Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISA SINTESA PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN

NASAL KANUL DAN POSISI SEMI FOWLER PADA KLIEN


DENGAN ASMA ATTACK DI IGD RSUP DR. KARIADI
SEMARANG

Disusun Oleh :

Ismawati Latado
G3A010092

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
Nama Mahasiswa : Ismawati latado Tanggal : 11 september 2019

NIM : G3A019002 Tempat : IGD RSUP DR. KARIADI Semarang

1. IDENTITAS KLIEN : Tn. T, 55 tahun

2. DIAGNOSA MEDIS : ASMA ATTACK

3. DASAR PEMIKIRAN :

Asma merupakan penyakit jalan napas obstruktif intermiten yang bersifat


reversible di mana trakea dan bronkus berespon secara hiperaktif terhadap
stimuli tertentu yang ditandai dengan penyempitan jalan napas, yang
mengakibatkan dispnea, batuk dan mengi (Smeltzer & Bare, 2002).

Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas. Berbagai sel inflamasi


berperan terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T, makrofag, neutrofil dan
sel epitel. Faktor lingkungan dan faktor lain berperan sebagai pencetus
inflamasi saluran napas pada pasien asma (PDPI, 2003).

Inflamasi saluran napas pada pasien asma merupakan hal yang mendasari
gangguan fungsi yaitu terdapatnya obstruksi saluran napas yang
menyebabkan hambatan aliran udara yang dapat kembali secara spontan atau
setelah pengobatan (Sundaru, 2009). Obstruksi pada pasien asma dapat
disebabkan oleh kontraksi otot-otot yang mengelilingi bronkus yang
menyempitkan jalan napas, pembengkakan membran yang melapisi bronkus
dan pengisian bronkus dengan mukus yang kental (Smeltzer & Bare, 2002).

4. ANALISA SENTESA
terpapar zat alergen

terjadi inflamasi saluran napas

obstruksi saluran napas

sesak
perlu pemasangan oksigen

5. TINDAKAN KEPERAWATAN YANG DI LAKUKAN


Pemberian terapi oksigen nasal canul dan posisi semi fowler

6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi ditandai
dengan dyspnea.

7. DATA FOKUS
Tn. N 50 th di bawah ke IGD dengan mengeluh sesak napas, bila
membuang napas terdengar bunyi ngiik, batuk-batuk berdahak sudah 2 hari,
dahak susah dikeluarkan,tingkat kesadaran pasien composmetntis, GCS : E4
M5 V6, pasien merasa nyaman bila tidur setengah duduk atau posisi semi
fowler. Tanda tanda vital RR : 29 x/menit, Spo2 : 96 %, TD : 178/100, N :
112 x/menit, suhu : 37°C

8. PRINSIP TINDAKAN DAN RASIONAL


a. Posisikan pasien semi fowler
R: sebagai penanganan petama untuk memaksimalkan potensial ventilasi
pasien.
b. Pemeriksaan air pada tabung humidifier
R: membutuhkan waktu lama apabila air humidifier diketahui habis setelah
diberikan oksigen
c. Kolaborasi dalam pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R: meningkatkan ventilasi dan asupan oksigen pasien
d. Monitor pola napas
R: mengetahui perubahan pola napas setelah diberikan tindakan.
9. TUJUAN TINDAKAN
Mengoptimalkan oksigenasi, mengurangi sesak.

10. BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI AKIBAT TINDAKAN


TERSEBUT DAN CARA PENCEGAHANYA
Pemberian oksigen yang berlebihan dan secara terus menerus pada klien
dapat menyebabkan keracunan O2 dan akan semakin sesak nafas.
Pencegahan :
Selalu memonitor pemberian O2 setiap 2 jam sekali dan selalu memantau
reaksi alergi yang muncul secara periodik setelah pemajanan terhadap alergen
spesifik, obat-obat tertentu, dan latihan fisik.

11. EVALUASI
a. Posisi nyaman
b. Sesak nafas berkurang

Anda mungkin juga menyukai