Anda di halaman 1dari 8

Modul Praktikum Fisika

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Praktikum merupakan salah satu aktivitas proses pembelajaran dalam rangka


memahami suatu materi perkuliahan. Praktikum mampu meningkatkan pemahaman
perkuliahan dengan cara pendalaman konsep melalui penerapan teori sekaligus untuk melatih
skill (keahlian) dan mempertajam aspek psikomotor.

Praktikum merupakan kegiatan aplikatif dari teori dan konsep ilmu, sehingga
praktikum memerlukan prosedur tertentu dan dilaksanakan di laboratorium. Untuk kelancaran
proses pelaksanaan dan pencapaian tujuan yang dikehendaki kurikulum, maka diperlukan
acuan yang berisi petunjuk tentang latar belakang, tujuan, peralatan dan bahan serta cara
kerja yang dinamakan petunjuk praktikum. Selain itu diperlukan juga suatu buku yang
berfungsi sebagai pegangan dan acuan mahasiswa untuk mempermudah menyelesaikan
praktikum.

Berdasarkan hal-hal di atas, maka bagian Fisika Kedokteran Fakultas Kedokteran


Universitas Lambung Mangkurat, merasa perlu untuk menyusun dan menerbitkan petunjuk
praktikum fisika kedokteran. Diharapkan dengan adanya petunjuk ini, mahasiswa tidak
menjadi malas, namun sebaliknya menjadi rajin dan senang serta bergairah dalam
melaksanakan praktikum. Dengan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan di berbagai
aspek, diharapkan buku ini bermanfaat bagi mahasiswa yang menggunakannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Banjarmasin, Agustus 2018

Penulis

Fakultas Kedokteran ULM Semester Ganjil 2018/2019 1


Modul Praktikum Fisika

TATA TERTIB MAHASISWA DAN KONTRAK PEMBELAJARAN DALAM


PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Praktikan diharuskan datang tepat waktu, sebaiknya 15 menit sebelum praktikum dimulai. Jika
terlambat kurang dari 15 menit, praktikan wajib melapor ke dosen koordinator, dan hanya dapat
mengikuti praktikum atas izin dosen koordinator praktikum. Keterlambatan lebih dari 15 menit
praktikan dianggap tidak mengikuti kegiatan praktikum pada hari tersebut.
2. Saat praktikum dilaksanakan, praktikan harus :
a. Membawa lembaran praktikum mahasiswa
b. Memakai jas praktikum,
c. Sudah melakukan pembagian kerja dalam kelompok masing-masing sebelum praktikum
dimulai (ketua kelompok, praktikan, naracoba dan pencatat).
d. Bekerja dengan tertib, teliti dan tenang
3. Jika menemukan kesulitan pada saat praktikum, praktikan diperkenankan untuk bertanya kepada
asisten atau dosen pengawas praktikum dengan cara yang sopan.
4. Praktikan harus dapat menyelesaikan praktikum tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Kelompok yang belum menyelesaikan praktikum pada waktunya diharuskan mengulangnya pada
waktu yang lain.
5. Sebelum dan sesudah praktikum, ketua kelompok diwajibkan mengisi dan menandatangani kartu
kendali alat dan bahan praktikum. Selesai praktikum, praktikan harus mengembalikan alat-alat
praktikum dalam keadaan lengkap dan bersih seperti sebelum digunakan kepada petugas atau
analis laboratorium.
6. Semua alat dan bahan praktikum, menjadi tanggung jawab masing-masing kelompok praktikum.
Segala kekurangan dan ketidaklengkapan maupun kerusakan yang terjadi saat praktikum menjadi
tanggungjawab kelompok untuk menggantinya dengan barang yang sama.
7. Selama praktikum dilaksanakan setiap praktikan wajib menjaga kebersihan ruangan laboratorium
Fisika, dan selalu menjaga serta menciptakan suasana kondusif.
8. Segala masalah yang mungkin timbul saat sebelum, selama dan sesudah praktikum dilaksanakan
dengan mengutamakan dialog, keterbukaan dan suasana kekeluargaan demi menjunjung
kejujuran keilmuan dan profesionalisme.

Fakultas Kedokteran ULM Semester Ganjil 2018/2019 2


Modul Praktikum Fisika

PRINSIP BIOMEKANIKA
PADA KONTRAKSI OTOT RANGKA

Fakultas Kedokteran ULM Semester Ganjil 2018/2019 3


Modul Praktikum Fisika

PRINSIP BIOMEKANIKA

PADA KONTRAKSI OTOT RANGKA

PENDAHULUAN

Dalam ilmu fisika gaya diartikan sebagai tarikan atau dorongan yang diberikan kepada suatu

benda. Gaya yang diberikan pun dapat merubah bentuk benda, mengubah arah gerak benda hingga

menyebabkan benda bergerak. Gaya adalah suatu besaran yang mempunyai arah. Konsep gaya juga

terjadi pada manusia. Gaya yang bekerja pada tubuh manusia berasal dari luar dan dari dalam tubuh.

Gaya yang bekerja pada tubuh atau yang berasal dari luar dapat diketahui apabila kita menabrak

sesuatu obyek. Sedangkan gaya yang bekerja di dalam tubuh sering tidak diketahui, seperti gaya otot

rangka untuk kontraksi otot agar kita dapat bergerak dan mengangkat sesuatu benda, atau gaya otot

jantung yang menyebabkan mengalirnya darah ke paru dan seluruh tubuh.

Newton menemukan hukum gravitasi secara universal yang merupakan dasar asal mula gaya,

yang dikenal dengan gaya gravitasi. Hukum ini merupakan gaya tarik antara 2 benda. Berat badan

adalah hasil dari hukum ini. Berat badan merupakan hasil gaya tarik bumi (gravitasi bumi) terhadap

tubuh.

Apabila ditinjau dari keadaan tubuh saat bekerjanya gaya, maka gaya yang bekerja pada tubuh

manusia dibagi atas :

1. Gaya pada tubuh pada keadaan statis

2. Gaya pada tubuh pada keadaan dinamis

Gaya pada tubuh dalam keadaan statis berarti saat menerima gaya, tubuh dalam keadaan

setimbang. Ini berarti pula jumlah gaya dalam segala arah sama dengan nol, dan jumlah momen gaya

terhadap sumbu juga sama dengan nol. Keadaan ini berlaku pada sistem otot dan tulang di tubuh

manusia yang bersifat sebagai sistem pengumpil.

Ada 3 kelas sistem pengumpil yang bekerja dalam tubuh manusia, yakni :

1. Titik tumpu terletak di antara gaya berat dan gaya otot, contoh pada sendi rahang bawah

(articulatio temporo-mandibularis).

Fakultas Kedokteran ULM Semester Ganjil 2018/2019 4


Modul Praktikum Fisika

2. Gaya berat terletak di antara titik tumpu dan gaya otot, contoh pada kaki saat berdiri bersetumpu

pada pangkal jari-jari kaki.

3. Gaya otot terletak di antara titik tumpu dan gaya berat, contoh pada lengan di sendi siku

(articulatio cubiti).

TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan percobaan pada praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan penerapan prinsip biomekanika pada kontraksi otot rangka.

2. Menjelaskan perubahan yang terjadi pada otot rangka pada saat berkontraksi.

3. Menjelaskan hubungan antara besarnya beban yang diberikan pada otot dengan besarnya gaya otot

yang terjadi.

ALAT DAN BAHAN

1. Alat pengukur panjang dalam satuan cm/m (penggaris atau meteran)

2. Beban (dombel) 1 kg (1 buah) dan 4 kg (1 buah).

Fakultas Kedokteran ULM Semester Ganjil 2018/2019 5


Modul Praktikum Fisika

Gambar 1. Posisi lengan naracoba

CARA KERJA

1. Tunjuk seorang yang akan menjadi obyek pengukuran (naracoba, sebaiknya laki-laki), seorang

yang melakukan pengukuran (praktikan), dan seorang yang bertugas untuk mencatat hasil yang

diperoleh dari percobaan.

2. Siapkan 1 bangku untuk tempat duduk naracoba.

3. Ambil peralatan praktikum. Naracoba diminta duduk pada bangku tadi. Pengukur dan pencatat

berdiri di dekatnya.

4. Lipat lengan baju naracoba sampai terlihat pangkal lengan dan aksilanya agar tampak dengan

jelas bentuk otot biseps brachii.

5. Tekuklah lengan kanan naracoba pada sendi siku dengan posisi tangan mengepal (lihat gambar 1),

lalu ukur dengan menggunakan alat pengukur jarak antara olecranon (tonjolan pada bagian

belakang siku) ke apex articulatio metacarpo-phalanx III (pangkal dari jari ke-3/jari tengah).

Perhatikan reaksi otot biceps brachii, lihat dan rabalah. Catat hasilnya.

6. Pertahankan posisi lengan naracoba seperti tadi, lalu letakkan oleh praktikan beban 1 kg pada

tangan naracoba. Pertahankan posisi lengan naracoba seperti semula. Ukur kembali jarak antara

olecranon ke apex articulatio metacarpo-phalanx III. Perhatikan kembali otot biceps brachii, lihat

dan rabalah. Catat kembali hasilnya.

7. Ulangi langkah no. 6 dengan mengganti beban 1 kg dengan 4 kg. Ingat! Tetap pertahankan posisi

lengan naracoba seperti semula. Catat hasilnya.

8. Kumpulkan peralatan, cek jumlah dan kelengkapannya, lalu kembalikan ke tempat semula.

Fakultas Kedokteran ULM Semester Ganjil 2018/2019 6


Modul Praktikum Fisika

9. Setelah selesai, jawablah pertanyaan berikut :

(A) Apa yang dapat anda amati pada otot biseps brachii saat tanpa beban, diberi beban 1 kg dan

diberi beban 4 kg? Apakah ada perbedaan bentuk dan konsistensi perabaannya? Jelaskan!

(B) Apa yang terjadi pada jarak antara olecranon ke apex articulatio metacarpophalanx III saat

tanpa beban, diberi beban 1 kg, dan diberi beban 4 kg? Jelaskan!

(C) Hitunglah besarnya gaya yang dihasilkan otot (gaya otot) saat tanpa beban, diberi beban 1

kg dan diberi beban 4 kg jika jarak antara olecranon ke insertio otot biseps brachii pada

tulang radius adalah 10 cm. Jelaskan jawaban dengan cara menguraikan langkah-langkah

perhitungannya.

10. Lengkapilah tabel berikut ini :

Tabel 1. Hasil praktikum prinsip biomekanika pada kontraksi otot rangka

Pengamatan Tanpa beban Beban 1 kg Beban 4 kg

Jarak olecranon – articulatio


………………cm …………….cm ………………cm
metacarpophalanx III

Inspeksi …………………. ……………….. ………………….


Keadaan otot
biseps brachii
Palpasi …………………. ……………….. ………………….

Besar gaya otot …………………. ……………….. ………………….

11. Apa yang dapat anda simpulkan dari praktikum ini ? Jelaskan.

Fakultas Kedokteran ULM Semester Ganjil 2018/2019 7


Modul Praktikum Fisika

KEPUSTAKAAN

Gabriel, JF., 1996. Biomekanika dalam : Fisika Kedokteran. Penerbit EGC, Jakarta.

Ganong, William F. 2010. Review of Medical Physiology. A LANGE Medical Book. 23th Edition.
Appleton & Lange, Stanford. Connecticut

Guyton, AC dan John E. Hall. 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th Edition. W.B Saunders
Company.

Fakultas Kedokteran ULM Semester Ganjil 2018/2019 8

Anda mungkin juga menyukai