DAFTAR ISI.......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR
.......................................................................................................... . 1
BAB
I........................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN....................................................................................................... 2
I.1. Latar
Belakang...................................................................................................... 2
I.2. Rumusan
Masalah........................................................................................................... 2
I.3. Tujuan
Penelitian................ ....................................................................................
2
BAB
II................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN...................................................................................................................
KESIMPULAN.....................................................................................................................
14
SARAN................................................................................................................................
14
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................ 14
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah berjudul Konsep Dasar Bimbingan Karier
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih atas doanya, kami dapat menyusun makalah
bimbingan dan konseling
Masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan di dalamnya makalah Konsep Dasar
Bimbingan Karier sehingga segala bentuk saran dan kritikan yang membangun sangat
dibutuhkan untuk dijadikan sebagai pembelajaran yang lebih baik di masa mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian BK Karir
Ditinjau dari sisi sejarah, istilah bimbingan dan konseling karir berakar pada istilah
vocational guidance yang pertama kali dipopulerkan oleh Frank Parson dalam buku Choosing
a Vocation (1909) dan dikutip oleh Wikipedia (2012). Pada awalnya penggunaan istilah ini
lebih merujuk pada usaha membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu
pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan
untuk memasuki suatu pekerjaan. Namun selanjutnya terjadi perubahan pendekatan dari
model okupasional (occupational) ke model karir (career). Kedua model ini memiliki
perbedaan, dimana pada model okupasional lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat
dengan tuntutan dan persyaratan pekerjaan, sedang pada model karir, tidak hanya sekedar
memberikan penekanan tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya
dengan konsep perkembangan dan tujuan - tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi,
konsep diri, rencana-rencana pribadi dan semacamnya mulai turut dipertimbangkan.
Bimbingan dan konseling karir berhubungan erat dengan pendidikan karir (career education),
seperti dikemukakan Calhoun dan Finch (1976) bahwa program pendidikan karir di memiliki
tahapan berupa kesadaran karir, eksplorasi karir, dan persiapan karir.
Karir adalah pekerjaan, profesi (Hornby, 1957). Seseorang akan bekerja dengan senang hati
dan penuh kegembiraan apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan
dirinya, kemampuannya dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai
dengan apa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang bergairah dalam
bekerja, kurang senang dan kurang tekun. Dengan demikian diperlukannya bimbingan karir
itu untuk mengarahkan seseorang kearah tersebut. Bimbingan karir merupakan salah satu
aspek dari bimbingan dan konseling. Pada saat ini, bimbingan karir mendapatkan tekanan
untuk pelaksanaannya, khususnya di sekolah-sekolah SMA dan SMP. Pada kenyataannya,
masih ada para siswa tamatan SMA atau SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya karena
suatu sebab yang tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, para siswa membutuhkan
bimbingan yang baik khususnya berkaitan dengan pekerjaan atau dengan kata lain
mendapatkan bimbingan karir secara bijaksana. Dengan demikian para siswa akan
mengetahui apa yang akan dipilihnya, melanjutkan studi atau akan langsung terjun di dunia
pekerjaan.
Donald D. Super (1975) mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi
untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam
duria kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu individu
untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri
dalam dunia kerja.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas maka dapat diperoleh
pengertian bahwa bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa
untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai
dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara
optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif dan
memberi kepuasan dan kelayakan.
Dasar-dasar Pelaksanan Bimbingan Karir Disekolah :
Pelaksanaan layanan bimbingan karir disekolah kepada setiap pendidik dituntut untuk
memahami dengan mendalam dan seksama mengenai dasar-dasar atau pokok-pokok pikiran
yang melandasi pelaksanaan bimbingan karir di sekolah.
Dasar-dasar atau pokok pikiran yang melandasi pelaksanaan bimbingan karir disekolah
diantaranya :
International Labour Office (2010) merumuskan bahwa kegiatan layanan bimbingan dan
konseling karir terkait erat dengan empat kompetensi utama bagi para siswa agar dapat
menghadapi masa depan karir mereka yaitu :
a. kesadaran diri atau pengenalan diri sendiri
b. kesadaran akan kesempatan bekerja
c. pembuatan keputusan pendidikan dan karir
d. pembelajaran transisional dan pengetahuan akan persyaratan kerja
Sedangkan menurut Bimo Walgito (2010), tujuan bimbingan karir tersebut membantu para
siswa
agar :
a. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri terutama yang berkaitan dengan potensi
yang ada
dalam dirinya
b. Memahami dan menyadari nilai-nilai yang ada pada dirinya dan dalam masyarakat.
c. Mengetahui jenis pendidikan dan atau pekerjaan yang cocok dengan potensi yang ada
pada
dirinya
d. Menemukan hambatan yang mungkin timbul dan mencari jalan keluar untuk mengatasi
hambatan tersebut
e. Para siswa dapat merencanakan masa depannya, dan menemukan karir dan kehidupan
yang
sesuai atau serasi
Bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa
yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa
saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu. Selanjutnya siswa dapat
memadukan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau karir dengan kemampuan atau
potensi yang ada dalam dirinya dan apabila muncul hambatan-hambatan siswa diharapkan
dapat mengatasi hambatan itu.
a. Para siswa ditingkat SMA pada akhir semester 2 perlu menjalani pemilihan program
studi atau penjurusan. Walaupun ada kata memilih namun sebenarnya telah adanya batas
tertentu dalam pengambilan program karena ada persyaratan yang terkait dengan prestasi
akademik dari siswa yang bersangkutan. Penjurusan itu jelas akan menentukan masa depan
siswa diperlukan kecermatan serta perhitungan yang matang dan tepat.
b. Kenyataan menunjukan bahwa tidak semua siswa yang tamat dari SMA akan
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siswa yang akan langsung terjun ke
dunia kerja tentu memerlukan bimbingan karir ini agar siswa dapat bekerja dengan senang
dan baik.
c. Siswa SMA merupakan angkatan kerja yang potensial. Merekalah yang akan
menentukan bagaimana keadaan Negara yang akan datang. Mereka merupakan sumber daya
manusia dalam pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya
untuk menghadapi masa depan dan menyiapkan pekerjaan atau jabatan yang sesuai dengan
potensi mereka.
d. Para siswa ada dalam masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak ke
masa dewasa. Pada umumnya, mereka belum dapat mandiri, maka dari itu mereka
membutuhkan bantuan orang lain untuk menuju kemandirian termasuk bimbingan karir untuk
menyiapkan kemandirian dalam hal pekerjaan.
e. Pada siswa SMP juga memerlukan bimbingan karir, baik untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk mencari pekerjaan. Pada pembahasan educational
guidance danvocayional guidance, masalah pekerjaan di tingkat SMP mulai tampak sehingga
perlu adanyavocational guidance, disamping educational guidance.
Agar Bimbingan Karier di Sekolah dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan, maka beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip Bimbingan Karier perlu
diperhatikan para pembimbing khususnya dan administrator Sekolah pada umumnya
terutama dalam penyusunan program Bimbingan Karier di Sekolah. Prinsip bimbingan karir
di sekolah :
Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah, yaitu secara umum
bertujuan untuk membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan pengarahan
diri dalam proses persiapan diri untuk bekerja dan berguna dalam masyarakat maka dari itu
untuk mencapai tujuan tersebut perlu kiranya disusun suatu program Bimbingan Karier yang
di rencanakan dengan matang.
Selama menelusuri kehidupan, beberapa orang memiliki pilihan atau kesempatan untuk
memilih dari pada yang lain.Contoh, diantara siswa memiliki beberapa pilihan untuk memilih
seperti jurusan, jenis pekerjaan, serta bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi, tapi bukan berarti pilihan-pilihan tersebut akan dapat dipenuhi tanpa ada
dasar yang memotivasi diri dalam diri siswa itu sendiri.
Sehubungan dengan hal ini maka sangat tepatlah tujuan dilaksanakan Bimbingan Karier di
Sekolah-sekolah dalam rangka membantu mengarahkan cita-cita para siswa. Hal berikut ini
mungkin akan dapat membantu siswa di Sekolah diantaranya :
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah terdiri dari dua macam tehnik pendekatan,
yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok dalam
Bimbingan Karier akan memungkinkan masalah yang bersangkut paut dengan karier dapat
ditangani untuk semua siswa di Sekolah. Supaya memiliki keterampilan dalam proses
pengambilan keputusan mengenai apa yang dicita-citakan pekerjaan, jabatan atau karier yang
utama dimasa depan. Untuk mencapai tujuan itu para siswa perlu memahami dirinya sendiri
dan lingkungannya serta dapat mengambil keputusan yang bemakna bagi dirinya.
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua pendekatan
yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan pendekatan kelompok
dengan kegiatan:(1). Paket belajar, (2). Pengajaran unit, (3). Papan buletin, (4). Hari Karier
dan (5). Karya Wisata Karier. (Agus suyanto, 1989: 23).
Pendapat di atas menekankan bahwa Bimbingan Karier dilaksanakan melalui dua cara
pendekatan sebagai berikut :
b. Pendekatan Kelompok
Paket Belajar, maksudnya pelaksanaan Bimbingan Karier, menggunakan lima Pendekatan
Belajar yaitu:(a). Pemahaman diri, (b). Nilai-nilai, (c). Pemahaman lingkungan, (d).
Hambatan dan cara mengatasinya, (e). Merencanakan masa depan.
Pengajaran Unit, setiap bidang studi memiliki suatu pokok bahasan yang berkaitan dengan
suatu pekerjaan selama proses belajar hendaknya memberikan informasi yang berkaitan
dengan suatu pekerjaan selama proses belajar memberikan informasi yang berkaitan dengan
suatu pekerjaan sehubungan dengan dengan materi yang disampaikan.
Papan Buletin, maksudnya melalui papan buletin petugas BK memasang informsi. Informasi
tentang berbagai jenis pekerjaan yang bahannya diambil dari guntingan. Tentang suatu
pekerjaan,dan sebagainya.
Hari Karier, maksudnya kegiatan untuk mengisi hari-hari tertentu yang diisi dengan ceramah
dari sumber tentang suatu pekerjaan.
Karya Wisata, maksudnya para siswa diajak berkunjung ketempat suatu pekerjaan untuk
melihatdari dekat tentang suatu pekerjaan.
ANALISIS
Tentang defenisi bimbingan karier, dikatakan sebagai berikut :
Bimbingan karier adalah suatu program yang terkoordinasi untuk membantu orang muda
mengembangkan pemahaman diri, belajar tentang dunia kerja, mendapatkan pengalaman-
pengalaman yang akan membantunya dalam membuat keputusan, dan mendapatkan
pekerjaan. ( Tolbert, 1974:27)
Bimbingan karier merupakan salah stu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu
memecahkan masalah karier ( pekerjaan ) untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-
baiknya dengan mas depannya (PB3K, 1974 ).
Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu
dalam memecahkan masalah karir ( pekerjaan ) untuk memperoleh penyesuaian diri yang
sebaik-baiknya dengan masa depannya ( BP3K, 1984:1 ).
Bimbingan karir ialah proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran
tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luardirinya, mempertemukan
gambaran tentang diri tersebut dengan dunia kerja itu, untuk pada akhirnya
dapat :
1. memilih bidang pekerjaan
2. menyiapkan diri untuk bidang pekerjaan,
3. memasukinya
4. membina karier dalam bidang tersebut.( Rochman Natawidjaja, 1980: 2 )
Menurut dewa ketut sukardi, penyelenggaraan bimbingan karir yang di berikan disekolah
dapat dilakukan melalui beberapa metode-metode, dan berikut penjelasannya :
1. Ceramah dan Nara sumber
Kegiatan yang dilakukan bersumber dari pembimbing, konselor, guru, maupun dari nara
sumber ( pihak dunia kerja ) dalam rangka memberikan penerangan tentang informasi yang
lebih banyak tentang pekerjaan, jabatan, dan karier.
2. Diskisi kelompok
Suatu pendekatan yang bercirikan satu keterkaitan pada suatu pokok masalah ( dalam hal ini
perencanaan karir ), di mana siswa sejujurnya berusaha untuk memperoleh kesimpulan
setelah mendengarkan, mempelajari dan mempertimbangkan pendapat siswa yang lain seacar
jujur.
3. Pengajaran unit
Merupakan teknik dalam membantu siswa untuk memperoleh pemahaman tentang suatu
pekerjaan tertentu, melalui keja sama antara pembimbing dan guru bidang studi. Namun,
dengan pola ini sudah barang tentu perlu adanya jam tersendiri yang khusus di sediakan
untuk keperluan keiatan bimbingan karir.
4. Karyawisata Karier
Berkarya atau bekerja dan belajar sambil berwisata untuk membawa para siswa belajar dan
bekerja pada siatuasi baru yang menyenangkan. Dengan demikian akan tumbuh sikap
mengharghai pekerjaan yang diamatinya .
5. Sosiodrama
Suatu cara yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendramatisasi sikap, tingkah
laku dan penghayatan seseorang seperti yang dilakukannya dalam reaksi social sehari-hari di
masyarakat, sehubungan dengan pekerjaan dan karir.
6. Informasi melalui kegiatan ekstrakulikuler dan intrakulikuler
Pemberian informasi tentang pekerjaan, jabatan, karier, dengan cara mngaitkan dengan mata
pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Dalam kaitan ini tipa guru dapat memberikan
bimbingan karir pada saat-saat mengajarkan pelajaran yang berkaitan dengan suatu karier
tertentu.
7. Hari karier.
Hari-hari tertentu yang di pilih untuk melaksanakan berbagai bentuk kegiatan yang
bersangkut paut dengan pengembangan karir.Pada hari tersebutsemua kegiatan bimbingan
karir di laksanakan berdasarkan program bimbingan karir yang telah di tetapkan oleh sekolah
untuk tiap tahun.
KESIMPULAN
Bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih,
menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan minat,
bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga
dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan
kelayakan.
Bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa
yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa
saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu. Selanjutnya siswa dapat
memadukan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau karir dengan kemampuan atau
potensi yang ada dalam dirinya.. dan apabila muncul hambatan-hambatan siswa diharapkan
dapat mengatasi hambatan itu.
SARAN
Diharapkan guru BP yang ada pada sekolah bisa dijadikan tempat untuk bimbingan konseling
tentang karir, seperti mengarahkan dan memandirikan siswa dan bukan malah memotivasi
dengan kebohongan atau bahkan memarahi segala sesuatu apapun keputusan yang diambil
oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA