Anda di halaman 1dari 13

35/PD_ADM/18

ANALISA PENDIRIAN KLINIK


KLINIK PRATAMA (BETH RAPHA AGAVE
INSANI)

Klinik Pratama Beth Rapha Agave Insani


Jl. Maulana Hasanudin, ampera II no 7-8, Tangerang
(021) 5445855
beth_rapha@yahoo.co.id
ANALISA PENDIRIAN KLINIK

DAFTARISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ ii


KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................1
B.Tujuan ...............................................................................................................................................1
C.Indentitas Usaha DanLegalitas .........................................................................................................1
BABIIANALISI SITUASI ...............................................................................................................................3
A. Tinjauan Geografi .........................................................................................................................3
B. Tinjauan Demografi .....................................................................................................................3
BABIIIANALISIS SARANA DAN BANGUNAN FISIK .....................................................................................4
A. Tinjauan Sarana dan Prasarana.....................................................................................................4
1. Persyaratan Lokasi ...................................................................................................................4
2. Persyaratan Ruangan Klinik .....................................................................................................5
3. Persyaratan Komponen Bangunan ...........................................................................................5
4. Persyaratan Prasarana Klinik ...................................................................................................6
BAB IVANALISIS RASIO JUMLAH PENDUDUK DAN KETERSEDIAAN TENAGA FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN ..............................................................................................................................................8
BAB V KESIMPULAN.............................................................................................................................. 10

KLINIK BETH RAPHA AGAVE INSANI ii


ANALISA PENDIRIAN KLINIK

KATAPENGANTAR

PujisyukurkamipanjatkankepadaTuhanYangMahaEsakarenaberkatrahmat Nyakami
berhasilmenyelesaikanhasil analis terhadap pendirian fasilitas mempertimbangkan tata ruang
daerah dan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatanini,
sebagailangkahawalkamidalamrangka akreditasi klinik.
Terkait denganhaltersebut, besarharapankamikepadasemuapihak untukdapat turut serta
mendukung sepenuhnya rencana akreditasi klinikagar dapatterlaksana denganbaik.
Akhirkatakamiucapkanterimakasihyangsebesar–besarnyakepadasemua pihak yang
telahmembantu serta memberikandukungannya selama ini.

Poris Gaga, 18 November 2018


HormatKami,
Kepala Klinik Pratama
Beth Rapha Agave Insani

Susan Margarita

KLINIK BETH RAPHA AGAVE INSANI iii


ANALISA PENDIRIAN KLINIK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah kebutuhan semua insan.Penyakitakibatkerja (PAK) yang
penyakit disebabkanoleh pekerjaan seperti penyedia makanan atau lingkungan kerja
seperti bising, suhu, kimia,mikrobiologidanergonomi.Maupun penyakitberhubungan
dengan pekerjaan (work related disease).
Data tahun 2016BPJS ketenagakerjaan terdapat 105.182 kasus akibat
kecelakaan kerja, sedangkan pada tahun 2017 sebesar 123.000 kasus. Bukan hanya
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja merupakan masalah penting di dunia,
termasuk Indonesia. International Labour Organization (ILO) pada tahun 2013 bahwa
160 pekerja mengalami sakit akibat kerja sebesar 1 orang setiap 15 detik. Dengan
demikiam maka banyak pekerja yang mengalami penyakit akibat kerja (PAK) tanpa
disadari penyakitnya tidak tertangani dengan baik dan benar atau bisa jadi salah
penanganan karena melalui jalur layanan kesehatan umum termasuk FKTP dari BPJS
Kesehatan.
Klinik Beth Rapha Agave
Insanisebagaisalahsatuinstitusipelayanankesehatanyang bergerak di bidang kesehatan
tenaga kerja berupaya
memberikanpelayanankesehatandanedukasikepadamasyarakatakanpentingnyamenjag
akesehatandanuntukberperilakuhidupsehatsedinimungkin.

B.Tujuan
1. Sebagai dokumen yang menggambarkan tentang analisis pendirian Klinik Beth Rapha
Agave Insani.
2. Sebagai bahan untuk perencanaan pengembangan Klinik Beth Rapha agar memenuhi
kriteria yang dipersyaratkan.

C.Indentitas Usaha DanLegalitas


a. IndentitasUsaha
Nama Perusahaan :Klinik Beth Rapha Agave Insani
AlamatKlinik :JalanMaulana Hasanudin, Ampera II no 7 – 8, Poris Gaga,
Batu ceper, Kota Tangerang, Banten 15122.
b. Legalitas
Untukmenjaminkesinambungan dankelancaran operasionalkegiatanusaha, maka
mutlak diperlukan kelengkapan legalitas usaha berupa perijinan yang diperlukan
sesuaiperaturanyang berlaku dengan izin-izin yangada sbb:
AktaNotaris Mulyaningsih Kurnia,SH no 05 tanggal 23 September 2006
IzinUsahaPerdaganganNo. 0296/PK/II/BPPMPT/2013
IzinKlinikSwastano.445.5/Kep-013/DPMPTSP/Klinik/2017
Izin Laboratorium Klinik no 445.5/Kep.02/DPTMPSP/LABKLIN/2017
Izin Radiologi no 065701.010.11.300317
TandaDaftarPerusahaanNo.30.06.1.86.03904
Penunjukan PerusahaanJasaKeselamatandanKesehatanKerja berdasarkan Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep 686/BINWASK3-
PNK3/KK/VIII/2017

KLINIK BETH RAPHA AGAVE INSANI 1


ANALISA PENDIRIAN KLINIK

Sertasejumlah izin-izin lainyangrelevan

KLINIK BETH RAPHA AGAVE INSANI 2


ANALISA PENDIRIAN KLINIK

BABII
ANALISI SITUASI

A. Tinjauan Geografi
Klinik Beth Rapha Agave Insani merupakan Klinik Pratama yang
menjadiKlinikKeluarga (Family Medicine), Kesehatan, dan Keselamatan Kerja di
Industri (Occupational Health) yang terbaik dalam kualitas pelayanan dengan harga
terjangkau.Yang terletak di jalan Maulana Hasanudin, Ampera II no 7 – 8, Poris Gaga,
Batu ceper, Kota Tangerang, Banten 15122 dengan luas wilayahsesuai puskesmas
poris gaga lama 5,49 km2, jumlah penduduk 38.810, dengan jumlah RW21, jumlah
RT101, dan jumlah kelurahan berjumlah 3 di wilayah puskesmas poris gaga lama.

Sebelah Utara : Kecamatan Batu Ceper

Sebelah Timur : Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat

Sebelah Selatan : Kecamatan Cipondoh

Sebelah Barat : Wilayah Puskesmas Poris Plawad

B. Tinjauan Demografi
Kepadatan Jumlah penduduk sangat berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan yang
akan dilakukan Klinik Beth Rapha Agave Insani dengan jumlah penduduk 38.810,
dilayani1 puskesmas dan 8 Klinik swasta lain.

KLINIK BETH RAPHA AGAVE INSANI 3


ANALISA PENDIRIAN KLINIK

BABIII
ANALISIS SARANA DAN BANGUNAN FISIK

A. Tinjauan Sarana dan Prasarana


Kondisi gedung pelayanan terdiri dari satu atap dengan kontur tanah rata. Namun
dengan melihat jumlah kunjungan perhari dan ruang yang tersedia sekarang masing –
masing unit kurang luas sehingga terasa ketidaknyamanan bagi pasien maupun karyawan.

1. Persyaratan Lokasi
Kondisi
No Standar Lokasi Keterangan
Yang Ada
Geografis
A. Tidak ditepi lereng Ya
B. Tidak didekat kaki Gunung Rawan
1.1 Longsor Ya
C. Tidak ditepi anak sungai / sungai atau
badan air yang mengikis pondasi Ya
D. Tidak diatas / dekat jalur patahan aktif Ya
E. Tidak didaerah rawan tsunami Ya
F. Tidak didaerah rawan banjir Ya
G. Tidak dalam zona topan Ya

H. Tidak didaerah rawan badai Ya

Mudah Dekat Pinggir


1.2 Akses jalur transportasi umum
Dijangkau Jalan
1.3 Kontur tanah Rata
5 mobil
Cukup ±20 motor
1.4
Fasilitas Parkir Memadai 2 Tukang
parkir
8 cctv. 3
didepan. 2 di
lantai satu. 1
dilantai dua. 2
1.5 Fasilitas Keamanan
Ada di lantai tiga.
Bersebrangan
dengan
poskamling.
Air Bersih
dengan Sumur
1.6 Ketersediaan Fasilitas Utilitas Publik Ada
Gali, Tersedia
IPAL
Limbah medis
1.7 Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Ada dikelola pihak
ketiga dengan

KLINIK BETH RAPHA AGAVE INSANI 4


ANALISA PENDIRIAN KLINIK

MOU yang
resmi.
Tidak
dibawah
atau
1.8 Kondisi Lainnya
didaerah
SUTT/
SUTET

2. Persyaratan Ruangan Klinik


Kondisi Yang
No Standar Ruangan Keterangan
Ada
1 RuangPendaftaran/RuangTunggu Ada
2. Ruang Konsultasi Dokter Ada
3. Ruang Administrasi Ada
4. Ruang Tindakan Ada
5. Ruang Farmasi Ada
Kamar Mandi / WC Pasien ( Laki – Laki
6. Ada
dan Perempuan terpisah )
7. Kamar Mandi Penyandang Disabilitas Ada
8. Ruang Pojok ASI / Laktasi Ada

3. Persyaratan Komponen Bangunan


Kondisi
No Standar Komponen Bangunan Keterangan
Yang Ada
Atap
a. Kekuatan atap tahan terhadap
bencana, tidak bocor, tahan
Memadai
1. lama, dan tidak menjadi
perindukan vektor
b. Material tidak korosif dan tidak
Memadai
mudah terbakar
Langit – Langit
a. Langit – Langit harus kuat,
berwarna terang, mudah
Memadai
2. dibersihkan, tanpa profil, tanpa
sambungan.
b. Ketinggian minimal 2.8 m dari
Memadai
lantai
Dinding
a. Material dinding harus keras,
rata, tidak berpori, tidak
Memadai
menyebabkan sila, kedap air,
3.
mudah dibersihkan.
b. Dinding KM / WC kedap air
dan dilapisi keramik setinggi Memadai
150 cm

KLINIK BETH RAPHA AGAVE INSANI 5


ANALISA PENDIRIAN KLINIK

c. Dinding laboratorium harus


tahan bahan kimia tidak berpori Memadai
dan mudah dibersihkan
Lantai harus kuat, tahan air, tidak licin,
4. Memadai
berwarna terang dan mudah dibersihkan
Kamar Mandi atau WC Memadai
a. Memiliki ruang gerak yang
cukup untuk masuk dan keluar Memadai
pegguna.
b. Lantai terbuat dari bahan yang
tidak licin dan air buangan tidak Memadai
boleh menggenang.
5. c. Pintu harus mudah dibuka dan
Memadai
ditutup
d. Kunci dipilih sedemikian rupa
agar mudah dibuka pada kondisi Memadai
darurat.
e. Pemilihan kloset disesuaikan
dengan kebutuhan dan Memadai
kebiasaan pengguna
6. Aksesabilitas penyandang disabilitas
dan lansia
a. Menyediakan fasilitas dan Untuk
aksesabilitas demi terwujudnya kemudahan,
Terbatas gigi,perlu
kenyamanan, dan keamanan dibantu
b. Persyaratan teknis yang meliputi :
1. Kamar Mandi / WC Terbatas Belum
2. Tempat Parkir Ada dipisahkan
3. Jalur Pemandu Ada pria-wanita
4. Rambu dan Marka Ada (direncanakan)
5. Tangga Ada
6. Pintu Ada
7. RAM Ada

4. Persyaratan Prasarana Klinik


Kondisi Yang
No Standar Prasarana Klinik Keterangan
Ada
4.1 Sistem Penghawaan (Ventilasi)
4.1.1 Ventilasi merupakan proses
mensuplai udara segar kedalam gedung
yang bertujuan menghilangkan gas yang
tidak menyenangkan, menghilangkan uap Memadai
air terlebih untuk kenyamanan termal
4.1.2 Ventilasi ruangan dapat berupa
ventilasi alami tidak boleh kurang dari
15% dari luas lantai ruangan yang Memadai
membutuhkan ventilasi

KLINIK BETH RAPHA AGAVE INSANI 6


ANALISA PENDIRIAN KLINIK

4.1.3 Besaran pertukaran udara di


berbagai fungsi ruangan adalah 12 kali Memadai
pertukaran per jam dan 10 kali pertukaran
udara per jam untuk kamar mandi / WC
4.1.4 Penghawaan dalam ruangan perlu
memperhatikan 3 elemen dasar.
1) Jumlah udara berkualitas baik yang Memadai
masuk ruangan dalam waktu tertentu.
2) Arah aliran udara yang seharusnya
mengalir dari area bersih ke area Memadai
terkontaminasi serta distribusi udara
keluar dalam setiap ruangan dialirkan
secara efisien
3) Setiap ruangan diupayakan udara Memadai
bergerak dan terjadi pertukaran udara
4.1.5 Pemilihan sistem ventilasi alami
dan mekanik atau campuran dengan
memperhatikan kondisi lokal seperti
struktur bangunan, cuaca, biaya, dan Memadai
kualitas udara luar.
4.2 Sistem Pencahayaan
4.2.1 Bangunan klinik harus mempunyai
sistem pencahayaan alami dan buatan Memadai
4.2.2 Pencahayaan harus terdistribusi
Memadai
merata disetiap ruang
4.2.3 Lampu – lampu yang digunakan
Memadai
diupayakan jenis yang hemat energi
Sistem Sanitasi
4.3.1 Sistem air bersih Memadai
4.3 4.3.2 Sistem air bersih harus
direncanakan dan dipasang dengan
mempertimbangkan sumber air bersih Memadai
dan sistem pengalirannya
Kamar Mandi / WC
a. Memiliki uang gerak yang cukup
Memadai
Untuk masuk dan keluar pengguna
4.4
b. Lantai terbuat dari bahan yang
tidak licin dan air buangan tidak
Memadai
boleh menggenang
c. Pintu harus mudah dibuka-tutup Memadai
d. Kunci dipilih sedemikian rupa agar
Memadai
Mudah dibuka pada kondisi darurat
e. Pemilihan kloset disesuaikan denganMemadai
Kebutuhan dan kebiasaan pengguna
f. Minimal disediakan satu kamar
mandi khusus penyandang
Tidak ada
disabilitas

KLINIK BETH RAPHA AGAVE INSANI 7


ANALISA PENDIRIAN KLINIK

BAB IV
ANALISIS RASIO JUMLAH PENDUDUK DAN KETERSEDIAAN TENAGA
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Laju pertumbuhan pada tahun 2015 berdasarkan data profil kesehatan daerah tahun 2015
naik 6.43%. Untuk umur 0 – 4 tahun berjumlah 211.557, umur 5 - 14 tahun berjumlah
241.293, umur 15 – 44 tahun berjumlah 972.692, umur 45 – 64 berjumlah 354.955, umur >65
tahun berjumlah 51.014.
Rasio jumlah Puskesmas dengan jumlah kecamatan yang ada di kota Tangerang adalah
2,5. Setiap kecamatan mempuunyai 2 – 3 puskesmas. Rasio jumlah Puskesmas terhadap
jumlah penduduk kota Tangerang adalah 1 : 55.500 penduduk. Sedangkan jumlah penduduk
di wilayah puskesmas poris gaga lama 38.810. Namun demikian, jumlah sarana pelayanan
kesehatan sudah cukup banyak membantu.Jumlah klinik swasta 9 buah, dokter umum
praktek swasta 3 orang, dokter gigi praktek swasta 2 orang dan 8 orang bidan praktek swasta.
Tenaga kesehatan menurut Permenkes No 75 Tahun 2014 adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan, kebutuhan sumber daya manusia untuk bidang kesehatan pad
adasarnya dapat ditentukan berdasarkan:
1. Kebutuhan epidemiologi penyakit utama masyarakat
2. Permintaan (demand) akibat beban pelayanan kesehatan
3. Sarana upaya kesehatan yang di ditetapkan
4. Standar atau rasio terhadap nilai tertentu
Determinan lain yang berpengaruh dalam perencanaan kebutuhan SDM adalah :
1. Perkembangan penduduk, baik, jumlah, pola penyakit, daya beli, maupun kejadian
sosial budaya dan keadlian darurat / bencana
2. Pertumbuhan ekonomi
3. Berbagai kebijakan di bidang pelayanan kesehatan
Salah satu metode penyusunan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan rasio terhadap
sesuatu nilai (Ratio Method). Langkah awal menentukan rasio dari tenaga terhadap suatu nilai
tertentu misalnya jumlah penduduk. Perkiraan kebutuhan jumlah dari jenis tenaga kesehatan
tertentu diperoleh dengan membagi nilai yang diproyeksikan termasuk dengan rasio yang
ditentukan. Rasio dokter terhadap penduduk bervariasi dalam suatu daerah mulai dari 1 : 5.000
sampai 1 : 4.000. Bila proyeksi penduduk pada tahun target adalah satu juta dengan rasio pada
tahun target yang diinginkan sebasar 1 : 4000, kebutuhan dokter yang diperlukan adalah =
38.810 : 4.000 = 10 dokter Full Time Equivalent (FTE).

Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kesehatan


Analisis data secara deskriptif menggunakan beberapa rumur berikut,
1. Analisis standar kebutuhan tenaga medis (dokter)
TM = p =38.810

Km 5.000
Keterangan :
TM : Kebutuhan Tenaga Medis
P : Penduduk daerah
Km :Konstanta Medis (5.000)

KLINIK BETH RAPHA AGAVE INSANI 8


ANALISA PENDIRIAN KLINIK

2. Analisis standar kebutuhan tenaga keperawatan


TM = p 38.810

Kk 1.250

Keterangan :
TM : Kebutuhan Tenaga Keperawatan
P : Penduduk daerah
Kk : threshold (konstanta) keperawatan (1.250)

Hasil dan Pembahasan


1. Tenaga Medis
Tenaga Medis adalah tenaga kesehatan yang meliputi dokter umum, dokter spesialis
dan dokter gigi. Tenaga medis merupakan tenaga kesehatan yang sangat vital
perannya dalam pelayanan kesehatan, maka tenaga medis sering dikaitkan dengan
threshold (jumlah penduduk) tertentu. Dokter yang merupakan tenaga kesehatan vital,
memiliki threshold 5.000. Artinya, untuk setiap 5.000 penduduk perlu disediakan 1
orang dokter. Analisis ini sering digunakan sebagai dasar penentuan standar
kebutuhan tenaga medis. Klinik Beth Rapha Agave Insani memiliki 3 tenaga medis
dokter umum, 5 tenaga medis dokter gigi.
2. Tenaga Keperawatan.
Tenaga keperawatan adalah tenaga profesional yang mempunyai kemampuan,
tanggung jawab dan kewenangan dalam melaksanakan dan memberikan perawatan
kepada pasien yang mengalami masalah kesehatan. Faktor pasien, tenaga, faktor
lingkungan mempengaruhi kebutuhan tenaga keperawatan.

KLINIK BETH RAPHA AGAVE INSANI 9


ANALISA PENDIRIAN KLINIK

BAB V
KESIMPULAN

1. Berdasarkan beberapa analisis diatas maka pendirian Klinik Beth Rapha Agave Insani
dari tinjauantata ruang daerah, rasio jumlah penduduk, dan letak geografis sudah
memenuhi persyaratan untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Berdasarkan analisis kondisi fisik bangunan sudah memenuhi persyaratan, perlu
ditingkatkan lagi untuk memberikan pelayanan prima untuk masyarakat.

KLINIK BETH RAPHA AGAVE INSANI 10

Anda mungkin juga menyukai