Ilmu Ushuluddin, Januari 2009, hlm. 71- 98 Vol.8, No.
1 ISSN 1412-5188
KASYF SUFISTIK DALAM PERSPEKTIF ULAMA
KOTA BANJARMASIN $UQL Dosen Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari Jl. A. Yani km. 4,5 Banjarmasin HP. 085249361200
Abstrak: This article discusses the views of the ulama of Banjarmasin
concerning the Sufi concept of kasyf. The popular opinion in Banjarese society says that anybody who knows unseen and mysterious things is the one who gets kasyf. According to the ulama, however, kasyf means the uncovering of the unseen and the divine mysteries in which one can see and have a dialogue with God through his/her heart. Kasyf is the fruit of consistent pious life, controlling one‟s desires, remembrance of God and worshiping Him in seclusion. .
Kata kunci: sufi, ibadah, istiqamah, kasyf.
_____________________________________________
PENDAHULUAN Psychical Research di London
adalah salah satu lembaga riset Dalam kehidupan ini ada internasional yang melakukan orang memiliki kelebihan dapat pengumpulan secara besar- menyaksikan bayangan khayal besaran, tetapi objektif dan kritis, (vision) dari berbagai peristiwa berbagai bahan telepati dari yang telah, sedang atau bakal berbagai belahan dunia, sehingga terjadi. Seperti memiliki telepati telepati itu tidak lagi dianggap (kemampuan berkomunikasi suatu hal yang gaib dan aneh ( jarak jauh tanpa menggunakan Suryadipura, 1994:218). alat untuk membaca pikiran Ilmu telepati dapat orang lain), psikomitri (mampu dipelajari, namun dalam agama menembus pandang ke masa lalu Islam ada ilmu gaib yang maupun ke depan), ramalan, dan diperoleh bukan dengan jalan sebagainya. Di Inggris masalah belajar, melainkan suatu telepati telah diteliti secara ilmiah pemberian dari Allah. Inilah yang sejak tahun 1882. Society for 72 Ilmu Ushuluddin Vol. 8, No.1
disebut ilmu kasyf, ilmu Masyarakat Banjarmasin
laduni/ilmu rabbani mengakui adanya orang kasyf Istilah kasyf berasal dari tersebut, yang mengetahui bahasa Arab, (masdar) dari kata perkara-perkara gaib, sehingga “kasyafa-yaksyifu-kasyfan”, yang dimintai bantuannya. Namun bermakna “membuka”, mereka tidak mempersoalkan “mengungkapkan”. ( Al- apakah pemilik kasyf, Munawwir,1984: 1302 ). menjalankan syariat atau Menurut Imam Nawawi melanggarnya. r.a., ilmu kasyf atau mukâsyafah Persoalannya, kasyf itu sama dengan ilmu laduni dan semacam inikah yang disebut ilmu gaib. (Sahabuddin, kasyf sufistik, yang sesuai dengan 1994:66). Mukâsyafah itu ajaran tasawuf ? Oleh karena itu (menurut arti bahasa/lughowi) penulis tertarik dengan masalah adalah “Terbuka Tirai”, atau ini, apalagi masalah ini, peristiwa ketersingkapan dan sepengetahuan penulis belum ada keterbukaan tabir penghalang. orang yang meneliti, ditambah Maksudnya adalah terbuka lagi bahwa kasyf merupakan ilmu segala rahasia-rahasia alam yang Islam yang terlupakan. tersembunyi, pengertian- Selain itu, Abu Yazid al- pengertian atau hal-hal yang gaib, Bustami berpandangan bahwa (Solihin, 2003:59). Secara orang yang sebenarnya alim itu khusus, kasyf artinya terbuka adalah mereka yang mengambil dinding antara hamba dengan ilmu dari Allah secara langsung, Tuhannya. Perkataan ini banyak kapan saja. Ilmu ini disebut ilmu terpakai oleh ahli tarikat dan Rabbanî atau ilmu kasyf atau ilmu orang suci, yang dengan lâduni, yang didapat tanpa belajar perkataan lain diucapkan dari sebuah kitab. Bila masih ”menemui Tuhan” (Aboebakar, belajar dari sebuah kitab belum 1990:149). dikatakan alim yang sebenarnya, Asmaran AS (2002:383) sebab jika ia lupa maka ia menyebutkan, Kasyf dapat menjadi bodoh ( Zaid, 2006:69). diartikan terbukanya tabir Dari pertimbangan tadi, pemisah antara hamba dengan penulis melakukan penelitian Tuhan. Kasyf juga berarti Allah terhadap ulama di kota membukakan bagi seseorang Banjarmasin, karena mereka untuk melihat apa yang tidak lebih mengetahui tentang kasyf bisa dilihat oleh orang lain. yang sebenarnya.. Sehingga Arni Kasyf Sufistik 73
penelitian ini diberi judul: “Kasyf Penelitian ini termasuk
Sufistik dalam Perspektif Ulama katagori Penelitian Lapangan Kota Banjarmasin”. (Field research), dengan menggunakan pendekatan Rumusan Masalah normatif kualitatif. Bagaimana pendapat 2. Objek dan Subjek Penelitian Ulama di Kota Banjarmasin Adapun objek penelitian terhadap Kasyf Sufistik? Kasyf ini adalah pandangan Ulama sufistik tersebut mencakup: 1). terhadap Kasyf Sufistik, yang Pengertian, pembagian atau meliputi; pengertian kasyf, macam-macam serta dasar pembagian atau macam-macam adanya Kasyf; 2). Manfaat dan serta dasar/dalil, manfaat serta metode perolehan kasyf dalam metode perolehan kasyf tersebut. dunia tasawuf Sedang Subjeknya adalah para ulama yang berjumlah 60 orang, Tujuan Penelitian dan diambil sampelnya sebanyak Tujuannya untuk 10 orang ulama yaitu: Drs. H.A. memperoleh pengetahuan yang Humaidi Dahlan, Lc., Drs. benar mengenai pandangan H.Thabrani Baseri., Drs. H. ulama kota Banjarmasin terhadap Ahmad zamani, M.Ag., KH. Kasyf Sufistik. Abdussyukur al-Hamidi., Drs. H. Kursani Ahmad, M.Ag., Drs. H. Kegunaan Penelitian Azhari., Drs. H. Murjani sani, Hasil penelitian ini M.Ag., KH. M. Muhiddin., H. diharapkan memberi informasi Mhd. Ali Fahmi., H. Abdul ilmiah, serta menambah Ghafar Ismail. khazanah kepustakaan tasawuf, 3. Data, Sumber Data dan Teknik khususnya berkenaan dengan Pengumpulan serta Analisis Data. kasyf. Juga diharapkan Data yang diperoleh memberikan pemikiran berharga dari responden (ulama), melalui kepada masyarakat tentang kasyf teknik interviu yang sebagian yang sebenarnya. ditambah adanya pertanyaan tertulis dan dokumenter, diklasifikasikan dan dilakukan analisis deskriptif komparatif, Metode Penelitian yaitu mengungkapkan narasi- 1. Jenis dan Pendekatan narasi kemudian membandingkan 74 Ilmu Ushuluddin Vol. 8, No.1
masing-masing pendapat ulama Kasyf melalui getaran hati, bisa
dengan ulama yang lain. juga lewat mimpi. Orang yang Kasyf mencapai derajat takwa, PEMBAHASAN mendapatkan ketenangan jiwa, rezeki banyak yang tak terduga, Temuan Deskripsi Data serta doanya dikabulkan oleh 1. Drs. K.H. Humaidi Dahlan Lc. Allah. Kasyf terdapat dalam Upaya seseorang hingga Alquran surat al-Kahfi {18} ayat Allah menganugerahkan kasyf 79 : kepadanya yaitu pengosongan Namun bila mengetahui sifat-sifat yang tercela (takhalli). sesuatu yang gaib lewat Langkah yang dilakukan adalah pendengaran atau telinga, mengetahui/menyadari keadaan ini sangat diragukan keburukan dari sifat tercela, sebab bisa juga dari setan/jin. berupa maksiat lahir/batin, Ibadah orang kasyf dengan sehingga lahir kesadaran untuk ikhlas. Ikhlas ini menjadi syarat menghindarinya. Kemudian diisi mutlak diterimanya ibadah dengan sifat-sifat terpuji (tahallî). seseorang. Bila Allah telah rida Di antaranya ialah taat, taubat, dan menerima ibadah seseorang, ikhlas, zuhud, sabar, syukur. Bila maka tidak mustahil Allah hal semacam ini dapat dilakukan memberi kelebihan kepadanya. yang akhirnya memperoleh Salah satu kelebihan itu berupa kesucian hati, sebab berada kasyf yaitu terbuka tirai kegaiban dalam satu garis dengan Allah (Wawancara pribadi tanggal 27 Yang Maha Suci (tajallî). Mei 2008). Kejernihan hati/kalbu berasal dari 2. Drs. H. Thabrani Basri. sinar Allah. Hal ini akan Dikatakannya bahwa kasyf mengakibatkan terbukanya hijab, berarti terbuka dinding/perkara yang terdiri dari sifat-sifat gaib, yang umumnya tertutup kemanusiaan menuju sifat bagi manusia, lantaran ketuhanan. Pada kondisi ini dia banyaknya dosa, hingga kalbu bisa memperoleh kelebihan dari menjadi gelap. Bagaimana Allah berupa kasyf. Dengan mungkin hati dapat menyingkap memiliki kasyf, dia mampu perkara gaib dalam menuju menyingkap tabir ketuhanan dan Tuhan, kalau ia masih terikat tirai kegaiban. Kasyf bisa saja oleh keinginan terhadap dunia. dimiliki oleh orang biasa, namun Tidaklah mungkin hati kita dia beribadah sesuai agama. memiliki keinginan yang kuat Arni Kasyf Sufistik 75
untuk masuk kehadirat Allah, tidak terkecoh oleh pandangan
kalau hatinya belum suci. Orang lahiriyah yang semu, yang yang beriman sudah tentu membawa kemerosotan spiritual. menginginkan hatinya dapat Kasyf oleh imam Ghazali disebut memancarkan cahaya untuk “Fuyủdhat”, yang diperoleh mengenal Allah, dan berusaha bukan dengan jalan belajar, mencapai fanâ fillâh, yang melainkan suatu pemberian dari merupakan pintu masuk Allah kepada orang-orang yang menemukan Allah (Liqâ Allâh), telah istiqamah dalam ini diperoleh bagi orang yang mendekatkan diri kepada-Nya, berkeinginan serta keimanan sehingga cahaya Ilahi telah yang kuat untuk bertemu Allah. terpancar ke dalam kalbunya. Mengenai kasyf ini sudah Mereka yang mencapai kasyf ada pada masa Rasulullah dan karena imannya telah sempurna. orang shaleh sebelumnya, karena Mampu mengetahui perkara yang dalam Alquran terdapat pada gaib disebabkan dia tenggelam surat al-Anbiyâ‟ {21} ayat 79 : dalam ingat kepada Allah. Kasyf hanya bisa terjadi Semakin banyak munajat, makin pada hati yang bersih, jiwa yang luas lingkup kasyf, dan semakin tenang, setelah dia menjadi tawaduk seseorang itu. pencinta Allah dan Allah pun Umumnya kasyf diraih oleh mencintainya. Ini merupakan orang-orang yang taat, bisa juga bukti Allah itu cinta padanya, ahli maksiat kalau Allah karena kasyf berangkat dari menghendaki, tapi ini sangat takwa. Orang takwa, doanya kecil sekali kemungkinannya. selalu didengar Allah, rezekinya dicontohkannya seorang sufi selalu terpenuhi. Orang takwa yang bernama Rabiatul yang sudah meraih makrifat Adawiyah. Mulanya dia seorang kepada Allah, bukanlah semata- yang sangat jauh dari Allah. mata menjalankan ibadah secara Kemudian taat kepada Allah, dan teratur, namun memerlukan menjadilah dia seorang pencinta kemampuan rohani yang tinggi Allah dan menjadi orang yang untuk sampai kepada makrifat dicintai Allah. atau tingkat ihsan itu. Oleh Sarana kasyf bagi karena itu seorang hamba yang seseorang, bisa lewat perantaraan telah mencapai tingkatan hati nurani, mata, dan bertemu makrifat memerlukan langsung (liqâ barzahi), sebagai kewaspadaan yang tinggi, supaya contoh pada suatu hari dia ( Drs. 76 Ilmu Ushuluddin Vol. 8, No.1
H. Thabrani Basri ) apa-apa yang telah diciptakan
bersilaturrahim ke tempat KH. oleh Allah pasti sangat sempurna. Abdul Ghani (guru Sekumpul) di Ketiga, kasyf jalâlullâh ialah Martapura, membicarakan terbukanya segala masalah agama. Dalam Kesempurnaan, Keagungan, perbincangan guru menceritakan Kebesaran Allah. Bila berada pengalamannya bertemu pada kondisi ini ada dua langsung dengan Rasulullah saw. kemungkinan yang terjadi. Dia di dalam kamarnya. bisa naik menuju Allah, atau Perbincangan dalam pertemuan Allah yang turun kepadanya dengan Nabi ini sangat lama dan (Liqâ Allâh). Dalil adanya kasyf mengasyikkan. Begitu asyiknya ini terdapat dalam surat Qâf {50} perjumpaan itu sehingga waktu ayat 22 yang berbunyi: yang lama dari jam 10 pagi sampai masuk waktu shalat ashar ... tidak terasa. Keasyikan ini sehingga shalat zuhur terlampaui. Pertemuan langsung dengan Rasulullah ini, katanya adalah “Maka kami singkapkan contoh kasyf dengan perantaraan daripadamu tutup (yang mata kepala, karena melihat menutupi) matamu, Maka langsung keberadaan Nabi saw. penglihatanmu pada hari (Wawancara pribadi tanggal 29 itu amat tajam”. Mei 2008). 3. Drs. H. Ahmad Zamani. Keadaan ini diberikan Kasyf itu ialah terbuka Allah kepada orang yang teguh hijab antara hamba dengan Allah. dalam mulâzamatuzzikri Sehingga dia dapat mengetahui (Membiasakan zikir), uzlah ( rahasia-rahasia yang khalwat) dan mujâhadah an-nafsî tersembunyi. Kasyf menurutnya (Melawan tuntutan hawa nafsu). ada tiga macam. Pertama, kasyf Dan senantiasa merasa diawasi jamâlullâh ialah terbukanya oleh yang Maha Gaib, maka bisa keindahan Allah. Seseorang terjadilah “mukâsyafah”. Hatinya dapat melihat atau menyaksikan tersingkap dan jelas pandangan hal ini lewat hatinya terhadap batinnya. Prediksi ahli kasyf segala keteraturan alam semesta untuk hal-hal yang sifatnya ini. Kedua, kasyf kalâmullâh ukhrawiyah selalu tepat/benar, ialah terbukanya kesempurnaan, namun bila menyangkut hal-hal Arni Kasyf Sufistik 77
yang sifatnya duniawi bisa saja merupakan kelebihan apabila ia
kekeliruan. dilihat dari segi kegunaan/peran. Kasyf lewat hati nurani Manfaat kasyf bagi pemiliknya dan mimpi, sebab mimpi seorang adalah doanya dikabulkan Allah, muslim yang benar dari Allah, memiliki jiwa yang tenang dan dan merupakan suatu bagian dari terbuka segala rahasia. Apabila bagian-bagian kenabian. kegunaan itu ditujukan kepada Rasulullah bersabda: orang yang mencintai orang الصالِ ِح ُج ْزءٌ ِم َن َّ الر ُج ِل َّ اْلَ َسنَةُ ِم َن ْ اَ ُّلرْؤيَا kasyf, maka faedah baginya adalah dapat mengambil manfaat ِِسن ٍَّة وأَربعِْي جزءا ِمن النُّب َّوة ُ َ ً ْ ُ َ ْ َْ َ rohani, mendapat kemuliaan dari kemuliaannya. (Wawancara “Mimpi yang baik dari pribadi tanggal 01 Juni 2008). orang yang saleh adalah 4. KH. Abdul Syukur al- bagian dari empat puluh Hamidi enam bagian kenabian” Terbuka dinding atau (HR.Anas bin Malik) perkara gaib, antara hamba dengan Allah disebut kasyf, Umumnya orang kasyf ini sedang bagi orang lain umumnya setelah berguru/belajar tertutup lantaran dosa. Kalbu bagaimana cara berzikir dan manusia itu bagaikan cermin berkhalwat yang benar, kemudian yang bersih/mengkilat, dia bisa dipraktikkannya dengan menjadi hitam/gelap bila tertutup kesungguhan dan berkelanjutan. oleh noda dan dosa. Justru itu Masalah kasyf, ada yang bila ia selalu menjaga kebersihan menganggap sebagai hâl, karena jiwa, maka dengan sendirinya ini merupakan anugerah dari titik-titik noda itu akan Allah. Semakin meningkat menghilang, sehingga cermin keimanan dan pengamalan ajaran atau kalbu tersebut kembali agama, maka semakin tinggi bersinar menerima pantulan dan pula hâl yang dimiliki. Dan yang pancaran cahaya Ilahi. Dalam menganggap maqâm, karena dunia tasawuf beliau kasyf dikaitkan dengan ridhâ. memandang kasyf yang dimaksud Ridhâ dalam tasawuf merupakan adalah kasyf al-Ilâhi (terbuka salah satu maqâm. Sehingga rahasia ketuhanan), yang kasyf dikategorikan maqâm. merupakan buah manis dari amal Walaupun ada perbedaan ibadah. Ini merupakan hasil dari pandangan, maqam atau hal, perjalanan roh dalam zikir yang namun secara substantif 78 Ilmu Ushuluddin Vol. 8, No.1
mendalam, sehingga dia dapat jalan rohani ini sepenuh hati
menyaksikan perkara membiasakan zikir yang disertai tersembunyi lewat hati nurani, khalwat/uzlah. Bagi mereka yang bahkan dapat memahami, memiliki kemantapan rohani, pemikiran-pemikiran yang maka akan terbuka hijab antara tersebunyi. Adapun dasar atau dia dengan Khaliq, sehingga dia dalil adanya kasyf terdapat dalam memiliki kemampuan untuk Alquran {QS,18:79-82), dan mengetahui, menyaksikan hadis. perkara yang tersembunyi. Kasyf Kasyf menurutnya melalui hati nuraninya dalam merupakan hâl, karena semata- menyingkap tabir yang mata pemberian Allah, sebab tersembunyi bagi manusia banyak orang berjuang umumnya. Kasyf dalam tasawuf menyucikan dan mendekatkan yakni tersingkap tirai ketuhanan diri kepada Allah, namun dia dan terbuka dinding kegaiban. tidak mendapatkan sesuatu yang Namun ada juga sufi yang bernama kasyf, melainkan membagi kasyf kepada empat kelebihan lain yang diraihnya macam yakni: al-kasyf al-kaunî, seperti ketenangan jiwa. Namun al-aqlî, al-ilâhî dan al-kasyf al- di sisi lain dia menyebutnya îmânî. sebagai maqâm dalam tasawuf, Manfaat kasyf ialah sebab orang yang mendapat kasyf dalam mendekatkan diri kepada tersebut adalah orang yang ikhlas Allah seseorang semakin yakin, dalam beribadah Sedangkan ketenangan jiwa, dekat dengan ikhlas merupakan stasiun yang Allah, rezeki yang lapang, harus ditempuh dalam perjalanan doanya dikabulkan Allah, rohani, (Wawancara pribadi 03 terkadang mengetahui perkara Juni 2008). yang tersembunyi. Kasyf yang 5. Drs. H. Kursani Ahmad, merupakan jalan Allah untuk M.Ag. membawa hati nurani manusia Kasyf menurut istilah lebih cinta kepada-Nya. adalah kehidupan emosi Contoh kasyf, Khalifah keagamaan atau terbukanya Umar Bin Khattab menugaskan hijab (tabir) rahasia mistik. kasyf Sariah Ibn Zanîn al-Khalji diperoleh setelah orang berjuang memimpin tentara kaum melalui latihan rohani dalam muslimin untuk menyerang berkomunikasi kepada Allah Persia (Iran), di mana tentara secara terus-menerus. Penempuh kaum muslimin kesulitan saat Arni Kasyf Sufistik 79
mengepung pintu gerbang Allah membukakan penghalang
Nahawand, dan hampir inderawi bagi mereka. mengalami kekalahan. Ketika itu Menurutnya, dasar kasyf Khalifah Umar Bin Khattab adalah hadis, dan pada Alquran sedang berada di Madinah. Dia surat al-Kahfi ayat 79, yang naik ke mimbar dan berkhutbah, menjelaskan nabi Khaidir di sela-sela khutbahnya ia mengetahui kapal/perahu yang berteriak “Wahai Sariah, gunung! mereka tumpangi bersama Nabi Barang siapa menyerahkan Musa, akan diambil raja yang pengembalaan kambingnya zalim. Justru itu dia kepada sarigala, maka dia telah melobangi/merusaknya, agar berbuat zalim. Dan Allah tidak diambil oleh raja, sekaligus memperdengarkan suara Umar menyelamatkannya. itu kepada Sariah beserta Dengan kasyf, dapat tentaranya. Maka mereka pun mendeteksi sesuatu perbuatan, segera bersama menuju gunung. apakah harus dilakukan atau Mereka berkata ini suara Amirul ditinggalkan, sehingga gerak hati Mukminin, akhirnya mereka (niat), pikiran, sikap, dan selamat dan kemenangan dalam perbuatannya selalu terjaga. Bagi pertempuran itu. para aulia Allah dengan kasyf itu Dengan kasyf Khalifah menjadi hujjah (argumen) atas Umat Bin Khattab, mampu kewalian mereka. Sedangkan melihat atau memimpim kasyf pada Rasulullah, tentaranya dalam berperang di menurutnya, adalah mukjizat. Persi. Menyuruh mereaka pergi Contoh kasyf Rasulullah ini ke gunung dalam mengatur adalah diriwayatkan oleh Anas strategi, hingga meraih r.a. dia berkata : kemenangan. Dalilnya dalam “Anas bin Malik r.a Alquran pada surat Az-Zumâr menceritakan seraya berkata {39} ayat 22, (wawancara pribadi iqamah salat telah tangal 05 Juni 2008). dikumandangkan, kemudian 6. Drs. Azhari Rasulullah saw. menghadap Kasyf berarti membuka, kepada kami berkata : luruskan menyingkap/mengungkap, dan rapatkan barisan kalian, memperlihatkan. Kasyf karena aku dapat melihat merupakan cahaya yang kalian dari belakang menghantarkan hamba (sâlik) punggungku” (H.R. Bukhâri untuk sampai kepada Allah. dan Muslim). 80 Ilmu Ushuluddin Vol. 8, No.1
Sedangkan kasyf yang Asy-Syams {91} ayat 9,10 yang
dimiliki sahabat Nabi dan wali- berbunyi: wali Allah disebut keramat. Sebagai contoh, seorang laki-laki bertemu dengan seorang perempuan di tengah jalan, kemudian dia mengkhayalkannya. Setelah itu “sesungguhnya datang kepada Utsman bin Affân, beruntunglah orang yang maka Utsman berkata kepadanya, mensucikan jiwa itu. Dan ada terdapat di kedua matanya sesungguhnya merugilah bekas zina. Kemudian orang orang yang tersebut bertanya kepada Utsman, mengotorinya”. apakah ada wahyu setelah Ketika orang Rasulullah wafat ? Utsman membersihkan diri dari sifat-sifat menjawab, tidak ada, akan tetapi yang tercela, dan di saat yang ini adalah firasat seorang bersamaan kemudian mengisinya mukmin. dengan sifat-sifat Orang kasyf itu terlihat mahmudah/terpuji (tahallî). Sifat- dari ibadahnya yang sangat sifat yang terpuji inilah yang tekun, baik yang wajib/sunat. Dia akan menyinari hati. Adapun mengutamakan kepentingan sifat-sifat yang terpuji itu ialah; kepada Allah daripada lainnya. tobat, Khauf/takwa, ikhlas, Ada sufi membedakan kasyf syukur, sabar, dll.. Selanjutnya kepada: Al- Kasyful Kaunî, Al- melakukan tawajjuh semata-mata Kasyful Ilâhî, Al-Kasyful Aqli,Al- kepada Allah, dunia hanya Kasyful Îmânî,. sekadarnya saja. Manakala dia Seseorang yang sudah mampu melakukan hal dianugerahi Allah kasyf setelah tersebut naiklah derajatnya di sisi dia dengan setulus hati Allah sebagai insan yang melakukan mujâhadah muttaqîn. Pada keadaan ini dia (berjuang, berjihad dan riadah), ridhâ dan cinta kepada Allah, dan terutama dalam mengendalikan begitu pula Allah ridhâ dan cinta hawa nafsu, menghilangkan sifat- kepadanya, dengan demikian sifat yang mazdmûmah, yang Allah akan melimpahkan nur- dalam dunia tasawuf disebut Nya ke dalam kalbunya dan takhallî. Allah berfirman dalam tersingkaplah tirai penghalang dari hati orang tersebut, dan Arni Kasyf Sufistik 81
terbukalah rahasia- rahasia dan {6}ayat 75, surat Al-Anbiyả {21}
segala hakikat ilahiyah ayat 79 dan pada surat al-Kahfi (Wawancara pribadi tanggal 07 {18} ayat 79-81, dan ada hadis Juni 2008). Nabi. Orang kasyf, berarti dia 7. Drs. H. Murjani Sani, M.Ag. melihat dengan cahaya Allah, Dia berpendapat bahwa karena sumber ilmunya yang dia Kasyf ini adalah terbuka pakai memandang berasal dari keyakinan dan menyaksikan yang nur Ilahi, karena kebeningan gaib. Kasyf lewat perantaraan hati jiwa, keseriusan beribadah dan nuraninya, setelah dia sangat ditopang oleh keikhlasan. menyucikan diri dari sifat-sifat Kasyf pada rasul disebut tercela, (takhallî), sebelum diisi mukjizat, dan pada sahabat Nabi dengan sifat-sifat yang terpuji atau wali Allah, maka disebut (tahalli), Bermacam-macam keramat. Contoh kasyf ibadah hati yang merupakan sifat Rasulullah; Pada perang Mu‟tah, yang terpuji yaitu, istighfar, rasa Rasulullah mengutus Zaid, Jakfar takut kepada Allah, tidak dan Abdullah Ibnu Rawahah, dan mementingkan dunia, sabar, menyerahkan bendera kepada syukur, ikhlas, tawakal, sangat Zaid. Setelah itu mereka semua mencintai Allah dan rida menjadi gugur dalam terhadap ketentuan Allah pertempuran. Kemudian terhadap dirinya serta ingat selalu Rasulullah memberikan kabar akan kematian. tentang kematian mereka Ketakwaan seseorang sebelum berita itu sampai kepada Allah, mampu membuka kepadanya. Beliau berkata, Zaid tirai kegaiban. Namun kasyf membawa bendera dan dia gugur. bukanlah tujuan dalam beribadah, Setelah itu bendera diambil oleh dan kasyf bukan pula karena hasil Jakfar, kemudian dia pun gugur usaha manusia, melainkan pula, setelah itu bendera diambil pemberian Allah atau dengan oleh Abdullah Ibnu Rawahah, perantaraan malaikat, untuk ternyata dia juga gugur. Di saat mereka yang istiqamah. Menurut beliau mengatakan itu air pandangannya ada kasyf matanya menitis. Kemudian rubûbiyyah dan kasyf bendera diambil oleh Khalid Ibnu ghâibiyyah. Adapun dalilnya Walid tanpa perintah. Lalu dia terdapat di dalam Alquran dan dapat memperoleh kemenangan. hadis nabi. Dalam Alquran (Wawancara pribadi tanggal 09 terdapat pada: Surat Al-Anẩm Juni 2008). 82 Ilmu Ushuluddin Vol. 8, No.1
8. KH. M. Muhiddin. dalam kehidupannya, dijaganya
Kasyf berarti makanan, minuman, pakaian dan terbuka/tampak lewat mata hati perbuatannya dari hal-hal yang mengetahui hal-hal yang gaib, terlarang. Wajar kalau pada dan tidak pernah salah, karena gilirannya dia dianugerahi Allah dari Allah. Mengetahui peristiwa suatu kelebihan yang berupa yang gaib itu bukan dengan mata, kasyf (Wawancara pribadi telinga, karena mata bisa salah tanggal 11 Juni 2008). lihat dan telinga bisa salah 9. H. Muhammad Ali Fahmi. dengar. Kasyf, mempunyai Kasyf menurut sufi berarti tingkatan, semakin banyak amal terbuka hijab, setelah seseorang ibadah, semakin tebal tingkat mendekatkan diri kepada Allah keimanan dan semakin tinggi dengan keyakinan dan tingkat kasyf. Pemiliknya selalu kesungguhan dalam melakukan berbuat amal saleh sehingga kebajikan. Kasyf itu adalah hasil malaikat Kirâman dan Kâtibin dari kekuatan iman dan amal membantunya. Dasar kasyf ibadah. Seseorang yang memiliki terdapat dalam surat Qâf {50} keimanan kuat kepada Allah, ayat 22. akan melahirkan suatu ketaatan Ciri-ciri orang kasyf ialah yang luar biasa, berupa amal- warâ, alim, hati-hati/teliti, tidak amal saleh yang dilakukan secara cinta dunia, selalu ingin sungguh-sungguh dan beribadah, umumnya diperoleh berkesinambungan. Istiqamah setelah usia 40 tahun. Seorang dalam beramal tentu tidak akan alim yang memiliki batin yang tumbuh tanpa didasari oleh iman mantap, bila kasyf, maka yang kuat tadi. Iman yang berusaha menyembunyikannya. dihidayahkan Allah ke dalam hati Namun bila batinnya lemah, bisa manusia merupakan tempat tegak membahayakan dirinya. Misalnya yang kuat bagi istiqamah. melihat kejelekan orang lalu Bertambah dan berkurangnya menggibah. iman memberi bekas kepada Seorang yang kasyf istiqamah. Bila iman lemah maka karena hati dan lidahnya selalu istiqamah menjadi kerdil dan menyebut Allah (Zikir), dan sebaliknya bila iman sangat kuat sangat kukuh pendiriannya dalam akan menumbuhkan istiqamah melakukan ibadah tertentu, wirid dengan subur, dan akan dan khalwat yang tak terabaikan memperoleh kelebihan dari baginya. Dia pun bersuci-suci Allah, bisa berupa kasyf. Hadis Arni Kasyf Sufistik 83
tentang kasyf, diriwayatkan oleh telah bersarang dalam hati.
Tirmidzi: Kemudian dia berdoa kepada اسةَ الْ ُم ْؤِم ِن فَإنَّهُ يَْنظُُر بِنُ ْوِر ِ َ اتَّ ُق ْوا فَر Allah agar dihilangkan kasyf darinya, dan Allah mengabulkan ِاا doanya. Menurutnya kasyf pada “Takutlah kalian akan Rasulullah, disebut mukjizat. firasat orang mukmin, Diceritakannya Suhaib Arrumi sebab dia melihat dengan hijrah ke Madinah, di perjalanan cahaya Allah” bertemu dengan orang-orang kafir Quraisy yang hendak Apabila seseorang membunuhnya, dan menguasai mengetahui perkara gaib, hartanya. Suhaib berkata: “Kalau sedangkan iman dan amal kalian hendak hartaku ambil saja. ibadahnya sangat lemah, maka itu Dan kalau hendak membunuhku, bantuan dari jin. Kasyf dalam ketahuilah, aku ahli dalam tasawuf bukanlah ditargetkan memanah, dan bila telah habis dalam beribadah, dan bukan anak panahku, akan kugunakan kebanggaan. Sebab bila salah pedangku ini”. Akhirnya orang- gunakan akan membawa orang kafir Quraisy pergi malapetaka, karena kasyf bisa meninggalkannya. Rasulullah di mendatangkan kebaikan dan Madinah tidak menyaksikan keburukan. Justru itu ulama ada kejadian itu, dan tanpa diberi yang menghindarinya. Imam Abû tahu, tapi beliau mampu Hanifah adalah telah memperoleh menceritakan tentang kejadian- kasyf. Dia melihat orang-orang kejadian yang dialami Suhaib yang sedang berwudhu, dan Arrumi, Beliau mengetahui lewat tetesan bekas air wudu sangat penglihata batin / hati keruh. Di saat itu dia melihat (Wawancara pribadi tangal 13 begitu banyaknya dosa/kejahatan Juni 2008). yang telah dilakukan mereka, 10. H. Abdul Ghaffar Ismail sehingga dia selalu menegur. Menurutnya kasyf itu Akhirnya dia sangat takut dan ialah Allah membukakan baginya selalu menangis, kalau rahasia ketuhanan, sampai terbeberkan atau menggibah aib kepada penghayatan, pengesaan mereka. Keadaan ini dapat Allah pada zat-Nya, sifat-Nya membuatnya berdosa, merasa dan Af‟âl-Nya. Keadaan ini bila hebat, dan ini berarti sombong seseorang berada pada wahdatul 84 Ilmu Ushuluddin Vol. 8, No.1
af‟âl, wahdatussifât dan berhenti, kemudian mengambil
wahdatul zât. Orang kasyf, dia air wudu untuk shalat, namun di tidak terdinding lagi kepada tempat wudu uangnya tertinggal. Allah. Manakala dia melihat Setelah shalat, tertidur, dan pohon, binatang, manusia dan bermimpi dirampok uangnya dan sebagainya, maka yang dilihat dipotong lehernya. dan dilihatnya dalam batinnya itu adalah Allah. ke tempat wudu masih ada Dia melihat Allah sebelum dan uangnya. Dia pulang, kemudian sesudah melihat sesuatu, dia menemui ulama kasyf tadi, dan merasa selalu beserta dan mengucapkan terima kasih, bersama Allah. Orang kasyf namun oleh ulama, dia disuruh melihat dengan ilmul yaqîn, ainul berterima kasih kepada Allah dan yaqîn, dan haqqul yaqîn. kepada Abdul Qadir Jailani, Kasyf itu, ada yang karena mendoakan keselamatan disebut kasyf musyâhadah, kasyf untukmu, sehingga musibah itu malâikat dan kasyf lâhût. Kasyf hanya terjadi lewat mimpi saja. musyâhadah dan kasyf malâikat Faedah kasyf bagi disebut kasyf ghâibiyyah, pemiliknya ialah: Dia tahu saat bersumber dari malaikat dan juga kematiannya, musibah dan bisa dari jin. Sedangkan kasyf keberuntungan, serta yakin lâhût disebut kasyf rubûbiyyah, kepada Allah dan terbuka bersumber dari Tuhan, dan juga baginya ilmu hikmah. bisa lewat malaikat, sebagiamana Dikatakannya, Nabi bunyi surat fushshilât {41} ayat Khaidir memiliki tingkat kasyf 30-31 yang paling tinggi, sebagaimana Contoh dari kasyf yang telah terukir pada surat al- ghâibiyyah, Seorang ingin pergi Kahfi ayat 79-82. berdagang, dan menemui ulama Adapun perolehan kasyf kasyf. Ulama itu mengatakan setelah orang berada pada tauhid jangan kamu pergi nanti dan tarikat yang benar, yaitu ada diperampok/dibunuh Si pedagang amalan khusus untuk kurang puas kemudian menemui mendekatkan diri kepada Allah syekh Abdul Qadir Jailani, dengan selalu zikir, wirid dan menyampaikan keinginannya. khalwat. Pencerahan batin berupa Syekh mengatakan pergilah, cahaya Ilahi akan diperolehnya kudoakan mudahan selamat. setelah pertolongan Allah Kemudian pergilah si pedagang. terlimpah kepadanya berupa Dalam perjalanan pulang dia petunjuk dan kesenangan Arni Kasyf Sufistik 85
beribadah dengan istiqamah dan berkata,”Dari hati menuju gaib
semakin meningkat (Wawancara ada pintu”. (al-Ghazali C, pribadi tanggal 17 Juni 2008). 1995:170). Dalam kenyataan Analisis mengetahui perkara-perkara gaib 1. Pengertian dan Macam-macam itu bisa saja terjadi selain lewat kasyf. hati nurani. Yaitu lewat Hasil temuan bahwa pendengaran, penglihatan mata semua responden tidak ada kepala, dan bertemu secara perbedaan pandang mengenai langsung atau melalui mimpi. pengertian kasyf ini, yaitu terbuka Sebab Rasulullah dinding/tabir perkara gaib. menerima wahyu Allah, Perbedaan pada sarana kasyf itu. bermacam-macam sistem Mengenai alat terbukanya tirai pewahyuan itu, yaitu: a. Wahyu kegaiban ini, enam puluh persen datang kepada Nabi laksana responden mengatakan bahwa kemerincing bunyi lonceng. b. orang yang mencapai kasyf lewat Lewat mimpi. c.Wahyu hati semata, dan empat puluh dicampakan ke dalam hati Nabi. persen mengatakan lewat hati, d. Malaikat yang menyampaikan mimpi, mata, atau bertemu secara wahyu itu menjelma dalam langsung. bentuk lelaki tampan. e. Jibril Al-Ghazali mengatakan datang memperlihatkan dirinya bahwa hati itu mempunyai dua dalam bentuk asli. f. Tuhan pintu. Satu pintu menuju dunia berbicara kepada Nabi dari balik indera-indera dan satu pintu tabir baik dalam keadaan jaga menuju alam gaib. Kebenaran atau mimpi g. Wahyu Tuhan keadaan sesuatu diketahui ketika langsung kepada Nabi tanpa merenung, di waktu tidur atau perantara di saat Nabi mi‟râj. h. pun jaga. Pintu-pintu itu terbuka Jibril pernah menjelma dalam bagi para nabi, wali dan dialami bentuk rupa Aisyah (Amal, oleh siapa yang suci hatinya dari 2001:72). segala sesuatu selain Allah, dan Oleh karena itu membuka menghadapkan dirinya hanya kemungkinan kasyf yang kepada Allah. Ternyata jalan diberikan Allah kepada ahli masuk ini seluruhnya adalah ibadah bisa lewat perantaraan pintu yang masuk dari hati yang hati, telinga, mata zahir serta menuju alam gaib, yaitu alam melalui mimpi yang benar, Allah. Seorang alim 86 Ilmu Ushuluddin Vol. 8, No.1
maupun bertemu secara hatinya, telah terukir dalam hadis
langsung. Nabi: Kasyf jauh sekali dari “Dari Uddy bin Hatim dunia materi, dan hilang dari berkata. Berkata Rasulullah hadapannya batasan waktu, jarak saw: “Tiada seorang pun dari atau tempat, justru itu melihat pada kamu melainkan akan yang dekat atau pun yang jauh berkata-kata dengan Tuhan sama saja, tidak ada perbedaan dalam keadaan tiada batas sedikit pun, ( Isa, 2006:309). antaranya dan antara Tuhan Responden yang enam sebagai penterjemah dan tiada puluh persen mengatakan kasyf pula hijab/tabir yang hanya lewat hati, sebab mata menutupinya, (HR.Bukhârî). zahir itu bisa salah lihat dan Penganut aliran Ibnu telinga bisa salah dengar, sedang Taimiyyah berkesimpulan hati nurani tidak pernah berdusta. bahwa: Tiap-tiap yang maujud Lagi pula kasyf yang dimaksud sah dilihat”. Berdasarkan kaedah mereka adalah terbukanya tabir ini, apalagi Allah yang „wâjibul ketuhanan ( kasyf rubûbiyyah wujûd‟ atau wajib adanya, atau mukâsyafah), sedang kasyf dengan sendirinya memberikan ghâibiyyah, bisa terjadi karena kemungkinan untuk dapat dilihat. bantuan dari jin maupun Artinya masalah melihat Allah malaikat, justru itu sangat itu hukumnya mungkin/boleh meragukan. (Zahri, 1979:194) Bagi orang-orang yang Dalam penelitian juga masih terhijab, yaitu hamba- ditemukan ada tiga puluh persen hamba Allah yang belum sampai responden mengatakan adanya kepada level ahli syuhud, jika tingkatan kasyf, yaitu kasyf al- mereka memandang alam kaunî, kasyf al-ilâhî, kasyf al- semesta ini, maka bukan Allah „aqlî dan kasyf al-îmânî. Sedang yang tampak olehnya, melainkan umumnya beranggapan semakin mereka hanya memandang sifat- kuat keimanan dan ibadah sifat-Nya dan nama-nama-Nya seseorang dalam mendekatkan yang Maha Indah (Sunarto, diri kepada Allah, maka semakin t.th:83-86). tinggi derajat kasyf. Pemikiran Masalah kasyf rubûbiyyah adanya kasyf al-kaunî, kasyf al- yakni terbuka tabir ketuhanan. ilâhî, kasyf al-„aqlî dan kasyf al- Seorang saleh hingga mampu îmânî, di temukan dalam melihat Allah lewat ketajaman Ensiklopedi Islam yang Arni Kasyf Sufistik 87
menyatakan adanya macam- yang seakan memberi tahu
macam kasyf itu, yakni: makanan tersebut tidak pantas Al-Kasyf al-kaunî, yaitu untuk dimakannya, sehingga dia terbuka rahasia unsur yang membatalkan untuk memakannya diciptakan. Ketersingkapan ini (Anshari, 1990:115). menjelma ke dalam bentuk 2. Dasar / Dalil Adanya Kasyf mimpi yang benar dan Responden yang kewaspadaan. menyampaikan dasar kasyf dari Al-Kasyf al-Ilâhî, adalah Alquran sebanyak enam puluh tersingkap rahasia ketuhanan, persen, yang menggunakan merupakan hasil ibadah dan Aquran dan hadis sebagai dasar pembersihan hati secara terus adanya kasyf sebanyak tiga puluh menerus, sehinga ia dapat melihat persen. Dan sepuluh persen dari rahasia atau memahami responden yang hanya pemikiran-pemikiran yang mengemukakan hadis. tersembunyi. Dalil Alquran yang Al-kasyfal-aqlî adalah mendukung adanya kasyf, terbuka rahasia akal pikiran yang terdapat pada: a. Surat Qảf {50} merupakan pengetahuan intuitif, ayat 22. b. Surat al-Kahfi {18} paling rendah. Hal ini dapat ayat 79-82. c. Surat al- An‟am dicapai dengan membersihkan {6} ayat 75 d. Surat Az-Zumar perilaku tercela yang dialami ahli {39} ayat 22. batin dan para filusuf Hadis Nabi yang mendukung Al-kasyf-al-îmânî adalah adanya kasyf itu ialah ialah: terbuka rahasia melalui kepercayaan, karena buah dari “Anas bin Malik r.a iman sempurna setelah mendekati menceritakan seraya kesempurnaan kenabian berkata iqamah salat (Ensiklopedi Islam, 2001:22) telah dikumandangkan, Ada sarana kasyf yang kemudian Rasulullah saw. tidak dibicarakan oleh responden menghadap kepada kami yaitu kasyf dengan isyarat. berkata : luruskan dan Contohnya ketika seorang kasyf rapatkan barisan kalian, diundang dalam acara di karena aku dapat melihat perjamuan, ternyata hidangannya kalian dari belakang makanan yang subhat. Kemudian punggungku” (al- telunjuknya melengkung, tidak Bukhârî, 1996:443 ). bisa mengambil makanan itu, 88 Ilmu Ushuluddin Vol. 8, No.1
Pada hadis lain Rasulullah banyak berzikir {QS,33:41}.
bersabda: Zikir disyariatkan agama baik “Dari Abu Said al-Khudri secara diam maupun bersuara. r.a. berkata: Rasulullah Rasulullah menganjurkan kedua saw. bersabda takutlah macam ini, namun pendapat para kalian dengan prasangka ulama zikir dengan bersuara lebih orang mukmin, karena dia utama, bila terbebas dari hasrat melihat dengan pancaran pamer dan tidak menggangu nur Allah, kemudian orang. Zikir yang bersuara Rasulullah membaca ayat manfaatnya dapat menularkan “inna fi dzalika laayatin kepada orang lain yang lilmutawassimin”( at- mendengarnya, dan dapat Turmudzi, 1994:88). menghilangkan ngantuk serta 3. Manfaat dan Proses Perolehan menambah semangat mengingat Kasyf Allah, (Isa,2006:101). Responden mengakui Imam Ghazali faedah kasyf bagi pemiliknya mengatakan zikir-zikir yang adalah memiliki ketenangan jiwa, bermanfaat ialah yang disertai terbuka rahasia kegaiban, kehadiran hati, karena yang sehingga semakin teguh dituju adalah kesenangan dengan keimanan/ketakwaan kepada Allah dan hal itu terwujud Allah, doanya banyak dengan selalu berzikir diserta hati dikabulkan Allah, serta rezekinya yang hadir (khusuk), sehingga banyak yang tak terduga dan dapat menghapus keburukan (al- mampu memprediksi. Dan bagi Ghazali C, 1995:93). orang lain, dapat mengambil b. Terbuka Tirai Kegaiban manfaat rohani, mendapat Mengetahui perkara- keberuntungan dari perkara yang gaib, sebagian kemulyaannya. ulama membagi khawâriqul a. Ketenangan Jiwa „âdah ini dalam dua bagian, Menurut penulis berupa ilmu dan amal. Yang ketenangan jiwa terjadi karena, berupa ilmu ialah kemampuan dia melakukan zikir yang untuk mengetahui, mendengar berkepanjangan. Inilah yang dan melihat sesuatu yang tidak membuat jiwa menjadi tenang bisa dilakukan orang lain, disebut {QS13:28). Zikir artinya kasyf. Kemampuan ini muncul memelihara Allah dalam ingatan. waktu sadar maupun mimpi, Dan Allah menyuruh kita agar terhadap hal-hal yang sudah, Arni Kasyf Sufistik 89
sedang, atau yang akan terjadi. Allah. Istiqamah bertujuan untuk
Sedangkan yang berupa amalan meningkatkan jiwa dan ialah doa atau ucapan yang kepribadian seseorang serta kemudian memberi ta‟tsîr atau meletakkan landasan yang kukuh dampak, pengaruh (Alkisah, untuk mencapai tingkatan 2007:14) berikutnya. Dan dengan Kasyf adalah pengetahuan istiqamah akan tercapai yang bersifat rabbâniyyah, di kesempurnaan segala perkara, mana Allah secara spontan ialah kebaikan. Oleh karena itu memberikan kepada hamba-Nya barang siapa yang tidak tetap yaitu para nabi, wali, dan orang- pendiriannya, dalam iman dan orang saleh (al-Ghazali, A. amal, maka hilanglah hasil t.th:22,23). Imam Ghazali lebih usahanya dan sia-sialah jauh menerangkan bahwa bagi kesungguhannya, (QS, 16:92). para wali dan orang-orang suci, Abu Ali Jurjani yang pengetahuan kasyf merupakan mengatakan,” Jadilah kamu alat untuk mengetahui hakikat orang yang istiqamah (teguh yang mengantarkan seseorang pendirian), tetapi jangan menjadi pada ilmu keyakinan. Dan kaum orang yang mencari dan sufi menganggap ilmu kasyf menuntut keramat, karena sebagai ilmu yang dimiliki para nafsumu selalu mendorongmu shiddîqîn. Orang yang memiliki menuntut keramat, sedang ilmu kasyf digolongkan orang- Tuhanmu menuntutmu berlaku orang yang muqarrabîn (yang istiqamah (Asywadie,1979:113- dekat dengan Allah). Ilmu ini 114). datang kepada hati yang suci. Kasyf tidak perlu dicari, Bila telah suci sehingga cahaya namun dia datang sendiri, yang dari Al-Wahîd (Maha Esa) dan merupakan anugerah Allah Al-Haq (Maha Benar) datang kepada pencinta-Nya. Setelah dia menerpanya. Jika seseorang telah mengamalkan ilmu yang mencapai derajat ini ia disebut diketahuinya dengan istiqamah, sebagai orang „ârif (Ahmad, kemudian Allah pun memberinya 2005:164) ilmu yang tidak diketahuinya. c. Istiqamah dalam amal Iman yang dihidayahkan Faedah lain yang didapat Allah ke dalam hati manusia dari orang yang memperoleh adalah tempat tegak yang kuat kasyf itu ialah istiqamah. (tetap bagi istiqamah. Oleh karena itu pendirian) dalam taat kepada bertambah atau berkurangnya 90 Ilmu Ushuluddin Vol. 8, No.1
iman seseorang akan memberi berhajat kepada Allah, karena
bekas kepada istiqamah. Iman Allah Maha Sempurna dan Maha yang kuat akan menumbuhlan Kaya, yang dapat memenuhi istiqamah dengan subur, segala kepentingan manusia. sebaliknya iman yang lemah e.Rezeki banyak yang tak membuat istiqamah menjadi terduga. kerdil. (Ali A, 2002:78). Masalah rezeki urusan d. Doa yang dikabulkan Allah, dan Dia lebih Sebagaimana disebutkan melapangkan rezeki atau pada bagian terdahulu bahwa memberi jalan ke luar kepada khâriqul „âdah itu berupa ilmu hamba-Nya yang takwa dan amal. Yang berupa amalan {QS,65:2-3). Menurut imam ialah doa atau ucapan yang Ghazali takwa itu merupakan kemudian memberi ta‟tsîr atau ketundukan dan ketaatan dampak, pengaruh (Alkisah, terhadap perintah Allah dan 2007:14). menjauhi segala yang dilarang- Doa yang dikabulkan Nya. Takwa itu ialah Allah. disebabkan dia memiliki terpeliharanya diri dari segala kejernihan hati, kesucian, macam dosa yang mungkin ketenangan jiwa, karena dia terjadi, dengan melaksanakan apa istiqamah dalam melaksanakan yang telah diperintahkan dan amal ibadah, yang sesuai dengan menjauhi apa yang dilarang-Nya ketentuan agama. Berdoa adalah (Asywadie,1979:52, 142). perintah Allah , { QS, 40;60). Orang yang takwa tentu Setiap usaha dalam mereka yang telah memiliki iman melaksanakan perintah Allah dan amal ibadah yang sangat termasuk ibadah, tak terkecuali sempurna, sehingga Allah doa. Hal ini juga dipertegas oleh menganugerahkan berbagai Rasulullah saw. dalam sabdanya: kelebihan kepadanya di antaranya ِالل اء م ُّ اْلعِبااة َ َ ُ ُ َ ُّ berupa kasyf dan rezeki banyak yang tak terduga. “Doa itu adalah otak Dalam hal metode (inti) ibadah” (HR. Turmuzî dari perolehan kasyf, pada umumnya Anâs bin Mâlik). responden beranggapan, bahwa Doa juga berfungsi seseorang bisa memperoleh kasyf sebagai alat komunikasi dan setelah dia dengan ikhlas pernyataan kelemahan, membiasakan zikir dan wirid kekurangan dirinya, sehingga yang berkepanjangan Arni Kasyf Sufistik 91
(mulâzamatuzzikri), khalwat dan haqîqat. Pada disiplin syariat,
mujâhadah. seseorang berupaya Upaya yang dilakukan melaksanakan segala bentuk amal dalam penyucian rohani/kalbu, ibadah yang sesuai dengan diajarkan oleh tasawuf, sehingga hukum yang bersifat legal- dia mampu memperoleh formal, yang dilakukan secara anugerah Allah diantaranya berkesinambugan, dengan penuh berupa kasyf : keikhlasan. Sehingga pada Pertama, melakukan gilirannya seorang penempuh berbagai amalan yang dapat jalan rohani mencapai tujuan menjernihkan kalbu. Pada bagian amal itu dalam disiplin hakikat. ini bisa disebut tashawwuf „amalî Dan muara segalanya itu adalah (tasawuf praktik). Al-Ghazali mengenal Allah ( ma‟rifat Allâh) menyebutnya „ilmu mu‟âmalah secara langsung melalui (pengetahuan praktis). Tasawuf ketajaman mata batinnya. pada peringkat ini sebenarnya Tasawuf bentuk kedua ini disebut terdiri dari dua bentuk yaitu; (i) tashawwuf „ubudî ( tasawuf dalam bentuk disiplin diri dan ibadah ). Amal-amal yang peningkatan amal-amal kalbu. Di dilakukan dalam tasawuf ibadah sini sâlik (penempuh jalan ini sebenarnya untuk menopang rohani) berupaya menyucikan penyucian rohani, sehingga kalbunya dari segala bentuk seseorang itu bisa lebih cepat ikatan duniawi, yang pada mencapai tujuan akhirnya, yakni gilirannya secara bertahap Allah. Dalam disiplin tasawuf kesucian rohaninya akan segala amal ibadah itu harus meningkat dari satu maqâm ke dilakukan secara bersunguh- maqâm yang lebih tinggi, yang sungguh (mujâhadah) dan berbarengan dengan semakin istiqamah, dengan pelaksanaan tinggi pula keluhuran akhlaknya. yang teratur (riyâdhah). Dengan Karena itu tasawuf dalam bentuk melalui jalan itulah sehingga ini bisa disebut tashawwuf seorang penempuh jalan akhlaqî (tasawuf akhlak). (ii) kerohanian akan mencapai dalam bentuk amal-amal jasmani musyâhadah (penyaksian berupa salat, puasa, wirid, zikir, ketuhanan) yang juga bisa dan lain-lainnya. Di sini dia disebut dengan istilah kasyf menjalani segala bentuk amal rubûbiyyah. Istilah musyâhadah ibadah itu dalam tiga disiplin identik dengan ma‟rifah, yakni yaitu: syarî‟ah, tharîqat dan menyaksikan Allah secara 92 Ilmu Ushuluddin Vol. 8, No.1
langsung, namun bukan dengan melebihi akal pikiran atau di luar
media fisik, tetapi melalui rohani. kebiasaan. Keterbukaan itu Alquran menyebutnya dengan terbagi menjadi dua macam, yaitu Liqâ (pertemuan), seperti terbukanya keagungan (Jalâl) diungkapkan dalam Alquran surat dan terbukanya keindahan al-Kahfi ayat 110 : (Jamâl). Keagungan dan “Barangsiapa mengharap kebesaran itu melahirkan rasa perjumpaan dengan takut yang besar kepada Allah. Tuhannya, Maka Sedang terbukanya keindahan itu hendaklah ia yaitu berhiasnya hati dengan mengerjakan amal yang cahaya, kesenangan, kelembutan, saleh dan janganlah ia pembicaraan yang mempersekutukan menyenangkan,dan percakapan seorangpun dalam yang menggembirakan serta beribadat kepada merasa suka-cita terhadap Tuhannya". pemberian yang bersifat fisik dan Kedua, di saat seorang kedudukan yang tinggi, juga penempuh jalan rohani telah anugerah yang berupa kedekatan mencapai tahap puncak, di sini ia dengan Allah swt. ( akan menemukan berbagai Jailani,2008:22) pengalaman rohani yang unik, Adapun temuan ilmiah yang sebagiannya tidak dapat dari penelitian ini, penulis rasa diungkapkan kepada orang lain, adalah bahwa konsepsi ulama di maka pada tahap ini sufi hanya daerah ini mengenai pemikiran bisa berdiam diri, atau tasawuf tentang kasyf, secara mengatakan “rasakan sendiri baru umum beda dengan ajaran anda akan mengerti”. Pada tahap tasawuf secara teoritis selama ini. ini seseorang mampu merasakan Perbedaan itu hanya terjadi pada kehadiran Allah, dan bahkan proses perolehan kasyf saja, mencapai pertemuan rohani sedang pada pengertian, dalil dan dengan Allah, yang disebut „ilmu macam-macam kasyf memiliki mukâsyafah ( pengetahuan yang kesesuaikan antara teori dengan merupakan tersingkapnya hijab temuan di lapangan. antara manusia dengan Allah) Perbedaan yang terjadi (Ali B, 2002:18-20). pada proses penemuan kasyf ini Syekh Abdul-Qadir al- adalah karena secara teori dalam Jailani mengatakan bahwa para rangka pembinaan akhlak yang wali dibukakan sesuatu yang terpuji, hingga memperoleh Arni Kasyf Sufistik 93
anugerah Allah di antaranya perkataan yang benar. Niscaya
berupa kasyf, setelah melalui Allah memperbaiki bagimu takhallî, tahallî, dan tajallî. amalan-amalanmu dan Sedang umumnya atau 70 % dari mengampuni bagimu dosa- ulama punya pandangan dosamu. dan barangsiapa sebaliknya isi dulu dengan amal mentaati Allah dan Rasul-Nya, kebajikan. Bila amal kebajikan Maka Sesungguhnya ia telah telah menjiwai seseorang, karena mendapat kemenangan yang dia mulâzamatuz-zikri, besar”. mujâhadah selalu baca wiridan Dengan demikian, iman dan, khalwat, dia teguhkan yang kukuh akan melahirkan pendirinya dalam mendekatkan ketakwaan yang sempurna, dan diri kepada Allah, sehingga tidak dosa diampuni oleh Allah. Yang ada celah dalam hati untuk pada gilirannya terpancarlah melakukan maksiat lahir/batin. cahaya Ilahi ke dalam kalbunya, Pada kondisi seperti ini tidak sehingga berbagai kelebihan terpikirkan untuk melakukan terlimpah kepadanya di antaranya maksiat apalagi mengerjakannya. berupa kasyf. Semua kemaksiatan tidak ada celah masuk kedalam hati yang PENUTUP sudah penuh terisi dengan selalu mengingat Allah. Ibadah yang Kasyf menurut pandangan sesuai ketentuan Allah akan ulama di Kota Banjaramasin menghapus segala dosa atau adalah terbuka dinding perkara maksiat lahir/batin. Dengan gaib. Sarana kasyf ini adalah hati, istilah injeksi dulu dengan obat, mata, telinga, dan melalui proses maka penyakit akan hilang. mimpi yang benar, atau bertemu Bukan hilangkan penyakit dulu secara langsung. Secara umum baru diinjeksi. Mengenai orang pembagiannya, ada yang disebut yang selalu mengerjakan kasyf rubûbiyyah, dan kasyf kebajikan, maka Allah ghâibiyyah. Dasar adanya kasyf mengampuni segala dosanya terdapat dalam Alquran dan sebagaimana berfirman dalam hadis. Manfaatnya mampu surat al-Ahzâb {33} ayat 70,71 memprediksi, semakin kukuh yang berbunyi: kepercayaan, keyakinannya dan “Hai orang-orang yang kecintaan kepada Allah, jiwanya beriman, bertakwalah kamu tenang dan doa pun banyak kepada Allah dan Katakanlah dikabulkan Allah serta mudah 94 Ilmu Ushuluddin Vol. 8, No.1
rezekinya. Kasyf anugerah Allah. dalam dunia tasawuf, melainkan
setelah seseorang mujâhadah bantuan dari jin. melazimkan zikir, wirid, khlawat Perlu adanya peneliti dan amal-amal saleh lainnya berikutnya, terhadap ulama- secara berkesinambungan, serta ulama yang dipandang telah menghindari berbagai memilki kasyf, mengenai bentuk kemaksiatan. Sehingga pengalaman spiritual serta cara tersingkap tabir ketuhanan dan peribadatan mereka, hingga Allah tirai kegaiban. menganugerahinya kelebihan. Konsepsi ulama tentang kasyf secara umum ada perbedaan dengan ajaran tasawuf DAFTAR PUSTAKA secara teoritis. Perbedaan itu ialah secara teori pendekatan Ali, Yunasril A, Pilar-Pilar kepada Allah melalui proses Tasawuf, Cet, III, pembersihan diri dari sifat-sifat Jakarta, Kalam Mulia, tercela (takhallî) terlebih dahulu, 2002 kemudian diisi dengan sifat-sifat yang terpuji (tahallî), yang akan --------------B, Jalan Kearifan berujung kepada penampakan Sufi, Cet, I Jakarta, Tuhan (tajallî). Namun tujuh PT.Serambi Ilmu puluh persen dari responden Semesta,2002 beranggapan bahwa pengisian dengan sifat-sifat terpuji terlebih Ahmad, Abdul Fatah Sayyid, At- dahulu. Karena amal kebajikan Tashawwuf Baina al- secara terus menerus yang Ghazâlî wa Ibnu dilakukan dengan sendirinya Taimiyah, diterjemahkan akan menghapus sifat-sifat yang oleh Muhammad tercela. Muchson Anasy, “Tasawuf Antara al- Saran-saran Ghazali dan Ibnu Bila seseorang dipandang Taimiyah”, Cet. I, kasyf, maka mengetahui latar Jakarta, Khalifa, 2000. belakangnya, bila dia ahli ibadah, maka kasyf itu dari Allah. Dan Alkisah, “Kemampuan Luar sebaliknya bila bukan hasil Biasa Anugerah Allah”, ibadah, maka itu bukan kasyf Alkisah No. 13 Th V . 18 Juni-1 Juli 2007. Arni Kasyf Sufistik 95
Amal, Taufik Adnan,
Rekonstruksi Sejarah al- Atho‟, Syekh Ibnu, Telaga Quran, Cet. I, Ma‟rifat Mempertajam Yogyakarta, Pustaka Mata Batin dan Indera Pelajar, 2001. Keenam, Cet. IV, Mitrapres, 2007 Ansari, M.Abd.Haq, Antara Sufisme dan Syariah, Cet. Al- Banjari, Syekh Arsyad, I, Jakarta, CV. Rajawali, Risalah Fath ar-Rahman, 1990 Banjarmasin, Toko buku Hasanu t.th. Armstrong, Amatullah, Kunci Memasuki Dunia Departemen P dan K, Kamus Tasawuf, Cet.I, Bandung, Besar Bahasa Indonesia, Mizan, 1996. Jakarta, Balai Pustaka, 1989 As, Asmaran, Pengantar Studi Tasawuf, Cet.II. Jakarta, Ensiklopedi Islam, Jilid III, PT. Raja Grafindo Jakarta, PT. Ichtiar Baru Persada 2002 Van Hoeve, 2001
Al-Asqalani, Ahmad Ibn Ali Ibn Al-Ghazali A, Abu Hamid
Hajar, Fath al-Bâri bi Muhammad bin Syarh Shahîh al-Bukhârî, Muhammad A, Ihya Ulum Dâr al-Fikr, Beirut- ad-Din, vol, III, Mesir, Libanon 1996 Isa al-Baby al-Halaby wa Syirkah t.th. Al-Asyqar, Umar Sulaiman, „Âlamul malâikatil Abrâr, -----------B, Mukâsyafatul qulûb, diterjemahkan oleh M. diterjemahkan oleh M. Zaka Alfarisi, “Membuka Syamsi Hasan, Rahasia alam Malaikat” ”Menyingkap Rahasia Cet. I, Bandung, CV. Kolbu, Surabaya, Amelia Pustaka Setia, 2005. t.th. -----------C, Mukhtashar Ihya Atjeh, Aboebakar, Pengantar „Ulûmuddîn ilmu tarikat, Cet.VI, Solo, Diterjemahkan oleh Zaid CV. Ramadhan, 1990 Husin al-Hamid, 96 Ilmu Ushuluddin Vol. 8, No.1
“Ringkasan Ihya Al-Munawir, Ahmad Warson,
„Ulumuddin” Cet. I Qâmus al-Munawwir, Jakarta, Pustaka Amani, 1984. 1995 Proyek Pembinaan Perguruan Al-Hasani, Ahmad bin Tinggi Agama, Pengantar Muhammad bin Azibah, Ilmu Tasawuf, Sumatra Ikajul Himam Sarah al- Utara, IAIN Sumatra Hikam, Kairo. Mustafa al- Utara, 1981/1982. Halabi, 1961. Al-Qardhawi, Yusuf, Mauqif al- Ibnu Taimiyah, At-Tuhfah al- Islam min al-Ilham wa al- „Irảqiyyah fi-al-Ảmal al- Kasyf wa Ru‟ya wa min Qalbiyyah wa Yalỉhả at-Tamaim wa al- Amrảdh al-Qulủb wa kahanah wa ar-Ruqa, Syifả‟uhả, diterjemahkan diterjemahkan oleh oleh M. al-Mighwar, H.M.Wahib Aziz, Lc, M.Ag Mengenal gerak Alam GaibSikap Islam gerik Kalbu, Cet. I. terhadap Ilham, Kasyf, Bandung, Pustaka Mimpi Jimat, Ramalan Hidayah, 2001 dan Mantara,cet, I, Jakarta Selatan, Senayan Isa, Abdul Qadir, Haqa‟iq at Abadi, 2003. Tasawuf, diterjemahkan oleh Khairu Amru Al-Qusyairi, Muhammad, Harahap dan Afrizal Risalah al-Qusyairiyyah, Lubis, Hakekat Tasawuf, Beirut, Dar al-fikr, 1994 Cet.II, Jakarta, Qisthi M. Press, 2006. Salamah,Bassam, Al-Iman bil Ghaib, diterjemahkan Al-Jailani, Abdul Qadir, Futuhul oleh Umar Mujtahid, Ghaib, diterjemahkan Penanpakan dari Dunia oleh Imron Rosidi, Lain, Cet. I, Jakarta, Menyingkap Rahasia- Hikmah, 2004 rahasia Ilahi, Cet.I, Yogyakarta, Citra Solihin, M, Tasawuf Tematik: Risalah, 2008. Membedah Tema-tema Arni Kasyf Sufistik 97
Penting Tasawuf, Cet. I,
Bandung, Pustaka Setia, 2003
Sunarto, Ahmad, Kajian
Tasawuf, Surabaya, Insan Amanah t.th
Suryadipura, R.Paryana, Manusia
Dengan Atomnya Dalam Keadaan Sehat dan Sakit, Cet.I, Jakarta, Bumi Aksara, 1994 Syukur, Asywadie, Ilmu Tasawuf II Surabaya, PT, Bina Ilmu1979
At-Tirmidzi, Abu Isa Muhammad
ibn Isa Ibn Sarwah, Sunan at-Tirmidzi, Juz 5 Beirut, Dar al-Fikr, 1994
Zahri, Mustafa, Kunci Memahami
Ilmu Tasawuf, Surabaya, PT.Bina Ilmu, 1979
Zaid, Fauzi Muhammad Abu,
Ash-Shafâ‟wa Al- Ashfiyâ‟, diterjemahkan oleh Edy Fr, Tasawuf dan aliran Sufi, Jakarta:Cendekia,2006.
Az-Zarjani, Ali Muhammad,
Kitâb at-Ta‟rîfat, Beirut Libanon, Dar al-Kutb al- ilmiyah 1988 M 98 Ilmu Ushuluddin Vol. 8, No.1