04011281823164
BETA 2018
PEMERIKSAAN FISIK
Physical examination:
Body weight 8 kg, body height: 87 cm
Tachypnea, pale, temperature: 37.5 C, respiration rate 50 x/minute, heart rates 130 beats/
minute regular, blood pressure 90/60 mmHg
Chest precordial bulging, hyperactive precordium, a systolic thrill at the lower left sternal
borders, a grade 4/6 holosystolic murmur at the left sternal border 3-4, an apical diastolic
rumble. Wheezing and pulmonary crackles (+), hepatomegaly.
Pemeriksaan Interpretas
Fisik i
TB 87 cm Tinggi
BB 8 kg normal,
berat
badan
kurang
Respiration Takipneu
rate 50
x/minute
Sumber : health.ny.gov
VSD menyebabkan cardiac output berkurang. Darah
yang masuk ke aorta menjadi lebih sedikit karena
defek di septum ventrikel yang menyebabkan darah
juga mengalir dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan.
Untuk itu tubuh akan berkompensasi dengan
meningkatkan pernapasan dan denyut nadi.
Heart rates Takikardi
130 beats/
minute
regular
Sumber : (Kliegman,2015)
Blood Normal
pressure
90/60 mmhg
Sumber : (Kliegman,2015)
Chest Pembesaran atau penonjolan daerah precordial. Pada Abnormal
precordial VSD darah dari ventrikel kiri masuk ke ventrikel
bulging kanan melalui defek sekat ventrikel. Aliran darah ini
menyebabkan penambahan beban dan tekanan pada
arteri pulmonalis, paru-paru, dan vena pulmonalis.
Arteri dan vena pulmonalis akan berdilatasi yang juga
akan meyebabkan penambahan beban di atrium kiri
dan ventrikel kiri karena darah juga mengalir ke sana.
Hipertrofi pada ventrikel kiri menyebabkan penekanan
jantung ke dinding dada sehingga membentuk
precordial bulging
Hyperactive Daerah permukaan anterior tubuh yang menutupi Abnormal
precordium jantung dan dada bagian bawah yang banyak bergerak
karena kelainan patologis jantung. Keadaan ini bisa
berupa hipertrofi ventrikel, takikardia, atau masalah
jantung lainnya.
Hyperactive precordium juga dapat disebabkan oleh
hipertiroidisme, dan dengan demikian menunjukkan
peningkatan kontraktilitas jantung, dengan hipertensi
sistolik. Ini mungkin juga disebabkan oleh koarktasio
aorta, dan sebagian besar kelainan jantung bawaan
lainnya.
Hyperactive precordium terjadi karena bertambahnya
peningkatan aktivitas kontraksi ventrikel sebagai
mekanisme kompensasi. Pada VSD darah menjadi
lebih banyak di ventrikel kanan. Hal ini menyebabkan
volume pengisian cepat ventrikel kanan meningkat,
sehingga volume diastolik akhir ventrikel kanan
meningkat. Ventrikel kanan akan meningkatkan
kontraktilitasnya untuk mengeluarkan volume darah
berlebih dalam ruangnya. Terjadi karena volume dan
tekanan yang berlebihan dari ventrikel kanan (Lynn,
Bickley. 2012)
A systolic Karena terjadinya murmur holosistolik yang kuat, Abnormal
thrill at the biasanya disertai dengan adanya thrill yang bergantung
lower left terhadap besarnya defek yang terjadi. (Spicer, D.E, et
sternal al. 2014)
borders
A grade 4/6 Murmur juga hadir karena peningkatan aliran paru. Abnormal
holosystolic Systolic ejection murmur bising ini ditimbulkan oleh
murmur at adanya (shunt kiri ke kanan) aliran atau turbulensi dari
the left ventrikel kiri ke ventrikel kanan. Pada pasien dengan
sternal defek besar, tetapi resistensi paru rendah, murmurnya
border 3-4 keras dan holosistolik. (Spicer, D.E, et al. 2014)
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Additional Examination:
X-Ray: CTR: 60%, Apeks: downward, increase pulmonary vascular marking, EKG:
Sinus Rhythm, Normal Axis, HR; 130 regular, Left Atrial Hypertrophy, Left Ventrikel
Hypertrophy.
X-ray Interpretasi
CTR 60%
Pada orang dewasa, nilai CTR yang lebih besar dari 0.5 (50%) mengindikasikan
abnormal atau terdapat pembesaran jantung (kardiomegali), meskipun masih ada
variable lain. Penilaian ukuran jantung yang akurat menggunakan proyeksi posterior-
Anterior (PA) dan ukuran jantung tidak berubah oleh faktor-faktor seperti rotasi pasien.
(Lloyd, Graham.2018)
Apeks Downward
Karena terdapat LVH
Sumber: IT dr RiaNova-PJB
LVH
Left Ventricle Hypertrophy: Pada keadaan VSD, terjadi penurunan tahanan arteri pulmonal
dibanding dengan tekanan arteri sistemik, menyebabkan left to right shunt. Yang
menyebabkan darah dari ventrikel kiri dialirkan ke ventrikel kanan dan ke arteri pulmonal.
Darah banyak masuk ke pembuluh darah pulmonal, juga menyebabkan retensi cairan di
pulmonal. Darah yang banyak tadi masuk ke atrium kiri dan akhirnya masuk kembali ke
ventrikel kiri dalam jumlah yang banyak. Namun, darah dari ventrikel kiri tidak semua
dipompakan ke aorta, karena adanya defect, sehingga menurunkan curah jantung. Penurunan
curah jantung akan memicu respon simpatik untuk meningkatkan kerja jantung sehingga
terjadi Hipertrofi Ventrikel kiri. (Spicer, D.E, et al. 2014)
If there is left ventricular hypertrophy then this will result in :
- a tall R wave (greater than 25mm in V5 or V6), or R plus S greater than 35 mm
- a deep S in V1 or V2
- rasio R/S >1
- if there is significant left ventricular 'strain' then there are also inverted T waves in V5 and
V6 and possible ST depression
- left axis deviation may also be present
- QRS may be slightly prolonged
LAH
Left Atrium Hypertrophy: Volume darah yang berlebihan tadi juga dapat memberikan
dampak terhadap atrium kiri yaitu terjadi hipertrofi karena respon untuk memompa darah dari
atrium ke ventrikel juga meningkat sehingga terjadi hipertrofi
Untuk melihat LAH pada hasil EKG, lihat pada sadapan II dan V1
- Amplitudo bagian akhir (negatif) gelombang P mungkin bertambah besar
- Bagian akhir gelombang P turun > 1 mm di bawah garis isoelektris di sadapan V1
- Durasi gelombang P meningkat, dan bagian akhir (negatif) gelombang P harus melebar
sedikitnya 1 kotak kecil (0.04 s)
- Tidak ada deviasi aksis yang bermakna karena atrium kiri normalnya mendominasi aktivitas
listrik atrium
DAFTAR PUSTAKA
Kliegman, R.M., et al. 2015. Nelson Textbook of Pediatrics, 20th Edition. Philadelphia, PA:
Elsevier.
Kuczmarski RJ, Ogden CL, Guo SS, et al. 2000. CDC growth charts for the
United States: Methods and development. National Center for Health Statistics.
Vital Health Stat 11(246). 2002
Spicer, D.E, et al. 2014. Ventricular Septal Defect. Journal of Rare Diseases. 9: 144