E.1 PENDAHULUAN
E- 1
E.2 MAKSUD DAN TUJUAN
E- 3
E.4 PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
E- 4
bawah, terbatasnya penyediaan uang muka, rendahnya kemampuan
meminjam
E- 5
akibat tenor pinjaman yang pendek, serta permasalahan sosial
dan budaya.
E- 6
E.6 TUJUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN
E- 8
masyarakat dan dukungan kebijakan fiskal yang dapat mendorong
tumbuhnya pasar Rusun di perkotaan.
E- 9
Undang-Undang No.16 tahun 1985 tentang Rumah Susun
menyebutkan bahwa Rumah Susun adalah : bangunan gedung
bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi
dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam
arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan
yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah,
terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian
Bersama, benda bersama, dan tanah bersama.
E-
10
memperhatikan faktor-faktor kemanfaatan, keselamatan,
keseimbangan dan keserasian.
E-
11
4) Jarak Antar Bangunan dan
Ketinggian
Jarak antar bangunan dan ketinggian ditentukan berdasarkan
persyaratan terhadap bahaya kebakaran, pencahayaan dan
pertukaran udara secara alami, kenyamanan, serta kepadatan
bangunan sesuai tata ruang kota.
5) Jenis Fungsi Rumah
Susun
Jenis fungsi peruntukkan Rusun adalah untuk hunian dan
dimungkinkan dalam satu Rusun/ kawasan Rusun memiliki
jenis kombinasi fungsi hunian dan fungsi usaha.
6) Luasan Satuan Rumah
Susun
Luas sarusun minimum 21 m², dengan fungsi utama sebagai ruang
tidur/ruang serbaguna dan dilengkapi dengan kamar mandi
dan dapur.
7) Kelengkapan Rumah
Susun
Rusun harus dilengkapi prasarana, sarana dan utilitas
yang menunjang kesejahteraan, kelancaran dan kemudahan
penghuni dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
8) Transportasi
Vertikal
Rusun bertingkat rendah dengan jumlah lantai maksimum 6
lantai, menggunakan tangga sebagai transportasi vertikal;
Rusun bertingkat tinggi dengan jumlah lantai lebih dari 6
lantai, menggunakan lift sebagai transportasi vertikal.
E-
13
mampuan masyarakat untuk dapat memperbaiki perumahan dan
lingkungannya, menjadi salah satu penyebab tumbuhnya
beberapa kawasan kumuh perkotaan tidak jauh dari pusat-
pusat aktivitas masyarakat.
E-
14
d. menetapkan langkah – langkah upaya penyelesaian
permasalahan strategis di bidang perijinan, perpajakan,
pertanahan, pembiayaan dan infrastruktur yang terkait dengan
percepatan pembangunan rumah susun di kawasan perkotaan;
e. memberikan arahan kepada Tim Koordinasi Daerah dalam
rangka percepatan pembangunan rumah susun di kawasan
perkotaan.
Dengan susunan keanggotaan Tim Koordinasi sebagai
berikut :
a. Ketua merangkap anggota : Menteri Koordinator
Bidang
Perekonomian;
b. Ketua Harian merangkap anggota : Menteri Negara
Perumahan
Rakyat;
c. Anggota : 1. Menteri Dalam
Negeri;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Pekerjaan Umum;
4. Menteri Sosial;
5. Menteri Pertahanan;
6. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional
/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
7. Kepala Badan Pertahanan Nasional;
8. Direktur Utama Bank Tabungan Negara;
d. Sekretaris I : Sekrtetaris Menteri Negara Perumahan
Rakyat;
e. Sekrtetaris II : Deputi Menteri Koordinator
Bidang
Perekonomian,
Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
E-
1111
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten / Kota dan
Pejabat
Pemerintah terkait yang dipandang perlu, serta Badan
Usaha.
E-
1313
kawasan rumah susun yang berbasis pada penataan ruang
wilayah perkotaan; fasilitasi dan stimulasi percepatan
pembangunan 1.000 unit menara Rusun; serta dukungan failitas
subsidi kredit pemilikan rumah susun.
7) Meningkatkan kualitas prasarana, sarana dan utilitas
perkotaan, melalui failitasi dan stimulasi penyediaan prasarana
dan sarana perkotaan; serta fasilitasi dan stimulasi
penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas kawasan dan
lingkungan rumah susun.
E-
1515
kawasan perkotaan dan lingkungan Rusun. Sedangkan sisanya
sebesar Rp 0,154 trilyun, merupakan dukungan terhadap penciptaan
iklim yang kondusif terhadap percepatan pembangunan Rusun.
E-
1616
Lampiran 1 : RENCANA STRATEGIS DAN INDIKATOR
KINERJA PERCEPATAN PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN DI KAWASAN PERKOTAAN
E-
1717
RENCANA KERJA
TUJUAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
POKOK
Misi 1 :
Menciptakan Iklim
yang Kondusif
bagi Percepatan
Pembangunan
Rumah Susun Koordinasi Terlaksananya
Percepatan koordinasi dan
1.1 Pembanguna sinkronisasi pelaksanaan
Menyelenggaraka n Rumah kebijakan;
n tata Susun Terlaksananya
kepemerintahan pemantauan,
dan tata kelola pengendalian, dan
perusahaan yang evaluasi
baik kebijakan;
Terlaksananya fasilitasi
dan mediasi antara
Perumusan, Pemerintah, Badan
Penetapan, Usaha dan
dan Sosialisasi masyarakat.
Kebijakan,
1.2 Mendorong Peraturan, dan Terbitnya Peraturan
percepatan NSPM /NSPM tentang :
pembangunan Pendukung 1. Kebijakan dan
rumah susun Percepatan Strategi Percepatan
di kawasan Pembangunan Pembangunan
perkotaan Rusun Rumah Susun;
2. Pertanahan, Tata
Ruang dan
Lingkungan Hidup;
Penyediaan tanah
bagi
pembangunan
Rusun;
Konsolidasi tanah
bagi
pembangunan
Rusun;
Penetapan lokasi
kawasan Rusun;
Penyelenggaraa
n pembangunan
Lisiba BS Rusun.
3. Fasilitasi dan mediasi
antara
Pemerintah,
Badan Usaha dan
Masyarakat;
Penyederhanaan
proses peruijinan
pembangunan
Rusun;
Kelembagaan
penyelenggaraa
n pembangunan
Rusun;
4. Pembiayaan dan
Investasi;
Penyusunan
studi
E-
1818
kelayakan
Rusun
Pembebasan
pengenaan PPn
Rusun;
Dukungan subidi
perumahan
melalui KP Rusun;
Pola bangunan
pembiayaan
Rusun bagi MBR;
Pola kerjasama
pembiayaan /
investasi
pemb. Rusun
5. Prasarana, Sarana
dan Utilitas
Perkotaan;
Penyediaan
prasarana dan
sarana
perkotaan;
Penyediaan
prasarana,
sarana dan
utilitas kawasan /
lingkungan
Rusun.
6. Sosialisasi dan
Pemberdayaan
Masyarakat;
Pendampingan
Misi 2 : dan
Meningkatkan Pemberdayaan
Pendayagunaan masyarakat
Sumberdaya Sosialisasi 7. Pembangunan;
dan Kapasitas percepatan Teknologi dan
Pelaku pembanguna rancang
Pembangunan n Rusun; bangun Rusun;
Fasilitasi Pola
2.1 Mendorong peningkatan pembangunan
peranserta kapasitas rusun di kawasan
dan kapasitas Permerintah perkotaan
Pemerintah dan 8. Pengelolaan.
Daerah, Badan Badan Usaha / Penghunian Rusun;
Usaha/ Masyarakat Pengelolaan
masyarakat dalam Rusun; Operasi
pembanguna dan pemeliharaan
n Rusun. Rusun.
Fasilitasi Pemda
dalam
penyusunan
2.2 Meningkatkan dan
pendaya- pelaksanaan
gunaan sumber Rencana Tindak
daya Pembangunan Terlaksananya
Rusun; sosialisasi percepatan
pembangunan Rusun;
Terlaksananya fasilitasi
peningkatan kapasitas
Permerintah dan
Fasilitasi Badan Usaha /
Masyarakat dalam
pembangunan
Rusun.
Terlaksananya
fasilitasi Pemda dalam
penyusunan dan
pelaksanaan Rencana
Tindak Pembangunan
pembiayaan
Rusun;
dan inveatasi.
2.3 Meningkatkan Pembentukan
pendaya- Badan Layanan
gunaan dan Umum Rusun;
pengelolaan
Rusun
Terlaksananya
Misi 3 : fasilitasi pembiayaan
Mempercepat dan inveatasi.
Pembangunan Terlaksananya
Fasilitasi
Rumah Susun Pembentukan Badan
penghunian
dan Layanan Umum
dan Rusun
Meningkatkan pengelolaan
Kualitas Kawasan
Rusun.
Perkotaan.
Fasilitasi
perencanaan
3.1 Meningkatkan
kawasan
pemenuhan
kebutuhan Rusun yang
perumahan berbasis pada
bagi penataan Terlaksananya
masyarakat ruang wilayah fasilitasi penghunian
berpenghasilan perkotaan, dan pengelolaan
menengah – Fasilitasi dan Rusun;
bawah. stimulasi Terlaksananya
percepatan fasilitasi perencanaan
pembangunan kawasan Rusun yang
1.000 unit berbasis pada
Rusun; penataan ruang
Fasilitas subsidi wilayah perkotaan;
Kredit
Pemilikan
Rusun. Terlaksananya fasilitasi
dan stimulasi
percepatan
Fasilitasi dan pembangunan 1.000
3.2 stimulasi unit Rusun;
Meningkatka Pembentukan Terlaksananya fasilitas
n kualitas Badan Layanan subsidi Kredit
prasarana, Umum Rusun; Pemilikan Rusun.
sarana, Fasilitasi dan
dan utilitas stimulasi
perkotaan. penyediaan,
Terlaksananya fasilitasi
Penyediaan sarana dan
dan stimulasi
prasarana dan utilitas kawasan penyediaan prasarana
sarana / lingkungan dan sarana perkotaan;
perkotaan; Rusun.
Terlaksananya fasilitasi
dan stimulasi
penyediaan, sarana
dan utilitas kawasan /
lingkungan Rusun
E - 17