Dokumen - Tips Laporan Mini Project Gizi Buruk
Dokumen - Tips Laporan Mini Project Gizi Buruk
PENDAHULUAN
Kejadian diare dapat terjadi 3-14 kali lebih tinggi pada anak-anak yang diberi susu
formula dibandingkan dengan anak yang hanya diberi ASI. Memberikan ASI kepada bayi
anda bukan saja memberikan kebaikan bagi bayi tapi juga keuntungan untuk ibu, proses
menyusui menguntungkan ibu dengan terdapatnya lactational infertility, hingga
memperpanjang child spacing (Pudjiadi, 2000).
Pada tahun 2014 Kementrian Kesehatan (Kemkes) telah menetapkan target cakupan
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan sebesar 80%. Kenyataannya, berdasarkan
hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) dilaporkan bahwa rata-rata bayi
Indonesia hanya mendapat ASI eksklusif sampai usia 1-2 bulan, dan bayi yang mendapat
ASI eksklusif 6 bulan hanya 27%.
Salah satu penyebab rendahnya pemberian ASI eksklusif yaitu kurangnya pengetahuan
ibu yang berdampak pada perilaku ibu dalam menyusui. Untuk mengubah perilaku ibu
dalam pemberian ASI tersebut diperlukan banyak upaya, salah satunya melalui
pendidikan kesehatan (Penkes). Pemberian Penkes tentang ASI eksklusif mampu
merubah perilaku, sikap ibu dalam menyusui dan dapat menambah pengetahuan ibu
mengenai ASI eksklusif (Winarsih, Resnayati, & Susanti, 2007, hlm.50).
1
BAB II
PERENCANAAN DI PUSKESMAS
2
2. Sebagai sumber informasi untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu terhadap
pemberian ASI Eksklusif.
3. Mempromosikan tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif dan MP-ASI serta saran
yang membangun untuk penelitian selanjutnya.
3
2.8 Metode Penyuluhan
Penyuluhan akan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
4
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pada hari pelaksanaan penyuluhan, kami datang sekitar pukul 07.00 WITA dan mulai
mempersiapkan perlengkapan-perlengkapan penyuluhan sebelum para kader Posyandu
mulai berdatangan. Setelah semua perlngkapan telah siap dan para Kader Posyandu telah
hadir semuanya kamipun segera memulai acara penyuluhan ini. Pertama-tama, kami
mengadakan perkenalan terlebih dahulu kepada peserta, kemudian diberikan pertanyaan-
5
pertanyaan melalui pre-Test seputar materi penyuluhan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan peserta. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi. Materi yang
diberikan dengan mengggunakan slide dan tanya jawab. Pemberian materi berlangsung
kurang lebih selama 15 menit dan diikuti dengan sesi tanya jawab. Para peserta diberikan
kesempatan untuk bertanya kapanpun jika mereka ingin bertanya. Peserta tampak antusias
untuk bertanya karena mereka cukup tertarik dengan materi yang disampaikan. Setelah
acara penyuluhan, sebagai evaluasi penyuluh menanyakan kembali pertanyaan yang sama
seperti sebelum penyuluhan dan pelatihan dengan memberikan lembaran post-test. Hampir
seluruh peserta sudah mengerti dan dapat menjawab dengan benar karena sudah mendapat
penjelasan sewaktu penyuluhan.
6
BAB IV
HASIL KEGIATAN
Puskesmas I Pekutatan terletak di Kecamatan Pekutatan yaitu pada ruas jalan Denpasar-
Gilimanuk. Puskesmas I Pekutatan letaknya cukup strategis, yaitu berdekatan dengan
akses keamanan (Polsek Pekutatan), dan akses kebutuhan penduduk dalam hal
perekonomian seperti supermarket dan pasar tradisional. Adapun tugas dan fungsi dari
UPT Puskesmas I Pekutatan adalah sebagai berikut:
Tugas Pokok
1. Pusat Kesehatan Masyarakat secara fisik maupun administrasi
2. Mencegah dan menanggulangi KLB
3. Pemberdayaan peran serta masyarakat
4. Penyuluhan dan informasi kesehatan
Fungsi
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
7
Luas Wilayah Kerja :
1. Luas wilayah kerja : 12,965 Ha
2. Jumlah Penduduk : 26.735 jiwa, 6.732 KK
Karakteristik Daerah
Termasuk penyangga daerah wisata
Daerah industry
Daerah pertanian
Sarana Transportasi
Hubungan dengan kota kabupaten maupun kota provinsi melalui jalan raya dengan
kendaraan roda empat segala jenis.
Hubungan jalan ke setiap desa maupun kelurahan sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda
empat
Jumlah Penduduk
Wilayah kerja : 18.585 jiwa
Laki-laki : 9.378 Orang
Perempuan : 9.207 Orang
Jumlah KK : 5.113 KK
Sosial Ekonomi
Mata Pencaharian Penduduk :
8
Tani
Buruh
Nelayan
PNS/TNI
Lain-lain
Sosial Budaya
Umumnya menggunakan bahasa Bali dan sebagian kecil bahasa Indonesia
Agama
Pemeluk agama Hindu: ±95%
Pemeluk agama lain : ± 5%
Sarana Pendidikan
TK = 17 Buah
SD/MI = 23 Buah
SMP = 3 Buah
SMA = 2 Buah
Dokter : 5 orang
Dokter Gigi : 2 orang
Administrasi Kantor : 1 orang
Bidan : 17 orang
Perawat : 7 orang
Sanitarian : 1 orang
Petugas gizi : 1orang
Apoteker : 1 orang
Asisten apoteker : 1 orang
Analisis Laboratorium : 2 orang
Sarjana Kesehatan Masyarakat: 1 orang
Administrasi Loket : 2 orang
Perawat gigi : 2orang
Sopir : 4 orang
Penjaga/Cleaning service : 3 orang
Juru masak : 2 orang
9
4.5 Sarana Pelayanan Kesehatan yang Ada
Puskesmas Induk :1 unit
Puskesmas Pembantu Pembina:1 unit
Puskesmas Pembantu :8 unit
Apotek:1 unit
Laboratorium :1 unit
Dokter Praktek Swasta : 7 orang
Dokter Gigi Praktek Swasta : 1 orang
Bidan Praktek Swasta :18 orang
Dalam proses penyuluhan (ceramah dan diskusi), dapat dilaporkan bahwa ceramah dan
diskusi berlangsung dengan baik dan terlihat bahwa adanya komunikasi yang timbal balik
antara peserta dengan pembicara. Para peserta diberi kesempatan bertanya kapanpun
mereka memiliki pertanyaan selama pemberian materi berlangsung. Dari hasil penilaian,
10
didapatkan peningkatan kemampuan menjawab pertanyaan setelah diberikan penyuluhan
dibandingkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan telah terjadi peningkatan pengetahuan
mengenai ASI eksklusif dan MP-ASI. Pendapat peserta secara lisan tentang penyuluhan
adalah sangat bagus dan berharap di kemudian hari ada penyuluhan seperti ini lagi.
4.8 Hambatan
Tidak didapatkan adanya hambatan yang berarti dalan persiapan maupun pelaksanaan
penyuluhan dan pelatihan ini.
4.9 Manfaat
Manfaat yang kami rasakan sebagai penyuluh dari pelaksanaan penyuluhan ini adalah
sebagai latihan untuk menjadi penyuluh yang baik di masyarakat, mulai dari perencanaan,
persiapan materi (pengumpulan materi dan penguasaan materi), persiapan alat dan sarana
penunjang, dan keterampilan berkomunikasi di depan orang banyak agar menarik dan
dapat dimengerti oleh pendengar. Sedangkan manfaat bagi peserta adalah diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang ASI eksklusif dan MP-ASI.
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Minimnya pengetahuan masyarakat tentang ASI eksklusif dan MP-ASI mengakibatkan
masih banyaknya kejadian pemberian makanan selain ASI pada bayi di bawah umur 6
bulan. Hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan kualitas kehidupan para bayi, serta
dapat meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas akibat ketidaktahuan, sehingga
diperlukan adanya penyuluhan tentang ASI eksklusif dan MP-ASI sejak dini.
Selama persiapan, dokter internsip banyak mendapat bantuan baik dari pihak Puskesmas 1
Pekutatan. Selama penyuluhan berlangsung dan setelah penyuluhan, dapat diketahui bahwa
telah terjadi peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan mengenai ASI eksklusif dan
11
MP-ASI. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kemampuan peserta dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan sebelum dan sesudah penyuluhan.
5.2. Saran
1. Upaya meningkatkan pengetahuan, sikap ibu hamil tentang ASI eksklusif dan MP-ASI
dapat lakukan dengan salah satu metode penyuluhan yaitu metode ceramah dan
pembagian leaflet.
2. Diharapkan bagi petugas promosi kesehatan di Puskesmas agar memberikan penyuluhan
tentang ASI eksklusif serta penyuluhan gizi lainnya kepada masyarakat terutama dengan
metode ceramah guna membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat serta membantu
mewujudkan pencapaian pemberian ASI eksklusif.
12