota.
Ad. II. Fungsi mengatur hubungan individu dengan individu dan individu dengan
kelompok serta individu dengan Negara.
Hal ini tentu akan melahirkan perbedaan-perbedaan dari pada aktivitas
Administrasi Negara disebabkan :
- Oleh karena itu suatu bentuk Monarchi Absolut menurut ajaran Islam
sebenarnya tidak tepat, sebab Nabi Muhammad S.A.W. bukanlah seorang raja
yang memerintah dengan sewenang-wenang dan meneruskan kerajaannya
kepada putra-putranya.
7
Ad.III. Fungsi pengaturan hubungan antara kelompok dan kelompok dengan Negara.
Dalam setiap aktivitas Administrasi berbeda-beda tergantung pada sistim yang
digunakan.
9
- Hanya terdapat satu partai politik, maka hubungan antara parpol dengan Negara
itu sedemikian eratnya, sehingga sulit untuk dibedakan mana pimpinan parpol
dan mana pimpinan Administrasi Negara, karena orang-orangnya itu-itu juga.
Itulah sebabnya sangat sulit dibedakan mana pendapat pimpinan Negara dan
mana pendapat pimpinan partai politik ( hal ini dapat dilihat dalam Negara-
negara sosialis komunis ).
Public Policy di Indonesia dibuat oleh MPR, DPR dan bersama-sama dengan
Presiden. Jadi terlihat bahwa Presiden selaku administrator Negara Kepala
Pemerintahan menurut UUD45 ikut serta membuat public policy.
Public policy di Indonesia dan di Amerika Serikat ada persamaan proses
pembuatannya yaitu secara demokratis, hanya tahapannya berbeda.
dan tidak melanggar hak-hak azasi manusia, tidak atau kurang berjalan efektif.
Disini terlihat antara ke 3 badan itu saling mempengaruhi, oleh karena itu
Administrasi Negara sebagai suatu sistim akan dipengaruhi oleh sistim-sistim
lain terutama sistim politik dan sosial.
Dalam masyarakat yang sistim sosialnya masih paternalistis, feodalistis,
otokratis akan susah sekali melahirkan suatu sistim administrasi Negara yang
demokratis, disebabkan sistim sosial yang demikian akan menjadi kekuatan
pendukung bagi sistim administrasi Negara yang diktatoris.
1. Public Policy dibuat oleh Badan Perwakilan Politik hasil pemilu melalui
sistim 2 partai atau banyak partai.
2. Top Public Administrator atau Kepala Pemerintahan atau Badan
Administrasi Negara bertanggung jawab pada Badan Perwakilan Politik
dalam Negara yang menganut sistim cabinet parlementer seperti Perancis,
Nederland, Inggris, Israel, dsb, ataupun langsung pada rakyat apabila
Negara itu menganut sistim cabinet Presidentil seperti Amerika Serikat.
3. Wewenang Top Public Administrator dibatasi oleh UU dan harus
dijalankan sesuai dengan UU.
4. Top Public Administrator tidak diperkenankan untuk membuat UU.
5. Top Public Administrator tidak mempunyai kekuasaan atas badan
yudikatif.
6. Top Public administrator melaksanakan sistim manajemen terbuka, yaitu
menyelenggarakan social participation, social responsility, social support
dan social control, seperti Amerika Serikat, Perancis, Jepang, dsbnya.
7. Komunikasi dalam pemerintahan atau administrasi Negara yang
demokratis bersifat dua arah yaitu dari pemerintah kepada rakyat dan dari
rakyat kepada pemerintah apakah melalui badan-badan Negara ataupun
melalui media pers.
8. Kepemimpinan dalam pemerintahan/administrasi Negara dari seluruh
eselon terbuka atas kritik dan mengeritik dianggap sebagai partner yang
setia dalam menjalankan pemerintahan.
9. Pengangkatan aparatur pemerintahan/administrasi Negara menganut merit
system yaitu berdasarkan atas kecakapan dan prestasi kerja bukan
didasarkan kepada soal like dan dislike.
10. Aparatur pemerintahan merupakan public servant untuk mewujudkan
keamanan, keadilan, kesejahteraan dan kemerdekaan.
Dalam uraian di bawah ini akan disajikan versi Lyndal Urwick, yang
menyebutkan bahwa fungsi administrasi terdiri dari : Forecasting, Planning,
Organizing yang disebut dengan The Mechanic of Management. Sedangkan
Commanding, Coordinating, Communicating dan Controlling disebut The
Dynamic of Management.
13
Administrasi itu baik sebagai the mechanic of management dan the dynamic of
management merupakan suatu totalitas yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain,
mengingat forecasting, planning dan organizing tidak ada manfaatnya dalam
pencapaian tujuan tanpa adanya commanding, coordinating, communicating dan
controlling.
Oleh karena itu dalam pengertian administrasi Negara dalam makna yang luas
dapat dikatakan semenjak adanya orang-orang yang berfikir dan bergerak untuk
membangun Negara, maka pada waktunya itulah ada administrasi Negara.
Dengan demikian antara adminitrasi dan politik tidak bisa dipisahkan, hanya bisa
dibedakan bahkan ada yang menyatakan bahwa Administrasi Negara itu
merupakan bagian dari pada politik.
The Machanic of Public Administration dalam arti yang luas sekali tentu saja
pada waktu akan membuat Negara itu diadakan penelitian terlebih dahulu
( Forecasting) mengenai dasar, bentuk dan tujuan yang akan dicapai, kemudian
dibuat designnya dan ditentukan badan-badan Negara serta fungsi-fungsinya.
Agar supaya mesin Negara berjalan effektif, maka perlu diadakan koordinasi,
komunikasi dan pengawasan.
14
Kalau kita l;ihat di Amerika Serikat proses forecasting dan planning dapat
ditemukan dalam Declaration of Independence yang berbunyi : Kita memegang
kebenaran-kebenaran ini bahwa semua umat manusia diciptakan sama, yaitu
dianugrahi oleh penciptanya hak-hak tertentu yang tak dapat dirubah atau dirampas
seperti hak hidup, kemerdekaan dan mengejar kebahagiaan.
Maka untuk menjamin hak-hak ini rakyat membangun Negara yang mempunyai
kekuasaannya yang adil dsari rakyat yang diperintah, tetapi apabila merusak tujuan-
tujuan ini, maka merupakan hak dari pada rakyat untuk merubah atau
menghapuskannya dan mengganti dengan yang baru yang meletakkan dasarnya diatas
prinsip-prinsip tersebut serta menyusunnya, sehingga tercermin keselamatan dan
kebahagiaannya akan terjamin.
Dalam UUD Amerika Serikat pasal 1 ayat 1; semua kekuasaan Legislatif dipegang
oleh congres yang terdiri dari Senat dan DPR.
Ayat 2 : DPR terdiri dari para anggota yang dipilih sertiap 4 tahun sekali oleh rakyat
dari berbagai Negara bagian dengan syarat setiap anggota harus berumur 25 tahun.
Ayat 3 : Senat Amerika Serikat terdiri dari 2 anggota Senat dari setiap Negara Bagian
yang dipilih untuk selama 6 tahun oleh Badan Legislatif Negara Bagian, dengan syarat
setiap anggota umurnya tidak kurang dari 30 tahun.
Ayat 5 : setiap Badan harus menertibkan anggota-anggotanya dan apabila perlu
dengan persetujuan 2/3 anggotanya memecat anggota yang tak disiplin.
Ayat 6 : tidak diperkenankan anggota-anggota Senat dan DPR memegang jabatan lain
selama tugasnya.
Ayat 7 : setiap UU yang akan disahkan oleh Senat dan DPR harus terlebih dahulu
diajukan pada Presiden dan bila Presiden tidak setuju harus mengemukakan alasannya,
tetapi kalau setuju harus menandatangani.
Ayat 8 : Congres mempunyai kekuasaan untuk :
a. Meminjam uang atas dasar kredit.
b. Mengatur perdagangan dengan Luar Negeri.
c. Membuat peraturan yang seragam tentang naturalisasi dan UU tentang
kebangkrutan dari seluruh Negara.
d. Menetapkan nilai mata uang.
e. Membuat aturan hukuman bagi pemalsu uang.
f. Membuat/mewujudkan jalan-jalan pos dan kantor pos.
g. Meningkatkan klemajuan ilmu dan seni yang berguna.
h. Mendirikan pengadilan rendah untuk Mahkamah Agung.
i. Menentukan dan menghukum pembajakan.
15
j. Menyatakan perang.
k. Membina angkatan perang.
l. Menyiapkan milisi.
m. Membuat UU untuk melaksanakan kekuasaan.
Kekuasaan Eksekutif.
Pasal 2 ayat 1 : Kekuasaan Eksekutif oleh Presiden dan Wakil Presiden untuk
selama 4 tahun dengan syarat tidak boleh nlebih 2 x masa jabatan ( Usia Presiden tidak
boleh kurang dari 35 tahun ).
Apabila Presiden tidak dapat menjalankan tugasnya karena meninggal, sakit atau
lainnya, maka jabatan Presiden dipangku oleh Wakil Presiden.
Dalam hal juga Wakil Presiden berhalangan, maka Congres menentukan Pejabat
Presiden sampai Presiden terpilih.
Sebelum memangku jabatan Presiden / Wakil Presiden bersumpah / berjanji sebagai
berikut : Saya bersumpah / berjanji bahwa saya akan melaksanakan tugas-tugas
Presiden Amerika Serikat dengan penuh kesetiaan dan menggunakan seluruh
kemampuan saya yang tgerbaik dalam menjalankan / melindungi dan mempertahankan
UU Amerika Serikat.
Ayat 2 : Presiden merupakan Panglima Tertinggi Angkatan Perang dan Milisi.
Presiden dengan disetujui 2/3 anggota Senatnya yang hadir mengangkat Duta Besar,
Konsul, Jaksa Agung dan Menteri-Menteri.
Ayat 4 : Presiden dan Wakil Presiden serta semua pejabat sipil yang ternyata
terbukti melakukan penghianatan, disuap atau kejahatan besar lainnya, akan dipecat
dengan jalan impeachment.
Kekuasaan Judikatif.
Pasal 3 ayat 1 : Kekuasaan Judikatif Amerika Serikat dipegang oleh Mahkamah Agung;
dan dalam pengadilan rendah dari waktu ketentuannya ditetapkan oleh Congres. Para
Jaksa baik Agung, Jaksa Tinggi atau Jaksa yang rendah akan memangku jabatannya
selama berkelakuan baik.
Dari pasal dan ayat-ayat di atas jelas bahwa dalam organizing di Negara Amerika
Serikat terbagi atas 3 Badan : Badan Legislatif, Eksekutif dan Judikatif.
Hanya saja tidak menganut teori Trias-politica Montesquieu secara murni dan
konsekuen melainkan dewngan perubahan, karena di situ terlihat sekali peranan
16
Congres sangat kuat, sehingga ada ikut serta baik dalam eksekutif maupun dalam
judikatif.
Pengawasan
Agar supaya Administrasi Negara berhasil baik, maka pengawasan sangat diperlukan
mengingat menurut Leonard D. White dalam bukunya an Introduction to the Study of
Public Administration pengawasan mempunyasi tujuan :
1. Agar supaya jalannya Pemerintahan sesuai dengan UU.
2. Untuk melindungi hak azasi manusia.
Judicial
Review
Control finance
Recommanded
Presiden Congres
Veto Supreme
Senat House Court
Of Repre
appoint
sentatif
Responsible
Cabinet
Elect
Voters
Dari diagram diatas terlihat bahwa administrasi Negara Amerika Serikat menganut azas
demokrasi dengan sistim check and balance.
19
1. Para pemilih memilih Presiden yang akan memimpin pemerintashsan atau administrasi
Negara yang akan mernjalankan public policy, juga memilih anggota congress (badan
perwakilan politik) yang akan mengawasi tindakan-tindakan Presiden dan membuat
public policy ( UU ).
2. Dalam Congress terdapat 2 kamar yaitu : DPR dipilih oleh rakyat secara nasional
menurut sistim distrik dan Senat dipilih oleh DPR Negara Bagian sehingga setiap
keputusan yang diambil oleh Congress harus memperoleh persetujuan dari 2 kamar
Tadi ( disini terjadi check and balance antara Senat dan DPR ).
3. Presiden dalam mengangkat para Menteri atau anggota cabinet harus mendapat
persetujuan dari 2/3 anggota Senate, pada hal cabinet Amaerika Serikat bukan cabinet
parlementer tetapi cabinet presidential ( terjadi check and balance ).
4. UU yang dibuat oleh Congress harus mendapat persetujuan dari pada Presiden, Hal ini
menunjukkan Presiden ikut serta dalam urusan legislative. UU yang tidak disetujui
atau ditolak Presiden tidak dapat diundangkan, sehingga terjadi veto Presiden. Dalam
hal keadaan demikian Presiden harus memberikan alasannya ( disinipun terjadi check
and balance ).
5. Walaupun Presiden dipilih langsung oleh yakyat, tetapi apabila Presiden melanggar
UU dan hak-hak azasi manusia seperti tercantum dalam Declaration of Independence
atau melakukan kejahatan besar lainnya, maka Congress berhak memecat Presiden.
( Inipun merupakan sistim check and balance )
6. Presiden dengan persetujuan dari pada 2/3 anggota Senate mengangkat Jaksa Agung.
( disini terjadi check and balance antara Presiden, congress daN Mahkamah Agung ).
Forecasting dan planning yang mencakup politik, social, ekonomi dan budaya
terdapat dalam Manifesto Komunis yang disusun oleh Marx dan Engel antara lain
berbunyi sebagai berikut :
1. Semua hak milik atas tanah dihapuskan dan semua sewa tanah digunakan untuk
kepentingan umum.
2. Semua hak milik atas keturunan dihapuskan.
3. Semua hak milik pemberontak dirampas untuk Negara.
20
4. Sentralisasi kredit dalam tangan Negara dengan perantaraan suatu bank nasional yang
memegang monopoli modal.
5. Perluasan pabrik-pabrik dan alat-alat produksi dimiliki oleh Negara, penggarapan
tanah-tanah yang belum diolah dan perbaikan tanah pertanian sesuai dengan rencana
Negara.
6. Sentralisasi alat-alat komunikasi dan transportasi dalam tangan Negara.
7. Pajak penghasilan yang progresif.
8. Upah yang sama terhadap semua buruh.
9. Kombinasi pertanian dengan industri, penghapusan secara bertingkat perbedaan antara
kota dan desa.
10. Pembebasan pembayaran pendidikan pada semua sekolah negeri.
11. Penghapusan anak-anak sebagai buruh pada pabrik-pabrik.
12. Agama merupakan candu masyarakat oleh karena itu harus dihapuskan.
Untuk mencapai semuanya itu maka kekuasaan dalam Negara harus ada daslam kelas
proletariat atau dengan jalan kediktatoran proletariat.
Disini terlihat bahwa dalam forecasting dan planning mengandung tujuan yaitu
mendirikan suatu Negara yang berlandaskan pada ajaran komunisme dan menghapuskan
liberalisme, kapitalisme dan feodalisme.
Jadi berbeda dengan forecasting dan planning administrasi Negara Amerika Serikat yang
berlandaskan pada liberalisme seperti tersebut dalam Declaration of Independence yang
menghargai hak-hak individuil yaitu hak hidup, hak kemerdekaan dan hak mengejar
kebahagiaan. Mengingat dengan dihapuskannya hak milik di Uni Sovyet berarti
dihapuskannya pula hak kemerdekaan dan hak mengejar kebahagiaan.
Apabila kemerdekaan dan hak mengejar kebahagiaan perorangan sudah dihapuskan oleh
administrasi Negara, maka warga Negara hanya tinggal memiliki belunggu yang melilit
hidupnya.
Keadaan demikian akan lebih buruk dari pada penjajahan bangsa asing, karena dalam
penjajahan masih ada hak milik dan hak mengejar kebahagiaan, yang hilang adalah hak
kemerdekaan. Oleh karena itu forecasting dan planning yang berlandaskan pada ajaran
komunisme akan sangat berbahaya sedkali atau merupakan ancaman besar terhadap
demokrasi.
Oleh karena itu tidak benar sebutan Demokjrasi Rakyat bagi sistim pemerintahan yang
berlaku di Uni Sovyet atau Negara-negara Komunis lainnya. Mengingat dalam sistim
demokrasi akan selalu mengehargai dan menjungjung tinggi hak-hak azasi manusia.
Pasal 32 : Kekuasaan legislative Uni Sovyet dijalankan oleh Dewan Tertinggi Republik
Sosialis Uni Sovyet.
Pasal 33 : Dewan Tertinggi Republik Sosialis Uni Sovyet terdiri 2 kamar yaitu Dewan Uni
dan Dewan Nasional.
21
Pasal 34 : Dewan Uni dipilih oleh warga Negara Republik Sosialis Uni Sovyet dengan
sistim distrik, dimana setiap wakil mewakili 300.000 penduduk.
Pasal 35 : Dewan Nasional dipilih oleh warga Negara Uni Sovyet dari masing-masing
Republik atau Daerah Otonom atau daerah yang lebih kecil dengan ketentuan
masing-masing memperoleh wakil 25, 11 dan 5 orang.
Badan Eksekutif
Pasal 64 : Badan Administrasi / Eksekutif tertinggi Uni Sovyet adalah Dewan Menteri.
Pasal 65 : Dewan Menteri Uni Sovyet bertanggung jawab pada Dewan Tertinggi Uni
Sovyet atau dalam masa reses terhadap Presidium Dewan Tertinggi Uni Sovyet.
Pasal 68 : Dewan Menteri Uni Sovyet mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Mengkoordinir dan membimbing semua pekerjaan menteri baik menteri Uni
Sovyet maupun menteri-menteri dari Republik-republik.
2. Menetapkan ukuran-ukuran untuk melaksanakan perencanaan ekonomi
nasional dan badget Negara dan memperkuat sistim moneter dan kredit.
3. Melaksanakan langkah-langkah untuk mempertahankan ketertiban umum,
melindungi kepentingan Negara dan melindungi hak-hak warga Negara.
4. Memberikan bimbingan dalam hubungan dengan luar negeri.
22
Badan Judikatif
Pasal 102 : Kekuasaan Judikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung Uni Sovyet, Daerah,
Republik Uni, Mahkamah Pengadilan Wilayah, Daerah, Republik Otonom dan
Daerah Otonom.
Pasasl 104 : Mahkamah Agung Uni Sovyet merupakan Badfan Judikatif tertinggi, badan
ini mempunyai tugas mengawasi kegiatan peradilan diseluruh Uni Sovyet.
Pasal 105 : Mahkamah Agung Uni Sovyet dipilih oleh Dewan tertinggi Uni Sovyet untuk
jangka waktu 5 tahun.
Kedalam Mahkamah Agung termasuk Ketua Mahkamah dari setiap Republik Uni.
Pasal 106 : Mahkamah Republik Uni dipilih oleh Dewan Tertinggi Republik Uni untuk
untuk jangka waktu 5 tahun.
Pasal 112 : Para Hakim adalah bebas dan tidak memihak dan hanya tunduk pada hokum.
Pasal 114 : Jaksa Agung di Uni Sovyet diangkat oleh Dewan Tertinggi Uni Sovyet untuk
jangka waktu 7 tahun.
Pasal 115 : Para Jaksa untuk setiap Republik Uni, Wilayah, Daerah diangkat oleh Jaksa
Agung untuk jangka waktu 5 tahun.
Council of Supreme
Ministers Court
Voters
Dari diagram diatas sebagai pencerminan dan berdasarkan UU Uni Sovyet terlihat sebagai
berikut :
1. Presidium/Dewan Tertinggi Uni Sovyet memegang kedaulatan tertinggi atas Negara
yaitu memegang baik kekuasaan Legislatif, Eksekutif maupun Judikatif.
2. Mahkamah Agung karena kedudukannya tergantung kepada Dewan Tertinggi Uni
Sovyet, maka tidak akan bisa bebas atau memihak. Independent Judiciary ( Peradilan
yang bebas ) sukar untuk diwujudkan karena memperoleh pengangkatan dan perintah
dari Dewan Tertinggi atau Presidium.
3. Pengawasan terhadap Dewan Menteri sangat ketat, yaitu diawasi baik oleh Dewan
Tertinggi Uni Sovyet/Presidium maupun oleh Mahkamah Agung.
Disamping itu bertalian di Uni Sovyet menganut sistim 1 partai, timbul pertanyaan
siapakah yang mengawasi Dewan Tinggi Uni Sovyet, mengingat seluruh Dewan Tertinggi Uni
Sovyet terdiri dari anggota-anggota / pimpinan partai komunis sehingga dapat dikatakan partai
komunislah yang menentukan Dewan Tertinggi Uni Sovyet, Mahkamah Agung dan Dewan
Menteri.
Sebenarnya yang memegang kedaulatan tertinggi atas Negara bukan Dewan Tertinggi
Uni Sovyet tetapi partai komunis. Oleh karena partai komunis dalam Negara-negara Komunis
sangat menentukan sekali kehidupan Negara dan rakyat.
Jadi sistim Administrasi Negara yang dianut dalam Negara-negara komunis tidak lain
kediktatoran partai.
Untuk memperkuat pendapat diatas, baiklah digunakan pemikiran dasri pada Samuel
A. Johnson dalam bukunya Essentialis of Comperative Govermment yang melukiskan
hubungan antara Badan Eksekutif, Legislatif dan Partai di Uni Sovyet seperti terlihat dalam
diagram dibawah ini :
24
Supreme Sovyet
Presidium of
Sovyet of Sovyet of
Communist The Union Nationalities
Party
Chairman acts
Piramid of party As chief of State
Commitees and
Congress
Presidium of
Supreme Sovyet
Jadi rakyat tidak lagi menjadi Tuan dalam negaranya sendiri melainkan menjadi budak-
budak partai.
Itulah sebabnya orang-orang Negara Uni Sovyet batau Negara-negara Komunis lainnya
tidak bias meninggalkan negerinya menurut kehendaknya seperti dalam Negara-negara
merdeka lainnya.
Rupanya karena persoalan-persoalan itulah adanya nyang menyatakan bahwa Uni Sovyet
merupakan Negara pelopor perbudakan.
Departemen-Departemen :
1. Departemen Cinematografi
2. Departemen Urusan Konstruksi
3. Departemen hubungan Ekonomi & Luar Negeri
4. Departemen Kehutanan
5. Departemen Perburuhan & Upah
6. Departemen Penemuan & Penciptaan
7. Departemen Penyediaan Teknik & Materi
8. Departemen Perencanaan
9. Departemen Harga
10. Departemen Penerbit
11. Departemen Penelitian & Teknologi
12. Departemen Standarrisasi
13. Departemen TV & Penyiaran Radio
14. Departemen Pendidikan Teknik & Latihan
15. Departemen Pengawasan Rakyat
16. Departemen Keamanan Negara
3. Kementerian Kimia
4. Kementerian Pembangunan Mesin-mesin/Minyak & Kimia
5. Kementerian Penerbangan Sipil
6. Kementerian Perlengkapan & Perhubungan
7. Kementerian Pertanahan
8. Kementerian Perlengkapan Listrik
9. Kementerian Electronica
10. Kementerian Perdagangan Luar Negeri
11. Kementerian Industri & Gas
12. Kementerian Pembangunan Mesin Umum
13. Kementerian Pembangunan Mesin Transport & Berat
14. Kementerian Sistim Kontrol & Perlengkapan Otomatis
15. Kementerian Pembangunan Mesin-Mesin untuk Peternakan & Produksi Peternakan
16. Kementerian Pembangunan Mesin-Mesin untuk Penerangan & Industri Makanan &
Perabot Rumah Tangga
17. Kementerian Pembangunan Peralatan Mesin-Mesin
18. Kementerian Maritim
19. Kementerian Industri Medis
20. Kementerian Mesin Menengah
21. Kementerian Industri Minyak
22. Kementerian Pembangunan Mesin Tenaga
23. Kementerian Industri Kertas
Sovyet ) sangat luas, yaitu di mana anak atau isteri atau sebaliknya dapat menjadi mata-
mata. Itulah sebabnya tidak akan lahir Two Way Communication.
Badan-badan Negara di Perancis berdasarkan UUD nya terdiri dari 6 badan yaitu :
1. Parlemen terdiri dari 2 kamar yaitu : Dewan Nasional dan Senat.
2. Presiden
3. Dewan Menteri
4. Mahkamah Agung
5. Dewan Konstitusi
6. Dewan Sosial & Ekonomi
Perdana Menteri
Dewan Menteri
PEMILIH PEMILIH
29
1. Presiden dan Parlemen sama-sama dipilih langsung oleh rakyat walaupun waktunya
tidak bersamaan.
2. Presiden dapat membubarkan Parlemen setelah konsultasi dengan Ketua Dewan
Nasional dan Senat ( Pasal 12 ), tetapi Parlemen tidak bias memecat Presiden.
3. Presiden mengetuai Mahkamah Agung dan mengangkat anggota-anggotanya
berdasarkan UU ( Pasal 65 ).
4. Presiden mengangkat 3 orang dari 9 anggota Dewan Konstitusi atau 2/3 nya di mana 6
anggota lagi diangkat oleh Parlemen.
5. Presiden mengetuai Dewan Menteri ( Pasal 9 ).
6. Dewan Konstitusi mempunyai hak uji terhadap UU ( Pasal 61 ).
7. Rancangan UU tentang Sosial dan Ekonomi sebelum di syahkan oleh Parlemen harus
terlebih dahulu minta pendapat Dewan Sosial dan Ekonomi ( Pasal 69, 70 ).
8. Dewan Menteri disamping mempunyai kewajiban untuk menjalankan UU mempunyai
pula hak inisiatif untuk menyusun RUU ( Pasal 70 ).
9. Dewan Menteri bertanggung jawab terhadasp Parlemen ( Pasal 20 ). Apabila
Parlemen C.Q. Dewan Nasional tidak dapat menerima program dan kebijaksanaan
yang akan dilakukan Dewan Menteri, maka Dewan Menteri itu bubar karena mendapat
mosi tidak percaya, dan Perdana Menteri menyerahkan mandatnya pada Presiden
( Pasal 50 ).
Oleh karena itu swasta di Negara Perancis mempunyai pula peranan yang cukup besar
dalam perencanaan pemukiman, sarana jalan, perencanaan industri, keuangan, personil,
penjualan dsb.nya. Dengan demikian di Perancis ada management industri, management
produksi, management keuangan, management personalia, management kantor dsb.nya
yang dikelola oleh swasta.
Jadi berbeda sekali dengan di Uni Sovyet atau Negara-negara Komunis lainnya, dimana
seluruh kegiatan management secara keseluruhan dikelola oleh pemerintah.
Kontrol terhadap badan administrative di Negara Perancis bukan hanya dilakukan oleh
masyarakat tetapi dilakukan baik oleh Parlemen dalam kerangka melakukan legislative
control yaitu hak angket, hak interpelasi, hak budget, hak amandemen dan hak mosi tidak
percaya maupun oleh Mahkamah Agung dalam kerangka menjalankan Judicial Control
yaitu dimana ada aparat badan administrative yang melanggar UU dapat ditarik ke muka
pengadilan.
Disamping itu badan administrative memperoleh pengawasan dari dewan
Sosial/Ekonomi dalam hal-hal yang menyangkut social dan ekonomi.
Timbul pertanyaan bagi kita semua, mengapa dari kelompok Negara Islam/Arab tidak
diambil Negara-negara besar seperti Saudi-Arabia, Lybia atau Mesir ?
Hal ini disebabkan di Saudi-Arabia tidak terdapat badan perwakilan politik atau DPR,
demikian pula di Lybia, walaupun di kedua Negara tersebut menjalankan syariat Islam .
Sedangkan di Mesir walaupun ada badan perwakilan politik tetapi tidak menjalankan
Syariat Islam sepenuhnya.
Dari pasal tersebut di atas jelas bahwa Yordania dalam Forecasting dan Planning yang
menyangkut masa sekarang dan yang akan datang merupakan :
1. Negara yang berdasarkan ajaran Islam sehingga Islam dijadikan agama Negara di
mana Syariat Islam dijalankan.
2. Negara Kesatuan.
3. Negara yang merdeka dan bebas.
4. Negara yang berdaulat ke dalam/ keluar.
5. Negara yang bentuk pemerintahannya Monarchi Konstitusionil.
Dalam hal bentuk pemerintahan yang Monarchi ini rupanya kurang bersesuaian dengan
ajaran Islam sebab beberapa factor :
1. Nabi Muhammad S.A.W. selaku pimpinan tertinggi dalam Negara Islam yang awal
tidak pernah mewariskan negaranya itu pada putra atau putrinya, melainkan
dilanjutkan pada sehabat atau pengikutnya.
2. Dalam Al Quran surat al Hujrah ayat 13 berbunyi sebagai berikut : Hai manusia
sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari pada seorang laki dan perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa agar supaya kamu berkenalan satu sama lain.
Sesungguhnya orang termulia diantaramu di sisi Allah ialah yang lebih taqwa,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.
Dari penjelasan ayat tersebut di atas jelas menunjukkan bahwa Tuhan tidak menjamin raja
atau anak raja lebih taqwa dari pada rakyatnya atau lebih mulia disisi Allah.
Dari ayat tersebut di atas jelaslah bahwa Nabi sekalipun dilarang untuk menjadikan
pengikutnya sebagai hambanya.
Apalagi raja tidak mempunyai hak mewariskan kerajaannya itu pada putra atau putrinya,
karena seolah-olah rakyat kerajaannya itu hambanya yang boleh dimilikinya.
Dan perlu diingat bahwa yang membuat Negara itu bukan raja atau keluarganya melainkan
seluruh rakyat.
Dan pula bukan raja yang membuat rakyat tetapi rakyat yang membuat raja atau
pemimpin. Oleh karena itu Negara tidak boleh diwariskan pada satu orang atau
keturunannya mengingat Negara itu kepunyaan bersama. Demikian pula kepemimpinan
tidak bisa diwariskan, karena kepemimpinan bukan barang.
Kepemimpinan hanya bisa diperoleh karena hasil perjuangan sendiri
Bukanlah telah disebutkan dalam hadist setiap orang adalah pemimpin dan setiap
pemimpin akan ditanya kepemimpinan.
MAJELIS NASIONAL
DEWAN
DPR ORANG
TERKEMUKA
33
MAH. PENGADILAN
RAJA
Oleh karena itu Legislatif Control, Judicial Control maupun Socia Control tidak akan dapat
menjalan sebagaimana mestinya.
Walaupun di Yordania terdapat partai politik lebih dari satu yaitu Partai Persatuan Nasional
Arab dan Partai Al Fatah dan lain-lain.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistim Demokrasi Yordania itu masih perlu
ditingkatkan agar supaya sejalan dengan ajaran Islam.
Forecasting dalam rangka penelitian untuk memperoleh data guna penjelasan perencanaan
baik perencanaan phisik, fungsionil, comprehensive maupun perencanaan kombinasi
umum, karena ada atau diakuinya lembaga hak milik individu atau badan swasta maka
perencanaan itu ada yang dilakukan oleh swasta maupun oleh Pemerintah.
Mengenai perencanaan kombinasi umum sesuai dengan tabiat dari pada Negara yang
sedang berkembang, maka seluruhnya dibuat oleh Negara karena biayanya sangat besar
sekali.
Tetapi rupanya sudah merupakan gejala pada Negara berkembang bahwa jumlah
kementerian begitu banyak sehingga tidak terdapatrupanya sudah merupakan gejala pada
Negara berkembang bahwa jumlah kementerian begitu banyak sehingga tidak
terdapatbandingan yang rationil dengan jumlah penduduk yang dihadapi.
35
Setelah kita lihat administrasi Negara Amerika Serikat, Perancis, Uni Sovyet di
Barat, Yordania di Timur Tengah, maka alangkah baiknya kita mencoba mengupas
administrasi Negara Jepang di Asia, agar supaya betul-betul terdapat perbandingan,
walaupun perbandingan itu belum menyeluruh dan mendalam.
Untuk melihat dan mempelajari administrasi Negara Jepang, sudah barang tentu
harus melihat konstitusi dan sejarahnya yang menjadi latar belakang l;ahirnya konstitusi
itu.
Seperti diketahui Jepang pada waktu Perang Dunia II merupakan Negara yang
menganut faham Militerisme dan Totaliterisme seperti Jerman Hitler, sehingga tidak
aneh kalau turut serta mendorong lahirnya perang dunia II yang membawa kehancuran
Jepang sendiri. Jadi UUD Jepang itu disusun dan lahir dari kehancuran, sehingga tidak
aneh kalau memuat hal-hal yang bersifat mencegah lahirnya militerisme secara
konstitusionil, dimana hal itu tercermin dalam Forecasting dan Planning.
perbudakan, penindasan dan pandangan hidup yang picik untuk selama-lamanya dari
permukaan bumi.
6. Kami mengakui bahwa semua bangsa di dunia mempunyai hak untuk hidup dalam
kedamaian dan bebas dari perasaan takut dan kekurangan.
Disamping itu forecasting dan planning terdapat juga dalam pasal-pasal konstitusi.
Pasal 15. Rakyat mempunyai hak mutlak untuk memilih pejabat-pejabat Negara dan
memecat mereka. Segenap pejabat Negara adalah abdi dari seluruh masyarakat
dan bukannya abdi satu golongan masyarakat.
1. Kaisar.
2. Kabinet.
3. Dewan Negara yang terdiri dari 2 kamar : DPR dan Senat.
4. Dewan Pemeriksa.
5. Mahkamah Agung.
6. Mahkamah Pendakwa.
Senat DPR
Mahkamah
Pendakwa
PEMILIH
1. Jepang tidak menganut Trias Politica dari pada Montesqieu tentang separation du
pouvoir ( pemisahan kekuasaan ) karena antara badan-badan Negara ada hubungan satu
sama lain.
2. Kekuasaan Legislatif dipegang oleh Dewan Negara, tetapi Dewan ini (DPR) dapat
dibubarkan oleh Kaisar (Vide pasal 7) dan Dewan ini ikut serta dalam kekuasaan
Judikatif yaitu mengadili hakim-hakim yang diminta dipecat yang dilakukan oleh
Mahkamah Pendakwa (Vide pasal 6) daN Dewan ini (DPR) apabila mengajukan mosi
tidak percaya, maka Kabinet harus bubar (Vide pasal 69).
3. Kekuasaan Eksekutif dipegang oleh Kabinet Parlementer, tetapi cabinet ini secara
teknis administrative mengangkat anggota-anggota Mahkamah Agung (Vide pasal 79).
Disamping itu Kabinet ikut serta dalam Judikatif yaitu memutuskan amnesty umum,
amnesty istimewa, peringanan hukuman, pembatalan hokum, dan pemulihan hak-hak
(Vide pasal 73) dan juga dalam Legislatif yaitu dapat mengajukan Rancangan UU
(Vide pasal 72).
4. Kaisar yang hanya simbul Negara secara teknis administrative mengangkat Perdana
Menteri yang ditunjuk oleh Dewan Negara dan mengangkat Ketua Mahklamah Agung
yang ditunjuk oleh Kabinet (Vide pasal 6). Tetapi juga mempunyai kekuasaan
membubarkan DPR (Vide pasal 7).
5. Kabinet bertanggung jawab terhadap DPR/Dewan Negara, sebagai Kabinet
Parlementer, tetapi Kabinet dalam masa DPR sedang dibubarkan dan Negara dalam
keadaan darurat, maka Kabinet dapat memanggil Senat/Dewan Negara bersidang (Vide
pasal 54)
6. Dewan Pemeriksa mempunyai fungsi untuk memeriksa pendapatan dan pengeluaran
Negara yang dilakukan oleh Kabinet, dimana hasil pemeriksaan itu disampaikan
kepada Dewan Negara melalui Kabinet (Vide pasal 90).
38
Berdasarkan uraian di atas, maka dilihat dari segi organisasinya menunjukkan bahwa
Sistim Administrasi Negara Pemerintahan Jepang menjalankan sistim Check and Balance,
dan kebijaksanaan Negara atau public policy dibuat oleh Dewan Negara, sehingga secara
organisatoris terlihat bahwa Jepang menganut administrasi Negara yang demokratis.
Jaringan komunikasi antara Badan-Badan Negara berjalan sejajar, yaitu antara Dewan
Negara dengan Kabinet, atau sebaliknya, Kabinet dengan Kaisar, Mahkamah Agung
dan Dewan Pemeriksa, Mahkamah Agung dengan Kabinet dan Dewan Negara.
Hak Control ada pada setiap Badan Negara, yaitu Dewan Negara melakukan
control terhadap Kabinet, dan Mahkamah Agung, Kabinet terhadap Dewan Negara dan
Mahkamah Agung, Dewan Pemeriksa terhadap Kabinet, dan Mahkamah Agung
terhadap Kabinet.
Dengan adanya saling control antara Badan-badan Negara tersebut, maka abuse of
power (penyalah gunaan kekuasaan) dari masing-masing badan dapat dicegah atau
maksimal diminimalisir, walaupun tidak dapat dihilangkan sama sekali, terlebih-lebih
yang menjalankan kekuasaan eksekutif seperti terjadi pada Perdana Menteri Tanaka
yang memperoleh suapan pada waktu pembelian pesawat Lockheed untuk Negara,
sehingga membawa akibat kejatuhannya.
Disini menampilkan bahwa control yang dilakukan oleh Dewan Negara sangat effektif,
yaitu dapat menyebabkan jatuhnya Perdana Menteri atau bubarnya Kabinet.
Control dari Dewan Negara bukan hanya terhadap Badan Eksekutif (Kabinet),
tetapi juga trhadap Badan Judikatif (Mahkamah Agung/Badfasn Peradilan) dimana
Dewan Negara dapat mengadili hakim-hakim yang harus dipecat.
Jadi Dewan Negara mempunyai legislative dan Judicial control yang effektif,
sehingga secara ideal dapat mewujudkan Clean Government .
1. Perdana Menteri
2. Wakil Perdana Menteri
3. Kementerian Pertanian dan Kehutanan
4. Kementerian Konstruksi
5. Kementerian Pendidikan
6. Kementerian Dalam Negeri
7. Menteri Keuangan
8. Menteri Luar Negeri
9. Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan
10. Kementerian Perdagangan Internasional & Industri
11. Kementerian Kehakiman
12. Kementgerian Perburuhan/Tenaga Kerja
13. Kementerian Pos & Telekomunikasi
14. Kementerian Perhubungan.
Kesimpulan
Setelah melihat kepada lima administrasi Negara yaitu Administrasi Negara Amerika
Serikat, Perancis dan Jepang yang masing-masing berfaham Leberalisme, Administrasi
Nergara Uni Sovyet yang berdasarkan kepada Komunisme dan Administrasi Negara
Yordania yang berdasarkan kepada Islam, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
40
1. Tidak ada badan-badan Administrasi Negara pada tiap-tiap Negara yang sama satu
sama lain.
2. Top Public Administrator pada setiap Negara berbeda-beda, ada yang pada Presiden,
Raja atau Perdana Menteri.
3. Kebijaksanaan Negara atau Public Policy ada yang dibuat hanya oleh Badan
Perwakilan Politik seperti Amerika Serikat dan Jepang, ada yang bersama-sama yaitu
oleh Badan Perwakilan Politik/ Badan Legislatif dan Badan Eksekutif, seperti Perancis
dan Yordania dan ada lagi yang lebih banyak dibuat oleh Badan Eksekutif sepertti Uni
Sovyet.
4. Mekanisme Aministrasi Negara satu sama lain berbeda, yaitu adan Badan Eksekutif
yang dapat membubarkan Badan Legislatif (Parlemen), ada Badan Legislatif yang
dapat menjatuhkan Badan Eksekutif dan ada pula Badan Eksekutif yang menjadi
Kepala Badan Yudikatif.
5. Jumlah Kementerian/Badan Eksekutif setiap Administrasi Negarapun tidak sama, yaitu
ada yang 11, 12, 17, 18 dan 35. Tetapi ternyata yang jumlahnya hanya sedikit
tampak lebih effektif dan effisien seperti Amerika Serikat dan Jepang.
6. Sistim Administrasi negarapun berbeda-beda yaitu ada yang sistim Demokrasi, sistim
Kediktatoran, dan ada pula dalam pengorganisasiannya melaksanakan sistim
Demokrasi, tetapi penetapan wewenangnya lebih berat kepada eksekutif. Seolah-olah
tampak sebagai campuiran, tetapi pada akhirnya lebih condong kepada kediktatoran.
7. Dalam konstitusinya sebagai landasan tindakan administrasi negaranya ada yang
memasukkan hak azasi manusia, yaitu diantaranya hak hidup, hak kemerdekaan dan
hak milik dan ada pula yang tidak memasukkan hak kemerdekaan dan hak milik
perseorangan, sehingga dalam kegiatan administrasi negaranya itu banyak melakukan
overheidsdaad atau detournement du pouvoir atau penyalah gunaan kekuasaan,
sehingga rakyat menjadi abdi atau kawulo dari pada penguasa.
8. Hampir setiap Top Public Administrator disamping menjalankan eksekutif/administrasi
/pemerintahan, ikut pula dalam kekuasaan Legislatif dan Judikatif.
berdasarkan kepada Komunisme dan Yordania yang berdasarkan kepada Islam, maka
tibalah gilirannya membahas administrai Negara Indonesia yang berdasarkan kepada
ajaran Pancasila.
Aktivitas Administrasi Negara untuk mencapai tujuan itu dalam perencanaan Negara
ditetapkan tidak boleh ingkar dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga Negara
berdasarkan atas ke Tuhanan Yang Maha Esa seperti tersebut dalam pasal 29 ayat 1.
Setiap perencanaan tidak mungkin dapat tercapai tanmpa budget. Oleh karena itu
agar supaya pendapatan dan pengeluaran Negara dapat dikendalikan, maka
berdasarkan pasal 23 ayat 1 Anggaran Pendapatan dan Belanja ditetapkan tiap-tiap
tahun dengan UU.
Apabila DPR tidak menyetujui anggaran yang diusulkan pemerintah, maka
pemerintah menjalankan anggaran tahun yang lalu.
Adapun metode untuk mencapai tujuan Negara seperti ditentukan dalam UUD
ialah dengan metode atau sistim demokrasi, seperti tersebut dalam pasal 1 ayat 2
yang berbunyi : Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh
Mejelis Permusyawaratan Rakyat/ yang dilakukan berdasarkan UU (perubahan
UUD 1945)
Organizing.
Pengorganisasian Negara menurut UUD 1945 ialah sebagai berikut :
1. MPR ( Majelis Permusyawaratan Rakyat )
2. DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat )
3. Presiden
4. DPA ( Dewan Pertimbangan Agung ) > dihapus dalam perubahan UUD
1945.
5. MA ( Mahkamah Agung )
6. BPK ( Badan Pemeriksa Keuangan )
MPR
DPRD I
KABINET
DPRD II
GOLONGAN
PEMILIH
MPR
KABINET
DPRD I
GUBERNUR DPD
DPRD II
BUPATI/WALIKOTA
PEMILIH
vertical dilakukan baik oleh MPR, DPR, BPK, DPA/MK, maupun Mahkamah Agung
dan Presiden.
Oleh karena itu apabila badan-badan ini sudah menjalankan
pengawasan/control sebagaimana mestinya, maka clean and stable government itu
akan dapat diwujudkan, sehingga masyarakat adil dan makmur akan terlahirkan.
Tetapi hal itu memerlukan persyaratan bahwa anggota-anggota MPR, DPR,
DPA/MK, dan MA bukan terdiri dari anggota-anmggotaq yang mempunyai sikap yes
manisme dan ABS isme, melainkan betul-betul yang tangguh dan berwibawa, yaitu
menjalankan sifat kepemimpinan yang dikemukakan oleh Presiden Suharto seperti
Taqwa, ing ngarso asung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani,
ambeg paramaarta, waspada purbawisesa, prasaja, lenggawa, geminastiti, satya
dan belaka, disamping keahlian yang sesuai dengan kebutuhan lembaganya.
Perencanaan jangka panjang kita mengenal Pelita I dan II dan Pelita III yang
dibagi pula kepada perencanaan jangka pendek yaitu setiap tahun.
Yang membuat perencanaan ialah Bappenas (Badan Pembangunan Nasional)
dan ditetapkan oleh Keputusan Presiden, sedangkan pembiayaan perencanaan
untuk setiap tahun ditetapkan oleh DPR bersama-sama Presiden yang
dituangkan dalam APBN.
Pengorganisasian.
45
Oleh karena itu pemberian perintah Presiden sesuai dengan UUD hanya kepada
Kabinet, mengingat DPR, BPK, DPA/MK dan MA tidak bisa diperintah oleh
Presiden, karena badan-badan ini merupakan badan yang sejajar dengan Presiden;
kecuali dalam keadaan darurat dimana kekuasaan tertinggi dalam Negara berada
dalam tangan Presiden, yaitu kekuasaan legislative, eksekutif dan yudikatif
disentralisasikan, maka Presiden bisa memerintah DPR, BPK, DPD/MK dan MA.
Tetapi administrasi Negara yang demikian adalah administrasi Negara kediktatoran.
Koordinasi yang dilakukan oleh Presiden terhadap para Menteri dan seluruh
aparatur administrasi Negara (dalam arti sempit ) pemerintahan menurut UUD45
adalah dalam rangka menjalan kebijaksanaan Negara ( public policy ) yang telah
ditetapkan oleh DPR dan MPR.
Tentang Komunikasi yang dilakukan oleh Presiden menurut UUD 45 baik
komunikasi intern, extern, formil, informal, vertical, horizontal, lisan dan tulisan baik
terhadap aparatur administrasi Negara dan masyarakat maupun terhadap Negara lain
adalah bersifat dua arah atau two way traffic communication.
Hanya komunikasi yang agak sering tersumbat ialah komunikasi dari bawah atau
masyarakat kepada atasan atau pemerintah karena bawahan kurang maun
menyampaikan keadaan yang sebenarnya disebabkan masih adanya penyakit mental
ABS isme, sehingga kepentingan rakyat kadang-kadang menjadi korban.
Hal lain yang sering menyumbat komunikasi ialah penggunaan kebebasan pers yang
menjurus kepada destruktivisme, yang dilakukan oleh oknum-oknum pers, sehingga
pemerintgah melakukan pembredelan. Sebenarnya dalam democratic coomunication
hal-hal semacam itu tidak perlu terjadi, apabila masing-masing pihak menyadari
tanggung jawabnya terhadap masyarakat, Negara dan bangsa. Mengingat kebebasan
tanpa kendali akan menimbulkan anarchie.
Dan pengendalian tidak perlu dilakukan oleh orang, melainkan oleh diri sendiri,
mengingat setiap orang yang Pancasilais seharusnya mampu mengendalikan hawa
nafsunya.
Yang terakhir dari pada The Dynamic of Management ialah Controlling.
Controlling atau pengawasan dalam administrasi Negara Indonesia tampaknya
masih lemah sekali, sehingga baik legislative control, executive control atau
managerial control, judicial control, maupun social control perlu peningkatan untuk
menjaga agar supaya jalannya pemerintahan sesuai dengan UU dan hak-hak azasi
manusia dapat dilindungi.
Mengingat apabila legislative control, judicial control, executive control or
managerial control dan social control sudah berjalan effektif, maka opstib itu tidak
akan lahir.
Jadi opstib itu sebenarnya untuk meningkatkan pengawasan terhadap administrasi
Negara, agar supaya kegiatan pemerintahan berjalan bersih, sehingga tujuan Negara
dapat tercapai, mengingat dalam kegiatan administrasi Negara yang bertujuan
mementingkan diri sendiri, dengan administrasi penyelewengan yang rapih.
Jadi pada hakekatnya dapat diraba , bahwa Opstib adalah untuk membantu legislative
control, judicative control, managerial control dan social control.
Agar supaya administrasi Negara Indonesia juga dapat mencapai tujuannya, maka
Legislative Control, Judicative Control, Administrative Control dan Sosial Control
perlu ditingkatkan secara simultan serta berdaya guna dan berhasil guna.