Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Rancangan/Metode penelitian dan unit analisis

1.Rancangan/metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitan

kuantitatif.

Sebagaimana dikemukakan oleh Kuncoro (2018 : 3)

“metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap


pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi. Pendekatan ini
diproses dan disajikan menjadi informasi yang berharga bagi
pengambilan keputusan. Pemrosesan dan manipulasi data
mentah menjadi informasi yang bermanfaat.”

Berdasarkan teori tersebut, penelitian kuantitatif merupakan data

yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai

metode statistik yang digunakan dengan demikian, penilaian sitem

penyimpanan makanan dari penelitian ini akan menghasilkan

keakurtan data guna untuk mengetahui pengaruh apa yang terjadi

dalam kualitas makanan di R Hotel Rancamaya Bogor. Untuk

mengumpulkan data, peneliti mengguanakan kuisioner dan


menyebarkan kuisioner ke sebagian karyawan kitchen R Hotel

Rancamaya Bogor sebagai sampel [enelitian tentang pengaruh sistem

penyimpanan makanan terhadap kualitas makanan di R Hotel

Rancamaya Bogor. Hasil dari pengolahan data penelitian ini akan

menentukan dampak-dampak yang terjadi apabila sistem penyimpanan

makanan terhadap kualitas makanan di R Hotel Rancamaya Bogor.

2. Unit analisis

Unit analisi adalah satuan terkecil dari sumber informasi yang

dianalisis. Dalam hal ini maka penulis menggunakan karyawan

kitchen yang menguasai dan menangani secara langsung sistem

penyimpanan makanan di R Hotel Rancamaya Bogor.

B. Variabel pengukuran dan definisi operasional Variabel

1. Variabel

Menurut sugiyono (2016 : 38),

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang


berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik
kesimpulanya.”

Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya telah diberi angka

atau juga dapat diartikan variabel adalah konsep yang mempunyai

bermacam-macam nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang

dapat berubah rubah nilainya, dalam penelitian ini, penulis


menggunakan dua macam vriabel yang terdiri dari variabel bebas

(X) yaitu sistem penyimpanan makanan dan variabel terikat (Y)

yaitu kualitas makanan.

2. Pengukuran

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan design kuisioner

sekala likert. Menurut Linda Puspita mengungkapkan bahwa “sekala

likert adalah sekala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan presepsi seseorang atau suatu objek atau fenomena

tertentu” (qtd.in Febriansyah, 2018 ; 26 )

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dibuat sebuah model tabel

sebagai berikut:
Tabel 3.1 Variabel Sistem Penyimpanan Makanan

No. Variabel Sub Variabel Indikator Skala


pengukuran
1. Sistem a. System System Likert
Penyimpanan Penyimpanan penyimpanan
makanan (X) makananan makan yang baik
dapat menjaga
kualitas bahan
makanan
b. Mengelompokan Mengelompokan
Barang barang harus
dilakukan demi
mencegah
terjadinya
kontaminasi dari
bahan makanan
lain
c. Labeling Proses labeling
bahan makanan
sangat penting
untuk mengetahui
waktu pembuatan
dan lamanya
tingkat ketahanan
makanan
d. Cleaning Dilakukanya
dan Sanitizing cleaning dan
sanitizing secara
berkala guna
menghindari
adanya serangga
atrau jamur
e. Fasilitas Peeralatan
penyimpanan penyimpanan
bahan makan
yang memadai
dapat mnjaga
kualitas makanan
Tabel 3.2 Variabel Kualitas Makanan

No. Variabel Sub Variabel Indikator Skala


pengukuran
1. Kualitas a. Penampilan Makanan di Likert
makanan (Y) Kitchen Hotel ini
memiliki
penampilan yang
menarik
b. Porsi Makanan di
kitchen hotel ini
sudah mempunyai
standar porsi yang
jelas
c. Temperatur Makanan yang
ada di kitchen ini
sudah sesuai
dengan
temperatur
standar yang ada
d. Aroma Makanan di
kitchen hotel ini
memiliki aroma
yang khas dan
membangkitkan
selera makan
e. Rasa Makanan di
kitchen hotel ini
memiliki rasa
yang lezat

Dengan sekala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi sub variabel. Kemudian sub variabel tersebut dijadikan sebagai

titik tolak ukur untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan.


3. Devinisi Operasional Variabel

Adapun definisi oprasional dari variabel yang penulis kemukakan

pada proyek akhir iniadalah sistem penyimpanan makanan dan kualitas

makanan untuk mengidentifikasi faktor internal dan external yang

mendukung dan tidak mendukung dalam pencapaian atas dampak kualitas

makanan.

a.Sistem penyimpanan makanan

Menurut sugiyono (2016 : 38), “Variabel independen dalam bahasa

indonesia sering disebut sebagai sebagai variabel bebas adalah merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau

timbulnya variabel dependen (terikat)”

Berdasarkan definisi yang telah disampaikan oleh ahli, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa sistem penyimpanan makanan akan

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya

kualitas makanan.

b.Kualitas makanan (Variabel terikat)

Menurut sugiyono (2016 : 38 ), “variabel dependendalam bahasa

indonesia sering disebut sebagai variabel terikat, variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karna

adanya variabel bebas”


Berdasarkan definisi yang telah disampaikan oleh ahli, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa kualitas makanan akan dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya sistem penyimpanan makanan.

C. Prosedur penarikan sampel (Sampeling Technique)

1. Populasi

Menurut Nazir (2014:240),

“populasi adalah kumpulan individu dengan ciri-ciri dan kualitas

yang telah di tetapkan. Suatu populasi yang mempunyai jumlah individu

tidak tetap atau tidak terhingga, disebut populasi infinit, sedangkan

populasi yang mempunyai individu tertentu dinamakan populasi finit.”

Populasi dalam penelitian ini adalah 15 karyawan kitchen di R Hotel

Rancamaya Bogor.

2. Sampel

Menurut Darmawan damanik, dan Ketrina Kornelia kayai (2018 : 6),

“sampel adalah prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian

populasi saja yang diambil dalam penelitian”. Dalam penelitian ini yang

menjadi sampel adalah karyawan Kitchen di R Hotel Rancamaya Bogor.

Adapun cara dalam penentuan sampel, penulis menggunakan cara sampel

nonprobability sampling.
Menurut Sugiono (2016 : 840), “non probability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan

sama bagi setiap unsur atau angota populasi untuk dijadikan sampel.

Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental,

purposive, jenuh, snowball”.

Penelitian ini menggunakan teknik sampel purposive, Sugiyono

mengatakan “sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu” (qtd. In Febriansyah, 2018:31). Dengan ini sampel

sampel yang diambil berdasarkan dengan karakter seseorang yang sudah

memahami dan menangani langsung tentang teknik penyimpanan bahan

makanan dan kualitas makanan yaitu karyawan di Kitchen R Hotel

Rancamaya Bogor.

D. Proses Pengumpulan Data

Data olahan yang dikumpulkan dalam penyusunan proyek akhir ini

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti yaitu

dari kitchen R Hotel Rancamaya Bogor melalui kegiatan

menyebarkan kuisioner, observasi lapangan, dan pengolahan data.


2. Data Sekunder

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mempelajari dari berbagai macam buku dan jurnal untuk

mendapatkan informasi dan teori yang berkaitan dengan judul

penelitian ini.

3. Instrument Penelitian

Data olahan dalam variabel adalah instrument kuisioner yang

diolah dengan disebarkan kepada karyawan kitchen R Hotel

Rancamaya Bogor. Dalam penulisan proyek akhir ini penulis

menggunakan instrument kuisioner seperti penjelasan dibawah ini :

A. Berikut nilai kuisioner mengenai sistem penyimpanan makanan :

1 ) SS (Sangat setuju) : mempunyai bobot nilai 5

2) S (Setuju) : mempunyai bobot nilai 4

3) C (Cukup) : mempunyai bobot nilai 3

4) TS (Tidak setuju) : mempunyai bobot nilai 2

5) STS (Sangat tidak setuju) : mempunyai bobot nilai 1

B. Nilai kuisioner mengenai kualitas makanan sebagai berikut :

1 ) SS (Sangat setuju) : mempunyai bobot nilai 5

2) S (Setuju) : mempunyai bobot nilai 4

3) C (Cukup) : mempunyai bobot nilai 3

4) TS (Tidak setuju) : mempunyai bobot nilai 2

5) STS (Sangat tidak setuju) : mempunyai bobot nilai 1


E. Metode Analisis Data

Metode analisi data yang digunakan dalam metode penelitian ini

adalah dengan menggunakan teknik deskritif guna menggambarkan

masalah yang terjadi pada masa sekarang atau yang sedang berlangsung,

bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang terjadi sebagaimana mestinya

pada saat penelitian dilakukan.

Sugiono menyatakan

“Metode analisi deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk


menganalisi data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah tekumpul sebagaimana adanya
tanpa bemaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi.” (qtd. In Febriansyah, 2018:33).

Dalam penerapan analisi deskriptif, terdapat beberapa langkah yang

perlu dilakukan yaitu :

1.Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010 : 211),

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat


kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid
atau sahih memiliki validitas tinggi. Sebaiknya instrument yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah.”

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Construct Validity untuk uji

validitasnya yaitu memberikan perrtanyaan-pertanyaan kepada responden

sebagai sarana uji, kemudian dilakukan uji korelasi antara skor (nilai-nilai)

tiap-tiap item (pernyataan) dengan skor total kuisioner tersebut.


Apabila kuisioner tersebut telah memiliki validitas konstruk, berarti

semua item (pernyataan) yang ada dalam kuisioner itu mengukur konsep

dengan peneliti ukur. Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik kolerasi

product moment yang dikemukakan oleh pearson, dengan rumus uji

validitas dalam penelitianini akan dilaksanakan di kitchen R Hotel

Rancamaya Bogor.

Rumus kolerasi Product moment adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Korelasi Product Moment

Keterangan :

N = Jumlah Responden

X = Sekor Variabel ( Jawaban Responden)

Y = Sekor total dari variabel ( Jawaban Responden)

Dengan taraf signifikan a=5% hal ini bertujuan untuk mengetahui valid,

reliabel atau tidaknya pernyataan yang diajukan kepada responden.


2. Uji Reliabilitas

Menurut arikunto (2006: 178), Reliabilitas menunjuk pada suatu

pengertian :

“Bahwa suatu instrument dapat cukup dipercaya untuk


digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrument
tersebut sudah baik, instrument yang dapat dipercaya, sudah
reliabel akan menghasilkan data yang dipercaya juga.
Apabila data yang memang benar sesuai dengan kenyataan,
maka berapa kalipun diambil akan tetap sama.”
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach

alpha :

Gambar 3.2 Rumus Cronbach Alpha

= Reliabilitas instrument

= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= Jumlah varians butir

= Varians total

“keputusan uji reliabel bahwa apabila suatu instrument penelitian

akan dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0.60, sebaliknya instrument

dikatakan tidak reliabel apabila nilai alpha <0,60” (sugiyono,2005:368)


3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi

mempunyai distribusi normal ataukah tidak, asumsi normalitas merupakan

persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikasi)

koefisien regresi, model regresi yang baik adalah model regresi yang

memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak

dilakukan pengujian secara statistik.

Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas

(asymotic significance), yaitu :

a) Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.

b) Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar

normal probability plots dalam software IBM SPSS statistic 24.

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.


4. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah alat analisi yang digunakan

untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independent (X) terhadap

variabel dependent (Y). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh sistem

penyimpanan makanan terhadap kualitas makanan di R Hotel Rancamaya

Bogor. Persamaan umum regresi linier sederhana adlah :

Y = a + bX

Sumber : sugiyono (2010:188)

Keterangan:

Y = Nilai yang diprediksikan

A = Nilai konstan

B = Koefisien regresi

X = Nilai Variabel Independen

Untuk dapat menemukan persamaan regresi, maka harus dihitung

terlebih dahulu a dan b. Menurut sugiyono harga A dan B dapat dihitung

dengan rumus berikut :


Gambar 3.3 rumus persamaan regresi

Keterangan :

a = konstant ( nilai Y pada saat nol )

b = koefisien regresi

n = ukuran sampel atau banyak data di dalam sampel

x = nilai variabel independent

y = nilai variabel dependent

5. Analisis Korelasi Person

Koefisien korelasi person digunakan untuk mengukur ada atau

tidaknya hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel

terikat (Y) serta mempunyai tujuan untyk meyakinkan bahwa

pada kenyataanya terdapat hubungan antara sistem

penyimpanan makanan dan kualitas makanan di Kitchen R

Hotel Rancamaya Bogor dengan formulasi sebagai berikut :


Gambar 3.4 rumus koefisien korelasi

r = koefisien korelasi

n = ukuran sampel atau banyak data di dalam sampel

x = variabel bebas ( independent )

y = variabel terikat ( dependent )

koefisien korelasi mempunyai nilai -1 ≤ r ≤ + 1, dimana :

a. apabila r ≤ +1, maka korelasi antara dua variabel dikatakan sangat kuat

dan searah, artinya jika X naik sebesar 1 makay Y juga akan naik sebesar

1 atau sebaliknya.

b. Apabila r = 0, maka hubungan antara kedua variabelsangat lebar atau

tidak ada hubungan sama sekali.

c. apabila r ≥ -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan

berlawan arah, artinya apabila X naik sebesar 1 maka Y akan turun sebesar

1 atau sebaliknya.
Untuk memberikan interpretasi koefisien korelasinyamaka penulis

menggunkan pedoman sebagai berikut :

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi

6. Uji Hipotesis

Penelitian ini juga menggunakan uji hipotesis, data diperoles dari

hasil pengumpulan data diatas dapat diproses sesuai dengan jenis data

kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan angka metode statistik

sebagai berikut :

a. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis parsial guna menunjukan

pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel

dependen, uji t adalah penguji koefisien regresi masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.


Berdasarkan nilai signifikan output SPSS :

1) jika nilai signifikan < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat.

2) jika nilai signifikan > 0,05 maka variabel bebas tidak terpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat.

Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel :

1) jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas berpengaruh terhadap

variabel terikat.

2) jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh

terhadap variabel terikat.

Tingkat signifikan 0,05% atau 5% artinya kemungkinan besar hasil

penarikan kesimpulan memiliki profitabilitas 95% atau toleransi kesalahan

sebesar 5%

Adapun rumus menghitung uji :

Gambar 3.5 rumus uji t

Keterangan :

t = nilai t hitung
r = nilai koefisien korelasi

n = sampel

7. Koefisien Determinasi

Menurut Febriansyah (2018:42) menyatakan bahwa

“koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.”

Dalam analisi korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan

koefisien determinasi atau yang disebut koefisien penentu, karena

besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi ( r2 ), sehingga koefisien

ini berguna untuk mengetahui besranya dampak pengaruh sistem

penyimpanan makanan terhadap kualitas makanan di kitchen R Hotel

Rancamaya Bogor, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Kd = (r2) x 100%

Keterangan :

Kd = koefisien determinasi

r = koefisien korelasi
F. Waktu Dan Tempat Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penelitian ini dilaksanakan mulai

dari April 2019 sampai bulan Juli 2019 di Kitchen R Hotel Rancamaya

Bogor yang terletak di Jalan Rancamaya Utama, Kertamaya, Kecamatan

Bogor Sel, Kota Bogor, Jawa Barat 16720.

Anda mungkin juga menyukai