Anda di halaman 1dari 101

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING

PADA AKSEPTOR KB PIL ORAL KOMBINASI


DI PONDOK BERSALIN LESTARI
PARANGJORO SUKOHARJO
TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

GALUH PERMATASARI
NIM : B09 082

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012

i
HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING


PADA AKSEPTOR KB PIL ORAL KOMBINASI
DI PONDOK BERSALIN LESTARI
PARANGJORO SUKOHARJO
TAHUN 2012

Diajukan Oleh :

GALUH PERMATASARI
NIM : B09 082

Telah diperiksa dan disetujui


Pada Tanggal Juli 2012

Pembimbing

( LENI KURNIAWATI, S.ST )


NIK. 201088061

ii
HALAMAN PENGESAHAN

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING


PADA AKSEPTOR KB PIL ORAL KOMBINASI
DI PONDOK BERSALIN LESTARI
PARANGJORO SUKOHARJO
TAHUN 2012

Disusun oleh :
GALUH PERMATASARI
NIM B09 082

Telah dipertahankan di depan Dewan penguji


Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal Juli 2012
PENGUJI I PENGUJI II

(RETNO WULANDARI, S.ST) (ENI RUMIYATI, S.ST )


NIK. 200985034 NIK. 200682019

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)


NIK.200582015

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Gambaran Pengetahuan tentang Efek

samping KB Pil Oral Kombinasi Di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro

Sukoharjo tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk

memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKES Kusuma

Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma

Husada Surakarta.

3. Ibu Leni Kurniawati, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Kristina Chandra Dewi, Amd.Keb., selaku Bidan pemilik PB Lestari,

yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Seluruh Akseptor KB Pil oral kombinasi, yang telah bersedia memberikan

informasi.

iv
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

v
Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012
Galuh Permatasari
B09 082

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING


PADA AKSEPTOR KB PIL ORAL KOMBINASI
DI PONDOK BERSALIN LESTARI
PARANGJORO SUKOHARJO
TAHUN 2012

Xiv + 54 halaman + 15 lampiran + 6 tabel + 2 gambar

ABSTRAK
Latar Belakang : Progam KB dilakukan guna menurunkan laju pertumbuhan
penduduk Indonesia. Paradigma program KB telah diubah visinya menjadi
“Kelurga Berkualitas tahun 2015”. Pil oral kombinasi adalah salah satu jenis
kontrasepsi yang banyak menjadi pilihan. Efek samping yang mungkin timbul
pada akseptor KB Pil oral kombinasi antara lain mual, muntah, payudara
membesar, pertambahan berat badan,keputihan, sakit kepala siklik.
Tujuan : Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
pengetahuan tentang efek samping pada akseptor KB Pil oral kombinasi di
Pondok Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo tahun 2012, sedangkan tujuan
khususnya untuk mengetahui pengetahuan tentang efek samping pada akseptor
KB Pil oral kombinasi pada tingkat baik, cukup, kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi dan
waktu penelitian di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo pada bulan Mei
2012 sampai dengan Juni 2012. Populasi penelitian 38 responden, dengan tehnik
pengambilan sampel menggunakan tehnik sampling jenuh. Alat pengumpul data
yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan tehnik analisa data univariat dengan
distribusi frekuensi.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian terhadap 38 akseptor KB Pil oral kombinasi di
Pondok Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo terdapat 6 akseptor (15,79%)
dalam kategori baik, 25 akseptor (65,79%) dalam kategori cukup, 7 akseptor
(18,42%) dalam kategori kurang.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran
pengetahuan akseptor KB Pil oral kombinasi tentang efek samping terbanyak pada
kategori cukup yaitu 25 akseptor (65,79%), kemudian pada kategori kurang yakni
7 akseptor (18,42%), dan paling sedikit pada kategori baik sebanyak 6 akseptor
(15,79%).

Kata Kunci :Pengetahuan, efek samping, akseptor KB Pil oral kombinasi.


Kepustakaan : 18 literatur (Tahun 2002 sampai dengan 2011).

vi
MOTTO

Dibalik segala kesulitan, temukanlah secercah kemudahan kemudian


telusurilah hingga ujung.
Suatu pekerjaan yang paling tak kunjung bisa diselesaikan adalah pekerjaan
yang tak kunjung pernah dimulai (JRR, Tolkien).
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan
kepadanya” (QS. An-Najm: 39-40).

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan untuk :


Ø Kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Ø Kepada ayah, ibu dan adik tercinta, terima kasih telah menjadi keluarga
“Super” untukku.
Ø Kepada my beloved leacture “bu Leni Kurniawati”, yang telah memberi
bimbingan dengan sabar dan senyum.
Ø Kepada dosen-dosen STIKES Kusuma Husada Surakarta, yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama ini.
Ø Buat teman-teman se-kos (Ayug, Nia, Nur, Adex, Ika, Ulya, Semy, Wulan),
yang selalu berkeliaran dihari-hariku, friendship forever guys.
Ø Buat Bear, Gunzo dan Olief, yang telah ikut berjuang dalam rangka
penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
Ø Buat teman-teman Prodi DIII Kebidanan dan Keperawatan STIKES Kusuma
Husada Surakarta angkatan 2009.
Ø Buat Honey-Bunny-Sweety, yang selalu memberikan dukungan “Te Amo”.

vii
CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Galuh Permatasari

Tempat/ Tanggal Lahir : Sukoharjo/ 20 Juni 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat Rumah : Singkil RT 02/ VIII Parangjoro, Grogol, Sukoharjo

PENDIDIKAN

1. SD Negeri 1 Parangjoro Lulus tahun 2003

2. SMP Negeri 1 Sukoharjo Lulus tahun 2006

3. SMA Negeri 1 Sukoharjo Lulus tahun 2009

4. Prodi DIII Kebidanan STIKES Angkatan 2009

Kusuma Husada Surakarta

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................ vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii

CURICULUM VITAE ............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .......................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .............................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................ 4

E. Keaslian Penelitian ........................................................... 5

F. Sistematika Penulisan ....................................................... 5

ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ................................................................. 7

1. Pengetahuan ............................................................... 7

2. Konsep Dasar KB ...................................................... 12

3. Akseptor .................................................................... 14

4. Konsep Dasar Kontrasepsi Pil .................................... 15

5. Pil Oral Kombinasi ..................................................... 16

6. Efek Samping Kontrasepsi Pil Kombinasi .................. 21

B. Kerangka Teori ................................................................ 35

C. Kerangka Konsep Penelitian ............................................. 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................... 37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 37

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .......... 37

D. Instrumen Penelitian ......................................................... 38

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 42

F. Variabel Penelitian ............................................................ 42

G. Definisi Operasional ......................................................... 42

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ............................... 43

I. Etika Penelitian ................................................................. 46

x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................... 47

B. Hasil Penelitian .................................................................. 47

C. Pembahasan ....................................................................... 50

D. Keterbatasan....................................................................... 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 53

B. Saran .................................................................................. 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................ 35

Gambar 2.2 Kerangka Konsep .................................................................... 36

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tabel Kisi-kisi kuesioner .......................................................... 41

Tabel 3.2. Tabel Definisi Operasional ....................................................... 43

Tabel 4.1. Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur ........ 48

Tabel 4.2. Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan 48

Tabel 4.3. Mean dan Standar Deviasi ....................................................... 49

Tabel 4.4. Distribusi frekuensi Gambaran Pengetahuan tentang Efek

Samping pada Akseptor KB Pil Oral Kombinasi di Pondok

Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo tahun 2012 ................... 50

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Pengambilan Data Awal

Lampiran 3. Surat Balasan Pengambilan Data Awal

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Hasil Uji Validitas

Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 14. Hasil Penelitian

Lampiran 15. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tingginya laju pertumbuhan penduduk saat ini memang menjadi masalah

besar di Indonesia. Untuk menangani hal tersebut maka terus dilakukan upaya

penanganan yaitu dengan program KB guna menurunkan laju pertumbuhan

penduduk. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, diketahui bahwa laju

pertumbuhan penduduk mencapai 1,49 persen pertahun. Jumlah jiwa dalam

pendataan tahun 2010 tercatat sebanyak 231.485.456 jiwa. Secara nasional

jumlah peserta KB tercatat sebanyak 31.640.957 peserta dan jumlah Pasangan

Usia Subur (PUS) terhitung sebanyak 44.431.227 pasangan, sehingga

keikutsertaan KB dari seluruh PUS sebesar 71,21% (BKKBN, 2010).

Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah

visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga

Berkualitas Tahun 2015“. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang

sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal,

berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa (Saifuddin, 2006).

Bidan sebagai tenaga profesional kesehatan di bawah kementrian

kesehatan merupakan pihak terdekat dengan calon akseptor karena

merupakan pemberi pelayanan pertama mulai dari KIE sampai dengan

pemasangan alat konterasepsi (Sulistyawati, 2011).

1
2

Akseptor KB aktif yang menggunakan Alat Kontrasepsi pada bulan

Mei 2011 sebanyak 33.426.893 akseptor, terdiri dari : IUD 3.802.724

akseptor (11,4%), MOW 1.194.710 akseptor (3,6%), MOP 230.097 akseptor

(0.7%), Kondom 856.605 akseptor (2,6%), Implant 2.779.465 akseptor

(8,3%), Suntik 15.748.784 akseptor (47,1%), Pil 8.814.508 akseptor (26,3%)

(BKKBN, 2011).

Berdasarkan data dari BKKBN Bulan Mei 2011 Akseptor KB Aktif di

Provinsi Jawa Tengah sebanyak 5.166.393 orang, terdiri dari : IUD 435.637

akseptor (8,4%), MOW 286.918 akseptor (5,6%), MOP 59.528 akseptor

(1,1%), Kondom 102.549 akseptor (2,0%), Implant 500.301 akseptor (9,7%),

Suntik 2.927.115 (56,7%), Pil 854.345 akseptor (16,5%). Data di Kabupaten

Sukoharjo pada Bulan Agustus 2011 terdapat 124.180 akseptor KB aktif,

terdiri dari : IUD 21.883 akseptor (17,6%), MOW 10.460 akseptor (8,4%),

MOP 623 akseptor (0,5%), Kondom 1.119 akseptor (0,9%), Implant 9.422

akseptor (7,6%), Suntik 64.772 akseptor (52,2%), Pil 15.901 akseptor

(12,8%) (BKKBN, 2011).

Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan dan

merupakan salah satu bagian dari program KB Nasional saat ini adalah Pil

oral kombinasi, merupakan salah satu alat kontrasepsi yang sangat efektif,

tidak mengganggu senggama atau hubungan suami istri, aman, reversibilitas

tinggi. Efek samping yang mungkin timbul pada akseptor KB Pil oral

kombinasi antara lain mual, muntah, payudara membesar, pertambahan berat

badan, keputihan, sakit kepala siklik, komplikasi trombo-emboli, emboli


3

paru-paru, cerebro-vascular accident, karsinoma, myoma, telangiectasia,

rhinitis alergika, pharingitis nasal, gangguan penglihatan siklik, depresi, rasa

lelah, libido menurun (Hartanto, 2004).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Pondok Bersalin

Lestari pada bulan Desember 2010- Desember 2011, diperoleh data akseptor

KB sebanyak 279 akseptor, yaitu IUD 9 akseptor (3,2%), Kondom 10

akseptor (3,6%), Implant 10 akseptor (3,6%), Suntik 210 akseptor (75,3%),

Pil 40 akseptor (14,3%). Akseptor KB pil terdiri dari : pil kombinasi 38

akseptor (95%) dan mini pil 2 akseptor (5%). Akseptor Pil kombinasi yang

tidak mengalami keluhan 15 akseptor (39,5%), pusing 10 akseptor (26,3%),

mual 10 akseptor (26,3%), kenaikan berat badan 3 akseptor (7,9%).

Dari studi pendahuluan yang dilakukan dengan metode wawancara

pada 15 akseptor KB Pil oral kombinasi tentang efek samping, sebanyak 9

akseptor tidak tahu mengenai efek samping KB Pil oral kombinasi dan 6

akseptor tahu mengenai efek samping KB Pil oral kombinasi.

Dari uraian pada latar belakang penulis tertarik untuk memilih judul

penelitian mengenai “Gambaran Pengetahuan Tentang Efek Samping Pada

Akseptor KB Pil oral kombinasi Di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro

Sukoharjo Tahun 2012”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Tentang


4

Efek Samping Pada Akseptor KB Pil oral kombinasi Di Pondok Bersalin

Lestari Parangjoro Sukoharjo Tahun 2012 ?“.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan tentang efek samping pada

akseptor KB Pil oral kombinasi di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro

Sukoharjo tahun 2012

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan tentang efek samping pada akseptor KB

Pil oral kombinasi di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo

pada tingkat baik.

b. Untuk mengetahui pengetahuan tentang efek samping pada akseptor KB

Pil oral kombinasi di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro sukoharjo

pada tingkat cukup.

c. Untuk mengetahui pengetahuan tentang efek samping pada akseptor KB

Pil oral kombinasi di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo

pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian serupa di kemudian

hari dan dapat dijadikan sebagai dasar peneltian selanjutnya.


5

2. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman nyata dalam

melakukan penelitian.

3. Bagi Institusi

a. Pendidikan

Menambah referensi dan sumber bacaan yang bermanfaat mengenai KB

Pil oral kombinasi.

b. Pondok Bersalin Lestari

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar dalam

memberikan KIE khususnya tentang efek samping pada akseptor Pil

oral kombinasi.

E. Keaslian Penelitian

Zumrotun (2010), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Pil

tentang Efek Samping Pil Oral Kombinasi di RB Budi Rahayu Semarang”.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian sebanyak 35

orang dengan teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Hasilnya

didapatkan bahwa ibu yang berpengetahuan baik sebanyak 17 orang

(48,57%), ibu berpengetahuan cukup 12 orang (34,29%), dan yang

berpengetahuan kurang sebanyak 6 orang (17,14%). Dengan demikian

sebagian besar tingkat pengetahuan ibu dinyatakan berpengetahuan baik.

F. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dalam Karya Tulis Ilmiah terdiri dari Bab 1-5, sebagai

berikut :
6

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan

sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori tentang pengetahuan, konsep dasar KB,

akseptor KB, konsep KB Pil, KB Pil oral kombinasi, efek samping

KB Pil oral kombinasi, beserta kerangka teori, dan kerangka

konsep penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrumen penelitian, teknik pengumpilan data, variabel penelitian,

definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika

penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian,

hasil penelitian yang mencakup karakteristik responden dan

gambaran pengetahuan responden, pembahasan dan keterbatasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan

dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh mulai mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting akan terbentuknya tindakan

seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku

yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku

yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang dicakup di dalam

domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat satu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Bisa juga diartikan sebagai tingkat

pengetahuan yang lebih rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa

7
8

orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterprestasi materi tersebut secara benar. Orang yang paham

terhadap obyek atau materi yang dapat harus menjelaskan,

menyebutkan, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi merupakan kemapuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil atau sebenarnya,

seperti rumus, metode,prinsip dan sebagainya

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam

struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemapuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja,

dapat menggambarkan atau membuat bagan, membedakan,

memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5) Sintesis (syinthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-


9

formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan,

dapat meringkaskan, dapat menyesuiakan dan sebagainya.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.

Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), untuk mengetahui rasa ingin

tahunya, manusia menggunakan berbagai macam cara untuk

memperoleh kebenaran yang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1) Cara tradisional

a) Cara coba salah (trial and error)

Cara yang paling tradisional,yang pernah digunakan oleh

manusia dalam memperoleh ilmu pengetahuan adalah melalui

cara coba salah atau dengan kata lain “Trial and Error”. Cara ini

merupakan cara yang paling tradisional, yaitu upaya

pemecahannya dilakukan dengan cara coba-coba, bila satu cara

tidak berhasil dicoba cara yang lain.

b) Cara kekuasaan (otoritas)

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan-kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau


10

tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan secara turun

temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Pengetahuan

diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi,

otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama maupun ahli ilmu

pengetahuan.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang paling baik, maksud pepatah

ini bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau

pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan. Pengalaman pribadi dapat digunakan

sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan

dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

d) Melalui jalan pikiran (Induksi dan Deduksi)

Kebenaran pengetahuan dapat diperoleh manusia dengan

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun

deduksi yang merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak

langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan dan

dicari hubunganya, sehingga dapat dibuat kesimpulan.

2) Cara modern

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut penelitian

ilmiah atau metodologi penelitian. Selanjutnya diadakan


11

penggabungan antara proses berpikir diduktif, induktif, verifikatif,

maka lahirlah suatu cara penelitian yang dikenal dengan metode

penelitian ilmiah.

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan ada 4 yaitu:

1) Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-hal

baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut.

2) Pengalaman

Di sini dikaitkan dengan umur dan pendidikan individu,

maksudnya adalah pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan

luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan

semakin banyak.

3) Sosial ekonomi

Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan

seseorang, sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan, ekonomi

baik tingkat pendidikan akan tinggi, sehingga tingkat pengetahuan

akan tinggi juga.

4) Budaya

Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan

seseorang karena informasi yang baru akan disaring kira-kira sesuai

tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut.


12

e. Tingkat Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari

subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2007).

Menurut Riwidikdo (2009), pengetahuan dapat dijadikan 3

kategori, yaitu :

1) Baik

2) Cukup

3) Kurang

2. Konsep Dasar KB

a. Pengertian KB

KB ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, dapat

bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen (Wiknjosastro, 2008).

KB/ family planning/ planned parenthood merupakan suatu usaha

menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan

menggunakan kontrasepsi (Sulistyawati, 2011).

KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami

istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan

kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara

kehamilan, mengontrol waktu saat kehamilan dalam hubungan dengan

umur suami istri, menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto,

2004).
13

b. Tujuan KB

Menurut Handayani (2010), tujuan program KB adalah :

1) Tujuan Umum

Membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh

bagi pelaksana progam KB di masa mendatang untuk mencapai

keluarga berkualitas tahun 2015.

2) Tujuan Khusus

a) Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan

keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian

kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.

b) Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia

yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

c. Manfaat KB

1) Efektifitas cukup tinggi.

2) Dapat dipakai 2 sampai 4 tahun yaitu sesuai dengan jarak kehamilan

anak yang direncanakannya.

3) Tidak menghambat air susu ibu (ASI), karena ASI adalah makanan

terbaik untuk bayi sampai umur 2 tahun dan akan mempengaruhi

angka kesakitan dan kematian anak (Arum & Sujiyatini, 2011).

d. Sasaran KB

Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan

sasaran tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.

Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang

bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan


14

kontrasepsi secara berkelanjutan. Sasaran tidak langsungnya adalah

pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan menurunkan tingkat

kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu

dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera

(Handayani, 2010).

e. Syarat-syarat Kontrasepsi

Menurut Wiknjosastro (2002), ciri-ciri suatu kontrasepsi yang

ideal meliputi :

1) Berdaya guna

2) Aman

3) Murah

4) Estetik

5) Mudah didapat

6) Tidak memerlukan motivasi terus-menerus

7) Efek sampingan minimal

3. Akseptor KB

Akseptor adalah peserta KB Pasangan Usia Subur (PUS) dimana

salah seorang menggunakan salah satu cara alat kontrasepsi untuk

mencegah kehamilan baik melalui program atau non program (Dinkes,

2009).
15

4. Konsep Dasar Kontrasepsi Pil

a. Pengertian

Kontrasepsi Pil adalah kontrasepsi hormonal yang terdiri atas

komponen estrogen dan komponen progestagen, atau salah satu dari

komponen itu (Wiknjosastro, 2008).

Kontrasepsi hormonal yang saat ini umumnya berisi 30-50 mcg

estrogen dan atau progesterone 1 mg atau kurang (Hartanto, 2004).

b. Macam-macam Pil

Menurut Handayani (2010), Pil terdiri dari dua macam yakni Pil

Kombinasi dan Pil Progestin.

1) Pil Kombinasi terdiri dari tiga jenis, antara lain :

a) Monofasik adalah Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormon aktif estrogen/ progesterone dalam dosis

yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif, jumlah dan porsi

hormonnya konstan setiap hari.

b) Bifasik adalah Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormon aktif estrogen/progesterone dengan dua

dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif, dosis

hormon bervariasi setiap hari.

c) Trifasik adalah Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormon aktif estrogen / progesterone dengan 3 dosis

yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif, hormon

bervariasi setiap hari.


16

2) Pil Progestin (Minipil) terdiri dari dua jenis, antara lain :

a) Kemasan dengan isi 5 pil: 300 µg levonorgestel atau 350 µg

noretridon.

b) Kemasan dengan isi 28 pil: 75 µg norgestrel.

5. Pil Oral Kombinasi

a. Pengertian

Pil kombinasi adalah kontrasepsi yang pada dasarnya meniru

proses-proses alamiah, yakni akan menggantikan produksi normal

estrogen dan progesterone oleh ovarium (Hartanto, 2004).

Pil kombinasi adalah pil hormonal yang terdiri atas komponen

estrogen dan komponen progestagen (Wiknjosastro, 2008)

Pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormon

sintetis estrogen dan progesterone (Handayani, 2010).

b. Cara Kerja Pil Kombinasi

1) Menekan ovulasi.

2) Mencegah implantasi.

3) Lendir servik mengental sehingga sulit dilalui sperma.

4) Pergseseran tuba tergganggu sehingga trasportasi telur dengan

sendirinya akan terganggu pula (Saifuddin dkk, 2006).

c. Manfaat Kontrasepsi Pil Kombinasi

Menurut Arum & Sujiyatini (2011), manfaat Pil Kombinasi antara lain :

1) Memiliki efektivitas yang tinggi.

2) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil.

3) Tidak mengganggu hubungan seksual.


17

4) Siklus haid menjadi teratur, banyak darah haid berkurang.

5) Dapat digunakan jangka panjang.

6) Dapat digunakan sejak usia remaja sehingga menopause.

7) Mudah dihentikan setiap saat.

8) Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.

9) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.

10) Membantu mencegah :

a) Kehamilan ektopik.

b) Kanker Ovarium.

c) Kanker Endometrium.

d) Kista Ovarium

e) Penyakit Radang Panggul.

f) Kelainan jinak pada payudara.

g) Disminorhoe.

h) Jerawat.

d. Indikasi Kontrasepsi Pil Oral Kombinasi

Menurut Saifuddin dkk (2006), indikasi kontrasepsi Pil oral kombinasi

adalah :

1) Berada pada usia reproduksi.

2) Telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak.

3) Gemuk atau kurus.

4) Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi.

5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui.


18

6) Setelah melahirkan enam bulan dan tidak memberikan ASI

eksklusif, sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak

cocok bagi perempuan tersebut.

7) Pasca kegugguran.

8) Perempuan yang anemia karena haid berlebihan.

9) Perempuan dengan nyeri haid hebat.

10) Memiliki siklus haid tidak teratur.

11) Memiliki riwayat kehamilan ektopik.

12) Perempuan dengan kelainan payudara jinak.

13) Perempuan dengan kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal,

pembuluh darah, mata dan saraf.

14) Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau

tumor ovarium jinak.

e. Kontra Indikasi Kontrasepsi Pil Oral Kombinasi

Menurut Saifuddin dkk (2006), pil tidak boleh diberikan pada wanita

yang menderita :

1) Hamil atau dicurigai hamil.

2) Menyusui eksklusif.

3) Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya.

4) Penyakit hati akut (hepatitis).

5) Perokok dengan usia > 35 tahun.

6) Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah > 180/110

mmHg.
19

7) Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis > 20

tahun.

8) Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara.

9) Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi/ riwayat epilepsi).

10) Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari.

f. Petunjuk Penggunaan Kontrasepsi Pil Oral Kombinasi

Menurut Arum & Sujiyatini (2011), petunjuk penggunaan kontrasepsi

Pil oral kombinasi yaitu ;

1) Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada waktu yang

sama setiap hari.

2) Pil pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.

3) Sangat dianjurkan penggunaannya pada hari pertama haid.

4) Beberapa paket pil berjumlah 28 butir, yang lain 21 butir. Apabila

menggunakan paket yang berjumlah 28, jika pil habis maka

mulailah minum pil dari paket yang baru. Namun apabila

menggunakan paket 21, jika pil habis sebaiknya tunggu 1 minggu

baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baru.

5) Apabila muntah dalam waktu dua jam setelah menggunakan pil,

ambilah pil yang lain yang mungkin, dan tidak memperburuk

keadaan anda. Pil dapat diteruskan.

6) Apabila muntah hebat atau diare berlangsung sampai dua hari atau

lebih, cara penggunaan pil mengikuti cara menggunakan pil lupa.


20

7) Apabila lupa minum 1 pil (hari 1-21), segera minum pil setelah

ingat boleh minum dua pil pada hari yang sama. Tidak perlu

menggunakan metode kontrasepsi yang lain. Bila lupa dua pil atau

lebih (hari 1-21). Sebaiknya minum dua pil setiap hari sampai

sesuai jadwal yang ditetapkan. Juga sebaiknya gunakan metode

kontrasepsi yang lain atau tidak melakukan hubungan seksual

sampai telah menghabiskan paket pil tersebut.

8) Apabila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan.

g. Keuntungan dan Kerugian Pil Oral Kombinasi

1) Keuntungan

Keuntungan Pil oral kombinasi menurut Sulistyawati (2011) adalah :

a) Menurunkan risiko kanker ovarium. Wanita yang pernah

menggunakan Pil kombinasi selama tiga sampai enam bulan risiko

kanker ovarium akan turun sebesar 40%. Penggunaan lebih dari

10 tahun akan mengurangi risiko sebesar 80%.

b) Menurunkan risiko kanker endometrium. Risiko menurun 20%

pada penggunaan selama satu tahun, 40% pada penggunaan

selama dua tahun, 60% pada penggunaan selama empat tahun atau

lebih.

c) Menurunkan risiko tumor jinak payudara.

2) Kerugian

a) Membutuhkan kedisiplinan dari akseptor.

b) Pil harus diminum pada waktu yang sama.


21

6. Efek Samping Kontrasepsi Pil Oral Kombinasi

Efek samping Pil oral kombinasi adalah kondisi yang mungkin

timbul pada saat atau setelah memakai KB Pil oral kombinasi.Menurut

Sulistyawati (2011), efek samping yang mungkin timbul dari kontrasepsi

pil yakni :

a. Perdarahan

1) Bentuk Gejala/Keluhan

a) Spotting (bercak-bercak darah) terjadi di antara masa haid pada

bulan pertama penggunaan pil KB.

b) Breakthrough bleeding yang terjadi kapan saja saat

menggunakan pil KB untuk beberapa bulan.

2) Penyebab Gejala

Karena adanya ketidakseimbangan hormone, terutama pemakaian

estrogen dosis rendah (30 µg) sehinggga endometrium mengalami

degenerasi.

3) Penanggulangan dan Pengobatan

Berikut cara penanggulangan yang bisa dilakukan :

a) KIE

(1) Penjelasan penyebab terjadinya gejala.

(2) Perdarahan tersebut dalam rangka penyesuaian diri dan

bersifat sementara.

(3) Perdarahan juga akan terjadi pada pergantian pil dosis

tinggi ke dosis rendah.


22

(4) Pemantapan agar tetap menggunakan pil.

b) Tindakan Medis

Diatasi dengan pemberian estrogen seperti berikut :

(1) Conjugated estrogen (premarin) 2,5 mg per hari selama

tujuh hari, atau

(2) Etinil estradiol (lynoral) 20 µg per hari selama tujuh hari,

atau

(3) Pil KB 3 x 1 per hari selama tujuh hari.

4) Catatan Khusus

Perdarahan yang tidak dapat diatasi dengan cara di atas harus

diselidiki kemungkinan adanya patologi lain (misal : tumor, polip,

infeksi GO) untuk ini agar konsultasi ke ahli kebidanan.

b. Tekanan Darah Tinggi

1) Bentuk Gejala/Keluhan

Tekanan darah sama atau lebih dari 140/100 mmHg.

2) Penyebab Gejala

a) Estrogen mempengaruhi pembuluh darah, sehingga terjadi

hipertropi arteriol dan vasokonstriksi.

b) Estrogen mempengaruhi system Renin-Aldosteron-Angiotensin,

sehingga terjadi perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit.


23

3) Penanggulangan dan Pengobatan

a) KIE

Memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya

peningkatan tekanan darah dan tidak semua pengguna pil akan

menderita tekanan darah tinggi, kecuali pada wanita yang saat

hamil mengalami tekanan darah tinggi.

b) Tindakan Medis

(1) Diberikan pengobatan anti hipertensi yang tersedia, seperti

Reserpin 0,1 mg 3 x 1 tablet per hari sampai gejala

hipertensi hilang.

(2) Apabila dengan cara tersebut tidak menolong, pemakaian

pil dihentikan dan diganti cara kontrasepsi nonhormonal.

c. Perubahan Berat Badan

1) Bentuk Gejala/Keluhan

Berat badan bertambah setelah menggunakan pil kombinasi,

biasanya 1 sampai 2 kg.

2) Penyebab Gejala

Hormon estrogen menyebabkan retensi air dan odema, sedangkan

progesterone mempermudah perubahan karbohidrat dan gula

menjadi lemak dan merangsang nafsu makan serta menurunkan

aktivitas fisik, akibatnya pemakaian pil kombinasi dapat

menyebabakan berat badan bertambah.


24

3) Penanggulangan dan Pengobatan

Berikut adalah cara penanggulangan yang dapat dilakukan :

a) KIE

(1) Penjelasan penyebab terjadinya.

(2) Memperjelas bahwa penambahan berat badan tidak terjadi

pada semua pengguna pil (bersifat individual) dan bersifat

sementara.

b) Tindakan Medis

(1) Diet, apabila terjadi penambahan berat badan yang

mencolok yakni 5 sampai 10 kg atau lebih.

(2) Ganti pil dengan progesterone yang bersifat estrogenik (pil

yang mengandung Norethinodreal), seperti pil enovid atau

progestagen netral (seperti pil Provest atau Sequens).

(3) Apabila dengan cara (a) dan (b) tidak menolong dan berat

badan bertambah terus maka penggunaan pil dihentikan

dang anti cara kontrasepsi lain yang nonhormonal, misal

AKDR.

d. Jerawat

1) Bentuk Gejala/Keluhan

Timbul jerawat di wajah.

2) Penyebab Gejala

Karena factor progesteronnya, terutama 19-Nortestasteron

menyebabkan peningkatan kadar lemak.


25

3) Penanggulangan dan Pengobatan

a) KIE

(1) Penjelasan penyebab terjadinya.

(2) Kurangi makan yang berlemak.

(3) Menjaga kebersihan wajah.

(4) Apabila tidak hilang dan makin bertambah banyak,

dianjurkan ganti cara kontrasepsi.

b) Tindakan Medis

(1) Ganti pil dengan progesterone yang bersifat estrogenic

(Norethinodreal) seperti pil Eriovid E.

(2) Apabila dengan cara tersebut masih tetap tidak hilang dan

bertambah banyak, ganti cara kontrasepsi nonhormonal.

4) Catatan Khusus

Jerawat dapat timbul juga karena hal sebagai berikut :

a) Alergi terhadap kosmetik.

b) Perawatan kulit kurang higienis.

c) Kulit berminyak.

e. Kloasma

1) Bentuk Gejala/Keluhan

Hiperpigmentasi berwarna cokelat, bentuk tidak teratur, biasanya

timbul di dahi dan pipi sebelah atas.


26

2) Penyebab Gejala

Efek hormon estrogen. Insiden terjadinya kloasma tergantung dosis

dan lamanya pemakaian estrogen dan progestin.

3) Penanggulangan dan Pengobatan

a) KIE

Penjelasan sebab terjadinya serta menginformasikan bahwa

tidak semua pengguna pil akan menyebabkan kloasma.

b) Tindakan Medis

Menghentikan pemakaian pil dan ganti cara kontrasepsi

nonhormonal.

4) Catatan Khusus

Kloasma dapat terjadi pada wanita yang hamil, karena terbakar

sinar matahari, terlebih lagi pada wanita yang mempunyai bakat

mud ah terjadi hiperpigmentasi.

f. Tromboembolisme

1) Bentuk Gejala/Keluhan

Terjadi thrombosis vena, emboli paru, thrombosis arteri otak, atau

thrombosis arteri jantung. Tromboemboli jarang terjadi, angka

kejadiannya 4-9 kali lebih tinggi dari yang bukan pengguna pil.

2) Penyebab Gejala

a) Estrogen menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas factor-

faktor pembekuan, atau mungkin karena pengaruh vaskular

secara langsung.

b) Varises merupakan factor predisposisi terjadinya tromboemboli.


27

3) Penanggulangan dan Pengobatan

a) KIE

(1) Penjelasan penyeban terjadinya tromboemboli.

(2) Penjelasan bahwa tromboemboli jarang terjadi dan kejadian

ini dapat dikurangi dengan pil yang mengandung estrogen

dosis rendah, seperti 50 µg atau kurang.

b) Tindakan Medis

Operasi.

g. Air Susu Ibu berkurang

1) Bentuk Gejala/Keluhan

Air susu ibu sedikit/berkurang, bahkan kadang-kadang sampai

berhenti sama sekali.

2) Penyebab Gejala

Disebabkan oleh faktor estrogen yang menekan produksi prolaktin

yang sangat berguna untuk merangsang produksi air susu ibu.

Dengan demikian kadar prolaktin yang rendah akan menyebabkan

produksi air susu ibu berkurang.

3) Penanggulangan dan Pengobatab

a) KIE

(1) Penjelasan penyebab terjadinya.

(2) Ajuran agar tidak digunakan oleh ibu yang sedang

menyusui.
28

b) Tindakan Medis

(1) Dicoba penggantian pil yang tidak begitu menghambat

produksi ASI yaitu pil yang mengandung progesterone

Norethisteron 0,35 mg.

(2) Apabila dengan cara tersebut ASI tetap berkurang, hentikan

pemakaian pil dang anti cara kontrasepsi lain seperti

dengan suntik atau AKDR.

h. Gangguan fungsi Hati

1) Bentuk Gejala/Keluhan

Warna kulit, kuku, dan mata menjadi kekuning-kuningan

(frekwensi 1%).

2) Penyebab Gejala

Progesteron menyebabkan aliaran empedu menjadi lambat, apabila

berlangsung lama saluran empedu menjadi tersumbat sehingga

cairan empedu dalam darah meningkat, hal inilah yang

menyebabkan warna kuning.

3) Penanggulangan dan Pengobatan

a) KIE

Penjelasan sebab terjadinya keluhan, dan perlunya

menghentikan penggunaan pil.

b) Tindakan Medis

Penggunaan pil dihentikan dang anti cara kontrasepsi

nonhormonal (beberapa minggu sesudah penghentian pil, fungsi

hati akan normal kembali).


29

i. Varises

1) Bentuk Gejala/Keluhan

Terjadi pelebaran pembuluh darah vena, sehingga menjadi

menonjol di permukaan kulit (biasanya di betis).

2) Penyebab Gejala

Mungkin karena efek estrogen terhadap vaskular secara langsung,

menyebabkan terjadinya perubahan tunika intima pembuluh darah.

3) Penanggulangan dan Pengobatan

a) KIE

(1) Penjelasan penyebab terjadinya.

(2) Penjelasan bahwa keluhan tersebut tidak terjadi pada semua

pengguna pil. Namun pada wanita yang memiliki bakat/

riwayat varises, konsumsi pil akan memperberat kondisi

varisesnya.

b) Tindakan Medis

(1) Apabila varises berat, dilakukan operasi.

(2) Ganti cara kontrasepsi nonhormonal.

j. Perubahan Libido

1) Bentuk Gejala/Keluahan

Terjadinya peningkatan atau perubahan libido.

2) Penyebab Gejala

a) Peningkatan libido : karena bebas dari ketakutan kehamilan

yang tidak diinginkan.

b) Penurunan libido : terjadi karena efek progesterone terutama

yang berisi 19 Norsteroid.


30

3) Penanggulangan dan Pengobatan

a) KIE

(1) Penjelasan penyebab terjadinya.

(2) Apabila terjadi penurunan libido, dianjurkan untuk

mengganti cara kontrasepsi nonhormonal.

(3) Pemantapan agar tetap memakai pil bagi yang mengalami

peningkatan libido.

b) Tindakan Medis

Apabila terjadi penurunan libido, ganti cara kontrasepsi

nonhormonal.

4) Catatan Khusus

Penurunan libido dapat disebabkan oleh factor psikologi.

k. Depresi

1) Bentuk Gejala/keluhan

Perasaan lesu dan tidak bersemangat dalam bekerja.

2) Penyebab Gejala

a) Diperkirakan hormone estrogen dan progesterone menyebabkan

terjadinya retensi air dan garam sehingga ada bagian otak yang

menggelembung dan menekan pusat susunan syaraf tertentu.

b) Karena hormone estrogen dan progesterone dapat menyebabkan

tubuh kekurangan vitamin B6 (pridoksin) secara absolute.

3) Penanggulangan dan Pengobatan

a) KIE

(1) Penjelasan penyebab terjadinya.

(2) Pemantapan agar tetap menggunakan pil.


31

b) Tindakan Medis

(1) Pemberian vitamin B6 50mg per hari sampai gejala depresi

hilang.

(2) Apabila depresi terus berkembang, hentikan pil dang anti

cara kontrasepsi nonhormonal.

4) Catatan Khusus

Keadaan depresi dapat terjadi pada saat-saat berikut :

a) Premenstrual.

b) Menstruasi.

c) Menopause.

d) Pascapartum.

e) Pada pengobatan endometriosis dengan dosis tinggi estrogen

dan progesterone.

l. Candidiasis vaginal

1) Bentuk Gejala/Keluhan

Cairan berwarna putih kekuning-kuningan di dalam vagina atau

mulut vagina, biasanya gatal dan tidak berbau.

2) Penyebab Gejala

Efek dari progesteron yang merubah flora dan pH vagina, sehingga

jamur mudah tumbuh dan menimbulakn keputihan.

3) Penanggulangan dan Pengobatan

a) KIE

(1) Penjelasan penyebab terjadinya keputihan dan pemantapan

agar tetap menggunakan pil.

(2) Anjuran agar menjaga kebersihan daerah kemaluan.


32

b) Tindakan Medis

(1) Pengobatan antimikotik oral, misalnya mycostatin tablet

dan atau melalui vagina, misalnya talsutin.

(2) Apabila pemberian antimikotik tidak menolong dan

keputihan terus berlangsung, maka pemakaian pil dihentika

sementara.

4) Catatan Khusus

Keputihan dapat juga disebabkan oleh hal sebagai berikut :

a) Infeksi kandungan.

b) Tumor kandungan.

c) Infeksi Trichomonas.

m. Pusing/ Migrain

1) Bentuk Gejala/Kelihan

a) Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi, terasa berdenyut-

denyut dan disertai rasa mual yang amat sangat.

b) Akibat sakit kepala yang tempat dan intensitasnya bervariasi,

kadang-kadang sakit kepala tersebut dihubungkan dengan

keadaan stres.

c) Biasanya sakit kepala bersifat sementara.

2) Penyebab Gejala

a) Dikatakan bahwa serangan datang apabila pembuluh darah

sekitar atau di dalam tidak mengkerut dan melebar berganti-

ganti.
33

b) Karena khasiat dari estrogen terhadap pembuluh darah otak

yang menyebabkan penyempitan dan hipertrofi arteriol.

3) Penanggulangan dan Pengobatan

a) KIE

(1) Penjelasan penyebab terjadinya keluhan.

(2) Pemantapan dengan motivasi agar tetap menggunakan pil,

karena keluhan tersebut hanya bersifat sementara.

b) Tindakan Medis

(1) Penggantian pil dengan dosis estrogen yang lebih rendah.

(2) Diberikan pengobatan simptomatik (seperti preparat

ergotamine : cafergot tablet 2 x 1 mg per hari atau analgesik

lainnya) sampai gejala migraine hilang.

n. Mual dan Muntah

1) Bentuk Gejala/Keluhan

Rasa mual sampai muntah, seperti hamil muda. Terjadi pada bulan-

bulan pertama penggunaan pil.

2) Penyebab Gejala

Karena kelebihan kadar estrogen di dalam darah dibandingakan

pada keadaan sebelum minum pil.

3) Penanggulangan dan Pengobatan

a) KIE

(1) Penjelasan penyebab terjadinya.


34

(2) Penjelasan bahwa biasanya tubuh akan menyesuaikan diri

setelah tiga bulan dan rasa mual akan hilang dengan

sendirinya.

(3) Pemantapan agar tetap menggunakan pil.

b) Tindakan Medis

(1) Pemberian tablet B6 25 mg 3x 1 per hari, sampai rasa mual

hilang.

(2) Apabila dalam tiga bulan masih tetap mual, coba ganti pil

dengan kadar estrogen yang lebih rendah.

(3) Apabila dengan cara tersebut masih mual, ganti cara

kontrasepsi lain.

o. Rambut Rontok

1) Bentuk Gejala/Keluhan

Rambut rontok setelah minum pil.

2) Penanggulangan dan Pengobatan

a) KIE

Penjelasan bahwa rambut rontok dapat terjadi, walau jarang dan

tidak pada semua orang, bersifat sementara dan akan normal

setelah dihentikan konsumsinya.

b) Tindakan Medis

Ganti cara kontrasepsi nonhormonal.


35

B. Kerangka Teori

Kerangka teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut ;

Pengetahuan: Pengetahuan Akseptor Tentang


Efek Samping Pil Oral
1. Tahu Kombinasi :
2. Memahami 1. Perdarahan
3. Aplikasi 2. Tekanan Darah Tinggi
4. Analisis 3. Perubahan Berat Badan
5. Sintesis 4. Jerawat
6. Evaluasi 5. Kloasma
6. Tromboembolisme
7. Air Susu Ibu (ASI)
berkurang
8. Gangguan Fungsi Hati
9. Varises
10. Perubahan Libido
11. Depresi
12. Candidiasis Vaginal
13. Pusing/ Migrain
Faktor yang mempengaruhi 14. Mual dan Muntah
Pengetahuan : 15. Rambut Rontok
1. Pendidikan
2. Pengalaman
3. Sosial Ekonomi
4. Budaya

Gambar 2.1. Kerangka teori


36

C. Kerangka Konsep

Untuk memperjelas mengenai kerangka konsep, maka digunakan bagan

sebagai berikut :

Baik

Tingkat
Pengetahuan
Akseptor tentang Cukup
Efek samping Pil
Oral Kombinasi

Kurang

Faktor yang
mempengaruhi
Pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pengalaman
3. Sosial
Ekonomi
4. Budaya

= diteliti

= tidak diteliti

Gambar 2.2. Kerangka Konsep


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Menurut

Notoatmodjo (2010), penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu penelitian

yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskripsi

suatu keadaan secara objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau

menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.

B. Lokasi dan Waktu penelitian

Menurut Notoatmodjo (2010), Lokasi penelitian merupakan tempat atau

lokasi penelitian dilakukan, sedangkan waktu penelitian adalah waktu yang

dibutuhkan untuk melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan di Pondok

Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo pada bulan Mei 2012 sampai dengan

Juni 2012.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian (Notoatmodjo,

2010). Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh

Akseptor KB Pil oral kombinasi di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro

Sukoharjo pada bulan Desember 2010 sampai dengan Desember 2011

yang berjumlah 38 orang.

37
38

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili suatu populasi

(Saryono, 2010). Dalam penelitian ini semua anggota populasi yakni

seluruh akseptor KB Pil oral kombinasi yang berjumlah 38 orang dijadikan

sampel.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan secara “Sampling

jenuh”. Menurut Sugiyono (2010), sampling jenuh adalah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30

orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan

yang sangat kecil.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik (cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah

diolah. Jenis instrument penelitian berupa : angket, checklist, pedoman

wawancara, pedoman pengamatan, alat pemeriksaan laboratorium dan lain-

lain (Saryono,2010). Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

disebarkan kepada responden dengan cara melakukan kunjungan rumah.

Untuk mengetahui pengetahuan akseptor, kuesioner yang digunakan

adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawabannya, sehingga

mereka tinggal memilih. Dalam kuesioner ini menggunakan pilihan jawaban


39

“Benar” atau “Salah”. Jenis pernyataan dalam kuesioner ini adalah pernyataan

positif dan negatif. Untuk pernyataan positif, apabila responden memilih

pilihan jawaban “benar” mendapat skor 1 dan apabila responden memilih

pilihan jawaban “salah” mendapat skor 0. Untuk pernyataan negatif, apabila

responden memilih pilihan jawaban “salah” mendapat skor 1 dan apabila

responden memilih pilihan jawaban “benar” mendapat skor 0. Pengisian

kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (√ ) pada jawaban yang

dianggap benar.

Untuk mengetahui apakah kuesioner penelitian ini berkualitas,

dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap karakteristik sejenis di luar

lokasi penelitian yaitu pada 30 akseptor KB Pil oral kombinasi di BPM Atik

Wahyudi Kadipiro Banjarsari Surakarta, pada tanggal 1 sampai dengan 10 Mei

2012.

1. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen

pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Riwidikdo, 2009).

Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus Korelasi Pearson

Product Moment dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.

Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung > rtabel.

Rumus product moment adalah:

N . SXY - SX.SY
rxy =
2 2
{N SX 2 - (SX ) }{N SY 2 - (SY ) }
40

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pernyataan

y : Skor total

xy : Skor pernyataan dikalikan skor total

Uji validitas pada 34 pernyataan didapatkan hasil 20 pernyataan

memiliki rhitung > rtabel(5%) 0,361, sebanyak 8 pernyataan memiliki r hitung >

rtabel(1%) 0,463 dan 6 pernyataan memiliki r hitung < rtabel(5%) 0,361. Maka

dapat dikatakan 28 pernyataan valid, artinya sebanyak 28 pernyataan dapat

digunakan dalam pengumpulan data penelitian, sedangkan 6 pernyataan

tidak valid antara lain nomor : 3, 11, 14, 15, 19, 33 dihapus dari daftar

pernyataan kuesioner.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel

akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan

Spearman-Brown dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.

Menurut Arikunto (2010), rumus Spearman-Brown adalah sebagai berikut:

2 x r1 / 2 1 / 2
r11 =
(1 + r1 / 2 1 / 2 )
41

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrumen.

r1/2 1/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen

Adapun rumus untuk menghitung indeks korelasi antara dua

belahan instrumen adalah sebagai berikut :

” σǦሺσሻሺσሻ
š›ൌ
ටቄσ ʹ Ǧሺσ ௑ሻʹ ቅቄσ ʹ Ǧሺσ ௒ሻ ቅ
ʹ

Keterangan :

rxy = indeks korelasi antara dua belahan instrumen.

∑X = Jumlah skor nomor ganjil.

∑Y = jumlah skor nomor genap.

N = Jumlah sampel.

Uji reliabilitas didapatkan angka reliabilitas kuesioner adalah 0,861

dan dinyatakan reliabel karena rtabel(5%) 0,361 < r11 0,861 > rtabel(1%) 0,463.

3. Kisi – kisi kuisioner.

Tabel. 3.1 . Kisi – kisi kuisioner


Variabel Indikator No Soal Jumlah
(+) (-) (soal)
Pengetahuan 1. Pengertian KB Pil 1 2 2
Akseptor KB oral kombinasi
Pil Oral 2. Cara Kerja Pil 3 1
Kombinasi oral kombinasi
tentang efek 3. Macam-macam 5,7,9,10,11, 4,6,8,13,16, 25
samping efek samping KB 12,14,15,17, 18,20,22,24
Pil oral kombinasi 19,21,23,25 ,26,27,28
JUMLAH 28
Sumber : Data Primer, Maret 2012
42

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan

data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2010). Tehnik

pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

angket yang berbentuk lembar pernyataan (questionaire), yang dibagikan

langsung oleh peneliti kepada responden. Data dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer yaitu, data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya

dan diperoleh dari jawaban atas pernyataan yang disediakan melalui

pengisian kuesioner oleh responden mengenani pengetahuan tentang efek

samping KB Pil oral kombinasi.

2. Data sekunder yaitu, data yang diperoleh secara tidak langsung atau dari

dokumentasi yang ada di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo

pada bulan Desember 2010 sampai Desember 2011 mengenai jumlah

akseptor KB dan jumlah akseptor Pil oral kombinasi.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki kelompok lain

(Saryono, 2010). Variabel dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel

tunggal yaitu pengetahuan akseptor tentang efek samping KB Pil oral

kombinasi.

G. Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variabel-variabel diamati/diteliti, juga bermanfaat untuk


43

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel

yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.2 Definisi Operasional


Variabel Definisi Operasional Skala Hasil
Ukur
Gambaran Pengetahuan akseptor Ordinal a. Baik, bila nilai yang
pengetahuan KB Pil oral kombinasi diperoleh (x) > mean + 1
tentang efek tentang pengertian KB SD
samping pada Pil oral kombinasi, cara b.Cukup, bila nilai mean ─
akseptor KB kerja Pil oral 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
Pil oral kombinasi, macam- c. Kurang, bila nilai
kombinasi macam efek samping responden yang diperoleh
KB Pil oral kombinasi. (x) < mean ─ 1 SD

Sumber : Data primer, Maret 2012.

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul maka langkah yang dilakukan selanjutnya

adalah pengolahan data. Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan

data ini terdiri dari 4 tahap :

a. Editing (Penyuntingan Data)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan

melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Apabila

ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak

mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut

dikeluarkan (droup out).

b. Coding Sheet (Lembaran Kode)

Lembaran atau kartu kode adalah instrument berupa kolom-kolom

untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi

nomor responden, dan nomor-nomor pertanyaan.


44

c. Data Entry (Memasukkan Data)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu

kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

d. Tabulasi

Tabulasi yaitu membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

univariat. Analisis univariat yaitu menganalisa tiap variabel penelitian

untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2010). Untuk mengetahui gambaran pengetahuan akseptor

KB tentang efek samping KB Pil oral kombinasi maka, dibuat tiga

kategori yaitu :

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Kurang, bilai nilai repsonden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

(Riwidikdo, 2009).

Untuk menghitung Standart Deviation (SD) atau simpangan baku

dan mean menggunakan bantuan SPSS For Windows. Rumus

simpangan baku adalah :

ሺσೣ೔ ሻమ
σ ௫೔ మ ି
‫ݏ‬ൌඨ ೙

௡ିଵ
45

Keterangan :

S = Simpangan baku

∑xi = Jumlah variabel

n = Banyaknya data/ sampel (Riwidikdo, 2009).

Adapun rumus untuk menghitung mean menurut Riwidikdo

(2009) yaitu :

σ೔స೙ ௫௜
‫ݔ‬ҧ ൌ 

Keterangan :

‫ݔ‬ҧ = mean

σ‫ = ݅ݔ‬total skor

݊ = banyak sampel

Menurut Sugiyono (2010), untuk menghitung prosentase setelah

didapat distribusi frekuensi dapat menggunakan rumus :

‫ݒ‬
ܲൌ ‫ͲͲͳݔ‬Ψ
݊

Keterangan :

P = Prosentase

v = Jumlah responden dalam kategori

n = Jumlah seluruh responden


46

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian pada responden, peneliti harus

memperhatikan etika penelitian. Menurut Hidayat (2010), etika penelitian

meliputi :

1. Informed Consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok tertentu

yang akan dilaporkan pada hasil riset.


47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Pondok Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo adalah sebuah pondok

bersalin yang terletak di Dukuh Menur, Kalurahan Parangjoro, Kecamatan

Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Di sebelah utara Pondok Bersalin Lestari

berbatasan dengan desa Badran Menur, sebelah selatan berbatasan dengan

desa Sonorejo, sebelah timur berbatasan dengan desa Curidan dan sebelah

barat berbatasan dengan desa Jengkangan.

Secara umum, keadaan lingkungan Pondok Bersalin Lestari Parangjoro

Sukoharjo terlihat bersih dan rapi, dengan luas bangunan ±300m2. Terdapat 1

ruang untuk bersalin, 1 ruang pemeriksaan dan 2 ruang perawatan. Pelayanan

Pondok Bersalin Lestari antara lain : ANC, Bersalin, Imunisasi, KB,

Pengobatan Umum. Pada bulan Desember 2010 sampai dengan Desember

2011 terdapat 279 akseptor KB di Pondok Bersalin Lestari. Dari jumlah

tersebut sebanyak 38 orang adalah akseptor Pil oral kombinasi.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini karakteristik responden dibagi menjadi 2, yakni :

a. Umur

Berdasarkan umur responden dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : umur

20-30 tahun, umur 31-40 tahun, dan umur > 40 tahun. Berikut ini tabel
48

distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di Pondok Bersalin

Lestari Parangjoro Sukoharjo tahun 2012.

Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur.


No Kategori Umur Nominal Prosentase (%)
1. 20-30 tahun 20 52,6
2. 31-40 tahun 15 39,5
3. > 40 tahun 3 7,9
Total 38 100
Sumber : Data Primer, Juni 2012.

Berdasarkan tabel 4.1. diketahui sebanyak 20 responden (52,6%)

berada pada kategori umur 20-30 tahun, 15 responden (39,5%) pada

kategori umur 31-40 tahun dan 3 responden (7,9%) pada kategori umur

> 40 tahun.

b. Pendidikan

Pendidikan responden dibagi menjadi 4 kategori, yakni : SD, SMP,

SMA dan Perguruan Tinggi. Tabel distribusi frekuensi responden

berdasarkan pendidikan sebagai berikut :

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan


No Pendidikan Nominal Prosentase (%)
1. SD 5 13,2
2. SMP 10 26,3
3. SMA 20 52,6
4. Perguruan Tinggi 3 7,9
Total 38 100
Sumber : Data Primer, Juni 2012.

Menurut tabel 4.2. dapat diketahui bahwa 5 responden (13,2%)

berpendidikan SD, 10 responden (26,3%) berpendidikan SMP, 20

responden (52,6%) berpendidikan SMA dan 3 responden (7,9%)

berpendidikan Perguruan Tinggi.


49

2. Analisis Data

Setelah dilakukan analisis data terhadap gambaran pengetahuan

tentang efek samping pada akseptor KB Pil oral kombinasi di Pondok

Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo tahun 2012 didapatkan mean

16,3158 dan standar deviasi 3,85624.

Tabel 4.3. Mean dan Standar Deviasi


Variabel Mean Standar Deviasi
Gambaran pengetahuan tentang efek 16,3158 3,85624
samping pada akseptor KB Pil oral
kombinasi di Pondok Bersalin Lestari
Parangjoro Sukoharjo tahun 2012.
Sumber : Data Primer, Juni 2012.

Berikut ini perhitungan kategori pengetahuan responden :

a. Baik, bila nilai yang diperoleh : (x) > mean + 1 SD

: (x) > 16,3158 + 1 x 3,85624

: (x) > 20,17204

: (x) > 20,17

b. Cukup, bila nilai yang diperoleh : mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

: 16,3158 – 1 x 3,85624 ≤ x ≤

16,3158 + 1 x 3,85624

: 12,45956 ≤ x ≤ 20,17204

: 12,46 ≤ x ≤ 20,17

c. Kurang, bila nilai yang diperoleh : (x) < mean – 1 SD

: (x) < 16,3158 – 1 x 3,85624

: (x) < 12,45956

: (x) < 12,46


50

Di bawah ini tabel distribusi frekuensi gambaran pengetahuan

tentang efek samping pada akseptor KB Pil oral kombinasi di Pondok

Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo tahun 2012.

Tabel 4.4. Distribusi frekuensi Gambaran Pengetahuan tentang Efek


Samping pada Akseptor KB Pil Oral Kombinasi di Pondok Bersalin
Lestari Parangjoro Sukoharjo tahun 2012.
No Gambaran Pengetahuan Nominal Prosentase (%)
1. Baik 6 15,79
2. Cukup 25 65,79
3. Kurang 7 18,42
Jumlah 38 100
Sumber : Data Primer, Juni 2012

Berdasarkan tabel 4.4. dapat diketahui gambaran pengetahuan

tentang efek samping pada akseptor KB Pil oral kombinasi di Pondok

Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo tahun 2012, yang berpengetahuan

baik sebanyak 6 akseptor (15,79%), berpengetahuan cukup 25 akseptor

(65,79%) dan yang berpengetahuan kurang 7 akseptor (18,42%).

C. Pembahasan

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa gambaran

pengetahuan akseptor KB Pil oral kombinasi tentang efek samping terbanyak

pada kategori cukup yaitu 25 akseptor (65,79%), kemudian pada kategori

kurang yakni 7 akseptor (18,42%) dan paling sedikit pada kategori baik

sebanyak 6 akseptor (15,79%).

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan

ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar


51

pengetahuan manusia diperoleh mulai mata dan telinga. Pengetahuan atau

kognitif merupakan domain yang sangat penting akan terbentuknya tindakan

seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan.

Kategori pengetahuan tentang efek samping pada akseptor KB Pil oral

kombinasi di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo tahun 2012

dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan umur. Semakin tinggi pendidikan

maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan

dengan hal baru tersebut. Pendidikan yang lebih tinggi berarti mempunyai

wawasan dan pengalaman yang lebih luas, lebih mudah memahami informasi

yang diterima. Umur dapat dikaitkan dengan pengalaman. Semakin tua umur

maka semakin banyak pengalaman yang didapat dan semakin banyak pula

informasi yang diperoleh (Notoatmodjo, 2007).

Dibandingkan dengan penelitian sejenis, Zumrotun (2010) dengan judul

“Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Pil tentang Efek Samping KB Pil Oral

Kombinasi di RB Budi Rahayu Semarang”, penelitian di Pondok Bersalin

Lestari memiliki responden yang lebih banyak. Dari segi hasil penelitian,

kategori responden di RB Budi Rahayu Semarang terbanyak pada kategori

baik, sedangkan di Pondok Bersalin Lestari terbanyak pada kategori cukup.


52

D. Keterbatasan

Dalam penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu ;

1. Dalam penelitian ini ada kelemahan dalam menyusun alat (kuesioner)

yang menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat

menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia.

2. Dalam penelitian ini hanya menggambarkan pengetahuan tentang efek

samping pada akseptor KB Pil oral kombinasi tanpa adanya tindak lanjut

terhadap hasil penelitian yang diperoleh.

3. Metode yang digunakan peneliti adalah kunjungan rumah tanpa

pemberitahuan sebelumnya, sehingga banyak dijumpai responden yang

tidak ada di tempat.


BAB V

PENUTUP

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui

gambaran pengetahuan tentang efek samping pada akseptor KB Pil oral kombinasi

di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo tahun 2012 maka peneliti

mengambil sampel 38 responden, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat

diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian gambaran pengetahuan tentang efek samping pada

akseptor KB Pil oral kombinasi di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro

Sukoharjo tahun 2012 dapat disimpulkan bahwa :

1. Gambaran pengetahuan tentang efek samping pada akseptor KB Pil oral

kombinasi di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo tahun 2012

termasuk dalam kategori baik yaitu 6 responden (15,79%).

2. Gambaran pengetahuan tentang efek samping pada akseptor KB Pil oral

kombinasi di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo tahun 2012

termasuk dalam kategori cukup yaitu 25 responden (65,79%).

3. Gambaran pengetahuan tentang efek samping pada akseptor KB Pil oral

kombinasi di Pondok Bersalin Lestari Parangjoro Sukoharjo tahun 2012

termasuk dalam kategori kurang yaitu 7 responden (18,42%).

53
54

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran pengetahuan tentang efek

samping pada akseptor KB Pil oral kombinasi, maka saran yang dapat penulis

sampaikan adalah ;

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan

variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak tentang efek

samping KB Pil oral kombinasi.

2. Bagi Institusi

a. Pendidikan

Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang lebih lanjut

mengenai efek samping KB Pil oral kombinasi.

b. Pondok Bersalin Lestari

Diharapkan bidan dapat memberikan informasi atau penyuluhan

kepada calon akseptor KB Pil oral kombinasi mengenai efek samping

yang mungkin terjadi.

3. Bagi Responden

Diharapkan menambah informasi tentang efek samping KB Pil oral

kombinasi, supaya lebih siap dalam menghadapi efek samping yang

mungkin terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Arum, D.N.S., Sujiyatini. 2011. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini.


Jogjakarta : Nuha Medika.
Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional. 2011. Akseptor KB
aktif tahun 2011. (online). Available : http : //
prov.static.bkkbn.go.id/jateng.bkkbn.go.id/data/28102011_052636_573991370
_data.pdf. Diakses tanggal 15 Desember 2011.
______________________________________________. 2011. Laporan Hasil
Pengendalian Lapangan Mei 2011. (online). Available : http : //
www.bkkbn.go.id/arsip/Documents/Pengendalian Lapangan/Laporan Hasil
Pengendalian Lapangan Mei 2011.pdf. Diakses tanggal 15 Desember 2011.
_____________________________________________. 2010. Profil Hasil
Pendataan Keluarga Tahun 2010. (online). Available : http : //
www.bkkbn.go.id/data/document/laporan hasil/pelayanan/kontrasepsi
2012.pdf. Diakses tanggal 15 Desember 2011.
Dinkes RI. 2009. Definisi Akseptor KB. http : // www.dinkes.com. Diakses
tanggal 20 Desember 2011.
Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan (KB) Keluarga Berencana. Yogyakarta
: Pustaka Rihama.
Hartanto, H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
Hidayat, A.A.A,. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data..
Jakarta : Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.

_____________. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka


Cipta.

_____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka


Cipta.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendikia.
Saiffudin, A.B, B. Affandi, M. Baharuddin, S. Soekir. 2006. Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendikia.


Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sulistyawati, A. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba


Medika.
Wiknjosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta ; Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

______________. 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.
Zumrotun. 2010. Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Pil tentang Efek Samping Pil
Oral Kombinasi. (online). Available : http : //
digilib.unimus.ac.id/files/disk1/Tingkat-Pengetahuan-Akseptor-KB-Pil-
Tentang-efek-Samping-Pil-Oral-Kombinasi-Di-RB-Budi-Rahayu-Semarang.
Diakses tanggal 20 April 2012.

Anda mungkin juga menyukai