Anda di halaman 1dari 6

Nama : Daffa Ferdiansyah

Npm : 200110180312

Kelas :B

RESUME 10

KEPUTUSAN KOLEKTIF, KEPUTUSAN KEKUASAAN, DAN SALURAN


KOMUNIKASI

A. Keputusan Inovasi Kolektif


Keputusan inovasi kolektif ialah keputusan untuk menerima atau menolak
yang dibuat individu-individu yang ada dalam sistem sosial melalui
“consensus”, prosesnya lebih panjang dan memakan waktu serta unit
pengambilan keputusan adalah dalam sistem sosial.
Paradigma Pengambilan Keputusan Inovasi Kolektif
1) Stimulator minat kearah kebutuhan akan ide-ide baru (oleh stimulator)
2) Inisiasi ide-ide baru kedalam sistem sosial (oleh inisiator)
3) Legitimasi ide baru (oleh pemegang kekuasaan atau legitimator)
4) Keputusan untuk melaksanakan penggunaan ide baru ( oleh anggota
sistem sosial).
5) Tindakan atau pelaksanaan penerapan ide baru di masyarakat (oleh
anggota sistem sosial).
Stimulasi ialah terdapat orang yang sadar bahwa sistem sosial
membutuhkan inovasi tertentu dimana anggota sistem sosial belum anggap
penting inovasi. Stimulator biasanya orang dari luar sistem atau anggota
sistem yang berorientasi keluar, keahlian stimulator terletak pada
kompetensinya mengenai inovasi dan berorientasi pada pesan.
Inisiator yaitu ide baru mulai diperhatikan oleh anggota sistem sosial dan
disesuaikan dengan kebutuhan sistem, inisisator membuat rancangan
penggunaan inovasi dalam sistem sosial dengan menyesuaikan dengan
kondisi yang ada. Inisiator lebih mengenal liku-liku sistem berorientasi pada
sistem, antara inisiator dan stimulator harus ada jalinan komunikasi yang
baik.
Legitimasi yaitu inovasi disetujui oleh orang-orang yang secara informal
mewakili sistem sosial dalam norma-norma dan nilai-nilainya dan dalam
kekuasaan sosial yang mereka miliki. Peranan legitimator sebagai penyaring
ide yang akan dikukuhkan, kecepatan adopsi inovasi kolektif berhubungan
positif dengan tingkat keterlibatan legitimator sistem sosial itu dalm proses
pengambilan keputusan.
Partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta
dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang melaksanakan dalam
proses belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung
jawab atas keterlibatannya.

B. Keputusan Inovasi Otoritas Atau Kekuasaan


Keputusan inovasi otoritas merupakan desakan terhadap seorang
individu oleh seseorang yang menduduki posisi kekuasaan superordinat.
Seseorang (atau tipe unit adopsi lainnya) diminta oleh
seseorang yang menduduki posisi otoritas yang lebih tinggi untuk
mengadopsi atau menolak suatu inovasi.
Keputusan inovasi otoritas ialah pengambilan keputusan yang didasarkan
atas kepemilikan kekuasaan atau kewenangan seseorang atau yang berada
dalam posisi atasan yang memerintahkan kepada unit adopsi untuk menerima
atau menolak inovasi. Penerimaan anggota terhadap keputusan inovasi
otoritas berhubungan positif dengan tingkat artisispasi dan dengan kohesi
(tingkat keterikatan anggota dengan sistem sosial menurut persepsinya
sendiri) (Y. Unang,2011).
Tahap Pengambilan Keputusan Inovasi Otoritas :
a. Tahap Pengenalan
Pengenalan adalah tahap paling penting dalam proses keputusan
otoritas. Pada tahap ini unit pengambil keputusan mengetahui adanya
inovasi. Pengenalan terhadap suatu inovasi itu mungkin dikomunikasikan
oleh bawahan kepada atasan; bawahan kemudian menunggu persetujuan
resmi dari unit pengambil keputusan. Inilah yang disebut arus difusi
inovasi ke atas. Penyaringan informasi ke atas ini terjadi pada organisasi
terutama yang otokratis. Namun demikian keakuratan data juga
dipengaruhi oleh hubungan interpersonal antara atasan dengan bawahan,
terutama kepercayaan di antara mereka.
b. Tahap Persuasi
Tidak peduli siapa yang menjadi sumber pengenalan inovasi, unit
pengambil keputusan akan meneliti inovasi itu berdasarkan kebutuhan
organisasi. Tahap ini ditandai dengan pencarian informasi lebih banyak
lagi termasuk penilaian terhadap biaya, kelayakan, kemungkinan
pelaksanaannya, dan sebagainya. Pada hakikatnya di tahap persuasi
organisasi sedang mengadakan suatu percobaan.
c. Tahap Keputusan
Setelah unit pengambil keputusan mencari tahu lebih jauh
mengenai inovasi itu dan telah menilainya berdasarkan kemanfaatan yang
tampak, kelayakannya dan konsekuensi-konsekuensi yang diharapkan,
pada tahap keputusan, unit ini menetapkan untuk menerima atau menolak
inovasi itu.
Penerimaan seseorang terhadap keputusan otoritas berhubungan
positif dengan partisipasinya dalam pembuatan keputusan; ini berarti
bahwa besarnya partisipasi unit adopsi membawa kecenderungan
penerimaan mereka terhadap keputusan. Di pihak lain, keikutsertaan unit
adopsi ini dalam pembuatan keputusan juga membawa kepuasaan
terhadap keputusan tersebut.
d. Tahap Komunikasi
Jika unit keputusan telah memilih alternative inovasi yang
diterima, informasi ini harus dioperkan melalui arus turun dari atasan ke
bawahan mengikuti pola kekuasaan dalam posisi hirarkhi unit adopsi.
Dalam proses keputusan oprasional tahap komunikasi ini tidak diperlukan
karena pengambil keputusan adalah juga pelaksananya. Sedangkan dalam
keputusan otoritas, tahap komunikasi merupakan suatu tahap yang
menentukan karena pengadopsian atau penolakan suatu inovasi tidak
dapat dilaksanakan sebelum ada perintah kepada unit adopsi untuk
melaksanakannya.
e. Tahap Tindakan
Tindakan dalam hal ini adalah tahap di mana penggunaan inovasi
itu oleh unit adopsi mulai dilaksanakan. Bisa juga dikatakan ini
merupakan tahap akhir dalam keputusan difusi inovasi otoritas. Pada
tahap ini biasanya tampak jelas konsekuensi yang berupa tingkah laku,
apakah itu menyenangkan ataukah mengecewakan. Disonansi dalam
organisasi formal ialah tidak cocoknya sikap anggota terhadap inovasi
dengan perilaku nyata (menerima atau menolak inovasi) yang dituntut
oleh unit pembuat keputusan. Jika sikap terhadap inovasi selaras dengan
tuntutan atas maka yang demikian disebut konsonan.
Paradigma Pengambilan Keputusan Inovasi Otoritas
1) Pengenalan kebutuhan untuk berubah dan inovasi
2) Persuasi dan penilaian terhadap inovasi oleh unit pengambilan
keputusan
3) Keputusan berupa penerimaan atau penolakan oleh unit pengambilan
keputusan
4) Komunikasi keputusan kepada unit-unit adopsi dalam organisasi
5) Tindakan atau implementasi keputusan pengadopsian atau penolakan
inovasi oleh unit adopsi.
Setidaknya ada dua jenis unit yang terlibat dalam keputusan
inovasi otoritas:
1) Unit Adopsi, yang merupakan individu, kelompok atau unit
lainnya yang mengadopsi inovasi.
2) Unit putusan, yang merupakan individu, kelompok atau unit
lainnya yang memiliki otoritas yang lebih tinggi dibandingkan unit
adopsi dan yang
menentukan putusan akhir apakah unit adopsi akan menerima atau
menolak suatu inovasi.

C. Konsekuensi Inovasi
Konsekuensi inovasi adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada
individu atau sistem sosial sebai hasil dari hasil adopsi atau penolakan
inovasi. Sebuah pembaharuan akan berdampak kecil, bila tidak
disebarluaskan kepada suatu kelompok masyarakat untuk
mempergunakannya. Sebaliknya, Sebuah inovasi akan berdampak besar bila
inovasi tersebut disebarluaskan kepada anggota suatu kelompok masyarakat
dan dipergunakannya. Maka, penemuan dan difusi menjadi tujuan yang ingin
dicapai. Dan ini merupakan konsekuensi dalam mengadopsi sebuah
pembaharuan.
Klasifikasi konsekuensi inovasi :
a. Konsekuensi fungsional (yang diinginkan) dan konsekuensi disfungsional
(tidak diinginkan)
Konsekuensi yang diinginkan adalah akibat yang bermanfaat yang
diperoleh individu atau suatu sistem social Sebaliknya, Konsekuensi yang
tidak diinginkan artinya bila inovasi itu tidak berfungsi dengan baik pada
individu atau suatu sistem sosial.
b. Konsekuensi langsung dan konsekuensi tidak langsung
Konsekuensi Langsung : Perubahan perubahan yang terjadi langsung saat
meresponse terhadap suatu inovasi. Ilustrasinya ada pada ketika suku
suku di Madagaskar berubah dari sistem sawah kering ke sistem tanah
basah. Perubahan ini merubah tatanan kepemilikan tanah, status social,
dan system pemerintahan.
Konsekuensi Tidak Langsung : Perubahan perubahan yang terjadi pada
suatu individu atau sistem social sebagai akibat dari suatu inovasi.
c. Konsekuensi yang tampak (manifest) dan konsekuensi yang tidak tampak
(latent)

Anda mungkin juga menyukai