Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori tentang sifat dan pengolahan informasi berakar dengan kuat pada psikologi dan berorientasi
pada psikologis, tetapi ketika Anda berpikir tentang diri anda, Anda segera menyadari bahwasebagian
besar dari diri Anda dibentuk oleh interaksi kelompok sosial dan terdiri dari budaya anda, kisah Anda
sebagai seseorang dan kesan yang telah Anda ciptakan dengan orang lain selama berinteraksi seumur
hidup.
Titik berat tradisi sosiopsikologi adalah mengetahui lebih jauh seorang individu sebagai pelaku
komunikasi. Maka, tidak dapat dihindari ilmu yang bersinggungan dengan tradisi inilah psikologi
yang memang mencermati bagaimana manusia berprilaku. Sedangkan komunikasi, sebagai ilmu,
dikaitkan dengan tradisi ini adalah menjawab pertanyaan penting seperti, “apa yang menyebabkan
pelaku komunikasi bertindak dalam kondisi tertentu”. Untuk memahaminya ada dua teori yang bisa
digunakan, yakni teori sifat dan teori kognitif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, selama Anda menjalani kehidupan dan
berhubungan dengan banyak orang dalam berbagai situasi, ada satu hal yang tidak pernah berubah,
yaitu : Anda menjadi diri sendiri dalam hubungan tersebut, Apakah anda sedang menonton televisi,
berbicara dengan teman, berselisih paham dengan atasan, bekrja pada sebuah perusahaan radio, atau
merancang kampanye PR, Anda sering memandang situasi dari sudut pandang Anda sendiri sebagai
seorang pelaku komunikasi. Pada masyarakat Barat, setiap individu memikul kepentingan yang besar
sebagai “pemain kunci” dalam kehidupan social.
Salah satu persoalan yang utama pada tradisi ini adalah bagaimana kita mengolah informasi dan
menyusunnya ke dalam sistem kognitif. Kita menerima banyak informasi setiap hari, Beberapa
informasi ini adalah Fakta, sedangkan beberapa adalah informasi yang bermuatan nilai dan opini.
Informasi yang meminta tindakan, dan sebagian memberikan penjelasan. Bagaimana Anda
mengolah informasi ini?? Apa yang adna lakukan dengan informasi tersebut?Bagaimana informasi
tersebut sesuai dengan pola mental Anda dan Informasi lainnya yang telah Anda serap selama ini?

Page 1 of 5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tradisi Sosiopsikologis

Dalam Teori Komunikasi mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada bagaimana cara kita berpikir
tentang pelaku komunikasi sebagai individu yang merupakan sebuah teori dalam meneliti mengenai
Perilaku Manusia. Tujuan dari Tradisi Sosiopsikologis adalah untuk memahami bagaimana dan
mengapa setiap individu manusia berperilaku seperti yang berperilaku seperti yang mereka perbuat,
sedangkan dalam komunikas, ilmu pengetahuan dalam tradisi ini mencoba untuk menjawab “Apa
yang memperkirakan bagaiman pelaku komunikasi akan berpikir dan bertindak dalam kondisi seperti
ini?” Kita akan melihat pada dua jenis teori dalam tadisi ini adalah Teori Sifat dan Teori Kognitif.

1. Teori Sifat
Sebuah kualitas atau karakteristik pembeda ini merupakan cara berpikir, merasakan, dan bertingkah
laku yang konsisten terhadap situasi

a. Pertentangan
Kecenderungan untuk ikut serta dalam percakapan tentang topik – topik kontroversial, untuk
mendukung sudut pandang Anda dan menolak keyakinan yang berbeda.

b. Kecemasan dalam Berkomunikasi dan Bersosialisasi


Banyak orang yang takut atau tidak suka berkomunikasi serta telah banyak penelitian tentang
kecemasan dan ketakutan berkomunikasi. Dalam bidang komunikasi, karya yang paling terkenal
adalah Communications Apprehension (CA) yang dipopulerkan oleh Mc. Croskey mempunyai sifat
berkecenderungan untuk mengalamai kecemasan saat berkomunikasi dalam berbagai keadaan.

Kekuatan Berkomunikasi adalah Bagian dari kelompok konsep yang terdiri atas penghindaran sosial,
kecemasan sosial, kecemasan berinteraksi, dan keseganan. Sebagai sebuah kelompok, hal ini disebut
juga dengan kecemasan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi (social and communicative anxiety).

Mills Patterson dan Vicki Ritts dalam Kecemasan Berkomunikasi menyebutkan beberapa Parameter,
bahwa kecemasan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi memiliki aspek fisiologis, seperti detak
jantung dan rona merah pipi karena malu, manifestasi perilakuseperti penghindaran dan proteksi diri,
serta dimensi kognitif seperti fokus diri dan pikiran negatif.

Page 2 of 5
c. Model Faktor-Sifat
Model-sifat yang dipaparkan oleh Digman

Neuroticism atau kecenderungan untuk merasakan emosi negatif dan kesedihan


Extraversion atau kecenderungan untuk menikmati berada dalam kelompok, menjadi tegas, dan
berpikir optimis
Openness atau kecenderungan untuk menjadi reflektif, memiliki imajinasi, memperhatikan perasaan
dari dalam hati, dan menjadi pemikir mendiri
Agreeableness atau kecenderungan untuk menyukai dan menjadi simpatik kepada orang lain, ingin
membantu orang lain, serta untuk menghindari permusuhan
Conscientiousness atau kecenderungan menjadi pribadi yang disiplin, melawan gerak hati nurani,
menjadi teratur, dan memahami penyelesaian tugas. Sebagai contoh, conversational narcissism atau
obrolan narsis mungkin dapat dijelaskan sebagai sebuah kombinasi dari sesuatu, seperti neuroticism
menengah, extraversión tinggi, opennes rendah, agreeable rendah, dan conscientiousness tinggi.
d. Sifat, Watak, dan Biologis
H.J.Eysenck yang membagi perilaku manusia ke dalam tiga sifat daripada lima sifat yang
diidentifikasi oleh Digman-para pakar ini menyatakan bahwa perilaku dalam berkomunikasi
memunculkan beragam kombinasi dari ketiga faktor tersebut, meliputi :
a. Fokus keluar (extraversión)
b. Kecemasan (neuroticism)
c. Kurangnya pengendalian-diri (psychotocism)

2. Kognisi dan Pengolahan Informasi


Jika teori sifat memberi Anda beberapa nama untuk menggambarkan diri Anda sendiri dan pelaku
komunikasi lainnya, maka teori pengolahan informasi bekerja di belakang layar untuk menjelaskan
bagaimana Anda berfikir, Bagaimana Anda mengatur dan menyimpan informasi, serta bagaimana
kognisi membantu membentuk perilaku Anda.

a. Teori Atribusi
Teori atribusi bermula dengan gagasan Fritz Heider bahwa setiap individu mencoba untuk memahami
perilaku mereka sendiri dan orang lain dengan mengamati bagaimana sesungguhnya setiap individu
berperilaku. Penyebab situasional (dipengaruhi oleh lingkungan), pengaruh pribadi (mempengaruhi
secara pribadi), kemampuan (dapat melakukan sesuatu), usaha (mencoba melakukan sesuatu), hasrat
(keinginan untuk melakukannya), perasaan (merasa menyukainya), keterlibatan (setuju dengan
sesuatu), kewajiban (merasa harus), dan perizinan (telah diizinkan).

Brant Burleson menguatkan teori Atribusi yang sudah ada yaitu mengenai interprestasi persuasif yang
menghasilkan sebuah persepsi.

Page 3 of 5
b. Teori Penilaian Sosial
Teori atribusi menunjukan kepada kita pentingnya penilaian interpersonal. Teori penilaian sosial,
sebuah karya ilmu psikologi sosial, berfokus pada bagaimana kita membuat penilaian mengenai
pernyataan yang kita dengar. Rentang penerimaan dan penolakan seseorang dipengaruhi oleh sebuah
variabel kunci-keterlibatan Ego. Keterlibatan Ego (Ego Involvement) adalah pemahaman tentang
hubungan pribadi anda dengan sebuah masalah. Efek Kontras (Contrast Effect) terjadi ketika semua
individu menilai sebuah pesan lebih jauh dari sudut pandang mereka daripada yang seharusnya dan
Efek Asimilasi (Asimilation Effect) terjadi ketika manusia menilai sebuah pesan lebih dekat dengan
sudut pandang mereka daripada yang seharusnya.

c. Teori Kemungkinan Elaborasi


Sebagaimana yang Anda pelajari tentang teori penilaian sosial pada bagian sebelumnya, mungkin
Anda telah menyadari bahwa Anda tidak selalu membuat penilaian secara sadar tentang apa yang
Anda dengar. Teori kemungkinan elaborasi (Elaboration-Likelihood Theory-ELT) untuk membantu
kita memahami semua perbedaan ini. ELT adalah sebuah teori persuasi karena teori ini mencoba
untuk memprediksi kapan serta bagaimana Anda akan dan tidak akan terbujuk oleh pesan.
Kemungkinan elaborasi (elaboration likelihood) adalah suatu kemungkinan bahwa Anda akan
mengevaluasi informasi secara kritis.

Ada dua rute untuk pengolahan informasi – rute central dan periferal. Dengan demikian, ketika anda
mengolah informasi melalui rute central, anda memikirkan secara aktif dan mempertimbangkannya
berlawanan dengan yang telah Anda ketahui, anda menanggapi semua argumen dengan hati – hati.
Pengolahan informasi melalui rute periferal, anda akan sangat kurang kritis. Perubahan apapun yang
terjadi, mungkin hanya sementara dan kurang berpengaruh pada anda bertindak.

Pemecahan terhadap Teori Kemungkinan Elaborasi adalah MOtivasi yang terdiri atas 3 hal, antara
lain: Pertama, keterlibatan atau relevansi personal dengan topik. Kedua adalah perbedaan pendapat.
Ketiga adalah Kecenderungan pribadi anda terhadap cara berpikir kritis.

Page 4 of 5
BAB III

Kesimpulan & Saran

Tradisi sosio-psikologi merupakan contoh dari perspektif ilmiah atau objektif. Dalam tradisi ini,
kebenaran komunikasi dapat ditemukan dengan dapat ditemukan dengan teliti – penelitian yang
sistematis. Tradisi ini melihat hubungan sebab dan akibat dalam memprediksi berhasil tidaknya
perilaku komunikasi. Carl Hovland dari Universitas Yale meletakkan dasar-dasar dari hal data empiris
yang mengenai hubungan antara rangsangan komunikasi, kecenderungan audiens dan perubahan
pemikiran dan untuk menyediakan sebuah kerangka awal untuk mendasari teori. Tradisi sosio-
psikologi adalah jalan untuk menjawab pertanyaan “What can I do to get them change?”
Dalam kerangka “Who says what to whom and with what effect” dapat dibagi menjadi tiga sebab atau
alasan dari variasi persuasif, yaitu :
Who – sumber dari pesan (keahlian, dapat dipercaya)
What – isi dari pesan (menarik dengan ketakutan, mengundang perbedaan pendapat)
Whom – karakteristik audiens (kepribadian, dapat dikira untuk dipengaruhi)
Efek utama yang diukur adalah perubahan pemikiran yang dinyatakan dalam bentuk skala sikap baik
sebelum maupun sesudah menerima pesan. Dalam hal ini kredibilitas sumber amat sangat menarik
perhatian. Adadua jenis dari kredibilitas, yaitu keahlian (expertness) dan karakter (character).
Keahlian dianggap lebih penting daripada karakter dalam mendorong perubahan pemikiran.

Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai