Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. Latar Belakang Penulisa..................................................................................................................1
B. Fokus Penulisan...............................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................1
A. Pengertian Administrasi Kurikulum.................................................................................................1
1. Pengertian Administrasi...............................................................................................................1
2. Pengertian Kurikulum..................................................................................................................2
3. Pengertian Administrasi Kurikulum.............................................................................................2
B. Adminsitrasi Kurikulum..................................................................................................................2
1. Administarsi Struktur kurikulum TK/SD/SMP............................................................................3
C. Beban belajar......................................................................................................................................6
D. Kalender akademik..........................................................................................................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................12
A. Simpulan........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
SOAL-SOAL.............................................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan

Kurikulum merupakan alat kunci dalam proses pendidikan formal. Tidak


mengherankan apabila alat ini selalu dirombak atau ditinjau kembali untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman. Oleh karena itu, kurikulum juga harus dibina
penerapannya dan dikembangkan prospeknya. Maka dengan administrasi kurikulum lah
menjadi kegiata sangat penting dalam keberlangsungan kurikulum sendiri. Dalam makalah
ini akan memuat tentang selak beluk administrasi kurikulum.

B. Fokus Penulisan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka akan secara spesifik dipaparkan dalam
makalah ini mengenai administrasi kurikulum.
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan fokus penulisan, maka tujuan pembahasan materi ini
adalah agar penulis dan pembaca sama-sama dapat mengetahui bagaimana administrasi
kurikulum.

BAB II

PEMBAHASAN

2 | Administrasi Kurikulum
A. Pengertian Administrasi Kurikulum
1. Pengertian Administrasi

Administrasi Secara sederhana administrasi berasal dari kata latin “ad” dan
“ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti “melayani”. Secara bebas
dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap
subjek tertentu. Sedangkan dalam bahasa Inggris. Kata “ad” mempunyai arti yang sama
dengan kata “to”, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan
kata to serve atau to conduct yang berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”.
Dalam bahasa Inggris to administer berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look
after), dan “mengarahkan”.1

Dalam arti sempit administrasi diartikan sebagai pekerjaan tulis-menulis atau


ketatausahaan/kesekretariatan. Pekerjaan ini berkaitan dengan kegiatan menerima,
mencatat, meghimpun, mengolah, menggandakan, mengirim, menyimpan, dan lain
sebagainya. Kini administrasi itu telah mengalami perkembangan yang pesat, sehingga
administrasi memiliki pengertian yang lebih luas. Diantaranya: mempunyai pengetian
yang sama dengan manajemen, menyuruh orang agar bekerja secara produktif2 dan lain
sebagainya.2

2. Pengertian Kurikulum
Pengertian kurikulum sebagai pengelaman belajar, mengandung makna bahwa
kurikulum adalah seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik di dalam maupun di luar
sekolah asal kegiatan tersebut berada di bawah tanggung jawab guru (sekolah). Yang
dimaksud dengan kegiatan itu tidak tersebut pada kegiatan intra ataupun ekstrakurikuler.3
Pada jenis dan tingkat sekolah apapun, yang menjadi tugas utama kepala sekokah ialah
menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi murid-murid. Dan inilah menjadi
tanggung jawab kepala sekolah untuk mewujudkannya dalam membangun sekolah yang
berkualitas dan menangani tantangan-tantangan masalah yang tanpa batas, sedangkan staf
mendapat bagian tanggung jawab dalam membantu usaha pelaksanaan dan membangun
progran pengajaran yang efektif. supaya kepala sekolah mampu memberikan pimpinan
yang efektif dalam bidang ini hendaknya ia mengetahui berbagai teori mengenai
1 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan supervisi Pendidikan, (PT Remaja Rosdakarya, 2009) hlm.1.
2 Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta 2010), hlm.1.
3 Wina Sanjaya,Pembelajran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Jakarta: Kencana, 2008) hlm. 3

3 | Administrasi Kurikulum
kurikulum dan menyadari kaitannnya dengan kebijaksanaan dan langkah-langkah
administrasi.4
3. Pengertian Administrasi Kurikulum

Dari gambaran diatas, dapat kita simpulkan bahwa administrasi kurikulum diartikan
sebagai pelayanan program pendidikan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan
dalam pendidikan.

B. Adminsitrasi Kurikulum

Di dalam Perarturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar


Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar isi
dan standar kompetensi lulusan, serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh
BSNP dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan pendidikan tertentu (PPRI No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 5 ayat 2). Standar isi yang memuat administrasi struktur kurikulum, beban belajar,
kurikulum TK/SD/MI/SDLB/SMP dan Kalender Akademik.

1. Administarsi Struktur kurikulum TK/SD/SMP


a) Strukutu Kurikulum TK
Struktur Kurikulum TK berisi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama satu tahun mulai semester 1 dan 2
seperti pada tabel 2.1

Semester I Semester II
N Tema Alokasi N Tema Alokasi Waktu
o waktu o
1 Diri Sendiri 3 Mg 1 Rekreasi 4 Mg
4 Daryanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 36-37

4 | Administrasi Kurikulum
2 Lingkungank 4 Mg 2 Pekerjaan 3 Mg
u
3 Kebutuhanku 4 Mg 3 Air Udara/ Api 2 Mg
4 Binatang 3 Mg 4 Alat 2 Mg
Komunikasi
5 Tanaman 3 Mg 5 Tanah Airku 3 Mg
6 Alam semesta 3 Mg

b) Struktur Kurikulum SD/MI

Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang


ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas 1 sampai
dengan Kelas VI seperti pada Tabel 2.2.

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu


I II II IV, V, dan
I VI
A. Mata Pelajaran 3
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 5
4. Matematika 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3
7. Seni Budaya dan Keterampilan 4
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4
B. Muatan Lokal 2
C. Pengembangan Diri 2*
Jumlah 2 2 2 32
6 7 8
*) Ekuivalen 2 Jam pembelajaran

c) Struktur Kurikulum SMP/ MTs

Struktur kurikulum SMP/ Mts meliputi substansi pembelajaran yang


ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII
sampai dengan Kelas IX seperti pada Tabel 2.3. Struktur kurikulum disusun

5 | Administrasi Kurikulum
berdasarkan standart kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran
dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan


pengembangan diri seperti pada tabel.
b. Ekuivalen 2 jam pembelajaran.
c. Muatan lokal merupakan kegiatan ekstra kurikuler, untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan
mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengeksplorasi dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan dibimbing oleh konselor, guru atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra
kurikuler.
d. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan IPA dan
IPS terpadu.
e. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan.
f. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
g. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.5

Kelas dan Alokasi


Komponen Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2

5 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Bandung: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hlm.452-453

6 | Administrasi Kurikulum
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
10. Keterampilan/ Teknologi Informasi dan 2 2 2
Komunikasi
B. Muatan lokal 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
Jumlah 32 32 32

C. Beban belajar

Beban belajar yang di atur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket pada
jenjang pendidikan dasar menengah. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program
pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan
beban belajar yang sudah ditetapkan setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket
dinyatakan.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan dengan memerhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran
pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan sebagai berikut:

1) SD/MI/SDLB berlangsung selama 35 menit;


2) SMP/MTs/SMPLB berlangsung selama 40 menit;
3) SMA/MA/SMALB/SMK/MAK berlangsung selama 45 menit.

Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan
adalah sebagai berikut:

7 | Administrasi Kurikulum
1) Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SD/MI/SDLB:
 Kelas I s.d. III adalah 29 s.d. 32 jam pembelajaran;
 Kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran
2) Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMP/ Mts/SMPLB adalah
34 jam pembelajaran.
3) Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMA/ MA/
SMALB/SMK/MAK adalah 38 s.d. 39 jam pembelajaran.
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk satuan pendidikan
TK/SD/MI/SMP/MTs adalah sebagaimana tertera pada tabel 2.4.

Satuan pendidikan Kelas Satu jam Jumalah Minggu Waktu Jumlah


pem. Per jam pem. Efektif pembelajaran jam
minggu Permn per tahun per tahun pertahun
ajaran (@60
menit)
SD/MI/SDLB*) I s.d. 35 26-28 34-38 884-1064 jam 516-621
III pembelajaran
(30940-37240
menit)
IV 35 32 34-38 1088-1216 jam 635-709
s.d. pembelajaran
VI (38080-42560
menit)
SMP/MTs/SMPLB* VII 40 32 34-38 1088-1216 jam 725-811
) s.d. pembelajaran
IX (43520-48640
menit)

D. Kalender akademik

8 | Administrasi Kurikulum
Seorang pengawas harus bisa membimbing kepala sekolah dalam menyusun
kalender akademik dan mengadministrasikannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menyusun kalender akademik antara lain adalah:

1) Kepala sekolah/ madrasah menyusun kalender pendidikan/ akademik yang


meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan, ekstrakurikuler, dan hari
libur;
2) Penyusunan kalender pendidikan/ akademik
a) Didasarkan pada standar isi,
b) Berisi mengenai pelaksanaan aktivitas sekolah/ madrasah selama satu tahun
dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan;
c) Diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah
3) Sekolah/ madrasah menyusun jadwal penyusunan KTSP;
4) Sekolah/ madrasah menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester
ganjil dan genap.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada
Tabel 4.5.

N Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


o
1 Minggu efektif Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif
belajar minggu dan pada setiap satuan pendidikan
maksimum 38
minggu
2 Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester
semester minggu
3 Jeda Maksimum 2 Antara semester I dan II
antarsemester minggu
4 Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan akhir dan
pengajaran minggu awal tahun pelajaran
5 Hari libur 2-4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya
sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran efektif
6 Hari libur umum/ Maksimum 2 Disesuaikan dengan peraturan pemerintah

9 | Administrasi Kurikulum
nasional minggu
7 Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri
minggu kekhususan masing-masing
8 Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan
sekolah/ madrasah minggu secara khusus oleh sekolah/ madrasah tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu
kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu
pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Contoh 4.1 Perthitungan Hari Belajar Efektif

TK/SD/SMP......
Tahun Pelajaran 2006-2007
Semester Ganjil

Bulan Hari Minggu Libur Jumlah


Efektif efektif hari
minggu Lib. Lib. semester Jumlah
khusus Umum

10 | Administrasi Kurikulum
Contoh 4.2. pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar per
semester

Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Tahun Pelajaran :
Sekolah :
No Standar Kompotensi Indiktor Aspek

No Kompetensi Dasar Penguasaan Keterampilan


Konsep sosial

Contoh 4.3. Penentuan Standar Kompetensi Belajar Minimal (SKBM)

No KD/ Kriteria/ Aspek SKM (%)


Indikator
Esensial Kompleksita Intake Daya
s Siswa Pendukung

KD = Kompetensi Dasar

11 | Administrasi Kurikulum
BAB III

PENUTUP
A. Simpulan

Administrasi kurikulum diartikan sebagai pelayanan program pendidikan yang


dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan dalam pendidikan. Di dalam Perarturan
Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, dinyatakan
bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Adapun Struktur Kurikulum TK berisi substansi pembelajaran yang ditempuh


dalam satu jenjang pendidikan selama satu tahun mulai semester 1 dan 2, dan struktur
kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama enam tahun mulai kelas 1 sampai dengan Kelas VI, serta struktur
kurikulum SMP/ Mts meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

12 | Administrasi Kurikulum
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2011)


Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta 2010)
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan supervisi Pendidikan, (PT Remaja Rosdakarya,
2009)
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Bandung: PT Raja Grafindo Persada, 2012)
Wina Sanjaya, Pembelajran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Jakarta:
Kencana, 2008)

13 | Administrasi Kurikulum
SOAL-SOAL

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Merupakan Perarturan Pemerintah RI
tentang Standar Nasional Pendidikan nomor...
a. Perarturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005
b. Perarturan Pemerintah RI Nomor 01 Tahun 2005
c. Perarturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 1998
d. Perarturan Pemerintah RI Nomor 01 Tahun 1998

2. Seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik di dalam maupun di luar sekolah asal
kegiatan tersebut berada di bawah tanggung jawab guru (sekolah) baik kegiatan intra
ataupun ekstrakulikuler. Merupakan pengertian dari...
a. Kurikulum Sekolah
b. Kurikulum
c. Kurikulum Pembelajaran
d. Pembelajaran

3. menyusun kalender pendidikan/ akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan,


ujian, kegiatan, ekstrakurikuler, dan hari libur merupakan tugas seorang...
a. kepala sekolah
b. tata usaha
c. wakil kepala sekolah bagian kurikulum
d. wakil kepala sekolah bagian kesiswaan

4. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berkisar 35 menit diberlakukan
pada jenjang...
a. TK/RA
b. SD/MI/SDLB
c. SMP/MTs
d. SMA/MA/SMK

5. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berkisar 40 menit diberlakukan
pada jenjang...
a. TK/RA
b. SD/MI/SDLB
c. SMP/MTs
d. SMA/MA/SMK

14 | Administrasi Kurikulum
6. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berkisar 35 menit diberlakukan
pada jenjang...
a. TK/RA
b. SD/MI/SDLB
c. SMP/MTs
d. SMA/MA/SMK

7. Kurikulum SMP/MTs disusun berdasarkan standart kompetensi lulusan dan standar


kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan struktur dengan jumlah ....
a. 7
b. 8
c. 9
d. 10
8. Tujuan diadakannya muatan lokal dalam struktur kurikulum SMP/MTs adalah...
A. Mengetahui budaya lokal
B. Membudayakan budaya-budaya setempat
C. Mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah
D. Melestarikan budaya lokal

9. Sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan


mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan setiap
kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan adalah
pengertian dari...
a. Administrasi
b. Kurikulum
c. Beban belajar
d. Sistem paket

10. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kalender akademik antara lain,
kecuali...
a. Kepala sekolah/madrasah menyusun kalender pendidikan/akademik yang meliputi
jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan, ekstrakurikuler, dan hari libur;
b. Penyusunan kalender pendidikan/ akademik
c. Sekolah/ madrasah menyusun jadwal penyusunan program kerja
d. Sekolah/ madrasah menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester ganjil
dan genap.

15 | Administrasi Kurikulum

Anda mungkin juga menyukai