Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

FISIKA FARMASI
TEGANGAN PERMUKAAN
DOSEN PENGAMPU : Davit Nugraha,S.Farm,Sc.,Apt

Disusun Oleh :
Nama : Risna Monita Oktavianti
NIM : 1704277054

PROGRAM STUDI D III FARMASI


STIKes Muhammadiyah Ciamis

Jln. K.H. Ahmad Dahlan No. 20. Ciamis ,Telepon/Fax : (0265)773052


KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha Penyayang. Berkat
limpahan karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk
“Potensi anggang anggang sebagai bioindikator penurunan tegangan permukaan
di air” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Ma-
ta Pelajaran Fisika Farmasi.

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan keke-
liruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa mau-
pun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif
dari pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.
BAB 1
Latar Belakang

Air merupakan zat atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupandibumi.
Secara alamiah air merupakan kekayaan alam yang dapat diperbaharuidan
mempunyai daya regenerasi yaitu selalu mengalami sirkulasi dan mengikutidaur.
Dari waktu ke waktu kebutuhan terhadap air semakin bertambah. Namun,manusia
pulalah yang merusak sumber daya alam air tersebut. Manusiamencemari air me-
lalui limbah industri dan rumah tangga. Dampaknya terjadikerugian baik dari segi
kesehatan maupun ekonomi. Seperti, sulitnyamendapatkan air bersih un-
tuk kebutuhan sehari-hari. Air bersih adalah air yangdigunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari yang kualitasnya memenuhisyarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak terlebih dahulu(DepKes RI, 2002 dalam
Pinem, 2012).Maka untuk mencegah makin parahnya pencemaran air dan untuk-
mengetahui tercemar tidaknya suatu perairan diperlukan adanya cara yangseder-
hana namun efektif misalnya menggunakan bioindikator. Bioindikator yang-
digunakan merupakan salah satu anggota dari suatu ekosisitem perairan. Kon-
sep bioindikator merujuk pada penggunaan hewan atau tanaman sebagai instrume
nuntuk menilai kondisi kualitas lingkungan yang lampau, sekarang dan akanda-
tang. Organisme yang dijadikan sebagai bioindikator sudah selayaknya harus-
mampu beradaptasi dengan adanya fluktuasi kondisi lingkungan dalam peri-
odeyang cukup lama dan menggabungkan respon atau informasi yang ditim-
bulkannya(Dziock et al.2006 dalam Juliantoro2011). Berdasarkan latar belakang
terse-
but penulis merasa perlu dan tertarik untuk melakukan studi pustaka tentang poten
sianggang-anggang sebagai bioindikator dan hubungannya dengan tegan-
gan permukaan di air. Dengan harapan dapat menjadi solusi dan tambahan penget
ahuan dalam menentukan kualitas air

Anda mungkin juga menyukai