PKM PE Biji Nangka Sebagai Alternatif Pembuatan Tauco PDF
PKM PE Biji Nangka Sebagai Alternatif Pembuatan Tauco PDF
JUDUL PROGRAM
BIJI NANGKA SEBAGAI ALTERNATIF PEMBUATAN
TAUCO
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
DIUSULKAN OLEH :
Ketua : Raudhah Tuljannah NIM: 2014430022 / Angkatan: 2014
Anggota: Umul Laela NIM: 2014430030 / Angkatan: 2014
Anggota: Kiki Rizky Ananda NIM: 2015430031 / Angkatan: 2015
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Memberi alternatif bahan baku pembuatan tauco dari biji kedelai menjadi
biji nangka.
2. Mengetahui mutu produk Tauco yang dihasilkan dari biji nangka
2
1.4 Kegunaan
1. Sebagai alternative bahan baku pembuatan tauco
2. Memanfaatkan limbah biji nangka menjadi produk yang lebih bermanfaat
3. Menambah asupan protein yang dibutuhkan masyarakat
1.5 Luaran
1) Artikel Ilmiah
2) Paten
3
2.1 Nangka
Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka
termasuk ke dalam suku Moraceae; nama ilmiahnya adalah Artocarpus
heterophyllus. Dalam bahasa Inggris, nangka dikenal sebagai jackfruit.
Daging buah nangka umumnya tebal berwarna kuning, kuning pucat,
kuning kemerah-merahan atau jingga. Buah nangka beraroma harum yang
berasal dari kandungan senyawa etil butirat, berair, rasanya manis.
2.1 Tauco
Tauco adalah bumbu makanan yang terbuat dari biji kedelai
(Glycine max) yang telah direbus, dihaluskan dan diaduk dengan tepung
terigu kemudian dibiarkan sampai tumbuh jamur (fermentasi). Fermentasi
tauco dengan direndam dengan air garam, kemudian dijemur pada terik
matahari selama beberapa minggu sampai keluar aroma yang khas tauco
atau rendaman berubah menjadi warna coklat kemerahan. Pada
pertengahan prosesnya, rendamannya sering mengeluarkan bau yang
menyengat seperti ikan busuk/bau terasi. Tauco adalah bahan makanan
yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tauco mengandung
energi sebesar 166 kilokalori, protein 10,4 gram, karbohidrat 24,1 gram,
lemak 4,9 gram, kalsium 55 miligram, fosfor 365 miligram, dan zat besi 1
miligram. Selain itu di dalam Tauco juga terkandung vitamin A sebanyak
23 IU, vitamin B1 0,05 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut
didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Tauco, dengan
jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Table 2.3 Kandungan Tauco per 100 gr
Komponen Komposisi
Energy 166 kkal
Protein 10,4 gram
Karbohidrat 24,1 gram
Lemak 4,9 gram
Kalsium 55 mg
Fosfor 365 mg
Zat besi 1 mg
Vitamin A 23 IU
Vitamin B1 0,05 mg
Vitamin C 0 mg
5
2.2 Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu
bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas
yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh
hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi
beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam
butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan
dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan
minuman beralkohol lainnya.
a. Fermentasi Kapang
Fermentasi kapang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
menambahkan biakan kapang tertentu atau laru pada kedelai dan dengan
cara fermentasi spontan. Fermentasi spontan biasanya dilakukan pada
suatu tempat tertentu, dimana udara pada tempat tersebut jenuh dengan
mikroba tertentu yang berguna untuk pembuatan tauco.
Menurut Suliantari (1983) jenis kapang yang berperan dan
dominan pada fermentasi kapang dengan bahan baku kedelai adalah
Aspergillus Oryzae ,Rhyzopus oligosporus, dan Rhyzopus Oryzae. Hal ini
sejalan dengan penelitian Sabariman (1987) bahwa jenis kapang yang aktif
berperan selama fermentasi kapang dalam pembuatan tauco adalah
Aspergillus dan Rhyzopus.
Kapang yang tumbuh selama fermentasi akan menghasilkan enzim
amylase, protease dan lipase. Rhyzopus Oryzae dapat menghasilkan enzim
amylase dan pectinase yang dapat menghidrolisa pectin menjadi senyawa-
senyawa sederhana.
b. Fermentasi larutan garam
Tahap kedua dalam fermentasi tauco biji nangka adalah fermentasi
dalam larutan garam. Konsentrasi larutan garam yang biasa digunakan
adalah sekitar 17-20 %. Konsentrasi larutan garam yang digunakan pada
proses fermentasi garam menentukan mutu produk yang dihasilkan.
Menurut Prescott dan Dunn dengan berlanjutnya proses fermentasi
dalam larutan garam maka enzim yang dihasilkan pada fermentasi kapang
akan memecah komponen substrat lebih lanjut menjadi senyawa-senyawa
pembentuk citarasa dan aroma. Semakin lama proses fermentasi
berlangsung dalam larutan garam maka citarasa yang dihasilkan akan
semakin baik.
6
a. Alat b. Bahan
Blender Air
Oven Biji Nangka
Kayu Pengaduk Garam NaCl
Timbangan Kapang R.oligosporus
Waterbath Aquades
Freezer Asam Klorida 0,1 N
Rak fermentasi Asam Sulfat
Gelas Kimia Alkohol
Mikro Kjeldahl Indikator Toshiro
Hotplate
Metanol
Spektrofotometer
Natrium Hidroksida
Buret Katalis
Shaker
PH meter
Kandungan N=
DAFTAR PUSTAKA
1. Peralatan penunjang
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Panci Wadah 1 250.000 Beli
perebusan biji
nangka
Blender Menghaluskan 1 300.000 Beli
biji nangka
Oven 1 500.000 Sewa
Tampah bambu Wadah 3 10.000 Beli
penjemuran
biji nangka
Kayu pengaduk Untuk 1 30.000 Beli
mengaduk
filtrat
Water bath Tempat 1 700.000 Sewa
pemanasan
Gelas kimia Uji kuantitatif 3 100.000 Beli
Buret Uji kuantitatif 1 350.000 Sewa
Freezer Pendingin 1 285.000 Sewa
Spectrophotometer Uji kuantitatif 1 500.000 Sewa
Shaker Uji kuantitatif 1 300.000 Sewa
SUB TOTAL (Rp) 3.545.000
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Buah Nangka Bahan yang 220 kg 15.000/kg Beli
akan di
fermentasi
Tauco Bahan yang 10 botol 10.000/ botol Beli
akan
difermentasi
Ragi tempe Bakteri 5 kg 30.000/ kg Beli
fermentasi
Garam NaCl Bahan yang 10 bungkus 3000 Beli
akan
difermentasi
Asam klorida Uji kuantitatif 1 liter 195.000 Beli
Asam sulfat Penentuan 1 liter 50.000 Beli
kadar protein
Natrium Penentuan 70 gr 2000/gr Beli
hidroksida kadar protein
Indikator Uji kuantitatif
Toshiro
Aqaudest Bahan Jirgen @45 25.000/5 liter Beli
tambahan liter
Methanol Uji kuantitatif 100 ml 45.000 Beli
Sewa lab Tempat 3 bulan 500.000 Sewa
penelitian
Sabun Pencuci alat 1 jirgen @5 155.000 Beli
pembersih alat liter
lab
Masker Pengaman 1 box 45.000 Beli
Sarung tangan Pengaman 1 box 50.000 Beli
Tissue Pembersih 5 gulung 15.000 Beli
Lap kain Pembersih 5 5000 Beli
alat kimia
SUB TOTAL (Rp) 5.025.000
3. Perjalanan
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Kendaraan Pembelian 2 kali Rp.
roda empat bahan baku 500.000
buah nangka
dan alat alat
penunjang
Pembelian
alat alat kimia
Pembelian
bahan
tambahan
Transportasi Perjalanan ke 3 orang Rp.
literatur perpustakaan 250.000
nasional dan LIPI
Monitoring & Perjalanan Monev 3 orang Rp.
Evaluasi 100.000
SUB TOTAL (Rp) Rp.
2.050.000
4. Lain-lain
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Laporan Cetak dan 3 200.000
kemajuan penggandaan
Laporan akhir Cetak dan 3 200.000
penggandaan
ATK Administrasi 1 paket 200.000
Pamflet/ Cetak digital 3 150.000
poster penelitian dan
pengamatan
SUB TOTAL (Rp) 1.850.000
TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) 12.440.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Alokasi
Program Bidang
No Nama /NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
Raudhah Teknik Teknik 15 jam / - Pembelian
Tuljannah/ Kimia Kimia minggu bahan baku dan
2014430022 perlengkapanny
a
- Menyiapkan
1 bahan baku
- Penelitian
- Menganalisa
fermentasi
- Membuat
laporan
Umul Teknik Teknik 15 jam / - Pembelian
Laela/2014430030 Kimia Kimia minggu bahan baku dan
perlengkapanny
a
- Menyiapkan
2 bahan baku
- Penelitian
- Menganalisa
fermentasi
- Membuat
laporan
Kiki Rizky Teknik Teknik 15 jam / - Pembelian
Ananda/ Kimia Kimia minggu bahan baku dan
2015430031 perlengkapanny
a
- Menyiapkan
3 bahan baku
- Penelitian
- Menganalisa
fermentasi
- Membuat
laporan