1. Pengertian Kolokasi
17
Patrick Hanks (Ed.), Collins Dictioary of The English Language (London & Glasgow:
Collins, 1979), hal. 298.
18
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik. Edisi Keempat. (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2008), hal. 127.
19
Saifullah Kamalie, ‚Masalah Penerjemahan Kolokasi dalam Tafsir fi Z{ila>l al-Qur’a>n‛.
Jurnal Tsaqafah. Vol. 9, No. 1, April 2013, hal. 175.
20
Purwani Indri Astuti, ‚Kolokasi di Bidang Penerjemahan‛. Jurnal Magister Scientiae.
Edisi No. 36, Oktober 2014, hal. 114.
15
2. Jenis-jenis Kolokasi dalam Bahasa Arab
21
A S Brashi, ‘Arabic Collocations: Implications for Translation’, Disertasi (Sydney:
University of Western Sydney, 2015), hal. 37.
16
q. Partikel (berfungsi seperti verba) + nomina, contoh ٟد شؼش٤ُ (aku berharap
rambutku)
r. Pola gramatikal sewenang-wenang (sumpah), contoh ٙذ٤ ت٠ ٗلغٟاُزٝ (aku
bersumpah
s. Pola gramatikal sewenang-wenang (umpatan/kutukan), contoh ي اُِؼ٘ح٤ِػ
(terkutuk kau)
t. Pola gramatikal sewenang-wenang (pujian), contoh ذاى٣ ( عِٔدterima
kasih/selesai dengan baik)
Kolokasi jenis poin (i) yang berpola verba + preposisi, dalam bahasa
Inggris dikenal dengan phrasal verb, dalam istilah linguistik Indonesia disebut
kolokasi frasa verbal.22 Kolokasi jenis ini yang menjadi pokok pembahasan
dalam penelitian ini.
Adapun menurut Hafiz seperti yang dikutip oleh Brashi juga dalam
disertasinya, kolokasi terbagi atas dua belas macam,23 yaitu:
a. Verba + nomina, di mana nominanya bisa berfungsi sebagai:
1) Subjek, contoh جُٞٔذأ اٛ (gelombang mereda)
2) Objek, contoh ٔح٤( ظشب اُخdia mendirikan tenda)
3) Keadaan, contoh ( اعرشاغ ؿعثاdia meradang sambil marah)
b. Verba + frasa nomina berpreposisi, di mana nominanya adalah objek tidak
langsung, contoh َٔ( اعرواٍ ٖٓ اُؼia mengundurkan diri dari pekerjaan)
c. Verba + frasa nomina berpreposisi, di mana frasanya berfungsi sebagai
adverbia, contoh ( ٗلز تشذجdia melakukannya dengan tepat)
d. Verba + frasa nomina, di mana nominanya dalam bentuk adverbia, contoh
ا٤اذلٛ َ( اذصia membuat panggilan telepon)
e. Verba + konjungsi + verba, biasanya dengan verba yang bersinonim, contoh
حِنٝ ( غاسdia terbang dan melambung)
f. Nomina + nomina ()إظاكح, contoh ( ٓغشح األحذافdrama peristiwa)
22
Saifullah Kamalie, ‚Masalah Penerjemahan Kolokasi dalam Tafsir Fi Z{ila>l al-Qur’a>n‛.
Jurnal Tsaqafah. Vol. 9, No. 1, April 2013, hal. 176.
23
A S Brashi, ‘Arabic Collocations: Implications for Translation’, Disertasi (Sydney:
University of Western Sydney, 2015), hal. 44-46.
17
g. Nomina + konjungsi + nomina, contoh إصشاسٝ ّ( ػضkemauan dan desakan)
h. Nomina + ajektiva, contoh ٠ٔج ػظٞ( هkekuasaan tertinggi)
i. Nomina + frasa nomina berpreposisi, contoh األدب٠ح ك٣( ؿاsangat sopan)
j. Nomina + preposisi, contoh ( ٓواسٗح تـdibandingkan dengan)
k. Ajektiva + nomina, contoh ( حغٖ األخالمmemiliki moral yang tinggi)
l. Ajektiva + frasa adverbia, di mana frasa adverbia tersebut terdiri dari
preposisi + nomina, contoh ( ٓغرٌ٘شج تشذجmengecam keras)
Kolokasi jenis poin (b) yang berpola verba + frasa nomina berpreposisi
ini disebut juga kolokasi frasa verbal.
24
Al-Hasan bin Qasim al-Murady, Al-Jana> al-Da>ny Fi> Huru>f al-Ma’a>ny (Beirut: Darul
Kutub Al-Ilmiyah, 1992), hal. 20.
25
Musthafa al-Ghulayain, Ja>mi’ al-Duru>s al-‘Arabiyyah Juz 3 (Beirut: Darul Kutub Al-
Ilmiyah, 1944), hal. 125.
18
Berikut adalah makna-makna h{arf jarr :
26
Al-Hasan bin Qasim al-Murady, Al-Jana> al-Da>ny Fi> Huru>f al-Ma’a>ny (Beirut: Darul
Kutub Al-Ilmiyah, 1992), hal. 36.
19
h. Al-Muqa>balah (pembanding), yaitu masuk dalam harga dan bagian
misalnya د اُلشط تأُق٣( اشرشsaya membeli kuda ini seharga seribu dinar).
i. Al-Muja>wazah, bermakna ٖ( ػtentang), misalnya
)ٚ٘ :ومن أىل الكتاب من إن تأمنو بقنطار يأده إليك (آل عمران
(Di antara Ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan
kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu).
k. Al-Tab’i>d}iyyah, bermakna min al-tab’i>d}iyyah (sebagian), misalnya
b. ٍٞ أُلؼmisalnya
20
c. أُثرذأmisalnya ذ٣تحغثي ص
d. اُخثشmisalnya
ٍ أَلَيس اللَّو بِ َك
)ٖٙ :اف َعْب َدهُ (الزمر ُ َ ْ
(Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya).
ََّ ِب إ
)ٖٖ :ل (يوسف ُّ َح
َ الس ْج ُن أ
ّْ بّْ َر
(Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai).
27
Abu Aus Ibrahim al-Syamsan, H{uru>f al-Jarr ‘Ala>qa>tiha> wa Dila>la>tiha> (Jeddah: Al-
Madani, 1987), hal. 10.
28
Al-Hasan bin Qasim al-Murady, Al-Jana> al-Da>ny Fi> Huru>f al-Ma’a>ny (Beirut: Darul
Kutub Al-Ilmiyah, 1992), hal. 385.
21
d. Bermakna ّاُال, misalnya
ِ و ْاْلَمر إِلَي
)ٖٖ :ك (النمل ْ ُْ َ
(dan keputusan berada ditanganmu).
e. Bermakna ٠ك, misalnya
)ٜٕ :لن تنالوا الرب حىت تنفقوا ِما حتبون (آل عمران
(Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna, sebelum
kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai).
29
Musthafa al-Ghulayain, Ja>mi’ al-Duru>s al-‘Arabiyyah (Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyah,
1944), hal. 128.
22
c. Al-Baya>n (penjelasan), misalnya
23
(dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang
mengadakan perbaikan).
c. ( اُضائذجtambahan), misalnya
ِ ِ
َ َوَما ََْن ُن بِتَا ِركِي آَلَتِنَا َع ْن قَ ْول
)ٖ٘ :ك (ىود
31
Musthafa al-Ghulayain, Ja>mi’ al-Duru>s al-‘Arabiyyah (Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyah,
1944), hal. 131.
32
Musthafa al-Ghulayain, Ja>mi’ al-Duru>s al-‘Arabiyyah (Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyah,
1944), hal. 131-132.
24
(dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami
karena perkataanmu).
e. Bermakna ٖٓ, misalnya
)ٕ٘ :َوُى َو الَّ ِذي يَ ْقبَ ُل الت َّْوبَةَ َع ْن ِعبَ ِادهِ (الشورى
(Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya).
33
Musthafa al-Ghulayain, Ja>mi’ al-Duru>s al-‘Arabiyyah (Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyah,
1944), hal. 133.
25
e. Bermakna ٓغ, misalnya
34
Musthafa al-Ghulayain, Ja>mi’ al-Duru>s al-‘Arabiyyah (Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyah,
1944), hal. 135.
26
c. Bermakna ٓغ, misalnya
35
Abu Aus Ibrahim al-Syamsan, H{uru>f al-Jarr ‘Ala>qa>tiha> wa Dila>la>tiha> (Jeddah: Al-
Madani, 1987), hal. 15.
27
8. Harf Jarr al-Ka>f ()اٌُاف
علي كاْلسد
ّ
(Ali seperti harimau).
b. Al-ta’li>l (alasan), misalnya
اْلمد هلل
(segala puji hanya untuk Allah).
36
Musthafa al-Ghulayain, Ja>mi’ al-Duru>s al-‘Arabiyyah Juz 3 (Beirut: Darul Kutub Al-
Ilmiyah, 1944), hal. 136.
37
Musthafa al-Ghulayain, Ja>mi’ al-Duru>s al-‘Arabiyyah, Juz 3 (Beirut: Darul Kutub Al-
Ilmiyah, 1944), hal. 138.
28
c. Syibh al-milk (semi kepemilikan), misalnya
اللجام للفرس
(kekang tersebut untuk kuda itu).
d. Al-Tabyi>n (penjelasan), misalnya
29
m. Al-Waqt (waktu), misalnya
ِ َّم
)ٚٛ :س (اإلسراء ِ ِ َّ أَقِ ِم
ْ الص ََلةَ ل ُدلُوك الش
(Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir).
n. Bermakna ٓغ
o. Bermakna ٢ك, misalnya
38
Abu Aus Ibrahim al-Syamsan, H{uru>f al-Jarr ‘Ala>qa>tiha> wa Dila>la>tiha> (Jeddah: Al-
Madani, 1987), hal. 17.
30
11. Harf Jarr al-Ta>’ al-Qasam
Al-Ta>’ al-qasam ialah al-ta>’ untuk bersumpah, misalnya
َ َِوتَاللَّ ِو َْلَك
ْ يد َّن أ
)٘ٚ :َصنَ َام ُك ْم (اْلنبياء
(Demi Allah, sungguh aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-
berhalamu).
12. Harf Jarr Muz\ ()ٓز
Harf jarr muz\ bermakna ٖٓ jika waktunya lampau,39 misalnya
39
Musthafa al-Ghulayain, Ja>mi’ al-Duru>s al-‘Arabiyyah, Juz 3 (Beirut: Darul Kutub Al-
Ilmiyah, 1944), hal. 142.
40
Musthafa al-Ghulayain, Ja>mi’ al-Duru>s al-‘Arabiyyah, Juz 3 (Beirut: Darul Kutub Al-
Ilmiyah, 1944), hal. 142.
31
15. Harf Jarr Khala> ()خال
Harf jarr خالberfungsi untuk ( االعرث٘اءpengecualian).
16. Harf Jarr ‘Ada> ()ػذا
Harf jarr ػذاmemiliki fungsi yang sama dengan harf jarr خال, yaitu
االعرث٘اء.
17. Harf Jarr H}a>sya> ()حاشا
Harf jarr حاشاmemiliki fungsi yang sama dengan harf jarr خالdan
ػذاyaitu االعرث٘اء.
18. Harf Jarr Kay (٢ً)
Harf jarr ٢ً berfungsi seperti harf jarr ّ اُالyaitu bermakna َ٤ِاُرؼ
(alasan).
19. Harf Jarr Mata> (٠)ٓر
Harf jarr ٠ ٓرini bermakna ٖٓ.
20. Harf Jarr La’alla> (َ)ُؼ
Harf jarr َ ُؼini hanya sebagai ‘tambahan’, tidak ada hubungan
sama sekali dalam kalimat.41
1. Pengertian Penerjemahan
41
Musthafa al-Ghulayain, Ja>mi’ al-Duru>s al-‘Arabiyyah, Juz 3 (Beirut: Darul Kutub Al-
Ilmiyah, 1944), hal. 142
42
Muhammad Abd al-Adhim al-Zarqani, Mana>hil al-‘Irfa>n fi> Ulu>m al-Qur’a>n Juz 2
(Beirut: Dar al-Kitab al-Arabi, 1995), hal. 91.
32
bahasa lain, dan sebaliknya. Yang dimaksud dengan bentuk bahasa lain ialah
kata, frase, klausa, kalimat, paragraf, dan lain-lain baik lisan maupun tulisan.
Bentuk itu disebut struktur lahir bahasa, yaitu bagian struktural bahasa yang
biasa terlihat dalam bentuk cetak atau terdengar dalam ujaran. Dalam
penerjemahan, bentuk bahasa sumber diganti dengan bentuk bahasa sasaran.
Pengalihan ini dilakukan dari bentuk bahasa pertama ke dalam bahasa kedua
melalui struktur semantis. Maknalah yang dialihkan dan harus dipertahankan,
sedangkan bentuk boleh diubah. Bahasa asal terjemahan disebut dengan bahasa
sumber, sedangkan bahasa hasil terjemahan itu disebut dengan bahasa sasaran.
Menerjemahkan berarti memerlukan beberapa tahapan diantaranya:43
43
Mildred L. Larson, Penerjemahan Berdasar Makna: Pedoman untuk Pemadanan
Antarbahasa, terj. Kencanawati Taniran (Jakarta: Arcan, 1989), hal. 3.
44
Mildred L. Larson, Penerjemahan Berdasar Makna: Pedoman untuk Pemadanan
Antarbahasa, terj. Kencanawati Taniran (Jakarta: Arcan, 1989), hal. 7.
33
pengemasannya dalam bahasa lain. Misalnya, kebanyakan bahasa mempunyai
komponen makna jamak, seperti s dalam bahasa Inggris, yang sering muncul
dalam gramatika sebagai sufiks pada nomina atau verba atau kedua-duanya.
Pemeriksaan kamus apa saja akan menunjukkan banyaknya cara pengemasan
komponen makna dalam unsur leksikal. Dalam contoh di bawah ini, semua
komponen maknanya termuat dalam sebuah unsur leksikal.
- Dalam bahasa Otomi, Meksiko, ada sebuah kata yang berarti ‘menjaga
domba pada malam hari’.
- Dalam bahasa Vietnam, ada kata yang berarti ‘seseorang
meninggalkan rumah untuk pergi ke suatu tempat, tetapi tiba-tiba
terjadi sesuatu di rumahnya sehingga ia harus pulang’.
- Dalam bahasa Chipaya, Bolivia, kata untuk ‘proyektor’ ialah ‘benda
untuk menayangkan gambar di dinding’.
Jadi, sebuah kata dalam bahasa sumber sering harus diterjemahkan dengan
beberapa atau banyak kata.
34
satu makna. Ada makna primer, yaitu makna yang muncul dalam pikiran
seseorang jika kata itu diucapkan tersendiri tanpa konteks; dan ada makna
sekunder yaitu makna tambahan sebuah kata dalam konteks dengan kata lain.
Dalam bahasa Inggris, bisa dikatakan, the boys runs dengan menggunakan run
dalam makna primernya. Bisa juga dikatakan the motor runs (motor itu
berjalan), the river runs (sungai itu mengalir), dan his nose runs (dia pilek)
dengan menggunakan run dalam makna sekundernya. Perbandingan
padanannya dalam bahasa Indonesia; ternyata ‘motor’, ‘sungai’ dan ‘hidung’
tidak berbentuk run dalam semua bahasa.
2. Jenis-jenis Penerjemahan
Setiap teks mempunyai bentuk dan makna. Oleh karena itu, menurut
Mildred L. Larson, penerjemahan dibagi menjadi dua jenis; yang satu
berdasarkan bentuk dan yang lainnya berdasarkan makna. Penerjemahan yang
berdasarkan bentuk berusaha mengikuti bentuk bahasa sumber, dan dikenal
dengan sebutan ‘penerjemahan harfiah’. Penerjemahan yang berdasarkan
makna berusaha menyampaikan makna teks bahasa sumber dengan bentuk
bahasa sasaran yang wajar. Penerjemahan semacam ini disebut ‘penerjemahan
idiomatis’.45
a. Penerjemahan Harfiah
45
Mildred L. Larson, Penerjemahan Berdasar Makna: Pedoman untuk Pemadanan
Antarbahasa, terj. Kencanawati Taniran (Jakarta: Arcan, 1989), hal. 16.
35
ini bisa sangat berguna untuk studi bahasa sumber, tetapi tidak banyak
membantu pembaca bahasa sasaran yang ingin mengetahui makna teks
sumber. Penerjemahan harfiah tampak tidak memiliki makna dan hampir
tidak memiliki nilai komunikasi, misalnya bahasa Papua Nugini kan daro?
jika diterjemahkan secara harfiah ‘namamu panggil?’. Terjemahan ini tidak
banyak menyampaikan makna, sebaliknya terjemahan yang tepat adalah
‘siapa namamu?’.
b. Penerjemahan Idiomatis
3. Penerjemahan Alquran
36
Begitu sulitnya posisi seorang penerjemah, sampai-sampai terkadang
ia harus melakukan ‘pengkhianatan’ kepada salah satu bahasa atau bahkan
kepada keduanya. ‘Terjemahan adalah sebuah pengkhianatan’, begitu
ungkapan yang populer. Seorang penerjemah berada dalam pusaran tarik-
menarik antara kejujuran dan keindahan. Di satu sisi ia dituntut untuk
memelihara kejujuran dalam mengalihkan makna yang terkandung dalam teks
sumber ke dalam bahasa sasaran, di sisi lain ia juga dituntut untuk memilih
kata atau ungkapan yang indah dalam bahasa sasaran. Itu bukan perkara
gampang.46
Salah satu persoalannya, apakah antara kata atau ungkapan dalam satu
bahasa dapat ditemukan padanannya dalam bahasa lain? Harus diketahui
bahwa setiap bahasa tidak mungkin dapat dipersamakan dengan bahasa lain
dari segala aspeknya: sifat, susunan, bentuk metafor, kosakata, kata kerja dan
lainnya.47 Ketidaksamaan antara bahasa-bahasa manusia menjadi problem
utama dalam proses penerjemahan. Al-Jahiz pernah mengatakan bahwa sebuah
terjemahan tidak mungkin dapat menjangkau seluruh makna yang dimaksud
oleh pengucap dari berbagai sudut: kekhasan makna, arah pembicaraan, dan
pesan-pesan yang tersembunyi.48 Dapat disimpulkan, problematika terjemahan
terletak pada dua hal prinsip. Pertama, ketidaksesuaian antara bahasa-bahasa,
dalam hal ini antara bahasa sumber dengan bahasa sasaran, dari berbagai segi.
Kedua, kesenjangan antara penerjemah dengan penulis, penulis teks dan
produsennya.
46
Muchlis M. Hanafi, ‚Problematika Terjemahan Alquran‛, S{uhuf}, Vol. 4 No. 2, 2011, hal.
170.
47
Ibrahim Anis, Dala>la>t al-Alfa>z} (Mesir: Maktabah Anglo, 1976), hal. 80.
48
Al-Jahiz, al-Hayawa>n, hal. 75-76.
37
cerita atau puisi. Kekayaan bahasa Alquran dan keunikannya serta
kekhasannya yang tiada batas juga mempersulit seseorang yang akan
menerjemahkan untuk mengetahui semuanya.
49
Muhammad Abd al-Adhim al-Zarqani, Mana>hil al-‘Irfa>n fi> ‘Ulu>m al-Qur’a>n Juz 2
(Beirut: Dar al-Kitab al-Arabi, 1995), hal. 98.
50
Mildred L. Larson, Penerjemahan Berdasar Makna: Pedoman untuk Pemadanan
Antarbahasa, terj. Kencanawati Taniran (Jakarta: Arcan, 1989), hal. 16
38
karena perbedaan tingkat kecerdasan orang yang memahami, dan kepandaian
serta kepiawaian si pembicara dalam memilih kata-kata. Ungkapan yang
memiliki dua makna tersebut tentu ada di semua bahasa, apalagi dalam bahasa
Arab yang sangat kaya kosakata dan memiliki banyak keunikan.
Atas dasar itu para ulama sepakat menyatakan banyak kata dan
ungkapan dalam bahasa Arab, lebih-lebih Alquran yang dinilai memiliki
kualitas sastra tinggi, yang tidak ditemukan padanannya dalam bahasa lain.
Ungkapan ‘menjadikan tangan terbelenggu di leher’ dan ‘membentangkan
tangan selebar-lebarnya’ seperti pada ayat
tentu sulit dipahami dalam bahasa lain bahwa yang dimaksud adalah sifat
terlalu pelit atau kikir dan sifat boros.Karena itu, mengutip Ibnu Qutaibah,
setelah menjelaskan kedua makna di atas asy-Syatibi mengungkapkan bahwa
Ibnu Qutaibah menafikan kemungkinan Alquran diterjemahkan, yaitu dalam
bentuk makna kedua (makna sekunder). Adapun makna pada bentuk yang
pertama (makna asli) dimungkinkan, dan atas dasar itu dibenarkan
menafsirkan Alquran dan menjelaskan maknanya untuk orang awam dan yang
tidak memiliki kemampuan untuk menggali makna-makna Alquran. Ini
39
dibolehkan berdasarkan kesepakatan ulama. Kesepakatan ini pula yang
menjadi dasar kebolehan terjemah pada makna primer.51
51
Asy-Syatibi, Al-Muwa>faqa>t, 2/68
52
Muchlis M. Hanafi, ‚Problematika Terjemahan Alquran‛, S{uhuf}, Vol. 4 No. 2, 2011, hal.
175.
40
BAB III
VERBA-VERBA BERPREPOSISI MIRIP DALAM ALQURAN
1. Verba تؼث
a. Preposisi Mirip
ِ لَيْب عثَ َّن َعلَْي ِهم إِ َل ي وِم الْ ِقيام ِة من يسومهم سوء الْع َذ
)ٔٙٚ :اب (اْلعراف َ َ ُ ْ ُ ُ ُ َ ْ َ َ َ َْ ْ ََ
41
Terjemah: sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-
orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan
kepada mereka azab yang seburuk-buruknya.
)ٖٙ :َولََق ْد بَ َعثْ نَا ِِف ُك ّْل أ َُّم ٍة َر ُس ًوَل أ َِن ْاعبُ ُدوا اهلل (النحل
42
Terjemah: Dan sungguh Kami telah mengutus rasul kepada tiap-tiap
umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja).
)٘ٔ :َولَ ْو ِشْئ نَا لَبَ َعثْ نَا ِِف ُك ّْل قَ ْريٍَة نَ ِذ ًيرا (الفرقان
Terjemah: Dan andaikata Kami menghendaki benar-benarlah Kami utus
pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (rasul).
43
2. Verba خشج
a. Preposisi Mirip
44
b. Preposisi tidak Mirip
1) Verba خشجberkolokasi dengan preposisi ٖٓ misalnya pada ayat
ِ ِ
ُ َّفَ َخَر َج مْن َها َخائ ًفا يَتَ َرق
)ٕٔ :ب (القصص
Terjemah: Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut
menunggu-nunggu dengan khawatir
2) Verba خشجberkolokasi dengan preposisi اُثاءmisalnya pada ayat
)ٙٔ :قَالُوا َآمنَّا َوقَ ْد َد َخلُوا بِالْ ُك ْف ِر َوُى ْم قَ ْد َخَر ُجوا بِِو (املائدة
Terjemah: mereka mengatakan: "Kami telah beriman", padahal mereka
datang kepadamu dengan kekafirannya dan mereka pergi (daripada
kamu) dengan kekafirannya (pula)
3) Verba خشجberkolokasi dengan preposisi ٠ كmisalnya pada ayat
)ٗٚ :لَ ْو َخَر ُجوا فِي ُك ْم َما َزا ُدوُك ْم إََِّل َخبَ ًاَل (التوبة
Terjemah: Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka
tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka.
3. Verba كشض
45
)٘ٓ : (اْلحزاب... ضنَا َعلَْي ِه ْم ِِف أ َْزَو ِاج ِه ْم
ْ قَ ْد َعلِ ْمنَا َما فَ َر
Terjemah: Sungguh Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan
kepada mereka tentang isteri-isteri mereka.
46
4. Verba ػشض
)ٕٓ :ين َك َف ُروا َعلَى النَّا ِر أَ ْذ َىْبتُ ْم طَيّْبَاتِ ُك ْم (اْلحقاف ِ َّ وي وم ي عر
َ ض الذُ َْ ُ َ ْ َ َ
Terjemah: Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke
neraka (kepada mereka dikatakan): Kamu telah menghabiskan rezkimu
yang baik.
ُّ ْي ِمن
)ٗ٘ :الذ ّْل (الشورى ِِ
َ َ ضو َن َعلَْي َها َخاشع
ُ َوتَ َر ُاى ْم يُ ْعَر
Terjemah: Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam
keadaan tunduk karena (merasa) hina.
ِ ِ ٍ ِ ضنا جهن
)ٔٓٓ :ضا (الكهف َ َّم يَ ْوَمئذ ل ْل َكاف ِر
ً ين َع ْر َ َ َ َ ْ َو َعَر
Terjemah: dan Kami tampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-
orang kafir dengan jelas.
5. Verba ٠ٓش
48
ِ ْ َوِمْن ُهم َم ْن ْيَْ ِشي َعلَى ِر ْجل
)ٗ٘ :ْي (النور ْ َ
Terjemah: dan sebagian berjalan dengan dua kaki.
49
)ٔ٘ :فَ ْام ُشوا ِِف َمنَاكِبِ َها َوُكلُوا ِم ْن ِرْزقِ ِو (امللك
Terjemah: maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah
sebahagian dari rezki-Nya.
6. Verba ٟجش
a. Preposisi Mirip
1) Verba ٟ جشberkolokasi dengan preposisi ٠ُ إpada ayat berikut:
ِ
َ ُكلّّ ََْي ِري إ َل أ
)ٕٜ :َج ٍل ُم َس ِّمى (لقمان
Terjemah: masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang
ditentukan.
2) Verba ٟ جشberkolokasi dengan preposisi ّ اُالpada ayat-ayat berikut:
50
Terjemah: Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan.
1. Verba ٍأٗض
51
a. Preposisi Mirip
1) Verba ٍ أٗضberkolokasi dengan preposisi ٠ُ إpada ayat-ayat berikut:
)ٜٗ :ض َما أَنْ َزَل اللَّوُ إِلَْيك (املائدة َ ُاح َذ ْرُى ْم أَ ْن يَ ْفتِن
ِ وك َع ْن بَ ْع ْ َو
Terjemah: Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka
tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan
Allah kepadamu.
ِ ِ
)ٔٔٗ :ص ًَل (اْلنعام َ ََوُى َو الَّذي أَنْ َزَل إِلَْي ُك ُم الْكت
َّ اب ُم َف
Terjemah: padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Alquran)
kepadamu dengan terperinci.
)ٖٔٙ :يل (البقرة ِ ِ قُولُوا آمنَّا بِاللَّ ِو وما أُنْ ِزَل إِلَي نَا وما أُنْ ِزَل إِ َل إِب ر ِاى
َ يم َوإ ْْسَاع
َ َْ ََ ْ ََ َ
Terjemah: Katakanlah hai orang-orang mukmin, “Kami beriman kepada
Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan
kepada Ibrahim, Isma'il.
ِ َت اللَّ ِو َعلَْي ُكم وما أَنْزَل َعلَْي ُكم ِمن الْ ِكت
)ٕٖٔ :اب (البقرة ِ
َ َواذْ ُك ُروا ن ْع َم
َ ْ َ ََ ْ
52
Terjemah: dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah
diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab.
ِ َك الْ ِكت ِ
)ٚ :ات (آل عمران
ٌ ات ُْحم َك َم
ٌ َاب مْنوُ آي
َ َ ُى َو الَّذي أَنْ َزَل َعلَْي
Terjemah: Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu.
Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat.
53
ِِ ِِ ِ
َ فَأَنْ َزَل اللَّوُ َسكينَتَوُ َعلَى َر ُسولو َو َعلَى الْ ُم ْؤمن
)ٕٙ :ْي (الفتح
Terjemah: lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan
kepada orang-orang mukmin.
ِ ِ ِ ِ ِ َّ ِ
َ قُ ْل َآمنَّا باللو َوَما أُنْزَل َعلَْي نَا َوَما أُنْزَل َعلَى إبْ َراى
)ٛٗ :يم (آل عمران
Terjemah: Katakanlah, “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa
yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim.
)ٗٚ :اإل ِْْن ِيل ِِبَا أَنْ َزَل اللَّوُ فِي ِو (املائدة
ِْ َولْيَ ْح ُك ْم أ َْىل
ُ
Terjemah: Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan
perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya.
54
3) dan berkolokasi dengan preposisi اُثاءmisalnya pada ayat
ٍ ََْساء َْسَّيتُموىا أَنْتُم وآبا ُؤُكم ما أَنْزَل اللَّو ِِّبا ِمن س ْلط ِ
)ٗٓ :ان (يوسف ُ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ ُ ْ ً َْ إََّل أ
Terjemah: kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan
nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu
keteranganpun tentang nama-nama itu.
2. Verba ٍٗض
a. Preposisi Mirip
1) Verba ٍ ٗضberkolokasi dengan preposisi ٠ِ ػpada ayat-ayat berikut:
)ٔ :تَبَ َارَك الَّ ِذي نََّزَل الْ ُف ْرقَا َن َعلَى َعْب ِدهِ (الفرقان
Terjemah: Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan
(Alquran) kepada hamba-Nya.
)ٕٖ :ب ِِمَّا نََّزلْنَا َعلَى َعْب ِدنَا فَأْتُوا بِ ُس َورةٍ ِم ْن ِمثْلِ ِو (البقرة
ٍ ْوإِ ْن ُكْنتُ ْم ِِف ري
َ َ
55
Terjemah: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang
Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat
(saja) yang semisal Al Quran itu.
ِ ْي لِلن
)ٗٗ : (النحل... َّاس َما نُّْزَل إِلَْي ِه ْم ِ ّْ وأَنْزلْنا إِلَيك
َ ّْ َالذ ْكَر لتُب َ ْ ََ َ
Terjemah: Dan Kami turunkan kepadamu Alquran, agar kamu
menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada
mereka.
)ٔٔٔ :َولَ ْو أَنَّنَا نََّزلْنَا إِلَْي ِه ُم الْ َم ََلئِ َكةَ َوَكلَّ َم ُه ُم الْ َم ْوتَى (اْلنعام
Terjemah: Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan
orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka.
56
Terjemah: Dia-lah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda
(kekuasaan)-Nya dan menurunkan untukmu rezki dari langit
ْ ِاب ب ِ َّ ك بِأ ِ
)ٔٚٙ :اْلَ ّْق (البقرة َ ََن اللَّوَ نََّزَل الْكت َ ذَل
Terjemah: Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al
Kitab dengan membawa kebenaran.
3. Verba ذٛجا
a. Preposisi Mirip
1) Verba ذٛ جاberkolokasi dengan preposisi ٠ِ ػpada ayat berikut:
57
2) Verba ذٛ جاberkolokasi dengan preposisi ّ اُالpada ayat-ayat berikut:
)ٕٚ :َو َجا َى ُدوا بِأ َْم َواَلِِ ْم َوأَنْ ُف ِس ِه ْم ِِف َسبِ ِيل اللَّ ِو (اْلنفال
Terjemah: berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah.
4. Verba َأسع
58
a. Preposisi Mirip
1) Verba َ أسعberkolokasi dengan preposisi ٠ِ ػpada ayat-ayat berikut:
)ٖ :يل (الفيلِ ِ
َ َوأ َْر َس َل َعلَْيه ْم طَْي ًرا أَبَاب
Terjemah: dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang
berbondong-bondong.
ِ وىو الْ َق
)ٙٔ :اى ُر فَ ْو َق ِعبَ ِادهِ َويُْرِس ُل َعلَْي ُك ْم َح َفظَةً (اْلنعام ََُ
Terjemah: Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas
semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat
penjaga.
ِ َّ اجلراد والْ ُق َّمل و ِ
)ٖٖٔ :َّم (اْلعراف
َ ع َوالد
َ الض َفاد َ َ َ َ ََْ فَأ َْر َس ْلنَا َعلَْيه ُم الطُّوفَا َن َو
Terjemah: Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu,
katak dan darah.
)ٔ٘ٔ :َك َما أ َْر َس ْلنَا فِي ُك ْم َر ُس ًوَل ِمْن ُك ْم يَْت لُو َعلَْي ُك ْم آيَاتِنَا (البقرة
Terjemah: Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami
kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu.
60
Terjemah: Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada sesuatu
negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami
timpakan kepada penduduknya kesempitan.
)ٖٕ :فَأ َْر َس ْلنَا فِي ِه ْم َر ُس ًوَل ِمْن ُه ْم أ َِن ْاعبُ ُدوا اللَّوَ (املؤمنون
Terjemah: Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan
mereka sendiri (yang berkata): Sembahlah Allah oleh kamu sekalian.
ِ ٍِ
َ َُوَما أ َْر َس ْلنَا ِِف قَ ْريَة م ْن نَذي ٍر إََِّل قَ َال ُمْت َرف
)ٖٗ : (سبأ... وىا
Terjemah: Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang
pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di
negeri itu berkata...
5. Verba أخش
61
ketika berkolokasi dengan dua preposisi tersebut, diterjemahkan
‘menangguhkan/mengundurkan sampai’.
a. Preposisi Mirip
1) Verba أخشberkolokasi dengan preposisi ٠ُ إpada ayat-ayat berikut:
ٍ َج ٍل قَ ِر
)ٚٚ :يب (النساء ِ َّ لَوََل أ
َ َخ ْرتَنَا إ َل أ ْ
Terjemah: Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang)
kepada kami sampai beberapa waktu lagi?
ِ ِ ِ ِ
َ يَ ْدعُوُك ْم ليَ ْغفَر لَ ُك ْم م ْن ذُنُوبِ ُك ْم َويُ َؤ ّْخَرُك ْم إ َل أ
)ٔٓ :َج ٍل ُم َس ِّمى (إبراىيم
Terjemah: Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari
dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan)mu sampai masa yang
ditentukan.
62
2) Verba أخشberkolokasi dengan preposisi ّ اُالpada ayat-ayat berikut:
ٍ وما نُؤ ّْخره إََِّل ِْلَج ٍل مع ُد
)ٔٓٗ :ود (ىود َْ َ ُُ َ َ َ
Terjemah: Dan Kami tiadalah menangguhkannya, melainkan sampai
waktu yang tertentu.
Verba طٞعٝ
1. Preposisi Mirip
a. Verba طٞعٝ berkolokasi dengan preposisi ٠ُ إpada ayat berikut:
ِ فَوسو
)ٕٔٓ : (طو... ك َ س إِلَْيو الشَّْيطَا ُن قَ َال يَا
َ ُّآد ُم َى ْل أ َُدل َ َْ َ
63
Terjemah: Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya,
dengan berkata: Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu ...
ِ ص ُدوِر الن ِ َّ
)٘ :َّاس (الناس ُ س ِِف
ُ الذي يُ َو ْس ِو
Terjemah: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.
64
BAB IV
MAKNA KOLOKASI FRASA VERBAL BERPREPOSISI MIRIP
DALAM ALQURAN DAN PROBLEMATIKA PENERJEMAHANNYA
a. Verba تؼث
ِ لَيْب عثَ َّن َعلَْي ِهم إِ َل ي وِم الْ ِقيام ِة من يسومهم سوء الْع َذ
)ٔٙٚ :اب (اْلعراف َ َ ُ ْ ُ ُ ُ َ ْ َ َ َ َْ ْ ََ
Terjemah: sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang
Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada
mereka azab yang seburuk-buruknya.
65
Ketiga ayat tersebut semuanya membicarakan tentang siksa. Siksa
merupakan penderitaan atau kesengsaraan sebagai hukuman. Ini berarti
juga bahwa siksa merupakan suatu bencana atau kehancuran. Dengan
demikian, verba تؼثketika berkolokasi dengan preposisi ٠ِ ػmengandung
makna suatu kehancuran. Makna yang seperti ini sesuai dengan penjelasan
Ibn Manzur dalam kamus Lisa>n al-‘Arab bahwa ketika verba تؼث
berkolokasi dengan preposisi ٠ِػ, menunjukkan makna ( اُعشسbencana) dan
الىُٜ( اkehancuran).53
ِ َُُثَّ ب عثْ نَا ِمن ب ع ِدهِ رس ًَل إِ َل قَوِم ِهم فَجاءوىم بِالْب يّْ ن
)ٚٗ :ات (يونس َ ُْ ُ َ ْ ْ ُ ُ َْ ْ ََ
Terjemah: Kemudian sesudah Nuh, Kami utus beberapa rasul kepada kaum
mereka (masing-masing), maka rasul-rasul itu datang kepada mereka
dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata.
Preposisi ٠ُ إdalam konteks ini memiliki makna اءٜ( االٗرakhir) atau
ح٣( اُـاyang dituju). Bisa juga dimaknai sebagai sebuah ‘sasaran’. 54 Makna
53
Ibnu Manz}ur, Lisa>n al-‘Arab, jilid 2 (Beirut: Dar Sader), hal. 117.
54
Yusuf al-Anshary, ‚Min Asra>r Ta’diyyah al-Fi’l Fi> al-Qur’a>n al-Kari>m‛, Jurnal
Bahasa dan Sastra Arab Universitas Umm al-Qura>, Jumada al-Tsaniyah 1424 H, hal. 732.
66
٠ُ إsebagai suatu ‘yang dituju’ ini tidak jauh berbeda dengan makna ٠ِػ
yang memiliki maksud ‘yang dituju’ juga. Hanya saja preposisi ٠ُإ
bermakna umum, tidak mengandung makna ‘kehancuran’ ataupun
‘keburukan’ seperti preposisi ٠ِػ.
ِ ْ ربَّنا واب ع
َ ِث في ِه ْم َر ُس ًوَل ِمْن ُه ْم يَْت لُو َعلَْي ِه ْم آيَات
)ٕٜٔ :ك (البقرة َْ َ َ َ
Terjemah: Ya Tuhan kami, utuslah kepada mereka sesorang Rasul dari
kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat
Engkau.
Keterangan berupa frasa ْٜ٘ٓ الٞ سعatau ْٜال ٖٓ أٗلغٞ سعini memiliki
makna ‘seorang rasul dari golongan mereka’. Secara semantik, ini memiliki
makna bahwa rasul yang diutus oleh Allah kepada suatu kaum dalam ayat
tersebut merupakan seorang sosok dari golongan kaum tersebut. Rasul
tersebut tidak asing bagi mereka, ia hidup berbaur dan bermasyarakat
bersama mereka. Rasul tersebut merupakan seseorang dari kalangan mereka
sendiri.55
55
Muhammad al-Amin al-Khudhry, Min Asra>r Huru>f al-Jarr Fi> al-Z|ikr al-Haki>m
(Kairo: Maktabah Wahbah, 1989), hal. 146.
67
b. Verba خشج
Menurut Ibn Abd as-Salam, kolokasi ٠ِ خشج ػpada ayat ini bermakna أششف
٠ِ( ػmelihat dari atas). Ayat ini berkisah tentang Nabi Zakaria yang tidak
percaya, akan dikarunia seorang putra, karena pada waktu itu Nabi Zakaria
sudah lanjut usia. Nabi Zakaria meminta pertanda, kemudian Allah
memberikan pertanda berupa Nabi Zakaria tidak bisa berbicara selama tiga
hari. Nabi Zakaria menyampaikan suatu pesan kepada kaumnya dengan
posisi berada di atas bukit – dimana bukit merupakan suatu tempat yang
tinggi – dengan menggunakan bahasa isyarat.
56
Al-Khatib al-Iskafi, Durrah al-Tanzi>l wa Gurrah al-Ta’wi>l (Makkah:
Universitas Umm al-Qura, 1990), hal. 301.
68
Terjemah: Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya.
57
Yusuf al-Anshary, ‚Min Asra>r Ta’diyyah al-Fi’l Fi> al-Qur’a>n al-Kari>m‛, Jurnal
Bahasa dan Sastra Arab Universitas Umm al-Qura>, Jumada al-Tsaniyah 1424 H, hal. 751.
58
Al-Khatib al-Iskafi, Durrah al-Tanzi>l wa Gurroh al-Ta’wi>l (Makkah:
Universitas Umm al-Qura, 1990), hal. 301.
69
Menurut Yusuf al-Anshary, preposisi ٠ُ إpada ayat tersebut memiliki makna
جٝح اُخش٣اء ؿاٜ( اٗرakhir dari suatu aktivitas keluar). Makna verba خشجpada
ayat ini bermakna ‘keluar’ secara umum, tidak mengandung makna
‘keangkuhan’ ataupun ‘suatu keadaan lebih tinggi’.
c. Verba كشض
59
Musa Ibn Muhammad Ibn Malyani al-Ahmady. Mu’jam al-Af’a>l al-
Muta’addiyah bi Harf (Beirut: Dar al-Ilmi Li al-Malayin, 1085), hal. 272.
70
Adapun verba كشضketika berkolokasi dengan preposisi ّ أُالseperti
pada ayat
d. Verba ػشض
60
Musa Ibn Muhammad Ibn Malyani al-Ahmady, Mu’jam al-Af’a>l al-
Muta’addiyah bi Harf (Beirut: Dar al-Ilmi Li al-Malayin, 1085), hal. 272.
61
Musa Ibn Muhammad Ibn Malyani al-Ahmady, Mu’jam al-Af’a>l al-
Muta’addiyah bi Harf (Beirut: Dar al-Ilmi Li al-Malayin, 1085), hal. 233.
71
Beberapa makna kolokasi ٠ِ ػ+ ػشضdalam Mu’jam al-Af’a>l al-
Muta’addiyah bi Harf :
ِ ِ ٍ ِ ضنا جهن
)ٔٓٓ :ضا (الكهف َ َّم يَ ْوَمئذ ل ْل َكاف ِر
ً ين َع ْر َ َ َ َ ْ َو َعَر
Terjemah: dan Kami tampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-
orang kafir dengan jelas.
62
Al-Mu’jam al-Was}i>t}, hal. 593.
72
bermakna menawarkannya. Sehingga kalimat غ٤ اُث٠ِ ػشض أُراع ػbermakna
‘menawarkan perhiasannya untuk dijual’. Pada ayat Alquran misalnya
e. Verba ٠ٓش
Ayat ini bukan larangan untuk berjalan di muka bumi, tapi larangan
untuk berjalan di muka bumi dengan sombong. Suatu larangan berarti suatu
perintah untuh melakukan hal yang sebaliknya, yaitu perintah untuk berjalan
di muka bumi dengan rendah hati, sehingga Allah berfirman dalam ayat
lain63
63
Tafsir Al-Ma>turi>di, Al-Maktabah al-Syamilah.
73
rendah hati. Orang-orang memiliki sifat rendah hati akan mendapat derajat
atau kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Oleh karena itu, tepat jika Amin
Al-Khudry menjelaskan bahwa makna preposisi ٠ِ ػadalah االسذلاعٝ اإلششاف
(tinggi). Adapun preposisi ٠ كmenurut Amin Al-Khudry bermakna االعروشاس
(menetap). Makna األسض٠ كberarti suatu keadaan berupa kehidupan di bumi
yang sifatnya berlangsung lama (menetap).64 Pada ayat األسض ٓشحا٠ال ذٔش كٝ
ini mengisahkan tentang Lukman al-Hakim. Ia menasihati anaknya agar
tidak berlaku sombong di bumi, tempat ia tinggal dan menetap di sana.
f. Verba ٟجش
64
Muhammad al-Amin al-Khudhry, Min Asra>r Huru>f al-Jarr Fi> al-Z|ikr al-Haki>m
(Kairo: Maktabah Wahbah, 1989), hal. 57.
74
Dan berkolokasi dengan preposisi ٠ُ إpada satu ayat yaitu:
ِ ِ
س َوالْ َق َمَر ْ َّه َار ِِف اللَّْي ِل َو َس َّخَر الش
َ َّم َ َّها ِر َويُول ُج الن
َ َن اللَّوَ يُول ُج اللَّْي َل ِِف الن
َّ أَ ََلْ تَ َر أ
ِ
)ٕٜ :َج ٍل ُم َس ِّمى (لقمان َ ُكلّّ ََْي ِري إ َل أ
Tiga ayat di atas - di mana verba ٟ جشberkolokasi dengan preposisi
ّ اُال- membicarakan tentang penciptaan langit dan bumi, pergantian siang
dan malam, serta peredaran matahari dan bulan. Makna preposisi ّ اُالpada
tiga ayat ini adalah ‘untuk’. Sehingga pergantian dan peredaran ini akan
berlangsung ‘untuk’ suatu waktu yang ditentukan. Tiga ayat ini tidak
menunjukkan batas akhir peredaran matahari dan bulan ataupun batas akhir
perjalanan bergantinya siang dan malam, hanya mengabarkan bahwa
peredaran dan pergantian itu akan berlangsung ‘untuk’ atau ‘menurut’ atau
‘sesuai’ atau ‘selama’ ٠ٔ( أجَ ٓغwaktu yang ditentukan). Dengan demikian,
makna ٠ٔ أجَ ٓغpada tiga ayat ini bukan ‘batas akhir’ tetapi ‘durasi’.
Makna preposisi ّ اُالpada tiga ayat ini adalah ( االخرصاصkekhususan).
65
Muhammad al-Amin al-Khudhry, Min Asra>r Huru>f al-Jarr Fi> al-Z|ikr al-Haki>m
(Kairo: Maktabah Wahbah, 1989), hal. 221.
75
Penejelasan ini juga diaungkapkan oleh Al-Khatib al-Iskafi, bahwa
makna kalimat ٠ٔ ألجَ ٓغٟجش٣ yaitu ٠ٔؽ أجَ ٓغِٞ ُث١جش٣ (beredar untuk
sampai pada waktu yang ditentukan). Sedangkan kalimat ٠ٔ أجَ ٓغ٠ُ إٟجش٣
bermakna ٚ٣هد جشٝ ٠ُ إ٠ٜ٘ر٣ ٠ا حر٣ضاٍ جاس٣ ( الmasih beredar sampai berakhir
waktu edarnya).
a. Verba ٍأٗض
Salah satu hal yang menarik mengenai verba ٍ أٗضialah terdapat dua
ayat dalam Alquran yang hampir sama, di dalamnya terdapat verba ٍأٗض,
pada satu ayat berkolokasi dengan preposisi ٠ِػ, tetapi pada ayat satunya
yang lain berkolokasi dengan preposisi ٠ُإ. Kedua ayat tersebut ialah
وب َ يل َوإِ ْس َح ِ ِ قُل آمنَّا بِاللَّ ِو وما أُنْ ِزَل علَي نَا وما أُنْ ِزَل علَى إِب ر ِاى
َ اق َويَ ْع ُق َ يم َوإ ْْسَاع َ َْ َ ََ ْ َ ََ َ ْ
َح ٍد ِمْن ُه ْم َوََْن ُن
َ ْي أ
ِ ِ
َ ْ َيسى َوالنَّبِيُّو َن م ْن َرِّّْب ْم ََل نُ َفّْر ُق ب
ِ
َ وسى َوع
ِ و ْاْل
ِ اط وَما أ
َ ُوِتَ ُم َ ََسبْ َ
)ٛٗ :لَوُ ُم ْسلِ ُمو َن (آل عمران
Terjemah: (Katakanlah, “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang
diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,
Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa,
Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan
seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan
diri”).
76
وب َ َوإِ ْس َح ِ ِ إِ َل إِب ر ِاى قُولُوا َآمنَّا بِاللَّ ِو َوَما أُنْ ِزَل إِلَْي نَا َوَما أُنْ ِزَل
َ اق َويَ ْع ُق يل
َ يم َوإ ْْسَاع َ َْ
َح ٍد
َ ْي أَ ْ َََل نُ َفّْر ُق ب ُوِتَ النَّبِيُّو َن ِم ْن َرِّّْبِ ْم
ِأ يسى َوَما ِ
َ وسى َوع َ ُوِتَ ُم ِ اط وَما أ ِ و ْاْل
َ ََسب ْ َ
)ٖٔٙ :ِمْن ُه ْم َوََْن ُن لَوُ ُم ْسلِ ُمو َن (البقرة
Terjemah: (Katakanlah hai orang-orang mukmin, “Kami beriman kepada
Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan
kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang
diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi
dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka
dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri”).
66
Al-Khatib al-Iskafi, Durrah al-Tanzi>l wa Gurrah al-Ta’wi>l (Makkah:
Universitas Umm al-Qura: 1990), hal. 301.
77
Untuk itu pada surat Ali Imran di atas, verba ٍ أٗضdikolokasikan
dengan preposisi ٠ِ ػkarena ayat tersebut ditujukan kepada Nabi
Muhammad dengan kata perintah َ( هkatakanlah) tunggal. Wahyu turun dari
arah atas secara langsung kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan
malaikat Jibril.67
Kaidah seperti ini dalam verba ٍ أٗض- apabila ditujukan kepada para
rasul menggunakan preposisi ٠ِ ػdan apabila ditujukan kepada orang-orang
mukmin menggunakan preposisi ٠ُ إ- tidak berlaku suatu keharusan, bisa
dikatakan hanya suatu standar. Hal ini diungkapkan oleh Zamakhsyari yang
dikutip oleh Yusuf al-Anshary. Zamakhsyari mengungkapkan bahwa verba
ٍ أٗضyang berkaitan dengan turunnya wahyu terkadang berkolokasi dengan
preposisi ٠ِ ػdan terkadang berkolokasi dengan preposisi ٠ُ إkarena pada
dasarnya wahyu turun dari ‘atas’ dan ber’akhir’ atau ‘sampai’ kepada para
rasul.70 Seperti contoh kutipan ayat berikut
ِ ْي لِلن
)ٗٗ :َّاس َما نُّْزَل إِلَْي ِه ْم (النحل ِ ّْ وأَنْزلْنا إِلَيك
َ ّْ َالذ ْكَر لتُب َ ْ ََ َ
67
Al-Khatib al-Iskafi, Durrah al-Tanzi>l wa Gurrah al-Ta’wi>l (Makkah:
Universitas Umm al-Qura: 1990), hal. 302.
68
Ibnu Manz}ur, Lisa>n al-‘Arab, jilid 15 (Beirut: Dar Sader), hal. 434.
69
Abu Hayyan, al-Bahr al-Muhi>t}, juz 1 (Beirut: Dar Kutub Ilmiyah), hal. 579.
70
Yusuf al-Anshary, ‚Min Asra>r Ta’diyyah al-Fi’l Fi> al-Qur’a>n al-Kari>m‛, Jurnal
Bahasa dan Sastra Arab Universitas Umm al-Qura>, Jumada al-Tsaniyah 1424 H, hal. 727
78
Terjemah: (Dan Kami turunkan kepadamu Alquran, agar kamu
menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada
mereka).
Verba ٍ أٗضpada ayat di atas berkolokasi dengan preposisi ٠ُإ. Hal ini karena
kata اُزًشmerupakan penjelas atau keterangan dari ‘wahyu’ yang bermakna
‘pemberi peringatan’, bukan wahyu itu sendiri.71
Pada ayat ini preposisi ّ اُالbermakna suatu kekhususan. Air yang diturunkan
dari langit oleh Allah ditujukan ‘khusus’ untuk ‘kalian’ pada ayat tersebut.
Sehingga preposisi ّ اُالpada ayat ini bisa dimaknai dengan ‘bagi’ atau
‘untuk’.
b. Verba ٍٗض
71
Yusuf al-Anshary, ‚Min Asra>r Ta’diyyah al-Fi’l Fi> al-Qur’a>n al-Kari>m‛, Jurnal
Bahasa dan Sastra Arab Universitas Umm al-Qura, Jumada al-Tsaniyah 1424 H, hal. 740.
79
intransitif menjadi transitif (dari verba yang tidak memerlukan obyek,
menjadi verba yang memerlukan obyek). Verba ٍ أٗضyang semula memiliki
makna dasar ‘turun’, berubah maknanya menjadi ‘menurunkan’.
c. Verba ذٛجا
80
Pada surat Lukman, ayat ini didahului dengan ayat lain yang
berbunyi
Pada ayat ini digambarkan betapa besar perjuangan kedua orang tua
untuk anaknya; mengandung hingga susah payah, menyusui sampai umur 2
tahun dan masih banyak pengorbanan yang lainnya. Setelah itu dikatakan
‘Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka jangan taati
mereka’. Pada surat Lukman ini, verba ذٛ جاdikolokasikan dengan preposisi
٠ِػ. Hal ini untuk menunjukkan betapa berat jika hal itu sampai terjadi,
karena akan merusak dan menhancurkan keimanan. Sehingga makna اُعشس
(bencana) dan الىُٜ( اkehancuran) ada padat kolokasi ini. Al-Khatib al-Iskafi
mengatakan bahwa ayat ini adalah nasihat untuk seseorang yang salah satu
dari kedua orang tuanya menghalangi untuk beriman.72 Adapun menurut al-
Iskafi, ayat pada surat Al-‘Ankabut adalah nasihat bagi seluruh manusia
secara umum karena didahului dengan ayat:
72
Al-Khatib al-Iskafi, Durrah al-Tanzi>l wa Gurrah al-Ta’wi>l (Makkah:
Universitas Umm al-Qura, 1990), hal. 1004.
81
d. Verba َأسع
73
Ibnu Manz}ur, Lisa>n al-‘Arab, jilid 2 (Beirut: Dar Sader), hal. 117
82
)ٖ :يل (الفيلِ ِ
َ َوأ َْر َس َل َعلَْيه ْم طَْي ًرا أَبَاب
Terjemah: dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-
bondong.
74
Tafsir Ibn Katsir, Maktabah As-Syamilah.
83
Preposisi ٠ُ إpada ayat ini menunjukkan makna ‘tujuan’ atau ‘akhir’ dari
diutusnya nabi Nuh adalah kaumnya. Allah mengutus nabi Nuh agar
‘sampai’ kepada kaumnya.
)ٖٕ :فَأ َْر َس ْلنَا فِي ِه ْم َر ُس ًوَل ِمْن ُه ْم أ َِن ْاعبُ ُدوا اللَّوَ (املؤمنون
Terjemah: Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan
mereka sendiri (yang berkata): Sembahlah Allah oleh kamu sekalian.
Keterangan berupa frasa ْٜ٘ٓ الٞ سعini memiliki makna ‘seorang rasul dari
golongan mereka’. Secara semantik, ini memiliki makna bahwa rasul yang
diutus oleh Allah kepada kaum dalam ayat tersebut merupakan seorang
sosok dari golongan kaum tersebut. Rasul tersebut tidak asing bagi mereka,
ia hidup bermasyarakat bersama mereka. Rasul tersebut merupakan
seseorang dari kalangan mereka sendiri.
e. Verba أخش
84
seolah bermakna sama, yaitu preposisi ٠ُ إdan ّاُال. Verba أخشketika
berkolokasi dengan kedua preposisi tersebut, banyak diterjemahkan dengan
‘menangguhkan/mengundurkan sampai’.
ٍ َج ٍل قَ ِر
)ٚٚ :يب (النساء ِ َّ لَوََل أ
َ َخ ْرتَنَا إ َل أ ْ
Terjemah: Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang)
kepada kami sampai beberapa waktu lagi?
Preposisi ٠ُ إpada kolokasi ini banyak bersanding dengan majrur yang sama
seperti pada kolokasi frasa verbal dari verba ٟ جشyaitu bersanding dengan
nomina yang berkaitan dengan waktu, seperti َ أجdan ّٞ٣ . Sehingga makna
preposisi ٠ُإ pada kolokasi ini sama seperti makna preposisi ٠ُ إpada
kolokasi ٠ُ إ+ ٟ جشyaitu bermakna اءٜ( االٗرakhir).
Adapun makna preposisi ّ اُالpada ayat ini juga sama seperti pada kolokasi
frasa verba dari verba ٟ جشyaitu bermakna ( االخرصاصkekhususan).
Verba طٞعٝ
85
dengan kedua preposisi tersebut, banyak diterjemahkan dengan ‘membisikkan
pikiran jahat kepada’.
ِ فَوسو
)ٕٔٓ : (طو... ك َ س إِلَْيو الشَّْيطَا ُن قَ َال يَا
َ ُّآد ُم َى ْل أ َُدل َ َْ َ
Terjemah: Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan
berkata: Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu ...
75
Yusuf al-Anshary, ‚Min Asra>r Ta’diyyah al-Fi’l Fi> al-Qur’a>n al-Kari>m‛…. hal.
744.
86
B. Problematika Penerjemahan Kolokasi Frasa Verbal Berpreposisi Mirip
dalam Alquran
a. Verba تؼث
87
Tapi sayangnya baru pada satu ayat saja yaitu pada surat Ali Imran: 164.
Mengacu pada konteks ayat yang di dalamnya terdapat kolokasi ٠ تؼث ك,
terjemah ‘mengutus diantara’ merupakan terjemah yang paling sesuai.
Karena dalam beberapa ayat yang terdapat kolokasi ٠ تؼث ك, hampir
semuanya ada penjelas ْٜ ٖٓ أٗلغatau ْٜ٘ٓ setelah obyek (yang diutus) yang
memiliki makna bahwa yang diutus adalah dari golongan kaum ‘yang
dituju’. Sehingga akan lebih tepat jika kolokasi ٠ تؼث كdalam Alquran
diterjemahkan dengan redaksi ‘mengutus/mengirim diantara’ bukan
‘mengutus/mengirim kepada’. Seperti pada ayat
88
b. Verba خشج
89
c. Verba كشض
Dan padanan kata yang sesuai untuk preposisi ّ اُالpada kolokasi ini
adalah ‘untuk’ atau ‘bagi’, karena االخرصاصbermakna ‘kekhususan’.
Sehingga kolokasi كشض+ ّ اُالlebih tepat diterjemahkan dengan
‘mewajibkan bagi’ seperti pada ayat
90
d. Verba ػشض
e. Verba ٠ٓش
91
diterjemahkan ‘berjalan di atas’, karena preposisi ٠ِ ػsecara harfiah
bermakna ‘atas’. Kalimat األسض٠ِ ػ٠ٔش٣ berarti ‘berjalan di atas bumi’.
Dan verba ٠ ٓشketika berkolokasi dengan preposisi ٠ ك, lebih tepat
diterjemahkan dengan ‘berjalan di’.
f. Verba ٟجش
ِ
َ ُكلّّ ََْي ِري إ َل أ
)ٕٜ :َج ٍل ُم َس ِّمى (لقمان
Adalah: Masing-masing berjalan sampai waktu yang ditentukan.
Sedangkan pada ayat
ِ
َ ُكلّّ ََْي ِري ْل
)ٕ :َج ٍل ُم َس ِّمى (الرعد
Terjemah yang lebih tepat adalah Masing-masing berjalan untuk waktu
yang ditentukan’.
92
2. Verba S|ulas\iy Mazi>d Bi Harf
a. Verba ٍأٗض
ِ ِ ِ ِ ِ َّ ِ
َ قُ ْل َآمنَّا باللو َوَما أُنْزَل َعلَْي نَا َوَما أُنْزَل َعلَى إبْ َراى
)ٛٗ :يم (آل عمران
93
Terjemah: Katakanlah, Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang
diturunkan (dari arah atas) kepada kami dan yang diturunkan (dari arah
atas) kepada Ibrahim.
b. Verba ٍٗض
94
c. Verba ذٛجا
d. Verba َأسع
95
Adapun untuk membedakan penerjemahan keempat kolokasi ini,
penerjemahan secara harfiah termasuk menjadi alternatif. Kolokasi َ أسع+
٠ِ ػsecara harfiah diterjemahkan ‘mengutus atas’, َ أسع+ ٠ُ إberarti
‘mengutus kepada’, َ أسع+ ّ اُالberarti ‘mengutus bagi’, dan َ أسع+ ٠ك
berarti ‘mengutus di dalam’. Tetapi terjemah ‘mengutus atas’ maknanya
kacau, sehingga bisa disamakan dengan terjemah ‘mengutus kepada’.
Begitu juga ‘mengutus di dalam’ maknanya kacau, sehingga bisa
diterjemahkan ‘megutus di antara’.
e. Verba أخش
96
Terjemah Alternatif Terjemah KEMENAG Kolokasi
- ٠ُأخش إ
Menangguhkan sampai
Menangguhkan untuk أخش ُــ
Verba طٞعٝ
97