Kasus Dietetik Luka Bakar
Kasus Dietetik Luka Bakar
Oleh :
I. Identitas Pasien
Nama : An. Bd
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 15 Tahun
Ya
Tidak ada asupan
(atau asupan 2
sangat sedikit)
untuk 1 minhhu
ke depan
Step 5 Jumlahkan skor
keseluruhan (total Total skor YPMS
3
dari step 1 sampai
4)
(55)
=
(1,60)2
= 21,48 (Normal : 18,5 - 22,9)
Status gizi = Gizi Baik
Biokimia Hb: 11,2 gr/dl, N : 12-14 gr/dl (rendah)
Kalium = 3,7 mmol/L, N: 3,6-5 (normal)
Cl : 86,7 mmol/L, N : 98-100 (rendah)
GDS : 156 mg/dl N : 75-115 mg/dl (tinggi)
SGOT : 64 U/I, N : < 37 U/l (tinggi)
SGPT : 140 U/I, N : < 42 U/L (tinggi)
Albumin : 2,06 mg%, N : 6 – 7,8 mg % (rendah)
Kesimpulan:
Pasien mengalami hiperglikemi ditandai dengan GDS tinggi, anemia
ditandai dengan Hb rendah, SGOT dan SGPT tinggi
Clinic/fisik Tensi : 106/48, N : 120/80 (rendah)
RR: 25 x/menit (normal)
Nadi: 80 x/menit (normal)
Suhu : 38°C , N : 36 - 37°C (Tinggi)
Kesimpulan :
An.Bd mengalami tekanan darah rendah dan suhu tubuh tinggi
Dietary hasil recall : E: 30,4%, P: 67,5%, L:24,83%, KH: 64,7%.
Tidak ada makanan pantangan dan alergi
Kesimpulan :
Asupan makan pasien kurang baik, dilihat dari hasil recall dibawah
75%
Ekonomi Pekerjaan : pelajar
Berdasarkan assesmen gizi yang dilakukan, An.Bd dengan status gizi baik didiagnosis
menderita Combustio Grade III 38%
NI-1.4 Intake Energi tidak Peningkatan kebutuhan energi hasil recall : E: 30,4%, P:
mencukupi karena katabolik illness (luka 67,5%, L:24,83%, KH:
bakar) 64,7%.
NC-1.1 Kesulitan menelan Penyebab mekanis yaitu luka Sulit menelan
bakar
NC-1.4 Perubahan fungsi Akibat penyakit luka bakar Data riwayat pasien
gastrointestinal mengalami susah BAB
NC-2.2 Perubahan nilai lab Gangguan metabolisme GDS : 156 g/dl (tinggi)
terkait zat gizi khusus Hb : 11,2 mg/dl (rendah)
SGOT : 64 U/I (tinggi)
SGPT : 140 U/I (tinggi)
Albumin : 2,06 (rendah)
Syarat Diet
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin
2. Kebutuhan energi dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan luas luka bakar yaitu
2895 kkal
3. Kebutuhan protein tinggi, yaitu 25% dari kebutuhan total, sebesar 144,75 g
4. Kebutuhan lemak cukup yaitu 15% dari kebutuhan energi total sebesar 64,33 g.
5. Karbohidrat sedang yaitu 60% dari kebutuhan energi total sebesar 434,25 g.
6. Vitamin diberikan diatas Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk
membantu mempercepat penyembuhan. Vitamin umumnya ditambahkan dalam bentuk
suplemen.
a. Vitamin A = 2 x AKG
b. Vitamin B = 2 x AKG
c. Vitamin C = 2 x AKG
7. Mineral tinggi, mineral diberikan dalam bentuk suplemen
8. Cairan tinggi 2,5 L per hari
Kehilangan cairan 1,2 L (2 ml/kgBB x 24 jam x %LB)
Terapi Diet : Diet Luka Bakar II
Bentuk makanan : Saring + Cair Penuh
Rute makanan : Oral
Nutrition Intervensi
Perhitungan Kebutuhan Energi:
Perhitungan zat gizi pasien menggunakan perhitungan Curreri
Total Kebutuhan Energi = 25 kkal/kgBB + 40 x % luas luka bakar
= (25 kkal x 55 kg) + (40 x 38)
= 1375 + 1520
Kebutuhan energi = 2895 kkal
𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 20 % 𝑥 2895
= 579 = 144,75 𝑔
VIII. Implementasi
Penyusunan menu sehari.
Konsultasi dengan pasien.
XI. Rekomendasi
Perlu ditekankan mengenai perilaku pasien dalam menjalankan diet agar tercapai
tujuan diet.
Perlu adanya motivasi dan dorongan dari kelurga untuk mempercepat proses
penyembuhan luka bakar.
CATATAN ASUHAN GIZI
RESUME PAGT
(Proses Asuhan Gizi Terstandart)
Nama pasien : An. Bd Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 15 Tahun ` No CM :
Jenis Diet
Diit Luka Bakar II
Bentuk Makanan
Saring + cair penuh
Rute Makanan
Oral
Kebutuhan Gizi
Lampiran 1
LAMPIRAN I
𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 20 % 𝑥 2895
= 579 = 144,75 𝑔