Anda di halaman 1dari 5

REVIEW MAKALAH

MOTIF DAN MOTIVASI

Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Pengantar Psikologi

AULIA NANDA RIZKIYANTI

(1800031211)

Dosen Pengampu: Sutipyo R.,S,Ag.,M.Si

Judul Makalah
Motif Dan Motivasi
Peneliti
Lutfi Uswatun Khazanah (1800031050)
Inan Taat diyanah (1800031055)
Musdalipa (1800031183)
Rifkisyahputra (1800031140)
Sumber
Tugas Makalah Teman Mata Kuliah Pengantar Psikologi

PENDAHULUAN
Keseluruhan motif yang menjadikan seseorang menjadi semangat dalam
belajar ini, secara umum dapat dikatakan sebagai motivasi.maksud dari motivasi
disini adalah segala upaya yang mendorong seseorang untuk belajar, yang menjamin
kelangsungan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan dari
pembelajaran itu dapat dicapai.
A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari motivasi dan motif?
2. Apa saja jenis-jenis Motif?
3. Bagaimana teori-teori motivasi?
4. Apa yang dimaksud dengan motif sebagai inferensi, eksplanasi, dan
prediksi?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu motivasi dan motif.
2. Agar mengetahui jenis-jenis dari motif.
3. Untuk mngetahui apa saja teori-teori dari mayivasi itu.
4. Untuk mnengetahui apa itu motif sebagai inferensi, eksplanasi, dan
prediksi.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Motif dan Moitivasi
Motif adalah sesuatu kekuatan dasar yang terdapat dalam diri organisme
yang menyebabkan organisme itu bertindak atau berbuat untuk memenuhi
adanya kebutuhan agar tercapai keseimbangan ( homeostatis ). Sedangkan
motivasi, secara umum artinya mendorong untuk berbuat atau bereaksi.
Motivasi dan Motif mempunyai arti yang serupa atau mungkin sama
persis, yakni keduanya dipandang sebagai dorongan dalam diri manusia yang
menyebabkan ia melakukan atau berbuat sesuatu.
B. Jenis-Jenis Motif
Didalam literatur psikologi, salah satu cara pembagian motif itu sebagai
berikut :
1. Motif Instrinsif
Motif intrinsik adalah motif yang mendorong seseorang melakukan
suatu kegiatan tertentu
2. Motif Ekstrinsik
Motif ekstrinsik adalah motif yang mendorong seseorang melakukan
kegiatan tertentu, tetapi motif tersebut terlepas atau tidak
berhubungan langsung dengan kegiatan yang ditekuninya itu.
C. Teori-Teori Motivasi
Teori motivasi dibedakan menjadi lima, yaitu:
1. Teori-teori kebutuhan
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau
pertentangan yang dialami antara satu kenyataan dan dorongan yang ada
dalam diri.
2. Teori penentuan tujuan
Memberikan penjelasan yang lebih kuat dari variabel produktivitas
karyawan yang lebih tinggi tetapi tidak menjelaskan ketidakhadiran,
perputaran karyawan, atau kepuasan locke dan latham, tubs
3. Teori penguatan
Mempunyai rekor yang mengesankan untuk memprediksi faktor-faktor
seperti kualitas dan kuantitas pekerjaan, ketekunan usaha,
ketidakhadiran, kelambanan, dan angka kecelakaan, hanya saja teori ini
tidak memberikan penjelasan tentang kepuasan karyawan dan perputaran
karyawan.
4. Teori keadilan
Berhubungan dengan variabel produktivitas, kepuasan, ketidakhadiran,
perputaran karyawan, dan keadilan organisasional, teori ini sangat
banyak mendapat dukungan Adam Mowday
5. Teori harapan
Yang berhasil memberikan penjelasan yang relatif kuat mengenani
produktivitas karyawan, ketidakhadiran karyawan, dan perputaran
karyawan. Hanya saja teori pengharapan tidak cocok untuk pekerja
tingkat rendahan
D. Motif sebagai Inferensi, Eksplanasi, dan Prediksi
Dengan adanya motif ini akan membantu seseorang untuk bagaimana
mengadakan prediksi tentang perilaku,.dan apabila ada seseorang yang mampu
menyimpulkan motif dari perilaku orang tersebut secara benar, maka orang itu
akan mampu memprediksi apa yang akan dilakukan oleh orang yang
bersangkutan dalam waktu yang akan datang.
1. Motif Sebagai Inferensi
Pada dasarnya motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi tidak
juga dapat diketahui atau disimpulkan dari perilaku.Motif seseorang
dapat diketahui dari apa yang dia ucapkan maupun dari perbuatannya.
Kita tidak harus sadar akan motivasi diri kita, dan orang lain dapat
menyimpulkan tentang motivasi kita walaupun kadang kita sendiri
tidak menyadarinya.
2. Motif Sebagai Eksplanasi
Motif sebagai eksplanasi adalah sebagai alat untuk melakukan
eksplanation mengenai perilaku. kebanyakan penjelasan yang kita
berikan setiap harinya berkaitan dengan motivasi. Orang yang
mengenal motivasi, dapat menjelaskan mengapa kita berperilaku
demikian.oleh karenanya para psikolog kepribadian dan klinis
memberi tekanan begitu besar pada motivasi
3. Motif Sebagai Prediksi
Motif sebagai prediksi adalah untuk membantu melakukan prediksi
tentang seseorang,apabila seseorang dapat menyimpulkan dengan
banar motif seseorang, maka dia akan dapat memprediksi perilakunya
dimasa yang akan dating.

PENUTUP
Setiap perilaku pada manusia pada hakikatnya mempunyai motif tertentu,
termasuk perilaku secara reflex dan yang berlangsung secara otomatis. Motif
merupakan hal yang abstrak yang senantiasa dikaitkan dengan perilaku.

Motif merupakan suatu pengertian yang mencakup penggerak, keinginan,


rangsangan, hasrat, pembangkit tenaga, alas an dan dorongan dalam diri manusia yang
menyebabkan ia berbuat sesuatu. Secara singkat, dalam diri individu ada yang
mendasari atau menentukan perilaku individu yang disebut motif.

Sedangkan, motivasi adalah mendorong untuk berbuat atau bereaksi. Motif


adalah suatu keadaan dari dalam yang memberikan kekuatan, yang mengaktifkan atau
yang menggerakkan disebut motivasidan mengarahkan atau menyalurkan perilaku
kearah tujuan.

KOMENTAR
A. KELEBIHAN
1. Penulisan dalam jurnal ini sudah sesuai dengan tata kepenulisan dalam
jurnal, karena penulis dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang
motif dan motivasi . tidak hanya itu penelitian ini membawa kita akan
pentingnya motif dan motivasi terutama dalam bidang pendidikan
2. Dalam penulisan jurnal jenis huruf yang digunakan sudah sesuai,
3. Pada pendahuluan, penulisan latar belakang masalah, rumusan masalah
dan tujuan telah sesuai dengan topic atau judul yang akan dibahas atau
disajikan.
B. KEKURANGAN
1. Teknik penulisan dalam jurnal beleum sesuai yaitu adanya bentuk
bodynote dan footnote yang seharusnya pilih salah satu, dan sistem
penomoran (numbering) juga tersusun kurang baik.
2. Penulis tidak menyeluruh atau hanya beberapa dalam memberikan contoh
atau penerapan dari realisasi pada sub-bab, sehingga penelit membuat para
embaca sulit memahami maksud dan makna dari sub-bab tersebut.
3. Penulis kurang meberikan penjelasan atau penjelasan dari beberapa sub bab
terlalu singkat, sehingga antara judul sub bab dengan isi sub bab kurang
singkron dan sulit di mengerti oleh pembaca.
4. Ada beberapa Sub Bab yang tidak di beri refrensi sebagai pendukung.
5. Penulis jurnal harus menulis refrensi sesuai dengan yang didapat jika
didapat dari buku maka tulislah sesuai tata aturan, jika didapat refrensi dari
internet diharapkan tulislah wab. Jika menulis refrensi tidak sesuai sama
saja penulis sebagai plagiator.

Anda mungkin juga menyukai