Anda di halaman 1dari 2

Review Jurnal

Judul Metode Stimulasi dan Perkembangan Emosi Anak Usia


Dini
Jurnal Jurnal Psikologi
Volume & Vol. 39 & Hal: 112-120
Halaman
Tahun 2012
Penulis Wisjnu Martani
Reviewer Nur Khair Muhkam (1471040047)
Tanggal 15 Februari 2020

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui


pemahaman guru terhadap cara memberikan stimulasi
untuk perkembangan emosi anak usia dini
Subjek Penelitian Partisipan dalam penelitian adalah guru TK yang
berjenis kelamin perempuan, berjumlah 30 orang dari
tiga TK di Kota Yogyakarta
Metode Penelitian Kualitatif Deskriptif
Definisi Pendidikan anak usia dini merupakan suatu bentuk
Operasional stimulasi yang pada dasarnya adalah upaya intervensi
Variabel untuk menciptakan lingkungan sekitar anak usia dini
agar mampu menstimulasi seluruh aspek perkembangan
anak usia dini.
Cara & Alat Wawancara, observasi dan self report
Mengukur Variabel Panduan wawancara, observasi dan self report disusun
menngacu pada Developmental Appropriateness
Practices (DAP) dari NAEYC (The National
Association for the Education of Young Children).
Hasil Penelitian 1. Pemahaman guru tentang stimulasi pasrtisipan
penelitian mengatakan paham tentang stimulasi dan
pemberian stimulasi dalam memberikan stimulasi di
sekolah. Namun, dalam proses pembelajaran guru
menyiapkan kegiatan dengan sangat terstruktur dan
lebih banyak menentukan kegiatan anak. Pemberian
stimulasi diartikan lebih sebagai “pembiasaaan” dan
menuntut sudut pandang guru bukan berdasar pada
child centered, serta kurang sesuai dengan paradigma
tentang pengasuhan anak usia dini yang seharusnya
berpegang pada caring and education.
2. Guru memahami emosi sebagaimana aspek
perkembangan yang lain, namun mereka kurang
memahami bahwa ada keunikan dan variasi dalam
perkembangan emosi anak, ketika anak menunjukka
emosi yang berbeda dengan yang lain di kelas maka
anak tersebut dinilai sebagai anak yang sedang
megalami masalah. Data lapangan menunjukkan
bahwa anak dikenali sebagai anak yang mempuunyai
masalah apabila anak tidak menunjukkan perilaku
ataupun kinerja sebagaimana anak lain. Paradigma
yang digunakan oleh guru cenderung paradigma lama,
Pendidikan anak usia dini lebih menekankan pada
aspek kognitif. Aspek social dan emosi kurang
diperhatikan.
3. Partisipan penelitian menyatakan bahwa cara yang
dipakai untuk menstimulasi perkembangan emosi
tidak ada yang spesifik, dan mereka menggunakan
cara sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
panduan. Mereka menggunakan kegiatan menggambar
sebagai sarana dalam mengekpresikan pikiran dan
perasaan anak. Media lain yang biasa digunakan oleh
guru berupa balok-balok, buku cerita, kaset/CD untuk
bercerita dan mendengarkan lagu dengan alasan yang
dikemukakan oleh guru, karena media tersebut dapat
untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan
kemampuan anak dalam membaca, yang notabene
merupakan bentuk dari prestasi akademik atau lebih
cenderung mengasah kemampuan kognitif saja.
Kondisi ini menunjukkan bahwa tujuan pemberian
kegiatan lebih untuk pengembangan aspek kognitif
dan penyiapan akademik untuk Pendidikan formal.
Kelemahan Penelitian ini tidak membahas mengenai pengaruh nilai
Penelitian dan budaya terhadap perkembangan anak usia dini,
sementara nilai dan budaya yang di anut di suatu daerah
atau bahkan negara akan turut mempengaruhi
lingkungan tempat anak tersebut tumbuh dan
berkembang. Nilai dan budaya memiliki peran sebagai
dasar dalam penyelenggaraan Pendidikan pra sekolah.

Anda mungkin juga menyukai