Anda di halaman 1dari 7

DESTILASI

ABSTRACT

Distillation is the method of chemical separation based on differences in speed or ease of


evaporated material. In distillation, a mixture of subtances in the boil so that evaporated, and the
steam is then cooled back into liquid form. Subtance that has a lower boiling point will vaporize
first.
The purpose of distillation experiment is to determine the speed and volalitas material.
Distillation experiment principle is based on the theory that in a solution of each component
will evaporate at its boiling point and the law roult that the vapor pressure of a particular
component is comparable with pure vapor pressure multiplied by the mole fractions in the
solution.
The results of this distillation experiment is obtained the name of the sample is frutang
solution, the color is orange from solution, the volume of original solution of 20 ml, boiling
temperature of 83 ° C, the temperature drops 93 ° C, constant temperature 94 ° C, 10 ml volume
of distillate, color Clear slightly yellow distillate.

PENDAHULUAN komponen akan menguap pada titik


didihnya dan hukum roult bahwa
tekanan uap dari sebuah komponen
Latar Belakang
tertentu sebanding dengan tekanan uap
Destilasi atau penyulingan adalah
murni dikalikan dengan mol fraksinya
metode pemisahan bahan kimia
dalam larutan tersebut (brady, 1999).
berdasarkan perbedaan kecepatan atau
kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Dalam penyulingan, campuran zat TINJAUAN PUSTAKA
dididihkan sehingga menguap, dan uap
ini kemudian didinginkan kembali Pengertian Destilasi
kedalam bentuk cairan. Zat yang Destilasi adalah suatu proses
memiliki titik didih yang lebih rendah pemurnian untuk senyawa cair, yaitu
akan menguap lebih dulu suatu proses yang didahului dengan
(Anonim, 2010) penguapan senyawa cair dengan
memanaskannya, lalu mengembunkan
Tujuan Percobaan
uap yang terbentuk yang akan
Tujuan dari percobaan destilasi di
ditampung dalam wadah yang terpisah
laboratorium adalah menentukan
untuk mendapatkan destilat
kecepatan dan volalitas bahan.
(Underwood, 1983).
Prinsip Percobaan Proses yang terjadi pada destilasi
Prinsip percobaan dari destilasi adalah perubahan fase cair menjadi fase
adalah berdasarkan pada teori bahwa uap atau gas dengan pendidihan dan
pada suatu larutan, masing-masing kondensasi pengembun, tetapi destilasi
bukan merupakan dua urutan proses
Jurnal Kimia Dasar “Destilasi”

penguapan kondensasi. Tekanan uap kedalam aat penyulingan sehingga


selalu bertambah dengan kenaikan suhu minyak astiri akan terbawa oleh
(Khopkar, 2003). aliran uap air yang dialirkan tersebut
Macam-macam Destilasi ke kondensor untuk dikondensasi.
Ada 4 jenis destilasi, yaitu destilasi
sederhana, distilasi fraksionasi, distilasi
uap, dan distilasi vakum.
Destilasi Vakum
Destilasi Sederhana Destilasi Vakum adalah digunakan
Destilasi sederhana dasar untuk cairan yang terurai dekat titik
pemisahannya adalah perbedaan titik didihnya sehingga untuk memisahkan
didih yang jauh atau dengan salah satu dari komponennya tidak dapat dilakukan
komponen bersifat volatil. Jika dengan destilasi sederhana. Dalam
campuran dipanaskan maka komponen destilasi vakum, destilasi tidak
yang titik didihnya lebih rendah akan dilakukan pada tekanan barometer biasa
menguap lebih dulu. Selain perbedaan sehingga cairan tersebut dapat mendidih
titik didih, juga perbedaan kevolatilan, jauh dibawah titik didihnya yang
yaitu kecenderungan sebuah substansi selanjutnya proses pemisahan seperti
untuk menjadi gas. Distilasi ini biasa (Khoiri, 2008).
dilakukan padatekanan atmosfer. ALAT, BAHAN, DAN METODE
Destilasi fraksionasi PERCOBAAN
Destilasi fraksionasi adalah
Alat yang Digunakan
memisahkan komponen-komponen cair,
Alat yang digunakan dalam
dua atau lebih, dari suatu larutan
percobaan destilasi di laboratorium
berdasarkan perbedaan titik didihnya.
adalah labu destilasi, condenser liebing,
Destilasi ini juga dapat digunakan untuk
termometer, adafter, penampung, selang
campuran dengan perbedaan titik didih
air, pembakar Bunsen, corong, kaki tiga,
kurang dari 20 °C dan bekerja
statif, dan klem.
pada tekanan atmosfer atau dengan
tekanan rendah (Anonim, 2010). Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam
Destilasi uap
percobaan destilasi di laboratorium
Destilasi uap adalah suatu cara untuk adalah larutan frutang rasa jeruk.
memisahkan dan memurnikan senyawa
Metode Percobaan
organik yang tidak atau sukar larut
Metode percobaan yang digunakan
dalam air serta memisahkan zat yang
dalam percobaan destilasi di
mempunyai tekanan uap relatif rendah
laboratorium adalah sebagai berikut
(5-10 mg Hg) pada sekitar 100°C.
pasanglah set alat destilasi dan
Prinsip kerja metode ini adalah destilasikan larutan yang telah
bahan-bahan dialiri dengan uap dari ditentukan. Masukkanlah cairan dan
suatu pembangkit uap. Alat yang pecahan porselin ke dalam labu destilasi
digunakan disebut alat suling uap melalui corong biasa. Lalu pasang
langsung. Uap yang dihasilkan termometer, jalankan air dan nyalakan
memiliki tekanan yang lebih besar pembakar Bunsen. Selama pengerjaan
daripada tekanan atmosfer. Uap yang diamati, destilat mulai ditampung pada
dihasilkan nantinya dialirkan waktu termometer menunjukkan harga
Jurnal Kimia Dasar “Destilasi”

tetap/ konstan. Saat temperatur mulai dan bawah adalah tempat keluar dan
naik penampung diganti dengan yang masuk uap dari kolom destilasi. Air
lain dan penampungan dilanjutkan harus selalu mengalir dengan debit
waktu temperatur mulai konstan untuk tertentu tergantung kebutuhan. Serta
kedua kalinya dan seterusnya sampai Adaptor (Recervoir Adaptor) berfungsi
temperatur naik. Untuk cairan yang untuk menyalurkan hasil destilasi yang
mudah menguap bahaya-bahaya yang sudah terkondisi untuk disalurkan ke
mungkin terjadi dihindarkan. penampung yang telah tersedia.
Tekanan uap adalah tekanan suatu
HASIL PENGAMATAN DAN kesetimbangan dengan fase bukan
PEMBAHASAN uap-nya. Semua zat padat dan cair
memiliki kecenderungan untuk menguap
Hasil Pengamatan menjadi suatu bentuk gas, dan semua
Tabel 10. Hasil Pengamatan Destilasi gas memiliki suatu kecenderungan
No. Pengamatan Hasil untuk mengembun kembali. Pada suatu
suhu tertentu, suatu zat tertentu memiliki
1. Nama Sampel Frutang suatu tekanan parsial yang merupakan
titik kesetimbangan dinamis gas zat
2. Warna asal larutan Orange tersebut dengan bentuk cair atau
padatnya. Titik ini adalah tekanan uap
3. Volume asal larutan 20 ml zat tersebut pada suhu tersebut.
4. Suhu mendidih 83°C Faktor yang mempengaruhi
destilasi adalah jenis larutan, volume
5. Suhu saat tetesan 93°C larutan, suhu, dan tekanan. Hasil dari
proses destilasi disebut dengan destilat
6. Suhu konstan 94°C
yaitu larutan hasil destilasi yang sudah
7. Volume destilat 19 ml terkondisi yang berada di penampung
yang telah tersedia.
8. Warna destilat Putih Dasar proses destilasi adalah
keruh kesetimbangan senyawa volatil antara
fase cair fase uap. Bila zat non volatil
(Sumber : Ganjar Ginanjar Arifin, Meja dilarutkan ke dalam suatu zat cair, maka
9, Kelompok II, 2010). tekanan uap zat cair tersebut akan turun.
Pada larutan yang mengandung dua
Pembahasan komponenvolatil yang dapat bercampur
Destilasi merpakan suatu proses sempurna, maka tekanan uap
pemisahan dua atau lebih komponen zat masing-masing komponen berbanding
cair berdasarkan pada titik didih. Secara langsung dengan fraksi molnya.
sederhana destilasi dilakukan dengan Proses mendidih menyebabkan
memanaskan atau menguapkan zat cair terjadinya penguapan. Fungsi dari batu
lalu uap tersebut didinginkan kembali didih adalah untuk meratakan panas
supaya jadi cair dengan bantuan sehingga panas menjadi homogen pada
kondensor. Kondensor berfungsi untuk seluruh bagian larutan, untuk
mendinginkan uap panas dari kolom menghindari titik lewat didih, dan untuk
destilasi sehingga berubah bentuk mengurangi leyupan yang terjadi pada
menjadi cair kembali. Dua pipa di proses pemanasan.
samping kanan adalah jalan masuk dan
keluar air, sedangkan dua pipa diatas
Jurnal Kimia Dasar “Destilasi”

KESIMPULAN DAN SARAN Khoiri Imam, (2008), Intisari Kimia,


Cetakan Keempat, Kawan
Kesimpulan Pustaka : Jakarta.
R.A. Day, Jr A.L Underwood, (1983),
Berdasarkan percobaan destilasi Analisis Kimia Kuantitatif,
yang telah dilakukan dapat disimpulkan Erlangga : Jakarta.
bahwa destilasi digunakan untuk
Tim Penyusun, (2010), Penuntun
memisahkan dua lebih cairan yang
tercampur. Nama sampel larutan frutang Praktikum Kimia Dasar,
rasa jeruk berwarna orange dan memiliki Universitas Pasundan. Bandung.
volume asal 20 ml. Suhu saat mendidih
83°C dan suhu saat tetesan 93°C serta
suhu konstannya adalah 94°C. Volume
destilat 19 ml dan warna destilat Putih
keruh.
Saran

Saran yang diajukan adalah


Praktikan dalam melakukan praktikum
ini harus mencermati proses-prosesnya
dengan teliti sehingga hasil percobaan
ini dapat sesuai dengan yang
diharapkan. Dalam mengalirkan air dari
saluran pembuangan selang air, harus
dipasang dari bawah sehingga dapat
terjadi pertukaran suhu.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2010), Destilasi,


www.wikipedia.org, Accessed :
23 November 2010.
J.E. Brady, (1999), Kimia Universitas
Asas dan Struktur, Edisi
Kelima, Binarupa Aksara :
Jakarta.
Khopkar, SM, (2003), Konsep Dasar
Kimia Analitik, Universitas
Indonesia, Jakarta.
Jurnal Kimia Dasar “Destilasi”

LAMPIRAN

Gambar 12. Metode Percobaan Destilasi


Jurnal Kimia Dasar “Destilasi”

LAMPIRAN INTERNET

Ekstraksi dan Pemurnian Seng


Kata Kunci: bijih seng, ekstraksi seng, seng oksida
Ditulis oleh Ratna dkk pada 13-02-2010

 Seng diekstraksi dari seng blende/sphalerite (seng sulfide) atau


calamine/Smithsonite (seng karbonat).
 (1) Seng sulfide dibakar di udara untuk menghasilkan seng oksida.
 2ZnS(s) + 3O2(g) → 2ZnO(s) + 2SO2(g)
 Catatan: calamine dapat digunakan secara langsung dalam lelehan seng
karena dalam pemanasannya akan menghasilkan seng oksida

ZnCO3(s) → ZnO(s) + CO2(g) (dekomposisi termal endotermik)

 (2)  Seng oksida tidak murni dapat dihilangkan dalam dua cara untuk
mengekstrak seng :
 (a)  Seng oksida di baker  dalam smelting furnace dengan karbon (batu
karang, agent pereduksi) dan limestone (untuk menghilangkan pengotor
asam). Reaksi kimia hampir sama dengan besi dari blast furnace.
o C(s) + O2(g) → CO2(g) (sangat oksidasi eksotermik, meningkatkan
temperature)
Jurnal Kimia Dasar “Destilasi”

o C(s) + CO2(g) → 2CO(g) (C dioksidasi, CO2 direduksi)


o ZnO(s) + CO(g) → Zn(l) + CO2(g) (seng oksida direduksi oleh CO, Zn
kehilangan O)
o Atau reduksi langsung oleh karbon :  ZnO(s) + C(s) → Zn(l) + CO(g)
(ZnO direduksi, C dioksidasi)
o Karbon monoksida bertindak sebagai agent pereduksi yaitu
menghilangkan oksigen dari oksida.
o Seng tidak murni kemudian didistilasi frasional dari campuran
ampas biji dan logam lainnya seperti timah dan cadmium yang
keluar dari pembakaran tinggi pada atmosfer yang kaya akan
karbon monoksida dimana menghentikan seng dioksidasi kembali
menjadi seng oksida.
o Ampas biji dan timah (dengan logam lainnya seperti cadmium)
dari dua lapisan dapat ditahan pada dasar furnace.
o Seng kemudian dapat dimurnikan lebih lanjut melalui distilasi
fraksional ke 2 atau dengan dilarutkan ke dalam larutan asam sulfat
dan dimurnikan secara elektrolit seperti yang digambarkan
sebelumnya

 (b) Tahapan yang ke dua


o (i) Dilarutkan dan dinetralisasi dengan larutan asam sulfat untuk
menghasilkan larutan tidak murni seng sulfat.
o ZnO(s) + H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + H2O(l)
o Atau menggunakan calamine/seng karbonat:

 ZnCO3(s) + H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + H2O(l)+ CO2(g)


 (ii)  Seng murni dihasilkan dari larutan melalui elektrolisis. Seng akan
dapat terendapkan pada seng murni elektroda negative (katoda) dengan
jalan yang sama tembaga dapat dimurnikan. Elektroda lainnya, harus inert,
untuk percobaan laboratorium, karbon (grafit) dapat digunakan dan
oksigen terbentuk.
 Zn2+(aq) + 2e- → Zn(s)
 Proses reduksi, electron terbentuk, sebagai logam seng yang terendapkan
pada elektroda (-).
 Padatan seng oksida tidak dapat digunakan secara langsung karena tidak
larut dan ion harus bebas untuk membawa arus dan pindah ke elektroda
pada bagian lain larutan.
 Lebih jelasnya sistem elektrolisis digunakan, lihat pemurnian tembaga
(hanya menukar Zn untuk Cu pada metoda/diagrktif)

Anda mungkin juga menyukai