Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TATA BOGA DASAR

GARNISH

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

Ni Putu Ayu Lestari Karunia 1915081020 : Kelas B

Komang Cahya Galih Pertiwi 1915081033 : Kelas B

Muhammad Yunus Zakaria 1915081036 : Kelas B

Istia Hariani 1915081030 : Kelas B

UNIVERSITAS PENDIDKAN GANESHA

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang
Maha Esa karena atas Asung Kerta Ware Nugraha dan rahmat beliaulah, sehingga
Makalah Garnish ini dapat kami selesaikan tepat dengan waktunya.

Makalah Garnish ini sudah selesai kami susun dengan semaksimal


mungkin. Kami semua berharap semoga makalah ini mampu menambah ilmu dan
pengalaman bagi para pembaca. Sehingga untuk kedepannya dapat berguna dengan
baik.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna dari segi susunan maupun tata bahasa yang kurang akurat karena
keterbatasan pengalaman dan ilmu yang kami miliki. Maka dari itu kami terbuka
untuk menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca
sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah untuk menjadi makalah yang baik
dan benar sesuai kaidah yang ada.

Akhir kata kami sampaikan semoga Makalah Garnish ini bisa memberi
inspirasi dan manfaat tentunya juga dapat berguna untuk para pembaca.

Singaraja, 6 September 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Judul…………………………………………………………………….. 1

Kata Pengantar………………………………………………………….. 2

Daftar Isi………………………………………………………………... 3

Daftar Gambar………………………………………………………….. 4

BAB I (Pendahuluan)…………………………………………………... 5

1.1 Latar Belakang……………………………………………………… 5

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………... 5

1.3 Tujuan………………………………………………………………. 5

BAB II (Pembahasan)…………………………………………………… 7

2.1 Pengertian Garnish…………………………………………………... 7

2.2 Fungsi Garnish………………………………………………………. 7

2.3 Syarat-Syarat Garnish……………………………………………….. 8

2.4 Macam-Macam Bentuk Garnish…………………………………….. 8

2.5 Prinsip-Prinsip Garnish……………………………………………… 9

BAB III (Penutup)………………………………………………………. 11

3.1 Kesimpulan………………………………………………………….. 11

3.2 Saran…………………………………………………………………. 11

Daftar Pustaka…………………………………………………………… 12

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1……………………………………………………………. 9

Gambar 2.2……………………………………………………………. 9

Gambar 2.3……………………………………………………………. 9

Gambar 2.4……………………………………………………………. 9

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hidangan adalah sajian makanan yang dicirikan dengan penyiapan bahan-


bahan, teknik, dan pencampuran yang khas yang biasanya dikaitkan dengan suatu
budaya atau wilayah geografis tertentu.

Pada saat akan menyantap makanan terdapat penyajian makanan yaitu suatu
cara untuk menyuguhkan makanan kepada orang para tamu untuk disantap secara
keseluruhan yang berisikan komposisi yang di atur dan telah disesuaikan dengan
permainan warna yang disusun secara menarik agar dapat menambah nafsu makan.

Pada hidangan yang akan disajikan hidangan tersebut akan dihias atau
digarnish terlebih dahulu, pada kesempatan ini akan dibahas mengenai garnish pada
hidangan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian garnish?

2. Apa fungsi garnish?

3. Apa syarat-syarat garnish?

4. Apa macam-macam bentuk garnish?

5. Apa prinsip-prinsip garnish ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian garnish.

2. Untuk mengetahui fungsi garnish.

3. Untuk mengetaui syarat-syarat garnis.

4. Untuk mengetahui macam-macam bentuk garnish.


5
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip garnish.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Garnish

Menurut buku New Larousse Gastronomique dalam Nurwahyuni Idayati dan


Yustina Pratiwi 2008:15 garnish adalah bahan-bahan tambahan yang dibubuhkan
pada bahan makanan pokok, dan disajikan secara terpisah dan berfungsi sebagai
hiasan untuk membuat makanan menjadi menarik.

Kata garnish berasal dari Bahasa Perancis yang artinya hiasan hidangan.
Garnish pada suatu hidangan adalah untuk memberi daya tarik serta keindahan pada
suatu hidangan tersebut. Garnish adalah hiasan yang digunakan untuk makanan
maupun minuman yang umumnya bisa dimakan dan dibuat sedemikian rupa sehingga
menunjang penampilan suatu hidangan, sekaligus menggugah selera makan
seseorang.

Keterampilan membuat garnish tidak hanya dimiliki mereka yang berbakat


seni saja, semua orang bisa membuatnya sendiri.Yang dibutuhkan untuk menguasai
keterampilan garnish adalah kesabaran, ketekunan, din keinginan untuk selalu
mencoba.

2.2 Fungsi Garnish

Adapun beberapa fungsi dari garnish adalah :

1. Garnish dibuat untuk mempercantik tampilan hidangan, sehingga


membuatnya lebih menarik.

2. Dapat membangkitkan selera makan seseorang untuk menikmati hidangan.

3. Menambah rasa dan aroma yang khas pada hidangan.

4. Garnish bisa dibuat dari bahan makanan yang diukir menjadi susunan gambar
atau tulisan, sehingga membuat hidangan semakin spesial.

7
5. Garnish juga bisa memperlihatkan keahlian koki atau barista dalam
menghidangkan makanan atau minuman.

2.3 Syarat-Syarat Garnish

Adapun beberapa syarat garnish yaitu :

1. Bahan yang dipakai harus bahan yang segar, dapat dimakan. Tidak berulat dan
bersih.

2. Harus mengetahui jenis makanan yang akan dihias, sehingga bahan yang akan
dipakai sesuai bahan yang akan dimasak.

3. Penggunaan warna yang mencolok dan menarik

4. Alat-alat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan agar hasilnya bagus dan
rapi, indah, dan mempesona

5. Besar hiasan dan hidangan yang akan dihias harus seimbang dengan besar
ruangan dan tahu persis dimana hiasan itu akan diletakkan.

6. Makanan harus kelihatan menarik dan tekstur lebih baik

7. Memberi variasi makanan yang memang, mempunyai warna yang kurang


menarik agar lebih terlihat menarik.

2.4 Macam-Macam Bentuk Garnish

Adapun macam-macam bentuk garnish yaitu :

1. Simple Garnish

Simple garnish adalah garnish yang terdiri dari satu bahan atau lebih, biasanya
terbuat dari sayur-sayuran parsley, wortel, brokoli, dll., toast, cereal, atau
makanan-makanan yang sudah jadi seperti crouton, bread, cream, dan
sebagainya.

Contohnya yaitu :

8
Gambar 2.1 Gambar 2.2

2. Composite Garnish

Composite garnish adalah garnish yang terdiri dari bermacam-macam bahan


sebagai hiasan yang sesuai dengna makanan dasar atau utama. Bahan garnish
tersebut harus mempunyai perpaduan rasa dan aroma yang cocok antara satu
dan yang lainnya serta sesuai dengan makanan dasar atau utamanya.
Contohnya yaitu :

Gambar 2.3 Gambar 2.4

2.5 Prinsip Garnish

Adapun prinsip-prinsip garnish yaitu :

1. Edible, artinya dapat dimakan, dibuat dari bahan makanan.

9
2. Simple, artinya sederhana dalam arti tidak berlebihan baik dalam jumlah
pengolahan, warna, rasa dan daya tarik pandang.

3. Suitable, artinya serasi dengan rasa makanan utama yang dihias.

4. Attractive, artinya menarik, garnish itu sendiri dibuat menarik.

5. Composite, artinya dapat terdiri dari bermacam-macam bahan.

6. Semua garnish harus mempunyai karakter dan ukuran yang sesuai untuk
makanan yang dihiasi.

7. Garnish harus lebih menarik daripada rancangan dekorasinya.

8. Mempertimbangkan piring serta hiasan yang digunakan.

9. Hiasan tidak boleh digunakan untuk menyamarkan kekurangan atau makanan


yang berkualitas buruk.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Garnish adalah hiasan yang digunakan untuk makanan maupun minuman


yang umumnya bisa dimakan dan dibuat sedemikian rupa sehingga menunjang
penampilan suatu hidangan, sekaligus menggugah selera makan seseorang.

Pada umumnya garnish berfungsi untuk menggugah selera makan, menambah


citarasa pada makanan, memepercantik makanan yang akan dihidangkan, dan
mempengaruhi skils pada orang yang memebuat suatu hidangan dengan garnish yang
akan digunakan.

Syarat garnish pada umumnya yaitu memiliki warna yang mencolok, bisa
dikonsumsi, sesuai dengan maknan yang akan disajikan, berasal dari bahan mentah
yang segar, dan porsi garnish yang memebuat maknan yang akan dihidangkan lebih
mencolok dan cantik.

Bentuk garnish dibagi menjadi dua yaitu simple garnish yang artinya garnish
yang terdiri dari satu bahan dan composite garnish yang artinya garnish yang terdiri
dari bermacam-macam bahan.

Prinsip garnish secara umum yaitu eidible, simple, suitable, atrractive,


composite, mempunyai ukuran yang sesuai, menarik, dapat mempertimbangkan porsi
pada makanan, tidak boleh berkualitas buruk.

3.2 Saran

Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan, besar
harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk banyak kalangan. Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sedap.Sajian.2016.Fungsi Garnish Pada


Makanan.(https://www.google.com/search?q=fungsi+garnish+pada+hidangan&oq=fu
ngsi+garnish+pada+hidangan&aqs=chrome..69i57j0l5.7726j0j7&sourceid=chrome&i
e=UTF-8#).Diakses pada tanggal 10 Oktober 2019.

Fokus.Resto.2015. Definisi Garnish dan Fungsi Garnish Pada Penyajian


Menu.(https://www.google.com/search?q=fungsi+garnish+pada+hidangan&oq=fungs
i+garnish+pada+hidangan&aqs=chrome..69i57j0l5.7726j0j7&sourceid=chrome&ie=
UTF-8#).Diakses pada tanggal 10 Oktober 2019.

Share.Adex.2013.Pengertian Garnish Jenis dan Fungsi.


(https://www.google.com/search?q=fungsi+garnish+pada+hidangan&oq=fungsi+garn
ish+pada+hidangan&aqs=chrome..69i57j0l5.7726j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-
8#).Diakses pada tanggal 10 Oktober 2019

Boga.Teknik.2017.Pengertian Syarat dan Fungsi Garnish.


(https://www.google.com/search?q=fungsi+garnish+pada+hidangan&oq=fungsi+garn
ish+pada+hidangan&aqs=chrome..69i57j0l5.7726j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-
8#). Diakses pada tanggal 10 Oktober 2019.

12

Anda mungkin juga menyukai