Kita sudah berada di ujung waktu Visi 2020. Seberapa pun besar pencapaian yang kita hasilkan adalah merupakan buah dari dedikasi kita dalam terus-menerus bersinergi baik dalam doa, daya, maupun dana. Karena itu Bapak/lbu/Saudara/i, marilah kita rapatkan barisan untuk "bekerja selamaPOKOK hari masih DOA siang" di tengah-tengah ladang yang sudah menguning ini, agar kerinduan/impian kita menjadi kenyataan, yaitu menghasilkan "buah yang lebat" (true followers of Christ) yang muncul di kampus-kampus, di market place - market place, di gereja-gereja, serta di berbagai segmen bidang kehidupan yang lain di seluruh Indonesia. Landasannya adalah berdoa, berdoa, dan berdoa.
Redaksi
Penanggung Jawab: William Wairata ; Koord. Doa: Niken Wairata.
Editor: Tri Yulianto, Esther Yuliani. Kontributor: Boy Borang (BB); Lamroida Silalahi (LS); Rini Djatikusumo (RDj); Wahyu Djatikusumo (WDj); Wilfred Soplantila (WS); William Bright (WB) Alamat Redaksi: Jl. Penataran 10, Menteng; Jakarta 10320. Telp: (021) 3900933-4. Fax: 31930637. Rekening: Bank Mandiri LPMI 1450006044974 NOVEMBER 1 Kisah Para Rasul 20:17-27 Jumat Missional responsibility - tanggung jawab terhadap misi, sangat melekat pada orang yang telah mengalami kasih dan pengampunan Allah. Sebaliknya, mereka yang belum terbuka terhadap Injil tidak mungkin mau berurusan dengan misi pemberitaan Injil. Sebelum hati Paulus dijamah oleh kasih Kristus, tak ada sedikit pun beban untuk melihat dunia yang kehilangan kasih. Tetapi tatkala hatinya berubah, desakan untuk pergi memenangkan dan membimbing banyak orang kepada Kristus begitu dinamis. Lihatlah apa yang ia ungkapkan ketika berbicara dengan para pemimpin gereja di Efesus, bahwa ia tak pernah lalai untuk memberitakan dan mengajarkan tentang Kristus. Ia senantiasa bersaksi kepada siapapun, agar banyak orang bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Implikasinya ia banyak mencucurkan air mata dan berbagai initimidasi POKOK DOA (ay 19-21). Kata-kata yang menarik pada pernyataan Paulus, “aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan- perkumpulan di rumah kamu (I kept back nothing that was helpful, but proclaim to you)”. Ini menunjukkan komitmen Paulus dalam menjalankan misinya, kepada siapa pun dan di mana pun. “Paul did not limit his message, he did not limit his audience either. He wanted to preach all the Word of God to all people.” (enduringword.com). Sebagai murid Kristus, kita pun sedang menunjukkan tanggung jawab kita bukan? Kita terus berdoa dan bergerak meneruskan tugas misional kepada sebanyak mungkin orang. Alkitab menegaskan bahwa semua jiwa manusia haus dan dahaga akan kebenaran (Matius 5:6). Seperti kata Pdt. Stephen Tong: “Yang mau dengar firman Tuhan, dengar. Yang tidak mau dengar, juga dengar.” Berarti bahwa semua orang perlu mendengar, tidak tergantung pada mereka mau menerima atau tidak. Ada sebuah lagu misi berbunyi: “Tuhan b’rikanlah visi-Mu kepada hamba-Mu. Jadikanlah hamba ini utusan-Mu untuk memberitakan Injil-Mu. Kepada jiwa-jiwa yang tersesat, di kota-kota dan desa-desa. Ref. Mereka mencari mereka menanti, damai sejahtera abadi (2x). Inspirasi: Lebih mudah mencari orang yang pandai daripada mendapatkan orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercayai. (BB) 2 NOVEMBER Kisah Para Rasul Sabtu 20:28-33
Missional sensitivity – kepekaan terhadap misi,
termasuk juga menjaga diri sendiri selain menjaga orang lain. orang yang bertanggung jawab tentu saja “Karena itu jagalah memiliki kepekaan dalam pekerjaannya. Rupanya dirimu dan jagalah Paulus menyadari akan ada potensi-potensi yang dapat seluruh kawanan, melemahkan para pemimpin gereja di Efesus, sehing- karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus ga ia mengingatkan mereka agar menjaga diri dan menjadi penilik untuk juga orang yang mereka layani. Prinsip yang sama menggembalakan dikatakannya kepada Timotius, agar menjawa diri dan jemaat Allah yang pengajarannya (1 Timotius 4:16). Mengapa? Karena diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya akan ada serigala yang ganas yang bisa masuk dan sendiri.” merusak pelayanan mereka. Siapa serigala itu, ru- (Ay.28) panya orang-orang yang membawa ajaran palsu, yang menarik para murid Tuhan mengikuti mereka (ay 29- 30). “One of the banes of the church has been the false prophets who prey upon the unsuspecting saints.” (Chuck Smith). Kalau para penatua itu tidak POKOK DOA peka (sensitif), maka kemungkinan itu bisa terjadi. Pesan Paulus yang begitu kuat menunjukkan bah- wa ia tidak rela apabila pekerjaan misinya menjadi sia -sia. Seperti yang dikatakannya pada gereja di Korin- tus, mereka harus berdiri teguh, jangan mudah goyah, tetap giat dalam pekerjaan Tuhan (1 Korintus 15:58). Iblis memang tak pernah akan diam untuk merusak dan mengacaukan gereja Tuhan (cf. Yohanes 10:10a; 1 Petrus 5:8-9). Kita pun berada di era masa kini yang penuh tan- tangan dan pertentangan. Selama masih ada di dalam dunia ini, pekerjaan misi tak pernah akan luput dari radar si raja kegelapan. Buktinya, bukankah tak sedi- kit orang percaya yang mundur dari pelayanan karena tidak berjaga-jaga? Pernah terjadi, seorang pemimpin Kristen yang giat dalam pelayanan pemberitaan Injil, karena kurang berhati-hati, ia pun jatuh ke dalam dosa. Oh betapa kecewanya orang-orang yang baru percaya melalui pelayanannya. Mereka berpikir, jika sang pemimpin saja goyah apalagi pengikutnya. Juga sebaliknya betapa kecewanya orang yang sudah beker- ja keras, banyak mencucurkan air mata, akhirnya mendengar bahwa pelayanannya dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab. Karena itu mari kita meminta pertolongan Roh Kudus, agar kita sanggup berjaga-jaga setiap waktu sampai Ia memanggil kita. Inspirasi: Orang yang tertidur tidak sadar apa yang terjadi. Sementara orang berjaga-jaga dan sadar senantiasa tahu apa yang harus ia lakukan. (BB) NOVEMBER 3 Kisah Para Rasul 20:34-38 Minggu Misional capability - kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan misi, juga suatu tuntutan yang cukup menantang. Banyak orang mau bekerja bagi Tuhan namun merasa tak mampu. Sebaliknya ada lagi yang sebenarnya sangat mampu, sangat ber- potensi, namun tak ada kemauan. Apakah Paulus masuk kategori orang yang mampu atau mau? Sangat jelas terlihat, bahwa ia memiliki kedua-duanya. Ka- lau ia merasa tidak mampu, bagaimana ia bisa efek- tif dalam pelayanannya? Kalau ia tidak mau, bagaimana ia bisa begitu semangat menghadapi sega- la serangan? Paulus berterus terang bahwa ada masanya ia benar-benar self supporting dalam me- menuhi kebutuhan hidup dan pekerjaan misinya (ay 34-35). Ia pernah bekerja sebagai tentmaker (Kisah Para Rasul 18:3). Kondisi ketika itu menuntutnya POKOK DOA demikian, sehingga ia dapat menjalankan misi secara maksimal. Di sini kapabilitasnya tidak hanya merujuk pada fisik tetapi juga mentalnya. Bila melihat pern- yataannya dalam Galatia 2:20, dapatlah dipahami bahwa itulah yang membuatnya mempunyai kapasi- tas yang luar biasa. Dalam kaitan dengan ini, sebuah artikel menulis, gereja membutuhkan ribuan Kristen professional untuk menyelesaikan penginjilan dunia seperti In- sinyur, ilmuwan, orang-orang bisnis, pekerja perawat kesehatan, atlit, petani, teknis computer, spesialis media, pendidik dari semua jenis tentmak- er, yang dapat mengintegrasikan pekerjaan dan kesaksian di abad 21 seperti yang dilakukan Paulus pada abad pertama.” Dan memang pada masa ini, semakin banyak orang yang sadar bahwa dia memiliki LIFE (Labor, Influence, Finance, Expertise), yang dapat diabdikan bagi kepentingan kerajaan Allah. Semua dimotivasi oleh kasih yang rela berkorban, kasih yang memberi, karena terlebih berkat memberi daripada menerima (ay 35). Mari kita melakukan apa yang dapat kita lakukan. Ingat kata-kata William Carey: Expect great things from God; attempts great things for God” (Harapkanlah hal-hal besar dari Al- lah; lakukanlah hal-hal besar bagi Allah). Inspirasi: Tidak selalu orang yang mampu pasti mau berbuat sesuatu yang besar. Sebaliknya orang yang berkemauan besar diberi kemampuan yang di- perlukan. (BB) 4 NOVEMBER Kisah Para Rasul Senin 21:1-7 Missional unity – kesatuan dalam misi, salah satu rahasia kekuatan yang sangat diandalkan. Dalam kitab Kisah Para Rasul, mulai dari pasal pertama sampai pasal terakhir, tidak sedikit fakta-fakta yang berbicara tentang pentingnya kesatuan dan ancamannya. Jika Paulus terus mengambil waktu untuk terus menggalang dan membangun kesatuan atau kebersamaan, itu bukanlah sesuatu yang sekunder. Ia sangat menghargai kebersamaan itu. Itu terlihat dari upayanya mengunjungi murid-murid yang ada di Tirus, lalu bersama mereka selama tujuh hari (ay.3-4). Di dalam kebersamaan itu sudah pasti ada doa bersama, pengajaran firman Tuhan, persekutuan yang saling melayani dan menguatkan. Dikatakan dalam ayat 5, bahwa para murid di Tirus itu mengantar dan berdoa bersama pada waktu POKOK DOA Paulus dan tim mau berangkat ke Ptolemais (kota Akko modern). This was Paul’s first contact with this church at Tyre, and yet after only one week there was a strong bond of love.” (Stanley Toussaint). Di Ptolemais pun mereka sempat bersama selama satu hari (ay 7). Jadi tampak adanya semangat gereja mula-mula untuk membangun kesatuan terus terlihat sepanjang kitab Kisah Para Rasul. Meskipun secara manusia Paulus kadang-kadang bisa lemah, namun ia terhibur dengan dukungan dan kedekatan dengan orang-orang percaya di dalam perjalanan misinya. Kalau ada benih-benih perpecahan dan ketidakharmonisan, Paulus selalu berusaha menyelesaikannya. Cf. Filipi 4:2. Di dalam sejarah perjalanan misi penginjilan sampai hari ini, memang tak sedikit konflik dan perpecahan yang terjadi. Baik dalam lingkup gereja maupun lembaga-lembaga misi, fakta-fakta itu sering terjadi. Namun Roh Kudus terus bekerja untuk menaklukkan segala bentuk rivalitas yang tidak sehat. Gereja pun akan terus berdoa seperti permohonan Yesus sendiri, “supaya mereka (orang percaya) menjadi satu” (Yohanes 17:22). Bagaimana dengan kita hari ini? Inspirasi: Orang yang merasa dirinya lemah namun mau bersatu, jauh lebih kuat daripada orang yang merasa dirinya kuat tetapi suka memisahkan diri. (BB) NOVEMBER 5 Kisah Para Rasul 21:37-40 Selasa
Missional opportunity–menggunakan kesempatan
dalam rangka misi, memang membutuhkan keberanian juga. Berbicara kesempatan, itu selalu berurusan dengan kebijaksanaan dan kreatifitas. Di dalam hati dan pikiran Paulus terus tertanam prinsip bahwa bila ada kesempatan, harus dipergunakan sebaik-baiknya. Coba perhatikan, pada waktu ia masuk ke markas pasukan, ia langsung bertanya sesuatu kepada kepala pasukan. Pertanyaannya, bolehkah aku mengatakan sesuatu kepadamu?” Mungkin sang kepala pasukan itu cukup terkejut. Selain Paulus berani bertanya, ia pun berbicara bahasa Yunani, yang mungkin bisa dimengerti oleh kepala pasukan (the Commander) itu. Paulus membangun komunikasi yang jitu, sehingga POKOK DOA terjadilah percakapan dan peluang baginya untuk berbicara. Ini ada kesamaan dengan Filipus, yang mengambil inisiatif berbicara, dengan bertanya kepada sida-sida Etiopia itu. Ia bertanya, mengertikah tuan apa yang tuan baca itu? (Kisah 8:30). Maka terjadilah komunikasi yang efektif. Pada hari-hari ini, upaya misi pemberitaan Injil pun perlu disertai kecakapan mengambil peluang. Seorang pemberita Injil perlu juga menjadi opportunist, dalam arti untuk maksud yang mulia. Seperti yang pernah dilakukan ketika ada kesempatan untuk PI di sebuah hotel di Bangkok. Saya dan tim mendapat kesempatan untuk menghubungi manager hotel, walaupun ternyata hanya bisa bertemu dengan wakilnya. Ia hanya punya waktu lima menit. Dengan memohon hikmat dari Tuhan, Injil pun dapat disampaikan dalam waktu yang begitu terbatas. Kalau saja tidak cukup bijak, maka kesempatan itu bisa berlalu begitu saja. George Peters, dalam bukunya, Biblical Theology of Missions, mengutip perkataan Hudson Taylor, bahwa seorang yang missioner, harus bijaksana dalam menghadapi orang dan dapat menyesuaikan dengan berbagai keadaan.” Seperti Yesus ketika mengambil peluang membangun komunikasi dengan perempuan Samaria (Yohanes 4). Bagaimana kita melihat dan menggunakan kesempatan yang ada? Inspirasi: Ada orang selalu melihat kesulitan dalam setiap kesempatan, sementara yang lainnya selalu melihat kesempatan di dalam kesulitan. (BB) 6 NOVEMBER Kisah Para Rasul Rabu 28:17-31 Missional progressivity – kemajuan dalam pekerjaan misi, tentu saja sangat diharapkan. Pekerjaan misi bagaikan suatu proyek yang tak boleh mengenal mundur sampai kesudahan zaman (Matius 28:18-20). Ini juga terlihat dalam Kisah Para Rasul yang penuh dengan dinamika oleh kuasa Roh Kudus. Bila dalam terminology Inggris, kitab Kisah Para rasul disebut Acts, memang tepat karena di sana ada gerakan (acts) yang terus menerus. Ketika bergerak maju ke kawasan yang lebih luas, lebih besar pula hambatan dan serangan yang terjadi. Namun hal itu tak dapat melawan arus pergerakan misi Injil. Seperti kata seorang hamba Tuhan, Injil itu makin dihambat makin merambat. Man may bind the preachers, but the Gospel cannot be changed.” POKOK DOA Berita Injil itu harus diperdengarkan kepada semua bangsa di dunia, sehingga terjadi gerakan di mana-mana (movement everywhere). Dua tahun di rumah sewa pun dia bekerja dan melayani, ia terus berinteraksi, memberitakan Doakan: kabar kesukaan itu kepada sebanyak mungkin 1.) Latihan orang (ay.30-31). Stanley Toussaint menulis, these Pengembangan verses are Luke’s final “progress report.” With Kehidupan Doa Kelas Dasar dan Menengah freedom in his own rented quarters Paul preached yang telah dimulai 19 God’s Kingdom.” Bahwa kedua ayat itu (30-31) Oktober - 7 Desember merupakan laporan akhir dari Lukas mengenai 2019 di LPMI Semarang. 2.) Latihan Pemuridan kemajuan pekerjaan misi, di mana Paulus dapat Mahasiswa (LPM) yang berbicara dengan berani tentang kerajaan Allah berlangsung setiap sabtu tanpa hambatan. Gerakan misi itu bagaikan air sampai dengan 9 Nopember 2019 di LPMI sungai yang tak mungkin terbendung hingga hari Semarang ini. Syair lagu Maju Laskar Kristus berbunyi: Maju 3.) Pemuridan kaum laskar Kristen, maju terus berp’rang. Salib panji profesional melalui City kita s’lalu di depan. Yesus yang memimpin umat- Team di Semarang, Kendal. Nya menang. Mari kita kikis habis kuasa setan. 4.) Retreat para Ref. Maju lascar Kristen maju terus berp’rang. multiplikator dalam Dengan salib Yesus, pastilah menang.” pelayanan bersama gereja pada tanggal 21- Inspirasi: Mazmur 126:5 – “Orang yang 22 Nopember 2019 di menabur benih dengan mencucurkan air mata, Kopeng, Kab. Semarang akan menuai dengan bersrak sorai. Orang yang dengan target 120 orang. berjalan maju dengan menangis sabil menabur benih, pasti pulang dengan sorak sorai sambil membawa berkas-berkasnya.” (BB) NOVEMBER 7 Filipi 2 : 15 Kamis
Dalam sebuah film berjudul QUEEN OF
KATWE yang diambil dari kisah nyata: digambarkan seorang gadis kecil bernama Phiona yang tumbuh di sebuah perkampungan kumuh di Kah-Tway (Katwe) Uganda. Dia berasal dari keluarga miskin yang hidupnya penuh pergumulan, tidak dapat menikmati bangku pendidikan dan hidup dalam kesulitan yang luar biasa. Suatu hari dia bertemu dengan seorang pelayan Tuhan dari sebuah gereja di dekat tempat tinggalnya. Oleh pelayan Tuhan ini yang kemudian diketahui bernama Robert Katende, gadis kampung yang kumuh ini, kemudian diajar POKOK DOA merawat diri, mandi, tampil bersih bahkan mulai dilatih bermain catur bersama beberapa teman- teman lainnya. Robert selalu berkata “Tempat asalmu, bukanlah penghambat pertumbuhan dan masa depanmu.” Bagi Phiona perkataan itu menjadi motivasi untuk menjangkau masa depannya, dikisahkan dia kemudian menjadi juara catur Uganda, mewakili Uganda di kelas dunia dan akhirnya menjadi juara di kelas Internasional. (Lihat https://youtu.be/ QeAWvbdMywY) Kita memiliki gambaran yang sama dengan Phiona, manusia berdosa yang kemudian diberi kesempatan dan kemampuan oleh Tuhan untuk tumbuh dan berkembang. Diampuni dosanya, dipindahkan ke kerajaan Anak-Nya, dan kini kita diperintahkan untuk menolong orang lain. Tugas kita seperti Robert yang melihat mereka yang tidak punya harapan, putus asa dan pasti binasa. Membawa mereka untuk mengenal pribadi Kristus yang sanggup mengubah hidup yang kumuh menjadi berguna bahkan memuliakan Tuhan. Inspirasi : Dari manapun tempat asalmu, sejelek apapun masa lalumu, semua itu jangan menjadi penghambat untuk bertumbuh dan menjadi lebih baik. Karena masa depan sungguh ada bersama Kristus. (WS) 8 NOVEMBER Jumat Yesaya 41 : 10
Melba Pattilo Beals adalah salah seorang
dari sembilan siswa berkulit hitam yang dapat masuk ke sebuah Sekolah Menengah Atas di Little Rock, Arkansas, USA. Central High School adalah sekolah yang khusus un- tuk mereka yang berkulit putih. Pada tahun 1957, untuk pertama kali sekolah ini meneri- ma siswa berkulit hitam. Melba menceritakan betapa dia bersama ke delapan siswa lainnya harus belajar beradaptasi mengatasi peleceh- an, cemoohan, rasialisme bahkan aniaya. Melba berasal dari sebuah keluarga kristen yang taat, ayahnya senantiasa mengajar anak -anaknya untuk bergantung sepenuhnya POKOK DOA kepada Tuhan. Perkataan ayahnya yang sela- lu diingat dan menguatkan Melba di saat sulit di sekolah adalah: “Apapun masalah dan per- gumulanmu, Tuhan selalu ada di dekatmu dan Dia memperhatikanmu setiap saat.” Dalam kehidupan ini, betapa sering kita juga mengalami masa-masa sulit, masa penuh pergumulan. Betapa sering kita mera- sa sendiri, dikucilkan dan tidak punya pengharapan. Namun ingatlah, bahwa ada banyak orang yang menghadapi masalah yang lebih berat dan lebih besar dari yang kita hadapi. Pesan ayah Melba kiranya juga men- jadi motivasi untuk kita saat ini. Pada saat sulit, saat berada dalam lembah kekelaman, ingatlah bahwa Tuhan melihat dan memper- hatikan kita. Kita yang dianggap biji mata Tuhan pasti selalu diperhatikan dengan seksama. Inspirasi : Mungkin kita sedang tawar hati, dilecehkan, pekerjaan kita tidak dihargai atau masalah-masalah lainnya. Ingatlah Bah- wa Bapamu yang di sorga memperhatikanmu setiap saat. (WS) NOVEMBER 9 1 Samuel 12 : 1 – 7 Sabtu
Peristiwa tangkap tangan oleh KPK kepada
banyak pimpinan di negara ini, baik anggota DPR, DPRD, Gubernur, Bupati sampai pimpinan- pimpinan lainnya marak terjadi. Hal ini membuat kita semakin melihat betapa bobroknya mental dan sikap hati para pemimpin -pemimpin ini. Bahkan yang sangat menyedihkan ketika mereka sudah memakai rompi oranye KPK, ketika disorot kamera TV berita masih dapat menebarkan senyum tanpa merasa malu dan bersalah. Sikap buruk para pemimpin ini juga dapat merambat ke berbagai sektor dalam kehidupan masyarakat. Baru-baru ini kita dikejutkan juga POKOK DOA dengan penangkapan para hamba Tuhan besar di negara sekitar kita karena kasus korupsi di dalam gereja. Sungguh sangat menyedihkan. Dalam bacaan hari ini, kita belajar sikap tanggung gugat Samuel di hadapan orang Israel. Di hadapan mereka semua, dia bertanya apakah ada yang dirugikan pada saat kepemimpinannya? Apakah ada korupsi, sogok atau hal-hal sejenisnya yang dilakukan saat kepemimpinannya? Samuel tidak hanya menantang bangsa Israel namun dia berkata di hadapan Tuhan. Luar biasa sikap ini... Jawaban seluruh bangsa Israel di hadapan Tuhan, “Samuel bersih dan tidak ada korupsi ataupun keuntungan yang diambil dari mereka pada saat ia memimpin.” Sikap dan tindakan seperti inilah yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin di berbagai tataran. Baik pemimpin rohani maupun sekuler, karena sejarah akan mencatat siapa orang yang benar dan siapa yang bebal. Inspirasi : Integritas seseorang dan kepercayaan dari orang lain dalam melaksanakan tugas, dimulai dari kebiasaan- kebiasaan kecil yang kita lakukan. Apakah kita berani memiliki sikap tanggung gugat seperti Samuel. (WS) 10 NOVEMBER Minggu Kejadian 25: 1-6
Di usia 137 tahun Abraham ditinggal mati Sara,
seorang duda kaya raya yang masih sehat. Setelah menyelesaikan problem membujangnya Ishak (usia 140 th), Abraham masih hidup hingga usia 175 tahun. Di 38 tahun periode usia yang suntuk tanpa Sara ini, sepertinya Abraham mengalami kesepian meskipun telah memiliki menantu. Dalam ps 25: 21-26 b disebutkan Ribka mandul hingga Ishak bergumul dalam doa, dan di tahun keduapuluh barulah Yakub dan Esau lahir, limabelas tahun sebelum Abraham meninggal. Salah satu kemungkinannya, setelah berbagai “puncak gunung iman” yang sukses didaki, kesepian, kesendirian, dan belum ada cucu menjadikan Abraham ingin menikah lagi. Dia barangkali ingat saat POKOK DOA Sara menawarkan Hagar kala Ishak belum lahir. Ribka yang mandul menambah kebimbangan Abraham dan mencari “alternatif lain”, apalagi beliau masih subur di usia tua. Selama 19 tahun kemandulan isterinya, Ishak pun tidak mengambil isteri lain. Dia amat mencintai Ribka dan mungkin tidak mau mengulangi kasus Hagar dan Ismail. Di usia 160 tahun Abraham memiliki cucu kembar. Hasil keputusan Abraham, dari Ketura dan gundik-gundiknya, ada 2 keturunan yang memusuhi dan memusnahkan kerajaan Israel, yaitu Midian dan Asyur ratusan tahun kemudian. Bagaimanapun Abraham tetap tokoh iman yang harus kita hormati sesuai Ibrani 11:8. Kita belajar dari keterbatasan beliau sebagai manusia biasa. Saat menjadi tua, kita harus memutuskan sesuatu dalam perspektif yang semakin benar dan presisi/ tepat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga dampak keputusan itu memuliakan Allah dan positif bagi masa depan. Itulah yang terpenting dalam memahami kehendak Allah sesuai Roma 12: 2, di dunia yang makin abu-abu. Inspirasi: Hati-hatilah dalam mengambil keputusan. Jika bukan dosa sekalipun, apakah pilihan itu yang terbaik termasuk bagi masa depan anak keturunan kita, masa depan gereja dan masa depan bangsa bersama Tuhan? (WDj) NOVEMBER 11 Filipi 4: 1-9 Senin Positive Thinking (PT) dan kegunaanya beredar luas dan menjadi acuan banyak orang. PT cenderung dilihat dari sudut kepentingan pribadi (menghindari “Jadi akhirnya, jengkel, marah, sakit hati, dll yang merusak diri), saudara-saudara, baru orang lain. Secara umum PT bertolak bahwa semua yang benar, berpikir negatif itu merugikan dan berpikir positif semua yang mulia, semua yang adil, menguntungkan. Tanpa mengurangi hormat kita pada semua yang suci, para motivator dan penulis umumnya, kita perlu semua yang manis, meneliti lebih dalam “posisi” PT dalam konteks lebih semua yang sedap luas bahkan dalam dimensi kekekalan. Tentunya didengar, semua Alkitab memberikan patokan yang pasti benar. yang disebut Kata pikirkanlah ( logizomai : to reckon, count, kebajikan dan patut compute, calculate, count over) dalam terj. Inggris dipuji, pikirkanlah selain “Think this” ada “exercise on these things”, semuanya itu.” (Ay.8) dalam terj. Jawa terbaru dipakai kata udinen (usahakan), bukan pikiren. pikiran itu terhadap 8 area (semua yang benar, semua yang mulia, semua POKOK DOA yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji,), Dari satu aspek ini saja, setidaknya PT memiliki 3 pokok pikiran sbb: (i) PT adalah sikap kita terhadap realitas berdasar perspektif alkitabiah, sebuah desain pikiran, kerangka berpikir dan rencana respon (bukan respon tanpa rencana). PT tidak selalu mengubah realitas, namun mengatur respon dan rencana/ desain/ program respon kita. PT tidak mempositifkan yang negatif, tidak juga menutupi yang negatif. Ia adalah bagian dari memahami dan mengikuti kehendak Allah dalam mewujudkan damai sejahtera di bumi dan masyarakat. (ii) PT adalah bagian atau step dari positive doing sehingga kemanfaatannya nyata (ayat 9). PT berarti melawan egoisme dan juga kepentingan sesaat. PT menanggapi sebuah keadaan dalam konteks yang bersangkutan dan kondisi itu sebagai pertimbangan (iii) Sebagai kehendak, desain pikiran, dan respon, maka PT harus dilatih sehingga menjadi budaya/ karakter yang kuat. Dalam melatih PT, kita juga menjumpai hal-hal yang sederhana dan sesaat. Para pengendara yang ugal-ugalan atau lamban dan apatis dalam kemacetan, customer yang rewel, atasan yang sadis, rekan sekerja yang malas, dll membutuhkan PT yang cepat. Dalam melatih PT kita belajar makin sabar dan rendah hati, juga empati yang dalam. Akhirnya seperti firman Tuhan yang diajarkan pada Samuel saat memilih Daud, yaitu belajar melihat hati dan dengan hati pula. Inspirasi: Selamat berlatih PT dan menjadi pribadi yang makin benar di dalam Tuhan karena mentaati perintah-Nya. (WDj) 12 NOVEMBER Selasa Matius 7: 12-14
Ayat Firman Tuhan hari ini mengajarkan dua
hal pokok. Pertama frasa segala sesuatu (panta) itu menggiriskan!! betapa luasnya hal yang harus kita kerjakan bagi orang lain itu seluas keinginan kita. Frasa ini berbicara isi hati (will, desire) yang ingin dipuaskan. Kedua adalah proaktifitas kita dalam konteks keinginan tadi “Perbuatlah demikian pada mereka”. Terj NET lebih tajam nuansanya, “In everything, treat others as you would want them to treat you...” Posisi ketiga ayat ini didahului aturan tentang meminta yang amat terkenal (ayat 7-11) dan mendahului perihal pengajaran sesat (ay 15-23) sehingga konteks ini menolong memberi keseimbangan pada semua permintaan kita pada Tuhan yang kita cerminkan pada keinginan kita terhadap orang lain, dan juga batas dari Tuhan POKOK DOA dalam mempertimbangkan keduanya. Medsos adalah bagian hidup masyarakat yang masih butuh banyak regulasi dan habituasi/ penyesuaian tingkah laku untuk menggunakan dengan bijak sesuai koridor hukum. Dunia medsos sekalipun besar dan bercorong keras, sesungguhnya juga hanya sebagian kecil dari aspek hidup kita, namun justru menuntut kita menjalaninya dengan hati-hati. Bukan sekedar agar kita tidak menyakiti hati orang, masuk penjara atau memenjarakan dan menghancurkan karier pasangan kita, namun adalah integritas kita di hadapan Tuhan dan sesama. Medsos menjadi bagian hidup yang membangun citra diri. Medsos bisa menjadi kepanjangan mata, mulut dan tangan kita di dunia maya dengan dampak nyata. Penggiat medsos tentu suka/ bangga diberi banyak like dan komentar namun memberi like pada orang lain sesungguhnya lebih perlu. Seharusnya kita lebih banyak me “like” orang dari pada sekedar memposting, mengharapkan orang like dan bahkan sekedar meninggalkannya. Jika kita tidak melakukan seperti perintah Allah ini tentu kita adalah orang yang egois, ingin selalu menjadi pusat perhatian, dan juga sombong karena menganggap orang lain tidak penting dan kita yang harus diapresiasi. Hati-hati, janganlah kita sesat di dunia maya. (WDj) NOVEMBER 13 Kisah Para Rasul Rabu 20: 28-35
Survei Skor Kesejahteraan dengan judul, “44%
Masyarakat Indonesia Tidak Kawatirkan Hari Tua” (Cigna Indonesia-Berita Satu TV), isinya memprihatinkan, ternyata mereka mengharap diurus oleh anaknya saat tua. Angka ini jauh diatas rata-rata global yaitu 22%. Jejak pendapat Kompas TV memberi hasil yang mirip. Sementara ada ibu yang lumpuh, suami harus selalu di sisinya sehingga tidak bekerja, kehilangan rumah dan membebani anak-anaknya. Untunglah ada petugas medis yang bijaksana. Ibu dipaksa dirawat di Puskesmas, diterapi agar mau bergerak (kondisi medis memungkinkan). Akhirnya beban berat keluarga itu terurai. Mandat Allah agar kita bekerja dan hidup POKOK DOA mandiri serta menjadi berkat itu sampai mati. Kata kopiao(to grow weary) artinya bekerja keras sampai fisik dan pikiran kita letih. Konteksnya bukan kebutuhan/ keinginan tapi untuk memberi. Sebagai orang tua pada anak lebih lagi, jangan pernah bermimpi investasi pada anak harus menghasilkan profit dan gengsi tinggi. Jika Tuhan menghargai kerja keras, ketulusan, dan iman kita, itupun “hak” Tuhan. Ini adalah perjuangan nilai-nilai hidup dan warisan generasi demi generasi. Anak (jika kita diberi) bukanlah aset atau investasi. Mereka “aset” Tuhan yang sementara dititipkan pada kita. Tentu semua dalam kendali kedaulatan Tuhan yang sempurna. Ada kemungkinan sakit dan kehilangan kebugaran, namun Tuhan pasti menghargai iman pribadi kita, dan jika tidak seperti keinginan kitapun tetap memuliakan Tuhan bukan menyengsarakan anak cucu, saudara, rekan kerja/ gereja, bahkan bahan celaan. Seorang hamba Tuhan yang sakit selalu melayani, memaksa timnya bekerja keras, meningkatkan kapasitas, dan kepemimpinan. Di akhir hidupnya semua running well, tidak merepotkan siapapun sesuai kerinduan beliau. Mari mempertanggungjawabkan death planing kita masing-masing secara holistik dalam pimpinan Roh Kudus, kapanpun itu datang. Mewariskan harta benda dan pendidikan itu penting, namun nilai kehidupan jauh lebih penting, luas dan berdampak lama. (WDj) 14 NOVEMBER Kamis Hakim-Hakim 6
Gideon merasa takut dan gentar terhadap apa
yang dilakukan bangsa Midian kepada orang Israel. Dia mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur di tempat yang tersembunyi. Sampai suatu saat Malaikat TUHAN menyapanya dengan sebutan "pahlawan yang gagah berani." Tentu saja sebutan itu membuat Gideon heran. Apalagi saat dia mendengar bahwa Tuhan memilihnya untuk membebaskan bangsa Israel. Gideon menyebut dirinya berasal dari "kaum yang paling kecil dari suku Manasye dan ia adalah yang paling muda diantara kaum keluarganya." Seolah Gideon mau mengatakan, "Apa, saya? Saya seorang yang diam-diam bersembunyi dari orang Midian, membebaskan Israel? Namun sesuatu terjadi beberapa waktu setelah perjumpaannya dengan Tuhan. Ia memiliki POKOK DOA keberanian merubuhkan mezbah Baal sebagaimana yang Tuhan perintahkan. Meski masih ada rasa takut, Gideon menaati perintah Tuhan. Tuhan kemudian menuntunnya untuk mempercayai Tuhan sepenuhnya. Dengan mengurangi jumlah orang yang akan ikut berperang dengan Gideon, dari yang semula berjumlah tiga puluh dua ribu orang menjadi hanya 300 orang. Jumlah yang jauh lebih kecil dibanding jumlah pasukan lawan. Di akhir kisah peperangan melawan Midian, Gideon mendapatkan kemenangan. Tuhan yang memilihnya, dan memanggilnya dengan sebutan "pahlawan yang gagah berani," memberinya keberanian dan kesanggupan untuk melakukan panggilannya. Seseorang pernah berkata bahwa Tuhan pasti akan memberikan kesanggupan yang diperlukan saat Ia memanggil seseorang untuk melakukan tugas yang Ia kehendaki untuk diselesaikan melalui orang tersebut. Inspirasi: Hal yang dialami Gideon, bisa saja kita alami saat ini. Saat kita merasa lemah dan tak berdaya, justru saat itu mungkin Tuhan memanggil kita dengan sebutan yang berlawanan dengan perasaan dan keadaan kita. Kemudian Ia akan memberikan tugas yang kita tahu bahwa hanya dengan pertolongan Tuhan, dan kita dapat melakukan tugas tersebut. Kiranya Tuhan memberi kita telinga rohani dan hati yang sedia mendengar panggilan-Nya. (LS). NOVEMBER 15 1 Raja-Raja 11:38; 12:26-27; 14:9-10 Jumat
Kerajaan Israel terbagi menjadi dua kerajaan
sesuai yang dinubuatkan oleh nabi dikarenakan ketidaksetiaan Salomo. Raja Yerobeam kemudian membuat patung lembu emas dan meminta orang Israel untuk tidak pergi ke Yerusalem mempersembahkan korban bagi TUHAN. Ia takut jika kelak orang Israel akan bersatu kembali di bawah pemerintahan Rehabeam. Yerobeam takut kehilangan kekuasaannya. Ironisnya, usaha untuk melanggengkan kekuasaan justru membuatnya kehilangan kekuasaannya. Tuhan berfirman andaikan Yerobean setia dan taat pada Tuhan, Yerobeam akan memiliki POKOK DOA kekuasaan dan kerajaan yang kokoh seperti yang dimiliki Daud. Ia lupa bahwa kuasa asalnya dari Tuhan. Ia malah membelakangi Ia yang memberi kuasa itu kepadanya. Dalam hidup ini, kita tahu bahwa segala sesuatu seperti kesempatan untuk maju, memimpin, berkarya, dan segala yang kita miliki berasal dari Tuhan. Sebagaimana di Mazmur dituliskan bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan. Namun tidak jarang manusia terjebak dalam usaha mempertahankan atau memperluas wilayah kepemilikannya justru dengan cara yang membuatnya kehilangan apa yang ia inginkan tersebut. Yaitu dengan cara-cara yang melukai hati si Pemberi berkat tersebut. Inspirasi: Daripada berusaha dengan kesanggupan sendiri dan hidup dalam ketakutan akan kehilangan yang dimiliki, adalah lebih baik jika kita mau belajar untuk senantiasa mempercayai bahwa Tuhan yang memberikan sanggup memelihara apa yang Ia berikan (2 Timotius 1:12 . Dan memakai segala pemberian- Nya untuk memuliakan nama-Nya (Roma 11:36). Amin. (LS). 16 NOVEMBER Sabtu Yakobus 5: 9
Kolumnis Ray Cohn menulis di New York Times,
“Saya tidak ingin mengetahui apakah hukumnya, namun saya ingin mengetahui siapakah hakimnya.” Seberapa penting seorang hakim? Di berbagai pelosok dunia, ada kasus-kasus pengadilan yang tidak adil. Terdakwa diputuskan bersalah setelah dipaksa untuk menandatangani pengakuan --- berkali-kali dipaksa untuk untuk mengakui suatu kejahatan meskipun mereka tidak melakukannya. Para hakim dalam kasus ini menjadi bagian dari sistem yang menjalankan ketidakadilan bagi masyarakat. Padahal, hakim yang jujur dan adil sangat dibutuhkan perannya sebagai penegak keadilan, sehingga berbagai keluhan pun tersalurkan. Karena Allah adalah hakim yang paling agung di alam semesta, kita patut mengetahui seperti apa POKOK DOA perannya sebagai hakim. Apa jenis pengadilan yang Ia pegang? Apa jenis hukum yang Ia tegakkan? Apakah keadilan-Nya adil dan tidak memihak? Hari ini kebanyakan orang mengabaikan peran Allah sebagai hakim umat manusia. Mereka terus berkubang dosa seolah-olah tidak ada yang akan meminta pertanggungjawaban mereka. Namun di Perjanjian Lama dan Baru, keadilan Tuhan berulang kali disajikan. Lihatlah beberapa kali Allah bertindak sebagai hakim: * Dia mengusir Adam dan Hawa dari Taman Eden karena dosa mereka. * Dia menghancurkan kota Sodom dan Gomora. * Dia mengirim tulah di Mesir karena Firaun menganiaya umat Allah. * Dia mengambil nyawa Ananias dan Safira karena berbohong kepada Roh Kudus. * Dia menghukum Raja Herodes dengan cacing mematikan setelah ia menyembah dewa. * Dia mengizinkan penyakit melanda jemaat Korintus karena tidak menghormati Perjamuan Tuhan. Dalam pertumbuhan persekutuan kita dengan Tuhan, kita mengalami pembebaan penghakiman-Nya atas dosa. Inspirasi: Cepatlah selalu mengakui setiap dosa yang kita ketahui sesuai dengan 1 Yohanes 1: 9. Allah yang adil dan setia akan membebaskan kita dari segala kejahatan.(WB) NOVEMBER 17 Yohanes 4: 17-18 Minggu Allah peduli atas segala sesuatu yang pernah dilakukan setiap orang --- baik maupun buruk. Allah berkata kepada Yeremia: “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.” (Yeremia 17: 9-10) Dalam sistem pengadilan, terdakwa dibawa ke pengadilan. Jaksa akan menggunakan setiap bukti yang memungkinkan terdakwa dihukum. Di sisi lain, pengacara menggunakan setiap taktik sedapat mungkin meyakinkan hakim bahwa POKOK DOA kliennya tidak bersalah, tidak peduli apa pun buktinya. Namun, Allah mengetahui secara akurat tidak hanya pada tindakan manusia tetapi juga maksud yang terkandung di dalam hati. Pertanyannya: Apa sikap Anda terhadap Tuhan yang mengetahui setiap noktah dosa yang ada dalam diri Anda? Apakah Anda takut masa depan Anda ditakdirkan karena masa lalu Anda? Untungnya, Dia tidak meninggalkan Anda terus terikat oleh dosa. Allah mengasihi Anda tanpa syarat seberapa pun beratnya dosa masa lalu Anda. Dia akan mengampuni Anda ketika Anda tulus mengakuinya kepada-Nya. Kita tidak perlu takut bahwa Dia akan menemukan sesuatu di masa lalu kita yang akan mengubah pikiran-Nya. 1 Yohanes 1: 7 menyatakan: “Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak- Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.“ Inspirasi: Tanpa Kristus dan kurban tebusan- Nya, manusia akan mati dalam dosa masa lalu mereka. Tetapi jika Anda telah menerima Kristus, bersyukur dan pujilah Dia hari ini untuk semua dosa-dosa masa lalu Anda yang telah ditebus-NYA. (WB) 18 NOVEMBER Senin Yesaya 41:10
Pesan "Jangan Takut" merupakan inti pesan
ayat ini. Ketika memulai sesuatu yang baru, pekerjaan yang baru, rumah tangga yang baru, berada di lingkungan yang baru, dsb. Kebanyakan orang merasa takut dan kuatir. Apakah mereka mampu menghadapi tantangan yang ada di depan. Jaminan pertama yang disampaikan oleh nabi Yesaya, penulis ayat di atas, adalah bahwa kita tidak perlu takut karena Allah melalui anak-Nya Yesus Kristus senantiasa menyertai kita, penyertaan Tuhan adalah sebuah janji yang harus diketahui oleh semua orang percaya, bahwa di manapun dia, apapun yang sedang dihadapinya Allah selalu menyertai dia. Seperti penyertaan POKOK DOA Tuhan pada saat bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Pada siang hari ada tiang awan yang menuntun dan menolong mengarahkan perjalanan bangsa itu. Lalu tiang awan itu akan berubah menjadi tiang api yang menerangi dan mengarahkan mereka pada malam hari. Ketika tiang awan atau tiang api itu berhenti itu berarti mereka juga harus berhenti walaupun masih siang, sebaliknya ketika tiang awan itu masih terus berjalan walaupun telah malam itu berarti mereka masih harus terus berjalan. Untuk menikmati penyertaan Tuhan ini ada syaratnya. Syaratnya adalah kita harus taat secara penuh. Taat adalah sebuah syarat mutlak bagi kita jika ingin menikmati penyertaan Tuhan secara penuh. Ketika bangsa Israel tidak taat dalam perjalan keluar dari Mesir, maka perjalanan yang seharusnya hanya 40 hari, Tuhan ubah menjadi 40 tahun. Ada banyak contoh lain di Alkitab, ketika seseorang tidak taat, maka dia tidak menikmati penyertaan Tuhan secara maksimal. Inspirasi: Ketika kita taat kepada-Nya, tidak sedikitpun kita akan merasa takut dan bimbang. Karena pada saat itu kita menikmati penyertaan Tuhan (WS) NOVEMBER 19 Kisah Para Rasul 17:31 Selasa Mengapa setiap orang diminta untuk bertobat? Dan mengapa Allah memerintahkan kita untuk menyampaikan pesan pertobatan itu kepada mereka? Jawabannya sederhana: Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia." Dan jika orang menolak untuk bertobat dan diampuni, mereka akan mendapatkan hukuman. Siapakah yang akan menjadi hakimnya? Allah telah menunjuk Anak- Nya yang tunggal, Yesus Kristus; Dia adalah satu-satunya yang telah ditentukan membawa setiap orang yang percaya kepada-Nya untuk mendapatkan hidup baru. Yesus berkata dalam Yohanes 5:25-27, "Aku berkata kepadamu: POKOK DOA Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri- Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan la telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia." Allah menegaskan kebenaran pernyataan-Nya dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati - menggenapi apa yang pernah dikatakan oleh Tuhan Yesus, dimana tidak akan ada lagi mujizat di tengah-tengah dunia yang tidak mau percaya kepada-Nya. Berkat apa yang Anda terima dari Firman-Nya hari ini? Tentunya, kita diingatkan bahwa Tuhan masih berada di atas takhta-Nya, mengendalikan segala sesuatu; dan tidak ada yang terjadi di dunia ini tanpa sepengetahuan dan persetujuan-Nya. Kita diingatkan juga akan keadilan-Nya yang menjamin kita bahwa "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28} Inspirasi: Semua gejolak di dunia ini tidak akan menggentarkan saya, karena saya tahu Allah yang berkuasa menetapkan dan mengatur seluruh alam semesta. (WB/TY) 20 NOVEMBER Rabu Matius 11:28-30
Beberapa tahun talu saya bertemu dengan seorang
teolog terkenal di dunia, yang menyangkal keilahian Kristus, serta mengajarkan dalam ribuan kali seminar bahwa Yesus hanyalah seorang guru besar. Dia bukan Allah yang menjelma, dan pasti tidak bisa mengampuni dosa dan menyelamatkan para pengikut-Nya. Namun, dengan cara yang unik Tuhan telah menaruh kehausan rohani di hatinya. Selama dua tahun ia telah melakukan studi mendalam tentang kehidupan Yesus. Saat kami bertemu di kantornya, ia bertanya, "Apa yang Anda katakan kepada mahasiswa ketika mereka menanyakan bagaimana caranya menjadi seorang Kristen?" Ketika saya melihat ketulusan hatinya, maka saya menjelaskan mengapa saya percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dan mengapa semua orang POKOK DOA membutuhkan Dia sebagai Juruselamat dan Tuhan mereka, serta bagaimana caranya orang dapat menerima-Nya. "Saya yakin," katanya setelah cukup lama berdiskusi dan mendengarkan penjelasan saya, "sejujurnya tidak ada orang yang menyangkal bahwa Yesus adalah Allah kalau mengetahui bukti-bukti keilahian-Nya ini. Tokoh besar yang telah membantah keilahian Kristus sepanjang hidupnya dan mengajarkan jutaan orang lain untuk berpikir sepeti dia juga, saat itu bertekuk lutut dalam doa dan menerima Kristus menjadi Juruselamat dan Tuhannya. Yesus Kristus, tokoh terbesar di sepanjang sejarah. Dia tak tertandingi. Dia mengajak semua orang untuk mengalami kasih dan pengampunan-Nya. "Marilah kepada-Ku." Dia menyambut "semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikulah kuk yang Kupasang ... Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." Inspirasi: Dengan memohon pimpinan Roh Kudus, saya akan memastikan bahwa setiap orang yang saya jumpai, setiap teman, setiap kontak yang saya buat hari ini, sepenuhnya menyadari fakta bahwa Allah mengasihi mereka, bahwa Yesus Kristus telah mati untuk mereka dan akan menyambut mereka masuk dalam keluarga-Nya melalui tindakan sederhana, dengan iman. (WB/TY) NOVEMBER 21 Roma 6:11 Kamis Randy menyerah dengan kehidupan kekristenan- nya. Katanya, "Saya telah berkali-kali mencoba, tetapi gagal terus, sepertinya Tuhan tidak mendengar doa saya. Saya telah! Saya telah membaca Alkitab, berdoa, menghafalkan ayat-ayat, dan pergi ke gereja. Tetapi saya tidak merasakan sukacita dan saya tidak melihat tujuan apapun dalam kehidupan saya yang memalukan dan munafik. Seakan hidup saya tidak berarti." Setelah mendengarkannya menghitung banyaknya kegagalan dan kekalahannya, saya mulai menjelaskan pelayanan Roh Kudus. Dan ia menginterupsi dengan berkata, "Saya tahu semua tentang Roh Kudus melalui berbagai buku yang saya baca dan berbagai media, juga dari semua yang Anda dan orang lain tulis - dan semua itu tidak POKOK DOA berpengaruh pada diri saya" Kemudian saya bertanya, "Randy, apakah Anda yakin Anda seorang Kristen?" "Ya," jawabnya. "Saya yakin." "Bagaimana Anda mengetahui hal itu?" "Dengan iman," lanjutnya "Alkitab menjanjikan, 'Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, itu adalah pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri." Saya tahu saya bahwa diselamatkan." "Mengapa," tanya saya, "kalau Anda percaya kepada Tuhan untuk keselamatan Anda, tetapi tidak percaya pada janji-janji-Nya yang lain, mengenai hak -hak Anda sebagai anak Allah?" Saya membacakan Roma 6 dan mengingatkan Randy bahwa setiap orang percaya diberi kekuatan supranatural oleh Kristus yang telah bangkit. Dengan berserah diri pada pimpinan Roh Kudus, orang percaya dapat hidup secara supranatural, yaitu dengan meng-klaim hak-hak-Nya melalui tindakan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Efesus 2: 8 dan 9, terinspirasi Roma 6, dengan iman, dosa tidak lagi berkuasa atas hidup kita, tetapi kekuatan kuasa kebangkitan Kristus disediakan bagi kita. Pada hari itu, Allah menyentuh kehidupan Randy, mata rohaninya terbuka dan dengan iman, hidupnya diperbarui. Inspirasi: "Hidup berkelimpahan" disediakan Allah bagi anak-anak-Nya yang mau terus-menerus dipimpin dan dikuasai Roh Kudus. (WB/TY) 22 NOVEMBER Jumat Roma 8:37
Saya sedang berdoa dengan teman yang sedang
sekarat karena kanker, ia dan istrinya bersama saya mengangkat suara memuji Allah. Kami tahu bahwa Dia tidak pernah membuat kesalahan, Allah "bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia," dan saya menyadari sepenuhnya sahabat saya merasakan nyeri seluruh tubuhnya akibat sel kanker yang telah merambat kemana-mana. Bersama-sama kami mengklaim kemenangan dari keyakinan yang teguh dalam Kristus. Kemenangan datang, tentu saja, melalui Kristus yang mengasihi kita hingga mati bagi kita. Kasih-Nya melampaui akal pikiran kita. Kasih Allah tidak bersyarat dan tetap. Karena Dia sempurna, kasih-Nya pun sempurna. POKOK DOA Kitab Suci menceritakan seorang ahli Taurat yang bertanya kepada Yesus, "Guru, hukum manakah yang terutama dalam Hukum Taurat?" Jawab Yesus, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Mungkin Anda juga bertanya: "Mengapa Allah menginginkan kasih kita?" Secara manusia, ini nampak egois dan mementingkan diri-sendiri. Tetapi Allah, dalam kedaulatan dan kasih-Nya, menciptakan manusia yang akan mengalami sukacita dan kepuasan ketika ia mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi, serta mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri. Pada awal kehidupan Kristen saya, saya juga merasa terganggu dengan perintah untuk mengasihi Allah dengan sungguh-sungguh ini. Tetapi sekarang Roh Kudus telah mengisi hati saya dengan kasih Allah. Dan ketika saya merenungkan "kemenangan besar" yang diberikan-Nya kepada kita, kasih saya semakin bertumbuh. Inspirasi: Biarlah Kasih-Nya dan "kemenangan besar" menjadi dasar bagi kita untuk mengasihi-Nya dan mengasihi sesama secara supranatural. (WB/TY) NOVEMBER 23 1 Korintus 15:57 Sabtu Dalam kehidupan kita yang sibuk, Anda dan saya, ada saatnya merasakan hari dimana kemenangan tampaknya mustahil untuk kita raih. Sakit hati, pencobaan, beban, serta kesulitan semua tampaknya tidak kunjung teratasi. Namun kenyataannya tetap, bahwa kita adalah "lebih dari pemenang" bahkan ketika kita tidak merasa seperti itu. Allah yang penuh kemurahan memungkinkan anak-anak-Nya untuk menjadi manusia seutuhnya yang dapat mengalami keraguan dan ketakutan ketika penderitaan, sakit, ujian dan pencobaan mendera. POKOK DOA "Sejujurnya," aku Joyce Landorf, penulis dan pembicara Kristen terkenal, ketika beberapa saat lamanya menderita sakit. "Satu hal yang saya pelajari ketika sakit parah, saya merasa seperti benar-benar ditinggalkan oleh Tuhan. Padahal saya tidak pernah berpikir sepeti itu, tetapi saya mengalaminya. "Perasaan ditinggalkan itu terasa ketika rasa sakit itu sedang memuncak. Dan perasaan menjadi begitu manis setelah rasa sakit itu pergi dan Tuhan berkata, “Aku ada di sini sepanjang waktu. Aku tidak akan pernah membiarkan engkau. Aku tidak akan pernah meninggalkan engkau." Sekarang kata-kata itu terasa lebih manis lagi karena saya telah merasakan kehadiran-Nya. " Kita tidak memiliki jawaban atas segala persoalan yang kita hadapi, tetapi kita mengetahui siapa yang mengendalikan. Dan itu adalah dasar kemenangan kita - bahwa (1) Allah adalah Allah Maha kasih, pribadi yang tidak pernah membuat kesalahan, dan (2) Ia tidak akan pernah meninggalkan atau membiarkan kita. Inspirasi: Saya adalah seorang pemenang, apapun yang terjadi, karena saya melayani Sang Pemenang. (WB/TY) 24 NOVEMBER Minggu Roma 5:8-15
Seorang teman saya, pemimpin Kristen dari
negara lain membenci dan marah kepada ayahnya, yang adalah seorang pemabuk. Sela- ma bertahun-tahun, teman saya tersebut di- “Akan tetapi Allah permalukan dan dibuat marah oleh perilaku menunjukkan kasih- ayahnya. Dia ingin memutuskan hubungan Nya kepada kita, oleh karena Kristus dengan ayahnya. telah mati untuk Ketika ia tumbuh lebih dewasa dalam kita, ketika kita masih berdosa.” iman, dan karakter Kristus mulai berkembang (Ay.8) dalam hidupnya, ia mulai menyadari bahwa sikap terhadap ayahnya itu salah. Dia me- mahami benar bahwa Firman Tuhan me- merintahkannya untuk mengasihi dan menghor- mati ibu dan ayahnya, tanpa syarat. Firman Tuhan telah menumbuhkan ke- POKOK DOA hidupan imannya dan mengalami kebenaran bagaimana mengasihi dengan iman, seiring keterlibatannya dalam kelompok pemuridan yang saya pimpin. Sebagai tindakan iman, ia pergi menemui ayahnya dan menyatakan kasihnya. Dia tercengang saat mendapati bahwa ayahnya mengalami luka batin selama bertahun -tahun karena merasa bahwa sang anak menganggap hina dan menghindarinya. Ketika sang anak mulai mendemonstrasikan kasihnya kepadanya - dengan merawat serta memastikan semua kebutuhan termasuk makan dan minum tercukupi - sang ayah pun akhirnya menyerahkan hidup kepada Kristus dan mem- percayakan kepada-Nya termasuk usaha menga- tasi masalah yang ia alami sepanjang hidupnya. Melalui hubungan yang baru dengan Tuhan, ayah teman saya menjadi ciptaan baru dan mampu memperoleh kemenangan atas kecanduan alkohol beberapa tahun sebelum ia meninggal -contoh dramatis dari kekuatan kasih. Inspirasi: Kasih Allah yang besar di dalam Kristus bagi saya, akan saya bagikan kepada orang lain hari ini. (WB/TY) NOVEMBER 25 1 Korintus 2:10 Senin Beberapa tahun yang lalu, saya menjadi salah satu konselor pelayanan Billy Graham yang diadakan di Hollywood Bowl. Pada akhir acara, seorang konselor yang lain membawa seorang pria kepada “Karena kepada kita saya yang adalah seorang insinyur. Insinyur itu Allah telah menyatakan bahwa jika saya bisa menjawab menyatakannya oleh pertanyaan yang diajukannya, ia akan menjadi Roh, sebab Roh menyelidiki segala seorang Kristen. Saya bertanya apakah ia ingin sesuatu, bahkan hal- mengenal Kristus. Dia mengatakan ya. Saya hal yang tersembunyi menyarankan agar ia berdoa dan menerima Kristus dalam diri Allah.” dan kemudian kami akan membahas pertanyaan- pertanyaannya. Dia setuju. Setelah kami berdoa, saya menanyakan pertanyaan yang tadinya ingin dia ajukan. Dia justru menatap saya dengan senyum dan berkata, "Saya tidak memiliki pertanyaan. Semuanya POKOK DOA telah terjawab." Saya tidak pernah membawa orang kepada Kristus, dan saya tidak akan bisa. Roh Kudus lah yang melakukan dan menjadikan hidup kita berbuah. Kita hanya mengambil inisiatif untuk berbagi kasih Kristus dalam kuasa Roh Kudus dan menyerahkan hasilnya kepada Allah. Ada kesalahpahaman yang besar tentang penginjilan: Orang menjadi percaya karena hasil kemenangan berargumentasi. Dan kita berusaha sedemikian rupa untuk meyakinkan orang yang tidak percaya agar diselamatkan dari dosa. Yang benar adalah bahwa kita hanya berperan sebagai penyampai pesan dengan cara yang lemah lembut. Roh Kudus lah yang meyakinkannya. Dia bekerja dalam hati dan pikiran manusia untuk menerima kebenaran. Kita hanya perlu menaati Allah dan Firman-Nya bahwa Roh akan menyelesaikan pekerjaan-Nya dalam hati dan pikiran orang-orang yang kita layani. Ketika berbicara kepada orang-orang yang kita layani tentang Yesus, mintalah agar Tuhan mengaruniakan hikmat-Nya kepada mereka bahwa Kristus lah yang sebenarnya mereka butuhkan. Jangan berdebat dengan mereka. Kita hanya memberi mereka kesempatan untuk mengatakan "Ya" kepada Yesus. Bacalah Yesaya 55: 10-11; Efesus 6: 19-20. Inspirasi: Karena Allah Mahakuasa, Dia menolong kita dalam segala hal. (WB/TY) 26 NOVEMBER Selasa Yohanes 9: 1-39
Sebelum mengalami kecelakaan, saya
beraktivitas tanpa hambatan. 4 bulan pertama sempat down dan hampir frustasi karena terbatasnya penglihatan dan vertigo yang berat. Di tahun ketiga secara medis sudah tidak bisa direcovery, dan tetap bergantung berbagai obat, vitamin dan suplemen untuk menahan kerusakan lebih fatal. Aktivitas maksimal 2 jam, setelah itu harus istirahat di rumah. Namun Tuhan memberikan daya tahan rohani yang meningkat. Justru saat ini buku workshop keuangan terbit dan menjadi jembatan pelayanan kasih berbagai kalangan. Berbeda dengan mujizat lainnya, penyembuhan orang buta ini cukup panjang. Kita melihat kondisi si pengemis buta sbb: POKOK DOA Dia cukup menderita, selain cacat kondisinya menjadi gosip dan olok-olok, tentang dosanya sendiri atau orang tuanya. Hal ini menjadi beban mental yang berat (ay 2). Ia dianggap hina, dan tidak mandiri, dan bodoh (ay 8). Saat sembuh, orang tuanya turut direndahkan, apalagi ada ancaman bagi yang mengakui Mesias akan dikucilkan. PenyembuhanYesus ini unik, dengan adukan air ludah dan tanah, lalu membasuh diri di kolam Siloam maka dia sembuh. Awalnya iman orang ini tidak terekspos, tapi setelah kesembuhan itu, dia bisa bercerita dengan detil dan meyakini kehebatan Yesus. Di hadapan rakyat biasa, bahkan di depan sidang kaum Farisi dia berani berdebat. Saat Yesus membuka jati diri Anak Manusia, dia langsung menyembah-Nya. Orang ini mengalami berkat berganda, baik kesembuhan rohani maupun fisik. Ketaatan dan keberanian menyaksikan mujizat Yesus menjadikannya salah satu tokoh iman tersembunyi. Inspirasi: Mari kita selalu melihat pada Allah yang memberikan kesembuhan sempurna baik jasmani maupun rohani. Tentu kesembuhan rohani lebih utama, dan kesembuhan jasmani ada dalam rencana dan kehendak-Nya yang sempurna untuk menggenapinya. (RDj) NOVEMBER 27 Lukas 12: 41-48 Rabu
Saat memimpin ibadah dalam rangka arisan di
sebuah kantor, kami berdiskusi dan sepakat mempersiapkan masa depan anak sedini mungkin termasuk menabung untuk lamaran dan resepsi pernikahan, baik dalam bentuk uang maupun perhiasan. Ini sangat menolong diri kita dan mendidik anak-anak kita lebih bertanggungjawab pada hidup dan keluarganya kelak. Beberapa saat berikutnya anak lelaki saya bertanya, “Pa, jika aku nanti menikah apakah papa harus mengenal keluarga calonku dengan baik?” Saya segera menyahut “Harusnya begitu, karena idealnya papa harus mengenal calon besan papa, gaya hidupnya, caranya mendidik anak, kehidupan rohaninya dll. Papa sudah mendoakan calonmu dan calon mertuamu sejak kamu dalam kandungan, sebaiknya POKOK DOA ya sesuai dengan doa papa mama.” Selanjutnya kami berdiskusi lebih panjang. Sebagai orang Jawa kami juga belajar tentang bobot, bibit dan bebet walaupun yang kami yakini dan doakan tentu dalam perspektif Alkitabiah. Konteks bacaan ini didahului hal mencari kerajaan Allah dan kebenarannya. Lalu fokus pada tanggunggugat pribadi iman percaya kita kepada- Nya dan konsekuensinya. Hidup yang terbatas ini kita diberi waktu untuk bersiap mempercayai Tuhan dalam semua aspek. Sehingga kita kedapatan tak bercela. Semua talenta atau kapasitas hanya bagi Doakan kehidupan Tuhan. Semakin besar kepercayaan, maka makin Rohani semua tinggi tuntutan (perissso/ abundantly). anggota Staf, Murid Dalam batasan praktis sebagai orang tua kita dan Mitra Pelayanan mempersiapkan anak sebaik mungkin mengenal agar tiap-tiap hari Tuhan, dan hidup dalam kepenuhan berkat dan memeliki waktu yang janji-janji-Nya bagi dia, masa depannya dan bahkan intim dengan Tuhan, generasi selanjutnya. Dalam hidup ini kita tentu bergantung pada kuasa Roh Kudus dan memiliki idealisme rohani, sehingga kita akan hidup dalam mendesain arah hidup kita dan anak kita sedemikian ketaatan dan rupa. Mempersiapkan segala sesuatunya sebaik kekudusan. mungkin. Salah satunya dalam perjodohan, kita berdoa dan bersikap tegas itu bukan untuk kepentingan kita, namun untuk kepentingan anak kita dan masa depannya. Inspirasi: Kita semua bukan orang yang sempurna dan tidak layak menuntut kesempurnaan, namun dalam batas tertentu mempersiapkan hal terbaik itu harus, dan kedaulatan Tuhan adalah memberkati dan menuntun pada kesempurnaan kehendak-Nya. (WDj) 28 NOVEMBER Kamis Kejadian 16: 1-16
Abram di masa itu berada dalam situasi sulit.
Dia mendengar langsung janji Tuhan perihal keturunannya, namun 10 tahun di tanah Kanaan, Sarai yang sudah mati haid/ menopouse belum menunjukkan tanda kehamilan. Sementara itu Sarai memberikan alternatif dengan menyerahkan Hagar bagi Abaham. Abraham tidak berdoa memohon hikmat Tuhan saat ditawari opsi baru oleh Sarai. Sarai tahu benar kapasitas fisik Abram, dan Abram juga menerima baik. Abram makin percaya diri bahwa dia masih berpotensi menurunkan keturunan bersama Hagar. Kepercayaan diri Abraham terbukti dengan lahirnya Ismael setahun berikutnya. Namun janji Tuhan bagi Abram adalah keturunan yang banyak dan negeri yang luas mulai dari sungai Mesir hingga sungai Efrat (janji teritorial ini belum POKOK DOA tergenapi sampai saat ini, namun pasti tiba saatnya) melalui Sarai. Akhirnya itu terbukti ketika Sarai melahirkan Ishak, yang dengan Ribka menurunkan Esau dan Yakub, terus hingga Raja Segala Raja, Yesus Kristus Juru Selamat. Semua itu Pelayana kampus Doakan: Freshman bukan dari jalur Ismael sebab bagaimanapun dia Gathering pada 30 lahir bukan karena janji Allah, namun karena November - 1 kepercayaan diri Abraham dan Sara sekaligus Desember 2019 di ketidakpercayaan pada Allah. Villa Kaluska, Gadog denganTarget peserta Dunia saat ini mengandalkan kepercayaan diri 100 mahasiswa baru dalam segala hal, baik karier, bisnis, pendidikan dengan goal yang anak, dll. Percaya diri itu penting sebagai salah akan dicapai dengan satu penunjang keberhasilan atau sukses seseorang. menetapkan 16 Pos PI di tiap kampus Percaya diri itu sendiri bisa bersumber pada Tuhan, dengan kordinator diri sendiri, dan orang lain/ keadaan (jabatan, masing-masing kedudukan, kekayaan, popularitas, dukungan kampus. publik/konstituen, dll). Tema “Mengenal siapa dia di Hadapan Jika kepercayaan diri itu sekedar pada Allah.” kapasitas kita dan kondisi dunia sekitar sesaat saja, Doakan bahwa Tuhan tentu keputusan kita akan sumir dan berpotensi mencukupkan merugikan diri dan masa depan kita. Jangan kebutuhan dana sebesar 21 juta sungkan untuk menguji dan merevisinya bersama rupiah dan acara Tuhan. berjalan dengan Inspirasi: Ketika percaya diri itu didasarkan lancar dalam suasana pada Tuhan dan firman-Nya, maka seluruh proses rohani. dan hasilnya tentu makin memuliakan Tuhan. Akhirnya area keberanian iman percaya kita kepada-Nya makin luas. (WDj) NOVEMBER 29 2 Korintus 10:4,5 Jumat Joe datang menyampaikan apa yang dialaminya, pimpinannya di sebuah organisasi Kristen tertentu telah memperlakukan dirinya secara tidak adil. Dia sedang dibebastugaskan dari tanggung jawabnya dan tanggung jawab itu kemudian diserahkan kepada orang lain yang menurut pendapatnya tidak berkualitas. Ketika kami berbicara, saya melihat dengan jelas bahwa iblis cepat dan mudah sekali mensabotase hati seseorang. Setelah mendengarkan keluhan Joe untuk beberapa waktu lamanya, dan mencari jalan keluar atas masalah ini, saya bertanya kepadanya bagaimana persekutuannya dengan Tuhan secara pribadi. "Apakah ada dosa yang belum engkau akui di dalam hidupmu? Apakah engkau yakin dipenuhi POKOK DOA dengan Roh Kudus?" Kemudian saya mengajak pihak kedua untuk bertemu dan saya tanyakan kedua pertanyaan tadi kepadanya. Kedua orang itu yakin bahwa mereka dipenuhi dengan Roh Kudus dan mereka benar-benar rindu untuk mengetahui dan Bersyukur untuk hasil melakukan kehendak Allah. Saya yakin akan latihan pelayanan ketulusan hati mereka. penginjilan (MC2) di Bagaimana mungkin dua orang tanpa dosa dan GKJTU Jubuk, ada 5 mengaku dipenuhi Roh Kudus itu kemudian jemaat yang dahulu berselisih? Saya menerangkan kebenaran mundur sudah selanjutnya. Jalan keluarnya adalah kita harus kembali. senantiasa membawa senjata ampuh, yaitu doa dan Firman Tuhan. Tuhan berkata bahwa ketika Doakan agar peserta saudara-saudara kita berselisih kita harus tetap setia, makin mendoakan mereka agar diberikan hikmat-Nya yang semangat melayani. supranatural dan menyelesaikan masalah mereka, Doakan juga serta meng-klaim dengan iman bahwa iblis dengan penjangkauan semua pengaruhnya telah diikat. Mahasiswa Baru di Konseling berjatan beberapa jam. Saya UKSW, sehingga berbicara dengan satu orang, kemudian dengan menemukan para yang lainnya, kemudian keduanya bersama-sama. mahasiswa yang setia Kami akhiri dengan doa, berlutut memuji Tuhan dan kemudian keduanya berangkulan. Mereka dalam pemuridan dan benar-benar merasa bahwa hubungan mereka satu mau bermultiplikasi dengan yang lain serta dengan Tuhan tetlah serta hidupnya sepenuhnya pulih. Iblis telah kehilangan diubahkan dan pengaruhnya, keajaiban terjadi, dan tubuh Kristus memiliki karakter terhindar dari peselisihan. Kristus/ CMD di Inspirasi: Kehidupan yang suci, Roh Kudus, setiap Fakultas . doa, Firman Allah, iman, kebenaran - ini adalah senjata ampuh Allah dalam peperangan rohani. Pelajari cara menggunakannya untuk kemuliaan- Nya. (WB/TY) 30 NOVEMBER Sabtu 2 Korintus 7:10
Frank selalu membanggakan dirinya. Di masa
mudanya ia begitu miskin. Kemudian ia menjadi kaya raya, memiliki real estate dan berbagai perusahaan bisnis yang bernilai puluhan juta dolar. Dia menjadi pilar di masyarakat, mampu memberi bantuan dalam jumlah cukup besar. la memiliki pandangan hidup tidak ada Tuhan, dan setiap orang bergantung pada diri-sendiri. Dia menertawakan mereka yang lemah yang selalu beribadah di gereja. Kemudian keadaan berbalik. Anak lelakinya masuk penjara karena pemakaian obat terlarang. Putrinya mengalami kecelakaan mobil yang melumpuhkan sebagian tubuhnya; dan istrinya, yang telah disia-siakan selama bertahun-tahun, terpikat pria lain dan menuntut cerai. Sementara POKOK DOA itu, karena ia telah lalai dalam urusan bisnisnya, salah satu mitra menggelapkan jutaan dolarnya. Pada saat itu ia sangat terpukul dan membutuhkan pertolongan secara rohani. Setelah Roh Kudus mencelikkan mata rohaninya akan kebanggaan diri dan egoismenya, ia membuka hatinya untuk Kristus dan mujizat pun terjadi. Sekarang, ia sering mengutip ayat ini: "Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan..." Meskipun anaknya masih berada di penjara dan putrinya masih lumpuh, ia dan istrinya rujuk, hatinya dipenuhi dengan sukacita dan syukur kepada Allah. Dia tidak lagi bangga dengan "sukses" sebagai pengusaha, tetapi menjadi anak Tuhan yang rendah hati, hamba yang menemukan pertobatan melalui proses yang demikian berat sehingga menyadarkan bahwa setiap orang membutuhkan Tuhan. Bagi ratusan Frank yang lain yang mengalami sakit hati dan tragedi serta belum bertobat, Allah menawarkan anugerah kehidupan yang berlimpah dan supranatural. Inspirasi: Saya akan berusaha untuk selalu berjalan dalam iman dan ketaatan, agar Allah tidak mendisiplinkan saya. Sehingga Allah memberkati saya dalam kelimpahan anugerah supranatural-Nya. (WB/TY)