Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU 4

MATA KULIAH ANALISIS PROSES BISNIS

Dosen Pengampu : I Made Ardwi Pradnyana, S.T., M.T.

DISUSUN OLEH :

I Made Agung Santoso (1815091058)


KELAS (B)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019
Tugas 4: Individu

Mata Kuliah : Analisis Proses Bisnis

Kode Mata Kuliah : SIF1220

SKS : 3 SKS

Dosen Pengampu : I Made Ardwi Pradnyana, S.T., M.T.

Deskripsi Tugas

1. Buatlah resume untuk materi

a. Value Chain atau Rantai Nilai

b. RACI Chart

2. Jawaban diketik dan dikumpulkan dalam bentuk softcopy pada e-learning sampai
Rabu, 14 Maret2019. Perhatikan batas waktu pengumpulan tugas ini. Tidak ada
pengumpulan tugas susulan.

3. Ingatlah selalu mencantumkan daftar referensi/ pustaka yang digunakan atau


dijadikan acuan dalam penyelesaian tugas ini. Dilarang menggunakan referensi
dari Blog, Wikipedia atau sumber lain yang kebenarannya masih disangsikan.
Diijinkan menggunakan referensi Artikel jurnal, prosiding, buku, laporan,
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, website resmi.

4. Kurangi mengeluh, selamat berkarya.

5. Terimakasih.
Resume Value Chain atau Rantai Nilai

A. Pengertian Value Chain atau Rantai Nilai

Value chain atau rantai nilai adalah sebuah konsep yang diperkenalkan oleh
Porter untuk menganalisis aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam
menawarkan suatu produk ke pasar. Tujuan strategis dari konsep ini adalah untuk
menciptakan nilai lewat aktivitas - aktivitas yang ada, yang berujung pada
keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

Aktivitas-aktivitas dalam Value chain dibagi dalam 2 jenis, yaitu:

1. Primary activities:

 Inbound logistics, adalah aktivitas yang berhubungan dengan penanganan


material sebelum digunakan.

 Operations, adalah akivitas yang berhubungan dengan pengolahan input


menjadi output.

 Outbound logistics, adalah aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan


produk ke tangan konsumen.

 Marketing and sales, adalah aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan


konsumen agar tertarik untuk membeli produk. Service: aktivitas yang
mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk.

2. Supported activities:

 Firm Infrastructure, yaitu suatu aktivitas yang terdiri dari departemen -


departemen atau fungsi-fungsi (akuntansi, keuangan, perencanaan, dan
sebagainya) yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian -
bagiannya menjadi sebuah kesatuan.

 Human Resources Management, adalah Pengaturan sumber daya manusia


mulai dari perekrutan, kompensasi, sampai pemberhentian.

 Technology Development, adalah pengembangan peralatan, software,


hardware, prosedur, didalam transformasi produk dari input menjadi output.

 Procurement, yaitu berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya.


B. Model Value Chain

Setiap aktivitas dari value chain adalah batu bata untuk membangun
keunggulan kompetitif. Porter memetakan model value chain sebagai satu
rangkaian yang terdiri dari dua bagian: Aktivitas utama (primary activities) dan
aktivitas pendukung (support activities).

Aktivitas utama adalah aktivitas yang terlibat secara langsung dalam proses
penciptaan nilai. Seperti misalnya pemilihan bahan baku, pengolahan, produksi,
penjualan. Di setiap aktivitas tersebut ada kesempatan untuk menciptakan
diferensiasi ataupun minimalisir biaya.

Setiap aktivitas utama memerlukan dukungan hal tertentu untuk bisa berjalan.
Seperti karyawan, teknologi, infrastruktur, dan lainnya. Hal inilah yang
dimaksudkan Porter sebagai aktivitas pendukung.

Di ujung model tersebut ada “margin“, keuntungan perusahaan. Bagi


keunggulan kompetitif cost leadership, hal ini didapat dari minimalisir biaya.
Semakin besar biaya dihemat, maka semakin besar juga margin yang didapat.
Sedangkan bagi keunggulan diferensiasi, margin didapat dari nilai yang dijual pada
pembeli. Semakin tinggi nilai dari suatu barang, maka perusahaan bisa menjualnya
dengan harga tinggi.

A. Value Chain Roman

Perlu ditegaskan bahwa ini bukanlah suatu relasi roman yang melibatkan
rantai. Dalam konteks roman, istilah value chain diterjemahkan sebagai aktivitas
yang dilakukan subjek dalam usahanya menaklukkan target, setidaknya ada empat
aktivitas utama roman. Aktivitas itu adalah: perkenalan, pendekatan,
pengungkapan atau level up dari suatu hubungan, dan mempertahankan
hubungan.

Pada awalnya individu akan berkenalan dengan seseorang yang mungkin masih
asing. Lalu selanjutnya ada proses saling mengenal, pendekatan, kompromi, dan
pemahaman karakter. Kemudian setelahnya masuk ke fase selanjutnya:
pengungkapan ekspresi roman (level-up). Ini adalah aktivitas ketika subjek
bermaksud untuk meng-upgrade hubungan ke tingkat selanjutnya. Di fase ini,
subjek menunggu respon dari objek apakah akan ditingkatkan statusnya, dijebak
dalam zona pertemanan (friendzone), atau ditolak dan berhenti di sana. Jika sang
subjek cukup beruntung, maka dia akan memasuki fase baru dan tantangan
selanjutnya adalah mempertahankan hubungan. Di sinilah kisah roman itu diuji dan
jika mereka berhasil mengatasi fase ini, maka kembalilah pada fase pertama,
mengenal lagi pasangannya.
Siklus ini terus berulang. Mulai dari belum kenal hingga level-up ke proses
pacaran, pertunangan, perkawinan, membangun keluarga, memiliki anak-cucu,
pesta perak atau emas, dan bahkan hingga tidak ada lagi istilah atau momen
spesifik digunakan. Aktivitas utama tersebut akan lebih efektif jika ada aktivitas
pendukungnya. Aktivitas pendukung roman tersebut meliputi:

 Pengembangan diri (self-development)

Tentang mengasah kapabilitas sehingga keunggulan kompetitif semakin


menonjol. Bagaimana agar semakin kaya, cantik, tampan, unik, dan lainnya.

 Infrastruktur

Peralatan atau fasilitas tertentu yang menunjang operasi aktivitas utama


secara langsung. Misalnya: telepon untuk berkomunikasi, dan lainnya.

 Pembangunan citra (manajemen artefak).

Pengelolaan medium untuk membantu mengkomunikasikan


keunggulannya. Seperti penggunaan moda transportasi (kendaraan) tertentu,
asesoris tertentu, merk tertentu, dan hal lainnya yang pada intinya berguna
untuk merepresentasikan kesan tertentu.

Pemilihan mobil dibanding motor secara logis menampilkan keunggulan


finansial. Atau gaya berpakaian yang tidak necis, kasual, bisa mewakili sosok
diferensiasi karakter santai. Manajemen artefak menekankan pentingnya
penciptaan physical evidence atau bukti fisik sebagai representasi nyata dari
keunggulan kompetitif.
Resume RACI Chart

A. Pengertian RACI

RACI merupakan singkatan dari Responsible, Accountable, Consulted


dan Informed. Metode RACI biasanya disajikan dalam Chart Matrix (Bagan Matriks)
sehingga sering disebut juga dengan RACI Chart atau RACI Chart Matrix. RACI
adalah tools yang digunakan untuk mengidentifikasi roles dan responsibility tim
selama proyek berlangsung, tool manajemen RACI sangat membantu sebuah
proyek dimana ada banyak orang yang terlibat dalam pekerjaan atau dalam
pembuatan keputusan, tetapi tanggung jawab masing-masing tim belum jelas. RACI
membantu mengidentifikasi tanggung jawab dan menghindari kebingungan
tentang roles dan responsibility masing-masing tim.

B. Empat Parameter RACI Chart

 Responsible: Orang yang melakukan kegiatan atau pekerjaan. Biasanya hanya


satu orang sebagai “R”, dan dapat didelegasikan kepada orang lain untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut.

 Accountable: Orang yang bertanggung jawab untuk mereview dan menyetujui


(approval) dari pekerjaan “R”.

 Consulted:Mereka yang memberikan umpan balik, saran dan rekomendasi


terhadap sebuah pekerjaan. Itu dibutuhkan untuk memastikan bahwa
pekerjaan dilaksanakan dengan benar, sesuai spesikasi dan prosedur.

 Informed:Mereka yang harus tahu setiap kemajuan proyek, karena pekerjaan


mereka dipengaruhi oleh keputusan dan mungkin harus melakukan perubahan
akibat dari revisi pekerjaan. Komunikasi satu arah.

C. Langkah-langkah Pembuatan RACI Chart

1. Mengidentifikasikan proses dan fungsi pekerjaan yang diinginkan dalam


menyelesaikan masalah yang dihadapi. Proses permasalahan tersebut perlu
diselidiki dan dipelajari secara menyeluruh dan menetapkan objektif atau
tujuan yang ingin dicapainya.

2. Mengidentifikasikan peran dan fungsi pekerjaan yang harus dilakukan,


mengidentifikasikan –pihak-pihak yang terkena dampak permasalahan tersebut
dan siapa yang harus melakukan pekerjaan tersebut.

3. Menetapkan orang yang melaksanakan tugas atau pekerjaan. Manajemen perlu


menetapkan peran dan tanggung jawab untuk masing-masing individu.
4. Mengidentifikasikan orang yang melaksanakan tugas/pekerjaan (Responsible)
dan pihak-pihak yang dimasukan kedalam daftar A (accountable), C (consulted)
dan I (informed). Pada Diagram RACI ini, hanya ada satu orang/pihak pelaksana.
Sedangkan A, C dan I dapat terdiri dari 2 pihak atau lebih.

5. Meninjau kembali tugas-tugas tersebut sehingga tidak terjadi penggandaan


kerja dan proses.
Daftar Pustaka

Anonim. (2016, April 18). Mengenal RACI Matrix – Roles and Responsibilities Guidance.
Retrieved from projectnowadays.com: http://projectnowadays.com/mengenal-
raci-matrix-roles-responsibilities-guidance/
Davie, A. A. (2017, Desember 17). Apa yang dimaksud dengan analisis rantai nilai atau
value chain analysis? Retrieved from dictio.id: https://www.dictio.id/t/apa-
yang-dimaksud-dengan-analisis-rantai-nilai-atau-value-chain-analysis/14553/2
Kho, B. (2016, November 8). Pengertian RACI Chart dan Cara Membuatnya. Retrieved
from ilmumanajemenindustri.com:
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-raci-chart-dan-cara-
membuatnya/
LEODAPHNE. (2015, Oktober 13). Rantai Nilai (Value Chain). Retrieved from
leodaphne.wordpress.com:
https://leodaphne.wordpress.com/2015/10/13/miaw-rantai-nilai-value-chain/

Anda mungkin juga menyukai