Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


ASI merupakan makanan pertama dan utama bagi bayi yang bernilai gizi tinggi serta
terjangkau. Pola pemberian ASI yang dianjurkan ialah pemberian ASI segera atau 30
menit hingga satu jam setelah melahirkan, selanjutnya pemberian ASI saja atau menyusui
secara ekslusif hingga bayi usia enam bulan dan pemberian makanan tambahan setelah
umur enam bulan serta tetap memberian ASI diteruskan sampai umur dua tahun
(UNICEF/WHO/IDAI, 2005;22).

Kejadian diare dapat terjadi 3-14 kali lebih tinggi pada anak-anak yang diberi susu
formula dibandingkan dengan anak yang hanya diberi ASI. Memberikan ASI kepada bayi
anda bukan saja memberikan kebaikan bagi bayi tapi juga keuntungan untuk ibu, proses
menyusui menguntungkan ibu dengan terdapatnya lactational infertility, hingga
memperpanjang child spacing (Pudjiadi, 2000).

Pada tahun 2014 Kementrian Kesehatan (Kemkes) telah menetapkan target cakupan
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan sebesar 80%. Kenyataannya, berdasarkan
hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) dilaporkan bahwa rata-rata bayi
Indonesia hanya mendapat ASI eksklusif sampai usia 1-2 bulan, dan bayi yang mendapat
ASI eksklusif 6 bulan hanya 27%.

Salah satu penyebab rendahnya pemberian ASI eksklusif yaitu kurangnya pengetahuan
ibu yang berdampak pada perilaku ibu dalam menyusui. Untuk mengubah perilaku ibu
dalam pemberian ASI tersebut diperlukan banyak upaya, salah satunya melalui
pendidikan kesehatan (Penkes). Pemberian Penkes tentang ASI eksklusif mampu
merubah perilaku, sikap ibu dalam menyusui dan dapat menambah pengetahuan ibu
mengenai ASI eksklusif (Winarsih, Resnayati, & Susanti, 2007, hlm.50).

1
BAB II
PERENCANAAN DI PUSKESMAS

2.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan dan sikap para kader Posyandu mengenai
ASI eksklusif dan MP-ASI sebelum dan setelah diberikan penyuluhan dalam acara
refreshing kader Posyandu yang diadakan di Puskesmas 1 Pekutatan?

2.2 Analisis Masalah


Pengetahuan masyarakat dibidang ASI eksklusif tergolong masih rendah. Dengan cukup
banyaknya kasus kematian bayi akibat pemberian makanan selain ASI yang terlalu dini,
maka diperlukan penyuluhan tentang ASI eksklusif agar pengetahuan masyarakat lebih
baik.

2.3 Tujuan Penyuluhan


2.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan ASI eksklusif terhadap pengetahuan dan
sikap ibu hamil terhadap Kader posyandu yang bertugas di desa Pekutatan, Pulukan,
Asah Duren dan Medewi.
2.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan,
pekerjaan, paritas, dan sumber informasi.
2. Mengidentifikasi pengetahuan responden tentang ASI Eksklusif.
3. Mengidentifikasi sikap responden tentang ASI Eksklusif.
4. Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan ASI ekskusif terhadap pengetahuan ibu.
5. Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan ASI eksklusif terhadap sikap ibu.

2.4 Manfaat Penyuluhan


1. Sebagai bahan masukan bagi puskesmas dalam upaya peningkatan cakupan program

2
2. Sebagai sumber informasi untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu terhadap
pemberian ASI Eksklusif.
3. Mempromosikan tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif dan MP-ASI serta saran
yang membangun untuk penelitian selanjutnya.

2.5 Kelompok Sasaran


Yang menjadi kelompok sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini adalah seluruh Kader
posyandu yang bertugas di desa Pekutatan, Pulukan, Asah duren, dan Medewi.

2.6 Strategi Penyuluhan


2.6.1 Persiapan Penyuluhan
1.1 Persiapan materi penyuluhan
1.2 Penguasaan materi penyuluhan
1.3 Penguasaan cara-cara penyampaian materi
1.4 Persiapan alat bantu penyampaian materi
2.6.2 Pelaksanaan Penyuluhan
2.1 Perkenalan tim penyuluhan
2.2 Diberikan pertanyaan kepada peserta sebelum dilakukan penyuluhan untuk
mengetahui pengetahuan mereka tentang ASI eksklusif dan MP-ASI.
2.3 Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan tentang ASI eksklusif dan MP-ASI.
2.4 Setelah semua materi disampaikan, tim penyuluh juga memberikan kesempatan
peserta untuk mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah disampaikan.
Diskusi tanya jawab dengan peserta tentang materi yang telah disampaikan
sekaligus sebagai evaluasi penyuluhan.

2.7 Isi Penyuluhan


Materi penyuluhan yang akan disampaikan pada kegiatan ini yaitu:
1. Pengertian ASI eksklusif dan MP-ASI
2. Tujuan pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI
3. Manfaat pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI
4. Cara pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI

3
2.8 Metode Penyuluhan
Penyuluhan akan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.

2.9 Media Penyuluhan


Media yang digunakan antara lain menggunakan laptop, slide (power point), layar, LCD,
serta pamflet.

2.10 Rencana Evaluasi


Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kemampuan peserta menjawab pertanyaan
yang diberikan sebelum dan setelah penyuluhan
1.10.1 Indikator yang dipakai : peningkatan kemampuan peserta dalam menjawab
pertanyaan setelah penyuluhan.
1.10.2 Waktu penilaian : selama penyuluhan.
1.10.3 Cara penilaian : menggunakan pertanyaan lisan dan tulisan sebelum dan
setelah penyuluhan dan dari timbal balik saat dilakukan
diskusi.
1.10.4 Penilai : tim penyuluh.

4
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat Penyuluhan


Hari/ tanggal : Rabu, 22 Februari 2017
Pukul : 09.00 WITA- selesai.
Tempat : Aula Besar Puskesmas 1 Pekutatan

3.2 Peserta Penyuluhan


Seluruh peserta penyuluhan adalah semua kader Posyandu yang bertugas di desa Pekutatan,
Pulukan, Asah Duren dan Medewi.

3.3 Pelaksana Penyuluhan


Penyuluhan dilakukan oleh satu orang dokter internsip

3.4 Proses Penyuluhan


Proses awal penyuluhan dilakukan dengan membuat persiapan baik dari persiapan diri,
materi serta komunikasi kepada berbagai pihak mengenai pelaksanaan penyuluhan ini.
Sebelum melaksanakan kegiatan penyuluhan, kami meminta izin kepada Kepala
Puskesmas Pekutatan, dr. I Nyoman Agus Tripayana untuk melaksanakan penyuluhan
tentang ASI eksklusif dan MP-ASI kepada semua Kader posyandu yang bertugas di desa
Pekutatan, Pulukan, Asah Duren dan Medewi. Kami juga mempersiapkan slide, materi ,
pre-Test dan post-Test, serta pamflet yang akan kami gunakan sebagai media pada
penyuluhan nanti.

Pada hari pelaksanaan penyuluhan, kami datang sekitar pukul 07.00 WITA dan mulai
mempersiapkan perlengkapan-perlengkapan penyuluhan sebelum para kader Posyandu
mulai berdatangan. Setelah semua perlngkapan telah siap dan para Kader Posyandu telah
hadir semuanya kamipun segera memulai acara penyuluhan ini. Pertama-tama, kami
mengadakan perkenalan terlebih dahulu kepada peserta, kemudian diberikan pertanyaan-

5
pertanyaan melalui pre-Test seputar materi penyuluhan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan peserta. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi. Materi yang
diberikan dengan mengggunakan slide dan tanya jawab. Pemberian materi berlangsung
kurang lebih selama 15 menit dan diikuti dengan sesi tanya jawab. Para peserta diberikan
kesempatan untuk bertanya kapanpun jika mereka ingin bertanya. Peserta tampak antusias
untuk bertanya karena mereka cukup tertarik dengan materi yang disampaikan. Setelah
acara penyuluhan, sebagai evaluasi penyuluh menanyakan kembali pertanyaan yang sama
seperti sebelum penyuluhan dan pelatihan dengan memberikan lembaran post-test. Hampir
seluruh peserta sudah mengerti dan dapat menjawab dengan benar karena sudah mendapat
penjelasan sewaktu penyuluhan.

6
BAB IV
HASIL KEGIATAN

4.1 Profil Komunitas

Puskesmas I Pekutatan terletak di Kecamatan Pekutatan yaitu pada ruas jalan Denpasar-
Gilimanuk. Puskesmas I Pekutatan letaknya cukup strategis, yaitu berdekatan dengan
akses keamanan (Polsek Pekutatan), dan akses kebutuhan penduduk dalam hal
perekonomian seperti supermarket dan pasar tradisional. Adapun tugas dan fungsi dari
UPT Puskesmas I Pekutatan adalah sebagai berikut:

Tugas Pokok
1. Pusat Kesehatan Masyarakat secara fisik maupun administrasi
2. Mencegah dan menanggulangi KLB
3. Pemberdayaan peran serta masyarakat
4. Penyuluhan dan informasi kesehatan

Fungsi
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

4.2 Data Geografis

Kecamatan Pekutatan terbentang dari Barat ke Timur yang dibatasi oleh:


 Di sebelah Utara adalah hutan Negara
 Di sebelah Timur adalah Kabupaten Tabanan
 Di sebelah Selatan adalah Samudera Indonesia
 Disebelah Barat adalah Kecamatan Mendoyo

Lokasi Wilayah Kerja :


 Berada di Kecamatan Pekutatan
 Jarak dengan kota Kabupaten : ± 20 km

7
Luas Wilayah Kerja :
1. Luas wilayah kerja : 12,965 Ha
2. Jumlah Penduduk : 26.735 jiwa, 6.732 KK

Desa/Kelurahan yang dijangkau :


Di Kecamatan Pekutatan terdapat 4 desa/kelurahan. Wilayah kerja UPT Puskesmas I
Pekutatan terbagi menjadi 4 Desa, 17 Banjar dan 24 Posyandu yaitu :
1. Desa Medewi : 5 Banjar, 6 Posyandu
2. Desa Pulukan : 3 Banjar, 6 Posyandu
3. Desa Pekutatan : 4 Banjar, 8 Posyandu
4. Desa Asahduren : 3 Banjar, 4 Posyandu

Karakteristik Daerah
 Termasuk penyangga daerah wisata
 Daerah industry
 Daerah pertanian

Sarana Transportasi
 Hubungan dengan kota kabupaten maupun kota provinsi melalui jalan raya dengan
kendaraan roda empat segala jenis.
 Hubungan jalan ke setiap desa maupun kelurahan sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda
empat

4.3 Data Demografis

Jumlah Penduduk
Wilayah kerja : 18.585 jiwa
Laki-laki : 9.378 Orang
Perempuan : 9.207 Orang
Jumlah KK : 5.113 KK

Sosial Ekonomi
Mata Pencaharian Penduduk :

8
 Tani
 Buruh
 Nelayan
 PNS/TNI
 Lain-lain

Sosial Budaya
Umumnya menggunakan bahasa Bali dan sebagian kecil bahasa Indonesia

Agama
 Pemeluk agama Hindu: ±95%
 Pemeluk agama lain : ± 5%

Sarana Pendidikan
 TK = 17 Buah
 SD/MI = 23 Buah
 SMP = 3 Buah
 SMA = 2 Buah

4.4 Sumber Daya Kesehatan yang Ada

 Dokter : 5 orang
 Dokter Gigi : 2 orang
 Administrasi Kantor : 1 orang
 Bidan : 17 orang
 Perawat : 7 orang
 Sanitarian : 1 orang
 Petugas gizi : 1orang
 Apoteker : 1 orang
 Asisten apoteker : 1 orang
 Analisis Laboratorium : 2 orang
 Sarjana Kesehatan Masyarakat: 1 orang
 Administrasi Loket : 2 orang
 Perawat gigi : 2orang
 Sopir : 4 orang
 Penjaga/Cleaning service : 3 orang
 Juru masak : 2 orang

9
4.5 Sarana Pelayanan Kesehatan yang Ada
 Puskesmas Induk :1 unit
 Puskesmas Pembantu Pembina:1 unit
 Puskesmas Pembantu :8 unit
 Apotek:1 unit
 Laboratorium :1 unit
 Dokter Praktek Swasta : 7 orang
 Dokter Gigi Praktek Swasta : 1 orang
 Bidan Praktek Swasta :18 orang

4.6 Evaluasi Proses


Kegiatan penyuluhan ini sangat didukung oleh pihak puskesmas. Pihak puskesmas sangat
koperatif dengan membantu mempersiapkan tempat, menyediakan waktu dan peserta
penyuluhan sementara dokter internship mempersiapkan alat dan sarana penyuluhan.
Waktu pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu tanggal 22 Februari 2017 pukul 09.00.
Sarana penyuluhan berupa slide, laptop, LCD, Layar, serta pamflet. Jumlah peserta yang
hadir dalam penyuluhan adalah 113 orang. Metode yang digunakan dalam penyuluhan
yaitu ceramah disertai diskusi dan tanya jawab.

4.7 Evaluasi Hasil


Evaluasi pemahaman tentang pengetahuan kader tentang ASI eksklusif dan MP-ASI
didasarkan pada beberapa aspek, yaitu dari segi peserta, proses kegiatan itu sendiri,
maupun dari perbandingan antara kemampuan peserta dalam menjawab pertanyaan
sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan. Perhatian dan respon peserta penyuluhan
secara umum juga sangat baik di mana hal ini dapat dilihat dari pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh peserta dan pertanyaan-pertanyaan tersebut juga cukup berbobot dan
kritis.

Dalam proses penyuluhan (ceramah dan diskusi), dapat dilaporkan bahwa ceramah dan
diskusi berlangsung dengan baik dan terlihat bahwa adanya komunikasi yang timbal balik
antara peserta dengan pembicara. Para peserta diberi kesempatan bertanya kapanpun
mereka memiliki pertanyaan selama pemberian materi berlangsung. Dari hasil penilaian,

10
didapatkan peningkatan kemampuan menjawab pertanyaan setelah diberikan penyuluhan
dibandingkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan telah terjadi peningkatan pengetahuan
mengenai ASI eksklusif dan MP-ASI. Pendapat peserta secara lisan tentang penyuluhan
adalah sangat bagus dan berharap di kemudian hari ada penyuluhan seperti ini lagi.

4.8 Hambatan
Tidak didapatkan adanya hambatan yang berarti dalan persiapan maupun pelaksanaan
penyuluhan dan pelatihan ini.

4.9 Manfaat
Manfaat yang kami rasakan sebagai penyuluh dari pelaksanaan penyuluhan ini adalah
sebagai latihan untuk menjadi penyuluh yang baik di masyarakat, mulai dari perencanaan,
persiapan materi (pengumpulan materi dan penguasaan materi), persiapan alat dan sarana
penunjang, dan keterampilan berkomunikasi di depan orang banyak agar menarik dan
dapat dimengerti oleh pendengar. Sedangkan manfaat bagi peserta adalah diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang ASI eksklusif dan MP-ASI.

BAB V
PENUTUP

5.1. Simpulan
Minimnya pengetahuan masyarakat tentang ASI eksklusif dan MP-ASI mengakibatkan
masih banyaknya kejadian pemberian makanan selain ASI pada bayi di bawah umur 6
bulan. Hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan kualitas kehidupan para bayi, serta
dapat meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas akibat ketidaktahuan, sehingga
diperlukan adanya penyuluhan tentang ASI eksklusif dan MP-ASI sejak dini.

Selama persiapan, dokter internsip banyak mendapat bantuan baik dari pihak Puskesmas 1
Pekutatan. Selama penyuluhan berlangsung dan setelah penyuluhan, dapat diketahui bahwa
telah terjadi peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan mengenai ASI eksklusif dan

11
MP-ASI. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kemampuan peserta dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan sebelum dan sesudah penyuluhan.

5.2. Saran
1. Upaya meningkatkan pengetahuan, sikap ibu hamil tentang ASI eksklusif dan MP-ASI
dapat lakukan dengan salah satu metode penyuluhan yaitu metode ceramah dan
pembagian leaflet.
2. Diharapkan bagi petugas promosi kesehatan di Puskesmas agar memberikan penyuluhan
tentang ASI eksklusif serta penyuluhan gizi lainnya kepada masyarakat terutama dengan
metode ceramah guna membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat serta membantu
mewujudkan pencapaian pemberian ASI eksklusif.

12

Anda mungkin juga menyukai