Anda di halaman 1dari 3

Dalil Larangan Aborsi Apapun Alasannya

Aborsi itu dilarang dalam Islam maupun dalam hukum.


Sebenarnya bukan manusia yang membuat larangan itu, melainkan Yang Maha Pencipta,
Allah SWT. Kalau Sang Maha Kuasa sudah melarang, berarti tiada kata lain kecuali
menjauhinya.

Aborsi

Berikut dalilnya.

1. Surat Al-hajj ayat 5.

Allah SWT berfirman,

‫ب سثنم إمنن سننطيفبْة سثنم‬


ْ‫ث يفإإنناَ يخيلنقيناَسكنم إمنن ستيرا ب‬‫ب إمين انليبنع إ‬ ْ‫س إإنن سكننستنم إفيِ يرني ب‬‫يياَ أييييهاَ النناَ س‬
‫ضيغبْة سميخلنيقبْة يويغنيإر سميخلنيقبْة لإسنيبيَيين ليسكنم يوسنإقير إفيِ النريحاَإم يماَ ينيشاَسء‬ ‫إمنن يعلييقبْة سثنم إمنن سم ن‬
‫شندسكنم يوإمننسكنم يمنن سييتيونفىَ يوإمننسكنم يمنن‬ ‫إإيلىَ أييجبْل سميس ممىَ سثنم سننخإرسجسكنم إطنفلْ سثنم لإيتنبلسسغوا أي س‬
‫سييريد إإيلىَ أينريذإل انلسعسمإر لإيكنيلْ يينعلييم إمنن يبنعإد إعنلبْم يشنيمئاَ يويتيرىَ النر ي‬
‫ض يهاَإميدمة يفإإيذا‬
‫ت إمنن سكيَل يز نوبْج يبإهيبْج‬ ‫ت يوأيننيبيت ن‬
‫ت يويريب ن‬ ‫أيننيزنليناَ يعلينييهاَ انليماَيء انهيتنز ن‬
5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka
(ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes
mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami
tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan,
kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di
antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian
apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
(QS. Al-Hajj: 5)
2. Surat Al-Israa ayat 33.

Allah SWT berfirman,

‫اس إإلَ إباَنليحيَق يويمنن قسإتيل يمنظسلومماَ يفيقند يجيعنليناَ لإيولإيَيإه‬‫س النإتيِ يحنريم ن‬
‫يولَ يتنقستسلوا النننف ي‬
‫صومرا‬ ‫ف إفيِ انليقنتإل إإننسه يكاَين يمنن س‬ ‫سسنليطاَمناَ يفلْ سينسإر ن‬
Artinya:
"dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan
dengan suatu (alasan) yang benar[1]. dan Barangsiapa dibunuh secara zalim, Maka
Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan[2] kepada ahli warisnya, tetapi janganlah
ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang
mendapat pertolongan."
(QS. Al-Israa': 33)

Penjelasan ayat:
[1] Maksudnya yang dibenarkan oleh syara' seperti qishash membunuh orang murtad, rajam
dan sebagainya.
[2] Maksudnya: kekuasaan di sini ialah hal ahli waris yang terbunuh atau Penguasa untuk
menuntut kisas atau menerima diat. Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama.

Qishaash itu tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris
yang terbunuh Yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar.
Pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang
membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak
menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan hukum-
hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh setelah
menerima diat, Maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat Dia mendapat
siksa yang pedih. diat ialah pembayaran sejumlah harta karena sesuatu tindak pidana
terhadap sesuatu jiwa atau anggota badan.

Menurut Ulama.
Ayat-ayat di atas menegaskan larangan membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah,
kecuali jiwa-jiwa yang dibolehkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk dibunuh
sebagaimana telah dijelaskan oleh para Ulama berdasarkan dalil-dalil dari al-Qur'an dan
sunnah seperti pembunuh (qishah), orang muhsan yang berzina dan lain-lain.

Diantara bentuk pembunuhan yang disebutkan oleh para ulama adalah aborsi tanpa alasan
yang dibenarkan oleh Syar'iat Islam, dan aborsi termasuk pembunuhan terhadap jiwa yang
tidak berdosa, karena janin yang digugurkan belum memiliki dosa yang karenanya dia
harus dibunuh. Pada kesempatan kali ini marilah kita simak bersama hikmah dibalik
larangan aborsi tersbut. Ilmu pengetahuan modern menegaskan bahwa aborsi adalah
menggugurkan dan membunuh apa yang telah tumbuh di dalam rahim.

Yang demikian ini merupakan bentuk pembangkangan/perlawanan terhadap kehendak


Allah dalam proses penciptaan makhluk. Tatkala Allah SWT telah meniupkan ruh dalam
janin, maka janin itu menjadi jiwa.

Karena itu, menggugurkannya sama halnya dengan membunuh jiwa yang dilarang oleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala kecuali dengan hak (alasan yang dibolehkan) atau sesuai dengan
keputusan yang ditetapkan secara medis dan disahkan oleh para dokter muslim yang
terpercaya, seperti kehamilan yang membahayakan seorang ibu.

Dalam KUHP Bab XIX Pasal 346 s/d 350 dinyatakan sebagai berikut :

– Pasal 346 : “Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan


kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun”.

– Pasal 347 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama dua belas tahun.(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita
tersebut,diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

– Pasal 348 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggunakan atau mematikan
kandunga seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun enam bulan.(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya
wanita tersebut,diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

– Pasal 349 : “Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu
melakukankejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun membantu melakukan salah satu
kejahatan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
dditambah dengan sepertiga dandapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian
dalam manakejahatan dilakukan”.

Anda mungkin juga menyukai