Anda di halaman 1dari 11

Rangkuman Materi Seklap Day 1

Minggu, 10 Desember 2017


1. Peraturan Baris Berbaris (PBB)
PBB adalah kegiatan untuk menanamkan tata cara hidup disiplin dari sekumpulan orang
dalam kehidupan.
Tujuan :
1) Menciptakan sama rata dan sama rasa
2) Melatih kedisiplinan dan kesigapan
3) Mempermudah mobilisasi dan pengkondisian
12 gerakan dasar dalam PBB
1) Sikap Sempurna
2) Sikap Istirahat
3) Lencang Depan
4) Lencang Kanan
5) Hadap Kiri
6) Hadap Kanan
7) Balik Kanan
8) Hadap Serong Kanan
9) Hadap Serong Kiri
10) Hormat
11) Berhitung
12) Jalan di Tempat
PBB dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Orientasi Banjar : dihitung ke samping
Semisal : 4 banjar, hitung menyamping
2) Orientasi Shaf : dihitung ke belakang
Semisal : 5 shaf, hitung ke belakang
Untuk penjuru dalam 2 orientasi, berada pada bagian kiri belakang.
Formasi
1) Orientasi Banjar.
Semisal komando 4 banjar, dan jumlah peserta 14 orang, maka barisan shaf kedua dari
belakang dikosongkan. Jika peserta bertambah, maka diisi dari yang paling kanan.
(lihat gambar)
2) Orientasi Shaf
Semisal komando 4 shaf, dan jumlah peserta 14 orang, maka barisan banjar kedua dari
kiri dikosongkan. Jika peserta bertambah, maka diisi dari yang paling depan. (lihat
gambar)

2. Identitas
Identitas adalah jatidiri
Serangkaian perilaku atau pikiran yang dapat membedakan satu subjek dengan subjek yang
lain, bersifat dinamis, dapat dibentuk atau terbentuk dari apa yang dilakukan seseorang,
kebiasaan maka identitas ini dapat terbentuk. Namun, identitas ini dapat juga dibentuk
dengan perencanaan untuk mencapai profil identitas yang ingin dicapai.

Identitas panlap :
1) Bekerja di lapangan untuk koorfinasi dengan bertemu langsung dengan
objek/masyarakat
2) Secara langsung berhubungan dengan factor-faktor yang menentukan keberhasilan
acara ITB Day
3) Menjadi wajah ITB di mata pengunjung iTB Day
4) Berhubungan dengan factor keberhasilan acara. Faktor keberhasilan acara ada
sebuah parameter dengan tujuan untuk mencapai suatu tujuan/penyampaian.
Contoh factor keberhasilan : Pada acara ITB Day, target jumlah tur yang berjalan
tercapai, acara terlaksana, atau perizinan serta fasilitas pada saat hari H terpenuhi
Fungsi utama panitia lapangan pada saat hari H ada 2 :
1) Fungsi Eksekusi : Melaksanakan suatu rencana yang diberikan oleh stakeholder
Contoh : PBB sebagai latihan kesigapan pada hari H
2) Fungsi Kontrol : Akan selalu ada ketidaksesuaian antara rencana dan praktek/realita
pada hari H. Ada nya panitia lapangan adalah sebagai kontrol atas kemungkinan-
kemungkinan di luar rencana.
Ciri-ciri panitia lapangan :
1) Berpikir kritis
2) Mampu untuk mengambil keputusan terbaik
3) Berani untuk eksekusi secara nyata dengan waktu yang seefisien mungkin.
4) Memahami rencana dan factor keberhasilan ITB Day dan tindakan-tindakannya
berdasar pada faktor yang telah disebutkan
7 Nilai Panitia Lapangan
1) Kritis
2) Inisiatif
3) Sigap
4) Kooperatif
5) Disiplin
6) Tanggung Jawab
7) Jujur
Sebagai capanlap harus pahami identitas. Spek diciptakan bukan tanpa alasan, namun ada
esensi yang dapat ditarik dalam keberjalanan tugas panitia lapangan, dan menunjukkan
tanggung jawab sebagai panitia lapangan.

3. Berpikir Kritis
Merupakan suatu keharusan bagi panitia lapangan untuk berpikir kritis. Berpikir kritis ini
secara sederhana dapat dilakukan dengan mengevaluasi informasi yang masuk dan
mengevaluasi pikiran. Berpikir kritis secara definisi adalah proses intelektual yang dengan
aktif dan terampil mengkonseptualisasi, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan, pengalaman,
refleksi, penalaran dan komunikasi untuk memandu keyakinan dan tindakan. Maksud dari
konseptualisasi adalah membayangkan, menganalisis adalah melihat hasil penerapan,
sementara mensintesis adalah menghasilkan ide baru.
Ada 3 hal yang bukan merupakan berpikir kritis, yaitu :
 Berpikir kritis bukan merupakan akumulasi informasi. Contoh : Bukan berarti kit
abaca berita setiap hari merupakan berpikir kritis.
 Berpikir kritis bukan sekedar menjadi argumentatif. Harus menyesuaikan keadaan.
Contoh : Menjadi argumentative dapat dilakukan saat keadaan debat, namun saat
sekolah lapangan harus juga konstruktif.
 Berpikir kritis tidak menghambat kreativitas.

Yang utama dalam berpikir kritis adalah mengevaluasi informasi dan pikiran. Infografis
berdasarkan konsep tidak dapat dikatakan berpikir kritis jika tidak melalui evaluasi pikiran.
Evaluasi pikiran ini dilakukan dengan cara membreak down pikiran yang dapat dihandle.
Dalam evaluasi pikiran ini, terdapat 8 elemen untuk mengevaluasi pikiran, yaitu :
1) Tujuan. Komponen yang paling menentukan. Untuk pedoman berpikir kritis ada
baiknya bertabrakan dengan realita atau tujuan yang kita asumsikan karena
justifikasi dengan mengobrol dengan mereka yang belum nangkek tujuan kita kita
bisa tau kenapa.
2) Pertanyaan atau masalah. Setelah menentukan tujuan akan muncul yang namanya
pertanyaan atau masalah. Pertanyaan ini dapat dibuat dalam kalimat lain. Dapat di
break down lagi pertanyaannya agar dapat dihandle lebih mudah.
3) Asumsi. Diidentifikasi. Dapat dipastikan atau tidak. Jika tidak bias dijustifikasi
lebih baik tidak digunakan
4) Sudut Pandang. Lebih ke paradigma seseorang. Dapat diidentifikasi. Karena
sifatnya persona maka sudut pandang akan berbeda untuk setiap orang.
5) Data, informasi, dan bukti. Gunakan data yang dimiliki, seminimal mungkin
mengambil data dari luar dan usahakan serelevan mungkin. Salah satu komponen
terpenting dalam berpikir kritis.
6) Konsep dan Ide. Hal-hal yang sudah ada di masyarakat. Berbeda dengan sudut
pandang yang bersifat persona, konsep dan ide lebih menekakan pada lingkungan
luar.
7) Penyimpulan(Inferensi atau Interpretasi). Simpulkan dari data yang ada, dan
inferensi dari data lain dan pastikan kebenarannya
8) Konsekuensi dan Implikasi. Perkiraan setelah melakukan suatu hal, apa yang akan
terjadi setelah itu dan bagaimana cara kita menangani hal tersebut dsb.
Pertanyaan
1. Asumsi itu bisa benar dan salah, harus di justifikasi dan unjust gimana cara taunya ?
Jawab : usaha yang terlalu besar untuk menjustifikasinya maka jangan pakai itu. Karena semua
proses dinamis mereka elemen yang ada
2. Beda sudut pandang dengan ide dan konsep apa ?
Jawab : sudut pandang itu personal
Konsep dan ide itu misal kita punya konsep nah konse itu ada di luar kita. Antar kita dengan orang
d luar kita
3. Kalau kita belum nangkep tujuan gimana?
Jawab : untuk pedoman berpikri kritis ada baiknya bertabrakan dengan realita atau tujuan yang
kita asumsikan karena justifikasi dengan mengobrol dengan mereka yang belum nangkek tujuan
kita kita bisa tau kenapa.
4. Saat di lapangan kalau ada masalah gimna?
Jawab : lapangan itu dinamis dan penuh KETIDAKPASTIAN dalam menjalankan tugas panlap
harus MENGAMBIL KEPUTUSAN dalam masalah masalah yang ada.
5. Apa berpikir kritis itu untuk kita sendiri?
Jawab : berpikir kritis memandu kita untuk menyelami kehidupan yang sebenarnya pemikiran kita
di pandu untuk melakukan sesuatu baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain. Nah ini semua
balik ke tujuan awal kamu itu apa ?

4. Pengambilan keputusan
Lapangan itu dinamis, penuh ketidakpastian. Panitia lapangan dalam melaksanakan
tugasnya harus mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di
lapangan.
Pengambilan keputusan adalah proses kognitif yang mengambil kepercayaan atau
pekerjaan dalam keadaan-keadaan yang ada. Di dalamnya terjadi proses identifikasi dan
pemilihan alternative dari pembuat keputusan yang ada. Definisi kognitif di sini adalah
menggunakan rasio otak dan melakukan pemikiran dalam memilih berdasarkan referensi
yang dia. Kebiasaan akan membuat kita lebih cepat dalam berpikir kritis dan pengambilan
keputusan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak selalu menggunakan proses berpikir kritis.
Adakalanya kita memakai heuristic. Heuristik adalah pola pengambilan keputusan di
tengah banyaknya atau sedikitnya informasi yang tersedia. Contoh dari heuristic adalah :
 Recognition Heuristic : Kita mengambil keputusan berdasarkan apa yang
kita kenal
Contoh : Dalam pemilihan anggota kelompok dalam
kerja kelompok kita cenderung memilih mereka yang kita
kenal.
 Minimal Stragtegy : Kita mengambil atribut untuk menentukan keputusan
dalam pilihan yang tidak dikenal. Bisa juga mengambil atribut
yang terakhir dipakai
Contoh : Dalam memilih anggota kelompok dalam
lingkungan yang kita tidak kenali, maka kita akan
menentukan atribut sebagai dasar untuk memilih, seperti
wajah yang diperkirakan nyaman untuk diajak kerjasama
Cara mengambil keputusan dipengaruhi oleh :
1) Waktu untuk mengambil keputusan
2) Usha yang diperlukan
3) Pengetahuan pembuat keputusan
4) Penting atau tidaknya mengambil keputusan yang tepat
5) Keinginan untuk meminimalisir konflik
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan
1) Identifikasi dan definisikan masalah dan batasan-batasan kita terhadap masalah
tersebut
2) Kumpulkan informasi dan pengetahuan akan lingkungan di mana kita mengambil
keputusan
3) Kembangkan alternatif pilihan
4) Analisis pikiran
5) Memilih keputusan dan melaksanakannya
6) Evaluasi dari pengambilan keputusan
Analisis untuk pengambilan keputusan dapat menggunakan model. Contoh : Menggunakan
Decision Tree, yang terdiri atas kotak, yaitu pilihan yang dapat diambil, garis, dan
lingkaran, yaitu kemungkinan kejadian yang akan terjadi jika kita ambil suatu keputusan.
OUTCOME=

5. Olah Ruang
Olah ruang dibutuhkan untuk mengetahui di ITB Ganesha ada apa aja
Bagi pantia dibagi beberapa sisi. Panitia harus mengetahui, bukan asal tahu.
Harus tahu jalan dan gedung di ITB Ganesha
1) Jalan
Jalan di ITB Ganesha dibagi menjadi 2, yaitu jalan vertical, yang dimulai dari huruf
A hingga J, dan jalan horizontal, yang dimulai dari angka 1 hingga 10.
Daftar Jalan Horizontal :
 Jalan 1 : Utara lapangan SR hingga lapangan Sipil
 Jalan 2 : Utara Gedung Fisika, CC Barat, CC Timur, hingga Gedung Tekling
 Jalan 3 : Utara Taman SITH hingga GKUB
 Jalan 4 : Selatan/Depan Labtek Biru hingga Gedung Mektan
 Jalan 5 : Selatan Perpustakaan Pusat
 Jalan 6 : Di antara Gedung Tekling dan Labtek IX (Geodesi)
 Jalan 7 : Antara 2 gedung Kimia (Biokim dan Kimia)
 Jalan 8 : Antara BSC-B (Lab. Kimia Dasar) dan gedung Kimia
 Jalan 9 : Selatan CRCS dan Utara Gedung Energi
 Jalan 10 : Dari gerbang SBM hingga Utara CAS
Daftar Jalan Vertikal :
 Jalan A : dari Gerbang Utama hingga Boulevard
 Jalan B : Antara Gedung Fisika dan CC Barat
 Jalan C : Dari depan BSC-A, Gd. Sipil, hingga depan CIBE
 Jalan D : Jalan di belakang BSC-A, CIBE, hingga gerbang BATAN
 Jalan E : Antara Labtek Biru dan Gd. FTMD hingga Gd. Teknik Industri
 Jalan F : Di sebelah CADL
 Jalan G : dari samping CAS, melewati depan GKUT hingga depan Lab
Doping
 Jalan H : Depan Eastco, melewati belakang Gd. Energi, Gd. BSC-B, hingga
jalan kecil utara Sekre Geodesi
 Jalan I : dari Timur CC Timur, melewati Timur Lapcin, hingga depan
SAPPK
 Jalan J : Timur dari Labtek IX (Depan Sekre Geodesi) hingga parker SR
Untuk menghafal nama jalan ini, untuk jalan vertical searah jarum jam dari Jalan A
di pusat selatan ITB ke barat kemudian ke timur. Untuk jalan horizontal, mulai dari
selatan sebelah barat ke utara hingga jalan 5, dan jalan 6 di mulai dari selatan
sebelah timur ke utara.

2) Gedung
Gedung di ITB Ganesha dibagi menjadi 2, yaitu gedung Labtek dan non-Labtek.
Daftar gedung Labtek beserta nama lainnya dan posisinya
 Labtek I : Gd. Mektan, terletak di belakang Comlabs dan PLN
 Labtek II : Gd. FTMD, terletak di utara GKUB
 Labtek III : Gd. TI. Bernama lain Gd. Mathias Aroef. Utara Gd. FTMD.
Digunakan Prodi TI dan MRI
 Labtek IV : Gd. Energi. Terletak di selatan CRCS. Digunakan Prodi FTTM
dan FITB
 Labtek V : Gd. Benny Subianto. Digunakan Prodi IF dan STI. Labtek
Kembar
 Labtek VI : Gd. TP Rahmat. Digunakan Prodi TekFis dan Kelautan. Labtek
Kembar
 Labtek VII : Gd. Yusuf Panigoro. Digunakan Prodi SF. Labtek Kembar
 Labtek VIII : Gd. Achmad Bakrie. Digunakan Prodi Elektro&Telkom.
Labtek Kembar
 Labtek IX : Terletak di timur LapCin. Dibagi menjadi 3, IXA untuk
Planologi berada di barat gedung, IXB untuk Arsitektur berada di
timur gedung bagian selatan, dan IXC untuk Geodesi dan
Tekling berada di timur gedung bagian utara.
 Labtek X : Labtek Biru sebelah utara dekat CADL. Digunakan Prodi
Tekkim dan Material
 Labtek XI : Labtek Biru sebelah selatan dekat Labtek VI. Digunakan Prodi
SITH-S, Oseanografi, dan Meteorologi
 Labtek XII dan XIII belum ada, namanya disimpan
 Labtek XIV : Gd. Freeport. Dekat Gd. SBM.
Daftar gedung non-Labtek di ITB :
 CC Barat dan CC Timur
 Gedung Sipil dan MRK (Kelautan)
 BSC-A = Basic Science Center-A
 CIBE = Center for Infrastructure and Buiid Environment Engineering
 Gedung Fisika
 Lab. Konversi Energi Listrik
 Lab. Metrologi Industri
 Lab. Radar (Telekomunikasi)
 Hanggar Pesawat (FTMD)
 Lab Motor Bakar
 Gedung SBM
 CADL = Center for Arts, Design, and Language
 PAU = Pusat Antar Universitas
 Kantin Bengkok
 Gedung Biokimia
 Gedung Kimia
 BSC-B = Basic Science Center – B (Lab. Kidas)
 Perpustakaan Pusat
 TVST = Televisi Saluran Terbatas
 Oktagon
 Comlabs (Lab. Fisdas)
 PLN
 Aula Barat dan Aula Timur
 Gedung LFM (ruang 9009)
 Gedung Seni Rupa
 Gedung Tekling
 Lab. Doping
 GKUT
 Lab. Gelombang dan Hidrolika (Utara GKUT)
 CAS = Center for Advanced Science
 CRCS = Center for Research and Community Service

Kendala : Kurangnya koordinasi dari divisi divisi yang membutuhkan barang barang
tertentu sehingga membuat barang barang yang dibutuhkan sulit dicari. Terdapat cacar
pada hasil produksi.
Solusi : Membuat SOP Logistik dan hanya melayani sesuai SOP yang berlaku sehingga
waktu yang diperlukan untuk mencari barang kebutuhan menjadi lebih lama. Membuka
tender untuk vendor produksi agar barang barang produksi sesuai dengan keinginan dan
meminimalisir kemungkinan penipuan atau kerugian dari keberlangsungan acara AMI
2018
Kendala : Seminar sesi 2 terbilang cukup sepi dan kurang terkoordinasinya kegiatan
Solusi : Menyiapkan planning untuk kejadian yang mungkin terjadi. Membuat seminar
menjadi 1 sesi
Kendala : Perizinan laboratorium bermasalah sehingga lapangan harus menentukan ulang
rute perjalanan.
Solusi : Menyiapkan planning untuk kejadian yang mungkin terjadi. Meendapatkan
kepastian apakah laboratorium dapat dipinjam dari jauh jauh hari sehingga tidak
menimbulkan masalah saat hari H
Kendala : Biaya yang diberikan kepada ekspeditor kecil/sedikit. Kurangnya informasi
menegenai daerah yang dituju
Solusi : Berkenalan dengan orang orang asal daerah tersebut di sosial media dan meminta
bantuan. Mencari informasi mengenai daerah yang akan dituju terlebih dahulu
Jalan A – Lurus – Melewati CC Timur dan Barat – Jalan 2 – Lurus – Melewati Labtek
Kembar – Jalan 4 – Belok Kiri – Lurus – Prodi Teknik Mesin
Perpustakaan Pusat – Jalan 5 – Belok Kanan – Lurus – Belok Kiri – Turun Melewati
Tangga – Melewati TVST, Oktagon, LFD, PLN – Lurus – Jalan 4 – Lurus - Melewati
Labtek Kembar – Lurus – Jalan 2 – Belok Kanan – Belok Kiri – Gedung Fisika

Perpustakaan pusat berbentuk seperti buku bertumpuk jika dilihat dari atas. Gedung ini
terdiri dari 4 lantai, memiliki 2 musholla dan buka setiap hari. Untuk masuk ke
perpustakaan pusat, kita wajib menitipkan tas pada loker yang tersedia. Terdapar ruang
computer dan beberapa ruang baca yang nyaman. Terletak di depan gedung PAU. Jalan 5
GKU Timur biasanya digunakan untuk gedung perkuliahan mahasiswa TPB. Memiliki 4
lantai. Terdapat selasar, ATM Center hingga kantin di lantai 1. Lantai 4 biasanya
digunakan untuk kuliah bersama karena memiliki beberapa kelas besar. Terletak disamping
Laboratorium Hidraulik. Jalan G

Anda mungkin juga menyukai