diketahui dua istilah dalam dunia pendidikan yaitu pedagogi yang berarti
“pendidikan” dan pedagogia yang artinya “ilmu pendidikan”. Istilah ini berasal dari
bahasa Yunani pedagigia (paedos dan agoge) yang berarti “saya membimbing,
potensi-potensi bawaan baik jasmani maupun rohani untuk memperoleh hasil dan
prestasi. Dengan kata lain bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai suatu hasil
peradapan bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri
( nilai dan norma masyarakat ) yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau
dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok
manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan inspirasinya (cita-cita) untuk maju,
Adapun beberapa pengertian pendidikan dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
1. Manurut Redja Mudyahardjo
Secara luas pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar
yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Secara sempit
Pendidikan seperti sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek yang sangat
kompleks. Oleh karena itu beliau mengemukakan beberapa batasan pendidikan yang
Pendidikan itu adalah The General theory of education. John Dewey tidak
membedakan filsafat pendidikan dengan teori pendidikan, sebab itu dia mengatakan
4. Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap
utama.
5. Sudirman N. dkk.
Pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain
agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi
6. Ki Hajar Dewantara
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar
7. Langeveld
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan
kepada anak tertuju kepada kedewasaan anak itu, atau lebih tepat dapat membantu
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan,
pengajaran, dan latihan bagi para peranannya di masa yang akan datang.
pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak,
Pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam
praktek pendidikan.
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya sadar atau tidak sadar selalu diharapkan
kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau usaha yang
tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa, dengan demikian tujuan
merupakan faktor yang sangat menentukan. Secara singkat dikatakan bahwa tujuan
akan efisien. Dalam hal ini tujuan akan menunjukan arah dari suatu usaha. Sedangkan
arah tadi menunjukan jalan yang harus ditempuhdari situasi sekarang kepada situasi
berikutnya.
Suatu usaha tentu saja mengalami permulaan serta mengalami pula akhirnya.
Mungkin saja ada usaha yang terhenti dikarenakan seatu kegagalan mencapai tujuan,
namun usaha itu belum bias dikatakan telah berakhir. Pada umumnya, suatu usaha
baru berakhir jika tujuan akhirnya telah tercapai.
Apabila tujuan merupakan titik akhir dari suatu usaha, maka dasar ini merupakan titik
tolaknya, dalam arti bahwa dasar tersebut merupakan fundamen yang menjadi alas
arah bergeraknya usaha tersebut, serta dasar dan tujuan pendidikan merupakan satu
kesatuan yang tak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain.
lebih luhur dan lebih mulia dibandingkan yang lainnya. Semua itu terlihat apabila
Pendidikan berlangsung dalam proses panjang yang pada akhirnya mencapai tujuan
umum atau akhir yaitu kedewasaan. Tujuan yang bersifat umum ini akan dicapai
a. Tujian umum
Merupakan tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam segala waktu dan
yang universal.
b. Tujuan khusus
Merupakn pengkhusus dari tujuan umum di atas dasar beberapa hal, diantaranya:
Adalah tumjuan uyang hanya menckup salah satu aspek kepribadian. Tujuan tak
lengkap ini merupakan bagia dari tujuan umum yang melingkupi perkembangan
d. Tujuan sementara
Perjalanan untuk mencapai tujuan umum tidak dapat dicapai secara sekaligus,
kaernanya perlu ditempuh setahap demi setahap, setingkat demi setingkat. Tingkatan
yang diupayakan untuk menuju tujuan akhir itulah yang dimksu engan tujuan
sementara.
e. Tujuan isidental
Merupakan tujuan yang bersifat sesaat, karena aanya situasi yang terjadi secara
kebetukan, kendatipun demikian tujuan ini tidak terlepas dari tujuan umum.
Merupakan tujuan yang dilihat sebagai alat an harus dicapai lebih dahulu demi
Dalam hal ini kita dapat membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu:
1. Pendidik menurut kodrati, yaitu orang tua dan
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang tua wajib pertama sekali
memberikan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih sayang, perhatian dan
sebagainya.
Sedangkan pendidikan menurut jabatan, yaitu guru. Guru adalah sebagai pendidik
yang menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan
Negara. Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas kepercayaan yang mampu
memberikan pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru dapat
memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari sikap dan sifat
Adalah orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang
menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai manusia yang belum dewasa
yang dimaksud denga alat pendidika adalah sutu tindakan atau situasi yang sengaja
merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi mencapai
tujuan pendidikan yang diinginkan.
Pada dasarnya yang dinamakan alat ini luas sekali artinya, karena itu dalam hal ini
perlu pembatasan dalam beberapa persoalan saja, dalam konteks prespektif yang lebih
Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-macam, antara lain: hukuman
dan ganjaran, perintah dan larangna, celaan dan pujian, serta kebiasaan. Termasuk
Oleh karena itu dalam memilih alat pendidikan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:
Efektifitas penggunaan alat tersebut dengan tidak melahirkan efek tambahan yang
merugikan
Agar interaksi dapat berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping
dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat
pula. Metode adalah cara menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.
merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar
terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan yang
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam
lingkungan sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia saebut dengan tri
pusat pendidikan.
Faktor-faktor Pendidikan
Berikut kami coba paparkan beberapa faktor yang menunjang dalam sebuah pendidikan
sehingga dapat memiliki fungsi sebagai mana mestinya.
- Faktor Pendidik
Merupakan sebuah faktor dalam pendidikan yang memiliki fungsi sebagai pengajar atau
pendidik yang akan menuntun atau membimbing suatu murid atau siswa yang di ajar
bisa mencapai tujuannya. Kesuksesan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
pendidik formal saja, seperti guru, dosen maupun unsur pengajar lainnya yang bertugas
di institusi pendidikan formal, tapi faktor pendidik non formal diluar sekolah seperti
keluarga juga sangat berpengaruh penting dalam menuntun murid.
- Faktor Lingkungan
Lingkungan juga merupakan suatu faktor penting dalam menunjang keberhasilan
sebuah tujuan pendidikan. Unsur lingkungan yang baik akan menunjang sarana dan
proses belajar dengan positif sehingga dapat merangsang minat belajar siswa dan
materi pelajaran yang diberikan dapat terserap dan diterima dengan baik.
- Faktor tujuan
Faktor tujuan merupakan sebuah target atau goal yang akan di capai, dengan
menetapkan suatu tujuan maka kita bisa memiliki tolak ukur keberhasilan dalam
menjalankan sebuah pendidikan yang baik.
Disusun Oleh
Dr. Nancy Susianna
Mira Rosalina S.Pd, M.T.
(STKIP SURYA)
A. Kompetensi Dasar
B. Indikator
Setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan alat pendidikan sebagai salah satu faktor dalam
pendidikan diharapkan:
Alat pendidikan berperan penting dalam proses belajar mengajar untuk mewujudkan tujuan
pendidikan yang sesuai dengan harapan.
Muharam A. (2009) menyatakan bahwa alat pendidikan adalah sesuatu yang digunakan
untuk kegiatan pendidikan, baik berbentuk material maupun non material.
Alat pendidikan non material berbentuk perbuatan atau tindakan yang digunakan pendidik
demi kepentingan proses pendidikan. Artinya, seorang pendidik perlu memahami kondisi
dan masalah yang dihadapi peserta didik di kelas.
a. Pembiasaan
Pembiasaan adalah salah satu alat pendidikan yang penting sekali, terutama bagi anak-anak
yang masih kecil.
b. Suruhan
Suruhan bukan hanya apa yang keluar dari mulut seseorang yang harus dikerjakan oleh
orang lain. Melainkan dalam hal ini termasuk pula peraturan-peraturan umum yang harus
ditaati oleh anak-anak (kebersihan badan, kerapihan, ketelitian dan sebagainya).
c. Larangan
Disamping memberi perintah, sering pula kita harus melarang perbuatan anak-anak.
Larangan itu biasanya kita keluarkan jika anak melakukan sesuatu yang tidak baik, yang
merugikan, atau dapat membahayakan dirinya.
d. Menganjurkan
Menganjurkan mempunyai sifat tidak mengikat dan terasa memaksa pada terdidik.
Menganjurkan tidak terlalu tepat untuk dijadikan alat pendidikan meskipun dalam situasi
tertentu dapat juga digunakan.
e. Mengajak
Mengajak kedengarannya lebih simpatik, karena itu tidak bersifat memaksakan kehendak
pendidik. Ajakan adalah suruhan halus, dengan jalan menunjukkan sisi baik sebelum
melakukan kegiatan yang akan dilakukan.
f. Memberi Contoh
Ada dua macam pengertian memberi contoh yang pertama memberi contoh dalam arti
sengaja berbuat untuk secara sadar ditiru oleh terdidik. Yang kedua berlaku sesuai dengan
norma dan nilai yang akan kita tanamkan pada terdidik sehingga tanpa disenggaja menjadi
contoh (teladan) bagi terdidik.
g. Memuji
Memuji berarti memberi dorongan untuk meningkatkan prestasi. Untuk mendidik kejujuran
dan keadilan dalam menghargai prestasi, maka pendidik perlu memuji terdidik yang
berprestasi baik karena ini hal yang wajar.
h. Menghukum
Alat pendidikan material atau benda terdiri dari sarana dan prasarana.
Prasarana adalah semua alat bantu pelajaran yang sifatnya tidak langsung sedangkan sarana
adalah alat bantu pelajaran yang langsung dapat dipakai pada waktu interaksi belajar
mengajar sedang berlangsung.
Sarana pendidikan terdiri dari hardware dan software. Hardware berupa alat berat seperti
mesin, kayu, dsb. Software berupa bahan pengajaran atau tugas seperti kertas kerja dan
lembaran penilaian dalam sistem modul.
Prasarana sebagai alat pendidikan berkaitan dengan lingkungan fisik tempat belajar.
Meskipun tidak berpengaruh langsung namun mempunyai pengaruh penting terhadap hasil
pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat minimal
mendukung meningkatkan intensitas proses pembelajaran dan mempunyai pengaruh positif
terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Lingkungan fisik meliputi:
a. Ruangan kelas
Ruangan / kelas tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa, tidak
berdesak-desakan dan saling mengganggu antara siswa yang satu dengan yang lainnya pada
saat melakukan aktivitas belajar.
Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka,
dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku siswa.
Suhu, ventilasi dan penerangan adalah aset penting untuk terciptanya suasana belajar yang
nyaman.
Muharam A. (2009) menyatakan bahwa ada beberapa karakteristik perbuatan atau tindakan
sebagai alat pendidikan non material, yakni:
a. Perbuatan atau tindakan pendidik hendaknya dilakukan awal-awal dalam proses pendidikan
dengan memikirkan terlebih dahulu tentang bagaimana cara melakukan sesuatu karena
manusia mempunyai sifat konservatif yang cenderung untuk mempertahankan atau tidak
merubah kebiasaan.
b. Perbuatan atau tindakan hendaknya membiasakan peserta didik akan hal-hal yang harus
dikerjakan agar menjadi biasa untuk melakukan sesuatu secara otomatis, tanpa harus
disuruh lagi orang lain, atau menunggu sampai orang lain merasa tidak senang padanya
karena kebiasaan yang buruknya.
c. Perbuatan atau tindakan pendidik hendaknya dilakukan dengan hati-hati, baik dalam
frekuensi maupun cara melakukannya.
d. Perbuatan atau tindakan hendaknya digunakan dengan diikuti oleh bimbingan apa yang
sebaiknya harus dilakukan terdidik.
e. Perbuatan atau tindakan hendaknya dilakukan atau diawali dengan memberikan beberapa
gambaran yang sesuai sebelum mengajak terdidik untuk melakukannya.
f. Perbuatan atau tindakan hendaknya pendidik tidak harus memaksakan diri sedemikian rupa
sehingga pendidik tidak lagi hidup wajar sebagai pribadi atau sebagai diri sendiri.
g. Perbuatan atau tindakan hendaknya tidak berlebihan, misalnya dalam memuji karena akan
berakibat kurang baik, terutama pada pendidik yang sudah lebih mampu menimbang
dengan akalnya.
h. Perbuatan atau tindakan pendidik hendaknya bijaksana menanggapi kalau ada sesuatu
kesalahan dari terdidik, sebab belum tentu suatu kesalahan itu dibuat dengan sengaja.
a. Alat pendidikan hendaklah terbuat dari alat yang kuat dan tahan lama dengan
memperhatikan keadaan setempat.
Di dalam memilih alat-alat pendidikan yang akan digunakan perlu diingat hal-hal berikut:
Selain itu perhatikan pula , apakah di dalam penggunaan alat pendidikan itu akan
menimbulkan pengaruh dalam lapangan lain yang tidak menjadi tujuan utama dari
penggunaan alat itu dan apakah alat yang digunakan itu sudah dapat untuk mencapai tujuan
itu atau belum, atau mungkin masih perlu dibantu dengan yang lain.
Selain itu perlu pula diperhatikan bagaimana reaksi anak-anak terhadap penggunaan alat
pendidikan itu jangan sampai reaksi anak didik hanya sekedar reaksi rangsangan belaka,
tetapi dengan penggunaan alat itu diharapkan anak didik akan mengalami perubahan yang
sesuai dengan tujuan yang diharapkan atau perubahan yang tidak hanya bersifat mekanistis,
tetapi benar-benar merupakan pencerminan dan pribadi anak didik.
Dalam masalah terhadap siapakah alat itu digunakan, perlu diingat bagaimanakah kondisi
anak yang menerimanya, apakah anak didik itu berkelainan, dan bagaimanakah kelainannya,
berapakah umur anak didik itu, bagaimana watak atau kebiasaannya dan situasi disaat itu,
dan lain-lainnya.
Anak didik sebagai pihak yang dikenai perbuatan mendidik adalah pihak yang pertama-tama
diperhatikan dalam menimbang-nimbang penggunaan alat-alat pendidikan. Adapun hal-hal
yang perlu dipertimbangkan tentang anak didik adalah dari segi:
1) Jenis kelamin
2) Usia
3) Bakat
4) Perkembangan
5) Alam sekitar
Contohnya, penggunaan alat pendidikan non material dalam bentuk paksaan, tentunya
tidaklah sama tingkatan paksaan tersebut terhadap anak perempuan dan laki-laki, terhadap
kanak-kanak dan orang tua, terhadap anak-anak berbakat dan anak-anak malas, terhadap
anak jenius dan anak idiot, terhadap anak yang hidup di daerah yang hidup di pegunungan
dan anak yang hidup di pantai.
Dalam penggunaan alat pendidikan materialpun perlu diperhatikan adanya perbedaan jenis
kelamin, usia, bakat dan perkembangan anak didik serta dimana anak didik itub hidup.
Contohnya, pelajaran yang menggunakan komputer, bagi anak SD berbeda dengan anak
SMP, bagi anak di desa berbeda dengan anak di kota, bagi anak yang kurang mampu status
ekonomi orang tuanya berbeda dengan anak yang mampu atau berkecukupan orang
tuanya.
C. HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
5. Alat
Adapun yang dimaksud dengan alat pendidikan ialah segala sesuatu yang
dipergunaan dalam usah untuk mencapai tujuan dari pendidikan.
Dengan demikian yang dimaksud dengan alat pendidikan agama ialah; Segala
sesuatu yang dipakai dalam mencapai tujuan pendidikan agama.
Dalam memilih alat / media pendidikan ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan. Seperti yang diajukan oleh Heinick,dkk (1982) yang berupa model
perencanaan penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah (ASSURE)
adalah singkatan dari : Analyze Learner Characteristik, State Objektive, Select, or
Modify Media, Utilize, Require Learner Response and Evaluate. Model ini
menyarankan kegiatan utama dalam perencanaan pengajaran sebagai berikut :
Menganalisis Karakteristik umum kelompok sasaran, apakah mereka siswa
SD/SMP/SLTA/PT/ organisasi pemuda, perusahaan, usia, Jenis kelamin, latar
belakang sosial budaya, sosial, Ekonomi.
Merumuskan tujuan pengajaran.
Memilih, memodifikasi / merancang dan mengembangkan materi dan media yang
tepat.
Menggunakan mteri dan media (Bagaimana dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk
menggunakannya) ruang dan fasilitas lain.
Meminta tanggapan dari siswa.
Mengevaluasi proses belajar mengajar.
Alat-alat pendidikan dapat dikelompokkan menjadi 3 dengan uraian atau
klasifikasi sebagai berikut :
1. Alat Pengajaran : Yang dibedakan menjadi tiga ;
Alat pengajaran Klasikal, Seperti Papan Tulis, kapur dan lain-lain.
Alat Pengajaran Individual. Seperti alat tulis, buku pelajaran dan lain-lain.
Alat Peraga.
2. Alat-alat Pendidikan Langsung : termasuk alat pendidikan yang langsung juga ialah
dengan menggunakan emosi dan dramatisasi dalam menerangkan masalah agama.
Karena agama lebih menyangkut perasaan.
3. Alat-alat Pendidikan tidak Langsung : Alat yang bersifat kuratif. Agar dengan
demikian anak-anak menyadari perbuatannya yang salah dan berusaha untuk
memperbaikinya.
C. Hubungan Timbal Balik antar Faktor Pendidikan
Mengelola interaksi belajar mengajar melalui interaksi hubungan timbal balik
antar siswa dan guru, profil pendidikan tahun pelajaran 2007/2008. bab i.
pendahuluan . dapat:
1. memahami pengaruh timbal balik antara faktor lingkungan dan pendidikan, rohaniah:
kenaikan pangkat, pendidikan dan pengembangan karir, pemberian cuti, faktor-faktor
produksi (sumber-sumber) yang diperlukan: hubungan timbal balik antara
manajemen, organisasi dan tata kerja (metode)
2. ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya,
3. ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka kos-kosan
merupakan pihak yang terkait dengan bidang pendidikan.
A. Latar Belakang
proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas
mikro. Adapun tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dapat kita ungkapkan dalam pembahasan ini adalah sebagai
berikut :
Apa saja:
2. faktor pendidik
3. faktor tujuan
sampai pada “hasil yang sama” dengan apa yang diharapkan atau sama
Faktor cara/metode dan alat 6. Faktor situasi lingkungan Keenam faktor yang
pencapaian tujuan selalu ditempuh melalui suatu media berupa bahan atau isi
pendidikan dengan cara/metode dan alat tertentu yang dipakai pendidik dan
subjek didik dalam mencapai tujuan tersebut. Setiap interaksi educatif selalu
lokal. Sebagai contoh, kita ambil suatu proses pendidikan untuk dapat lebih
jelas kita amati: Guru dan murid sedang melakukan suatu kegiatan belajar-
mengajar. Mula-mula guru itu menjelaskan apa yang ingin dicapai dengan
kegiatan Tujuannya adalah agar murid dapat menghitung luas benda datar,
sambil murid membuat bentuk bidang datar pada papan berpaku serta gelang
benda yang dibuatnya dengan menghitung jumlah kotak-kotak yang ada pada
setiap bagian. Kemudian guru bersama murid menyimpulkan runus
menghitung luas
3. siku empat dan segitiga sama kaki tadi. Selanjutnya dibagi lembaran kerja
yang berisi tugas untuk menghi- tung luas pekarangan sekolah luas papas tulis
kegiatan itu kita temui beberapa faktor atau unsur yaitu: adanya tujuan,
adanya geru, adanya murid, adanya metode/cara dan alat, serta adanya bahan
dapat dicapai oleh subjek didik. Semua tujuan-tujuan itu harus normatif baik
dapat diterima sebagai nilai hidup yang baik. Tujuan pendidikan ada yang
sifatnya ideal dan ada pula yang sifatnya nyata. Tujuan yang sifatnya ideal
nasionai itu adalah membentuk manusia Indonesia yang bisa mandiri dalam
dan negara. Untuk mencapai tujuan umum, ada beberapa tujuan yang
pengkususan tujuan urnum itu antara lain adalah: a. Karakteristik anak didik;
yang akan dicapai di lingkungan sekolah biasanya kita jabarkan dalam tujuan-
tujuan yang lebih kecil. Tujuan yang berfungsi sebagai perantara untuk
bahwa apabila tujuan khusus itu telah dicapai, maka tujuan itu menjadi alat
untuk mencapai tujuan khusus Iainnya dan seterusnya Kita mengenal empat
standar kompetensi bidang studi atau mata pelajaran), misalnya tujuan IPA,
adalah tujuan yang paling kecil dan keseluruhan tujuan yang ads Tujuan inilah
yang secara nyata dicapai dalam proses belajar dan!mengajar di kelas yang
dengan demikian untuk mencapai tujuan yang paling tinggi yaitu tujuan
umum pendidikan kita harus tidak dari pencapaian tujuan paling bawah. Oleh
pendidikan tertentu, maka semua faktor ini harus diatur agar dapat berperan
Berdasarkan hal diatas kita dapat membedakan Pendidik itu menjadi dua
jabatan yaitu guru. orang tua sebagai Pendidik menurut kodrat adalah
Pendidik pertama dan utama. Hubungan orang tua dengan anaknya dalam
hubungan edukatif mengandung dua unsur dasar, yaitu: a. Unsur kasih sayang
orang tua terhadap anak. b. Unsur kesadaran akan tanggung jawab dari
menurut jabatan menerima tanggung jawab mendidik dari tiga pihak, yaitu
sikap-sikap dan sifat-sifat yang normatif baik sebagai kelanjutan dari sikap
orang tua pada umumnya, antara lain: a. Kasih sayang kepada subjek didik. b.
potensi yang dikaruniakan Allah kepada anak secara optimal. Untuk itu
pendidikan anak kepada otang tua dan pihak-pihak lain yang berhak
memperoleh laporan. (5) Bekerjasama dengan orang tua anak dan pihak-pihak
karena jabatan adalah berat, maka sebagai pendidik karena jabatan ini harus
penting untuk itu Keadaan jasmani calon harus sehat. Pendidik juga dituntut
kuat. Sebagai pendidik harus disenangi dan disegani oleh subjek didik. ini
dimiliki oleh seorang pendidik. Selain itu seorang pendidik harus susila, jujur
dan adil. Pendidik karena jabatan tugasnya tidak hanya sebagai pendidik di
muka kelas saja, tetapi harus mengadakan hubungan erat antara pendidik dan
subjek didik di luar kelas. 4. FAKTOR SUBJEK DIDIK Istilah subjek didik
kepada empat hal; (a) subjek didik bertanggung jawab alas pendidikannya
sendiri sesuai dengan wawasan pendidikan seumur hidup, (b) subjek didik
memiliki potensi, baik fisik maupun psikologis yang berbeda-beda, sehingga
masing-masing subjek didik merupakan insan yang unik, (c) subjek didik
potensi yang dimiliki oleh subjek didik itu pada tiap-tiap tahapnya Seorang
didik tersebut. Kita menyadari tidak ada dua orang anak didik yang sama,
tetapi diakui bahwa ada sifat-sifat yang umum yang dapat,dipedomani. Oleh
dalam intensitas dan kualitne yang beragam dan dapat mengalami perubahan
perbedaan individual ini sehingga dapat mengatur kondisi dan strategi yang
relevan dengan kebutuhan peserta didik secara bulat dan optimal. Untuk
mengembangkan kemandirian soak didik interaksi antara pendidik dengan
individual sukar untuk dilakukan. Hal tersebut juga didukung oleh perrdapat
pendidik negara. ii. Terhindar dari pemaksaan kehendak dari orang tua atau
isi materi pendidikan yang relevan. Kita tahu bahwa tujuan pendidikan itu
sangat luas, mulai dari umum sampai ke tingkat tujuan khusus yang sekecil-
kecilnya Guru harus dapat memberi penafsiran yang tepat mengenai jenis dan
tersebut isi/bahan yang tepat harus dipilih. Kriteria apakah yang harus
Kriteria atau syarat utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan itu
didik, menarik perhatian, minat, umur, bakat jenis kelamin, Latar belakang
kepada yang kompleks, dari yang konkret menuju yang abstrak, sehingga
atas, guru harus memilih bahan/materi yang perlu diberikan, dan bahan mana
yang tidak perlu. Untuk itu guru harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
Urgensi bahan, yaitu bahan/materi itu penting untuk diketahui oleh peserta
pendidikan ditandai dengan adanya interaksi educatif. Agar interaksi ini dapat
berlangsung secara educatif dan efisien untuk mencapai tujuan perlu dipilih
9. a. Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Dalam menetapkan apakah suatu metode dapat digunakan atau kurang tepat,
ditentukan oleh beberapa faktor: 1) tujuan yang ingin dicapai. 2) Faktor murid
pendidikan. Faktor alat memang sangat luas sekali, sehingga perlu dibatasi
dan sesuai dengan situasi dan kondisi, serta selalu didasari oleh rasa kasih
sayang dan disesuaikan dengan alat-alat dan tanggung jawab. Pada prinsipnya
antara lain. a) Situasi hubungan antara guru dan murid. Hubungan yang
diliputi kewibawaan guru dan kepercayaan murid atas kewibawaan itu, alat
pendidikan yang digunakan cukup yang preventif raja seperti teladan, anjuran,
dan suruhan. b) Perbedaan sifat dan tabiat murid juga harus diperhatikan. Ada
murid yang mempunyai perasaan halus dan ada yang kurang perasaannya
oleh murid yang berbeda tidak dapat digunakan alat pendidikan yang sama. c)
sayang dan tanggung jawab, bukan karena dendam, bertujuan untuk perbaikan
pendidikan yang berupa keberadaan sebagai alat bantu yang lazim disebut
a). Tujuan apakah yang ingin dicapai? b) Alat-alat apakah yang tersedia? c)
yang ads di luar individu, walaupun ada juga yang mengatakan bahwa ada
lingkungan yang terdapat dalam diri individu. Para ahli membedakan jenis
sesuatu yang ada di dunia ini yang berada di luar diri anak yang bukan
yang benda di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi did orang
program-program pada televisi, radio, surat kabar atau media cetak lainnya
sejawat atau orang sekitar tempat tinggal marupakan lingkungan sosial yang
bersifat langsung.
11. Segala sesuatu yang ada di lingkungan baik lingkungan aslam maupun
lingkungan yang pertama dan utama bagi anak, karena di lingkungan itulah
lingkungan itu Oleh sebab itu hasil pendidikannya akan dipengaruhi oleh
kepada pendidikan anak dengan segala sifat dan kondisi tempat tinggalnya
tujuan pendidikan.
12. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Beberapa simpulan dari penyusunan
siapa ahli (pakar) Yang merumuskannya. Bila kita cermati maka antara
pendidik, faktor alat dan media, faktor isi atau materi pendidikan, faktor
mutlak membutuhkan pendidikan, oleh karena itu kita sebagai anak didik
pendidikan itu sendiri, sehingga agar tercapainya sebuah tujuan yang tidak
faktor-pendidikan/ http://anjargondang.blogspot.com/2012/01/makalah-
pengantar-ilmu-pendidikan.html
http://nitadurotulhusna.blogspot.com/2013/11/pengertian-dan-faktor-faktor
pendidikan_9266.html
14. KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah
SWT Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
pada nabi umat islam dunia yakni Nabi Muhammad saw. Dalam penyusunan
makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Penulis
program studi PGSD yang selalu berdoa dan memberikan motivasi kepada
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun
para pembaca pada umumnya dan pada penyusun pada khusunya Pauh
………………………………………………………......….……. Daftar
Isi………………………………………………………………….……..…
belakang………………………………………...…….......………..….... B.
Masalah……………………………………………………....………..……....
C.
Tujuan………………………………………………………....………………
PENUTUP A.
KESIMPULAN………………...…………………………….....……………..
B.
SARAN…………………………………………….....……………………….
DAFTAR PUSTAKA i ii 1 1 1 2 3 4 6 7 8 10 12 12 ii