Anda di halaman 1dari 4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 DEFINISI

Hipertensi Postpartum adalah Hipertensi atau kenaikan tekanan darah lebih dari 160/90
mmHg setelah anak lahir.

Hipertensi Postpatum juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi yang terjadi pada
seorang wanita setelah bayinya lahir. Ini biasanya terjadi pada minggu pertama setelah bayi
lahir. Sedangkan hipertensi dapat umum setelah kelahiran bayi anda, itu adalah sesuatu yang
harus dipantau ketat karena bisa berbahaya. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan stroke
atau dalam kasus yang lebih ekstrim,bahkan kematian. Untungnya, karena terjadi begitu cepat
setelah melahirkan, kebanyakan wanita sudah dalam perawatan dokter mereka, bidan, dan
perawat sehingga lebih mudah untuk mengawasi kondisi.

Hipertensi akhir postpartum adalah sebuah kejadian yang tidak biasa yang
menggambarkan wanita dengan kehamilan normotensif yang mengembangkan hipertensi
beberapa minggu sampai beberapa bulan setelah melahirkan.

Hipertensi Post partum adalah Tekanan darah secara tipikal meningkat setelah kehamialn
lewat lima hari pertama. Maka wanita yang telah mengalami hipertensi selama kehamilan dapat
menjadi normotensive dengan cepat setelah kelahiran, tetapi kemudian menjadi hipertensi lagi
dalam minggu pertama post natal. Kebutuhan untuk mendapatkan kontrol hipertensi dapat
memperlambat pulangnya pasien.

Hipertensi Postpartum adalah hipertensi yang biasanya sembuh secara spontan dalam
beberapa minggu (rata-rata 16 ± 9,5 hari) dan hampir selalu pergi oleh 12 minggu postpartum.

2.2 ETIOLOGI
Kondisi stress dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, karena saat seseorang
dalam kondisi stress akan terjadi pengeluaran beberapa hormon yang akan menyebabkan
penyempitan dari pembuluh darah, dan pengeluaran cairan lambung yang berlebihan,
akibatnya seseorang akan mengalami mual, muntah, mudah kenyang, nyeri lambung yang
berulang, dan nyeri kepala. Kondisi stress yang terus menerus dapat menyebabkan komplikasi
hipertensi pula.
Pola hidup yang tidak seimbang, merupakan sikap hidup yang tidak tepat komposisi antara
asupan makanan, olahraga dan istirahat, sehingga menimbulkan gejala awal seperti obesitas yang
selanjutnya dapat menyebabkan gangguan lain seperti kencing manis, dan gangguan jantung.
Konsumsi garam berlebihan, dapat menimbulkan darah tinggi diakibatkan oleh peningkatan
kekentalan dari darah, sehingga jantung membutuhkan tenaga yang lebih untuk mendorong darah
sampai ke jaringan paling kecil.
Kebiasaan konsumsi alkohol, kafein, merokok dapat menyebabkan kekakuan dari
pembuluh darah sehingga kemampuan elastisitas pada saat mengalami tekanan yang tinggi
menjadi hilang.
Kadang-kadang, tekanan darah mungkin jauh lebih tinggi dalam periode pasca-melahirkan
dibandingkan antepartum atau intrapartum. Hal ini mungkin disebabkan oleh kombinasi faktor,
termasuk pemberian larutan garam pada wanita yang memiliki kelahiran sesar, hilangnya
vasodilatasi kehamilan terkait setelah melahirkan, mobilisasi cairan ekstraselular setelah
melahirkan, dan administrasi non-steroid anti-inflamasi agen untuk postdelivery analgesia .
Aldosteronisme primer merupakan penyebab yang jarang hipertensi postpartum. Wanita dengan
gangguan ini mungkin memiliki tekanan darah lebih rendah selama kehamilan karena efek
natriuretik dari progesteron, dan mungkin hadir dengan hipertensi postpartum signifikan dengan
atau tanpa hipokalemia .

2.3 PATOFISIOLOGI
Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diteruskan ke sel jugularis.
Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Danapabila diteruskan pada ginjal, maka
akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan
adanya perubahan pada angiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada
pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.Selain itu juga dapat meningkatkan
hormone aldosteron yang menyebabkanretensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada
peningkatan tekanandarah. Dengan Peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan
kerusakan pada organ organ seperti jantung

2.4 TANDA DAN GEJALA


 Sakit kepala berat (kepala terasa berat)
 Pusing-pusing
 Penglihatan kabur (berkunang-kunang)
 Mual-mual.
 Sesak napas

2.5 APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENGHINDARI HIPERTENSI


POSTPARTUM

Adalah penting untuk menyadari hipertensi postpartum sehingga anda dapat bekerja
dengan penyedia layanan anda untuk melindungi kesehatan anda. Tapi itu juga penting untuk
dicatat bahwa itu adalah kondisi yang relatif jarang.

Hal ini seharusnya tidak mungkin bahwa banyak wanita akan mengalami tekanan darah
tinggi baru setelah melahirkan. Hal ini terutama berlaku jika mereka melakukan apapun yang
mereka bisa untukt tatap sehat selama kehamilan. Makan yang benar,berolah raga secara teratur
dan memantau tekanan darah anda selama kehamilan (terutama di dekat masa kerja).
Selama anda berhati-hati,anda akan memiliki kehamilan normal,persalinan yang aman
dan pemulihan postpartum mudah sehingga anda dapat berkonsentrasi pada mengurus bayi
baru anda yang berharga.
2.6 PENANGANAN
Penanganan pada penderita hipertensi postpum dapat dilakukan dengan :
 Penanganannya bisa cukup diberi obat anti hipertensi atau bila perlu bisa diberikan MgSO4
lewat infus atau suntikan pada bokong.
 Agen antihipertensi mungkin diperlukan sementara postpartum jika hipertensi parah. Obat-
obatan oral serupa dengan yang digunakan dalam populasi tidak hamil dapat digunakan.
Singkat furosemide terapi (20 mg oral sekali atau dua kali per hari selama lima hari) dapat
memfasilitasi kembali ke normotension pada wanita dengan berat, tetapi tidak ringan,
preeklampsia, terutama mereka dengan edema yang signifikan
 Tekanan darah harus dipantau secara ketat, idealnya dengan evaluasi di rumah pasien, untuk
menghindari hipotensi seperti tekanan darah wanita kembali ke tingkat dasar normal. Jika
sebelum hamil tekanan darah normal, dan jika tekanan darah dikendalikan, adalah wajar untuk
menghentikan agen antihipertensi setelah tiga minggu dan memonitor tekanan darah untuk
menilai apakah perawatan lebih lanjut diindikasikan

BAB III
TINJAUAN KASUS
KASUS
Seorang ibu nifas datang ke RSIA Amanda pada tanggal 07 November 2012 dengan
keluhan kepala pusing dan mata berkunang kunang sejak kemarin dan mengeluh sesak nafas
sejak 1 hari yang lalu, setelah dilakukan pemeriksaan di dapatkan hasil :
Keadaan umum : lemah
Kesadaran komposmentis
TD: 180/100 mmHG
 Nadi: 110x/menit
 S : 37
 RR: 22x/menit,
 Dada terlihat ada tarikan intercosta,
 Pemeriksaan penunjang : proein urine (-).

 Penanganan yang dilakukan :

1. Menjelaskan pada Ibu tentang kondisinya saat ini yaitu Ibu memasuki nifas hari
ke dua dan menngalami peningkatan tekanan darah. Untuk saat ini kondisi Ibu
dalam keadaan waspada sedang dalam pengawasan bidan serta dokter.
2. Menjelaskan pada Ibu penyebab pusing dan mata berkunang-kunang adalah

karena efek dari tekanan darah tinggi dan kondisi Ibu yang lemah setelah
persalinan. Cara mengatasainya yaitu dengan istirahat dan minum obat dari bidan
dengan cara yang benar.
3. Memberitahu pada ibu tentang diet nutrisi masa nifas dengan hipertensi

4. Membeikan obat anti hipertensi dengan instruksi dokter dan jelaskan bagaimana
cara meminumnya
5. Membeikan O2 sesuai dengan advis dokter

6. Memotivasi ibu bahwa ibu tetap dapat memberikan ASI pada bayinya
7. Memantau tekanan darah sesering mungkin dan anjurkan kontrol jika hipertensi belum
turun
8. Membatasi Aktivitas fisik

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic
(bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat
pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat
digital lainnya.
2. Hipertensi Post partum adalah Tekanan darah secara tipikal meningkat setelah kehamialn lewat
lima hari pertama

4.2 SARAN

1. Untuk pasien diharapkan pasien hipertensi bisa mengatur gaya hidup yang sehat, agar tercegah
dari penyakit hipertensi.
2. Untuk petugas kesehatan harus sabar dalam menghadapi keluhan-keluhan pasien dan langsung
bertindak dlam menangani semua pasien.
3. Untuk institusi pendidikan diharapkan pihak institusi bisa meningkatkan praktek keperawatan
dalam membuat asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai