Anda di halaman 1dari 12

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL DAN JURNAL NASIONAL

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

SAP 4

OLEH: KELOMPOK 3
IDA AYU AGUNG EMAWATI (1781611009 / 09)
LUH GDE MERTA WIDYA SANTHI (1781611012 / 11)
NI LUH PUTU UTTARI PREMANANDA (1781611013 / 12)
ANAK AGUNG TRI MEGAWATI (1781611024 / 22)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah
diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Review Jurnal Internasional dan
Jurnal Nasional Etika Bisnis dan Profesi dengan topik Gender Equality in the Accounting
Profession: One Size Fits All dan Pengaruh Gender dan Pengalaman Audit terhadap Audit
Judgment dengan tepat waktu. Kami harapkan review jurnal ini dapat memberikan manfaat
dan wawasan dalam kegiatan proses belajar mengajar
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan review jurnal ini. Kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak
kami harapkan untuk peningkatan kualitas review jurnal kami selanjutnya. Atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.

Denpasar, September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL


Gender Equality in the Accounting Profession: One Size Fits All
A. JUDUL ARTIKEL ...............................................................................................................1
B. NAMA PENULIS ................................................................................................................1
C. NAMA PUBLIKASI JURNAL ...........................................................................................1
D. VOLUME, NOMOR, DAN TAHUN TERBIT ARTIKEL .................................................1
E. ISU/ POKOK PERMASALAHAN .....................................................................................1
F. TUJUAN PENELITIAN ......................................................................................................2
G. VARIABEL PENELITIAN .................................................................................................2
H. METODE ANALISIS ..........................................................................................................3
I. TEMUAN/ PEMBAHASAN ...............................................................................................3
J. KRITIK DAN SARAN ........................................................................................................4
K. DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................4

REVIEW JURNAL NASIONAL


Pengalaman Audit terhadap Audit Judgment
A. JUDUL ARTIKEL ...............................................................................................................5
B. NAMA PENULIS ................................................................................................................5
C. NAMA PUBLIKASI JURNAL ...........................................................................................5
D. VOLUME, NOMOR, DAN TAHUN TERBIT ARTIKEL .................................................5
E. ISU/ POKOK PERMASALAHAN .....................................................................................5
F. TUJUAN PENELITIAN ......................................................................................................6
G. VARIABEL PENELITIAN .................................................................................................6
H. METODE ANALISIS ..........................................................................................................8
I. TEMUAN/ PEMBAHASAN ...............................................................................................8
J. KRITIK DAN SARAN ........................................................................................................9
K. DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................9

iii
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
Gender Equality in the Accounting Profession: One Size Fits All
(Antoinette Flynn, Emily Kate Earlie,S dan Christine Cross)

A. JUDUL ARTIKEL
Judul artikel adalah “Gender Equality in the Accounting Profession: One Size Fits All”.

B. NAMA PENULIS
Nama penulis artikel adalah Antoinette Flynn, Emily Kate Earlie,S dan Christine Cross.

C. NAMA PUBLIKASI JURNAL


Nama jurnal dari artikel yang akan direview adalah Gender in Management: An
International Journal.

D. VOLUME, NOMOR, DAN TAHUN TERBIT ARTIKEL


Volume dari Artikel ini adalah volume 30, nomor 6 tahun 2015, halaman 479-499.

E. ISU/ POKOK PERMASALAHAN


Penelitian terbaru telah mengkonfirmasi bahwa perempuan mengalami diskrimasi
berdasarkan gender atau ras dalam proses akuntansi. Terdapat beberapa kendala yang
dihadapi akuntan perempuan yang dapat menghambat karir mereka yaitu pekerjaan yang
berlebihan, keterbatasan pengetahuan pengetahuan internasional, beban tanggung jawab
keluarga. Dengan konteks teks seperti ini, para penulis akan meneliti persepsi akuntan
perempuan tentang perkembangan karier wanita, dimana akuntan perempuan Irlandia
berusaha untuk mengembangkan karier mereka. Pengembangan karir, wanita bersumber
dari kesadaran dan prestasi. Praktik-praktik perusahaan utama yang digunakan untuk
melegitimasi didominasi laki-laki dan membatasi kemajuan perempuan. Bersamaan
dengan itu, para wanita mengungkapkan bahwa faktor keibuan akan menghambat karir
mereka. Kendala utama untuk kemajuan karier perempuan adalah pengecualian dari
jaringan formal dan informal. Konsep jaringan didominasi laki-laki dan di banyak
organisasi, konsep jaringan dipahami oleh laki-laki. Konsep jaringan menjadi semakin
penting dalam memungkinkan kemajuan perusahaan kedepannya. Pada tahap inilah para
wanita mengalami hambatan terbesar untuk kemajuan kariernya.

1
Akuntansi sebagai mikrokosmos sosial mencerminkan ketidaksetaraan gender
struktural dalam masyarakat modern. Memang, secara historis, akuntan wanita telah
berjuang untuk mengatasi hambatan dari struktur sosial yang kaku, diskriminasi, kesalah
pahaman, dan konflik yang berbeda-beda. Jenis kelamin terus memiliki pengaruh
dramatis pada karier akuntan profesional. Dalam masyarakat yang sangat menghargai
pekerja dengan karier yang tak pernah terputus, menghukum orang-orang yang bersekutu
dengan kehidupan kerja, ciri-ciri akuntan yang berhasil adalah jam kerja yang panjang,
kerja terus-menerus, kecerdasan intelektual.

F. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris perkembangan
karir baik akuntan laki-laki maupun akuntan perempuan dalam profesinya menjadi
seorang akuntan di Irlandia. Penelitian ini ditetapkan di dalam konteks yang terbukti
dalam proporsi total dari kasus yang ada di seluruh dunia.
G. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel bebas
Persepsi dinilai dari akuntan laki-laki dan perempuan dinilai dari beberapa dimensi
sebagai berikut.
a. Memiliki anak
b. Usia
c. Management Group
d. Pendidikan
e. Kualifikasi Akuntansi
f. Jabatan
g. Disiplin Ilmu
2. Variabel terikat
Perkembangan karir diukur melalui serangkaian pertanyaan yang secara garis besar
meliputi:
a. Persepsi gender terkait hambatan karir,
b. Fleksibilitas pengaturan kerja.
c. Dampak networking terhadap peningkatan jenjang karir.

2
H. METODE ANALISIS
Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling yakni convenience
dan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala
Likert 5 poin. Kuesioner dikirimkan kepada 250 responden akuntan professional namun
hanya 63 yang merespon (25 persen dari kuesioner yang dikirimkan). Pengujian
dilakukan menggunakan T-test dan cross-tabulation.

I. TEMUAN/ PEMBAHASAN
1. Ketika ditanya apakah "jenis kelamin mepengaruhi kemampuan seseorang untuk
jaringan dalam akuntansi profesi ”, 82,5% responden tidak setuju (94,1% pria dan 65,2%
wanita). Mereka yang setuju dengan pernyataan ini menjelaskan bahwa jaringannya
masih sangat berorientasi pada laki-laki dan banyak pekerjaan dilakukan di lapangan
atau di pertandingan rugby. Analisis responden mengungkapkan bahwa, rata-rata,
responden pria menghabiskan lebih banyak waktu di luar jam kerja normal pada acara
sosial dan kontak bisnis daripada wanita; Namun, perbedaan ini marjinal dan tidak
signifikan secara statistik, (jam rata-rata untuk pria = 2,92 jam, jam rata-rata untuk
wanita = 2,55 jam, p = 0,486). Beberapa responden percaya bahwa perempuan kurang
mau dan berlatih di jaringan karena kendala kehidupan keluarga.
2. Sebagian besar 75.4% setuju dengan pernyataan bahwa untuk “mencapai puncak karir
akuntansi dalam diri anda, penting untuk bekerja dengan jam kerja yang sangat
panjang”. Tidak ada yang bisa dilihat perbedaan pendapat antara pria dan wanita tentang
masalah ini. Perempuan bekerja lebih sedikit (rata-rata 44,24 jam seminggu)
dibandingkan laki-laki (rata-rata 46,75 jam seminggu). Perbedaan ini secara statistik
signifikan (p = 0.38), dan distribusi jam laki-laki lebih miring dengan satu responden
yang bekerja 65 jam seminggu. Selain itu, ada perbedaan gender yang signifikan pada
malam hari jauh dari rumah untuk bisnis, dengan wanita menghabiskan lebih banyak
waktu jauh daripada pria (rata-rata malam laki-laki = 12.67, rata-rata malam perempuan:
17.36, p = 0.046). Ini bisa menjadi artefak dari kelompok gender dari berbagai disiplin
ilmu akuntansi (misalnya, audit mungkin mengharuskan akuntan melakukan perjalanan
ke klien).
3. Mayoritas responden 65,1% tidak memanfaatkan pengaturan kerja yang fleksibel, rasio
dibagi secara proporsional lintas gender. Saat memeriksa apakah mereka yang
memanfaatkan pengaturan kerja yang fleksibel lebih mungkin untuk dimiliki anak-anak,
kami menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola kerja dan

3
menjadi orang tua (n = 63, nilai chi-square Pearson = 0,00, p = 0,986). Dari mereka siapa
yang memilih model kerja non-tradisional, mayoritas memilih satu atau satu kombinasi
jam kerja yang fleksibel, kerja paruh waktu, pembagian kerja dan kerja dari rumah. Yang
menarik, satu responden laki-laki yang mempunyai jam kerja hingga 30 jam per minggu
setelah istrinya memiliki anak pertama mereka, menjelaskan bahwa perusahaan sangat
memahami tetapi mengatakan kepadanya bahwa itu akan mempengaruhi prospek
promosi di masa depan. Dia percaya bahwa "langit-langit kaca ada untuk siapa saja yang
bekerja di luar norma. Kebetulan bahwa ini umumnya berhubungan dengan anggota staf
perempuan

J. KRITIK DAN SARAN


Kritik dan saran yang dapat diberikan pada artikel ini adalah sebagai berikut.
1. Pada artikel tidak menjelaskan mengenai variabel penelitian sehingga dapat menimbulkan
pemahaman yang kurang mengenai variabel yang diteliti dalam topik riset. Saran yang
dapat diberikan pada artikel ini adalah sebaiknya penulis menjelaskan secara rinci
mengenai variabel penelitian yang akan diteliti sehingga ini dapat memudahkan pembaca
mengerti mengenai komponen-komponen yang diuji dalam penelitian tersebut.
2. Pada artikel tidak dicantumkan mengenai konsep penelitian mengenai gambaran umum
penelitian. Saran yang dapat diberikan pada artikel ini adalah sebaiknya penulis
mencantumkan konsep penelitian karena konsep penelitian merupakan sasaran pembaca
dalam mengertikan suatu topik penelitian. Konsep penelitian dapat dibuat secara jelas,
singkat dan mudah dipahami.
3. Pada artikel tidak dijelaskan mengenai grand theory dan supporting theory yang
digunakan sebagai acuan penelitian. Saran yang dapat diberikan pada artikel ini adalah
penulis sebaiknya menjelaskan mengenai landasan teori yang digunakan, baik grand
theory maupun supporting theory yang dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam
penulisan penelitian tersebut.

K. DAFTAR PUSTAKA
Antoinette Flynn, Emily Kate Earlie,S dan Christine Cross. 2015. Gender Equality in the
Accounting Profession: One Size Fits All. Gender in Management: An International
Journal, 30(6), pp:479-499.

4
REVIEW JURNAL NASIONAL
Pengalaman Audit terhadap Audit Judgment
(Erna Pasanda dan Natalia Paranoan)

A. JUDUL ARTIKEL
Judul artikel adalah “Pengalaman Audit terhadap Audit Judgment”.

B. NAMA PENULIS
Nama penulis artikel adalah Erna Pasanda dan Natalia Paranoan.

C. NAMA PUBLIKASI JURNAL


Nama jurnal dari artikel yang akan direview adalah Jurnal Akuntansi Multiparadigma
JAMAL.

D. VOLUME, NOMOR, DAN TAHUN TERBIT ARTIKEL


Volume dari Artikel ini adalah volume 4 (3) tahun 2013, halaman 330-507.

E. ISU/ POKOK PERMASALAHAN


Dalam melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan, pertimbangan
(judgment) auditor akan sangat mempengaruhi hasil audit, mencakup materialitas, risiko,
biaya, manfaat, ukuran dan karakteristik populasi. Penelitian ini mengacu pada penelitian
yang telah dilakukan oleh Susetyo (2009) pengaruh pengalaman audit terhadap
pertimbangan auditor (audit judgment) dengan kredibilitas klien sebagai variabel
moderating dan penelitian yang dilakukan oleh Jamilah (2007) untuk melihat pengaruh
gender, tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment. Faktor gender
diduga menjadi salah satu faktor level individu yang turut mempengaruhi audit judgment
seiring dengan terjadinya perubahan pada kompleksitas tugas dan pengaruh tingkat
kepatuhan terhadap etika. Laki-laki relatif kurang mendalam dalam menganalisis inti dari
suatu keputusan, wanita memiliki pertimbangan moral yang lebih tinggi dibandingkan
dengan laki-laki. Preferensi klien dan pengalaman audit dapat mempengaruhi
pertimbangan auditor khususnya dalam mengevaluasi bukti audit. Pertimbangan
(judgment) auditor dapat menjadi bias terhadap perlakuan akuntansi yang dipreferensikan
klien tersebut karena auditor dibayar oleh klien dan ingin memberikan kepuasan kepada

5
kliennya untuk mempertahankan bisnisnya. Di lain pihak, auditor dihadapkan pada
kemungkinan perkara hukum yang akan timbul seperti kehilangan reputasi dan sanksi.
Auditor yang kurang berpengalaman mempunyai kecenderungan yang lebih tinggi
dalam menghapuskan persediaan dibandingkan auditor yang berpengalaman. Auditor
dengan tingkat pengalaman yang hampir sama (memiliki masa kerja dan penugasan yang
hampir sama) ternyata memiliki pertimbangan yang berbeda-beda dan sangat bervariasi.
Preferensi dari pihak klien akan berdampak atau berpengaruh pada penyesuaian dan
penilaian audit. Seorang auditor akan mengevaluasi kredibilitas pihak klien sesuai dengan
bukti yang telah tersedia. Studi ini menanyakan pada para auditor apakah auditor akan
terbujuk dengan kredibilitas klien yang menyatakan preferensinya. Pihak klien mencoba
membujuk pihak auditor agar menerima penjelasan dari pihak klien. Bukti yang sudah
disediakan oleh pihak klien untuk proses auditing adalah usaha persuasif yang bersifat
implisit, sementara preferensi pihak klien adalah sebuah usaha yang bersifat eksplisit.
Gender dan pengalaman audit akan menentukan pembentukan pertimbangan oleh auditor
pleks terutama dalam caranya menghadapi preferensi klien dan informasi yang bersifat
ambigu maupun yang bersifat bertolak belakang.

F. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh gender
terhadap pertimbangan (judgment) auditor, mendapatkan bukti empiris pengaruh
pengalaman audit terhadap pertimbangan (judgment) auditor, mendapatkan bukti empiris
pengaruh gender terhadap pertimbangan (judgment) auditor dengan dimoderasi oleh
variabel kredibilitas klien, mendapatkan bukti empiris pengaruh pengalaman audit
terhadap pertimbangan (judgment) auditor dengan dimoderasi oleh variabel kredibilitas
klien.
G. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Dependen
Audit Judgment (Y) dalam penelitian ini dibatasi pada special audit yang berkenaan
dengan kasus pertama, pertimbangan yang diminta adalah mengungkapkan atau tidak
perkara hukum yang akan menimbulkan kewajiban bersyarat bagi klien dan seberapa
besar keinginan merekomendasikan klien untuk mengungkapkan kejadian tersebut dalam
laporan keuangannya. Kasus kedua, pertimbangan yang diminta adalah seberapa besar
keyakinan akan tertagihnya saldo piutang dagang salah satu debitur klien dan seberapa
besarkeinginan merekomendasikan klien untuk membuat penyesuaian penyisihan piutang

6
tak tertagih. Kasus ketiga, pertimbangan yang diminta adalah seberapa besar
keinginannya untuk memperluas sampel bukti audit untuk akun persediaan barang dagang
dan seberapa besar keinginannya untuk membuat penyesuaian atas akun persediaan
barang dagang. Kasus keempat, pertimbangan yang diminta adalah seberapa besar
keinginannya untuk memperluas pengujian atas indikasi perekayasaan transaksi antar
group perusahaan dan seberapa besar keinginannya merekomendaasikan klien untuk
membuat penyesuaian atas selisih harga beli dalam laporan keuangan klien. Masing-
masing kasus diukur dengan skala numerik yang menggunakan 5 alternatif skor untuk
mengukur sikap responden dari 1 rendah sekali sampai 5 tinggi sekali.
2. Variabel independen
a. Gender
Suatu konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan (distinction) dalam hal
peran, perilaku, mentalitas dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan
yang berkembang dalam masyarakat. Gender (X1) merupakan variabel independen
yang dibedakan menjadi 2 kategori yaitu pria dan wanita. Gender merupakan variabel
dummy dimana 1=pria dan 0=wanita.
b. Pengalaman Audit
Pengalaman Audit (X2) mengukur lamanya akuntan bekerja sebagai auditor dan
banyaknya penugasan yang pernah ditangani. Dalam pertanyaan yang disampaikan
pada kuesioner dikombinasi untuk pengalaman audit adalah lama bekerja sebagai
auditor dan berapa banyak penugasan yang pernah ditangani.
c. Variabel Moderasi
Kredibilitas Klien (X3) diukur dengan tinggi rendahnya keahlian (expertise) dan
kelayakan sumber untuk dipercaya (trustworthiness). Variabel ini diukur dengan
menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Taylor et al. (2003). Dalam hal ini
pertanyaan yang disampaikan pada kuesioner dikombinasi untuk kredibilitas klien
dalam kasus pengungkapan kewajiban bersyarat, kasus pengukuran ketertagihan
piutang dagang, kasus penentuan tingkat materialitas, dan kasus perekayasaan
transaksi. Selanjutnya tiap pertanyaan diukur dengan skala numerik yang
menggunakan 5 alternatif skor untuk mengukur sikap responden. Angka 1 adalah
rendah sekali dan angka 5 adalah tinggi sekali.

7
H. METODE ANALISIS
Teknik pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket
(questionnaire) yang berupa daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden. Alat
pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis regeresi berganda untuk H1
dan H2 serta MRA (Moderated Regression Analysis) untuk H3 dan H4. MRA
merupakan aplikasi khusus regresi berganda linier di mana dalam persamaan regresinya
mengandung unsur interaksi. Untuk itu diformulasikan rumus sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2 X2 + b3X1*X3 + b4X2*X3 + ε..........................................(1)
Di mana:
Y : Pertimbangan Auditor
X1 : Gender
X2 : Pengalaman Audit
X3 : Kredibilitas Klien
a : Intercept
b : Koefisien Regresi
ε : error

I. TEMUAN/ PEMBAHASAN
1. Gender diduga menjadi salah satu faktor level individu yang turut mempengaruhi audit
judgment. Pemahaman gender harus dibedakan dengan jenis kelamin atau sex. Gender
adalah sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh faktor-
faktor sosial maupun budaya, sehingga lahir beberapa anggapan tentang peran sosial dan
budaya perempuan dan laki-laki. Perbedaan gender banyak menimbulkan ketidakadilan
gender yang termanifestasikan dalam berbagai bentuk seperti: subordinasi, marginalisasi,
beban kerja yang lebih berat, dan stereotip. Temuan riset literature psikologis kognitif dan
pemasaran juga menyebutkan bahwa wanita diduga lebih efsien dan efektif dalam
memproses informasi saat adanya kompleksitas tugas dalam pengambilan keputusan
dibandingkan dengan pria.
2. Model regresi variabel pengalaman audit signifkan. Hal ini dapat dilihat dari probabilitas
signifkansi untuk pengalaman audit sebesar 0,003 di bawah 0,05 sehingga dapat
disimpulkan variabel pengalaman audit mempunyai pengaruh terhadap pertimbangan
auditor. Dalam memberikan suatu pertimbangan auditor dapat berpengaruh walaupun
responden tersebut pada umumnya sebagai auditor senior dan supervisor.
3. Variabel Kredibilitas Klien memberikan nilai koefsien parameter - 0,241 dengan tingkat
signifkansi 0,314. Variabel Moderat yang merupakan interaksi antara gender dan

8
Kredibilitas Klien ternyata tidak signifkan (p value = 0,433), sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel kredibilitas klien bukanlah variabel moderating.
4. Variabel Pengalaman Audit memberikan nilai koefsien parameter 1,164 dengan tingkat
signifkansi 0,458. Variabel Kredibilitas Klien memberikan nilai koefsien parameter 0,366
dengan tingkat signifkansi 0,547. Variabel Moderat yang merupakan interaksi antara
Pengalaman Audit dan Kredibilitas Klien ternyata tidak signifkan (p value = 0,433).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kredibilitas bukanlah variabel moderating
yang dapat memengaruhi gender dan pengalaman audit terhadap pertimbangan auditor.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin kredibilitas tinggi maka semakin tinggi keinginan
untuk menungkapkan perkara hukum yang dihadapi klien (x8) sebesar 40 %, keinginan
untuk merekomendasi perkara hukum didalam laporan keuangannya (x9) sebesar 50 %;
semakin tinggi sekali keinginan memperluas sampel bukti audit (x14) sebesar 40 %,
keinginan merekomendasikan klien untuk membuat penyesuaian persediaan barang
dagang (x15) sebesar 50%.
J. KRITIK DAN SARAN
Kritik dan saran yang dapat diberikan pada artikel ini adalah sebagai berikut.
1. Pada model kerangka konseptual, variabel kredibilitas klien hanya menunjukkan anak
panah ke hipotesis pengaruh pengalamn audit pada audit judgement, dan tidak
menunjukkan anak panah ke hipotesis pengaruh gender pada audit judgement. Sedangkan
pada artikel menyebutkan bahwa kredibilitas klien memoderasi pengaruh gender pada
audit judgement. Saran yang dapat diberikan kepada artikel ini adalah sebaiknya penulis
menambahkan anak panah pada variabel kredibilitas klien yang memoderasi pengaruh
gender pada audit judgement, dan selain itu penulis sebaiknya memberikan arah
hipotesisnya sesuai dengan pemikiran logis mengenai hipotesis yang dibuat.
2. Pada artikel tidak dijelaskan mengenai grand theory dan supporting theory yang
digunakan sebagai acuan penelitian. Saran yang dapat diberikan pada artikel ini adalah
penulis sebaiknya menjelaskan mengenai landasan teori yang digunakan, baik grand
theory maupun supporting theory yang dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam
penulisan penelitian tersebut.

K. DAFTAR PUSTAKA
Erna Pasanda dan Natalia Paranoan. 2013. Pengalaman Audit terhadap Audit Judgment.
Jurnal Akuntansi Multiparadigma JAMAL. 4(3), pp:330-507.

Anda mungkin juga menyukai