TINJAUAN PUSTAKA
Pencetakan batu bata adalah suatu proses pembuatan batu bata untuk bahan
bangunan dalam hal ini masih dilakukan dengan cara tradisional dengan proses
pekerjaannya yang diperoleh secara alami dan turun temurun dari nenek moyang.
Batu bata merupakan salah satu bahan bangunan yang banyak dipakai oleh
masyarakat hingga saat ini. Pada umumnya proses pembuatan batu bata dilakukan
dalam empat tahap, yaitu tahap pencampuran bahan baku hingga menghasilkan
campuran batu bata, tahap pencetakan campuran batu bata, tahap pengeringan dan
tahap pembakaran. Hampir disetiap industri pembuat batu bata, keempat proses
tersebut dilakukan dengan metoda yang sedikit berbeda baik dari jenis campurannya,
tersebut berupaya untuk menghasilkan batu bata dengan kualitas yang baik.
Campuran batu bata terdiri dari tanah liat yang dicampur air dan aci dengan
kesehatan kerja pada tahun 1950 yang disempurnakan pada sesi ke-12 tahun 1995.
9
Universitas Sumatera Utara
fisik, mental dan kesejahteraan sosial semua pekerja yang setinggi-tingginya.
pekerja dari faktor risiko pekerjaan yang merugikan kesehatan; penempatan dan
yang bertujuan agar pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat setinggi-
tingginya, baik fisik atau mental maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan
(Suma’mur, 2009). Menurut Harrington dan Gill 2003, Kesehatan kerja merupakan
promosi dan pemeliharaan kesejateraan fisik, mental dan sosial pekerja pada jabatan
a) Melaksanakan promosi dan memelihara kesehatan fisik, mental dan sosial semua
pekerjaannya. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
tiga tujuan:
1. Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan
terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
pekerjaan.
2. Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pekerja di
3. Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi setiap
juga bagi kesehatan pada lingkungan tentara nasional Indonesia baik darat, laut,
dimaksud pada ayat (5) dan menjamin lingkungan kerja yang sehat serta
7. Pengelola tempat kerja wajib bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang
undangan.
1. Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui
2. Pekerja wajib menciptakan dan menjaga kesehatan tempat kerja yang sehat dan
risiko yang mengancam keselamatan dan kesehatan tenaga kerja sehingga diperlukan
upaya perlindungan tenaga kerja melalui kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
kecelakaan. Orang sakit tidak boleh dipaksa bekerja, ia perlu pengobatan, perawatan
dan istirahat. Jika dipaksa untuk bekerja, sangat besar kemungkinan orang sakit
mengalami kecelakaan. Bukan hanya penyakit keras saja, gangguan kesehatan ringan
pun misalnya pusing kepala, rasa kurang enak badan, atau merasa sekedar hidung
kecelakaan terjadi.
timbul disebabkan oleh pekerjaan. Seorang pekerja sebelum bekerja dinyatakan sehat
terdapat faktor penyebab (pemapar), cepat atau lambat dapat menderita penyakit
akibat kerja. Faktor pemapar menentukan jenis penyakit akibat kerja yang diderita
(Silaban, 2012). Ditinjau dari sudut keilmuan, kesehatan dan keselamatan kerja
Kesehatan kerja menunjukan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental,
emosi, atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja (Diah, 2004).
kerja sangat sering ditemukan, tetapi kedua masalah tersebut umumnya kurang
1. Hubungan antara penyakit dan pekerja sering kali tidak terdeteksi, baik oleh
a. Gejala penyakit yang timbul sangat mirip dengan penyakit umum, misalnya
penyakit asma, ekzema, kanker kandung kemih, aborsi spontan, dan sinusitis.
b. Masa laten penyakit akibat kerja biasanya sangat lama, misalnya pada
yang tak terkontrol pada tubuh pekerja. Misalnya, jatuh ketinggian, terpeleset,
lain-lain. Umumnya, trauma mekanik lebih banyak terjadi pada pekerja laki-laki,
Kanker akibat kerja antara lain leukemia, terutama mesotelitik akut dan
limfositik kronik pada pekerja yang terpajan benzena atau yang berhubungan dengan
radiasi sinar radioaktif; mesotelioma dan kanker paru akibat terpajan oleh asbes;
kanker lidah pada pekerja lapangan akibat terpajan sinar matahari; kanker kandung
kemih pada pekerja yang berhubungan dengan proses dan penggunaan zat pewarna
derivat benzena (industri cat, tekstil, kabel, pekerja salon, tukang listrik); kanker
kelenjar getah bening; kanker hati akibat terpajan oleh vinil klorida (bahan mentah
PVC).
dan petani berisiko untuk tertular penyakit infeksi yang umumnya terjadi pada
kesehatan beresiko untuk tertular beberapa jenis infeksi virus seperti HIV dan
Infertilisasi dapat disebabkan oleh pajanan beberapa zat kimia seperti merkuri,
pestisida pada wanita hamil. Abortus spontan dapat terjadi akibat pajanan gas
anestesi, timah hitam, dan Kadmium. Beberapa zat kimia seperti pestisida, logam
berat, dan beberapa pelarut organik dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada
gangguan pada kulit, sistem saraf, sistem hemopoietik dan hati, timah hitam dapat
ginjal.
pencegahan gangguan kesehatan akibat kerja. Hal ini dilakukan sebagai upaya
ini adalah 10 jenis gangguan kesehatan di tempat kerja yang diprioritaskan (Harianto,
2012):
2. Penyakit musculoskeletal
4. Akibat kecelakaan kerja yang berat, seperti amputasi, patah tulang, kebutaan,
6. Penyakit Reproduksi
7. Penyakit Neurotoksis
a) Tugas-tugas yang bersifat fisik: beban yang diangkat/diangkut, sikap kerja, alat
b) Tugas yang bersifat psikis: tingkat kesulitan, tanggung jawab dan lainnya.
c) Organisasi kerja: lamanya waktu kerja, kerja bergilir, sistem pengupahan, sistem
meliputi:
1. Lamanya seseorang mampu kerja secara baik pada umumnya 6-8 jam, dalam
seminggu seseorang biasanya dapat bekerja dengan baik selama 40-50 jam.
Waktu bekerja sehari menurut periode yang meliputi siang (pagi, siang, sore)
dan malam. Lingkungan kerja adalah lingkungan terdekat dari seorang pekerja
(Kepmenkes, 2010). Menurut Harrington dan Gill (2003), Secara garis besar faktor
dan lingkungan kerja yang dapat mengganggu kesehatan tenaga kerja adalah:
a. Faktor fisik
1. Suara/kebisingan
c) Suhu nyaman: 24- 26 °C, perbedaan suhu diluar dan di dalam tidak boleh
keringat.
- Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan sakit,
cepat, tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu berkeringat,
Tuli akibat kerja dapat diakibatkan tempat kerja yang terlalu bising. Radiasi
ionisasi pada pekerja yang menggunakan unsur radioaktif (pekerja tambang uranium,
pajanan gas radon pada penggalian terowongan, operator pusat tenaga nuklir,
pencernaan, dan sistem saraf. Radiasi Nonionisasi pada pekerja lapangan yang
akibat efek panas yang ditimbulkan oleh sinar tersebut. Heat strees terutama banyak
terjadi pada pekerja yang bekerja di tempat yang panas, misalnya pengecoran logam,
penyakit ini dapat terjadi pula pada pekerja fisik yang memakai baju kerja terbuat dari
palstik untuk mencegah pajanan zat kimia sehingga penguapan keringat terganggu.
Hand arm vibration syndrome dapat terjadi pada para pekerja yang mengunakan
Mengingat banyaknya perbedaan jenis debu, fume dan kabut, reaksi biologis
yang disebabkan oleh pemajanan terhadap salah satu dari mereka akan tergantung
dari jenisnya. Suatu reaksi dapat termasuk salah satu dari hal-hal sebagai berikut:
bahan kimia anorganik yang beracun dari unsur-unsur seperti timah hitam,
- Demam oleh karena uap logam di hasilkan dari menghirup uap logam yang
sangat halus yang di pancarkan dari uap logam seng , magnesium. Tembaga atau
timah putih telah banyak di laporkan menyebabkan demam oleh uap logam.
- Reaksi alergi dan reaksi sensitisasi yang di sebabkan oleh kerena menghirup atau
kontak kulit terhadap bahan seperti partikel dan organik dari gandum dan biji-
- Peradangan oleh bakteri dan jamur yang di hasilkan dari menghirup partikel-
partikel yang mengandung organisme yang masih aktif , seperti bulu atau partikel
bulu binatang yang mengandung spora anthrax atau kulit kayu atau partikel-
- Iritasi hidung dan tenggorokan dapat di sebabkan oleh asam, basa atau debu dan
kabut lain yang memiliki sifat iritasi beberapa partikel seperti debu kromat yang
- Kerusakan Jaringan Tubuh Bagian dalam dapat terjadi akibat menghirup bahan
radioaktif seperti radium dan juga menghirup partikel isotop yang lain yang di
pancarkan dengan kecepatan tinggi dari proses radiasi mengion. (Soeripto. 2008).
Penyakit kulit juga merupakan penyakit akibat kerja yang sangat sering
ditemukan, biasanya disebabkan oleh zat kimia, seperti asma/basa kuat, pelarut
lemak, logam yang dapat mengakibatkan iritasi, alergi atau luka bakar, mekanik,
misalnya akibat gesekan atau tekanan pada kulit, fisik, misalnya akibat lingkungan
Debu adalah partikel padat yang di pancarkan /dihasilkan oleh proses alami
peledakan, pemotongan serta penghancuran bahan. Udara yang kita hirup dalam
pernafasan mengandung partikel-partikel dalam bentuk debu, dan sebagian dari debu
Pneumokoniosis adalah istilah dari bahasa Greek yang berarti paru-paru yang
berdebu. Debu juga dapat masuk ke udara melalui cara pengisian bahan-bahan kimia
kering kedalam kantong seperti pengisian talk, semen, pupuk, asbes, atau kegiatan-
dengan cara menenbakkan pasir kepada plat-plat baja yang berkarat (proces sand
blasting). Akibat dari benturan antara pasir dengan baja, maka pasir dan karat pecah
Debu umumnya ukuran partikelnya termasuk dalam kisaran yang sangat luas
yaitu mulai dari ukuran yang sangat kecil sampai yang ukurannya Cukup besar
(mulai dari ukuran partikel yang tidak terlihat dengan mata telanjang sampai ukuran
2.6.2.2. Panas
Ada dua macam sumber panas yang sangat penting untuk para tenaga kerja
Tubuh manusia akan selalu menghasilkan panas selama masih hidup. Proses yang
Dalam Rangka menjaga kelangsungan hidup , maka suhu tubuh harus di pelihara
agar tetap konstan (37°C). Kenyataan bahwa tubuh hanya memiliki kemampuan
atau dikeluarkan dari dalam tubuh ke udara sekitarnya (udara lingkungan tempat
kerja).
a. Panas dari lingkungan tempat kerja secara nyata dapat menambah beban panas
kepada tubuh.
kecepatan gerak udara , kelembaban udara dan panas radiasi (baik radiasi dari
cara konduksi , konvensi dan penguapan keringan serta radiasi. Dalam hal ini
darah memainkan peranan yang sangat penting , yaitu : darah membawa panas dari
panas dapat dipindahkan dari tubuh ketempat kerja dengan cara konduksi,
Konduksi, adalah: perpindahan panas dari partikel yang satu ke partikel yang lain
(terjadi) , maka suhu udara harus lebih dingin dari suhu kulit.
Konveksi, adalah: sirkulasi udara di atas kulit, yang hasilnya adalah peningkatkan
oleh pengaruh kulit, ini adalah cara yang umum untuk mendinginkan
dilihat bahwa bahwa keduanya baik suhu udara maupun kecepatan gerak
kecepatan udara (cepat gerak udara), lebih besar jumlah panas konveksi
yang hilang.
dipercepat dengan konveksi atau cepat gerak udara yang melintas kulit.
uap air di udara tinggi, maka penguapan yang terjadi sangat sedikit,
lebih besar dari pada hari-hari panas dengan udara kering. Dengan jenis
pendinginan seperti itu, suhu udara , kelembaban udara dan cepat gerak
Radiasi, adalah: perpindahan panas dari benda yang panas kesuatu benda yang
lebih dingin yang ada disekitarnya dalam suatu lingkungan tempat kerja
(Soeripto, 2008).
Faktor biologis penyebab penyakit akibat kerja banyak ragamnya, yaitu virus,
bakteria, riketsia, protozoa, jamur, cacing, kutu, pinjal, malahan mungkin pula
Penyakit virus misalnya penyakit kuku dan mulut dapat pindah dari ternak
menulari pekerja dalam perusahaan peternakan. Atau misal lain vaksinia (vaccinia)
dapat di derita oleh pemerah susu sapi yang tidak kebal oleh karena belum mendapat
suntikan vaksin terlebih dahulu sebelum bekerja di peternakan. Bakteri seperti antraks
dan pengolahan bahan dari hewan lainya. Demikian pula penyakit kuda, yang
disebabkan bakteri pfeiferella mallei dapat menulari manusia. Atau seorang pekerja
mungkin sekali di hinggapi penyakit Weil, apabila ia bekerja di tempat yang tikusnya
penyakit psitakosis (psitaccosis) yang di sebabkan oleh riketsia (jasad renik yang
berukuran sedikit lebih besar dari virus). Oleh karena profesinya seorang dokter atau
perawat tidak mustahil ketularan penyakit yang berasal dari penderita yang diobati
dan dirawatnya, seperti tifes perut, difteri, gonorea (gonorrhoea), angina oleh karena
streptokokkus, atau efek primer penyakit sifilis yang menghinggapi dokter dan
ditularkan kepadanya melalui suatu luka pada jari atau di tangan langsung menjadi
stadium kedua penyakit sifilis demikian dikenal sebagai syphilis d'emblee, atau
syphilis honoris causa. Juga ketika hebat-hebatnya wabah penyakit pes merajalela
Penyebab penyakit yang tergolong kepada protozoa antara lain adalah parasit
plasmodium malaria. Untuk negara yang bebas penyakit malaria, apabila seorang
pelaut dari negara tersebut menderitanya oleh karena pelayaran ke negara yang masih
berjangkit malaria, penyakit itu dianggap sebagai sakit akibat kerja. Demikian pula
penyakit tidur di Afrika, untuk tenaga kerja dari negara lain yang di kirim ke sana
merupakan penyakit akibat kerja. Sporotrikhosis adalah salah satu contoh penyakit
akibat kerja yang disebabkan oleh jamur. Penyakit jamur pada kuku sering diderita
oleh pekerja yang tempat kerjanya lembab dan basah, atau bila mereka terlalu banyak
merendam tangan dan kaki di dalam air seperti misalnya pekerja yang pekerjaanya
mencuci pakaian. Candida albicans biasanya tumbuh di tempat - tempat yang kadar
gulanya tinggi, sehingga pekerjaan seperti yang terdapat di perusahaan roti atau
Jenis cacing yang berbahaya terutama bagi pekerja tambang dan perkebunan
penyakit cacing pun mungkin didapat di negara atau daerah lain, oleh karena
penugasan melakukan pekerjaan. Kutu dan pinjal sering terdapat di tempat kerja dan
biasanya menjadi sebab kelainan kulit. Terkenal kutu alang-alang atau kutu padi
(suma’mur, 2009).
Menurut (Suma’mur, 2009), Ilmu faal yang dikhususkan untuk manusia yang
bekerja disebut ilmu faal kerja atau fisiologi kerja. Secara fisiologis, bekerja adalah
hasil kerja sama dalam koordinasi yang sebaik-baiknya dari saraf pusat dan perifer,
panca indera (mata, telinga, peraba, perasa,dan lain-lain), serta otot dan rangka
(kedua yang terakhir ini adalah pelaku utama perbuatan). Bekerja mungkin
Dalam faal kerja, perhatian utama difokuskan kepada kerja fisik atau otot.
Untuk bekerja pertukaran zat dalam organ tubuh yang diperlukan sebagai sumber
energi dan transportasi sisa metabolisme yang harus dibuang luar biasa penting peran
peredaran darah dan dari susunan saraf serta otot-otot dan rangka (muskulo-skeletal)
dan juga organ-organ lainnya. Selain jantung dan sistem peredaran darah, paru dan
alat pernafasan lainnya, sistem gastro-intestinal (mulut, egofagus, usus, hati, dan
Untuk kelangsungan pelaksanaan pekerjaan, semua organ terkait dan juga seluruh
sistem yang beroperasi fisiologis dalam tubuh harus berada pada kondisi optimal (bila
mungkin prima).
Mula-mula koordinasi antara susunan saraf pusat, indera, otot, dan organ-
organ tubuh tidak mudah diwujudkan dan pada stadium tersebut untuk
betapa seseorang tenaga kerja yang tidak terlatih menghadapi kesulitan untuk bekerja
pendidikan dan pelatihan koordinasi yang baik dapat dibina dan diciptakan; pelatihan
proses yang berlangsung secara otomatis dengan penuh kemudahan serta pencapaian
Semakin pendek waktu yang diperlukan bagi siklus yang bersifat refleks
dukungan kepada pelaksanaan kerja serta merupakan peluang bagi pencapaian hasil
kerja yang baik sebagai konsekuensi semakin baiknya keterampilan tenaga kerja.
Untuk pekerjaan fisik, otot adalah bagian tubuh terpenting bagi pelaksanaan
aktivitas kerja. Otot bekerja dengan mekanisme kontraksi (mengerut) dan melemas.
Kekuatan bekerjanya suatu otot ditentukan oleh jumlah dan kualitas serat yang
menyusunnya, daya kontraksi dan cepatnya berkontraksi serta melemas. Pada waktu
otot kontraksi (mengerut), darah yang berada antara serat-serat otot atau di luar
pembuluh darah otot terjepit sehingga peredaran darah terhambat, jadi juga
pertukaran zat terganggu dan hal demikian menjadi salah satu penyebab dari
disebut kontraksi otot dinamis, sangat tepat di pakai sebagai prinsip pelaksanaan
bekerjanya otot pada setiap pekerjaan yang berkaitan dengan dilaksanakanya kegiatan
dan proses pekerjaan. Contoh pekerjaan atau kegiatannya yang dilakukan dengan
kontraksi otot dinamis dalam bekerja, selalu diikuti dengan terjadinya kelelahan, yang
memerlukan istirahat untuk pemulihan. Atas dasar kenyataan itu, waktu istirahat
dalam bekerja atau sesudah melakukan pekerjaan sangat penting. Kelelahan otot
secara fisik antara lain merupakan akibat dari efek zat sisa metabolisme seperti asam
Peralatan kerja dan mesin perlu diserasikan dengan ukuran tubuh tenaga kerja
untuk tujuan meraih hasil kerja yang secara kualitatif dan kuantitatif memuaskan serta
konsep demikian berkembang ilmu yang disebut antropometri, yaitu ilmu tentang
ukuran tubuh dan segmen-segmennya, baik dalam keadaan statis maupun dinamis
yang sangat besar manfaatnya bagi keperluan pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan
agar tenaga kerja sehat dan produktif bekerja. Ukuran tubuh demikian antara lain :
1. Berdiri: Tinggi badan, tinggi bahu, tinggi siku, tinggi pinggul, panjang depa, dan
panjang lengan ;
2. Duduk: Tinggi duduk, panjang lengan atas, panjang lengan bawah dan tangan,
tinggi lutut, jarak lekuk lutut-garis punggung, jarak lekuk lutut-telapak kaki.
Selain ukuran postur dan segmen tubuh demikian, masih banyak ukuran
perlengkapan kerja dan juga guna menetapkan cara kerja yang serasi dengan faktor
Pelepasan energi mekanik yang berulang-ulang atau akibat posisi kerja yang
kurang ergonomis untuk jangka waktu yang lama, dapat menimbulkan gangguan
musculoskeletal, seperti repetitive strain injury, nyeri pinggang bagian bawah, dan
pikiran dan kehidupan sosial. Manusia adalah mahluk yang paling kompleks.
Manusia memiliki rasa suka dan benci. Manusia mempunyai kehendak, kemauan,
dan perbuatannya. Juga manusia mempunyai pergaulan hidup, baik di rumahnya atau
tempat kerjanya, maupun dalam masyarakat luas sekitarnya. Maka demikian pula
seorang pekerja dan juga pengusaha memiliki pula perasaan, pikiran dan kehidupan
sosial seperti itu. Kesemua hal tersebut menyebabkan pengaruh sangat dominan
pekerjaannya. Mungkin pekerjaannya yang sekarang itu sama sekali bukan kehendak
atau cita-citanya, sehingga yang bersangkutan bekerja sekadarnya. Atau siapa tahu
tersebut. Atau siapa tahu pula justru pekerjaan itu berlawanan dengan hati nurani dan
rasa harga dirinya (human dignity). Mengerjakan suatu pekerjaan yang benar-benar
menjadi iclaman akan disertai semangat kerja penuh, motivasi kerja tinggi,
kegairahan kerja, kebanggaan akan prestasi kerja dan penuh tanggung jawab serta
dedikasi.
Manusia memiliki pikiran dan pertimbangan. Salah satu pikiran yang selalu
pekerjaan pada suatu waktu tidak akan ada lagi, oleh karena perusahaan bangkrut.
Khawatir kalau dipecat dari pekerjaan. Khawatir berbuat salah. Dan aneka
Seorang pekerja adalah anggota atau pimpinan dari satu keluarga dan
lingkungan kerjanya. Jika seorang pekerja berselisih dengan istrinya sebelum ia pergi
bahkan mungkin ia menjadi cepat sekali marah pada hari-hari tersebut. Tekanan
hidup yang berat bagi keluarga pekerja tercermin pula dalam pekerjaannya, misalnya
dalam bentuk pelambatan kerja atau perusakan alat. Suatu pekerjaan penuh risiko
perasaan dan pikiran stabil-mantap sehingga risiko pekerjaan dapat diatasi dan dilalui
mempunyai pergaulan hidup yang baik pula. Sebaliknya lingkungan hidup yang
bahkan dapat menimbulkan terjadinya penyakit jiwa, seperti neorosis dan psikosis
(Harianto, 2012).
Bagi pekerja di pencetakan batu bata, cara yang paling baik untuk
Diri (APD) mengurangi kontak dengan sumber infeksi dan ini dapat di lakukan
dengan usaha kesehatan pribadi dan usaha perlindungan diri dalam bekerja.
lain penyakit saluran darah dan kelainan kulit. Radiasi sinar inframerah bisa
c. Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan heat stoke (pukulan panas), kejang
lainnya.
b. Uap yang diataranya menyebabkan demam uap logam (Metal fume fever),
dermatosis (penyakit kulit) akibat kerja atau keracunan oleh zat toksis uap
formaldehida.
e. Awan atau kabut misalnya racun serangga (insecticides), racun jamur dan
3. Faktor biologis, misalnya bibit penyakit antraks atau brusella yang menyebabkan
4. Faktor fisiologi (ergonomis), yaitu antara lain kesalahan kontruksi mesin, sikap
badan yang tidak benar dalam melakukan pekerjaan dan lain-lain yang
hubungan industrial yang tidak baik, dengan akibat timbulnya misalnya depresi
Bahaya:
- Faktor Fisik
- Faktor Kimia Gangguan Kesehatan
- Faktor Biologi Tenaga Kerja
- Faktor Fisiologi dan Ergonomi
- Faktor Psikososial