Makalah Porifera
Makalah Porifera
ZOOLOGI INVERTEBRATA
“P O R I F E R A”
Kelompok 2 :
BIOLOGI
2018
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia- Nya, sehingga makalah yang berjudul tentang “Porifera” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah ini membahas tentang pengertian, ciri-ciri,
reproduksi, klasifikasi, dan peranan Porifera.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami
menyadari dalam penulisan makalah ini ada banyak kesalahan, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki kesalahan yang ada.
Sekian dan terima kasih.
Kelompok 2
I
DAFTAR ISI
Bab I. Pendahuluan............................................................................................. 1
A. Kesimpulan ................................................................................... 18
B. Saran .............................................................................................. 19
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Porifera ?
2. Bagaimana ciri-ciri, tipe tubuh, dan klasifikasi Porifera ?
3. Bagaimana cara reproduksi Porifera ?
4. Bagaimana peranan, struktur, fungsi vital, ekologi, dan cara hidup
Porifera?
1
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian dari Porifera.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri, tipe tubuh, dan klasifikasi Porifera.
3. Mengetahui cara reproduksi Porifera
4. Mengetahui peranan, struktur, fungsi vital, ekologi, dan cara hidup
Porifera.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Porifera
Gambar Spons
(https://id.wikipedia.org)
3
Walaupun sangat berbeda, spons termasuk kelompok binatang karena
multiseluler, heterotrof, tidak punya dinding sel, dan menghasilkan sel sperma.
Tapi, tidak seperti hewan lainnya mereka tidak punya jaringan dan organ, serta
tidak punya kesimetrisan tubuh. Mereka beradaptasi dengan bentuk tubuh yang
memungkinkan air masuk lewat pori-pori dan zat makanan mengendap, kemudian
air keluar bersama limbah lewat oskulum di bagian atas mirip cerobong asap.
Spons memiliki rangka dalam dari spongin atau spikula. Semua spons adalah
makhluk air yang tidak berpindah tempat (sesil). Kebanyakan spons adalah
spesies air laut, dari zona pasang surut sampai kedalaman 8000 m, ada juga yang
tinggal di air tawar (https://id.wikipedia.org).
B. Ciri-Ciri Porifera
Dalam membedakan spesies dari filum porifera, maka perlunya anda
mengetahui ciri-ciri porifera secara umum. Ciri-ciri porifera adalah sebagai
berikut:
4
Pada epidermis yang terdapat porus/lubang kecil yang disebut
dengan ostia yang dihubungkan oleh saluran ke rongga tubuh
(spongocoel)
Lapisan dalamnya tersusun dari sel-sel yang berleher dan berflagel
yang disebut dengan koanosit yang berfungsi untuk mencernakan
makanan
Di dalam mesoglea terdapat juga beberapa jenis sel, yaitu sel
amubosit, sel skleroblas, sel arkheosit.
Di antara epidermis dan koanosit memiliki lapisan tengah yang
berupa bahan kental yang disebut dengan mesoglea atau mesenkin
Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil
makanan yang telah dicerna di dalam koanosit. Sel skleroblasnya
berfungsi dengan membentuk duri (spikula) atau spongin. Spikula
terbuat dari kalsium karbonat atau silikat
Spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunakm
berongga dengan membentuk seperti spon.
Sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya
pembentuk tunas, pembentukan gamet, pembentukan bagian-
bagian yang rusak dan regenerasi.
Makanan porifera berupa partikel zat organik atau makhluk hidup kecil
yang masuk bersama air melalui pori-pori tubuhnya. Makanan lalu ditangkap oleh
flagel pada koanosit yang kemudian makanan dicerna di dalam koanosit. Dengan
demikian pencernaannya secara intraselluler. Setelah dicerna, zat makanan
tersebut diedarkan oleh sel-sel amubosit ke sel-sel lainnya. Zat sisa makanan yang
dikeluarkan melalui oskulum bersama sirkulasi air (http://www.artikelsiana.com,
2015)
5
C. Reproduksi Porifera
Porifera berkembang biak secara aseksual dan seksual. Berikut penjelasan
reproduksi porifera secara seksual dan aseksual.
a. Reproduksi Aseksual
6
b. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual berlangsung dengan persatuan antara sel telur
dan spermatozoid, yang akan menghasilkan zigot, selanjutnya berkembang
menjadi larva yang berflagel. Larva tersebut dapat berenang dan keluar
melalui oskulum. Kebanyakan Porifera adalah hewan hermafrodit ( punya 2
kelamin dalam satu individu), tetapi sel telur dan sel sperma dihasilkan
pada waktu yang berbeda. Spons tidak punya gonad (organ reproduksi),
tetapi spons dapat menghasilkan sperma lewat koanosit, sedangkan sel
telur dihasilkan oleh amebosit, spons mengeluarkan sel sperma ke air dan
bertemu sel telur (ada yang dilepas ke air dan ada yang tetap di tubuh
"ibu"). Telur yang berfertilisasi berenang mencari tempat untuk
menempel, dan tumbuh menjadi individu baru. Spons dapat beregenerasi
dari bagian yang terpotong, apabila bagian tersebut punya sel yang tepat
(http://www.artikelsiana.com, 2015)
1. Tipe Ascon
Tipe ascon merupakan tipe Porifera yang mempunyai sistem saluran air
sederhana. Air masuk melalui pori yang pendek, lurus ke spongocoel (rongga
tubuh) lalu keluar melalui oskulum. Contoh ; Leucoslenia.
2. Tipe Sycon
Tipe Sycon merupakan Porifera yang mempunyai dua tipe saluran air,
tetapi hanya radialnya yang mempunyai koanosit. Air masuk melalui pori-ke
saluran radial yang berdinding koanosit-spongocoel-keluar melalui oskulum.
Contoh : Scypha
3. Tipe Rhagon (Leucon)
Tipe Rhagon merupakan Porifera yang bertipe saluran air yang kompleks
atau rumit. Porifera memiliki lapisan mesoglea yang tebal dengan sistem
saluran air yang bercabang-cabang. Koanosit dibatasi rongga bersilia
7
berbentuk bulat. Air masuk melalui pori-saluran radial yang bercabang-
cabang-keluar melalui oskulum. Misalnya : Euspongia dan Spongila.
E. Klasifikasi Porifera
Berdasarkan atas kerangka tubuh atau spikulanya, Porifera dibagi menjadi
tiga kelas.
1. Kelas Calcarea
Kerangka tubuh pada kelas Calcarea disebut juga spons kapur,
karakteristiknya adalah spikula yang mirip dengan duri-duri kecil yang
terbuat dari kalsium karbonat dalam bentuk mineral kalsit dan aragonit.
Misalnya Scypha, Leucosolenia, dan Grantia.
Ciri-Ciri Calcarea
2. Kelas Hexatinellida
Ciri-Ciri Hexatinellida
8
3. Kelas Demospongia
Kelas tubuh kelas Demospongia terbuat spongin saja, atau
campuran dari spongin dan zat kersik. 80% dari semua spons di dunia
merupakan anggota kelas ini, rangkanya terbuat spikula dan benang
spongin. Misalnya Euspongia sp. dan Spongilla sp.
Ciri-Ciri Demospongia
4. Kelas Homoscleromorpha
Sebelumnya bagian dari Demospongiae, tetapi baru-baru ini diakui
sebagai kelas tersendiri, tidak ada perbedaan mendasar dengan
demospongia, tetapi hanya berbeda secara genetik
(https://www.zonasiswa.com, 2014)
9
Dalam berbagai buku pelajaran, Sclerospongia (spons karang) masih
dianggap sebagai kelas tersendiri karena karakteristiknya yang berbeda dengan
spons lainnya, yaitu memiliki rangka luar dari kalsium karbonat sehingga
bentuknya mirip karang seperti namanya, akan tetapi secara genetik Sclerospongia
dapat dimasukkan dalam Calcarea atau Hexactinellida.
F. Peranan Porifera
Kebanyakan spons memiliki kalsium karbonat atau spikula dari silika yang
membuatnya terlalu kasar dan keras untuk digunakan, tetapi beberapa jenis
Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi
karena rangkanya lunak dan penuh rongga. Orang Eropa zaman dahulu
menggunakan spons untuk berbagai hal seperti bagian dalam pelindung kepala,
penyaring air, dan alat pembersih. Akan tetapi pada pertengahan abad ke-20
membuat spons hampir punah, sehingga kegunaannya diganti dengan spons
sintetis. Rangka spons dapat digunakan sebagai hiasan.
Porifera adalah satu dari beberapa jenis hewan tak bertulang belakang atau
yang umum disebut hewan inverterbrata. Kata porifera sendiri berasal dari bahasa
latin yaitu pous yang berarti pori dan fer yang berarti membawah. Porifera juga
biasa disebut hewan berpori atau spons. Porifera juga disebut sebagai hewan
multiseluler yang paling sederhana. Porifera hidup di air, kebanyakan dari
jenisnya hidup secara heterotof di air laut, dan sebagian hidup di air tawar.
Seperti namanya, tubuh porifera bisa kita kenali dengan bentuk luarnya yang
berpori-pori seperti spons. Dapat dikatakan bahwa tubuhnya yang berpori-pori
10
tersebut berfungsi untuk menangkap makanannya yang berupa bakteri dan
plankton.
Adapun manfaat porifera dalam kehidupan manusia. Manfaat Porifera
adalah sebagai berikut..
G. Struktur tubuh
11
Flagel : alat gerak koanosit.
Koanosit : sel pelapis spongosol seta berfungsi sebagai pencerna makanan.
di bagian ujungnya terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.
Tubuh spons berongga dan disokong oleh mesohil, zat mirip jeli yang
tersusun dari kolagen, mesohil mengandung sel yang disebut amebosit yang
memiliki berbagai fungsi seperti mengedarkan sari makanan dan oksigen,
membuang partikel sisa metabolisme, dan membentuk sel reproduktif. Mesohil
sendiri berada di antara dua lapisan sel yaitu pinakosit dan koanosit, pinakosit
berada di bagian luar dan berfungsi menutup tubuh bagian dalam, sel-sel pinakosit
berbentuk pipih dan rapat, di antara pinakosit terdapat ostium (pori-pori) yang
menjadi jalan masuknya air, dalam sebagian besar spons, pori-pori ini tersusun
dari sel tabung yang bernama porosit, sedangkan koanosit berada di dalam,
bentuknya agak lonjong dan sel-selnya memiliki flagelum (cambuk) yang
berfungsi mendorong air di dalam tubuh spons keluar, koanosit ini melapisi
rongga dalam spons (spongosol).
Tubuh porifera memiliki dua lapisan utama dan satu lapisan pemisah.
Lapisan-lapisan tersebut adalah:
12
Tipe sel lainnya antara lain oosit dan spermatosit yang berguna dalam
proses reproduksi, lofosit yang mensekresikan benang kolagen dan sklerosit yang
mensekresikan spikula yang berfungsi sebagai rangka spons.
Bentuk tubuh
dari kiri ke kanan Askonoid, Sikonoid, dan Leukonoid, warna biru adalah aliran air
(https://id.wikipedia.org)
13
keluar ke oskulum, karena banyaknya koanosit, hal ini dapat mempercepat aliran
air dan memperbesar ukuran spons.
H. Fungsi Vital
1. Pergerakan
14
3. Pertahanan diri
I. Ekologi
(https://www.zonasiswa.com, 2014)
15
- Habitat
- Predasi
16
selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel
yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid). Fungsinya
pun sama yaitu mengedarkan makan dan oksigen keseluruh sel-sel tubuh lainnya.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
B. Saran
Porifera akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh banyak literatur , baik
dari buku-buku penunjang atau internet. Sehingga kita dapat mengetahui
pengertian, ciri-ciri, reproduksi serta klasifikasi Porifera . Selain itu kita juga
dapat memahami peranan, fungsi vital, dan cara hidup dari Porifera
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk
mengetahui penjelasan mengenai porifera.
Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang
bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah serta di
situs-situs internet yang memuat pembahasan tentang zoology
invertebrata.
19
Daftar Pustaka
20