KARTOGRAFI
DOSEN PENGAMPU :
OLEH
ADE WIRANDA
3173131004
KELAS C 2017
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan
critical jurnal review ini dengan judul “Pengolahan sumberdaya pesisir dan laut
melalui pemberdayaan kearifan lokal di kabupaten Lembatan provinsi Nusa
Tenggara Timur”. Critical jurnal review ini saya buat guna memenuhi penyelesaian
tugas pada mata kuliah Kartografi, semoga critical jurnal review ini dapat menambah
wawasan dan pengatahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan critical jurnal review ini, saya tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terimakasih kepada:
Saya menyadari bahwa critical jurnal review ini masih jauh dari kata
sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala
kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam critical jurnal review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Ade Wiranda
1
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................2
A. Identitas Jurnal......................................................................................................2
B. Ringkasan Tiap Bagian Jurnal...............................................................................2
B.1 Pembahasan........................................................................................................9
b.1 Relevansi Jurnal Dengan Karya Penulis Jurnal..................................................9
b.2 Pokok Argumentasi penulis pada pendahuluan.................................................10
b.3 Pemilihan Serta Cakupan Kajian Teori..............................................................10
b.4 Metodologi Penelitian yang Digunakan dan Relevansinya..............................10
b.5 Kerangka Berfikir Penulis Pada Bagian Pembahasan........................................11
b.6 Tentang kesimpulan dan saran yang diajukan penulis serta implikasi nya pada
penelitian berikutnya................................................................................................11
b.7 Pembahasan bias memuat persetujuan, kritik, sanggahan, uraian penjelas serta
posisi penulis journal review (mahasiswa) terhadap jurnal.....................................12
BAB III PENUTUP...................................................................................................13
A. Kesimpulan.........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN JURNAL
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pemiliah jurnal ini, sesuai dengan yang telah di arahkan dan di
tugaskan, jurnal harus yang membahas mengaenai sumberdaya pesisir, pengelolaan
pesisir, dan permasalahan di wilayah pesisir. Jadi yang saya ambil yaitu lebih kepada
pengolahan sumberdaya pesisir , erat kaitannya antara pesisir pantai dengan
sumberdaya kelautan terutama pada bagaimana kita dapat mengelolah sumberdaya
yang ada dan mempergunakannya sesuai dengan fungsinya. Jurnal yang saya ambil
yaitu berjudul “Pengolahan sumberdaya pesisir dan laut melalui pemberdayaan
kearifan lokal di kabupaten Lembatan provinsi Nusa Tenggara Timur, saya rasa ini
sangat berhubungan dengan topic yang telah di tetapkan sehingga sangat baik untuk
bahan dalam menganalisis dan memahami terhadap penelitian yang ada pada artikel
tersebut.
Sumberdaya pesisir dan laut dewasa ini mengalami degradasi sebagai akibat
dari perilaku pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan. Pemanfaatan cenderung
bersifat destruktif dan merusak, serta tidak mempertimbangkan aspek konservasi dan
keberlanjutan sumberdaya. Masyarakat memegang peranan penting, karena itu
pengelolaan dengan berbasis pemberdayaan sumberdaya lokal. Tradisi dan hukum
adat yang mempunyai kaitan dan bermanfaat terhadap upaya pengelolaan sumberdaya
pesisir dan laut di Kabupaten Lembata Propinsi Nusa Tenggara Timur.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan
Judul Jurnal :Pengembangan Multimedia Pembelajaran Kartografi Pada
Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNY
Volume : Vol. 3 No 2
p-ISSN : 2407-0963
2
oleh dosen. Penggunaan media pem- belajaran dimaksudkan agar ada
rangsang- an dan motivasi mahasiswa dalam kegiatan belajar. Di samping itu
bahan pembel- ajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh mahasiswa/ ma- hasiswa(Arsyad, 2005, pp.15-16).
Demikian pula halnya, pada pem- belajaran kartografi pada Jurusan Pendi-
dikan Geografi dengan alat dan media untuk keperluan teori dan praktek,
dosen sangat mengandalkan metode ceramah dan menampilkan media yang
sudah disiapkan diselingi tanya jawab. Pada materi-materi tertentu diberikan
formula formula/rumus-
rumus tertentu untuk mengerjakan latihan soal yang harus diselesaikan pada saat
per- kuliahan. Dalam menyelesaikan latihan soal tersebut, diperlukan tanya
jawab dan dis- kusi tentang langkah-langkah yang harus dilakukan. Dalam hal
ini metode pembel- ajaran diharapkan menjadi lebih menarik bila
menggunakan media pembelajaran ber- bantuan komputer (multimedia).
Sehingga mahasiswa lebih kreatif dan mandiri. Komputer sekarang ini sudah
me- rupakan barang yang mudah diperoleh, hampir setiap sekolah sudah
memanfaat- kannya, bahkan sudah banyak mahasiswa yang memiliki
komputer pribadi. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran di perguruan
tinggi khususnya pembelajaran kartografi sudah seharusnya menggunakan
multimedia. Namun demikian dalam prak- tiknya masih menghadapi banyak
kendala dalam pelaksanaan di lapangan. Hal ini karena masih ada dosen
yang kesulitan dalam menggunakan multimedia yang ber- bantuan komputer,
dan kurangnya du- kungan pihak lembaga untuk pengadaan media
pembelajaran khususnya komputer dan ruangan yang memadai untuk sej-
umlah besar mahasiswa.
Masalah Penelitian
Masalah penelitian ini adalah potensi sumberdaya alam pesisir dan laut
apa saja dan sejauhmana tingkat pemanfaatannya? Nilai-nilai kearifan lokal
apa saja yang terdapat pada mansyarakat pesisir di Kabupaten Lembata yang
3
mempunyai keterkaitan dengan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut?
Usaha apa saja yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam
pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut?, Bagaimana
persepsi dan aspirasi masyarakat terhadap nilai-nilai kearifan lokal, ketaatan
terhadap tradisi/hukum adapt?, serta sejauhmana peluang pemberdayaan nilai
kearifan lokal dan hukum adat dapat dipertahankan dan dimanfaatkan dalam
perumusan kebijakan pengelolaan sumberdaya alam pesisir dan laut?
Metodologi Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau research and
development (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
multimedia pem- belajaran mata kuliah kartografi bagi ma- hasiswa Jurusan
Pendidikan Geografi Fa- kultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta
khususnya materi menghitung volume cekungan. Isi multimedia ini me-
rupakan proses interpretasi peta. Pengerti- an interpretasi peta merupakan
proses lan- jut dari analisa peta yaitu dengan mengait- kan antara hasil
analisa yang di peroleh dengan disiplin ilmu-ilmu lain yang ber- hubungan
dengan segala data dan feno- mena/gejala yang tercakup dalam suatu peta
(Sandy, 1986, p.3).
Penelitian ini di laksanakan di Jurusan Pendidikan Geografi Fa- kultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Yog- yakarta, pada Semester Gasal 2011/2012.
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial UNY yang mengikuti mata kuliah Kartografi, sehingga
pada penelitian ini po- pulasi dan sampelnya adalah sebagian dari peserta mata
kuliah Kartografi tersebut
dengan cara acak atau random.
Pembahasan
4
kungan. Langkah awal adalah mengum-pulkan beberapa konsep dan rumus-rumus
yang berkaitan dengan teknis/ metode menghitung volume cekungan pada se-buah
peta. Pembuatan media ini tetap memperhatikan silabus yang telas disusun..
Pengembangan produk awal multi-media pembelajaran diawali dengan pe-
ngembangan silabus. Adapun langkah-langkah dalam pengembangan silabus me-
liputi: (1) menentukan standar kompetensi, (2) menentukan kompetensi dasar, (3)
melakukan analisis pembelajaran, (4) me-rumuskan indikator, (5) mengembangkan
instrumen penilaian, (6), mengembangkan materi pembelajaran, (7) menyusun
strategi pembelajaran.
Silabus digunakan sebagai pedo-man dalam proses pembelajaran yang di-
tuangkan ke dalam multimedia yang di-kembangkan. Berdasarkan silabus tersebut
kemudian dikembangkan multimedia pem-belajaran, yaitu (1) membuat flowchart
(ter-lampir); (2) membuat storyboard (terlampir); (3) mengumpulkan bahan-bahan
pendu-kung; (4) memproduksi media pembelajar-an menggunakan software power
point; (5) tes program untuk memastikan apakah ha-silnya seperti yang diinginkan.
Produk multimedia yang dikem-bangkan berupa CD (Compact Disk) pem-
belajaran, dimana pengguna dapat ber-interaksi, melalui mouse atau keyboard untuk
mendapatkan respon dari komputer berupa teks, gambar, animasi, narasi. Adapun
hasil identifikasi kerja multimedia yang dikembangkan antara lain sebagai berikut.
Setelah program dijalankan akan tampil halaman intro “selamat datang” pada
multimedia pembelajaran, identitas penulis dan selanjutnya akan sampai padaslide
materi pembelajaran. Dalam slide ini ada tombol pilihan untuk klik sebelumnya atau
klik selanjutnya. Tampilan selanjutnya adalah menu utama yang terdiri dari ba-gian-
bagian isi dari multimedia yang di-kembangkan yaitu: petunjuk, pendahulu-an,
materi, latihan dan evaluasi.
Pada slide menu utama ini tersedia pilihan untuk memilih konsep atau pedo-
man pemahaman yang terkait dengan sub- materi yang akan lebih dulu dipelajari da-
lam memahami teknis menghitung volume cekungan. Menu “materi” bila di-klik
akan muncul beberapa submateri. Slide sub-materi tersebut berisi penjelasan
5
mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan teknis menghitung volume
cekungan.
Kesimpulan
Program dan kegiatan pembangunan perikanan dan kelautan relatif masih berkutat pada
upaya penigkatan produksi penangkapan dan mekanisme perencanaan dan
implementasi program masih bersifat top down. Aspek pemberdayaan dan
pelibatan masyarakat (stakeholders) belum secara dijabarkan secara eksplisit
dalam program dan kegiatan pembangunan. Disamping itu alokasi dan dukungan
dana untuk menunjang kegitan sektor perikanan dan kelautan relatif masih sangat
sedikit.
Potensi kearifan lokal yang ditemukan pada lokasi penelitian dan
berkaiatan dengan aspek pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut adalah Badu,
Muro, Kolo Umen Bale Lamaq, Poan Kemer Puru Larang, Toto, Bito Berue, Lepa
Nua Dewe, Bruhu Bito dan Leffa Nuang. Masyarakat sangat menjunjung tinggi
6
nilai-nilai keraifan lokal, tradisi, aturan-ataran adat, karena itu kepatuhan dan
ketaatan terhadap sangat tinggi pula. Mereka menyadari dan memiliki persepsi
bahwa kearifan lokal merupakan suatu pranata, norma yang dapat mengatur
eksistensi kehidupan manausia dengan eksistensi kehidupan makhluk lain di alam
ini. Dengan demikian itu kearifan lokal mempunyai peluang peluang dalam
pemberdyaan masyarakat pesisir terhadap berbagai program pengelolaan
sumberdaya pesisir dan laut.
7
dapat ditangkap terutama jenis yang dilindungi dan yang sementara matang telur
dan jenis alat tangkap apa saja yang bole dipergunakan pada saat kegiatan
pembukaan badu, sehingga tidak semua jenis maupun ukuran dapat ditangkap.
B.1 Pembahasan
8
tradisonal yang didominasi oleh gill net dan pancing, ditambah lagi dengan jumlah
nelayan yang lebih didominasi oleh nelayan sambilan tambahan maka upaya untuk
meningkatkan produksi penangkapan masih sangat sedikit dan bergerak sangat
lamban. Masyarakat Kabupaten Lembata memiliki cukup banyak potensi kearifan
lolal yang berhubungan erat dengan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut
(pemanfaatan dan konservasi). Hasil inventarisasi kearifan lokal pada lokasi
penelitian adalah Badu, Muro, Kolo Umen Bale Lamaq, Poan Kemer Puru Larang,
Toto, Bito Berue, Lepa Nua Dewe, Bruhu Bito dan Leffa Nuang.
9
studi dokumentasi dari instansi terkait dan hasil-hasil penelitian. Teknik analisis
yang digunakan adalah kuantitatif time series komparatif untuk melihat
kecenderungan dan analisis kualitatif komparatif.
b.6 Tentang kesimpulan dan saran yang diajukan penulis serta implikasi nya
pada penelitian berikutnya
Kelebihan
-Isi jurnal sangat bagus karena menyangkut tentang pengolahan dan
pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut melalui kearifan lokal masayarakat
sekitar. Melalaui program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk memanfaatkan sumberdaya laut dengan sebaik baiknya, dengan
menumbuhkan kesadaran tidak semua jenis maupun ukuran dapat di tangkap.
10
Kekurangan
-jurnal tersebut juga tidak melampirkan gambar tentang kearifan lokal yang
terdapat di masyarakat tersebut untuk pengolahan dan pemanfaatan
sumberdaya pesisir dan laut. Sehingga pembacanya kurang memahami seperti
apa kearifan lokal yang dimiliki.
-Jurnal tersebut tidak memberikan saran pada akhir bab
-Masih terdapat kata-kata yang kurang di mengerti
b.7 Pembahasan bias memuat persetujuan, kritik, sanggahan, uraian penjelas serta
posisi penulis journal review (mahasiswa) terhadap jurnal.
Sebagai mahasiswa pada prodi pendidikan geografi ,rasanya jurnal ini salah
satu jurnal yang berhubungan dengan kajian geografi, tepatnya pada mata
kuliah Teknologi informasi dan komunikasi sehingga preview memilih jurnal
ini untuk di review
Dalam pemilihan jurnal ini,periview melihat bahwa jurnal ini sangat bagus,
jelas,dan objek yang diteliti yaitu pemanfaatan TIK di Desa menjadi hal
menarik bagi saya periviewer.
Sebagai periview jurnal yang masih banyak belajar, masih dapat dikatakan bahwa
periview membutuhkan arahan serta kritik dan saran dalam penulisan”critical urnal
review”ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
2. dengan adanya penelitian tersebut dapat memberikan pemahaman bagi
kalangan mahasiswa untuk memahami dalam bentuk penelitian
3. Dari gambaran jurnal tersebut menunjukan ke ahlian si penulis dalam
karyanya dalam bentuk penelitian yang memberikan manfaat bagi yang
membacannya untuk memahami dan nantinya dapat memberikan hal yang
sama dalam mengispirasi para mahasiswa.
4. Dari jurnal tersebut memberikan hasil di mana masalah yang di temui tersebut
sesuai dengan yang di teliti memberikan manfaat yang baik sehingga
menemukan titik permasalhan dan bagaimana alternative yang di gunakan
untuk pengolahan dan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut melalui
kearifan loka yang dimiliki masyarakat sekitar tersebut dan lmemberikan
solusi terhadap masalah tersebut.
B. Saran
Saran yang saya dapat agar para pembaca mampu memahami jurnal yang
saya review dengan mencari referensi lain guna memberikan pemahaman yang luas.
Untuk itu saya meminta saran pada pembaca untuk hasil jurnal yang telah saya
review, jika ada kekurangan yang di temui saya meminta saran dan masukan guna
untuk dapat memahami kesalahan dan memperbaiki lebih baik lagi selanjutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Stefanus Stanis, (2007) Pengolahan sumberdaya pesisir dan laut melalui pemberdayaan
kearifan lokal di kabupaten Lembatan provinsi Nusa Tenggara Timur: UNDIP, Semarang,
Journal Pasir Laut.
LAMPIRAN JURNAL
ABSTRAK
Sumberdaya pesisir dan laut dewasa ini mengalami degradasi sebagai akibat dari
perilaku pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan. Pemanfaatan cenderung bersifat
destruktif dan merusak, serta tidak mempertimbangkan aspek konservasi dan keberlanjutan
sumberdaya. Masyarakat memegang peranan penting, karena itu pengelolaan dengan berbasis
pemberdayaan sumberdaya lokal. Tradisi dan hukum adat yang mempunyai kaitan dan
bermanfaat terhadap upaya pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut di Kabupaten Lembata
Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan
sampel secara purposive pada narasumber dan tokoh-tokoh kunci.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi lestari penangkapan 12.813 ton/thn dan rata-rata
produksi penangkapan selama lima tahun untuk ikan pelagis sebesar 91,56% dan ikan pelagis
sebsar 40,92%, serta tingkat pemanfaatan baru mencapai 19,88%. Potensi dan luas areal
budidaya sebesar 886 Ha, dengan tingkat pemanfaatan 180 Ha (20,32%).
Nilai kearifan lokal yang mempunyai peranan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir adalah Badu,
Muro, Kolo Umen Bale Lamaq, Poan Kemer Puru Larang, Toto, Bito Berue, Lepa Nua Dewe,
Bruhu Bito dan Leffa Nuang. Ketaatan masyarakat terhadap nilai kearifan lokal sangat tinggi,
karena mereka memiliki kesadaran dan persepsi bahwa eksistensi kehidupan mereka tidak
terlepas dengan eksistensi kehidupan makhluk lainnya dalam kebersamaan di bumi yang satu
dan sama ini.
1)
Staf Pengajar Fakultas Perikanan Universitas Katholik Widya Mandira, Kupang
2)
Staf Pengajar FPIK UNDIP Semarang
67
ABSTRACT
The coastal and marine resources nowadays are degrading as the result of the
behavior in exploiting them neglecting the essence of environmental aspects. The
exploitation tends to be destructive without considering the conservation aspects and
resources sustainability. The communities play important role, therefore, the management
based on the communal wisdom is one of the essential things. Traditions, and traditional
laws which relevant and potential for the efforts of coastal and marine resources in Lembata
Regency, East Nusa Tenggara Province.
The method used in this research is a descriptive method in which the technique of sampling
taken conducted in purposive way towards the key persons.
The results of this research shows that fishing potential catch is 12.813 tone/year and the
average production catch during the last five years for pelagis fish 91,56% and demersal fish
40,92%, while the target of exploitation only reach 19,88%. The potential and width of
marine culture area cover 886 ha, with the potential reaches only 180 ha (20,32%).
The value of Communal Wisdom plays important role in managing the coastal resources
include Badu, Muro, Kolo Umen Bale Lamaq, Poan Kemer Puru Larang, Toto, Bito Berue, Lepa
Nua Dewe, Bruhu Bito dan Leffa Nuang. The obedience of communities on the communal
wisdom is very uprooted as they realize and think that their life existence can not be
separated from the other living beings (creatures) that share the same world.
“A strategy for achieving a people- sumberdaya alam pesisir dan laut apa saja
dan Selat Boleng (Kabupaten Flores sumberdaya alam perairan yang cukup
Timur). besar yakni memilki luas wilayah lautan
3.353,995 km2 dengan panjang garis
Luas wilayah daratan 1.266,38
pantainya mencapai 493 km dan tersebar di
km2 (27,17%) dan luas wilayah perairan
semua kecamatan. Potensi lestari perikanan
laut 3.393,995 km2 (72,83%). Secara
tangkap sampai pada tahun 2004 sebesar
administratif Kabupaten Lembata terdiri
12.813 ton/tahun, masing-masing untuk
dari 8 (delapan) kecamatan dengan 5
jenis ikan pelagis sebesar 8.832,64
(lima) kelurahan dan 118 desa. Jumlah
ton/tahun (64,93%) dan ikan demersal
penduduk di Kabupaten Lembata 97.655
sebesar 4.484,64 ton/tahun (35,07%).
jiwa (data tahun 2003) terdiri dari laki-laki
Produksi penangkapan selama lima tahun
44.435 jiwa (45,50%) dan perempuan
menunjukkan peningkatan dengan rata-rata
53.220 jiwa (54,50%) dengan jumlah
kenaikan untuk ikan pelagis sebesar
penduduk miskin sebanyak 66.969 jiwa
91,95% dan ikan demersal kenaikan baru
(69,32%) dari total penduduk Kabupaten
mencapai 40,92% (lihat grafik 1). Tingkat
Lembata. Jumlah desa pesisir sebanyak 77
pemanfaatan relatif masih kecil dengan
(65,25%) dan desa bukan pesisir 41
perkembangan persentase tingkat
(34,75%), dengan jumlah penduduk pesisir
pemanfaatan selama lima tahun dapat
sebanyak 63.595 jiwa (65,12%).
dilihat pada grafik 2.
Potensi Perikanan
Dalam sektor perikanan
Kabupaten Lembata mempunyai
9,000.00
8,500.00
8,000.00
7,500.00
7,000.00
6,500.00 Potenisi Pelagis
6,000.00 Potensi Demersal Produksi Pelagis Produksi Demersal
Jumlah 5,500.00
(Ton) 5,000.00
4,500.00
4,000.00
3,500.00
3,000.00
2,500.00
2,000.00
1,500.00
1,000.00 20002001 2002 20032004
500.00 Tahun
-
50.00
45.00
40.00
35.00
Persentase 30.00
(%)25.00 Tingkat Pemanfaatan
20.00
15.00
10.00
5.00
-
1400
1300
1200
1100
1000
900
800
700 Sampan/Jukung PerahuPapanMotor Ketinting Motor Tempel
600 Kapal Motor 0-5 GT
Jumlah
500
400
300
200
100
0
3000
2800
2600 Perkembangan Jumlah dan Jenis Alat Tangkap Tahun 2000-2004
2400
2200
J 2000
mlah
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
Tahun
1,800
1,600
1,400
J 1,200
u
m 1,000
PenuhSambilan Utama
Sambilan Tambahan
lah 800
600
400
200
-
20002001200220032004
Tahun
Grafik 5. Perkembangan Jumlah Nelayan Tahun 2000 -2004
300
250
100
Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh masih diberi es sehingga nelayan berusaha untuk
kurangnya ilmu pengetahuan dan
keterampilan sumberdaya manusia dalam
mengakses teknologi budidaya, dukungan
dana yang memadai serta mekanisme pasar
yang berpihak pada masyarakat nelayan
budidaya.
PengolahanPascapanen dan
Infrastruktur Perikanan
acara ritual baik secara adat maupun hampir tidak pernah terjadi. Semacam ada
secara religius. Leffa Nuang rasa takut, mereka percaya jika tindakan
mereka tidak sesuai dengan kehendak alam,
dilaksanakan melalui tahapan-tahapan:
bersifat merusak, lambat laun cepat atau
Tobu Nama Fatta, Misa Arwah, Misa
lambat mereka akan mengalami resiko.
Leffa dan Tena Fulle.
Resiko yang dihadapi dapat berupa sakit
Hal yang menarik dari macam- yang tidak dapat diobati, jatuh dari pohon,
macam kearifan lokal yang dimiliki tenggelam di laut, digigit ular atau ikan
masyarakat pesisir adalah bahwa mereka besar (hiu, paus).
begitu menyadari akan betapa pentingnya
Makna lain yang dapat disimak
sumberdaya pesisir dan laut dalam
dari kearifan lokal/tradisional yang dimiliki
menopang kehidupan mereka. Tindakan
oleh masyarakat pesisir di lokasi penelitian
yakni selalu tercipta suasana kekerabatan bersaing yang tidak sehat dan saling
dan kegotong royongan di antara merusak perlengkapan penangkapan
masyarakat nelayan. Selalu tercipta nelayan tidak pernah terjadi. Dengan
demikkian dalam memanfaatkan
sumberdaya tidaklah bersifat serakah.
Semacam ada pesan moral bagi mereka
bahwa mereka hanya boleh menangkap
untuk kepentingan hidup mereka
(konsumsi), atau dijual untuk keperluan
yang lain. Penangkapan dalam jumlah
yang banyak dan besar-besaran tidak
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
UCAPAN TERIMA KASIH
Anggoro, S,. 2004, Pengelolaan Kawasan
Dalam penelitian ini, penulis banyak Konservasi Laut Daerah, MSDP,
UNDIP, Semarang.
mendapat bantuan dan perhatian berbagai
pihak, untuk itu pada kesempatan ini,
Badan Pusat Statistik, 2004, Lembata
penulis dengan ikhlas menyampaikan Dalam Angka 2003, Kerjasama
terima kasih kepada : Badan Pusat Statistik dan Badan
Perencanaan Pembangunan
1. Pimpinan Yayasan Pendidikan Katholik Daerah Kabupaten Lembata.
Nababan, 2003,
Pengelolaan
Sumberdaya Alam
Berbasis Masyarakat
Adat, Tantangan dan
Peluang,
http://dte.gn.org.../ma
kalah_ttg_p sda_
berb-ma_di_pplh
ipb.htm.
Purwanto, 2003,
Pengelolaan
Sumberdaya
Perikanan,
Direktorat Jendral
Perikanan Tangkap,
Departemen Kelautan
dan Perikanan,
Jakarta.
Supriharyono, 2000,
Pengelolaan
Ekosistem Terumbu
Karang, Pn.
Djambatan, Jakarta.