Tentang
Wewenang
ARINALDO : 1813030138
Dosen Pengampu:
FAKULTAS SYARIAH
2019 M/1441 H
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya maka tersusunlah makalah ini. Makalah ini
disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Hukum Administrasi Negara. Tidak lupa
kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi pihak-pihak yang
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh
karena itu Kami sangat mengharapkan dan berterimakasih apabila anda memberikan
kritik dan saran atas makalah ini, sehingga hal tersebut dapat memotivasi saya agar
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
E. Penyalahgunaan Wewenang............................................................................. 14
Penutup........................................................................................................................ 22
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 22
B. Saran ................................................................................................................. 23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam kehidupan masyarakat, dimana pemimpin selalu ada dalam berbagai kelompok
baik kelompok besar seperti pemerintahan maupun kelompok kecil seperti kelompok
antara individu yang lain, dari hasil kesepakatan bersama, maka munculah seorang
social yang ada termasuk dengan kekuatan atau tanpa mengiraukan landasan yang
1
wewenang, seseorang dapat mempengaruhi aktifitas atau tingkah laku perorangan dan
grup.
Maka kepemimpinan tidak akan pernah lepas dari kekuasaan dan kewenangan
karena dilihat masih banyaknya orang yang menjadi pemimpin namun menyalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wewenang
mengatakan bahwa wewenang merupakan pengertian pokok hukum tata negara dan
hukum tata usaha negara. Wewenang oleh Indroharto diartikan sebagai suatu
Rene Seerden dan Frist Stroink menyatakan bahwa ciri utama dari wewenang
untuk semua orang. Hal ini yang membedakan dari hubungan privat, dimana dua
administrasi wewenang memiliki dua pengertian yang tidak selalu dibedakan yaitu:
3
Menurut Peter Cane, wewenang memiliki tiga pengertian sebagai berikut:
melakukannya.
2. Perlu dibedakan antara kewenangan hukum dan apa yang disebut kewenangan de
facto.
3. Pengertian ketiga dari wewenang adalah diskresi. Diskresi adalah konsep yang
rumit tetapi dapat dikatakan bahwa pokok atau intisari dari diskresi adalah
pilihan.2
Kewenangan adalah apa yang disebut kekuasaan formal, kekuasaan yang berasaal
dari kekuasaan legislatif (diberi oleh undang-undang) atau diberi kekuasaan eksekutif
adalah kekuasaan untuk melakukan sesuatu tindak hukum publik misalnya wewenang
2
Ibid, hlm. 108-109.
4
sedangkan kewenangan tetap berada ditangan menteri(delegasi wewenang). Dengan
demikian menurut Prajudi bahwa kewenangan lebih luas dari pada wewenang.
“Wewenang adalah hak yang dimiliki oleh badan dan pejabat pemerintahan
Kewenangan adalah kekuasaan yang berarti didalamnya ada hak dan kewajiban
Steenbeek menyatakan: “Het begrip bevoegheid in dan ook een kembergrip in het
3
Ibid, hlm. 111.
5
diartikan sebagai legal power, a right to command or to act; teh right and power of
public officers to require obedience to their orders lawfully isued in scope of their
public duties. Yang artinya kewenangan atau wewenang adalah kekuasaan hukum,
hak untuk memerintah atau bertindak, hak atau kekuasaan pejabat publik untuk
komponen ini bertujuan agar pejabat negara tdak menggunakan wewenang diluar
hukum dalam bertindak, dan mempunyai tolak ukur pada legalitas tindakan. Philipus
kekuasaan bebas atau diskresi dengan cara melihat ruang lingkupnya. Meliputi:
Perihal kewenangan tidak terlepas dari hukum tata negara dan hukum
administrasi negara, kedua hukum ini yang mengatur tentang kewenangan. Hukum
tata negara bekaitan dengan susunan negara atau organ dari negara (staat,
inrichtingrecht, organisatierecht) dan posisi warga negara yang berkaitan dengan hak-
4
Abdul Latif, Hukum Administrasi Dalam Praktik Tindak Pidana Korupsi, (Jakarta: Rajawali Pers),
hal. 6.
6
hak (grondrechten). Dalam organ atas susunan kekuasaan negara diatur mengenai:
legislatif, eksekutif dan yudikatif, dan vertikal terdiri dari pemerintahan pusat dan
daerah. Telah diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Pasal 17 ayat (1) presiden dibantu oleh menteri-menteri negara. (2) menteri-
menteri itu diangkat dan diberhentiak oleh presiden. (3) setiap menteri membidangi
Pasal 18 ayat (1) Negara Kesatuan Republlik Indonesia dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang
5
Ibid, hlm. 7.
7
mempunyai pemerintahan daerah provinsi, daerh kabupaten, dan kota mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.6
B. Sumber Wewenang
harus diberikan dengan bahasa yang jelas dan tidak diragukan karena tidak ada
wewenang yang ragu-ragu, dan pemberian wewenang tunduk pada interpretasi yang
ketat.
Menurut Rene Seerden dan Frits Stroink, wewenang dapat diperoleh secara
sendiri dijelaskan oleh mereka, dimana atribusi berarti memberikan kewenangan asli,
sementara delegasi berarti bahwa organ yang telah diberikan kewenangan asli
atau mendelegasikan semua atu sebagian kewenangannya kepada orang lain. Oleh
karena itu, pada delegasi dipersyaratkan adanya dasar hukum dalam ketentuan
undang-undang.
Atribusi berasal dari kata latin ’tribuere’ yang berarti to give atau distribute.
Jadi. Sementara itu delegasi atribusi adalah wewenang yang diberikan yaitu diberikan
oleh undang-undang dasar atau undang-udnang kepada satu jabatan dari kata
6
Ibid, hlm. 9.
8
latin’delegatio’ yang berarti substitution. Jadi delegasi berarti penggantian. Delegasi
lainnya. Jadi dalam delegasi terjadi penggantian pemilik wewenang dari pemberi
Berkaitan dengan atribusi, delegasi dan mandat kini diatur dalam Undang-
dan atau pejabat pemerintahan oleh undang-undang dasar negara republic Indonesia
2014 adalah pelimpahan kewenangan dari badan dan atau pejabat pemerintahan yang
lebih tinggi kepada badan atau pejabat pemerintahan yang lebih rendah dengan
tanggung jawab dan tanggung gugat beralih sepenuhnya kepada penerima delegasi.
pelimpahan kewenangan dari badan atau pejabat pemerintahan yang lebih tinggi
kepada badan atau pejabat pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab
dalam delagasi tersebut dapat mensubdelegasikan tindakan kepada badan dan atau
7
Ibid, hlm.112-113.
9
pejabat badan pemerintahan lain dengan ketentuan, a. dituangkan dalam bentuk
pemerintahan itu sendiri dan c. paling banyak diberikan kepada badan atau pejabat
1. Wewenang terikat
terminology yang bersifat memerintah, misalnya: harus atau wajib .terminologi yang
atau tidak melaksanakan apa yang dikehendaki oleh undang undang dan tidak ada
liect yang secara harfiyah berarti bound authority yaitu wewenang yang didalamnya
tidak ada ruang untuk memilih sama sekali.wewenang terikat adalah wewenang yang
10
didalamnya tidak ada ruang memilih sama sekali contoh klasik wewenang sebagai
berikut :
lulus ujian maka ia berhak untuk mendapatkan izin yang dimohonkannya itu dan
pemerintahan terikat untuk menerbitkan izin dan tidak ada pilihan untuk melakukan
terikat mislanya terdapat pada pasal 37 ayat 1 UU no. 32 tahun 2009 tentang
menolak permohonan izin lingkungan apa bila permohonan izin tidak dilengkapi
lingkungan apa bila permohonan izin tidak dilengkapi dengan amdal atau UKL-
Wewenang garis adalah kekuasaan, hak dan tanggung jawab langsung berada
8
Undang-Undang no. 32 tahun 2009 tentang pengelolaan lingkungan hidup
11
berkuasa, berhak serta bertanggung jawab langsung untuk merealisasi keputusan
Wewenang staff adalah kekuasaan dan hak, hanya untuk memeberikan data,
informasi dan saran-saran saja untuk membantu lini, supaya bekerja efektif dalam
dalam bagian-bagian lain pula. Disimbolkan dengan garis terputus-putus dan titik-
titik
5. Wewenang wibawa
12
Setiap pemberian kewenangan kepada suatu badan atau kepada pejabat
administrasi negara selalu disertai dengan “tujuan dan maksud” atas diberikannya
kewenangan oleh suatu badan atau pejabat administrasi negara tersebut tidak sesuai
dengan “tujuan dan maksud” dari pemberian kewenangan, maka pejabat administrasi
2. Menyimpang dari tujuan atau maksud dalam kaitannya dengan asas legalitas.
Asas legalitas merupakan salah satu prinsip utama yang dijadikan dasar
Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme meliputi, a. Asas kepastian hukum; b. Asas tertib
9
Sjachran Basah, Eksistensi dan Tolak Ukur Peradilan Administrasi di Indonesia. Alumni,
Bandung, 1985, hlm. 220.
13
penyelenggaraan Negara; c. Asas kepentingan umum; d. Asas keterbukaan; e. Asas
pada umumnya menyangkut tiga unsur utama, yaitu unsur kewenangan, unsur
prosedur dan unsur substansi, dengan demikian cacat hukum tindakan penyelenggara
negara dapat diklasifikasikan dalam tiga macam, yakni: cacat wewenang, cacat
prosedur dan cacat substansi. Ketiga hal tersebutlah yang menjadi hakekat timbulnya
penyalahgunaan kewenangan.
E. Penyalahgunaan Wewenang
orang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
jabatan atau kedudukan dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara
dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat satu
14
tahun dan paling lama dua puluh tahun dan atau denda paling sedikit Rp
peraturan lainnya;
sebagai berikut:
10
Ibid, hlm. 223.
11
https://id.wiktionary.org/wiki/melampaui_wewenang
15
Setiap pemberian kewenangan kepada suatu badan atau kepada pejabat
administrasi negara selalu disertai dengan “tujuan dan maksud” atas diberikannya
kewenangan oleh suatu badan atau pejabat administrasi negara tersebut tidak sesuai
dengan “tujuan dan maksud” dari pemberian kewenangan, maka pejabat administrasi
2. Menyimpang dari tujuan atau maksud dalam kaitannya dengan asas legalitas.
Asas legalitas merupakan salah satu prinsip utama yang dijadikan dasar
Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme meliputi, a. Asas kepastian hukum; b. Asas tertib
16
Penyalahgunaan kewenangan sangat erat kaitan dengan terdapatnya
yaitu unsur kewenangan, unsur prosedur dan unsur substansi, dengan demikian cacat
yakni: cacat wewenang, cacat prosedur dan cacat substansi. Ketiga hal tersebutlah
Dasar pengujian ada atau tidaknya penyalahgunaan ini adalah peraturan dasar
(legalitas) sebagai hukum positif tertulis yang melatar belakangi ada atau tidaknya
kewenangan saat mengeluarkan suatu keputusan, artinya ukuran atau kriteria ada atau
dasar mengenai tugas, kedudukan, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja.
tindak pidana gratifikasi kepada aparatur negara dan tindak pidana pemerasan oleh
17
diatur dalam pasal tersendiri dalam UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20
Tahun 2001.13
Untuk tindak pidana korupsi suap ini, diatur dalam Pasal 5 dengan ancaman
pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau
pidana denda paling sedikit Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah), baik terhadap pemberi
tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi, sedangkan yang
kewajiban atau tugasnya adalah pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana
denda paling sedikit Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak
13
Https://iainptk.ac.id/tiga-wujud-penyalahgunaan-wewenang-dalam-hukum-administrasi
14
Https://iainptk.ac.id/tiga -wujud-penyalahgunaan-wewenang-dalam-hukum-administrasi
18
Pada hakekatnya, gratifikasi adalah pemberian kepada pegawai
apabila diberikan oleh si pemberi gratifikasi berhubungan dengan jabatan dan yang
negeri.
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
terjadi pada setiap Kementerian dan Lembaga, termasuk pada Kementerian Agama
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan dapat
15
Https://iainptk.ac.id/tiga-wujud-penyalahgunaan-wewenang-dalam-hukum-administrasi
19
Upaya dari pemerintah untuk memerangi korupsi dan dalam rangka
Kemudian Inpres Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi.
berkurang, Korupsi makin menggeliat untuk meningkat. Bahkan realitas korupsi telah
pejabat struktural menurut Peraturan Pemerintah Nomor 100 tahun 2000 jo Peraturan
Pemerintah Nomor 13 tahun 2002 tentang perubahan PP Nomor 100 Tahun 2000
struktural karena :
20
3. diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil;
5. cuti di luar tanggungan negara, kecuali cuti di luar tanggungan negara karena
persalinan;
9. hal hal lain yang ditentukan dalam peraturan perundang undangan yang
berlaku.
tidak memenuhi persyaratan dalam pasal 10 PP Nomor 100 tahun 2000 tersebut, dan
PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS Pasal 24 ayat (1) “Sebelum PNS
dijatuhi hukuman disiplin setiap atasan langsung wajib memeriksa terlebih dahulu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara tertutup dan hasilnya
16
Https://iainptk.ac.id/tiga -wujud-penyalahgunaan-wewenang-dalam-hukum-administrasi
17
Https://iainptk.ac.id/tiga -wujud-penyalahgunaan-wewenang-dalam-hukum-administrasi
21
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Wewenang adalah hak yang dimiliki oleh badan dan pejabat pemerintahan
kurangnya terdiri dari tiga komponen, yaitu pengaruh, dasar hukum, dan komformitas
mempunyai dasar hukum dalam bertindak, dan mempunyai tolak ukur pada legalitas
tindakan.
legislatif, eksekutif dan yudikatif, dan vertikal terdiri dari pemerintahan pusat dan
daerah. Telah diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, mengenai pembagian kekuasaan. Ada beberapa macam wewenang yang secara
umu dikenal antara lai: Wewenang terikat, Wewenang garis (Line authority),
Wewenang wibawa.
atribusi, atribusi adalah wewenang yang diberikan yaitu diberikan oleh undang-
undang dasar atau undang-udnang kepada satu jabatan. Sedangkan delegasi berarti
22
penggantian. Delegasi adalah peralihan wewenang dari satu badan pemerintahan ke
Wewenang wibawa.
seperti, Menyimpang dari tujuan atau maksud dari suatu pemberian kewenangan,
Menyimpang dari tujuan atau maksud dalam kaitannya dengan asas legalitas, dan
Menyimpang dari tujuan atau maksud dalam kaitannya dengan asas-asas umum
B. Saran
yang diembankan oleh negara. Dan sebagai pejabat-pejabat negara akan baiknya
mengetahui hal tersebut, jika sebuah amanah dijalankan tanpa wewennag akan
bisa terjadi korupsi dan lain-lain. Kalau para pejabat mengetahui tugas dan wewenang
dan menjalankan sebaik-baiknya ishallah negara akan aman dari tindakan sewenang-
23
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
A’an effendi dan Freddy Poernomo. 2017. Hukum Administrasi. Jakarta: Sinar
grafika.
Latif, Abdul. Hukum Administrasi Dalam Praktik Tindak Pidana Korupsi. (Jakarta:
Rajawali Pers
https://id.wiktionary.org/wiki/melampaui_wewenang.
24