TUTORIAL KIE
Disuatu sabtu pagi yang cerah dan udaranya yang sangat segar membuat
semangat untuk menuju tempat praktik apotek “ SEHAT SELALU”, Tempat yang
selalu banyak orang cari karena ingin sehat. Selama perjalan menuju ke apotek
sudah terbayangkan beberapa pasien yang ingin bertanya tentang obat yang biasa
mereka pakai. Diantara pasien yang ada hari ini pada hari sabtu itu adalah seorang
ibu bernama BIDADARI berusia 45 tahun, ingin konseling karena nyeri kaki dan
jari- jari tangan terutama setelah makan sereal dan kerupung emping. Ibu bidadari
terdiri dari allopurinol 300 mg sehari 1x1, Indometasin 100 mg 2 x 1 dan neurobion
1x1 dengan kadar asam urat 9,3 mg/dL. Beliau ingin konsultasi tentang obat yang
diresepkan tersebut terutama tentang cara makannya karena beliau menderita ulkus
gastritis dan apakah obat tersebut harus dihabiskan serta diet makanan apa yang
Pada saat akhir konseling ibu bidadari juga bertanya tentang jadwal
A. Langkah 1
b. Ulcus gastritis
Mengidentifikasi Masalah :
apa?
sebelum makan ?
penyakit lain?
C. Langkah 3
prior knowledge :
yang tinggi
hari
11. Lani : Kadar asam urat normal pada wanita yaitu 2,4-
6,0 mg/dl
12. Gebi Alinda : Kadar purin dalam tubuh akan diubah oleh
lapisan gastrointestinal
Nyeri jari-jari Asam Urat : 9,3 mg/dl Emping dan Ulkus gartritis
tangan dan kaki sereal
Nilai normal : 2,6-6
mg/dl
Terapi Obat
Skrining Resep
Konseling
2. Etiologi
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium darah di gunakan untuk diagnosis
hiperurisemia, sedangkan pemeriksaan urin untuk melihat ekskresi urat dan
mendeteksi batu ginjal. Kadar normal asam urat dalam darah adalah 2 sampai
6 mg/dL untuk perempuan dan 3 sampai 7,2 mg/dL untuk laki-laki. Bagi yang
berusia lanjut kadar tersebut lebih tinggi. Rata-rata kadar normal asam urat
adalah 3.0 sampai 7,0 mg/dl. Bila kadar asam urat darah lebih dari 7,0 mg/dl
dapat menyebabkan serangan gout. Bila hiperurisemia lebih dari 12 mg/dl dapat
6. Kandungan Purin
Purin adalah zat alami yang merupakan salah satu kelompok struktur
kimia pembentuk DNA dan RNA. Ada dua sumber utama purin, yaitu purin
yang diproduksi sendiri oleh tubuh dan purin yang didapatkan dari asupan
makanan. Zat purin yang diproduksi oleh tubuh jumlahnya mencapai 85%.
Untuk mencapai 100%, tubuh manusia hanya memerlukan asupan purin dari
luar tubuh (makanan) sebesar 15%. Ketika asupan purin masuk kedalam tubuh
melebihi 15%, akan terjadi penumpukan zat purin. Akibatnya, asam urat akan
ikut menumpuk. Hal ini menimbulka risiko penyakit asam urat (Noviyanti,
2015).
7. Pengobatan
1. Allopurinol 300 mg 1 x 1 mg
a. Indikasi:
Hiperurisemia seperti artritis gout, kondisi maligna yang
menyebabkan nefropati asam urat,gangguan enzim yang menyebabkan
b. Kontraindikasi:
Hipersensitifitas, kehamilan dan menyusui
c. Efek samping:
Ruam, gangguan saluran cerna, hepatotoksik, paresthesia neuropati,
gangguan darah.
d. Interaksi obat:
Allopurinol meningkatkan toksisitas cyclophosphamide dan
sitotoksik, menghambat metabolism warfarin di hati, meningkatkan
resiko hipoglekimia. Efek allopurinol dikurangi oleh salisilat dan
urikosurik.
e. Dosis:
Oral stelah makan, dewasa dosis awal 100 mg sebagai dosis
tunggal,naikkan secara bertahap dalam 1-3 minggu, sesuaikan dengan
kadar asam urat dalam plasma/urin. Dosis penunjang : 200 mg-600 mg.
2. Indometasin ( OAINS) 2 x 1
1. Indikasi:
2. Efek samping:
Sering terjadi gangguan cerna (termasuk diare), sakit kepala, pusing
dan kepala terasa ringan; tukak dan pendarahan pada lambung dan usus;
mengantuk (jarang), bingung, insomnia, kejang, goncangan kejiwaan,
depresi, gangguan darah sinkop (terutama trombositopenia), hipertensi,
hiperglikemia, pandangan kabur, deposit kornea, neuropati periferal, dan
penyempitan usus; supositoria bisa menyebabkan iritasi rektum dan kadang
terjadi perdarahan.
3. Dosis:
Peradangan otot dan sendi 25-200 mg per hari, 2-3 kali sehari, Radang
sendi akibat penyakit asam urat. Dewasa: Diberikan per oral 150-200 mg
setiap hari dalam dosis terbagi hingga gejala mereda.
3. Neurobion ( Vitamin ) 1 x 1
Suplemen vitamin neurotropik yang mengandung vitamin B kompleks
dosis tinggi, termasuk B1, B6, dan B12. Ketiga vitamin ini penting untuk
metabolisme tubuh, dan dapat membantu perawatan penderita asam urat.
Ahmad, Nabyluro’y R (2011). Cara Mudah Mencegah Mengobat Asam Urat dan
Hipertensi, Dinamikamedia. Jakarta
Candra aryu, Ervi Diantari (2013) Pengaruh Asupan Purin dan Cairan Terhadap Kadar
Asam Urat Wanita Usia 50- 60 Tahun di Kecamatan Gajah Mungkur . Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang
Junaidi Iskandar (2012). Rematik dan asam Urat, Edisi Revisi,PT Buana Ilmu popular,
Jakarta
Kemenkes (2011) Pedoman Interpretasi Data Klinik. Kementrian Kesehatan RI.
Jakarta
Mccrudden. Francis H.,( 2000). Uric Acid. Penterjemah Suseno Akbar, salemba
medika Yogyakarta
MMN, 2019 Basic Pharmacology dan Drug Notes, make it easy only with medical mini
notes, Makassar
Nofiani selpi, Nurhamidah (2015) Faktor- Faktor yang berhubungan dengan asam Urat
pada Pasien Rawat jalan Dirumah Sakit Stroke Nasional Bukit Tinggi. STIKes
perintis. Padang
Novianti. (2015). Hidup Sehat Tanpa Asam Urat. Buku Pintar. Yogyakarta