Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ILMU NEGARA

TEKA TEKI PANSUS HAK ANGKET DPR UNTUK KPK

Untuk memenuhi tugas terstruktur kelompok


Dosen : Satrio Saptohadi,. S.H., M.H.

Disusun Oleh :

Kelompok

1. Raihan Asyam Rafi/E1A017116 7. Okidwi Oktarin/E1A017002


2. Gabriel Marcelino/E1A017160 8. Putri Tamania/E1A017106
3. Eqqi Rahman N./E1A017194 9. Faradina N Ramadani/E1A017112
4. Didi Sriyanto Putra/E1A017122 10. Fela Mutia Kusuma A/E1A017
5. Wisnu Ludhi Kuncoro /E1A017146
6. Benaya Theo PAmungkas/E1A017168
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-Nya sehingga kita
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Belantara Status Kewarganegaraan Suku Anak
Dalam Jambi di Indonesia ” sesuai dengan waktunya. Dalam pembuatan makalah ini kami
menerima bantuan dari banyak pihak. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Negara.

Makalah ini kami susun agar menambah wawasan pembaca dalam bidang pengetahuan
tentang Kebangkrutan Yunani. Semoga makalah yang kami buat ini dapat menambah wawasan
pembaca berdasarkan sumber yang kami buat dalam pembuatan makalah ini.

Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari
sumber, isi, maupun dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami meminta maaf kepada
dosen pembimbing dan kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
sempurnanya makalah ini.

Purwokerto, 12 November 2017

Tim Penyusun
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

Suku Anak Dalam adalah sekelompok orang atau suku bangsa minoritas yang mendiami
wilayah tertentu, wilayah tersebut meliputi wilayah – wilayah yang ada di Indonesia. Baik
berupa wilayah bertopografi pantai, hutan, gunung, dan lain sebagainya yang masih belum
terjamah oleh sebagian orang. Suku Anak Dalam atau orang rimba yang bertempat tinggal
di Jambi yang kita kenal dengan nama suku Kubu. Suku Kubu adalah suku bangsa
minoritas yang hidup di pulau Sumatra, tepatnya di provinsi Jambi, Sumatra Selatan.

Menurut tradisi lisan, suku Anak Dalam merupakan orang Maalau Sesat, yang lari ke
hutan rimba di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas. Mereka kemudian
dinamakan Moyang Segayo. Tradisi lain menyebutkan mereka berasal dari wilayah Pagaruyung,
yang mengungsi ke Jambi. Ini diperkuat kenyataan adat suku Anak Dalam punya kesamaan
bahasa dan adat dengan suku Minangkabau, seperti sistem kekeluargaan matrilineal.

Secara garis besar di Jambi mereka hidup di 3 wilayah ekologis yang berbeda, yaitu
Orang Kubu yang di utara Provinsi Jambi (sekitar Taman Nasional Bukit 30), Taman Nasional
Bukit 12, dan wilayah selatan Provinsi Jambi (sepanjang jalan lintas Sumatra). Mereka hidup
secara nomaden dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu, walaupun banyak dari
mereka telah memiliki lahan karet dan pertanian lainnya.

Kehidupan mereka sangat mengenaskan seiring dengan hilangnya sumber


daya hutan yang ada di Jambi dan Sumatera Selatan, serta proses-proses marginalisasi yang
dilakukan oleh pemerintah dan suku bangsa dominan (Orang Melayu) yang ada di Jambi dan
Sumatera Selatan. Mayoritas suku Kubu menganut kepercayaan animisme, tetapi ada juga
beberapa puluh keluarga suku Kubu yang pindah ke Agama Kristen atau Agama Islam untuk
suku Kubu yang tinggal menetap di daerah Sumatera Selatan terutama daerah Rawas Rupit dan
Musi Lakitan, disana banyak terdapat suku Kubu yang menggantungkan hidup di persawitan,
bahkan ada di antara yang memanfaatkan lahan sawit perusahaan Lonsum untuk mereka curi dan
mereka jual ke lapak lapak setempat. Mereka seperti itu karena memegang prinsip dasar apa
yang tumbuh di alam adalah milik mereka bersama.

Namun, banyak juga orang Kubu di daerah Musi dan Rawas yang menerima modernisasi
termasuk penggunaan kendaraan bermotor dan senjata api rakitan (kecepek). Pakaian dan fisik
mereka yang sedikit kumal biasanya menjadi stereotipe yang membuat orang-orang sekitar bisa
membedakan suku Kubu dan masyarakat sekitar.

Makalah ini berusaha mengkaji tentang kewarganegaraan suku anak dalam Jambi.
Sebagian dari mereka memilih untuk masuk agama islam untuk mendapatkan KTP, sekitar 200
dari 3.500 anggota orang rimba atau anak dalam di Jambi pindah kepercayaan dari animisme
dan masuk islam agar hidup lebih sejahtera dan agar mereka semua mendapatkan KTP. Dalam
kajian ini dapat dilihat bagaimana hak dan kewajiabn dari kewarganegaraan, apakah setelah
mereka mendapatkan KTP dapat terpenuhi hak dan kewajiban warga negaranya.

Makalah ini berjudul “ Belantara Status Kewarganegaraan Suku Anak Dalam Jambi di
Indonesia “ Belantara yang berarti sangat luas, status kewarganegaraan merupakan status yang
diperoleh seseorang tentang pewarganegaraannya, dan suku anak dalam adalah suku bangsa
minoritas yang ada di Indonesia. Judul tersebut merupakan gambaran tentang penjelasan
kewarganegaraan yang didapatkan oleh suku anak dalam Jambi yang mendapatkan KTP karena
masuk agama islam.

Anda mungkin juga menyukai