Makalah DDA Kelompok 7 Kelas A
Makalah DDA Kelompok 7 Kelas A
Disusun Oleh :
Kelompok 7
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kehendak-Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengeahuan. Namun, berkat bimbingan dari
berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak
kekurangannya. Karena itu, sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
2. Dosen Pengampu bapak Dr. Ir. Sarman S, M.P. dan ibu Yulia Alia
S.p., M.P.yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan untuk
membuat makalah ini.
Kami menyadari masih perlu banyak belajar dalam penulisan makalah, bahwa
makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih
baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Harapan kami, mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan rekan mahasiswa.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
besar serta hasil buah yang lebih banyak, demikian pula untuk tanaman karet
dan mawar.
6. Tanaman lebih ekonomis bila dibiakkan secara vegetatif. Conto: Strawbery,
blueberry, kentang dan pisang.
3
akan mengurangi persentase sulaman, dan (e) pada jenis-jenis tanaman tertentu
dengan transplanting (pindah tanam) memungkinkan diperoleh pertumbuhan
tanaman dan hasil panen yang lebih tinggi.
4
panjang dari kulit batang bawah dan menggantinya dengan potongan
tunas tunggal yang berukuran sama yang diambil dari batang atas
a. Tujuan Okulasi
Tujuan utama okulasi dari okulasi tanaman adalah mendapatkan jenis
tanaman baru yang memiliki sifat menguntungkan seperti tahan penyakit
serta sifat unggul lainnya yang diperoleh, serta mendapatkan hasil
penggabungan dari dua sifat berbagai jeis tanaman di induknya.
b. Manfaat Okulasi
Adapun untuk kegunaan dalam okulasi ini, antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Proses Pembuahan dan Perkembangbiakan Lebih Cepat.
2. Meningkatkan Produktivitas Tanaman.
3. Pertumbuhan Tanaman Lebih Seragam.
c. Teknik ini mempunyai beberapa keuntungan dan kelemahan :
Kelebihan teknik okulasi:
1. Memperbanyak klon yang tidak bisa diperbanyak dengan cara
lain.
2. Mengambil kebaikan sifat batang bawah dan atas.
3. Mempercepat pertumbuhan dari seleksi bibit.
4. Memperoleh bentuk khusus pertumbuhan.
5. Memperbaiki bagian pohon yang luka atau rusak.
Kelemahan Teknik Okulasi :
Terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi
karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang
atas (entres) Perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi
kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.
5
2.2.2 Teknik Perbanyakan Dengan Stek
Setek atau cutting merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman
secara vegetatif. Tanaman yang disetek dipotong salah satu bagiannya.
Potongan tanaman bisa langsung ditanam ditanah.
Dibanding dengan perbanyakan vegetatif lainnya setek memiliki
beberapa
1. Kelebihan dan kekurangan teknik stek
Kelebihan Teknik Stek :
1. Sifat tanaman baru sama dengan induknya.
2. Bagian tanaman induk yang diperlukan sebagai bahan setek
relatif sedikit, sehingga tidak merugikan tanaman induk.
3. Mudah dilakukan dan tidak memerlukan teknologi yang rumit.
4. Biaya yg dikeluarkan sedikit dan waktu yang diperlukan relatif
singkat.
5. Jumlah tanaman yang dihasilkan lebih banyak daripada cangkok
dan okulasi.
6. Tanaman baru hasil setek memiliki keseragaman umur.
6
b Bagian tanaman yang dipilih sebagai bahan setek tergantung kepada
spesies, pucuk lateral atau terminal, fase berbunga atau vegetatif.
Faktor lain yang juga berpengaruh adalah penyakit.
2. Waktu pengambilan
Pada beberapa tanaman, waktu pengambilan setek menentukan inisiasi
akar. Pada umumnya penyetekan dilakukan pada musim penghujan, guna
mencegah pengeringan pada setek.
3. Perlakuan pada setek
Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai perlakuan pada setek
adalah : zat pengatur tumbuh atau bahan lain seperti 2,4-D, NAA, IBA,
IAA. Vitamin, seperti thiamin (B1), phiroxidine, riboflavin, asam
nikohinil, dan asam askorbat, dan unsur hara mineral, seperti Nitrogen,
Boron. Kondisi lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan setek
termasuk air, suhu, cahaya, media.
3. Macam – macam setek dan tekniknya
1. Setek batang
Setek batang merupakan setek yang paling penting. Bagian batang
yang memiliki kuncup lateral terminal dipotong lalu ditanam dengan
harapan akan tumbuh menjadi tanaman sempurna, contoh : ubi kayu, tebu,
jeruk.
2. Setek daun
Setek daun adalah helai daun dan petiole yang digunakan sebagai
setek. Cara ini biasanya dilakukan untuk tanaman hias yang tidak berkayu
seperti cocor bebek, begonia.
3. Setek daun pucuk
Setek daun pucuk terdiri dari helai daun petiole, dan potongan pendek
dari batang. Karena bahan yang dibutuhkan sedikit, dari bahan yang sama
metode ini bisa menghasilkan tanaman yang lebih banyak misalnya lada
bisa diperkembangkan dengan setek berdaun tunggal.
4. Setek akar
7
Akar yang digunakan sebagai setek harus diambil pada saat tanaman
tidak sedang aktif membuat pucuk-pucuk baru. Dalam kondisi demikian
bahan makanan dalam akar relatif lebih banyak sehingga keberhasilan
setek untuk tumbuh akan lebih baik. Hindari penanaman yang terbalik.
Contoh: sukun, cemara, jambu biji. Penanaman setek dapat dilakukan
secara vertikal, miring atau horizontal.
8
bawah dan batang ata sehingga ikatan sambungan ini sudah kuat
selama musim pertama.
4. Sambung Kulit (Bark Graft)
Sambung kulit merupakan teknik alternatif ketika batang bawah jauh
lebih besar dari batang atas. Salah satu syaratnya adalah kulit batang
bawah harus mudah diangkat dari kayunya.
5. Sambung Samping (Side Graft)
Sambung samping (kadang-kadang disebut veneer graft atau side
cleft grafting) merupakan teknik sambungan yang digunakan ketika
batang bawah lebih besar dari batang atasnya.
2. Keuntungan dan Kerugian Perbanyakan Tanaman Secara
Grafting adalah :
Keuntungan
Mengekalkan sifat-sifat klon yang tidak dapat dilakukan pada
pembiakan vegetatif lainnya seperti stek, cangkok dan lain-lainnya.
Bisa memperoleh tanaman yang kuat karena batang bawahnya
tahan terhadap keadaan tanah yang tidak menguntungkan,
temperatur yang rendah, atau gangguan lain yang terdapat di dalam
tanah.
Memperbaiki jenis-jenis tanaman yang telah tumbuh, sehingga jenis
yang tidak di inginkan diubah dengan jenis yang dikehendaki.
Dapat mempercepat berbuahnya tanaman (untuk tanaman buah-
buahan) dan mempercepat pertumbuhan pohon dan kelurusan
batang (jika tanaman kehutanan).
Kerugian
Bagi tanaman kehutanan, kemungkinan jika pohon sudah besar
gampang patah jika ditiup angin kencang
Tingkat keberhasilannya rendah jika tidak cocok antara scion dan
rootstock
9
2.2.4 Teknik perbanyakan dengan pencangkokan (marcottage atau
layerage)
Mencangkok merupakan salah satu cara perkembangbiakan vegetatif
buatan yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat
yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan. Cangkok adalah cara
perkembangbiakan pada tumbuhan dengan menanam batang atau dahan.
Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang
kayu dan berkambium, seperti jambu, rambutan, dan manga
Waktu pencangkokan tidaklah tergantung pada musim atau yang
lain.Musim hujan maupun kemarau sebenarnya bukan masalah.walaupuan
keduanya ada kelebihan dan kekurangannya.Mencangkok pada musim
hujan,tentunya kita tidak usah repot-repot untuk menyiramnya.lagi pula jika
kita melakukan pencangkokan pada awal musim hujan,dalam musim itu juga
cangkokan telah jadi dan dapat ditanam. Kalau mencangkok pada musim
kemarau,memang kita harus rajin-rajin untuk menyiramnya agar tingkat
kelembaban media tanamnya tetap terjaga. Tapi lazimnya cangkokan pada
musim kemarau lebih cepat,karena pada saat musim ini pertumbuhan akar
sedang aktif.
a. Keuntungan dan kerugian mencangkok antara lain
keuntungan
1. Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan
tumbuhan yang ditanam dari biji
2. Tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat yang sama dengan induknya.
3. Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada proses mencangkok
akar akan tumbuh ketika masih berada di pohon induk.
4. Produksi dan kualitas akan persis sama dengan tanaman induknya.
Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya
tinggi .
10
Kerugian mencangkok antara lain
a Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
b Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar
tunggang.
c Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang
dipotong.
d Dalam satu pohon induk hanya bisa mencangkok beberapa batang saja,
sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa
dilakukan dengan cara ini.
11
akar adventif pada batang sementara batang tetap melekat pada tanaman induk
. Perbanyakan tanaman dengan cara mencangkok memiliki kelebihan
diantaranya tanaman memiliki sifat unggul seperti tanaman induknya dan
tanaman lebih cepat berproduksi.
Faktor-faktor yang mempengarui regenerasi pada pencangkokan
1. Perlakuan yang menghambat translokasi bahan –bahan organik dari
pucuk ke bawah.
2. Hindari bagian yang diakarkan dari cahaya.
3. Adanya ZPT.
Macam-macam pencangkokan
Macam-macam cangkokan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pencangkokan ujung.
2. Pencangkokan sederhana.
3. Pencangkokan udara.
4. Pencangkokan bumbun.
5. Pencangkokan dengan penimbunan.
12
tembus cahaya sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat
memperbanyak diri serta bergenerasi menjadi sebuah tanaman lengkap.
a. Prinsip
Prinsip utama dari kultur jaringan ini adalah perbanyakan tanaman
dengan memakai bagian vegetatif tanaman yang menggunakan media buatan
dan dilakukan di tempat yang steril. Berbeda dari teknik untuk memperbanyak
tanaman secara konvensional, teknik kultur jaringan merupakan teknik yang
dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam sebuah botol kultur dengan medium
serta pada kondisi tertentu. Oleh sebab itu, teknik pengertian kultur jaringan
dapat disebut kultur in vitro. Dikatakan in vitro yang merupakan kata dari
bahasa latin yang berarti ”didalam kaca”. Teori dasar dari teknik kultur in
vitro adalah Totipotensi. Totipotensi mempercayai bahwa setiap bagian-
bagian tanaman dapat berkembang biak, hal ini karena seluruh bagian
tanaman tersebut terdiri dari jaringan-jaringan hidup. Oleh sebab itu, semua
organisme-organisme baru yang berhasil tumbuh akan mempunyai sifat yang
sama persis dengan induknya tersebut.
b. Prasyarat
Kultur jaringan membutuhkan beberapa prasyarat guna mendukung
kehidupan jaringan yang dikembangbiakkan tersebut. Salah satu hal yang
penting adalah sebuah wadah dan media tumbuh yang cukup steril. Media
tersebut akan digunakan sebagai tempat bagi jaringan tanaman untuk dapat
tumbuh serta mengambil nutrisi yang dapat mendukung kehidupan jaringan
tersebut. Media tumbuh akan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan
jaringan tanaman untuk hidup serta memperbanyak diri.
c. Syarat-syarat
pemilihan eksplan sebagai bahan dasar dalam pembentukkan kalus,
terdapat beberapa syarat tumbuhan eksplan :
1. Jaringan tersebut pada saat sedang aktif pertumbuhanya, diharapkan
masih terdapat zat-zat tumbuh yang masih aktif sehingga akan
membantu perkembangan jaringan-jaringan selanjutnya.
13
2. Eksplan yang diambil berasal dari bagian-bagian tumbuhan, seperti
: akar, kuncup, mata tunas, daun, umbi, dan ujung batang yang
dijaga kelestatriannya.
3. Eksplan yang diambil berasal dari bagian-bagian yang masih muda
(apabila ditusuk dengan menggunakan pisau akan terasa lunak
sekali).
Pengaturan udara yang baik terlebih untuk kultur cair.
Keadaan yang aseptik dan pengunaan medium yang cocok.
Pilih bagian meristem, seperti ujung akar, daun akar muda,
keping biji, ujung batang, dan sebagainya. Jika memakai
menggunakan embrio pada bagian biji-biji yang lain sebagai eksplan,
perlu diperhatikan juga adalah kemasakan embrio, dormansi,
temperatur, dan waktu imbisi.
d. Media kultur jaringan
Media yang digunakan untuk kultur jaringan tanaman sangat
bervariasi tergantung kepada spesies tanaman dan tujuan yang akan dicapai.
Misal untuk menumbuhkan akar, media dengan garam-garam makro
berkonsentasi rendah lebih baik dari pada media yang konsenterasi garam-
garam makro tinggi.
Secara umum media kultur jaringan tersusun dari berapa atau seluruh
dari komponen-komponen berikut: hara makro dan hara mikro, vitamin, gula,
asam amino, N organik, senyawa kompleks alamiah seperti air kelapa, ,juice
tomat dan lain-lain, buffer, arang aktif, zat pengatur tumbuh (terutama auksin
dan sitokinin), dan bahan pemadat.
Dalam pembuatan media pH merupakan faktor penting yang harus
diatur agar proses fisiologi sel sel tidak terganggu. Disamping itu faktor-
faktor berikut juga harus dipertimbangkan : 1. Kelarutan garam-garam
penyusun media. 2. Pengambilan (uptake) dari zat pengatur tumbuhan dan
garam-garam lain . 3. Efisiensi pembekuan agar. Pengaturan pH dilakuakn
dengan memberikan NaOH atau HCI setelah semua komponen media
14
dicampur merata. Pengaturan pH untuk sel-sel tanaman berkisar antara 5,5 -
5,8. Pengaturan pH dapat dilakukan sebelum sterilisasi media, atau setelah
media dipanaskan beberapa menit dalam autoclave ,atau setelah sterilisasi
media dengan menggunakan Na0H/HCI steril
Teori dasar kultur in vitro berasal dari teori yang di rumuskan oleh
schwan dan schleiden tahun 1883 yaitu tentang totipontensi (total genetic
pontential).Teori tersebut menyatakan bahwa sel atau jaringan mempunyai
kemampuan untuk membentuk semua tipe sel dan atau membentuk tanaman
lengkap Berdasarkan teori tersebut kemudian di kembangkan kultur jaringan
tanaman yang dapat didefinisikan sebagai sesuatu metode untuk mengisolasi
bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, kelompok sel ,jaringan dan
organ, serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik (bebas jasad mikro),
sehingga bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi
tanaman lengkap kembali .
15
Suhu selalu dijaga tetap pada 24-28 oC. Kadang-kadang tergantung
pada spesies dipilih temperatur yang lebih rendah atau lebih tinggi dari
kisaran temperatur tersebut. Pengaruh kelembaban terhadap
pertumbuhan dan perkembangan sediri sedikit di ketahui, karena
kelembaban di botol kultur relatif tinggi, kelembaban di kamar
tumbuhan (grwoth Chamber) kemungkinan hanya mempengaruhi
kehilangan air dari botol kultur. Akan tetapi kelembaban yang tinggi
dalam kamar tumbuh akan mengakibatkan Infeksi yang lebih tinggi.
Ketersediaan air mempengaruhi peluang pembungaan pembentukan
bakal bunga terlibat baik pada media cair kemungkinan pembungaan
tetap ada dengan menurunkan kelembaban udara Aerasi yang baik
merupakan suatu faktor yang penting untuk tumbuhan sel, jaringan
dan lain-lain, terutama untuk pembentukan akar. Apabila media yang
digunakan media cair, maka botol kultur harus selalu di goyang di
“shaker” untuk menjamin tersedianya oksigen. Walaupun secara
prinsip C02 dapat di gunakan sebagai sumber karbon namun
fungsinya telah di ganti dengan gula .
16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perbanyakan secara vegetatif adalah perbanyakan tanaman yang
menggunakan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang, dan daun.
Pada perbanyakan secara aseksual atau vegetatif genotip dari tanaman induk
diwarisi secara sempurna. Bagian-bagian tanaman pada fase siklus seksual
manapun dapat digunakan sebagai bahan tanaman awal. Terdapat 5 teknik
perbanyakan tanaman secara vegetatif yaitu, teknik perbanyakan degan stek,
teknik perbanyakan degan okulasi (budding), teknik perbanyakan dengan
penyambungan (grafting), teknik perbanyakan dengan pencangkokan
(marcottage atau layerage), teknik perbanyakan dengan kultur jaringan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Arwani, ali. 2018. Jenis Teknik Perbanyakan Vegetatif Pada Tanaman Untuk
Menghasilkan Bibit Yang Berkualitas Unggul. [internet]
https://www.rawabibit.com/2018/04/08/6-jenis-teknik-perbanyakan-vegetatif-
pada-tanaman-untuk-menghasilkan-bibit-yang-berkualitas-unggul/. (diakses
pada 24 Oktober 2019)
[internet] https://gudangpustakailmu.blogspot.com/2016/11/generatif-dan-vegetatif-
tanaman.html (diakses pada 26 Oktober 2019)
18