Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

MELAKUKAN PENELITIAN TENTANG PENGGOLONGAN

KARANGAN PADA DUA BUAH MAKALAH MAHASISWA

Disusun Oleh :
Kelompok 8

Wahyu Ansari (NIM 1811014110007)


Wahyu Febrianto (NIM 1811014210028)
Muhammad Yulian Ansyari (NIM 1811014110008)
Ratna Sari (NIM 1811014110014)

PROGRAM STUDI S-1 FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2018

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan berkat
serta rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Penggolongan
Karangan pada Dua Buah Makalah Mahasiswa. Dalam dunia kepenulisan, bentuk
karangan dan tata cara penulisan merupakan hal yang perlu diketahui bagi setiap
penulis. Penulis yang baik harus mengetahui bentuk karangan yang akan
ditulisnya.

Dalam membuat karangan yang baik, kita perlu memperhatikan tata cara
penulisan yang benar sesuai EYD. Dalam makalah ini kami memaparkan
penggolongan karangan dan tata cara penulisan yang baik dan benar. Makalah ini
juga membandingkan dua buah makalah mahasiswa dalam hal jenis karangan dan
tata cara penulisannya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih memiliki


banyak kekurangan dan kesalahan. Kami meminta kritik dan saran dari semua
pihak demi perbaikan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang membantu penyusunan makalah ini.

Banjarbaru, 30 September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1

1.3 Tujuan...........................................................................................................1

1.4 Batasan Masalahan......................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3

2.1 Jenis-Jenis Karangan.....................................................................................3

2.2 Tata Cara Penulisan Yang Baik dan Benar Sesuai EYD................................4

2.3 Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan................................................8

BAB III HASIL PENELITIAN...............................................................................9

BAB IV PENUTUP...............................................................................................11

4.1 KESIMPULAN.......................................................................................11

4.2 SARAN...................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

LAMPIRAN...........................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia kepenulisan merupakan dunia yang luas. Karena dari situ kita bisa
memperoleh berbagai informasi dan membagikan informasi. Salah satu jenis
tulisan yang populer adalah karangan. Dalam membuat karangan, diperlukan
pengetahuan yang memadai tentang jenis-jenis karangan dan tata cara
penulisan yang baik dan benar.

Namun, yang menjadi permasalahan adalah masih banyak penulis yang


kurang memperhatikan kaidah penulisan yang baik dan benar sesuai EYD.
Penulisan karangan yang sesuai dengan kaidah EYD penting agar maksud
dan tujuan yang ingin disampaikan penulis bisa dipahami oleh pembaca.
Karena itu, kita perlu mengetahui jenis-jenis karangan dan tata cara
penulisan yang baik dan benar.

Karena itu, kami menyusun makalah ini agar kami bisa lebih mengetahui
tentang jenis-jenis karangan dan tata cara penulisan yang baik dan benar.
Makalah ini juga ditujukan agar bisa dijadikan referensi kedepannya dalam
pembahasan yang serupa. Semua kami lakukan agar kami bisa menjadi
contoh dalam penulisan yang baik dan benar

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja bentuk-bentuk karangan?


2. Bagamana tata cara penulisan yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan
Yang Disempurnakan?
3. Apa kesalahan yang sering dilakukan dalam penulisan karangan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui bentuk-bentuk karangan.


2. Mengetahui tata cara penulisan yang baik dan benar sesuai dengan EYD.
3. Mengetahui dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering
dilakukan dalam penulisan karangan

1
1.4 Batasan Masalahan

Dalam makalah ini masalah yang dibahas terbatas pada kesalahan


penulisan pada makalah mahasiswa FMIPA ULM.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Jenis-Jenis Karangan

Penulis haruslah telah memiliki bayangan akan apa yang ditulisnya.


Begitu pula dengan bagaimana cara terbaik untuk menyampaikan
gagasannya tersebut, apakah menggunakan paragraf berbentuk eksposisi,
argumentasi, narasi, atau deskripsi. Setiap jenis karangan memiliki
tujuannya sendiri. Jika penulis tidak cermat dalam memilih bentuk karangan
yang akan digunakan maka pesan yang ingin disampaikan penullis bisa tidak
tercapai. Untuk menghindari tidak tersampaikannya pesan yang ingin
disampaikan, mari kita lihat bentuk-bentuk karangan dan juga tujuannya.

Ada beberapa jenis karangan yaitu.

1. Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis karangan yang berisi tentang
penjelasan-penjelasan maupun pemaparan mengenai satu informasi
kepada pembaca.Tujuan karangan ini adalah untuk memberikan
informasi yang sejelas jelasnya kepada pembaca.

2. Argumentasi
Argumentasi adalah jenis karangan yang berisi pendapat atau
argumen penulis tentang satu hal.Karangan ini bertujuan untuk
meyakinkan penulis agar memiliki pandangan yang sama akan satu hal
dengan pandangan penulis.
3. Narasi
Narasi adalah salah satu jenis karangan/karya tulis yang berupa
rangkaian yang berupa rangkaian peristiwa baik fiksi maupun non fiksi
yang disampaikan sesuai dengan urutan waktu yang sistematis dan logis.

4. Deskripsi

3
Deskripsi adalah satu bentuk karya tulis yang menggambarkan atau
melukiskan satu objek maupun benda kepada pembaca seolah-olah
pembaca merasakan,melihat atau mengalami sendiri topik di dalam
tulisan.

2.2 Tata Cara Penulisan Yang Baik dan Benar Sesuai EYD

Selain kejelasan, kelugasan, dan komunikatif. Sebuah tulisan juga


mengandung aspek ejaan. Ejaan ialah tata cara penulisan menurut ukuran
yang baku. Termasuk di dalam ejaan adalah penggunaan huruf, penulisan
huruf kapital dan huruf miring, penulisan kata dasar, kata turunan, kata
ulang, gabungan kata, kata depan dan partikel lain, angka dan bilangan, serta
penerapan unsur serapan atau pungutan.

1. Penulisan preposisi “di”, “ke”, dan “dari”

Kata “di”, “ke”, dan “dari” dapat berfungsi sebagai preposisi (kata
depan) dan afiksasi (imbuhan). Penulisan preposisi seharusnya
dipisahkan dari kata yang mengikutinya. Namun, penulisan afiksasi
harus disambung dengan kata yang mengikutinya.

Contoh preposisi:
di gudang, ke sekolah, dari mana

Contoh afiksasi:
dipukul, dipikul, digosok

2. Penulisan gabungan kata (kata majemuk)

Penulisan kata gabungan sangat menyulitkan bagi penulis yang belum


memahaminya. Gabungan kata lazim disebut dengan kata majemuk. Kata
majemuk ada yang ditulis terpisah dan ada yang ditulis serangkai.

Contoh

Kerja sama, bekerja sama, dikerjasamakan


Kambing hitam, dikambinghitamkan, mengkambinghitamkan

4
Sebar luas, disebar luas, sebar luaskan, menyebarluaskan

Perhatikan bahwa jika suatu gabungan kata diberi imbuhan di awal dan
di akhir kata, maka penulisan kata tersebut dirangkai satua sama lain.

3. Penulisan singkatan dan akronim

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan dan terdiri atas satu huruf
atau lebih. Sementara itu, akronim ialah singkatan yang berupa gabungan
huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata
dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.

Contoh singkatan

PT, KTP, GBHN, PLN

Contoh akronom

ABRI, IKIP, Pramuka, Akabri, Hansip, Unas


Dari beberapa contoh di atas, terlihat bahwa singktatan dibaca dengan
cara menyebutkan huruf-huruf kata yang membentuknya satu per satu,
sementara akronim dibaca dengan lafal seperti kata.

4. Penulisan nama geografi

Nama geografi ditulis dengan menggunakan huruf kapital pada huruf


pertamanya. Nama geografi ditulis dalam satu suku kata.

Contoh:

Bukittinggi, Sawahlunto, Baturaja, Jayawijaya


Arah mata angin yang digunakan sebagai nama geografi ditulus terpisah,
meskipun nama wilayah itu hanya terdiri atas dua unsur.

Contoh:

Jakarta Selatan, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan

5. Kata yang lazim

5
Adalah kata yang telah dikenal masyarakat. Kata lazim (seiring sejalan
dengan kata yang baku), yakni kata yang baik dan resmi. Dengan
demikian, kata yang tidak resmi dapat dihindari. Kata-kata yang tidak
resmi dapat berupa kata yang bersifat kedaerahan, seperti:

“bilang”
“banget”
“beta”
“goceng”

6. Pungtuasi

Pungtuasi ialah tanda baca yang dibakukan ke dalam tulisan agar


makna dan satuannya dalam konstruksi kalimat menjadi lebih jelas.
Termasuk di dalamnya adalah penulisan tanda titik, tanda koma, tanda titik
dua, tanda elipsis, tanda tanya, tanda kurung, tanda petik, dan tanda garis
miring.

7. Peristilahan

Istilah ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat


mengugkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam
bidang pengetahuan tertentu (Moeliono, 2001). Istilah dapat dibentuk dari
bahasa Indonesia atau bahasa Melayu, bahasa serumpun atau bahasa
daaerah, ataupun bahasa asing (terutama bahasa Inggris). Persyaratan
dalam membentuk istilah yang baik, yaitu diawali dengan pemilihan kata
(diksi) yang dianggap paling cocok, ringkas, dan bernilai rasa bahasa.
8. Penggunaan huruf kapital

Huruf kapital memiliki fungsi yang sangat penting dalam menulis


karangan. Penggunaan huruf kapital yang benar harus berpedoman pada
EYD. Berikut penggunaan huruf kapital.

a) Huruf kapital di awal kalimat


Setiap awal kalimat atau awal paragraf wajib menggunakan huruf
kapital, contohnya.

6
Budi pergi ke pasar.

b) Huruf kapital pada singkatan


Dalam menulis singkatan, setiap huruf yang diambil dari huruf
pertama tiap kata wajib menggunakan huruf kapital, contohnya.
TNI (Tentara Nasional Indonesia)

c) Huruf kapital pada akronim


Dalam menulis akronim, hanya huruf awal pada akronim yang
menggunakan huruf kapital, contohnya.
Latdas (latihan dasar)

d) Huruf kapital pada nama tempat


Dalam menulis nama tempat, terdapat aturan khusus yang harus
diperhatikan. Kata keterangan tempat (misalnya desa, kecamatan,
kabupaten, kota, dan provinsi) harus ditulis menggunakan huruf
kapital jika diikuti dengan nama daerahnya, contohnya.
Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Desa Suka
Mundur, dan lain-lain.

9. Penulisan huruf miring


Penggunaan huruf miring umumnya diperlukan dalam penggunaan istilah
asing, contohnya.
Ria sedang hangout bersama temannya.

10. Penggunaan kata hubung


Penggunaan kata hubung memiliki beberapa aturan khusus dalam
penulisannya khususnya dalam menulis bagian judul, contohnya.
Pemanfaatan Limbah Pestisida yang Terperangkap di Tanah Sebagai
Pengusir Hama Tikus Perusak Tanaman Padi
Bagian yang digaris bawahi di atas merupakan kata penghubung. Aturan
penulisannya adalah kata penghubung harus ditulis dengan huruf kecil.

7
2.3 Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan

Sebagai penulis, kita harus tunduk pada EYD sebagai pedoman dalam
penggunaan ejaan. Namun, dalam penulisan karangan masin ada yang
melakukan kesalahan dalam penulisan. Berikut beberapa kesalahan yang
sering dilakukan dalam penulisan karangan.

1. Penggunaan preposisi partikel “ di”, “ke”, dan “dari” harus disambung


dan dipisah.
2. Penulisan gabungan kata.
3. Penulisan singkatan dan akronim.
4. Penulisan nama geografis.
5. Penulisan nama kata yang lazim.

8
BAB III
HASIL PENELITIAN

Dari uraian pada di bagian sebelumnya, sudah diketahui bahwa dalam


menulis karangan, kita harus mengikuti pedoman EYD. Berikut adalah dua contoh
makalah dari mahasiswa beserta pembahasan tentang kesesuaiannya dengan
pedoman EYD.

1. Makalah Pertama

Gambar 1.1 Makalah mahasiswa pertama

Dari gambar diatas bisa kita perhatikan bahwa masih ada beberapa
kesalahan dalam penulisan makalah ini. Terutama dalam hal penulisan
kata. Seharusnya dalam penulisan harus lebih diperhatikan kerapian dan
penggunaan spasi dan tanda baca yang benar. Secara umum, berikut
simpulan dari makalah pertama.
a) Penggunaan tanda baca pada makalah pertama sudah benar
b) Penggunaan spasi pada makalah pertama sudah benar, tetapi untuk
jarak antara paragraf dan judul masih kurang tepat
c) Penulisan kata pada makalah pertama masih terdapat beberapa
kesalahan, contohnya pada kata “pneliti” harusnya tulisan yang
benar adalah “peneliti”

9
2. Makalah kedua

Pada makalah kedua, penulisan kata sudah benar, tetapi masih ada
kesalahan penggunaan tanda baca. Sama seperti makalah sebelumnya.
Seharusnya dalam penulisan makalah dan karangan lainnya, perlu
memperhatikan pedoman EYD. Kesalahan-kesalahan yang sering
dilakukan biasanya adalah kesalahan-kesalahan yang agak sulit dilihat.
Namun kesalahan tersebut dapat dihindari jika kita lebih teliti dalam
menulis karangan.

Gambar 1.2 Makalah mahasiswa kedua

Pada makalah kedua, cara penulisan dan penggunaan tanda baca sudah
benar. Ini adalah contoh makalah yang seharusnya ditiru cara
pembuatannya oleh mahasiswa.

10
BAB IV
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
Dari beberapa contoh makalah pada bagian sebelumnya, para
mahasiswa masih belum begitu memperhatikan tata cara penulisan yang
baik dan benar sesuai pedoman EYD. Walaupun secara keseluruhan sudah
bisa dikatakan cukup, tetapi beberapa kesalahan seperti spasi, penggunaan
tanda baca, dan penggunaan tanda spasi. Kesalahan lain yang juga
ditemukan adalah margin dan spasi antar paragraf yang tidak sama

Kesalahan-kesalahan tersebut dapat dihindari jika kita mengikuti


pedoman EYD dengan benar. Ketelitian dalam menulis juga sangat
penting dalam membuat sebuah karangan karena hal-hal kecil juga sering
terlewatkan dan bisa mengakibatkan adanya kesalahan dalam penulisan.
Jadi, ketelitian dalam menulis dan berpedoman pada EYD sangat penting
dalam membuat suatu karangan.

1.2 SARAN
Dalam penyusunan karangan sebaiknya kita berpedoman pada EYD.
Karena jika tidak berpedoman pada EYD, kita akan rawan mengalami
kesalahan-kesalahan penulisan. Selain kesalahan-kesalahan yang kecil
yang berakibat fatal, ketelitian dalam menulis juga merupakan hal yang
penting yang harus dipahami.

Dalam penulisan karangan harus juga diperhatikan penggunaan tanda


baca spasi, titik, koma, dan lain-lain. Penggunaan kata baku agar karangan
yang dibuat dapat mewakili maksud dan tujuan pembuatnya

11
DAFTAR PUSTAKA

P. Ahmad H. 2016. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Substansi dan


Kajiannya. Jakarta: Erlangga

Setiadi, Wahyu, dkk. 2016. Gertak Pohon Bakau (Gerakan Tanamm Kembali
Pohon Bakau) di Pantai Pagatan. Banjarbaru: ULM

Fauzi, Achmad Nur, dkk. 2016. Penggunaan Ragam Bahasa dari Penutur di
Banjarbaru dan Martapura. 2016. Banjarbaru: ULM

Rahmi, Adila. 2018. Makalah Analisis Makanan dan Minuman: Penetapan Kadar
Pewarna yang Dilarang. Banjarbaru: ULM

Arifin E. Zaenal dan Amran. Tasai. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Akamedia Pesindo

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai