Anda di halaman 1dari 12

NAMA: RANI NURINDAH SAPUTRI

NIM: M0617034

DASAR MANAJEMEN KEFARMASIAN DAN MANAJEMEN ORGANISASI

Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, menjaga keseimbangan diantara


tujuan-tujuan yang saling bertentangan, mencapai efisiensi dan efektifitas.
Efisiensi merupakan kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar, derajat
atau tingkat pengorbanan dari suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Efektifitas
merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, derajat atau tingkat pencapaian hasil yang diharapkan.
Manajemen merupakan proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling) usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan tujuan secara efektif dan efisien.
Saranan manajemen yaituman, money, material, machines, method, dan market. Bidang-bidang
manajemen yaitu manajemen pemasaran, manajemen produksi, manajemen personalia,
manajemen keuangan, dan manajemen administrasi.
Proses Perencanaan (Planning)
Pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilaukan, kapan,
bagaimana, dan oleh siapa. Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan
(decision maker), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk
memecahkan suatu masalah tertentu.
Empat tahap dasar perencanaan:
Tahap 1: menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Tahap 2: merumuskan keadaan saat ini
Tahap 3: mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Tahap 4: mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan unut pencapaian tujuan
Manfaat perencanaan:
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
2. Membantu kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama
3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
4. Membantu penempatan tanggungjawab lebih cepat
Kelemahan perencanaan:
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada konstribusi yang nyata
2. Cenderung menunda kegiatan
3. Terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
Pengorganisasian (Organizing)
Proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya-
sumberdaya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya
Bagan Organisasi
Bagan organisasi menggambarkan 5 aspek utama suatu struktur organisasi:
1. Pembagian kerja
2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
NAMA: RANI NURINDAH SAPUTRI
NIM: M0617034

Pembagian Kerja
Tujuan dari pembagian kerja yaitu untuk mencapai tujuan dimana individu tidak dapat
mencapainya sendiri (synergy) dan tiang dasar pengorganisasian adalah pembagian kerja
(division of labor).
Penyusunan Personalia Organisasi
Penyusunan personalia memiliki fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan,
penempatan, pemberian latihan dan pengembangan anggota-anggota organisasi.
Proses penyusunan personalia merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus menerus
untuk menjaga pemenuhan kebutuhan personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat
dalam posisi-posisi tepat dan pada waktu yang tepat. Fungsi ini dilaksanakan dalam 2 tipe
lingkungan yang berbeda yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Langkah-Langkah Proses Penyusunan Personalia
1. Perencanaan sumber daya manusia
2. Penarikan
3. Seleksi
4. Pengenalan dan orientasi
5. Latihan dan pengembangan
6. Penilaian pelaksanaan kerja
7. Pemberi balas jasa dan penghargaan
8. Perencanaan dan pengembangan karier
Penentuan Kebutuhan Jabatan
1. Penentuan tujuan-tujuan dan rencana organisasi
2. Penentuan spesifikasi jabatan
3. Mengestimasi jumlah karyawan total yang dibutuhkan selama periode tertentu di masa yang
akan datang
4. Mempertimbangkan persediaan karyawan yang telah tersedia untuk melaksanakan berbagai
pekerjaan.
Penarikan Personalia
Penarikan merupakan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi
Metode penarikan:
1. Pengiklanan
2. Rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja
3. Penarikan lewat lembaga pendidikan
4. Kantor penempatan TK
5. Serikat buruh
6. Penggunaan komputer atau internet
Seleksi Personalia
Seleksi merupakan pemilihan seseorang tertentu dari sekelompok karyawan potensial untuk
melaksanakan suatu jabatan tertentu.
Prosedur seleksi:
1. Wawancara pendahuluan
2. Pengumpulan data pribadi
3. Pengujian
4. Wawancara
NAMA: RANI NURINDAH SAPUTRI
NIM: M0617034

5. Pemeriksaan referensi-referensi prestasi


6. Pemeriksaan kesehatan
7. Keputusan pribadi
8. Orientasi jabatan
Metode Latihan dan Pengembangan
1. On The Job
a) Coaching
b) Planned progression
c) Rotasi jabatan
d) Penugasan sementara
e) Penilaian prestasi
2. Off The Job
a) Program-program pengembangan eksekutif
b) Latihan labotaratorim
c) Pengembangan organisasi
Pemberian Kompensasi
Kompensasi merupakan pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial dengan balas
jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan di
waktu yang akan datang.
Penentuan kompensasi:
1. Kesediaan membayar
2. Kemampuan membayar
3. Persyaratan-persyaratan pembayaran
Bentuk-bentuk pembayaran:
1. Upah harian
2. Gaji tetap mingguan
3. Upah insentif (bonus, komisi)
Motivasi
Keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.
Pandangan tentang motivasi:
1. Model tradisional
2. Model hubungan manusiawi
3. Model sumber daya manusia
Teori-Teori Motivasi
Ada 3 kelompok:
1. Teori petunjuk
Didasarkan atas pengalaman coba-coba bagaimana memotivasi para karyawan
2. Teori isi (teori kebutuhan)
a) Teori kebutuhan dari Abraham Maslow
Dari tingkatan tertinggi ke tingkatan rendah
1) Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri
Co: penggunaan potensi diri
2) Kebutuhan harga diri
Co: status atau kedudukan, prestasi penghargaan dan kehormatan diri
3) Kebutuhan sosial
NAMA: RANI NURINDAH SAPUTRI
NIM: M0617034

Co: cinta, persahabatan


4) Kebutuhan keamanan dan rasa aman
Co: perlindungan dan stabilitas
5) Kebutuhan fisiologis
Co:makan, minum, perumahan, istirahat
b) Teori motivasi dari Frederick Herzberg
c) Teori prestasi dari David Me Cleland
3. Teori proses
Komunikasi
Dalam sebuah organisasi perlu adanya komunikasi. Dengan adanya komunikasi maka
manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dapat tercapai.
Komunikasi sendiri merupakan proses pemindahan gagasan atau informasi dari seseorang ke
oranglain. Proses komunikasi yaitu adanya sumber, pengubahan berita kedalam sandi,
pengiriman berita, pengertian atau penerjemahan kembali dan yang terakjir adalah umpan balik.
Umpan balik disinilah sangat penting untuk mencapai interaksi yang komunikatif. Dalam
komunikasi dibagi menjadi beberapa tipe, antara lain komunikasi vertikal, komunikasi lateral,
dan komunikasi diagonal. Komunikasi dapat dikatakan komunikatif dan interaktif apabila
termasuk dalam pedoman komunikasi
1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan
2. Mengkonsultasikan dengan pihak-pihak lain
3. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah disediakan
4. Menjadi pendengar yang baik
5. Memperhatikan intonasi dan eksprsi
Kepemimpinan
seorang pemimpin diharapkan akan dapat mempengaruhi proses suatu transaksi sosial. Transaksi
sosial meliputi unsur orang yang mempengaruhi, metode mempengaruhi, orang yang
dipengaruhi. Dalam kepemimpinan orang yang dipengaruhi lambat laun akan selalu saling
mempengaruhi sehingga terjadilah hubugan pemimpin dan pengikut. Dalam model
kepemimpinan ada kepemimpinan formal yang terjadi karena manajer mengarahkan berstandar
pada wewewnang formal sedangkan kepemimpinan informal terjadikarena seseorang yang tanpa
wewenang formal berhasil mempengaruhi perilaku orang lain.
Tipe kepemimpinan yaitu muncul melalui
1. Pendekatan sifat
2. Pendekatan perilaku
3. Pendekatan situasional
Teori lain yaitu teori jalur tujuan menyatakan bahwa ada
1. Kepemimpinan direktif memberitahu bawahan mengenai arahan
2. Kepemimpinan yang mendukung
3. Kepemimpinan yang berorientasi
4. Kepemimpinan partisipatif
Manajemen konflik
penyebab terjadinya suatu konflik yaitu adanya kominikasi yang tidak baik atau salah paham
antara dua orang atau lebih, pertarungan kekuasaan, dan tidak kesesuaian tujuan atau nilai sosial
pribadi. Konflik dapat berasal dari mana saja seperti konflik antar individu, konflik antar
individu dan kelompok, konflik individu, konflik antar kelompok dalam organisasi, dan konflik
NAMA: RANI NURINDAH SAPUTRI
NIM: M0617034

antar organisasi. Dimana ada suatu masalah tentunya ada jalan keluar untuk memecahkan
masalah. Berikut tiga jenis metode penyelesaian konflik yaitu
1. Konsensus yaitu pihak yang sedang bertentangan bertemu bersama untuk mencari
penyelesaian
2. Konfrontasi pihak-pihak yang saling bertentangan menyatakan pendapatnya secara langsung
satu sama lain dan ada kesepakatan
3. Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi
Pengawasan
suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan
perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan
standar yang telah ditetapkan sebelumnua. Tipe-tipe pengawasan yaitu pengawasan
pendaahuluan, pengawasan concurrent, dan pengawasan umpan balik. Adapun tahap-tahap
dalam pengawasan yaitu:
1. Penetapan standar pelaksanaan
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan
4. Pembandingam dengan standar
5. Pengambilan tindakan
Karakteristik- karakteristik antara lain
1. Akurat dan tepat waktu
2. Obyektif dan menyeluruh
3. Realistik secara organisasional
4. Fleksibel
5. Realistis secara ekonomis
6. Diterima para anggota organisasi

Indikator pemahaman :
Pada materi Dasar Manajemen Kefarmasian dan Manajemen Organisasi, saya dapat
memahami tentang organisasi dan sumber daya manusia, proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan, dapat menganalisis proses perencanaan, manfaat proses
perencanaan. Pada materi ini saya memahami hubungan antara organisasi dengan manajemen
sumber daya manusia. Dengan ikut serta dalam suatu organisasi berarti melatih memposisikan
diri menjadi seorang pemimpin/manajer yang dapat menganalisis kekuatan, kelemahan, potensi
pada masing-masing anggota organisasi. Analisis tersebut dilakukan untuk mencapai sebuah visi
organisasi yang telah dibuat. Pada materi ini saya dapat mengetahui jenis-jenis kepemimpinan,
penyebab terjadinya konflik, dan cara menyelesaikan konflik dengan cara yang efektif serta
efisien.
NAMA: RANI NURINDAH SAPUTRI
NIM: M0617034

MANAJEMEN KEUANGAN KEFARMASIAN

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,


pengelolaan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau
perusahaan. Uang merupakan sesuatu yang secara umum diterima sebagai pembayaran atas
barang dan jasa yang memiliki cirri dapat dibagi, mudah dibawa, tahan lama, sukar dipalsu, dan
harus memiliki nilai yang stabil. Fungsi uang yaitu sebagai alat pertukaran, satuan hitungan, dan
penyimpanan nilai sementara.
Istilah-istilah dalam keuangan:
1. Neraca: menunjukkan posisi keuangan pada suatu waktu tertentu
2. Laporan laba/rugi: catatan keuangan yang mengungkap kinerja keuangan perusahaan dari segi
pendapatan, beban, dan laba sepanjang suatu periode tertentu.
3. Laporan arus kas: menyediakan informasi yang berhubungan dengan investor dan kreditor
tentang penerimaan, pengeluaran kas perusahaan sehubungan dengan aktivitas operasional,
investasi, dan pembiayaan sepanjang periode akuntansi.
4. Aktiva: segala kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang dimaksud dengan
kekayaan ini adalah sumber daya yang dapat berupa benda atau hak uang dikuasai dan yang
sebelumnya diperoleh perusahaan melalui transaksi atau kegiatan masa lalu. Jenis aktiva yaitu
aktiva lancer, investasi jangka panjang, aktiva tetap, dan aktiva tetap tak berwujud.
5. Pasiva: kewajiban/hutang/ekuitas/kekayaan/modal
6. Fixed cost: biaya yang tidak berubah ketika volume produksi meningkat atau menurun dalam
suatu rentang tertentu (penyusutan, asuransi, gaji, bunga, pajak, sewa, utilitas: biaya listrik,
gas, telepon)
7. Variable cost: biaya yang dapat berubah-ubah
Langkah pengaturan keuangan:
1. Buat alur keuangan yang jelas
2. 1 pintu atau 2 pintu yaitu siapa yang berhak mengeluarkan uang
3. Buat rekapan atau laporan harian dengan format yang sederhana
4. Tentukan pos-pos pengeluaran
5. Tetapkan alokasi uang untuk pembelian yaitu beberapa % dari pendapatan
Analisis keuangan
A. Test Daya Laba
1. Persentase Laba Kotor (PLK): pengukuran daya laba apotek sebeym beban usaha
diperhitungkan dan berkisar 20%-30%.
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛−𝐻𝑃𝑃
PLK= 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑥100%
2. Net profit margin (laba bersih): idealnya 5-7,5%
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑥100%
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
HPP= (persediaan awal+pembelian)- persediaan akhir
B. Test of Overall Performance
1. Perolehan atas modal sendiri (Return On Investment/ROI): rasio ini mengukur apakan
dana yang diinvestasikan dalam apotek telah digunakan secara efektif oleh PSA/APA.
ROI untuk apotek minimal 18%.
𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROI= 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘 𝑥100%
NAMA: RANI NURINDAH SAPUTRI
NIM: M0617034

2. Perolehan atas harta (Return On Assets/ROA): rasido ini mengukur apakah semua dana
yang tersedia oleh apotek baik hutang ataupun modal telah digunakan secara efektif.
ROA minimal 12%.
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROA: 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑡𝑎 𝑥100%
C. Test Efisiensi (Test of efficiency)
1. Perputaran Persedian (PP) (Inventory Turn Over Ratio): mengukur beberapa cepat
persediaan obat dibeli, dijual, dan digantikan. Persediaan diapotek paling sedikit 4x
pertahun, 12x perputaran masih dapat diterima

𝐻𝑃𝑃
PP=
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
𝐻𝑃𝑃
= 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙+𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
2

Indikator Pemahaman:
Pada materi manajemen keuangan kefarmasian saya dapat memahami tentang pengertian
manajemen keuangan yang berkaitan dengan uang dimana uang adalah sesuatu yang secara
umum diterima sebagai pembayaran serta uang dapat dibagi, mudah dibawa, serta harus
memiliki nilai yang stabil. Selain itu saya dapat memahami bagaimana sumber dana digunakan
dan didapatkan, dapat mengetahui fungsi dari adanya manajemen keuangan yang berguna untuk
pengelolaan keuangan, mengetahui tentang istilah-istilah yang terdapat dalam laporan keuangan.
Pada materi ini juga dapat mengetahui bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
pengaturan keuangan yang baik, mengetahui bagaimana cara untuk melakukan analisis keuangan
(test daya laba, test of overall performance, dan test efisiensi), dapat memahami alur pengelolaan
keuangan yang dilakukan manajer keuangan.
NAMA: RANI NURINDAH SAPUTRI
NIM: M0617034

STRUKTUR ORGANISASI

Tujuan struktur organisasi apotek:


1. Diperlukan untuk menjelaskan hubungan antar personal
2. Untuk menegaskan peran, tugas, kewajiban, dan wewenang tiap personal
3. Ditetapkan oleh masing-masing organisasi
Tugas, tanggung jawab dan wewenang APA
Tugas APA:
1. Memimpin seluruh kegiatan apotek
2. Membuat visi dan misi
3. Membuat strategi tujuan, sasaran, dan program kerja
4. Membuat dan menetapkan peraturan atau SPO pada setiap fungsi kegiatan di apotek
5. Membuat dan menetapkan indikator form record pada setiap fungsi kegiatan di apotek
6. Mengusahakan agar apotek yang dipimpinnya dapat memberikan hasil yang sesuai rencana
kerja
Tanggungjawab APA:
1. Bidang keuangan: pengangguran secara efisien, pengamanan dan kelancaran
2. Bidang persediaan barang: pengadaan yang sehat, ketertiban penyimpanan dan kelancara
3. Bidang inventaris: penggunaan yang efisien serta pemeliharaan dan pengamanan
4. Bidang administrasi: bahwa seorang apoteker bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan
administrasinya di apotek yang meliputi administrasi umum dan administrasi pelayanan
5. Bidang personalia: apotek harus mempunyai kemampuan mengelola SDM
6. Bidang teknik kefarmasian: mengawasi pelayanan resep yang masuk di apotek agar
berkualitas
7. Bidang komersial/bisnis: meningkatkan keuntungan, pertumbuhan dan pengembangan apotek
8. Bertanggung jawab kepada PSA
9. Bertanggung jawab kepada kementrian kesehatan RI

Wewenang APA:
1. Memimpin sejumlah karyawan
2. Penambahan atau pengurangan karyawan
3. Komunikasi dengan pihak luar untuk kepentingan apotek untuk bekerja sama
4. Memimpin seluruh kegiatan apotek
Tugas, tanggung jawab dan wewenang apoteker pendamping
Tugas:
1. Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA bila APA berhalangan hadir selama jam
kerja apotek
2. Melaksanakan segala tindakan terutama dalam hal-hal penting yang mendasar dan strategi
harus mendapat persetujuan dari APA
Tanggung jawab:
Bertanggung jawab penuh kepada APA dan melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker
pendamping
Wewenang:
Berwenang mengelola seluruh kegiatan di apotek sesuai dengan petunjuk dan atau instruksi dari
APA
NAMA: RANI NURINDAH SAPUTRI
NIM: M0617034

Tugas, tanggung jawab dan wewenang tenaga teknik kefarmasian (TKK)


A. Fungsi Pembelian
Tugas dan fungsi:
1. Mendata kebutuhan barang
2. Membuat kebutuhan pareto barang
3. Mendata pemasok
4. Merencanakan dua melakukan pembelian sesuai dengan yang dibutuhkan,kecuali ada
ketentuan lain dari APA
5. Memeriksa harga, diskon hasil negosiasi dengan supplier
Wewenang dan tanggung jawab:
1. Menentukan dan melakukan negosiasi dengan supplier
2. Bertanggung jawab atas perolehan harga beli
3. Bertanggung jawab atas kelengkapan barang
B. Fungsi gudang TKK
Tugas dan Fungsi:
1. Menerima dan mengeluarkan berdasarkan fisik barang
2. Menata, merawat dan menjaga keamanan barang
Wewenang dan tanggung jawab:
1. Menerima dan mengeluarkan barang
2. Menata dan menjaga keamanan barang
3. Bertanggung jawab terhadap resiko barang hilang, rusak di gudang
C. Fungsi Pelayanan
Tugas dan Fungsi:
1. Melakukan penjualan dengan harga yang telah ditetapkan
2. Menjaga kenyamanan ruang tunggu
3. Melayani konsumen dengan ramah dan santun
4. Memberikan informasi dan solusi kepada konsumen
5. Membina hubungan yang baik pada pelanggan
6. Membina hubungan yang baik pada pelanggan
Wewenang dan tanggung jawab
1. Memberikan diskon sesuai dengan matriks wewenangannya
2. Memberikan insentif kepada pelanggan sesuai wewenangannya terdapat disfungsi
penjualan
3. Bertanggung jawab terhadap kepuasan konsumen
D. Fungsi Lain
a) Mengerjakan pekerjaan sesuai kompetensi sebagai (TKK), antara lain:
1. Pelayanan OTC/resep
2. Pembuatan persediaan obat
3. Menyusun buku defekta (buku barang habis)
4. Membuat laporan narkotik, psikotropika, generik
5. Pembukuan resep
6. Menyusun obat
b) Mampu dalam hal tertentu menggantikan/merangkap tugas sebagai kasir, penjual obat
bebas dan sebagai juru resep
Tugas, tanggung jawab dan wewenang bagian administrasi
Tugas:
NAMA: RANI NURINDAH SAPUTRI
NIM: M0617034

1. Membuat laporan harian


2. Mengurus pajak-pajak
3. Surat menyurat
Tanggung jawab bagian administrasi:
1. Bertanggungjawab kepada APA sesuai tugas yang diberikan kepadanya
Wewenang bagian administrasi:
1. Melaksanakan kegiatan administrasi, pembukuan dengan petunjuk dari APA dan peraturan
perundangan yang berlaku
Tugas, tanggung jawab dan wewenang bagian keuangan
Tugas bagian keuangan:
1. Membuat laporan harian
2. Membuat laporan bulanan
3. Menyetor atau mengambil uang baik dari kasir atau dari bank
Tanggung jawan bagian keuangan: bertanggung jawab atas kebenaran jumlah uang yang
dipercayakan kepadanya dan bertanggung jawan kepada APA.
Wewenang bagian keuangan: melaksanakan kegiatan keuangan dengan petunjuk dari APA
dan peraturan perundang-undangan
Tugas, tanggung jawab dan wewenang bagian umum
1. Melaksanakan tugas luar apotek terutana dalam pelayanan resep dalam sistem jemput bola
dengan waktu seefisien mungkin
2. Bertanggung jawab atas perbaikan apotek (perbaikan kantor)
3. Dalam keadaan tertentu ikut membantu pekerjaan reseptir dalam meracik obat
Tugas, tanggung jawab dan wewenang reseptir
1. Membantu tugas TKK dalam kegiatan pengerjaan resep dan peracikan obat racikan
2. Menjaga kebersihan dan kerapian ruang pelayaban dan peracikan
3. Melakukan pencatatan pada buku OWA
4. Memasukkan faktur barang datang ke dalam buku pembelian dengan bantuan kasir

Indikator Pemahaman:
Pada materi struktur organisasi, saya dapat memahami hakikat dan fungsi struktur organisasi
yang ada di apotek; mengetahui siapa saja yang termasuk tenaga kefarmasian dan tenaga non-
kefarmasian; mengetahui tugas, tanggungjawab dan wewenang APA, apoteker
pendamping,tenaga teknis kefarmasian, bagian keuangan, reseptir,bagian umum; struktur
organisasi mempermudah pengelolaan sumber daya manusia karena terdapat garis yang
menjelaskan posisi serta mengatur system koordinasi.
NAMA: RANI NURINDAH SAPUTRI
NIM: M0617034

PENETAPAN HARGA

 HPP (harga pokok produksi) = biaya bahan baku+biaya operasional


 HJP (harga jual pabrik) = HPP+biaya marketing+laba •
 HNA (harga netto apotek) = HJP+biaya distribusi
 HJA (harga jual apotek) = HNA+PPN+laba apotek
 HET (harga eceran tertinggi) = batas maksimum HJA
 HJA = ((HNA+PPN)xindeks) x jumlah + Tuslah + Embalase* + Service*
Latar belakang
o Terdapat perbedaan harga yang sangat signifikan antar berbagai merek obat dan perbedaannya
beragam untuk tiap item obat (rata-rata perbedaan harga mencapai 44,25%)
o Penelitian WHO : perbandingan harga antara satu nama dagang dengan nama dagang yang
lain untuk obat yang sama, berkisar 1:2 sampai 1:5
Kebijakan
o Kepmenkes No. 69/2006 tentang Pencantuman Harga Eceran Tertinggi di Label Obat
o HET dihitung berdasarkan Harga Netto Apotik (HNA) ditambah PPN 10% dan margin apotik
sebesar 25%
o HET adalah harga jual Apotek, Rumah Sakit dan Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya
(Kepmenkes RI No. HK.03.01/Menkes/146/I/2010)
Penetapan harga di apotek
o Biaya pelayanan
o Kompetisi/persaingan
o Pandangan/kesan konsumen terhadap apotek
1. Keajegan harga
2. Keajegan kualitas pelayanan
o Tujuan apotek memaksimalkan laba jangka panjang (harus mempertahankan konsumen)
o Diskon
Klasifikasi harga
1. Obat yang permintaannya tinggi : harga relatif rendah (obat untuk penyakit kronis, analgesik,
pil KB)
2. Obat OTC : harga rendah karena adanya pesaing yang banyak (apotek lain dan toko
obat/warung) sehingga pasien sering membandingkan
3. Obat-obat resep : harga relatif tinggi karena pasien tidak banyak mengetahui dan ada
tambahan biaya pelayanan
Harga Jual Apotek
 HJA = ((HNA+PPN)xindeks) x jumlah + Tuslah + Embalase* + Service*
Indeks ditentukan oleh masing-masing apotek
Tuslah : biaya tambahan
- Penentuan tuslah berbeda-beda pada tiap apotek
Embalase : biaya pengemas (plastik, etiket, kertas puyer)
Service : Jasa pelayanan
* Tidak semua apotek mengambil biaya tambahan untuk embalase dan service
Obat OTC (HNA+PPN) x 1,1 s.d 1,15 Obat OWA (HNA+PPN) x 1,2
Obat Ethical (HNA+PPN) x 1,25
Alat Kesehatan (HNA+PPN) x 1,15
NAMA: RANI NURINDAH SAPUTRI
NIM: M0617034

Tuslah dan embalase :


Resep non racikan Rp. 500 tiap R/
Resep racikan Rp. 1.000 tiap R/
Embalase Rp. 200 s.d 500
Pot salep/cangkang kapsul Rp 500

Indikator Pemahaman:
Pada materi penetapan harga saya mengetahui definisi Harga Pokok Produksi (HPP), definisi
Harga Jual Pabrik (HJP), definisi Harga Netto Apotek (HNA), definisi Harga Jual Apotek (HJA)
serta definisi Harga Eceran Tertinggi (HET); mengetahui pentingnya penetapan harga bagi
produk kefarmasian; mengetahui bahwa penetapan harga sangat berpengaruh terhadap pelayanan
kefarmasian, pandangan pasien serta competitor; mengetahui bahwa obat dengan permintaan
yang tinggi dijual dengan harga relatif rendah; serta obat-obat yang diresepkan dokter dijual
dengan harga lebih tinggi karena terdapat tambahan biaya pelayanan. Namun tidak semua apotek
mengambil biaya tambahan untuk pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai