Anda di halaman 1dari 44

10 Jenis-jenis Terumbu Karang di

Indonesia
Indonesia adalah negara yang berbentuk kepulauan. Oleh karena itu, indonesia adalah salah
satu negara di dunia yang memiliki jumlah perairan yang luas. Memiliki banyak pulau serta
perairan yang luas, membuat keanekaragaman hayati di Indonesia sangat bervariasi (Baca:
Keanekaragaman Hayati di Indonesia Flora dan Fauna). Indonesia sendiri adalah negara
dengan banyak memiliki gunung api. Aktivitas gunung api atau vulkanisme adalah salah satu
faktor pembantuk tanah yang subur (Baca: Dampak Vulkanisme dalam Kehidupan).
Sehingga, jenis flora yang ada di Indonesia semakin beragam.

Tidak hanya flora yang beragam, tetapi fauna yang ada di Indonesia juga beragam. Mulai dari
yang tidak dilindungi, hingga yang dilindungi (Baca: Flora dan Fauna yang Dilindungi di
Indonesia). Indonesia adalah negara yang di apit oleh dua samudra dan 2 benua. Hal ini
menyababkan flora dan fauna di Indonesia sendiri memiliki perpaduan dari 2 benua dan
samudra. Sebagai daerah yang memiliki iklim tropis dan di lalui oleh garis khatulistiwa,
ekosistem di indonesia sangat banyak. Mulai dari hutan di indonesia seperti hutan hujan
tropis, hutan musim, atau savana. Selain itu, ekosistem di indonesia memiliki banyak bentuk
dan beragam. Seperti ekosistem sungai, ekosistem rawa, maupun ekosistem laut.

Sebagai negara dengan luas lautan kurang lebig 3,1 juta km persegi, membuat ekosistem laut
di indonesia termasuk yang terbesar di dunia. Salah satu mahkluk hidup yang banyak di
indonesia adalah terumbu karang. Terumbu karang adalah sekelompoh biota laut yang
bersimbiosis dengan tumbuhan laut seperti alga (baca: Terumbu Karang : Habitat, Jenis, dan
Manfaatnya). Hal ini menyebabkan terbentuknya karang di dasar laut. Diperkirakan, luas
terumbu karang di indonesia mencapai 60.000 km persegi. 1/8 jumlah terumbu karang dunia
berada di wilayah indonesia.

Pengertian terumbu karang

Terumbu karang adalah salah satu makhluk hidup yang berada di dasar laut. Terumbu karang
berfungsi sebagai habitat bagi tumbuhan laut, hewan laut, maupun mikrorganisme. Seperti
halnya pada tumbuhan, terumbu karang juga melakukan fotosintesis dan mengeluarkan
oksigen. Oleh karena itu, terumbu karang memerlukan sinar matahari untuk hidup. Biasanya
terumbu karang dapat ditemukan hingga kedalaman 50 m, dimana sinar matahari masih dapat
masuk. Terumbu karang termasuk makhluk hidup yang sensitif dengan perubahan, terutama
perubahan suhu. Suhu ideal bagi terumbu karang berkisar kurang lebih 20 derajat celsius.
Salah satu syarat lokasi hidup terumbu karang adalah lautan yang bebas dari polusi. Walau
begitu, ada juga terumbu karang yang di temukan di laut dalam. terumbu karang ini tidak
membentuk karang dari zat kapur, serta tidak memerlukan sinar matahari.

Terumbu karang adalah salah satu makhluk hidup yang mudah di temukan di sepanjang
pantai. Terutama di pantai- pantai indonesia. Terumbu karang sendiri, memiliki berbagai
macam jenis. Jenis-jenis terumbu karang di bedakan menjadi 4, yaitu berdasarkan tipenya,
berdasarkan bentuk dan tempat tumbuhnya, berdasarkan letaknya, dan berdasarkan
zonasinya.

A. Terumbu Karang Berdasarkan Tipenya


Terumbu karang berdasarkan tipenya dibagi menjadi dua, yaitu terumbu karang bertipe lunak
dan terumbu karang bertipe keras.

 Lunak: jenis terumbu karang ini adalah terumbu karang yang tumbuh di sepanjang
pantai. Jenis terumbu ini tidak membentuk karang, dan cenderung subur karena
mendapatkan sinar matahari yang cukup.
 Keras: jenis terumbu ini adalaj terumbu karang yang membentuk batuan kapur di
dalam laut. Jenis terumbu ini sangat rapuh dan rentan pada perubahan iklim. Terumbu
karang ini adalah pembentuk utama ekosistem terumbu karang.

B. Terumbu Karang Berdasarkan Bentuk Dan Tempat Tumbuh

Terumbu karang jenis ini, dibagi menjadi 4 jenis, yaitu

 Terumbu: terumbu adalah endapan dari batuan kapur. Endapan ini berbetuk seperti
punggung laut yang menjadi salah satu pembentuk ekosistem pesisir.
 Karang: karang adalah biota laut yang memiliki peran dalam pembentukan terumbu.
Bentuk karang beruas- ruas seperti bambu.
 Karang terumbu: karang terumbu adalah karang lunak yang tidak menghsilkan kapur.
Karang terumbu banyak di jumpai di daerah pesisir pantai.
 Terumbu karang: terumbu karang adalah ekosistem di dalam laut, yang pembuatan
akibat adanya simbiosis antara hewan dan tumbuhan laut.

C. Terumbu Karang Berdasarkan Letaknya

Terumbu karang berdasarkan letaknya di bedakan menjadi 4, yaitu:

 Terumbu Karang Tepi: terumbu ini adalah terumbu yang paling banyak ditemukan
disekitar pesisir pantai. Terumbu ini bisa hidup hingga kedalaman 40 m. Terumbu ini
berbentuk melingkar ke arah lautan lepas. Terumbu ini banyak ditemukan di
Bunaken, Pulau Panaitan, dan Nusa Dua Bali.
 Terumbu Karang Penghalang: Terumbu ini hampir sama dengan terumbu karang tepi.
Hanya saja, terumbu ini letaknya jauh dari pesisir. Terumbu ini dapat tumbuh hingga
kedalaman 75 m. Terumbu ini banyak ditemukan di Kepulauan Riau, Sulawesi
Selatan, Kepulauan Banggai Sulawesi Tenggara.
 Terumbu Karang Cincin: terumbu karang ini bebentu seperti cincin. Terumbu ini
banyak ditemukan di sekitar samudra atlantik.
 Terumbu Karang Datar: terumbu ini adalah terumbu karang yang membentuk pulau-
pulau. Terumbu karang ini, tumbuh dari dasar laut menuju permukaan laut. Terumbu
karang ini banyak ditemukan di Kepulauan Seribu dan Kepulauan Ujung Batu Aceh.

D. Terumbu Karang Berdasarkan Zonasi

Terumbu karang berdasarkan zonasi dibagi menjadi 2, yaitu yang menghadap ke arah angin,
dan membelakangi angin.

 Terumbu yang menghadap ke angin: terumbu ini adalah terumbu yang lerengnya
mengarah ke lautan lepas. Terumbu ini bisa hidup hingga kedalaman 50 m dan
cenderung subur. Terumbu karang ini juga bisa disebut dengan pamatang alga.
 Terumbu yang membelakangi angin: terumbu ini adalah terumbu yang umumnya
bersifat keras. Bisa ditemukan pada kedalaman laut kurang dari 50 m. Bentuk
terumbu ini seperti hampatan karang yang sempit.

Terumbu Karang Di Indonesia


Indonesia adalah salah satu pemilik ekosistem terumbu karang terbesar di dunia.
Diperkirakan, terdapat 300 jenis jenis terumbu karang yang ada di Indonesia. Berikut ini 10
contoh terumbu karang yang ada di Indonesia.

1. Acropora Cervicurnis

Acropora Cervicornis

 Jenis terumbu karang ini bisa hidup pada kedalaman 3-15 m dari atas permukaaan
laut.
 Terumbu ini berbentuk seperti pipa kecil yang ada di dalam laut. koloni terumbu ini
dapat berkumpul hingga beberapa meter. Terumbu ini tersusun dari cabang- cabang
dan membentuk terumbu karang yang lebat, serta cabang- cabang yang silindris..
Aksial koralit dari terumbu karang ini dapat dibedakan.
 Memiliki kemiripan dengan terumbu karang Acropora Prolifera.
 Terumbu karang ini biasanya berwarna coklat muda.
 Hidup pada perairan yang jernih serta tidak berpolusi. Serta tumbuh di bagian atas
lereng atau lagun dangkal yang jernih serta di tengah- tengah karang. Terumbu karang
ini banyak di jumpai di perairan Indonesia, Jamaika Serta kepulauan Cayman.

2. Acropora Elegantula

Acropora Elegantula

 Terumbu karang ini hidup pada kedalaman 3-15 m dari atas permukaan laut.
 Terumbu karang ini berbentuk seperti semak dan berbentuk melebar. Cabang dari
terumbu karang ini berbentuk horizontal yang menyabar serta tipis. Serta aksial
koralit yang terlihat jelas. Saat terkena arus laut, terumbu karang ini akan bergerak
dengan sangat lembut, seperti sedang menari akibat dari ukuran cabang yang hampir
seragam.
 Terumbu karang ini berwarna abu- abu, dengan warna ujungnya akan semakin
berwarna muda.
 Terumbu karang ini memiliki kesamaan dengan Acropora Aculeus
 Terumbu karang ini mudah ditemukan pada perairan dangkal. Selain Indonesia,
terumbu karang ini dapat ditemukan di Sri Langka.

3. Acropoda Micropthalma

Acropora Micropthalma

 Terumbu karang ini bisa hidup pada kedalaman 3-15 m dari atas permukaan laut.
 Terumbu karang ini berbentuk melebar serta pipih, dengan luas bisa mencapai 2 m.
 Tarumbu ini biasanya hanya terdiri dari 1 spesies, terdiri dari satu koralit kecil, yang
membentuk satu terumbu karang. koralit kecil ini biasanya berjumlah banyak dengan
ukuran yang sama.
 Memiliki kemiripan dengan Acropora Copiosa, Acropora Parilis, dan Acropora
Horrida.
 Dapat ditemukan pada perairan yang keruh, serta lagun yang berpasir. Selain itu,
dapat ditemukan pada perairan dangkal dan di atas karang. Selain di Indonesia,
terumbu karang ini bisa di jumpai di Australia dan Papua.

4. Acropora Millepora

Millepora

 Terumbu karang ini hidup pada kedalaman 3-15 m.


 Berbentuk bantalan dengan cabang yang pendek dan gemuk serta dengan ukuran yang
sama. terumbu karang ini ada kemiripan dengan Acropora Aspera. Yang membedakan
adalah radial koralit yang rapat serta aksial koralit yang terpisah- pisah.
 Terumbu karang ini biasanya berwarna hijau, merah, biru, atau jingga.
 Terumbu karang ini memiliki kemiripan dengan Acropora Covexa, Acropora Aspera
dan Acropora Pulchra.
 Mudah ditemukan pada perairan yang dangkal serta tidak berpolusi. Selain di
Indonesia, terumbu ini juga ditemukan di Filipina dan Australia
5. Acropora Humilis

Acropora Humillis

 Terumbu karang ini hidup pada kedalaman 1-7 m


 Berbentuk bercabang- cabang. Cabang- cabang dari terumbu karang ini berbentuk
tebal. Memiliki koralit yang besar, dan memiliki rdial koralit dengan dua ukuran.
 Terumbu karang ini juga desebut sebagai karang bercabang. Akibat dari bentuk
karang yang bercabang- cabang.
 Memiliki kurimbosa dengan warna ungu atau merah muda. Tapi warna yang sering di
jumpai adalah krem, coklat, atau biru.
 Hidup disekitar terumbu yang datar, selain itu juga bisa ditemukan pada lereng
karang. Jenis terumbu karang ini banyak ditemukan pada perairan indonesia dan
tersebar mulai dari laut merah hingga America Tengah dan Indo- Pasifik.

6. Acropora Hyacinthus

Acropora Hyacinthus

 Terumbu ini hidup pada kedalaman 15-35 m


 Berbetuk seperti piring dengan cabang yang tipis. Terumbu karang ini termasuk
terumbu karang yang mudah rapuh. Koralit dari terumbu karang ini berbentuk
mangkok, dengan bagian yang melebar.
 Terumbu ini berwarna coklat, hijau, merah muda, abu- abu, dan biru.
 Memiliki kemiripan dengan Acripora Cytherea.
 Terumbu karang ini juga disebut sebagai karang meja. Hal ini karena bentuknya yang
lebar seperti meja.
 Dapat ditemukan disekitar lereng karang atau perairan yang dangkal. Selain di
Indonesia, terumbu karang ini banyak dijumpai di Australia

7. Sidesratra Sidereal
Siderastrea Sidereal

 Terumbu karang ini hidup pada kedalaman 7-14 m


 Pada beberapa kesempatan karang ini juga sering ditemukan berada di atas ketinggian
1 meter dari permukaan laut.
 Terumbu karang ini membentuk koloni yang menyerupai batu bulat dan besar. Koloni
terumbu karang ini bisa tersebar hingga beberapa meter. Beberapa terumbu karang ini
berbentu sedikit lebih pipih dari biasanya.
 Terumbu karang ini biasanya berwarna coklat atau abu- abu. warna dari terumbu
karang ini biasanya seragam
 Berada di perairan jernih dan bebas dari polusi. Selain di Indonesia, jenis terumbu
karang ini banyak ditemukan di laut karibia.

8. Montipora Danae

Montipora Danae

 Terumbu karang ini hidup pada kedalaman 3-15 m dari permukaan laut.
 Berbentuk plat datar seperti kubah dengan koralit yang kecil. Selain itu, terumbu ini
ada berbentuk seperti piring yang terbalik.
 Terumbu karang ini berwarna coklat muda, ungu atau terkadang berwarna sangat
cerah.
 Terumbu karang ini memiliki kemiripan dengan MontiporaVerrucosa dan Montipora
Palawanensis.
 sifat dari terumbu karang ini tidak menjadi benalu bagi terumbu karang yang lain.
Akan tetapi, terumbu karang ini memiliki kemampuan untuk tumbuh dengan sangat
cepat. Sehingga mengambil banyak tempat di akuarium.
 Dapat di temukan hidup di sekitar lereng karang bagian atas atau lagun yang jernih.
selain di Indonesia, terumbu karang ini banyak ditemukan di Papua Nugini, Filipina,
Jepang, hingga Madagaskar.

9. Montipora Aquituberculata
Montipora Aquituberculata

 Terumbu ini hidup pada kedalaman 3-15 m


 Berbentuk seperti corong dengan lapisan yang bersusun- susun. Terumbu karang ini
terdiri dari koralit dengan dikelilingi papila yang tebal. Terumbu karang ini lama
kalamaan akan mengerak sehingga tersusun menjadi seperti corong.
 Terumbu Karang ini memeliki kemiripan dengan MontiporaPeltiformis.
 Terumbu ini berwarna coklat atau jingga
 Dapat di temukan hidup pada perairan dangkal dengan banyak karang. Daerah
pesebarannya selain di Indonesia sama dengan Montipora Danae, yaitu Filipina
Jepanng hingga ke Madagaskar. Akan tetapi, terumbu karang ini juga bisa ditemukan
di Australia.

10. Acropora Grandis

Acropora Grandis

 Terumbu ini hidup pada kedalaman 3-15 m


 Semakin dalam lokasi terumbu ini maka cabang akan semakin panjang dan terbuka.
semakin dangkal, maka cabangnya akan semakin pendek.
 Terumbu ini berwarna coklat, merah muda, biru, atau hijau. Pada ujungnya, warna
akan semakin muda.
 Dapat ditemukan hidup pada lereng karang bagian atas. Memiliki persebaran yang
sama dengan Montipora Danae. yaitu Indonesia, Filipina, Jepang, hingga Madagaskar.
selain itu, jenis terumbu karang ini tersebar hingga Indo- Pasifik. Terumbu karang ini
banyak tumbuh di daerah yang beriklim tropis.

Sumber: https://ilmugeografi.com/biogeografi/jenis-jenis-terumbu-karang
Jenis-jenis Terumbu Karang
Jenis jenis terumbu yang ada sekarang ini sangatlah beragam di bawah ini akan dijelaskan
sebagian janis terumbu karang yang ada.

Acropora cervicornis

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora cervicornis
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni dapat terhampar sampai beberapa meter, Koloni arborescens, tersusun dari
cabang-cabang yang silindris. Koralit berbentuk pipa. Aksial koralit dapat dibedakan.
Warna : Coklat muda.
Kemiripan : A. prolifera, A. formosa.
Distribusi : Perairan Indonesia, Jamaika, dan Kep. Cayman..
Habitat : Lereng karang bagian tengah dan atas, juga perairan lagun yang jernih.

Acropora elegantula
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora elegantula
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni korimbosa seperti semak. Cabang horisontal tipis dan menyebar. Aksial
koralitnya jelas.
Warna : Abu-abu dengan warna ujungnya muda.
Kemiripan : A. aculeus, dan A. elseyi.
Distribusi : Perairan Indonesia, Srilanka.
Habitat : Fringing reefs yang dangkal.

Acropora acuminata

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora acuminata
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni bercabang. Ujung cabangnya lancip. Koralit mempunyai 2 ukuran.
Warna : Biru muda atau coklat.
Kemiripan : A. hoeksemai, A abrotanoides.
Distribusi : Perairan Indonesia, Solomon, Australia, Papua New Guinea dan Philipina.Habitat
: Pada bagian atas atau bawah lereng karang yang jernih atau pun keruh.

Acropora micropthalma
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora micropthalma
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni bisa mencapai 2 meter luasnya dan hanya terdiri dari satu spesies. Radial
koralit kecil, berjumlah banyak dan ukurannya sama.
Warna : Abu-abu muda, kadang coklat muda atau krem.
Kemiripan : A. copiosa, A. Parilis, A. Horrida, A. Vaughani, dan A. exquisita.
Distribusi : Perairan Indonesia, Solomon, Australia, Papua New Guinea.Habitat : Reef slope
bagian atas, perairan keruh dan lagun berpasir.

Acropora millepora

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora millepora
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berupa korimbosa berbentuk bantalan dengan cabang pendek yang seragam.
Aksial koralit terpisah. Radial koralit tersusun rapat.
Warna : Umumnya berwarna hijau, orange, merah muda, dan biru.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. convexa, A. prostrata, A. aspera dan A.
pulchra.
Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, Philipina dan Australia.Habitat : Karang ini
umumnya banyak hidup di perairan yang dangkal.

Acropora rosaria

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora rosaria
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni seperti semak, cabang utama mempunyai cabang sekunder, aksial koralit
besar dan berbentuk kubah tetapi tidak panjang. Radial koralit seperti kantung dan semua
koralit mempunyai dinding tebal.
Warna : Umumnya berwarna krem, coklat, biru dan merah muda.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. loripes.
Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal.

Acropora latistella

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora latistella
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk korimbosa atau bergumpal. Aksial koralit biasanya terpisah.
Radial koralit melingkar. Tentakel biasanya setiap hari bertambah panjang.
Warna : Umumnya berwarna krem, keabu-abuan, coklat, hijau dan kuning.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. subulata, A. valid, A. nana dan A. dendrum.
Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan
Australia.Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal.

Acropora digitifera

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora digitifera
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk digitata, umumnya permukaannya rata dengan ukuran bisa
mencapai lebih dari 1 meter. Percabangannya kecil, berbentuk bulat atau pita. Aksial koralit
kecil. Radial koralit berbentuk bulat, memiliki ukuran yang sama, pinggir koloni berwarna
terang.
Warna : Jingga, krem atau kuning, sering berwarna biru muda. Umumnya memiliki warna
krem atau kuning pada ujung koloni.
Kemiripan : A. japonica, A. humilis, A. gemmifera.
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina, Australia, Mikronesia, Jepang, Zanzibar,
Tanzania.Habitat : Di daerah yang bergelombang dan perairan dangkal.

Acropora humillis
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora humillis
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 1 – 7 meter.
Ciri-ciri : Umumnya memiliki korimbosa, percabangan tebal dan memiliki koralit aksial yang
besar serta mempunyai radial koralit dengan dua ukuran.
Warna : Umumnya memiliki warna yang beragam, namun yang paling utama adalah warna
krem, coklat, atau biru.
Kemiripan : Karang ini tidak memiliki kemiripan dengan A. gemmifera dan A. monticulosa.
Distribusi : Tersebar di perairan Indonesia, Laut Merah hingga Amerika Tengah dan sekitar
Australia.
Habitat : Umumnya dijumpai di daerah reef slope dan reef flat.

Acropora hyacinthus

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora hyacinthus
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koralit terlihat seperti piringan. Cabangnya tipis. Radial koralit berbentuk
mangkok.
Warna : Umumnya berwarna krem, coklat, keabu-abuan, hijau, biru dan merah muda.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. cytherea, A. Spicifera dan A.
Tanegashimensis.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, dan Australia.Habitat : Karang ini umumnya
banyak hidup di perairan yang dangkal.

Acropora gemmifera
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora gemmifera
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloninya berbentuk digitata, percabangan tebal, aksial koralit berukuran kecil,
Radial koralit memiliki 2 ukuran biasanya berbaris.
Warna : Jingga, biru, krem atau coklat. Ujung cabang berwarna biru atau putih.
Kemiripan : A. humilis, A. Monticulosa.
Distribusi : Perairan Indonesia, Australia, Philipina, Madagaskar. Habitat : Hidup pada
daerah perairan dangkal dan tahan terhadap kekeringan (daerah pasang surut).

Acropora palifera

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora palifera
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni sepeti piringan berkerak dengan punggung tebal berkolom dan bercabang,
cabang biasanya tegak tetapi secara umum bentuknya horizontal tergantung dari pengaruh
gelombang, tidak ada aksial koralit, koralit lembut.
Warna : Umumnya berwarna krem dan coklat.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. cuneata dan A. elizabethensis.
Distribusi : Tersebar di Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Solomon dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan yang dangkal.
Genus Acropora memiliki jumlah jenis (spesies) terbanyak dibandingkan genus lainnya
pada karang. Karang jenis ini biasanya tumbuh pada perairan jernih dan lokasi dimana terjadi
pecahan ombak. Bentuk koloni umumnya bercabang dan tergolong jenis karang yang cepat
tumbuh, namun sangat rentan terhadap sedimentasi dan aktivitas penangkapan ikan.
Genus Montipora sering ditemukan mendominasi suatu daerah. Sangat tergantung pada
kejernihan suatu perairan. Biasanya berada pada perairan dangkal berkaitan dengan intensitas
cahaya yang diperolehnya dengan bentuk koloni berupa lembaran.

Acropora desalwii

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora desalwii
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk korimbosa dangan percabangan yang padat. Percabangan pada
koloni primer umumnya horisontal dan berbeda dengan koloni lainnya. Percabangannya
memiliki lebih dari satu aksial koralit. Aksial koralit panjang, berbentuk tabung dan
menghadap keatas. Pada daerah berarus aksial koralit berbentuk seperti radial koralit.
Warna : Umumnya berwarna coklat muda, biru, hijau dan memiliki warna yang berbeda pada
bagian ujung/pinggir koloni.
Kemiripan : A. parapharaonis, A. Plana, A. willisae.
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea, Solomon.
Habitat : Daerah perairan dangkal yang terlindung.

Acropora grandis
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora grandis
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni arborescens. Cabang tebal. Pada perairan dangkal cabangnya pendek, pada
perairan yang lebih dalam cabangnya lebih terbuka. Radial koralit ukurannya beragam.
Warna : Coklat tua kemerahan, ujung cabang lebih muda. Warna lain biru, jingga dan hijau.
Kemiripan : A. formosa, dan A. nobilis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina, Madagaskar, Solomon, Australia, Jepang dan
Papua New Guinea.
Habitat : Lereng karang bagian atas dan lagun.

Acropora elseyi

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora elseyi
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni menyerupai pohon cemara Kemiringan cabang beradaptasi dengan
lingkungan Aksial dan radial koralit sama, keduanya kecil dengan dikelilingi dinding yang
tebal.
Warna : Kuning atau krem dengan warna cabang lebih muda.
Kemiripan : A. Carduus dan A. longicyathus.
Distribusi : Perairan Indonesia, , Australia, Papua New Guinea dan Philipina.
Habitat : Fringing reefs dan Lereng karang yang dangkal.

Acropora macrostoma
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora macrostoma
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni korimbosa yang berbentuk plat ukuranya bisamencapai 1 meter. Cabang
runcing panjangnya sampai 15 milimeter. Aksia koralit berbentuk pipa. Radial koralit
ukurannya beragam.
Warna : Abu-abu, merah muda atau biru.
Kemiripan : A. microclados dan A. lamarcki.
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina dan Papua New Guinea.
Habitat : Lereng karang bagian atas.

Acropora kimbeensis

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora kimbeensis
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni seperti semak. Cabangnya runcing dan menghadap ke atas. Aksial koralit
kecil. Radial koralit berbentuk pipa.
Warna : Kuning, krem atau biru..
Kemiripan : A. cerealis dan A. parilis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina, Australia, dan Papua New Guinea.
Habitat : Lagun dan lereng karang bagian atas.
Montipora stilosa

Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora stilosa
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni mengerak atau submasif. Koralit dikelilingi oleh thekal papila. Koeneteum
papila kepermukaan sehingga terlihat seperti tulang.
Warna : Coklat berbintik, krem atau coklat kemerahan.
Kemiripan : M. efflorescens dan M. peltiformis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Kep. Pemba, tanzania, Mesir.
Habitat : Karang ini dijumpai hidup di daerah goba dan daerah yang terlindung.

Montipora aquituberculata

Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora aquituberculata
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni mengerak atau tersusun dari lapisan yang tipis menyerupai corong. Koralit
dikelilingi oleh papila thecal. Koenesteum papila tebal.
Warna : Coklat, krem atau jingga.
Kemiripan : M. crassituberculata, M. peltiformis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Filipina, Kep. Ryukyu-Jepang,
Madagaskar, Tanzania, Kep. Solomon dan Australia.
Habitat : Lingkungan perairan karang yang dangkal.

Montipora digitata

Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora digitata
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloninya digitata atau arborescent dengan cabang menghadap keatas. Koralit
kecil, terutama yang hidup di perairan dangkal. Koenesteum halus.
Warna : Krem muda atau coklat, kadang berwarna merah muda atau biru
Kemiripan : M. samarensis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Filipina, Jepang, Madagaskar, Solomon,
Tanzania dan Australia.
Habitat : Lingkungan karang yang dangkal

Montipora danae

Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora danae
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk plat yang menyerupai kubah. Koralit kecil.
Warna : Coklat muda. Polip berwarna terang.
Kemiripan : M. verrucosa, M. verruculosus, dan M. palawanensis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Filipina, Kep. Ryukyu-Jepang,
Madagaskar, Tanzania, Solomon dan Australia.
Habitat : Lereng karang bagian atas dan lagun.

Montipora tuberculosa

Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora tuberculosa
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni submasif atau berlapis. Koralit kecil. Koralit dipisahkan oleh papila.
Warna : Coklat, hijau, biru terang.
Kemiripan : M. monasteriata.
Distribusi : Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Filipina, Jepang, Tanzania, Madagaskar,
Mesir dan Australia.Habitat : Dapat ditemui hampir di semua lingkungan perairan karang.
Jenis Jenis Terumbu Karang - Indonesia Mempunyai Ratusan bahkan Ribuan
Karang dan Spesies Terumbu karang di dunia hampir terbanyak ada di lautan dan
perairan Indonesia. Terumbu Karang telah menjadi Sesuatu yang di lindungi karena
fungsi dari terumbu karang tersebut sangat banyak.

Jenis Terumbu karang pada umumnya untuk tempat hidup ikan ikan kecil dan
sebagai paru paru dunia. Sudah di bisa di pastikan apabila karang karang di
indonesia rusak Maka Pengaruh pemanasan Global akan semakin meningkat.

1. MONTIPORA STILOSA

Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora stilosa
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni mengerak atau submasif. Koralit dikelilingi оlеh thekal papila.
Koeneteum papila kepermukaan sehingga tеrlіhаt seperti tulang.
Warna : Coklat berbintik, krem atau coklat kemerahan.
Kemiripan : M. efflorescens dan M. peltiformis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Kep. Pemba, tanzania, Mesir.
Habitat : Karang іnі dijumpai hidup dі daerah goba dan daerah уаng terlindung.

2. MONTIPORA AQUITUBERCULATA

Montipora aquituberculataFamily : Acroporidae


Genus : Montipora
Spesies : Montipora aquituberculata
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni mengerak atau tersusun dаrі lapisan уаng tipis menyerupai corong.
Koralit dikelilingi оlеh papila thecal. Koenesteum papila tebal.
Warna : Coklat, krem atau jingga.
Kemiripan : M. crassituberculata, M. peltiformis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Filipina, Kep. Ryukyu-Jepang,
Madagaskar, Tanzania, Kep. Solomon dan Australia.
Habitat : Lingkungan perairan karang уаng dangkal.

3.MONTIPORA DANAE

Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora danae
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk plat уаng menyerupai kubah. Koralit kecil.
Warna : Coklat muda. Polip berwarna terang.
Kemiripan : M. verrucosa, M. verruculosus, dan M. palawanensis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Filipina, Kep. Ryukyu-Jepang,
Madagaskar, Tanzania, Solomon dan Australia.
Habitat : Lereng karang bagian аtаѕ dan lagun.

4.MONTIPORA DIGITATA
Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora digitata
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloninya digitata atau arborescent dеngаn cabang menghadap keatas.
Koralit kecil, tеrutаmа уаng hidup dі perairan dangkal. Koenesteum halus.
Warna : Krem muda atau coklat, kаdаng berwarna merah muda atau biru
Kemiripan : M. samarensis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Filipina, Jepang, Madagaskar,
Solomon, Tanzania dan Australia.
Habitat : Lingkungan karang уаng dangkal.

5.MONTIPORA TUBERCULOSA

Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora tuberculosa
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni submasif atau berlapis. Koralit kecil. Koralit dipisahkan оlеh papila.
Warna : Coklat, hijau, biru terang.
Kemiripan : M. monasteriata.
Distribusi : Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Filipina, Jepang, Tanzania,
Madagaskar, Mesir dan Australia.Habitat : Dараt ditemui hаmріr dі ѕеmuа
lingkungan perairan karang.

6. ACROPORA DESALWII

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora desalwii
Kedalaman : Karang іnі banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk korimbosa dangan percabangan уаng padat.
Percabangan pada koloni primer umumnya horisontal dan berbeda dеngаn koloni
lainnya. Percabangannya memiliki lebih dаrі satu aksial koralit. Aksial koralit
panjang, berbentuk tabung dan menghadap keatas. Pada daerah berarus aksial
koralit berbentuk seperti radial koralit.
Warna : Umumnya berwarna coklat muda, biru, hijau dan memiliki warna уаng
berbeda pada bagian ujung/pinggir koloni.
Kemiripan : A. parapharaonis, A. Plana, A. willisae.
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea, Solomon.
Habitat : Daerah perairan dangkal уаng terlindung.

7. ACROPORA PALIFERA

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora palifera
Kedalaman : Karang іnі banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni sepeti piringan berkerak dеngаn punggung tebal berkolom dan
bercabang, cabang bіаѕаnуа tegak tеtарі secara umum bentuknya horizontal
tergantung dаrі pengaruh gelombang, tіdаk ada aksial koralit, koralit lembut.
Warna : Umumnya berwarna krem dan coklat.
Kemiripan : Sepintas karang іnі mirip dеngаn A. cuneata dan A. elizabethensis.
Distribusi : Tersebar dі Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Solomon dan
Australia.
Habitat : Karang іnі umumnya banyak hidup dі perairan уаng dangkal.

8. ACROPORA HUMILIS

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora humillis
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 1 – 7 meter.
Ciri-ciri : Umumnya memiliki korimbosa, percabangan tebal dan memiliki koralit
aksial уаng besar serta mempunyai radial koralit dеngаn dua ukuran.
Warna : Umumnya memiliki warna уаng beragam, nаmun уаng paling utama аdаlаh
warna krem, coklat, atau biru.
Kemiripan : Karang іnі tіdаk memiliki kemiripan dеngаn A. gemmifera dan A.
monticulosa.
Distribusi : Tersebar dі perairan Indonesia, Laut Merah hіnggа Amerika Tengah dan
sekitar Australia.
Habitat : Umumnya dijumpai dі daerah reef slope dan reef flat.

9. ACROPORA HYACINTHUS
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora hyacinthus
Kedalaman : Karang іnі banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koralit tеrlіhаt seperti piringan. Cabangnya tipis. Radial koralit berbentuk
mangkok.
Warna : Umumnya berwarna krem, coklat, keabu-abuan, hijau, biru dan merah
muda.
Kemiripan : Sepintas karang іnі mirip dеngаn A. cytherea, A. Spicifera dan A.
Tanegashimensis.
Distribusi : Tersebar dаrі perairan Indonesia, dan Australia.Habitat : Karang іnі
umumnya banyak hidup dі perairan уаng dangkal.

10. ACROPORA GEMMIFERA

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora gemmifera
Kedalaman : Karang іnі banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloninya berbentuk digitata, percabangan tebal, aksial koralit berukuran
kecil, Radial koralit memiliki 2 ukuran bіаѕаnуа berbaris.
Warna : Jingga, biru, krem atau coklat. Ujung cabang berwarna biru atau putih.
Kemiripan : A. humilis, A. Monticulosa.
Distribusi : Perairan Indonesia, Australia, Philipina, Madagaskar. Habitat : Hidup
pada daerah perairan dangkal dan tahan terhadap kekeringan (daerah pasang
surut).

11. ACROPORA DIGIFERA

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora digitifera
Kedalaman : Karang іnі banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk digitata, umumnya permukaannya rata dеngаn ukuran
bіѕа mencapai lebih dаrі 1 meter. Percabangannya kecil, berbentuk bulat atau pita.
Aksial koralit kecil. Radial koralit berbentuk bulat, memiliki ukuran уаng sama,
pinggir koloni berwarna terang.
Warna : Jingga, krem atau kuning, ѕеrіng berwarna biru muda. Umumnya memiliki
warna krem atau kuning pada ujung koloni.

12. ACROPORA KIMBEENSIS

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora kimbeensis
Kedalaman : Karang іnі banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni seperti semak. Cabangnya runcing dan menghadap kе atas. Aksial
koralit kecil. Radial koralit berbentuk pipa.
Warna : Kuning, krem atau biru..
Kemiripan : A. cerealis dan A. parilis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina, Australia, dan Papua New Guinea.
Habitat : Lagun dan lereng karang bagian atas.

13. ACROPORA MACROSTOMA

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora macrostoma
Kedalaman : Karang іnі banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni korimbosa уаng berbentuk plat ukuranya bisamencapai 1 meter.
Cabang runcing panjangnya ѕаmраі 15 milimeter. Aksia koralit berbentuk pipa.
Radial koralit ukurannya beragam.
Warna : Abu-abu, merah muda atau biru.
Kemiripan : A. microclados dan A. lamarcki.
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina dan Papua New Guinea.
Habitat : Lereng karang bagian atas.

14. ACROPORA ELSEYI

Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora elseyi
Kedalaman : Karang іnі banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni menyerupai pohon cemara Kemiringan cabang beradaptasi dеngаn
lingkungan Aksial dan radial koralit sama, keduanya kecil dеngаn dikelilingi dinding
уаng tebal.
Warna : Kuning atau krem dеngаn warna cabang lebih muda.
Kemiripan : A. Carduus dan A. longicyathus.
Distribusi : Perairan Indonesia, , Australia, Papua New Guinea dan Philipina.
Habitat : Fringing reefs dan Lereng karang уаng dangkal.

http://perikanan38.blogspot.co.id/2017/11/jenis-jenis-terumbu-karang-part-1.html
Mycedium elephantotus

Family : Pectiniidae
Genus : Mycedium
Spesies : Mycedium elephantotus
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-20 meter.
Ciri-ciri : Koralit laminar. Koenesteum tidak berbintik. Tentakel hanya terdapat pada malam hari.
Warna : Umumnya berwarna coklat, hijau, keabu-abuan dan pink.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan M. robokaki dan M. Umbra.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan yang dangkal.

2 komentar: Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Label: Pectiniidae

Oxypora lacera
Family : Pectiniidae
Genus : Oxypora
Spesies : Oxypora lacera
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter
Ciri-ciri : koralit tipis berupa keping laminar, pada kondisi lingkungan yang turbulen bisa berubah
menjadi tebal. Kosta selalu bergigi.
Warna : Umumnya berwarna coklat.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan O. glabra,O. Convoluta dan Echynophyllia.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal.

1 komentar: Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Label: Pectiniidae

Pectinia paeonia

Family : Pectiniidae
Genus : Pectinia
Spesies : Pectinia paeonia
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 5-15 meter.
Ciri-ciri : kolumella berkembang dengan lambat, septa halus dan lembut.
Warna : Umumnya berwarna bintik coklat, keabu-abuan dan hijau.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan P. alcicornis.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal dan berarus deras.
1 komentar: Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Label: Pectiniidae

Pectinia lactuca

Family : Pectiniidae
Genus : Pectinia
Spesies : Pectinia lactuca
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni submasif. Mereka membentuk dinding–dinding dengan tinggi yang relatif seragam.
Kebanyakan dapat dilihat dari koloni di tengah sampai pinggir.
Warna : Umumnya berwarna keabu-abuan, hijau dan coklat.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan P. maxima dan P. ayleni.
Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal dan berarus deras.

1 komentar: Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Label: Pectiniidae

Galaxea fascicularis
Family : Oculinidae
Genus : Galaxea
Spesies : Galaxea fascicularis
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni kecil berbentuk seperti bantal, koloni besar memiliki ukuran 5 m berbentuk kolumnar
atau masif, koralit memiliki ukuran yang berbeda-beda. Tentakel biasanya ada pada siang hari.
Warna : Umumnya berwarna hijau, keabu-abuan, coklat dan putih.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan G. astreata dan G. cryptoramosa.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal dan berarus deras.

1 komentar: Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Label: Oculinidae

Lobophyllia hemprichii
Family : Mussidae
Genus : Lobophyllia
Spesies : Lobophyllia hemprichii
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni menyerupai helm dan bisa lebih dari 5 meter, koralit paseloid sampai
flabellomeanroid. Septa menempel pada dinding dan kolumella dan memiliki gigi yang tajam. Polip
tebal dan seperti daging.
Warna : Umumnya berwarna kuning dan bintik putih.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan L. dentatus, L. corymbosa dan L. robusta.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, Jepang, Madagaskar, Philipina, Papua New Guinea,
Tanzania dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal dan berarus deras.

1 komentar: Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Label: Mussidae
Lobophyllia corymbosa

Family : Mussidae
Genus : Lobophyllia
Spesies : Lobophyllia corymbosa
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk plat, ukuran koloni bisa mencapai 2 meter, memiliki kalik yang dalam
dengan dinding yang halus. Septa yang terletak didekat dinding umumnya tebal. Septa yang didalam
kalik tipis, dan septa yang ada didekat dinding tebal.
Warna : Coklat kehijauan, abu-abu.
Kemiripan : L. dentatus
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina, Australia, Papua New Guinea, Jepang, Solomon, Tanzania
dan Madagaskar.
Habitat : Reef slopes bagian atas.

http://tkarang.blogspot.co.id/
Pengertian dan Jenis-jenis Terumbu
Karang
Posted by Hewanpedia | Aug 28, 2017 | Edukasi | 0 |

Terumbu Karang mempunyai berbagai definisi berdasarkan ahli yang menggunakannya.


Bagi ahli geologi terumbu karang merupakan struktur batuan sedimen dari kapur (kalsium
karbonat) di dalam laut, atau disebut singkat dengan terumbu. Bagi ahli biologi terumbu
karang merupakan suatu ekosistem yang dibentuk dan didominasi oleh komunitas karang.
Sebagai jalan tengahnya dicarikan definisi netral yang dapat digunakan oleh semua orang.
Definisi terumbu karang yang netral adalah struktur fisik yang berasal dari sedimentasi
biogenik kalsium karbonat di dalam laut.
Istilah ‘terumbu karang’ sering dikacaukan penggunaannya dengan ‘karang’. Karang adalah
kelompok hewan dari ordo Scleractinia yang menghasilkan kapur sebagai pembentuk utama
terumbu. Terumbu adalah batuan sedimen kapur di laut, yang juga meliputi karang hidup dan
karang mati yang menempel pada batuan kapur tersebut. Sedimentasi kapur di terumbu dapat
berasal dari karang maupun dari algae. Secara fisik terumbu karang adalah terumbu yang
terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh karang. Di Indonesia semua terumbu berasal dari
kapur yang sebagian besar dihasilkan karang. Kerangka karang mengalami erosi dan
terakumulasi menempel di dasar terumbu.

Dalam banyak publikasi internasional ‘terumbu karang’ sering juga disebut secara singkat
dengan ‘terumbu’ saja karena keduanya sama artinya, misalnya ‘ikan terumbu karang’
disebut sebagai ‘ikan terumbu’. Di Indonesia, sebagian penulis menggunakan istilah ‘ikan
karang’ yang tidak dikenal secara internasional dan salah. Jenis-jenis karang
meliputi: Acropora spp, Porites spp., Favia spp. dan seterusnya. Jenis-jenis terumbu atau
terumbu karang meliputi atoll, terumbu penghalang, dan terumbu tepi.

Di dalam terumbu karang, karang adalah insinyur ekosistemnya. Sebagai hewan yang
menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya,karang merupakan komponen yang terpenting
dari ekosistem tersebut. Baik buruknya kondisi suatu ekossistem terumbu karang dilihat dari
komunitas karangnya. Kehadiran karang di terumbu akan diikuti oleh kahadiran ratusan biota
lainnya (ikan, invertebrata, algae), sebaliknya hilangnya karang akan diikuti oleh perginya
ratusan biota penghuni terumbu karang. Disamping menghasilkan sedimen kapur pembentuk
terumbu, karang juga meningkatkan kompleksitas dan produktivitas ekosistem. Karang
kadangkala disebut juga sebagai karang batu (karang yang keras seperti batu) atau karang
terumbu (karang yang menghasilkan kapur pembentuk terumbu). Hal ini untuk
membedakannya dengan karang lunak. Jika istilah karang digunakan secara sendiri maka itu
mengacu pada karang batu atau karang terumbu, bukan karang lunak. Karang mendapatkan
makanan sebagian besar (>70%)dari algae zooxanthellae yang terdapat di dalam tubuhnya
sedangkan sisanya ia dapat memakan plankton atau bahkan sedimen.

Terumbu karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut utama,
disamping hutan mangrove dan padang lamun. Terumbu karang dan segala kehidupan yang
ada didalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia yang
tak ternilai harganya. Diperkirakan luas terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia
adalah lebih dari 60.000 km2, yang tersebar luas dari perairan Kawasan Barat Indonesia
sampai Kawasan Timur Indonesia (Walters, 1994 dalam Suharsono, 1998).

Indonesia merupakan tempat bagi sekitar 1/8 dari terumbu karang Dunia (Cesar 1997) dan
merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman biota perairan dibanding dengan negara-
negara Asia Tenggara lainnya.

Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara
ekologi maupun ekonomi. Menurut Cesar (1997) estimasi jenis manfaat yang terkandung
dalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat
tidak langsung.

Baca Pengetahuan Terkait Ciri dan Cara Membedakan Burung Prenjak Kepala Merah Jantan dan
Betina
Manfaat dari terumbu karang yang langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah
pemanfaatan sumber daya ikan, batu karang, pariwisata, penelitian dan pemanfaatan biota
perairan lainnya yang terkandung di dalamnya. Sedangkan yang termasuk dalam
pemanfaatan tidak langsung adalah seperti fungsi terumbu karang sebagai penahan abrasi
pantai, keanekaragaman hayati dan lain sebagainya.

Biologi Karang

Pada ekosistem terumbu karang, karang batu mempunyai arsitektur yang mengagumkan yang
menyediakan banyak habitat bagi ribuan penghuni ekosistem terumbu karang yang lainnya,
misalnya ikan, algae, dan invertebrata. Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang
disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang
mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan
dikelilingi oleh Tentakel.

Namun pada kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi
banyak individu yang disebut koloni (Sorokin, 1993). Berdasarkan kepada kemampuan
memproduksi kapur maka karang dibedakan menjadi dua kelompok yaitu karang hermatipik
dan karang ahermatipik. Karang hermatifik adalah karang yang dapat membentuk bangunan
karang yang dikenal menghasilkan terumbu dan penyebarannya hanya ditemukan didaerah
Tropis. Karang ahermatipik tidak menghasilkan terumbu dan ini merupakan kelompok yang
tersebar luas diseluruh dunia.

Perbedaan utama karang Hermatipik dan karang ahermatipik adalah adanya Simbiosis
mutualisme antara karang hermatipik dengan zooxanthellae, yaitu sejenis algae Uniselular
(Dinoflagellata unisular), seperti Gymnodinium microadriatum, yang terdapat di jaringan-
jaringan polip binatang karang dan melaksanakan Fotosintesis. Hasil samping dari aktivitas
ini adalah endapan kalsium karbonat yang struktur dan bentuk bangunannya khas. Ciri ini
akhirnya digunakan untuk menentukan jenis atau spesies binatang karang. Karang hermatipik
mempunyai sifat yang unik yaitu perpaduan antara sifat hewan dan tumbuhan sehingga arah
pertumbuhannya selalu bersifat Fototropik positif.

Umumnya jenis karang ini hidup di perairan pantai /laut yang cukup dangkal dimana
penetrasi cahaya matahari masih sampai ke dasar perairan tersebut. Disamping itu untuk
hidup binatang karang membutuhkan suhu air yang hangat berkisar antara 25-32°C
(Nybakken, 1982). Menurut Veron (1995) terumbu karang merupakan endapan massif
(deposit) padat Kalsium (CaCo3) yang dihasilkan oleh karang dengan sedikit tambahan dari
alga berkapur (Calcareous algae) dan organisme -organisme lain yang mensekresikan kalsium
karbonat (CaCo3).

Dalam proses pembentukan terumbu karang maka karang batu (Scleractina ) merupakan
penyusun yang paling penting atau hewan karang pembangun terumbu (reef -building corals).
Karang batu termasuk ke dalam Kelas Anthozoa yaitu anggota Filum Coelenterata yang
hanya mempunyai stadium polip. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu
Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul,
Morfologi dan Fisiologi. Hewan karang sebagai pembangun utama terumbu adalah
organisme laut yang efisien karena mampu tumbuh subur dalam lingkungan sedikit nutrien
(oligotrofik).

Menurut Sumich (1992) dan Burke et al. (2002) sebagian besar spesies karang melakukan
simbiosis dengan alga simbiotik yaitu zooxanthellae yang hidup di dalam jaringannya. Dalam
simbiosis, zooxanthellae menghasilkan oksigen dan senyawa organik melalui fotosintesis
yang akan dimanfaatkan oleh karang, sedangkan karang menghasilkan komponen inorganik
berupa nitrat, fosfat dan karbon dioksida untuk keperluan hidup zooxanthellae.

Baca Pengetahuan Terkait 10 Fakta Menarik Tentang Burung Hantu

Selanjutnya Sumich (1992) menjelaskan bahwa adanya proses fotosintesa oleh alga
menyebabkan bertambahnya produksi kalsium karbonat dengan menghilangkan karbon
dioksida dan merangsang reaksi kimia sebagai berikut: Ca (HCO3) CaCO3 + H2CO3 H2O +
CO2 Fotosintesa oleh algae yang bersimbiose membuat karang pembentuk terumbu
menghasilkan deposist cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat, kira-kira 10 kali lebih
cepat daripada karang yang tidak membentuk terumbu (ahermatipik) dan tidak bersimbiose
dengan zooxanthellae.
Veron (1995) dan Wallace (1998) mengemukakan bahwa ekosistem terumbu karang adalah
unik karena umumnya hanya terdapat di perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan
lingkungan hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi dan memerlukan
kualitas perairan alami (pristine). Demikian halnya dengan perubahan suhu lingkungan akibat
pemanasan global yang melanda perairan tropis di tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan
karang (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. Suharsono
(1999) mencatat selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di
perairan Indonesia adalah 2-3°C di atas suhu normal.

Indo-Pasifik

Regional Indo-Pasifik terbentang mulai dari Indonesia sampai ke Polinesia dan Australia lalu
ke bagian barat ialah Samudera Pasifik sampai Afrika Timur. Regional ini merupakan
bentangan terumbu karang yang terbesar dan terkaya dalam hal jumlah spesies karang, ikan,
dan moluska.
Berdasarkan bentuk dan hubungan perbatasan tumbuhnya terumbu karang dengan daratan
(land masses) terdapat tiga klasifikasi terumbu karang atau yang sampai sekarang masih
secara luas dipergunakan.

1. Terumbu atau Reef

Endapan masif batu kapur (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang utamanya
dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain yang mensekresi kapur, seperti alga
berkapur dan Mollusca. Konstruksi batu kapur biogenis yang menjadi struktur dasar suatu
ekosistem pesisir. Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah punggungan laut yang
terbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang masuh hidup)di laut dangkal.

2. Karang atau Coral

Disebut juga karang batu (stony coral), yaitu hewan dari Ordo Scleractinia, yang mampu
mensekresi CaCO3. Karang adalah hewan klonal yang tersusun atas puluhan atau jutaan
individu yang disebut polip. Contoh makhluk klonal yang akrab dengan kita adalah tebu atau
bambu yang terdiri atas banyak ruas. Karang terdiri atas banyak polip seperti bambu terdiri
atas banyak ruas tersebut.

3. Karang terumbu

Pembangun utama struktur terumbu, biasanya disebut juga sebagai karang hermatipik
(hermatypic coral) atau karang yang menghasilkan kapur. Karang terumbu berbeda dari
karang lunak yang tidak menghasilkan kapur, berbeda dengan batu karang (rock) yang
merupakan batu cadas atau batuan vulkanik.

4. Terumbu karang

Ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur
(CaCO3) khususnya jenis-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota
yang hidup di dasar lainnya seperti jenis-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata,
Polikhaeta, Porifera, dan Tunikata serta biota-biota lain yang hidup bebas di perairan
sekitarnya, termasuk jenis-jenis Plankton dan jenis-jenis nekton

Jenis-jenis terumbu karang


1. Terumbu karang tepi (fringing reefs)

Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-
pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke
atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini
berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang
mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah
secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).
Baca Pengetahuan Terkait Makhluk yang Dapat Bertahan Hidup di Dalam Bunker Nuklir Bertahun-
tahun

2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)

Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52 km ke arah
laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang
membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan
kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan
membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan Tengah (Bintan,
Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).

3. Terumbu karang cincin (atolls)

Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulaupulau vulkanik
yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Menurut Darwin,
terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang penghalang, dengan
kedalaman rata-rata 45 meter. Contoh: Taka Bone Rate (Sulawesi), Maratua (Kalimantan
Selatan), Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua)

4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)

Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island).
Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu
geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara
horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan Seribu (DKI
Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh

Zona Terumbu Karang


1. Windward reef (terumbu yang menghadap angin)

Windward merupakan sisi yang menghadap arah datangnya angin. Zona ini diawali oleh reef
slope atau lereng terumbu yang menghadap ke arah laut lepas. Di reef slope, kehidupan
karang melimpah pada kedalaman sekitar 50 meter dan umumnya didominasi oleh karang
lunak. Namun, pada kedalaman sekitar 15 meter sering terdapat teras terumbu atau reef front
yang memiliki kelimpahan karang keras yang cukup tinggi dan karang tumbuh dengan subur.

Mengarah ke dataran pulau atau gosong terumbu (patch reef), di bagian atas reef front
terdapat penutupan alga koralin yang cukup luas di punggungan bukit terumbu tempat
pengaruh gelombang yang kuat. Daerah ini disebut sebagai pematang alga atau algal ridge.
Akhirnya zona windward diakhiri oleh rataan terumbu (reef flat) yang sangat dangkal.

2. Leeward reef (terumbu yang membelakangi angin)

Leeward merupakan sisi yang membelakangi arah datangnya angin. Zona ini umumnya
memiliki hamparan terumbu karang yang lebih sempit daripada windward reef dan memiliki
bentangan goba (lagoon) yang cukup lebar. Kedalaman goba biasanya kurang dari 50 meter,
namun kondisinya kurang ideal untuk pertumbuhan karang karena kombinasi faktor
gelombang dan sirkulasi air yang lemah serta sedimentasi yang lebih besar.
Read more: https://hewanpedia.com/pengertian-dan-jenis-jenis-terumbu-karang/#ixzz5DVT1pkF8

https://hewanpedia.com/pengertian-dan-jenis-jenis-terumbu-karang/

Anda mungkin juga menyukai