Disusun oleh:
JUMRIATI
NIM : 1603 1300 22
RESYA MAULIDA
NIM: 1603 1300 23
CHAIRUNISA
NIM: 1703 1300 36
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur kita haturkan kepada Allah SWT. Atas limpahan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya lah makalah ini bisa terselesaikan dengan baik.
Dan tak lupa pula shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada keharibaan
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang membawa kita dari jaman
kegelapan menuju jaman terang-benderang. Adapun judul makalah yang yang
akan diangkat penulis yaitu “Studi Analisis Terhadap Kitab Sunan Al-Darimi
Karya Imam Al-Darimi”.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
individu pada mata kuliah Studi Kitab Hadits Mu’tabarah. Serta membantu
mahasiswa/i atau pembaca untuk menambah wawasan tentang kaitan kaitan
didalam suatu penjelasan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Saran ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi Muhammad adalah pusat perhatian bagi semua umat muslim.
Segala perkataan, perbuatan, dan segala sesuatu yang bersumber dari Nabi
Muhammad adalah sabda yang sangat dianjurkan untuk diteladani. Semua
informasi mengenai hal tersebut telah direkam oleh para sahabat. Rekaman
yang mereka miliki tersebut kemudian disebarkan kepada sesama sahabat,
murid, dan tabi’in. Penyebaran hadits tersebut terjadi secara turun-temurun
dari generasi ke generasi.
Sebelum kodifikasi hadits dilakukan, umat merasakan kesulitan
untuk mendapatkan informasi dan ilmu mengenai Nabi Muhammad. Hal
ini disebabkan oleh proses transmisi yang ada didominasi oleh tradisi
lisan. Dampak yang timbul adalah munculnya hadits-hadits palsu yang
meluas. Hal ini yang memotivasi beberapa ulama’ untuk melakukan
kodifikasi hadits.
Salah satu ulama’ yang melakukan kegiatan tersebut adalah Imam
Al-Darimi. Jasa Imam Al-Darimi sangat besar bagi perkembangan
khazanah keilmuan islam. Di kalangan ulama’ muslim, Imam Al-Darimi
cukup masyhur. Namun tidak banyak umat Islam yang mengenal Al-
Darimi. Agar umat dapat mengenal imam besar, maka penulis terdorong
untuk menjadikan Al-Darimi dan kitab-kitab sebagai objek pembahasan
dari makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi penulis kitab Sunan al-Darimi ?
2. Bagaimana penjelasan kitab Sunan al-Darimi?
1
C. Tujuan Penulisan
Tulisan ini bertujuan menjawab pertanyaan yang ada didalam
rumusan masalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Al-Asqalani, Tahzib at-Tahzib Jilid 4, (Beirut: Dar al-Fikr, 1995), hlm. 374.
2
Abu Muhammad ad-Darimi, Sunan ad-Darimi Jilid 1, (Beirut: Dar al-Fikri, t.t), hlm.
110.
3
Abu Muhammad ad-Darimi, Sunan ad-Darimi Jilid 1, hlm. 118.
4
Al-Asqalani, Tahzib at-Tahzib Jilid 4, hlm. 375.
3
2. Guru-Guru Imam al-Darimi
Dari sekian banyak guru beliau, antara lain adalah, Yazid
bin Harun, Ya’la bin Ubaid, Ja’far bin Aun, Basyr bin Umar al
Zahrani, Ubaidillah bin Abdul Hamid bin al-Hanafi, Hasyim bin al-
Qasim, Uthman bin Umar bin Faris, Sa’id bin Amir al-Duba’i, Abu
Ashim, Ubaidillah bin Musa, Abu al-Mughira al-Khaulani, Abu al-
Mushir al-Ghassani, Muhammad bin Yusuf al-Firyabi, Abu Nu’aim,
Khalifah bin Khayyat, Ahmad bin Hanbal, Yahya Bin Ma’indan, Ali
bin al-Madini.5
3. Murid-Murid Imam al-Darimi
Kepakaran Imam al-Darimi dalam bidang hadits ini nampaknya
juga memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap para ulama, sehingga
beliau memiliki sekian banyak murid yang menerima hadits darinya,
antara lain yaitu, Imam Muslim bin Hajjaj, Imam Abu Dawud, Imam
Abu Isa Al-Tirmizi, Abdul bin Humaid, Raja bin Marajji, al-Hasan
Bin Shabah Al-Bazar, Muhammad bin Basyar Bundar, Muhammad
bin Yahya, Baqi bin Mukhlid, Abu Jur’ah, Abu Khatim, Shalih bin
Muhammad Jazrah, Ibrahim bin Abu Thalib, Ja’far bin Ahmad bin
Faris, Ja’far bin Al-Faryabi, Abdullah bin Ahmad, Umar bin
Muhammad bin Bujair, Muhammad bin Nadhar Al-Jarudi.6
4. Karya-karya Imam al-Darimi
Diantara karya Imam Ad-Darimi selain Sunan sebagaimana
disebutkan para ulama adalah At-Tafsir, Al-Jami’, Tsulasiyyah Fi Al-
Al-hadits, kitab Shaum Al-Mustahadhah wa Al Mutayyirah, dan yang
paling terkenal adalah Sunan al-Darimi.
5
Al-Asqalani, Tahzib at-Tahzib Jilid 4, hlm. 374.
6
Al-Asqalani, Tahzib at-Tahzib Jilid 4, hlm. 374.
4
B. Mengenal Kitab Sunan al-Darimi
1. Metode Imam al-Darimi dalam Penyusunan Kitab Sunan al-Darimi
Dalam upaya pengumpulan hadis yang dilakukan oleh Imam
al-Darimi dalam kitabnya tersebut, ada beberapa metode yang
dilakukan oleh beliau, sehingga kitab sunannya dapat disusun dengan
sistematika yang bagus, yaitu:
a. Dalam penyusunannya, Imam al-Darimi menggunakan
metode bab per-bab. Beliau mengumpulkan hadis dengan
menguraikannya berdasarkan bab-bab fikih, dengan
menyertakan derajat hadis yang marfu’, mauquf, dan
maqtu’.
b. Tidak memperbanyak jalur sanad, sehingga tersusun
secara ringkas. Penyertaan hadis mu’allaq pun menjadi
minimalis.
c. Tidak melakukan pengumpulan hadis dalam satu bab
yang sama.
d. Tidak melakukan pemenggalan hadis.
2. Sistematika Penyusunan Kitab Sunan al-Darimi
Imam al-Darimi menyusun kitab Sunannya menurut Sistematika
Fiqih. Dalam kitab Sunan al-Darimi ini memiliki sistematika
penyusunan yang baik. Yang terdiri dari 24 kitab, ratusan bab, dan
3367 buah hadis. Adapun urutan sistematika penyusunan kitab adalah
sebagai berikut:7
Jumlah Nomor
NO. Judul Kitab
Hadis Hadis
1 Muqaddimah 647 1-647
2 At-Taharah 511 648-1158
3 As-Shalat 404 1159-1562
4 Al-Zakat 57 1563-1619
5 Al-Shaum 98 1620-1717
7
Agung Danarta, Studi Kitab Hadis, (Yogyakarta: TERAS, 2009), hlm. 186.
5
6 Al-Manasik 145 1718-1862
7 Al-Adahi 55 1863-1917
8 Al-Sayd 16 1918-1933
9 Al-At’imah 62 1934-1995
10 Al-Asyribah 47 1996-2042
11 Al-Ru’ya 27 2043-2069
12 Al-Nikah 92 2070-2161
13 Al-Talaq 32 2162-2193
14 Al-Hudud 33 2194-2226
15 Al-Nudzur wa al-Amin 18 2227-2244
16 Al-Diyat 38 2245-2282
17 Al-Jihad 45 2283-2327
18 Al-Siyar 91 2328-2418
19 Al-Buyu’ 96 2419-2514
20 Al-Isti’zan 75 2515-2589
21 Al-Rizaq 136 2590-2725
22 Al-Faraidh 320 2726-3045
23 Al-Wasaya 126 3046-3171
24 Fadail Al-Qur’an 195 3172-3367
8
http://digilib.uinsby.ac.id/20097/2/Studi%20kitab%20hadis.pdf, di akses tanggal 02
Oktober 2019, pukul 17:31 WIB.
6
c. Ibn Hibban berkata : “al-Darimi termasuk Huffaz dan wara’
dalam agama. Ia menghafal, mengumpulkan, mendalami,
menyusun kitab dan menyebarkan sunnah dinegerinya dan
mengajak orang lain untuk mengikutinya”.
d. Al-Dar Qutni berkata : “al-Darimi adalah tsiqah, mashur”.
e. Al-Hakim berkata: “al-Darimi termasuk hafiz dibidang
hadis yang cemerlang”.
f. Al-Khatib al-Baghdadi berkata : “al-Darimi salah seorang
pengembara untuk mencari hadis. Ia dikenal sebagai ulama’
yang hafiz, teguh, tsiqah, sidiq, wara’ dan zuhud.
4. Kandungan dan Nilai Hadits Kitab Sunan al-Darimi
Hasbi ash-Shiddiqi berpendapat, sebagian ulama menamakan
Sunan al-Darimi ini dengan kitab ash-Shahih. Kitab ini tidaklah lebih
rendah derajatnya dari kitab-kitab as-Sunan, bahkan lebih patut kitab
ini dijadikan salah satu kitab pokok sebagai pengganti kitab Ibnu
Majah. Kemudian pendapat ini dikuatkan dengan pendapat
Mohammad Anwar yang menyatakan bahwa kitab ini lebih banyak
mengandung hadits-hadits shahih jika dibandingkan dengan kitab
Sunan Ibnu Majah, hanya sedikit saja hadits yang tidak shahih karena
itu sebagian ulama menjadikan kitab ini sebagai pokok keenam
menggeser kitab Sunan Ibnu Majah.
Syaikh Shalahuddin al ‘Ala’i berkata, Andaikata musnad al-
Darimi itu lebih dahulu, niscaya kitab itu akan mengganti Sunan Ibnu
Majah, sebagai kitab hadits keenam lebih tepat.9
9
http://digilib.uinsby.ac.id/11654/3/Bab%203.pdf, di akses tanggal 05 Oktober 2019,
pukul 18:37 WIB.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Imam al-Darimi memiliki nama lengkap Abdullah bin Abdurrahman
bin Fadl bin Bahram bin Abdul Shamad ad-Darimi al-Tamimi. Adapun
kuniahnya Abu Muhammad al-Samarqandi al-Hafidz.
Terkait dengan kelahirannya, Imam al-Darimi dilahirkan pada tahun
181 H di kota Samarkand (797 M). Imam al-Darimi meninggal pada umur
75 tahun, setelah Ashar tahun 255 H (869 M) bertepatan dengan hari
tarwiyah yang kemudian dikebumikan pada hari Jumat yang
bertepatan dengan hari Arafah di Marwa.
Imam al-Darimi adalah seorang imam hadits yang tinggi
kemasyhurannya, ahli dalam urusan tafsir dan fiqih, dan sepandai-pandai
ulama tentang ilmu hadits dan atsar (perkataan sahabat dan tabi’in)
dinegeri Samarkand.
B. Saran
Demikianlah makalah ini, penulis menyadari tentunya makalah ini tak
luput dari kekurangan. Oeh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari segenap pembaca dan dosen pengampu senantiasa kami harapkan
untuk kesempurnaan makalah.
8
DAFTAR PUSTAKA