Anda di halaman 1dari 2

Soal peradilan islam

1.Jelaskan Bentuk Peradilan pada masa bani umayyah?

Adapun instansi dan tugas kekuasaan kehakiman dimasa Bani Umayah ini dapat dikategorikan
menjadi tiga badan,

a. al-Qadhaa

b. al-Hisbah

c. al-Nadhar fi al-Mazhalim

al-Qadhaa’ merupakan tugas qadhi dalam menyelesaikan perkara-perkara yang berhubungan


dengan agama

al-Hisbah merupakan tugas al-muhtasib (kepala hisbah) dalam menyelesaikan perkara-perkara


umum dan soal-soal pidana yang memerlukan tindakan cepat.

al-Nadhar fi al-Mazhalimmerupakan mahkamah tinggi atau mahkamah banding dari mahkamah


di bawahnya (al-qadha dan al-Hisbah). Lembaga ini juga dapat mengadili para hakim dan pembesar
Negara yang berbuat salah.

Dalam pengadilan kategori ini dalam melakukan sidangnya langsung dibawah pimpinan
Khalifah.dalam menjalankan tugasnya sebagai ketuamahkamah mazhalim saat itu Khalifah Abdul
Malik bin Marwan dibantu oleh orang pejabat penting lainnya, yaitu:

1.pembela

2.hakim

3. ahli fiqih

4 sekertaris

5.saksi

Jadi, sistem peradilan pada masa Bani Umayah telah berjalan dengan detail dan kuatnya putusan
yang diambil oleh hakim dalam menetapkan suatu perkara.

2.sebutkan dan jelaskan 3 priode besar pada masa bani abasiyah?

1. Priode pertama adalah priode kekuatan (kejayaan)kerajaan yang ditandai dengan kehebatannya
dalam bidang pengembangan ilmupengetahuan dan pengembangan peradaban Islam. Priode ini
berlangsung dari tahun132 H sampai dengan 247 H. Ibukota kerajaan dipindahkan dari Damaskus
(padaDinasti Bani Umayyah) ke Anbar di Irak pada masa As-Saffah dan dipindahkan lagike Bagdad pada
masa Abu al-Mansur tahun 147 H dan kemudian pindah lagi keSamura (Surra man artinya yang melihat
akan senang) pada masa Al-Muâtashim binHarun al-Rasyid pada tahun 221 H.

2. Priode kedua adalah ditandai dengan kuatnyapengaruh orang-orang Turki pada Khalifah yang
dimulai dengan terbunuhnyaAl-Mutawakkil Sang Khalifah dan diganti oleh anaknya Al-Muâtashim pada
tahun247 H dan tetaplah Sammura sebagai ibukota kerajaan hingga dipindahkannyaibukota kerajaan ke
Bagdad untuk kedua kalinya oleh Al-Muâtadid Billah padatahun 279 H. Satu hal yang perlu dicatat bahwa
pada masa ini posisi golonganArab sangat lemah sebab keturunan Persia telah masuk pada kerajaan
pada masaAl-Maâmun kemudian keturunan Turki pada masa Al-Muâtashim, kemudian berlangsungpada
masa Al-Buwaihi dan Saljuk hingga wafatnya Sultan Masâud Al-Saljuki padatahun 590 H. Dan setelah itu
terbebaslah kerajaan Abbasiyah dari pengaruh Turkidan Persia hingga datangnya Hulagu Raja tartar ke
Bagdad dan membunuhAl-Muâtashim Billah Khalifah terakhir Bani Abbasiyah di Irak pada tahun 656 H.

3. Priode ketiga ditandai dengan berpindahnyaKhalifah ke Mesir pada tahun 659 H yang ditandai
dengan pengangkatanAl-Mustaushin dan orang-orang sesudahnya. Khalifah ini bertahan hingga
wafatnyaAl-Mutawakkil Ali bin Al-Mustamsik pada tahun 995 H. Priode ini posisi khalifahsangat lemah
sebab khalifah hanyalah sekedar simbol, sementara kekuatan adapada kerajaan-kerajaan kecil. Kondisi ini
semacam negara federal di zaman modern.

Anda mungkin juga menyukai