Anda di halaman 1dari 52

EVIDENCE BASED PRACTICE (EBP)

PENGARUH MINDFULNESS BASED STRESS REDUCTION


TERHADAP KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS
PADA LANSIA DENGAN DEPRESI

Disusun dalam memenuhi salah satu tugas Keperawatan Gerontik


Dengan dosen pembimbing Ibu Linlin Lindayani, S.Kep.,M.S.N.,PhD

Disusun oleh:
KELOMPOK 2

Dini Gustriani (319057)


Ditya Mochamad J R (319085)
Fitriani Mi’raz (319061)
Gusty Pambudi Adjie (319062)
Lela Marlina (319096)
Milawati Oktaviani (319066)
Tia Suhada (319074)
Wildan Aminudin (319107)
Yoga Novan Yasin (319079)

PENDIDIKAN PROFESI NERS KELAS C


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2020
ABSTRAK

Lansia adalah individu yang telah memasuki usia 60 tahun (Hurlock, 2004). Salah
satu masalah lansia yang paling umum yang lebih banyak ditemukan adalah depresi. Saat
ini peningkatan penelitian dan ulasan mendukung efisiensi perawatan psikoterapi untuk
depresi. Berdasarkan intervensi tradisional terapi Mindfulness Based Stres Reduction
(MBSR) direkomendasikan untuk depresi geriatric. Terapi MBSR berfokus pada
merupakan salah satu jenis terapi berbasis mindfulness yang fokus melatih kesadaran
melalui teknik meditasi. Dengan berlatih mengobservasi sensasi tubuh (body scan
meditation), individu dapat mencapai kondisi mindful dalam kehidupan sehari-harinya,
termasuk ketika melakukan aktivitas rutin seperti berjalan, makan, berdiri. MBSR
bertujuan mengubah hubungan individu dengan situasi dan pikiran yang penuh stres. Hal
ini dicapai dengan cara menurunkan reaksi emosional dan meningkatkan. Tujuan dari
evidence-based practice adalah untuk mengetahui efektivitas terapi MBSR terhadap
tingkat depresi pada lansia. Pencarian literature yang dilakukan melalui Google Scholar
dan PubMed studi yang di terbitkan berbahasa Inggris, terdapat 778 artikel yang
diperoleh akan tetapi hanya 5 jurnal yang memenuhi kriteria pencarian. Hasil dari
tinjauan ini menunjukan pemberian terapi MBSR mempunyai pengaruh untuk
mengurangi tingkat depresi pada lansia dan terapi Mindfulness MBSR tidak memiliki
efek samping dibandingkan dengan terapi farmakologi. Diharapkan tenaga kesehatan
dapat mengimplementasikan terapi MBSR untuk menurunkan tingkat depresi pada lansia.

Kata Kunci: Mindfulness Based Stres Reduction Thrapy, Depression, Elderly


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lansia adalah individu yang telah memasuki usia 60 tahun (Hurlock, 2004).
Memasuki masa lansia yang bahagia diidentifikasi dengan kesiapan untuk menerima
segala perubahan dalam aspek-aspek kehidupan (Indriana, Destiningrum, & Kristiana,
2011). Lansia juga merupakan kelompok yang harus diperhatikan karena jumlahnya yang
cukup banyak dan akan terus meningkat sepanjang tahun. Berdasarkan data World
Population Prospects (2015), pada tahun 2015 ada 901 juta orang berusia 60 tahun yang
terdiri atas 12% dari jumlah populasi global. Sedangkan menurut data Susenas (Survei
Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2019, jumlah lansia di Indonesia mencapai 29 juta jiwa,
setara dengan 11% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia di tahun 2019. Peningkatan
jumlah lansia telah mengubah masalah kesehatan dan peta sosial akibat penurunan
produktivitas lansia terhadap organ tubuh seperti kerusakan sel pada proses menua,
sehingga berdampak pada produksi enzim, hormone, dan zat-zat yang diperlukan tubuh
untuk kekebalan menjadi berkurang (Maryam, 2011). Lansia mengalami berbagai
masalah dalam kesehatan, terutama yang berkaitan dengan proses menua diantaranya:
hipertensi, kanker, gangguan jiwa, dan man made disease (penyakit degenerative) lainnya
yang semakin meningkat (Kemenkes RI, 2013).
Tahap perkembangan erikson menyebutkan bahwa lansia berada pada fase integritas,
namun jika perkembangan tersebut tidak tercapai maka akan muncul masalah
keputusasaan. Fase integritas secara psikologis merupakan fase saat individu melakukan
tinjauan hidup (life review) dan evaluasi terhadapnya yang mereflesikan pada pengalaman
kehidupan seseorang, dan menafsirkan perubahan hidup (Santrock, 2013). Perubahan
kehidupan tersebut diantaranya pension, kematian pasangan, kebutuhan merawat
pasangan, dan penyakit atau ketidak mampuan fisik (Nevid, Rathus & Greene, 2005).
Stressor yang tinggi dan peristiwa-peristiwa kehidupan yang tidak menyenangkan
menimbulkan masalah mental dan psikologi lansia seperti short term memory (gangguan
daya ingat), frustasi, ansietas, kesepian, hingga depresi (Hawari, 2011). menurut World
Health Organization (WHO, 2017), prevalensi depresi pada lanjut usia yaitu sekitar 12-
36% lansia menjalani rawat jalan akibat depresi. Angka ini meningkat menjadi 30-50%
pada lansia dengan penyakit kronis dan perawatan lama yang mengalami depresi (Azizah,
2011). Adapun prevalensi di Indonesia berasarkan Pusat Informasi Penyakit Tidak
Menular, lansia yang mengalami depresi sebesar 11.6& (Kemekes, 2012).
Penemuan Syukra (2012), sesuai dengan fenomena sungkar kosong (empety nest)
yang biasanya dialami oleh lansia, yaitu krisis pada diri sendiri yang disebabkan oleh rasa
kehilangan anak-anaknya yang telah hidup mandiri, memasuki masa pensiun, menopause,
serta kematian pasangan (Lu, 2010). Beberapa konflik utama yang dialami oleh lansia
adalah pelepasan kedudukan dan otoritasnya, serta penilaian terhadap kemampuan,
keberhasilan, dan kepuasan yang diperoleh sebelumnya (post power syndrome). Hal
tersebut dapat berdampak pada penurunan kondisi fisik dan psikologis lansia (Hawari,
2007).
Kesejahteraan psikologis menurut Ryff dan Keyes (1995), adalah pencapaian penuh
dari potensi psikologis seseorang dan suatu keadaan ketika individu dapat menerima
kekuatan dan kelemahan dari apa adanya, memiliki tujuan hidup, mengembangkan relasi
positif, menjadi pribadi yang mandiri, mampu mengendalikan lingkungan dan terus
bertumbuh secara personal. Newman (2012), menyatakan bahwa kesejahteraan psikologis
juga bergantung pada kemampuan untuk mengatur atau terus terlibat dalam peran dan
kegiatan yang berharga.
Terdapat banyak cara untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis, yaitu dengan
memberikan dukungan sosial (Destiningrum, 2014), terapi musik klasik (Jamarizal, Sastra
& Yunita, 2011), psikoterapi kelompok lansia (Zulfiana, 2014), senam lansia (Pratiwi,
2013), dan terapi mindfulness (Kinasih & Sukma, 2010).
Mindfulness adalah kesadaran yang muncul akibat dari pemberian perhatian pada
sebuah pengalaman saat ini secara sengaja dan tanpa penilaian agar mampu merespon
dengan penerimaan terhadap pengalaman yang dialami sehari-hari (Kabat-Zinn, 2003).
Mindfulness merupakan sifat perhatian dan kesadaran penuh yang bersifat stabil dan
konsisten dalam diri yang mendorong individu untuk terus bertindak Teasdale dkk
(2002). Mindfulness berakar dari filosofi buddha dan merupakan bentuk keterampilan
yang dapat membantu individu agar memiliki kesadaran dan tidak bersikap reaktif akan
apa yang terjadi saat ini, sebuah cara untuk memaknai peristiwa baik positif, negatif,
maupun netral sehingga mampu mengatasi perasaan tertekan dan menimbulkan
kesejahteraan diri (Germer, Siegel, dan Fulton, 2005). Menurut definisi operasionalnya,
mindfulness adalah kapasitas untuk: (a) observing: kemampuan observasi dan menyadari
adanya pikiran, perasaan, persepsi, dan sensasi, (b) describing: mendeskripsikan dengan
kata-kata, (c) acting with awareness: bertindak dengan penuh kesadaran, (d)
nonreactivity: bersikap non-reaktif terhadap pengalaman pribadi, dan (e) nonjudge:
bersikap tanpa penilaian terhadap pengalaman pribadi (Roeser et al, 2012:54).
Mindfulness Based Stres Reduction (MBSR) merupakan salah satu jenis terapi
berbasis mindfulness yang fokus melatih kesadaran melalui teknik meditasi. Dengan
berlatih mengobservasi sensasi tubuh (body scan meditation), individu dapat mencapai
kondisi mindful dalam kehidupan sehari-harinya, termasuk ketika melakukan aktivitas
rutin seperti berjalan, makan, berdiri, dll (Germer, Siegel, dan Fulton, 2005). MBSR
bertujuan mengubah hubungan individu dengan situasi dan pikiran yang penuh stres. Hal
ini dicapai dengan cara menurunkan reaksi emosional dan meningkatkan penilaian
kognitif secara positif.
Berbagai penelitian menunjukan manfaat dari program mindfulness diantaranya
menurut penelitian (Gercia-Banda & Martin-Asuero, 2010), dapat menurunkan stress,
penelitian (Davis & Hayes, 2011), dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi,
penelitian (Chen, Yang, Wang, & Zhang, 2013), dapat menurunkan kecemasan dan
menstabilkan tekanan darah, penelitian (Fortney, et al, 2013), dapat meningkatkan
kepuasan kerja, penelitian (Bazarko, et al, 2013), dapat meningkatkan kualitas kesehatan,
dan menurut penelitian (White, 2013), dapat meningkatkan kualitas pelayanan terapeutik
kepada pasien.
Terapi mindfullness melatih individu agar tidak melakukan penilaian yang otomatis
terhadap peristiwa yang sedang dialami. Penilaian otomatis akan membuat individu tidak
melakukan penilaian secara objektif, sehingga koping yang dilakukan seringkali tidak
tepat dan berakibat koping menjadi tidak efektif (Corhorn & Millicic, 2016). Intervensi
mindfulness dapat memfasilitasi individu untuk belajar menghadapi setiap pengalaman
dengan lebih terbuka dan tanpa penilaian. Metode mindfulness menggunakan serangkaian
latihan yang didesain untuk melatih pikiran agar dapat tetap fokus dan terbuka pada
kondisi sehari-hari termasuk dalam kondisi penuh tekanan (Chielsa & Malinowski, 2011).
White (2013), menyebutkan, program mindfulness pada perawat dapat bermanfaat
sebagai self-care dan pengembangan maupun peningkatan kesejahteraannya. Konsep
mindfulness berawal dari melepaskan penderitaan yang dialami manusia. Penderitaan
tersebut dapat berupa stres, depresi, cemas, konflik interpersonal, kebingungan, khawatir
berlebihan dan ketakutan-ketakutan irasional (Mace, 2008). Mindfulness dipercaya dapat
mengurangi penderitaan dan mempromosikan kesejahteraan (Grossman & Van Dam,
2011).
Lansia yang tidak sejahtera secara psikologis cenderung lebih banyak memiliki
keluhan gangguan penyakit (Khotimah, 2011). Apabila lansia sejahtera secara psikologis,
hal ini akan meringankan keluarga dalam mengurus lansia. Setiap orang akan memasuki
masa tua, sehingga perhatian terhadap kesejahteraan menjadi esensial. Pentingnya
program terapi mindfulness-based stress reduction terhadap kesejahteraan psikologis pada
lansia dengan depresi merupakan hal penting untuk diteliti.

B. Metode Literature Review


Penelitian ini merupakan tinjauan sistematis terhadap literature yang ada untuk
mengevaluasi respon subjektif setelah diaplikasikannya terapi mindfulness-based stress
reduction (MBSR) terhadap kesejahteraan psikologis pada lansia dengan depresi.

C. Strategi Pencarian
Strategi pencarian bertujuan untuk mencari artikel yang sudah diterbitkan. Data dari
literature review ini didapatkan melalui proses pencarian daring. Pencarian dilakukan
melalui Google Scholar dan PubMed. Kata kunci yang digunakan adalah kombinasi dari
older or eldery and mindfulness or mind-fulness and depression. Pencarian berfokus pada
jurnal yang menggunakan terapi mindfulness-based stress reduction (MBSR) terhadap
kesejahteraan psikologis pada lansia dengan depresi yang publish sampai dengan tanggal
21 Mei 2019.
Penelitian yang termasuk kedalam EBN ini didasarkan pada kriteria inklusi:
berbahasa Inggris dan Indonesia, diterbitkan dari tahun 2015 sampai 2020, human
participant, clinical trial, dan pencarian studi yang dilakukan pada pasien lansia yang
mengalami depresi.

D. Skrining Artikel
Skrining artikel dilakukan melalui judul awal dan selanjutnya dilakukan skrining
abstrak untuk mengidentifikasi artikel mana yang berpotensi sesuai dengan kriteria yang
diingnkan. Setelah itu dilakukan review terhadap semua artikel yang dianggap signifikan
pada skrining awal. Artikel tambahan yang tidak ditemukan dalam pencarian literatur
awal diperoleh dengan meninjau referensi dalam penelitian. Dua pengulas meninjau
setiap abstrak berdasarkan kriteria inklusi. Pengulas pertama melakukan pemeriksaan
semua judul dan abstrak tujuannya adalah untuk menghindari penggulangan artikel.
Secara terpisah, pengulas kedua menilai sample judul dan abstrak menurut kriteria yang
sama untuk dipilih. Selanjutnya, kedua pengulas sepakat pada artikel mana saja yang
memenuhi kriteria inklusi.

E. Data Extraction
Setiap artikel dilakukan pengolahan data dengan cara membuat rangkuman dari setiap
artikel yang meliputi, penulis, tahun, asal negara penelitian, jenis penelitian, sample
(termasuk jumlah sampel dan kriteria inklusi), interview guideline, hasil, dan keterbatasan
penelitian.

F. Pengkajian Kualitas Studi


Pengkajian terhadap kualitas dari setiap artikel dilakukan dengan menggunakan
format standar dari The Critical Appraisals Skill Programme (CASP) yang sudah
berbahasa Indonesia. Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi apakah setiap studi
memiliki kualitas yang baik dan risiko bias yang minimal terdiri dari 3, yaitu apakah hasil
studinya valid, apa hasilnya, akankah hasil penelitian membantu secara local. Total
terdapat 11 item checklist yang digunakan untuk melakukan penilaian dengan pilihan
jawaban iya/tidak dilaporkan.
BAB II
HASIL

A. PIOT
P : Lansia
I : Mindfulnes
O : Depresi
T : Experimental Study

B. Hasil Pencarian
Dari hasil pencarian yang dilakukan melalui Google Scholar dan PubMed. Sebanyak
jurnal diperoleh dengan menggunakan kombinasi kata kunci older. Lalu sebanyak 778
jurnal diperoleh dengan menggunakan kombinasi kata kunci eldery and mindfulness, serta
sebanyak 157 jurnal diperoleh dengan menggunakan kombinasi kata kunci mindfulness
and depression. Sehingga total hanya 5 artikel yang memenuhi semua kriteria pencarian.

C. Ringkasan Hasil Pencarian

Pencarian elektronik di PubMed dan


Google Schoolar (n=778)
Tidak relevan berdasarkan riview
terhadap judul dan abstrak (n=453)
Artikel yang didapat (n:157)

Teks Tidak Lengkap (n:105)

Artikel yang didapat (n=52)

Hasil outcome tidak sesuai (n:38)

Artikel yang didapat (n=14)

Yang Masuk dalam Kriteria Inklusi


(n=5)

Gambar 1 Diagram Flow


D. Artikel Terpilih

Piyanee Klainin-Yobas, The Effect of Mindfulness and Health Education


Yanika Kowitlawakul, Program on the Emotional State and Cognitive
Violeta Lopez, et al, pada Function of Elderly Individuals with Mild Cognitive
tahun 2019 Impairment.
Maja o connor, Jacob piet, The Effects of Mindfulness Based Cognitive Therapy
Esben hougaard, et al, pada on Depressive Symptoms in Eldery Bercaved People
tahun 2015 with Loss-Related Distress.
Autumn M. galleos, Emotional Benefits of Mindfulness based stress
Michael hoerger, Nancy L. reduction in older adults: The Moderating Roles of
Talbot, et al, pada tahun Age and Depressive Symptom Severity.
2015
oleh Jia-xu Zhang, Xiao- Mindfulness Based Stress Reduction For Chronic
hui Liu, Xin-hui Xie, et al, Insomnia in Adults Older Than 75 Years.
pada tahun 2015
Petra Jansen, Katharina Minfulness Training on Emotional Well Being and
Dahmen Zimmer, Brigitte Cognitive Performance in Leter Life.
M, et al, pada tahun 2016

Tabel: 2.1 Artikel Terpilih


E. CASP Checklist
a. The Effect of Mindfulness and Health Education Program on the Emotional State and Cognitive Function of Elderly Individuals with
Mild Cognitive Impairment.
Respon Dilaporkan
No Pertanyaan Fokus Komentar
Ya Tidak
Section A: Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi Ya  Studi ini menjelaskan masalah secara fokus
menjelaskan masalahnya  Intervensi yang pada lansia dengan gangguan ringan dalam
secara focus? diberikan keadaan emosi dan fungsi kognitif lansia yang
 Kelompok hidup dengan masyarakat.
control/komparasi  Intervensi yang diberikan kuesioner
 Hasil/ outcome  Kelompok intervensi eksperimen yang
menjalani program kesadaran sadar
(Mindfulness Awareness Program/ MAP) dan
kelompok kontrol aktif yang menjalani
program pendidikan kesehatan (HEP) selama
tiga bulan pertama dan bulanan untuk enam
bulan sisanya.
 Studi ini terdiri dari kelompok eksperimen
(MAP) (n=28) dan kelompok kontrol (HEP)
(n=27).
Kriteria Inklusi:
1. Lansia berusia antara 60 dan 85 yang
tinggal dimasyarakat.
2. Lansia yang mengalami gangguan kognitif
3. Berfungsi secara independen
4. Dan dapat berpartisivasi dalam penelitian
ini
Kriteria Eksklusi:
1. Pada lansia yang demensia atau penuaan
normal
2. Kondisi neorologia (epilepsi, dan penyakit
perkinson)
3. Kondisi kejiwaan terutama ( gangguan
depresi mayor)
4. Penyakit terminal ( kanker)
5. Gangguan penglihatan atau pendengaran
yang signifikan
Tujuan:
Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas
praktik mindfulness pada keadaan emosi dan
fungsi kognitif lansia yang hidup dengan
masyarakat dengan gangguan kognitif ringan
2 Apakah pembagian pasien ke  Bagaimana ini Ya  Penelitian ini melakukan pengacakan terhadap
dalam kelompok intervensi dilakukan 55 pasien yang diacak menjadi 2 kelompok,
dan control dilakukan secara  Apakah alokasi dan pengacakan dilakukan oleh feng lei
acak? pasien dilakukan menggunakan Statistik deskriptif dan analisis
secara kovarians (ANCOVA).
tersembunyi dari  Alokasi pasien dilakukan secara terbuka yang
peneliti dan pertama menggunakan wawancara dan
pasien menggunakan ceramah pendidikan kesehatan.

3 Apakah semua pasien  Apakah Ya  Pasien yang terlibat di penelitian tidak ada
yang terlibat dalam dihentikan lebih yang dihentikan lebih awal. Semua pasien
penelitian awal mengikuti dari awal penelitian sampai selesai.
dicatat dengan benar di  Apakah pasien  Semua pasien yang terlibat dalam penelitia
kesimpulannya? dianalisis dalam tidak dicatat kesimpulan.
kelompok untuk
yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas Tidak Penelitian ini tidak ‘blind’ karena sebelum
kesehatan dilakukan penelitian responden di beritahukan
dan responden pada tentang prosedur penelitiannya terlebih dahulu.
penelitian ini
‘Blind’ terhadap intervensi
yang dilaksanakan?
5 Apakah waktu pelaksanaan Ya Waktu dan lamanya pelaksaanaan untuk tiap
untuk setiap grup sama? kelompok tidak sama
6 Selain intervensi yang Ya Setiap grup diperlakukan sama adil tanpa adanya
dilaksanakan, apakah setiap diskriminatif.
grup dipelakukan sama/adil?
Seciton B: Apa hasilnya?
7 Seberasa besar efek dari  apa outcome Ya Penelitian ini untuk melihat tingkat depresi efek
intervensi tersebut? yang diukur dari MAP versus kelompok kontrol yang
 Apakah hasil menerima HEP pada lansia yang
dijelaskan secara tinggal di komunitas dengan gangguan kognitif
spesifik ringan. Intinya, itu menunjukkan bahwa ada
peningkatan depresi dan kecemasan tetapi sedikit
perubahan dalam fungsi kognitif pada kedua
intervensi selama studi sembilan bulan. Hasil dari
ANCOVA satu arah menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara kelompok MAP
dan HEP dalam depresi (F = 7.88, p <.001),
mengendalikan skor depresi pada awal. kelompok
MAP memiliki skor depresi lebih tinggi daripada
kelompok HEP pada awal. Namun,
perbandingan berpasangan mengungkapkan bahwa
peserta dalam kelompok HEP memiliki
peningkatan skor depresi yang lebih besar daripada
kelompok MAP pada tiga bulan (Perbedaan
rata-rata = 1,72, p <0,001). Perbedaannya tidak
signifikan secara statistik pada sembilan bulan
(Perbedaan rata-rata = 1,15, p = 0,05). Untuk
kegelisahan Satu arah ANCOVA mengungkapkan
perbedaan yang signifikan antara kelompok MAP
dan HEP
dalam kecemasan setelah mengendalikan skor
kecemasan pada awal (F = 9,51, p <0,001).
Perbandingan berpasangan menunjukkan bahwa
kelompok HEP memiliki peningkatan signifikan
secara statistik dalam skor kecemasan
dibandingkan dengan kelompok MAP selama
sembilan bulan
studi, diukur pada tiga bulan (Perbedaan rata-rata
= 2,63, p = 0,001) dan sembilan bulan (Berarti
perbedaan = 1,85, p = 0,004).

8 Seberapa tepat dan akurat Berapa confidence Ya Intervensi sangat akurat terbukti dari hasil
efek intervensi? limitnya penelitian menunjukan adanya peningkatan
secara signifikan.
Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?
9 Bisakah hasilnya diterapkan  Apakah Ya Intervensi ini bisa diterapkan dan dilakukan
populasi lokal, atau di karakteristik dengan cara berdiskusi.
konteks saat ini dilingkungan pasien sama
sekarang? dengan tempat
bekerja/populasi
anda?
 Jika berbeda, apa
perbedaannya?
10 Apakah hasil penelitian ini  Apakah infomasi Ya Penting untuk dipertimbangakan karena metode
penting secara klinis untuk yang anda yang digunakan bisa dengan perawat, petugas
dipertimbangkan? inginkan sudah daerah atau keluarga sehingga dapat mengatasi
terdapat dalam kesepian dan depresi pada lansia
penelitian
 Jika tidak,
apakah akan
berpengaruh
terhadap
pengambilan
keputusan
11 Apakah manfaatnya sepadan Meskipun tidak Ya Dalam melaksanakan intervensi ini tidak ada
dengan bahaya dan biaya tercantum dalam bahaya karena intervensi yang diberikan berupa
yang dibutuhkan? penelitian, bagaiman wawancara dan ceramah oleh perawat yang
menurut anda berpengalaman.
Tabel: 2.2 CASP Checklist Journal 1

b. The Effects of Mindfulness Based Cognitive Therapy on Depressive Symptoms in Eldery Bercaved People with Loss-Related Distress.
Respon Dilaporkan
No Pertanyaan Fokus Komentar
Ya Tidak
Section A: Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi Ya  Studi ini menjelaskan masalah secara focus
menjelaskan masalahnya  Intervensi yang pada pasien dengan depresi.
secara focus? diberikan  Intervensi yang diberikan berupa Efek Terapi
 Kelompok Kognitif Berbasis Perhatian pada Orang Tua
control/komparasi yang berkabung dengan kesulitan terkait
 Hasil/ outcome kehilangan
 Studi ini terdiri dari kelompok kontrol (n=18)
dan kelompok intervensi (n=18)
Kriteria Inklusi:
1. Usia 65-80 tahun
2. Tinggal di daerah Aarhus, Denmark
3. Kehilangan seseorang yang disayangi
selama 8 minggu – 4 tahun
4. Mampu membaca dan menulis
Kriteria Eksklusi:
1. Pada lansia yang demensia atau penuaan
normal
2. Kondisi kejiwaan terutama ( gangguan
depresi mayor)
3. Gangguan penglihatan atau pendengaran
yang signifikan
Tujuan:
penelitian ini yaitu untuk memeriksa efek dari
terapi kognitif berbasis kesadaran (Mindfuless
Based Cognitve Thrapy = MBCT) pada tingkat
keparahan gejala depresi, kesedihan yang rumit,
stress pasca trauma, dan memori yang bekerja
pada orang tua yang berduka dengan tekanan
jangka panjang yang berhubungan dengan
berkabung.
2 Apakah pembagian pasien ke  Bagaimana ini Ya  Penelitian ini menggunakan desain
dalam kelompok intervensi dilakukan percontohan non-acak dan memori yang
dan control dilakukan secara  Apakah alokasi bekerja pada orang tua yang berduka dengan
acak? pasien dilakukan tekanan jangka panjang yang berhubungan
secara dengan berduka. Hasil dibandingkan antara
tersembunyi pelengkap yang dipilih menjadi 2 kelompok
dari peneliti dan yaitu kontrol dan intervensi
pasien  Penelitian ini dilakukan secara terbuka karena
memberikan informed concent terlebih dahulu
kepada responden
3 Apakah semua pasien  Apakah Ya  Pasien yang terlibat dipenelitian tidak ada yang
yang terlibat dalam dihentikan lebih dihentikan lebih awal. Semua pasien mengikuti
penelitian awal dari awal penelitian sampai selesai.
dicatat dengan benar di  Apakah pasien  Semua pasien yang terlibat dalam penelitian
kesimpulannya? dianalisis dalam dicatat di kesimpulan
kelompok untuk
yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas Tidak Penelitian ini tidak ‘blind’ karena sebelum
kesehatan dilakukan penelitian responden di beritahukan
dan responden pada tentang prosedur penelitiannya terlebih dahulu.
penelitian ini
‘Blind’ terhadap intervensi
yang dilaksanakan?
5 Apakah waktu pelaksanaan Ya Waktu dan lamanya pelaksanaan untuk setiap
untuk setiap grup sama? kelompok sama yaitu selama 8 minggu dilakukan
selama 2 jam perhari
6 Selain intervensi yang Ya Setiap group diperlakukan sama adil tanpa adanya
dilaksanakan, apakah setiap diskriminatif
grup dipelakukan sama/adil?
Seciton B: Apa hasilnya?
7 Seberasa besar efek dari  apa outcome Ya Sudi ini mengevaluasi dan mengkonfirmasi bahwa
intervensi tersebut? yang diukur MBCT berpengaruh terhadap mengurangi gejala
 Apakah hasil depresi secara signifikan.
dijelaskan secara Hasil dari penelitian ini terdapat (Hedges’g = 0.88,
spesifik p=0.09) terdapat 29% memiliki gejala depresi
yang meningkat baik dengan metode statistic
ANOVA.
8 Seberapa tepat dan akurat  Berapa Ya Intervensi sangat akurat terbukti dari hasil
efek intervensi? confidence penelitian menunjukan adanya penurunan secara
limitnya signifikan. Pada kelompok kontrol skor rata-rata
(Hedges’g=0.84, p=0.04) dan setelah 4 minggu
menjadi (Hedges’g=0.88, p=0.02). pada kelompok
intervensi (Hedges’g=0.84, p=0.04) dan setelah 4
minggu menjadi (Hedges’g=0.35, p=0.09)

Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?


9 Bisakah hasilnya diterapkan  Apakah Ya Bisa diterapkan karena mudah dilakukan dengan
populasi lokal, atau di karakteristik latihan yoga mindfulness lembut dan atau meditasi
konteks saat ini dilingkungan pasien sama duduk.
sekarang? dengan tempat
bekerja/populasi
anda?
 Jika berbeda, apa
perbedaannya?
10 Apakah hasil penelitian ini  Apakah infomasi Ya  Informasi yang ada sudah terdapat dalam
penting secara klinis untuk yang anda penelitian
dipertimbangkan? inginkan sudah  Penting untuk dipertimbangkan karena metode
terdapat dalam yang digunakan sangat mudah dan manfaatnya
penelitian sangat baik dalam membantu penurunan
 Jika tidak, depresi
apakah akan
berpengaruh
terhadap
pengambilan
keputusan
11 Apakah manfaatnya sepadan Meskipun tidak Ya Dalam melaksanakan intervensi ini tidak ada
dengan bahaya dan biaya tercantum dalam bahaya karena intervensi yang diberikan berupa
yang dibutuhkan? penelitian, bagaiman dengan latihan yoga mindfulness lembut dan atau
menurut anda meditasi duduk tanpa adanya kegiatan lain yang
mampu membahayakan kondisi pasien
Tabel: 2.3 CASP Checklist Journal 2

c. Emotional Benefits of Mindfulness based stress reduction in older adults: The Moderating Roles of Age and Depressive Symptom
Severity.
Respon Dilaporkan
No Pertanyaan Fokus Komentar
Ya Tidak
Section A: Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi Ya Studi ini menjelaskan masaslah secara fokus pada
menjelaskan masalahnya  Intervensi yang tingkat keparahan depresi pada lansia.
secara focus? diberikan Intervensi yang diberikan yaitu MBSR merupakan
 Kelompok intervensi terapeutik yang mengajarkan peserta
control/komparasi untuk meningkatkan perhatian, atau kesadaran tidak
 Hasil/ outcome menghakimi, dari pengalaman afektif, kognitif, dan
fisik sesaat mereka, menggunakan teknik
pengurangan stres seperti meditasi atau yoga.
Populasi pada penelitian ini (n=1/4 200) yang
terdiri dari kelompok kontrol (n=1/4 100) dan
kelompok intervensi (n=1/4 100)
Kriteria Inklusi
orang dewasa yang berbahasa Inggris yang direkrut
dari sampel komunitas melalui penggunaan iklan
surat kabar dan brosur yang dipasang di kantor
perawatan primer.
Usia > 65 thn
kriteria Eklusi
mereka memiliki potensi gangguan kognitif (skor
Pemeriksaan Status Mental Mini.
jika Wawancara Klinis Terstruktur untuk DSM-IV
(SCID) adanya depresi besar dengan fitur psikotik,
psikosis, sejarah seumur hidup skizofrenia,
gangguan bipolar, sindrom otak organik,
keterbelakangan mental, atau penyalahgunaan
alkohol / zat dalam tahun lalu
2 Apakah pembagian pasien ke  Bagaimana ini Ya Peneletian ini menggunakan random control trial
dalam kelompok intervensi dilakukan Pasien di berikan instrumen Program MBSR
dan control dilakukan secara  Apakah alokasi delapan minggu terdiri dari sembilan sesi berbasis
acak? pasien dilakukan kelompok (15-20 anggota), Tujuh dari sesi ini
secara berdurasi dua jam dan satu, pada pertengahan
tersembunyi dari perawatan, adalah tujuh jam.menekankan
peneliti dan pengembangan empat praktik mindfulness: yoga
pasien (gerakan mindful mirip dengan Hatha yoga),
meditasi duduk (kesadaran penuh kesadaran akan
pengalaman seseorang saat duduk), meditasi
informal (meditasi sambil berjalan atau terlibat
dalam kegiatan lain), dan pemindaian tubuh
(perhatian serial) untuk sensasi berbagai wilayah
tubuh).
kontrol sekunder yang dirancang untuk
menumbuhkan kesadaran yang tenang dan tidak
menghakimi atas sensasi dan perasaan seseorang.
Untuk keperluan intervensi saat ini, kegiatan ini
diadaptasi atas dasar individu untuk
mengakomodasi mobilitas yang unik, sensorik, dan
keterbatasan kognitif peserta
Penelitian ini dilakukan secara terbuka karena
memberikan informed consent terlebih dahulu
kepada partisipan.
3 Apakah semua pasien  Apakah Ya Pasien yang terlibat di penelitian tidak ada yang
yang terlibat dalam dihentikan lebih dihentikan lebih awal. Semua pasien mengikuti dari
penelitian awal awal penelitian sampai selesai.
dicatat dengan benar di  Apakah pasien Semua pasien yang terlibat dalam penelitian dicatat
kesimpulannya? dianalisis dalam di kesimpulan.
kelompok untuk
yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas Ya Penelitian ini tidak blind karena sebelum dilakukan
kesehatan penelitian responden di beritahukan tentang
dan responden pada prosedur penelitiannya terlebih dahulu
penelitian ini
‘Blind’ terhadap intervensi
yang dilaksanakan?
5 Apakah waktu pelaksanaan Tidak Waktu dan lamanya pelaksanaan untuk tiap
untuk setiap grup sama? kelompok sama yaitu selama 8 minggu yang terdiri
dari sembilan sesi, tujuh dari sesi ini berdurasi 1-2
jam.
6 Selain intervensi yang Ya Setiap kelompok diperlakukan secara adil
dilaksanakan, apakah setiap
grup dipelakukan sama/adil?
Seciton B: Apa hasilnya?
7 Seberasa besar efek dari Ya Outcome yang di ukur pada penitian ini untuk
intervensi tersebut? mengukur tingkat gejala depresi pada lansia,
dengan pvalue
Hasil: pada follow-up 6 bulan, kami mengamati
kelompok berdasarkan tingkat ke parahan gejala
depresi awal (b1/4 17, hal 1/4. 02) da di
kelompokan berdasarkan keparahan gejala depresi
awal berdasarkan usia (b1/4 14, hal 1/4. 05)
interaksi. Di antara peserta MBSR, tingkat
keparahan gejala depresi awal juga di kaitkan
dengan lebih sedikit peningkatan dalam pengaruh
positif pada tindak lanjut 6 bulan (b1/4 30, hal
1/4.003). Temuan di kualifikasikan oleh tingkat
keparahan gejala depresi yang signifikan
berdasarkan interaksi usia (b1/4 25, hal 1/4.01),
sehingga peserta MBSR yang berusia 70 tahun ke
atas dengan tingkat keparahan gejala depresi awal
yang lebih rendah memiliki peningkatan terbesar
dalam pengaruh positif pada tindak lanjut 6 bulan.
8 Seberapa tepat dan akurat Ya Intervensi sangat akuran terbukti dari hasil
efek intervensi? penelitian menunjukan adanya penurunan tingkat
keparahan gejala depresi
Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?
9 Bisakah hasilnya diterapkan  Apakah Ya Bisa diterapkan karena mudah di lakukan dan
populasi lokal, atau di karakteristik secara kolaboratif
konteks saat ini dilingkungan pasien sama
sekarang? dengan tempat
bekerja/populasi
anda?
 Jika berbeda, apa
perbedaannya?
10 Apakah hasil penelitian ini  Apakah infomasi Ya Penting untuk dipertimbangkan karena metode
penting secara klinis untuk yang anda yang di gunakan sangat mudah dan manfaatnya
dipertimbangkan? inginkan sudah sangat baik dalam membantu perbaikan tingkat
terdapat dalam keparahan gejala depresi
penelitian
 Jika tidak,
apakah akan
berpengaruh
terhadap
pengambilan
keputusan
11 Apakah manfaatnya sepadan Meskipun tidak Ya Dalam melaksanakan intervensi ini tidak ada
dengan bahaya dan biaya tercantum dalam bahaya karena intervensi yg di berikan berupa
yang dibutuhkan? penelitian, bagaiman terapi MBSR tanpa adanya kegiatan lain yang
menurut anda mampu membahayakan kondisi pasien
Tabel: 2.4 CASP Checklist Journal 3

d. Mindfulness Based Stress Reduction For Chronic Insomnia in Adults Older Than 75 Years.
Respon Dilaporkan
No Pertanyaan Fokus Komentar
Ya Tidak
Section A: Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi Ya  Studi ini menjelaskan masalah secara fokus
menjelaskan masalahnya  Intervensi yang pasien dengan Insomnia kronis.
secara focus? diberikan  Intervensi yang diberikan berupa Terapi
 Kelompok Pengurangan stres berbasis kesadaran (MBSR)
control/komparasi  Studi ini terdiri dari kelompok intervensi MBSR
 Hasil/ outcome (n=30) kelompok kontrol (n=30) dengan
menggunakan metode jadwal acak.

Kriteria inklusi :
1. Usia >75 tahun
2. Memenuhi diagnostik dan statistik gangguan
mental: Edisi keempat (DSM-IV) kriteria
untuk insomnia
3. Durasi insomnia setidaknya enam bulan
4. Keluhan gangguan fungsi siang hari
Kriteria eksklusi:
1. Adanya gangguan mental lainnya
2. Adanya penyakit fisik lainnya
3. Demensia
4. Riwayat pelatihan sebelumnya yang
menggunanak kontemplasi, meditasi, atau
pelatihan zen
5. Keluhan gangguan fungsi tidur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program
MBSR meningkatkan gejala depresi pada orang
dewasa lanjut usia (lebih dari 75 tahun) dengan
insomnia kronis. Studi ini menunjukkan bahwa
program MBSR bisa menjadi manfaat pengobatan
awal untuk insomnia kronis pada orang dewasa
berusia 75 tahun ke atas.

2 Apakah pembagian pasien ke  Bagaimana ini Ya  Pada penelitian ini menggunakan desain acak
dalam kelompok intervensi dilakukan (Randomized) yang dibagi dalam kelompok
dan control dilakukan secara  Apakah alokasi intervensi MBSR dan kelompok kontrol yang
acak? pasien dilakukan diukur menggunakan Pitsburgh Sleep Quality
secara Index (PSQI), Self-rating Anxiety Sale (SAS),
tersembunyi dari dan Geriatric Depression Scale (GDS).
peneliti dan  Alokasi pasien didapatkan melalui rujukan
pasien dokter antara November 2011 dan Febuari 2013
 Jumlah responden dalam penelitian ini 60
responden. Dimana dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok intervensi (n=30) dan
Kelompok kontrol (n=30).
3 Apakah semua pasien  Apakah Ya Terdapat pasien dropout sebanyak 1 responden
yang terlibat dalam dihentikan lebih pada kelompok intervensi MBSR dengan alasan
penelitian awal “Tidak lagi tertarik” dan 2 responden kelompok
dicatat dengan benar di  Apakah pasien kontrol dengan alasan masalah kesehatan dan
kesimpulannya? dianalisis dalam pindah luar kota.
kelompok untuk
yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas Tidak Penelitian ini tidak blind karena sebelum dilakukan
kesehatan penelitian responden dibertahukan tentang prosedur
dan responden pada penelitian tersebut.
penelitian ini
‘Blind’ terhadap intervensi
yang dilaksanakan?
5 Apakah waktu pelaksanaan Ya Waktu dan lama pelaksanaanya untuk tiap
untuk setiap grup sama? kelompok sama yaitu delapan minggu. Untuk
kelompok intervensi dilakukan selama dua jam
setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu).
6 Selain intervensi yang Ya Tiap kelompok diberikan audio meditasi terpandu
dilaksanakan, apakah setiap selama 45 menit untuk digunakan di rumah.
grup dipelakukan sama/adil?
Seciton B: Apa hasilnya?
7 Seberasa besar efek dari Ya Penilaian dasar dan tindak lanjut dari kedua
intervensi tersebut? kelompok menggunkan Pitsburgh Sleep Quality
Index (PSQI) dengan skala penilain sebanyak 19
item yang terdiri dari aspek kualitatif (kualitas tidur,
kelelahan siang hari, dll) dan kuantitatif (Latensi
tidur, total waktu tidur, dll), Self-rating Anxiety
Sale (SAS) ini digunakan untuk menilai subjek
kecemasan responden yang terdiri dari 20 item, dan
Geriatric Depression Scale (GDS) ini terdiri dari 30
item pertanyaan, dimana skor GDS global semakin
tinggi nilainya, semakin parah depresi.
Responden dievaluasi sebelum dan sesudah
intervensi, dimana waktu yang digunakan yaitu
awal dan akhir intervensi selama delapan minggu.
8 Seberapa tepat dan akurat Ya Pada penelitian ini tidak ada signifikan secara
efek intervensi? statistik, perbedaan tidak dapat ditemukan antara
kelompok intervensi dan kontrol pada parameter
apapun, termasuk usia, jenis kelamin, tahun
pendidikan, dan skor PSQI, SAS, atau GDS. Uji
Anova menunjukkan hasil pra dan post penilaian
assesment menunjukkan signifikan kelompok
waktu untuk skor global PSQI (p=0,006); kelompok
MBSR mengalami penurunan skor global PSQI
(p=1,12).
Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?
9 Bisakah hasilnya diterapkan  Apakah Ya Bisa diterapkan karena mudah dilakukan secara
populasi lokal, atau di karakteristik kolaboratif dengan psikologis medis Rumah Sakit,
konteks saat ini dilingkungan pasien sama sehingga peran perawat dalam intervensi ini
sekarang? dengan tempat mengevaluasi hasil dari intervensi.
bekerja/populasi
anda?
 Jika berbeda, apa
perbedaannya?
10 Apakah hasil penelitian ini  Apakah infomasi Ya Penelitian dapat dipertimbangkan dalam memenuhi
penting secara klinis untuk yang anda Terapi pada lansia yang mengalami insomnia
dipertimbangkan? inginkan sudah kronis, sehingga didapatkan hasil perbaikan waktu
terdapat dalam tidur yang signifikan. Pada penelitian ini, peneliti
penelitian menambahkan penggunaan Polisomnografi (PSG)
 Jika tidak, dapat dipertimbangkan guna menilai status tidur
apakah akan yang sebenarnya.
berpengaruh
terhadap
pengambilan
keputusan
11 Apakah manfaatnya sepadan Meskipun tidak Ya Penelitian ini dapat menjadi alternatif dalam
dengan bahaya dan biaya tercantum dalam penanganaan pasien-pasien lansia yang mengalami
yang dibutuhkan? penelitian, bagaiman insomnia ataupun depresi selain biaya yang murah,
menurut anda tingkat bahaya dalam terapi ini sangat minim.
Sehingga bisa menjadi rekomendasi bagi Tenaga
medis dalam melakukannya.
Tabel: 2.5 CASP Checklist Journal 4

e. Minfulness Training on Emotional Well Being and Cognitive Performance in Leter Life.
Respon Dilaporkan
No Pertanyaan Fokus Komentar
Ya Tidak
Section A: Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi Ya  Studi ini menjelaskan masalah secara fokus
menjelaskan masalahnya  Intervensi yang pada lansia yang mengalami masalah pada
secara focus? diberikan fungsi kognitif dan masalah kesejahteraan
 Kelompok emosional seperti stres biopsikososial hingga
control/komparasi depresi.
 Hasil/ outcome  Intervensi yang diberikan berupa teknik
meditasi berbasis kesadaran dan perhatian
penuh pada pasien lansia.
 Studi ini terdiri dari kelompok kontrol (n=17)
dan kelompok intervensi pelatihan MBSR
(n=15).
Kriteria Inklusi:
1. Lansia dengan masalah pada fungsi kognitif dan
masalah kesejahteraan emosional seperti stres
biopsikososial hingga depresi
2. Berusia antara 52-81 tahun
3. Pasien lansia menyutujui untuk dilakukan
Intervensi
Kriteria Eksklusi:
1. Lansia yang memiliki riwayat serangan jantung,
operasi jantung, penyakit neurologis (Stroke,
Morbus Parkinson), penyakit ortopedi berat dan
demensia.
2. Lansia dengan gangguan kejiwaan.
Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh
Pelatihan Perhatian Penuh pada Kesejahteraan
Emosional dan Kinerja Kognitif.
2 Apakah pembagian pasien ke  Bagaimana ini Ya  Penelitian ini menggunakan randomly assigned.
dalam kelompok intervensi dilakukan Awalnya, 102 responden tertarik pada
dan control dilakukan secara  Apakah alokasi penelitian ini. Responden dipilih secara acak
acak? pasien dilakukan menjadi tiga kelompok: kelompok pelatihan
secara karate, kelompok pelatihan MBSR, atau
tersembunyi dari kelompok kontrol tanpa pelatihan. Sebanyak 36
peneliti dan responden meninggalkan studi sebelum
pasien preassessment karena mereka menolak,
menghasilkan 66 responden (karate: n=25,
MBSR: n=19, dan kelompok kontrol: n=22)
yang menyelesaikan preassessment dan dua
pertiga dari pelatihan (66% dari total sesi
pelatihan). Setelah dimasukkan, 11 responden
keluar selama studi tanpa memberikan alasan
(karate: n=2, MBSR: n=4, dan kelompok
kontrol: n=5). Dengan demikian, sampel akhir
penelitian terdiri dari 55 responden berusia 52-
81 tahun di antaranya, 21 adalah laki-laki
(38,2%) dan 33 adalah perempuan (60,0%).
Satu orang tidak memberikan informasi tentang
jenis kelamin (1,8%).
 Penelitian ini dilakukan secara terbuka karena
memberikan informed consent terlebih dahulu
kepada responden.
3 Apakah semua pasien  Apakah Ya  Responden yang terlibat di penelitian tidak ada
yang terlibat dalam dihentikan lebih yang dihentikan lebih awal. Semua responden
penelitian awal mengikuti dari awal penelitian sampai selesai.
dicatat dengan benar di  Apakah pasien  Semua responden yang terlibat dalam penelitian
kesimpulannya? dianalisis dalam dicatat di kesimpulan.
kelompok untuk
yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas Tidak Penelitian ini tidak blind karena sebelum dilakukan
kesehatan penelitian responden di beritahukan tentang
dan responden pada prosedur penelitiannya terlebih dahulu.
penelitian ini
‘Blind’ terhadap intervensi
yang dilaksanakan?
5 Apakah waktu pelaksanaan Ya Waktu dan lamanya pelaksaanaan untuk tiap
untuk setiap grup sama? kelompok sama, yaitu selama 8 minggu. Untuk
kelompok intervensi pelatihan MBSR menerima 15
sesi pelatihan selama periode waktu 8 minggu, yaitu
pelatihan dilakukan dua kali seminggu (dengan
pengecualian 1 minggu di mana pelatihan hanya
dilakukan sekali karena liburan). 1 kali pelatihan
berlangsung selama 60 menit. Selama periode ini,
responden kelompok kontrol tidak menerima
intervensi apa pun, langkah-langkah psikologis
dinilai kembali di pagi hari untuk ketiga kelompok
setelah 8 minggu. Kelompok kontrol dinilai
kembali pada minggu yang sama.
6 Selain intervensi yang Ya Setiap grup diperlakukan sama adil tanpa adanya
dilaksanakan, apakah setiap diskriminatif.
grup dipelakukan sama/adil?
Seciton B: Apa hasilnya?
7 Seberasa besar efek dari Ya Studi ini mengevaluasi dan mengkonfirmasi bahwa
intervensi tersebut? analisis post hoc yang dikoreksi dengan Bonferroni
mengungkapkan bahwa pada kelompok MBSR, ada
kecenderungan penurunan stres (p = .09), sementara
ada kecenderungan peningkatan pada
postassessment pada kelompok kontrol (p = .085).
8 Seberapa tepat dan akurat Ya Pada kelompok MBSR, ada kecenderungan
efek intervensi? penurunan stres (p= .09), sementara ada
kecenderungan peningkatan di postassessment di
kelompok kontrol (p= .085).
Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?
9 Bisakah hasilnya diterapkan  Apakah Ya Cukup penting untuk di pertimbangkan apabila
populasi lokal, atau di karakteristik dalam penelitian dijelaskan teknik meditasi seperti
konteks saat ini dilingkungan pasien sama apa yang digunakan untuk membantu lansia yang
sekarang? dengan tempat mengalami masalah pada fungsi kognitif dan
bekerja/populasi masalah kesejahteraan emosional seperti stres
anda? biopsikososial hingga depresi.
 Jika berbeda, apa
perbedaannya?
10 Apakah hasil penelitian ini  Apakah infomasi Ya Dalam melaksanakan intervensi ini tidak ada
penting secara klinis untuk yang anda bahaya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa
dipertimbangkan? inginkan sudah pelatihan MBSR dengan orang dewasa yang lebih
terdapat dalam tua (usia 65 atau lebih) menghasilkan perubahan
penelitian kecil tapi signifikan dalam fungsi eksekutif
 Jika tidak, dibandingkan dengan menunggu kelompok kontrol.
apakah akan Pelatihan perhatian dapat mengurangi gejala stres
berpengaruh dan perasaan negatif dan juga gangguan mood.
terhadap Sebagai kesimpulan, penelitian ini memberikan
pengambilan wawasan tentang efek pelatihan pelatihan MBSR
keputusan pada kesejahteraan emosional, kesehatan subjektif,
dan fungsi kognitif. Meskipun efeknya kecil secara
keseluruhan, temuan menunjukkan bahwa pelatihan
MBSR adalah intervensi yang dapat diterima di
kalangan orang dewasa yang lebih tua.
11 Apakah manfaatnya sepadan Meskipun tidak Ya Cukup penting untuk di pertimbangkan apabila
dengan bahaya dan biaya tercantum dalam dalam penelitian dijelaskan teknik meditasi seperti
yang dibutuhkan? penelitian, bagaiman apa yang digunakan untuk membantu lansia yang
menurut anda mengalami masalah pada fungsi kognitif dan
masalah kesejahteraan emosional seperti stres
biopsikososial hingga depresi.
Tabel: 2.6 CASP Checklist Journal 6
F. Hasil Analisis Jurnal
No Penulis / Tahun Tujuan Penelitian Partisipan Jenis Penelitian Intervensi Hasil Skor CASP
1 Piyanee Bertujuan untuk Lansia Randomized A. Program Pada kelompok MAP, 10
Klainin-Yobas, mengetahui berusia 60- Control Kesadaran skor rata-rata untuk
Yanika efektivitas 85 tahun Mindfulness
depresi dan kecemasan
Kowitlawakul, praktik yang tinggal (MAP)
Violeta Lopez, mindfulness pada di MAP menunjukan tren
Chao Tian keadaan emosi masyarakat, ditawarkan menurun pada waktu 2
Tang, Kua Ee dan fungsi dan dalam format
(tiga bulan) dan 3
Hoek, Goh Lee kognitif lansia memenuhi grup sekali
Gan, Feng Lei, yang hidup kriteria seminggu (Sembilan bulan)
Iris Rawtaer, dengan operasional selama 40 menit dibandingkan dengan
Rathi masyarakat Petersen selama 3 bulan,
waktu 1 (baseline).
Mahedran. dengan gangguan untuk diikuti sebulan
(2019). kognitif ringan. gangguan sekali selama Demikian pula, tren
kognitif 40 menit selama penurunan depresi dan
ringan 6 bulan. kecemasanditemukan
Intervensi
dipimpin oleh pada kelompok HEP.
instruksi Fungsi kognitif (diukur
mindfulness dengan MMSE dan
berpengalaman.
CDR) sedikit bervariasi
1. Latihan
mindfulness antar waktu untuk
of the sense kedua kelompok.
(Untuk
Namun, semua cara di
menumbuhka
n perhatian bawah nilai cutoff
yang konvensional (<0,5)
terfokus) untuk demensia.
2. Latihan
Hasil dari ANCOVA
pemindaian
tubuh) Untuk satu arah menunjukan
mengembang perbedaan yang
kan
signifikan antara
kinesthesia
dengan kelompok MAP dan
memfokuska HEP dalam depresi (F=
n perhatian
7.88, p <0.001),
pada
berbagai mengendalikan skor
bagian tubuh depresi pada awal.
mereka. Perhatikan bahwa
3. Latihan
meditasi kelompok MAP
jalan (Untuk memiliki skor depresi
menumbuhka pada awal. Namun,
n
peningkatan skor
ketenangan/k
onsentrasi depresi yang lebih
sesaat besar daripada
dengan
kelompokMAP pada
berjalan
perlahan tiga bulan (Perbedaan
dengan rata-rata = 1,72, p
perhatian.
<0,001). Perbedaannya
4. Gerakan tidak signifikan secara
alam berarti statistic pada Sembilan
Latihan
bulan (Perbedaan rata-
(bergerak
dengan rata = 1,15, p = 0,05).
kesadaran
akan
fleksibilitas,
kekuatan,
dan
kepercayaan
diri).
5. Tugas
anggota
gerak
motoric,
yang melatih
peserta
dalam
kondisi
pikiran-
tubuh).
B. Program
Pendidikan
Kesehatan
(HEP)
MAP
ditawarkan
dalam format
20 peserta
seminggu
selama 40 menit
selama 3 bulan,
diikuti sebulan
sekali selama
40 menit selama
6 bulan. Sesi ini
dipimpin oleh
perawat
berpengalaman
yang melakukan
ceramah
Pendidikan
Kesehatan
untuk lansia di
masyarakat.
Sesi mencakup
topik:
1. Mempertaha
nkan dan
meningkatka
n fungsi
kognitif
dengan diet
sehat,
olahraga,
fungsi dan
aktivitas
fisik.
2. Tidur dan
kebersihan
tidur
3. Gangguan
mood dan
perubahan
kognitif pada
orang tua.
2 Maja o connor, Bertujuan untuk Terdiri dari Randomized Komponen Hasil dari penelitian ini 10
Jacob piet, menyelidiki 36 peserta Control perawatan utama terdapat (Hedges’g =
Esben hougaard. potensi dengan rata- adalah teknik 0.88, p=0.09) terdapat
(2015) efektivitas rata usia 65- meditasi 29% memiliki gejala
MBCT untuk 80 tahun. mindfulness seperi depresi yang meningkat
orang tua denga Peserta pemindaian tubuh, baik dengan metode
kesusahan jangka dengan latihan yoga statistic ANOVA.
panjang yang kesusahan mindfulness lembut,
terkait dengan yang dan meditasi duduk.
berkabung, berkaitan Merekomendasikan
beberapa tahun dengan peserta itu
setelah kematian berkabung menghabiskan
pasangan mereka. jangka sekitar 40 menit
panjang sehari untuk latihan
pekerjaan rumah
yang penuh
perhatian.
3 Autumn M. Untuk memeriksa Terdiri dari Randomized MBSR menekankan Uji Anova 10
galleos, efek usia dan 200 peserta Control pengembangan menunjukkan hasil
Michael tingkat keparahan yang empat praktik penilaian assesment
hoerger, gejala depresi berusia mindfulness: menunjukkan
Nancy L. pada perubahan berusia 65 - 1. Yoga (gerakan signifikan kelompok
Talbot, Jan pengaruh positif >70 tahun mindful mirip waktu untuk skor
A. diantara orang yang tidak dengan Hatha global PSQI (p=0,006);
Moynihan, dewasa yang mengalami yoga). kelompok MBSR
Paul R. lebih tua gangguan 2. Meditasi duduk mengalami penurunan
Duberstein. kongnitif (kesadaran skor global PSQI
(2015). penuh kesadaran (p=1,12).
akan
pengalaman
seseorang saat
duduk).
3. Meditasi
informal
(meditasi sambil
berjalan atau
terlibat dalam
kegiatan lain).
4. Pemindaian
tubuh (perhatian
serial) untuk
sensasi berbagai
wilayah tubuh).
4 Jia-xu Zhang, Untuk menilai Peserta A randomized. 1. Teknik meditasi Terdapat interaksi 10
MD⁺¹ ² Xiao- efektivitas terdiri dari Controlled, termasuk kelompok waktu yang
hui Liu, MD⁺¹ berbasis 60 orang single blind pemindaian suignifikan untuk skor
Xin-hui Xie, perhatian stress dengan clinical trial tubuh, berdiri, global PSQI (P =.006)
MD¹ ³ ⁴ Dan reduction kriteria duduk, dan kelompok MBSR
Zhao, MD⁵ Mo- (MBSR) untuk inklusi : meditasi jalan. memiliki penurunan
shui Shan, MD ¹ insomnia kronis 1. Usia >75 Retret diam 2 skor global PSQI
⁶ Xi-liang dan kombinasi tahun jam diadakan (Cohen d= 1.12)
Zhang, MD⁷ gejala depresi 2. Durasi pada akhir pekan sementara kelompok
Xiao-ming atau kecemasan insomnia antara minggu kontrol tidak (Cohen
Kong, MD³ and pada orang minimal keenam dan d= -0.06). Diantara
Hong Cui dewasa yang 6 bulan ketujuh. komponen PSQI, ada
MD, PhD¹. lebih tua berusia (insomni 2. Latihan di rumah waktu yang signifikan
(2015) 75 tahun a kronis) 45 menit x kelompok interaksi
3. Keluhan meditasi setiap untuk disfungsi siang
gangguan hari. Setiap hari (P= .048) Cohen d
fungsi di peserta diberikan dari kelompok MBSR
siang hari rekaman audio adalah 0.76. sedangkan
meditasi yang Cohen d dari kelompok
dipandu untuk kontrol adalah -0,04.
digunakan di Tidak ada waktu yang
rumah. signifikan x interaksi
3. Peserta kelpmpok untuk skor
kelompok SAS (P= .116),
kontrol daftar Sedangkan untuk GDS
tunggu terus ada waktu yang
menerima signifikan x grup
perawatan interaksi (P= .039),
standar, dan Cohen d nilai untuk
setelah 8 minggu grup MBSR adalah
kelompok daftar 1.20 dan 0.12 untuk
tunggu dapat kelompok kontrol.
menghadiri
program MBSR
jika mereka mau.
5 Petra jansen, Bertujuan untuk Terdiri dari Randomized MBSR: Hasilnya menunjukan 10
Katharina membandingkan 55 peserta Control menggabungkan Ada efek utama yang
dahmen efek dari berusia 52- meditasi dan duduk signifikan dari waktu
zimmer, Brigitte pelatihan karate 81 tahun dan berjalan, latihan mengenai skor
M. kudielka, dan MBRS pada dengan memindai tubuh dan ringkasan mental SF-12
Anja schulz. kesejahteraan kriteria komunikasi (p=0.27), n2 =.10)
(2016) emosional, ekslusi perhatian. Dalam menunjukkan bahwa
kesehatan meliputi semua elemen ini, yang dirasakan
subyektif dan serangan pelatih berfokus kesehatan mental
kinerja kongnitif jantung pada persepsi dan meningkat secara
sebelumnya, perhatian pada signifikan dari
operasi tubuh, keadaan preassessment ke
jantung, mental dan emosi postassessment.
penyakit seseorang. Namun, ada juga efek
neurologis interaksi yang
(misalnya: signifikan dari Waktu
stroke, Kelompok (p= .05, n2
marbus = .12). Analisis post
parkinson), hoc mengungkapkan
penyakit bahwa peningkatan ini
ortopedi hanya signifikan dalam
berat, kelompok karate
demensia (p=11), tetapi tidak
atau signifikan dalam
gangguan MBSR grup (p = .242),
kejiwaan. atau pada kelompok
kontrol (p= .320).
Selanjutnya, interaksi
Kelompok Waktu yang
signifikan muncul
untuk HADS-
kecemasan (p= .023, n2
.135). Analisis post hoc
mengungkapkan bahwa
peningkatan ini hanya
signifikan dalam
kelompok karate (p= .
008), tetapi tidak pada
kelompok MBSR (p= .
465), atau pada
kelompok kontrol (p = .
181). Ada efek utama
kelompok untuk kinerja
rotasi mental (mental
rotasi; p= .012, n2= .16),
kecepatan pemrosesan
kognitif (ZVT; p= 00 .
007, n2= .18), serta
kinerja memori yang
bekerja (rentang angka;
p <.001, n2= .29).
Analisis post hoc
terkoreksi Bonferroni
dari efek kelompok ini
mengungkapkan
kinerja rotasi mental
yang lebih baik pada
kelompok kontrol
dibandingkan ke grup
karate (p=.020) dan
grup MBSR (p=.042).
Kontrol kelompok juga
mengungguli kelompok
MBSR dalam
kecepatan pemrosesan
kognitif (p= .006),
tetapi tidak ada
perbedaan yang
signifikan antara
kelompok kontrol dan
kelompok karate (p= .
106). Mengenai kinerja
memori yang bekerja
dalam tugas rentang
digit, kelompok kontrol
lebih mengingat secara
signifikan angka
daripada kelompok
karate (p= .001) dan
grup MBSR (p <0,001).
Analisis post hoc
menunjukkan bahwa
kelompok karate dan
MBSR kelompok tidak
berbeda secara
signifikan pada
langkah-langkah ini
(rotasi mental: p> .999;
ZVT: p= .492; rentang
angka: p> .999).
Seperti yang
ditunjukkan pada Tabel
3, di sana tidak ada
efek utama dari
kelompok pelatihan
mengenai kinerja
penghambatan dalam
tugas Stroop.
Berdasarkan pada tabel diatas menurut penelitian dilakukan oleh Piyanee Klainin-
Yobas, et al (2019), dengan judul The Effect of Mindfulness and Health Education
Program on the Emotional State and Cognitive Function of Elderly Individuals with Mild
Cognitive Impairment yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas praktik mindfulness
pada keadaan emosi dan fungsi kognitif lansia yang hidup dengan masyarakat dengan
gangguan kognitif ringan. Jenis penelitian ini adalah experimental study, jumlah
responden 55 pasien yang diacak menjadi 2 kelompok, kelompok eksperimen (MAP)
(n=28) dan kelompok kontrol (HEP) (n=27). Memperoleh hasil Pada kelompok MAP,
skor rata-rata untuk depresi dan kecemasan menunjukan tren menurun pada waktu 2 (tiga
bulan) dan 3 (Sembilan bulan) dibandingkan dengan waktu 1 (baseline). Demikian pula,
tren penurunan depresi dan kecemasanditemukan pada kelompok HEP. Fungsi kognitif
(diukur dengan MMSE dan CDR) sedikit bervariasi antar waktu untuk kedua kelompok.
Namun, semua cara di bawah nilai cutoff konvensional (<0,5) untuk demensia.
Hasil dari ANCOVA satu arah menunjukan perbedaan yang signifikan antara
kelompok MAP dan HEP dalam depresi (F= 7.88, p <0.001), mengendalikan skor depresi
pada awal. Perhatikan bahwa kelompok MAP memiliki skor depresi pada awal. Namun,
peningkatan skor depresi yang lebih besar daripada kelompok MAP pada tiga bulan
(Perbedaan rata-rata = 1,72, p <0,001). Perbedaannya tidak signifikan secara statistic pada
Sembilan bulan (Perbedaan rata-rata = 1,15, p = 0,05).
Menurut penelitian dilakukan oleh Maja o connor, Jacob piet, Esben hougaard, et al,
pada tahun 2015, dengan judul The Effects of Mindfulness Based Cognitive Therapy on
Depressive Symptoms in Eldery Bercaved People with Loss-Related Distress yang
Bertujuan untuk menyelidiki potensi efektivitas MBCT untuk orang tua dengan
kesusahan jangka panjang yang terkait dengan berkabung, beberapa tahun setelah
kematian pasangan mereka. Jenis penelitian ini adalah experimental study, jumlah
responden Terdiri dari 36 peserta dengan rata-rata usia 65-80 tahun. Peserta dengan
kesusahan yang berkaitan dengan berkabung jangka Panjang. Adapun hasil yang
diperoleh hasil penelitian menunjukan adanya penurunan secara signifikan. Pada
kelompok kontrol skor rata-rata (Hedges’g=0.84, p=0.04) dan setelah 4 minggu menjadi
(Hedges’g=0.88, p=0.02). pada kelompok intervensi (Hedges’g=0.84, p=0.04) dan setelah
4 minggu menjadi (Hedges’g=0.35, p=0.09).
Menurut penelitian Autumn M. galleos et al (2015), dengan judul Emotional Benefits
of Mindfulness based stress reduction in older adults: The Moderating Roles of Age and
Depressive Symptom Severity yang bertujuan melihat efek usia dan tingkat keparahan
gejala depresi pada lansia. Jenis penelitian ini adalah experimental study, jumlah
responden Terdiri dari 200 peserta yang berusia berusia 65 - >70 tahun yang tidak
mengalami gangguan kongnitif. Uji Anova menunjukkan hasil penilaian assesment
menunjukkan signifikan kelompok waktu untuk skor global PSQI (p=0,006); kelompok
MBSR mengalami penurunan skor global PSQI (p=1,12).
Menurut penelitian Ja-xu Zhang, et al (2015), dengan judul Mindfulness Based Stress
Reduction For Chronic Insomnia in Adults Older Than 75 Years bertujuan melihat
program mindfulness dapat menjadi pengobatan yang bermanfaat untuk penurunan
tingkat depresi pada orang dewasa berusia 75 tahun ke atas. Jenis penelitian ini adalah
experimental study. Peserta terdiri dari 60 orang dengan kriteria inklusi: Usia >75 tahun,
durasi insomnia minimal 6 bulan (insomnia kronis). Menunjukan hasil interaksi
kelompok waktu yang suignifikan untuk skor global PSQI (P =.006) kelompok MBSR
memiliki penurunan skor global PSQI (Cohen d= 1.12) sementara kelompok kontrol
tidak (Cohen d= -0.06). Diantara komponen PSQI, ada waktu yang signifikan x
kelompok interaksi untuk disfungsi siang hari (P= .048) Cohen dari kelompok MBSR
adalah 0.76. sedangkan Cohen d dari kelompok kontrol adalah -0,04. Tidak ada waktu
yang signifikan x interaksi kelompok untuk skor SAS (P= .116), Sedangkan untuk GDS
ada waktu yang signifikan x grup interaksi (P= .039), Cohen dinilai untuk grup MBSR
adalah 1.20 dan 0.12 untuk kelompok kontrol.
Menurut penelitian Petra Jansen, et al (2016), dengan judul Minfulness Training on
Emotional Well Being and Cognitive Performance in Leter Life yang bertujuan untuk
membandingkan efek dari pelatihan karate dan MBRS pada kesejahteraan emosional,
kesehatan subyektif dan kinerja kongnitif. Jenis penelitian ini adalah experimental study.
Peserta terdiri dari 55 peserta berusia 52-81 tahun dengan kriteria ekslusi meliputi
serangan jantung sebelumnya, operasi jantung, penyakit neurologis (misalnya: stroke,
marbus parkinson), penyakit ortopedi berat, demensia atau gangguan kejiwaan.
Memproleh hasil Pada kelompok MBSR, ada kecenderungan penurunan stres (p= 0,09),
sementara ada kecenderungan peningkatan pada postassessment pada kelompok kontrol
(p= 0,085). Sebagai kesimpulan, penelitian ini memberikan wawasan tentang efek
pelatihan karate dan pelatihan MBSR pada kesejahteraan emosional, kesehatan subjektif,
dan fungsi kognitif. Meskipun efeknya kecil secara keseluruhan, temuan menunjukkan
bahwa pelatihan karate dan MBSR adalah intervensi yang dapat diterima di kalangan
lansia.
G. Hasil Assesment Metodological
Penelitian terhadap implementasi terapi mindfulness-based stress reduction (MBSR)
terhadap kesejahteraan psikologis pada lansia dengan depresi terbukti mampu mengatasi
stress, depresi, kecemasan pada lansia dan bisa diterapkan karena mudah dilakukan dan
tidak memerlukan biaya. Selain karena depresi terapi mindfulness-based stress reduction
(MBSR) ini juga dapat membuat lansia merasa nyaman diperhatikan karena ada teman
untuk diajak berbicara dan berinteraksi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan jurnal yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, didapatkan bahwa
hasil outcome yang diukur dalam penelitian ini adalah intervensi/terapi mindfulness-
based stress reduction (MBSR) terhadap kesejahteraan psikologis pada lansia.
Terapi mindfulness-based stress reduction (MBSR) dapat dimanfaatkan sebagai
metode yang aman dan dangerless sebagai terapi tambahan selain farmakoterapi.
Memanfaatkan terapi mindfulness-based stress reduction (MBSR) terhadap kesejahteraan
psikologis pada lansia dengan depresi. Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk
digunakan sebagai pengembangan lebih lanjut dari penelitian di bidang ini dan
menyiapkan pedoman klinis untuk menggunakan terapi di panti sosial tresna werdha.
Dengan kesimpulan kriteria iklusi: lansia berusia antara 60 - 85 tahun, lansia dengan
masalah fungsi kognitif dan masalah kesejahteraan emosional seperti stres biopsikosisial
hingga depresi, bersedia dilakukan intervensi, saat akan dilakukan intervensi, lansia
dalam suasana mood/hati yang baik dan keadaan fisik yang sehat. kriteria eksklusi:
kondisi kejiwaan terutama gangguan depresi mayor, penyakit terminal seperti kanker,
kondisi neurologi seperti epilepsy dan atau parkinson, gangguan penglihatan dan
pendengaran, program ini terdiri dari empat pertemuan dengan setiap pertemuan terdiri
dari dua sesi, setiap sesi berlangsung selama 65-75 menit. tehnik mindfulness yang
digunakan adalah meditasi nafas, jalan, deteksi dan sensasi tubuh, melepas keinginan
(wanting), SOBER dan cinta kasih, aktivitas sehari-hari dan evaluasi. adapun pemandu
Terapi mindfulness-based stress reduction (MBSR) disarankan harus dengan perawat atau
psikologi.

B. Saran
1. Perawat
Diharapkan profesi perawat dapat memfasilitasi pemberian Terapi mindfulness-
based stress reduction (MBSR) terhadap kesejahteraan psikologis pada lansia dengan
depresi. Sehingga selain pemberian farmakoterapi, pemberian terapi Terapi
mindfulness-based stress reduction (MBSR) terhadap kesejahteraan psikologis pada
lansia dengan depresi
2. Mahasiswa
Bagi mahasiswa diharapkan Terapi mindfulness-based stress reduction (MBSR)
dapat membantu dalam mengembangkan hasil peneilitan tersebut agar dapat
diaplikasikan dibidang keperawatan khsusnya keperawatan gerontik.
DAFTAR PUSTAKA

Autumn M. galleos, Michael hoerger, Nancy L. Talbot, et al. (2015). Emotional


Benefits of Mindfulness based stress reduction in older adults: The
Moderating Roles of Age and Depressive Symptom Severity. Journal of Aging
& Mental Health. Center for Mnd-Body Research, Departement of Psychiatry,
University of Rochester Medical Center, Rochester, United State.
Bogels, S. M., Hellemans, J., Deursen, S., Romer, M., & Van der Meulen, R. (2014).
Mindful parenting in mental health care: Effect on parental and child
psychopatology, parental stress, parenting, coparenting and marital
functioning. Springer Journal of Mindfullness.
Brown, L. K., Weinstein, N., & Creswell, J. D. (2012). Trait mindfulness modulates
neuroendocrine and affective responses to social evaluative threat.
Psychoneuroendocrinology.
Chielsa, A., & Malinowski, P. (2011). Mindfulness-based approaches: Are they all the
same? Journal of Clinical Psychology.
Coatsworth, D., Duncan, L. G., Greenberg, M. T., & Nix, R. I. (2010). Changing
parent's mindfulness, child management skills and relationship quality with
their youth: Results from a randomized pilot intervention trial. Journal Child
Family.
Corhorn, C., & Millicic, N. (2016). Mindfulness and parenting: a correlational study
of nonmediating mothers of preschool children. Journal of Child Family.
Destiningrum, D. R. (2014). Kesejahteraan Psikologis Lansia Janda/Duda Ditinjau
Dari Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Gender. Journal Psikologi Undip.
Fachrudin, D., & Ul Hasanat, N. (2016). Program mindfulness untuk meningkatkan
kesejahteraan subjektif perawat. Dalam E. Erawan, A. M. Sumargi, & N.
Effendi (Eds.), Proceeding seminar nasional positive psychology 2016 (hh.
372-381). Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Germer, C. K., Siegel, R. D., & Fulton, P. R. (2005). Mindfulness and Psychotherapy.
New York: The Guilford Press.
Hurlock, E. (2004). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Hurloc, E. (2008). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan
Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Hawari. (2007). Sejahtera Di Usia Senja Dimensi Psikoreligi Pada Lanjut Usia.
Jakarta: Balai Penerbit UI.
Hurloc, E. (2008). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan.
Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Indriana, Y., Desiningrum, D.R., & Kristiana, I. F. (2011). Religiositas, Keberadaaan
Pasangan Dan Kesejahteraan Sosial (Social Well Being) Pada Lansia Binaan
PMI Cabang Semarang. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro.
Jia-xu Zhang, Xiao-hui Liu, Xin-hui Xie, et al. (2015). dengan judul Mindfulness
Based Stress Reduction For Chronic Insomnia in Adults Older Than 75 Years.
Journal Mindfulness-Based Stress Reduction.
Kabat-Zinn, J. (1990). Full Catasthrope Living: Using the Wisdom of Your Body and
Mind to Face Stress,Pain and Illness. New York: Bantam Dell.
Keng, S. L., Smoski, M. J., & Robins, C. J. (2011). Effects of mindfulness on
psychological health: A review of emoirical studies. Clinical Psychology
Review.
Lu, L. (2010). Leisure And Depression In Midlife: A Taiwanese Nasional Survey Of
Middle-Aged Adult. Journal Of Health Psychology.
Maja o connor, Jacob piet, Esben hougaard, et al. (2015). dengan judul The Effects of
Mindfulness Based Cognitive Therapy on Depressive Symptoms in Eldery
Bercaved People with Loss-Related Distress. Journal Mindfulness New York.
Nurhidayah, S., & Agustini, R. (2012). Kebahagiaan Lansia Ditinjau Dari Dukungan
Sosial Dan Spiritualitas. Journal Soul.
Petra Jansen, Katharina Dahmen Zimmer, Brigitte M, et al. (2016). dengan judul
Minfulness Training on Emotional Well Being and Cognitive Performance in
Later Life. Petra Jansen, Departement of Psychology, Education and Sport
Science. University of Regensburg, Germany.
Piyance Klainin-Yobas, Yanika Kowitlawakul, Violeta Lopez, et al. (2019). dengan
judul The Effect of Mindfulness and Health Education Program on the
Emotional State and Cognitive Function of Elderly Individuals with Mild
Cognitive Impairment. Journal Clinical Neuroscience.
Roeser, R. W., Skinner, E., Beers, J., & Patricia, A. J., (2012). Mindfulness Training
and Teacher’s Professional Development: An Emerging Area of Research and
Practice. Child Development Perspectives.

Anda mungkin juga menyukai