Anda di halaman 1dari 12

TERAPI AKUPRESUR DAPAT MENURUNKAN KELUHAN

MUAL MUNTAH AKUT AKIBAT KEMOTERAPI PADA


PASIEN KANKER
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

DISUSUN OLEH
TEGAR DAFA GUMELAR
CKR0170214

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KAMPUS II RS.CIREMAI
2018
KATA PENGANTAR

Pertama - tama penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT sang maha
pencipta dan motivator terbesar bagi penulis selama penulisan makalah ini sampai
akhirnya makalah ini dapat selesai, tanpa-Nya penulis bukanlah apa – apa
Makalah ini berjudul “Terapi Akupresur Dapat Menurunkan Keluhan
Mual Muntah Akut Akibat Kemoterapi pada Pasien Kanker” yang ditunjukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesiadi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kuningan Kampus II RS.Ciremai.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak termiakasih kepada
orang tua penulis dan dosen bahasa indonesia ibu Maya Dewi Kurnia,S.S.,M.Pd ,
juga teman teman yang telah berpastisipasi, mendukung baik secara langsung
maupun tidak langsung
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan
oleh karena itu kritik serta saran yang membangun dari para pembaca sangat
diperlukan oleh penulis agar kedepan nya penulis dapat membuat dengan lebih baik
lagi.

Cirebon, 11 Januari 2018

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kanker............................................................................................... 3
2.2 Pengobtan Kanker dengan Kemoterapi ............................................ 3
2.3 Mual Muntah Akibat Kemoterapi ..................................................... 4
2.4 Akupresur Untuk Mengatasi Mual Muntah ...................................... 5
2.5 Akupresur Titik P6 ........................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kanker menjadi salah satu masalah kesehatan banyak negara di dunia dan
termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker
menjadi penyakit yang dianggap serius oleh masyarakat, sebab insiden dan angka
kematiannya terus bertambah setiap tahunnya.
Utami (Smeltzer, et al., 2008 dalam Apriany, 2010). Mengemukakan bahwa
“Penatalaksanaan pengobatan kanker antara lain pembedahan, radioterapi, terapi
biologis dan kemoterapi. Kemoterapi yakni salah satu pengobatan dengan
membunuh sel kanker yang telah terlepas dari sel kanker induk atau yang
bermetastase melalui aliran darah dan saluran limfatik ke bagian tubuh lainnya.”

Bagi penderita kanker merasa sulit untuk memutuskan menjalani


kemoterapi karena menimbulkan efek samping yang tidak nyaman. Efek samping
yang ditimbulkan meliputi mukositis, alopesia, infertilitas, trombositopenia, dan
mual muntah. Gangguan mual dan muntah menjadi efek samping frekuensi
terbesar.
Terapi akupresur menjadi salah satu terapi non farmakologis berupa terapi
pijat pada titik meridian tertentu yang berhubungan dengan organ dalam tubuh
untuk mengatasi mual muntah. Terapi ini tidak memasukkan obat–obatan ataupun
prosedur invasif melainkan dengan mengaktifkan sel–sel yang ada dalam tubuh,
sehingga terapi ini tidak memberikan efek samping seperti obat dan tidak
memerlukan biaya mahal.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengambil judul
“Terapi Akupresur Dapat Menurunkan Keluhan Mual Muntah Akut Akibat
Kemoterapi Pada Pasien Kanker”

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaiman terapi akupresur dapat menurunkan keluhan mual muntah akut
akibat kemoterapi pada pasien kanker ?
2. Bagaimana menerapkan terapi akupresur pada pasien kanker?

1
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui terapi akupresur dapat menurunkan keluhan mual
muntah akut akibat kemoterapi
2. Untuk mengetahui penerapan terapi akupresur pada pasien kanker

1.4 MANFAAT PENULISAN


Untuk menambah pengetahuan tentang terapi akupresur agar penderita
kanker dapat mengatasi mual muntah akut akibat kemoterapi

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KANKER
Kanker merupakan penyakit yang kompleks dengan manifestasi yang
bervariasi yang tergantung dari jenis sel kanker dan sistem yang dipengaruhi di
tubuh. Kanker dapat mengenai semua tingkatan usia, jenis kelamin, etnik dan area
tempat tinggal manapun. Penyakit ini masih menjadi penyakit yang banyak
menimbulkan kematian, tetapi seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, berbagai metode telah ditemukan untuk menolong mereka yang
mengalami kanker.
Pilihan pengobatan yang ditawarkan kepada pasien kanker disesuaikan
dengan tujuan yang realistik dan dapat dicapai sesuai dengan jenis kanker yang
dialami. Tujuan pengobatan kanker diantaranya sebagai eradikasi menyeluruh dari
proses keganasan atau penyembuhan, memperpanjang survival dan menghambat
pertumbuhan sel kanker atau kontrol, ataupun menghilangkan gejala yang
berhubungan dengan proses penyakit kanker atau paliatif.

2.2 PENGOBTAN KANKER DENGAN KEMOTERAPI


2.2.1 Defenisi Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan dari suatu penyakit atau kondisi penyakit
dengan bahan-bahan kimia yang dapat menyerang penyebab dari kondisi penyakit
tersebut. Kemoterapi umumnya digunakan untuk menggambarkan pengobatan
kanker dengan obat-obat antikanker. Hilman (Smeltzer, et al.:2008) mengatakan
bahwa
“kemoterapi membunuh sel-sel kanker pada tumor dan juga dapat
membunuh sel-sel kanker yang telah lepas dari sel kanker induk atau telah
bermetastase melalui darah dan limpe ke bagian tubuh yang lain.”

Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan sitotoksik dalam terapi kanker.


Hal ini merupakan salah satu dari beberapa modalitas penyembuhan kanker (yang
lain adalah pembedahan, radiasi dan bioterapi) untuk penyembuhan, kontrol atau
sebagai terapi paliatif.

3
2.2.2 Efek Samping Kemoterapi
Obat sitotoksik menyerang sel-sel kanker yang sifatnya cepat membelah.
Namun, terkadang obat ini juga memiliki efek pada sel-sel tubuh normal yang juga
mempunyai sifat cepat membelah seperti rambut, mukosa, sumsum tulang, kulit
dan sperma. Obat ini juga dapat bersifat toksik pada beberapa organ seperti jantung,
hati, ginjal dan sistem saraf Hilman(Abdulmuthalib, 2006).
Hilman (Perry & Yarbo :1984) membagi efek samping kemoterapi
berdasarkan waktu terjadinya gejala
“immediate onset, early onset, delayed onset dan late onset. Immediate
onset adalah efek yang terjadi dalam waktu kurang 24 jam setelah pemberian
kemoterapi. Beberapa diantaranya adalah mual-muntah, plebitis, hiperurisemia,
gagal ginjal, anafilaksis dan bercak kemerahan pada kulit. Early onset adalah efek
yang terjadi pada satu hari sampai satu minggu pemberian kemoterapi. Beberapa
diantaranya adalah leukopenia, trombositopenia, alopesia, stomatitis, diare dan
megaloblastosis.”

Sementara Hilman(Desen :2008) membagi efek toksik dari kemoterapi ke


dalam dua kategori, efek toksik jangka pendek dan efek toksik jangka panjang.
Efek toksik jangka gastrointestinal, pendek diantaranya gangguan fungsi depresi
hati,sumsum gangguan tulang, reaksi fungsi ginjal, kardiotoksisitas,
pulmotoksisitas, neurotoksisitas, reaksi alergi dan lain-lain. Sementara efek toksik
jangka panjang adalah karsinogenesitas dan infertilitas.

2.3 MUAL MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI


2.3.1 Defenisi
Menurut Utami(Price & Wilson, 2005)
“Mual dan muntah merupakan gejala dan tanda yang sering menyertai
gangguan gastrointestinal, demikian juga dengan penyakit-penyakit lain. Beberapa
teori mengenai penyebab mual dan muntah telah berkembang, tetapi tidak ada
kesepakatan mengenai penyebab atau terapi definitif. Mual dan muntah dapat
dianggap sebagai suatu fenomena yang terjadi dalam tiga stadium, yaitu mual,
retching (gerakan dan suara sebelum muntah) dan muntah.”

Stadium pertama, mual dapat dijelaskan sebagai perasaan yang sangat tidak
enak di belakang tenggorokan dan epigastrium, sering menyebabkan muntah.
Terdapat berbagai perubahan aktivitas saluran cerna yang berkaitan dengan mual,

4
seperti meningkatnya salivasi, menurunnya tonus lambung dan peristaltik.
Peningkatan tonus duodenum dan jejunum menyebabkan terjadinya refluks isi
duodenum ke lambung. Namun demikian tidak terdapat bukti yang mengesankan
bahwa hal ini menyebabkan mual. Retching adalah suatu usaha involunter untuk
muntah, seringkali menyertai mual dan terjadi sebelum muntah, terdiri atas gerakan
pernafasan spasmodik melawan glottis dan gerakan inspirasi dinding dada dan
diafragma. Muntah didefenisikan sebagai suatu refleks yang menyebabkan
dorongan ekspulsi isi lambung atau usus atau keduanya ke mulut.

2.3.2 Mekanisme Mual Muntah Pasca Kemoterapi


Mual muntah menjadi efek samping kemoterapi yang mengakibatkan stress
berat. Agen kemoterapi dapat menstimulasi sel enterochromaffin pada saluran
pencernaan untuk melepaskan Serotonin dengan memicu reseptor Serotonin.
Aktivasi reseptor memicu aktivasi jalur aferen vagal yang mengaktifkan pusat
muntah dan menyebabkan respon muntah Hilman(Garret et al., 2003 dalam
Apriany, 2010).

2.4 AKUPRESUR UNTUK MENGATASI MUAL MUNTAH


2.4.1 Defenisi
Utami(Sukanta, 2003; Dibble, et al., 2007) mengemukakan bahwa
“Akupresur adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan melakukan
penekanan, pemijatan dan pengurutan bagian tubuh untuk mengaktifkan peredaran
energi vital atau qi. Akupresur juga disebut sebagai akupunktur tanpa jarum, atau
pijat akupunktur, sebab teori akupunkturlah yang menjadi dasar praktik akupresur.
Akupresur menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai
pengganti jarum”

2.4.2 Manfaat Akupresur


Sejarah telah membuktikan bahwa akupresur bermanfaat untuk pencegahan
penyakit yang tujuannya untuk mencegah masuknya sumber penyakit dan
mempertahankan kondisi tubuh, penyembuhan penyakit, rehabilitasi dan promotif

5
2.5 AKUPRESUR TITIK P6
2.5.1 Pengertian Titik P6
Titik perikardium 6 (Nei Guan) berasal dari kata Nei berarti medial dan
Guan berarti melewati. Titik P6 merupakan lokasi penting yang ada di bagian
lengan bawah. Stimulasi titik P6 ini dilakukan pada posisi telapak tangan
menghadap ke atas. Titik ini berada pada garis tengah lengan bawah, dua ibu jari
menuju siku dari lipatan pergelangan tangan Utami(Fengge, 2012). Titik P6 berada
pada 5 cm dari distal lipatan pergelangan tangan, antara tendon flexi karpi radialis
dan palmaris longus. Titik P6 adalah titik yang terletak dijalur meridian selaput
jantung. Meridian selaput jantung memiliki dua cabang, sebuah cabangnya masuk
ke selaput jantung dan jantung, kemudian terus ke bawah menembus diafragma, ke
ruang tengah dan ruang bawah perut. Meridian ini juga melintasi lambung dan usus
besar.

2.5.2 Operasional Akupresur Titik P6


Penekanan titik P6 (perikardium 6) sedalam 1-2 cm menggunakan ibu jari
yang menghadap ke siku dengan kekuatan maksimal pada titik akupunktur yang
berada pada lengan bawah bagian depan, tepatnya kurang lebih 6 cm di atas
pergelangan tangan dan berada diantara dua penonjolan otot yang terlihat jelas saat
menggenggam tangan dengan erat. Penekanan dilakukan sebanyak 30 kali putaran
selama 3 menit pada masing-masing lengan bawah. Apabila klien mengeluh nyeri,
penekanan dapat dihentikan sejenak setelah 3 menit penekanan dan kemudian
diteruskan kembali hingga lama total penekanan sama dengan 15 menit. Adapun
beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam melakukan tindakan akupresur
antara lain :
Persiapan responden :
 Pasien sebaiknya dalam keadaan berbaring, duduk atau dalam posisi yang
nyaman
 Pasien dalam keadaan rileks, tidak emosional (marah, takut, terlalu gembira,
atau sedih), terlalu lapar atau terlalu kenyang.

6
Persiapan akupresuris :
 Sebelum memijat tangan dicuci bersih, kuku jari tidak boleh panjang dan
tajam.
 Pemijat dalam keadaan bebas bergerak dengan posisi yang nyaman
sehingga bisa melakukan pemijatan dengan bebas dan tepat.
 Menggunakan alat bantu pijat tidak tajam, tidak menyakitkan dan bersih
dalam hal ini peneliti melakukan pemijatan dengan menggunakan ibu jari.
 Tidak memijat daerah luka atau bengkak.
Persiapan lingkungan :
 Ruangan tempat pemijatan hendaknya tidak pengap dan mempunyai
sirkulasi yang baik.
 Pemijatan dilakukan di tempat yang bersih.

2.5.3 Akupresur Titik P6 untuk Mual Muntah


Terapi akupressur untuk mual muntah dapat dilakukan dengan cara
menekan secara manual pada P6 “Neiguan” atau “perikardium 6” pada daerah
pergelangan tangan yaitu 3 jari dari daerah distal pergelangan tangan antara dua
tendon ( flexorcarpi radialis dan otot palmaris longus), selama 30 detik sampai dua
menit dan akupresur bekerja dengan cukup cepat, biasanya satu sampai dua menit
bagi penderita gangguan pencernaan Utami(Albana, 2009).
Titik P6 adalah titik yang terletak dijalur meridian selaput jantung yang
memiliki dua cabang yakni ke selaput jantung dan jantung, kemudian terus ke
bawah menembus diafragma dan melintasi lambung Utami(Rukayah, 2013). Efek
stimulasi pada titik tersebut mampu meningkatkan pelepasan beta-endorphin di
hipofise dan ACTH sepanjang chemoreceptor trigger zone (CTZ) menghambat
pusat muntah Sehingga dengan menekan titik P6 dapat menurunkan mual muntah.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kanker merupakan penyakit yang kompleks dengan manifestasi yang
bervariasi yang tergantung dari jenis sel kanker dan sistem yang dipengaruhi di
tubuh. Salah satu pengobatan untuk menyembuhkan kanker adalah dengan
melakukan kemoterapi, namun obat – obatan kemoterapi sering menimbulkan efek
samping bagi pasien terutama mual muntah dengan derajat yang bervariasi.
Terapi komplementer yang dapat dilakukan dalam mengatasi mual muntah
akibat kemoterapi yaitu salah satu nya dengan akupresur. Stimulasi yang dilakukan
pada titik P6 diyakini akan memperbaiki aliran energi dilambung sehingga dapat
mengurangi terjadinya gangguan pada lambung termasuk mual muntah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Syarif, Hilman. 2009. Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap Mual Muntah Akut
Akibat Kemoterapi pada Pasien Kanker. Tesis. Program Studi Ilmu
Keperawatan Kekhususan Keperawatan Medikal Bedah Program
Pascasarjana. Universitas Indonesia. Depok.

Utami, Komang Tri Budi. 2014. Pengaruh Akupresur Titik P6 Terhadap Mual
Muntah Lambat Akibat Kemoterapi pada Anak Usia Sekolah dengan
Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). Skripsi. Program Studi Ilmu
Keperawatan . Universitas Udayana. Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai