OD KONJUNGTIVITIS VIRAL
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Salah Satu Syarat
Dalam Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Tentara Dr. Soedjono Magelang
Oleh:
30101407321
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN
OD KONJUNGTIVITIS VIRAL
ODS PRESBIOPIA
Disusun oleh:
30101407321
Dosen Pembimbing,
LAPORAN KASUS
STATUS PASIEN
1. IDENTITAS
Nama : Ny. Sr
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
2. ANAMNESIS
Keluhan utama :
Pasien datang ke poli mata RST dr. Soedjono Magelang dengan keluhan mata kiri
merah dan gatal. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan tersebut disertai
dengan mata berair, panas, dan terasa mengganjal. Keluhan muncul tiba-tiba dan
dirasakan terus menerus. Pasien mengaku tidak ada lodokan dan gangguan penglihatan.
Pasien menyangkal adanya benda asing yang masuk ke mata dan tidak ada riwayat
trauma pada mata sebelumnya. Pasien mengaku sudah mengobatinya dengan obat tetes
mata namun hanya sedikit perbaikan. Keluhan melihat pelangi saat memandang lampu,
nyeri kepala cekot-cekot hingga mual dan muntah disangkal. Anak pasien pernah
mengalami keluhan serupa seperti pasien 1 bulan yang lalu namun sudah sembuh.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat gejala serupa sebelumnya : disangkal
Riwayat trauma : disangkal
Riwayat kemasukan benda asing : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat keluhan serupa : diakui (anak pasien)
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Pengobatan :
Pasien sudah pernah mengobati keluhan yang dideritanya namun hanya sedikit perbaikan.
Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien bekerja sebagai petani dan ibu rumah tangga. Biaya pengobatan menggunakan
umum, kesan ekonomi cukup.
3. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Umum
Kesadaran : Compos mentis
Aktivitas : Normoaktif
Kooperatif : Kooperatif
Status gizi : Baik
B. Vital Sign
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : Tidak dilakukan
C. Status Ophthalmicus
Bulbus Okuli
Gerak bola mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah
2. Enoftalmus
- -
Eksoftalmus
- -
Strabismus
- -
3. Suprasilia Normal Normal
Palpebra Superior
Sekret - +(mukoserous)
Edema - -
Hematom
Hiperemi - -
Entropion - +
Ektropion
- -
4. Silia
Krusta - -
Ptosis Trikiasis(-) Trikiasis(-)
Papila konjungtiva
Krusta - -
- -
- -
- -
Palpebra Inferior
Edema Tidak ditemukan -
Hematom - -
Hiperemi
Entropion - +
Ektropion - -
Silia
5. Sekret - -
Krusta Trikiasis(-) Trikiasis(-)
Pseudomembran
- +(mukoserous)
- -
Tidak ditemukan -
Konjungtiva
Edem Tidak ditemukan -
Injeksi - +
konjungtiva
Injeksi siliar
Sekret Tidak ditemukan -
Perdarahan
- +(mukoserous)
6. subkonjungtiva
Bangunan Tidak ditemukan -
patologis
Simblefaron Tidak ditemukan -
Jaringan
fibrovaskuler
- -
- -
Kornea
Kejernihan Jernih Jernih
Edema - -
Infiltrat
Keratic Precipitat Tidak ditemukan -
Ulkus - -
Sikatrik
7. - -
Bangunan
Patologis - -
- -
COA :
Kedalaman Cukup Cukup
8. Hifema - -
Hipopion
- -
Iris
Kripta + +
9. Edema - -
Sinekia
Atrofi - -
- -
10. Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Diameter 3 mm 3 mm
Reflek Pupil
Seklusio + +
Oklusio - -
- -
Lensa:
11. Kejernihan Jernih Jernih
Iris shadow - -
Corpus Vitreum
12. Floaters - -
Hemoftalmus - -
Retina:
13.
Fundus Refleks Tidak dilakukan Tidak dilakukan
14. Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
5. DIAGNOSIS BANDING
OS Konjungtivitis
a. Konjungtivitis viral :
Dipertahankan, karena dari pemeriksaan ditemukan adanya sekret yang bersifat
mukoserous, tidak ada edem palpebra, hiperemi yang tidak begitu infiltratif serta
tidak ada riwayat alergi pada pasien.
b. Konjungtivitis bakterial :
Disingkirkan, karena pada konjungtivitis bakterial seharusnya ditemukan eksudat
mukopurulen, hiperemis yang infiltratif, serta edema pada palpebra sedangkan pada
pasien tidak ditemukan eksudat mukopurulen, edema palpebral, serta injeksi
infiltratif.
c. Konjungtivitis alergika :
Disingkirkan, karena pada konjungtivitis alergikal ditemukan adanya riwayat alergi
terhadap alergen tertentu serta rata-rata terjadi pada usia kurang dari 10 tahun,
sedangkan pada pasien tidak didapatkan adanya riwayat alergi dan usia pasien yang
sudah 30 tahun.
6. DIAGNOSIS KERJA
- OS Konjungtivitis viral.
7. TERAPI
A. OS Konjuntivitis viral.
1. Medikamentosa
Oral : Tidak diberikan
Topikal : Tobramycin + Dexamethasone ED 6x1 gtt I OD
Parenteral : Tidak diberikan
Operatif : Tidak dilakukan
2. Terapi Non-medikamentosa
Kompres mata kiri dengan air hangat apabila terjadi bengkak pada kelopak mata.
8. KOMPLIKASI
OS Konjungtivitis Viral
o Konjungtivitis Bakterial
o Blefarokonjungtivitis
o Subconjunctival Bleeding
o Keratitis
9. PROGNOSIS
10. RUJUKAN
Dalam kasus ini tidak dilakukan rujukan ke Disiplin Ilmu Kedokteran lainnya karena dari
pemeriksaan klinis tidak ditemukan kelainan yang berkaitan dengan Disiplin Ilmu
Kedokteran lainnya
11. EDUKASI
Konjungivitis Viral
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini merupakan infeksi pada mata akibat
mikroorganisme berupa virus, sehingga dapat sembuh dengan sendirinya dan mata
dapat kembali sehat seperti biasa.
Memberitahu pasien bahwa konjungtivitis mudah menular, penderita harus sering
mencuci tangannya dengan sabun setelah kontak dengan mata yang sakit dan
penyakit ini bisa menular ke mata yang tidak sakit.
Memberitahu pasien untuk menggunakan handuk atau lap yang bersih dan hindari
pemakaian bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya untuk mencegah
tertularnya penyakit.
Memberitahu pasien untuk berbagi alat riasan dengan orang lain untuk mencegah
penularan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konjungtiva
2.1.1. Anatomi Konjungtiva
1. Ilyas, S. Ilmu Penyakit Mata Ed 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010. 205-216
2. James, B., Chris C., Bron A. 2006. Lecture Notes : Oftamologi Edisi Kesembilan. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
3. Perhimpunan dokter spesialis mata Indonesia.2002. Ilmu Penyakit Mata untuk dokter umum
dan mahasiswa kedokteran: edisi ke-2, Sagung Seto, Jakarta.
4. Setiohadji, B., 2006. Community Opthalmology., Cicendo Eye Hospital/Dept
of Ophthalmology Medical Faculty of Padjadjaran University.
5. Suhardjo et. Al. 2007. Ilmu Kesehatan Mata, Bagian Ilmu Penyakit Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
6. Crick RP, Khaw PT. Practical Anatomy and Physiology of The Eye and Orbit. In: A Textbook
of Clinical Ophtalmology. 3thEd. Singapore : FuIsland Offset Printing (S) Pte Ltd; 2003. p 5-7.
7. Guyton AC, Hall JE. Fluid System of the Eye. In: Textbook of Medical Physiology. 11 th Ed.
Pennyslvania: Elsevier Inc; 2006. p 623-25.
8. Junqueira, Luiz Carlos.& Jose Carneiro. 2010. Histologi Dasar ;Teks dan Atlas .Edisi 10. Jakarta. EGC.
9. Vaughan, DG., Asbury, T., Riordan Eva, P. 2010. Oftalmologi Umum Edisi 17. Jakarta: EGC.
10. Kemkes RI, 2010. 10 Besar Penyakit Rawat Jalan Tahun 2009. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009.
Available at: http://www.depkes.go.id. [Accessed 17 April 2015].
11. Ilyas, S. 2009. Ilmu Penyakit Mata 7th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.